Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FILSAFAT ILMU

“ANALISIS KASUS KEBANGKRUTAN NOKIA”

Dosen Pengampu : Prof.Dr.Tri Ratnawati,MS,Ak


Disusun Oleh : 1. Ru’yatul Aini 1221700150
2. M.Fahmi Amiruddin 1221700153
3. Mayang Widya Fitriani 1221700186

Fakultas Ekonomi
Prodi Akuntansi
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
Tahun Ajaran 2018
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Alllah SWT yang telah melimpahkan rahmat-
Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Analisis Kasus
Kebangkrutan Perusahaan”yang diajukan untuk mememnuhi tugas Mata Kuliah Pengantar
Filsafat Ilmu.
Makalah ini kami susun agar para pembaca dapat memperluas ilmu mengenai
FENOMENA KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN SALAH SATUNYA PERUSAAN
NOKIA,yang kami sajikan berdasarkan dari berbagai sumber.
Kami juga mengucapkan Terima kasih kepada dosen pembimbing kami yaitu
Prof.Dr.Tri Ratnawati,MS,Ak yang telah membimbing kami agar dapat mengerti bagaimana
sikap kita untuk menyikapi masalah tersebut.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempunaan makalah ini
sehingga dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi yang membutuhkannya.

Surabaya,25 Mei 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Fenomena
1.2 Permasalahan
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
BAB III ANALISIS FENOMENA
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Fenomena

Nokia adalah perusahaan asal Finlandia yang sempat menjadi perusahaan


telekomunikasi terbesar di Finlandia dan dunia. Pada tahun 1865, Fredrik Idestam mendirikan
perusahaan penggilingan kayu yang bernama Nokia, kata Nokia sendiri diambil dari nama
sebuah komunitas yang tinggal di Finlandia Selatan. Kemudian pada sekitar tahun 1950,
Nokia mulai membangun divisi elektronik karena Nokia memandang bahwa industri
elektronik menjanjikan masa depan yang cerah, pendirian divisi ini adalah awal mula
terjunnya Nokia ke dalam industri telekomunikasi. Walaupun pada awalnya Nokia bukanlah
perusahaan telekomunikasi, Nokia berhasil menghasilkan produk-produk telekomunikasi
yang dapat diterima oleh pasar, mulai dari produk telefon genggam sampai perangkat
telekomunikasi lainnya seperti HLR, MSC, BSC, RNC dan lain-lain. Kesuksesan Nokia tidak
diperoleh dengan instan, melainkan melalui proses trial & error yang panjang, Nokia
melakukan kesalahan dan belajar dari kesalahan-kesalahan mereka sehingga Nokia mampu
menghasilkan inovasi-inovasi yang berhasil membuat mereka merajai pasar telefon genggam
selama 14 tahun sebelum tahtanya direbut oleh Samsung. Dalam Pada era kejayaannya,
Nokia banyak mengeluarkan produk telefon genggam dengan model-model yang baru dalam
waktu yang tidak terlalu jauh & langsung diserap dengan baik oleh pasar.
Sayangnya era kejayaan Nokia saat ini sudah mulai memudar, sebagaimana ditunjukkan oleh
gambar diatas.Saham Nokia semakin turun, berbeda dengan S&P500, Nasdaq dan Dow
Jones. Bila dibandingkan dengan Q2 2011 lalu, market share Nokia pada Q2 2012 ini
mengalami penurunan di semua negara. Nokia juga melakukan pengurangan pegawai dan
penutupan kantor dan pabriknya termasuk pabrik Nokia yang terletak di Finlandia, jadi saat
ini tidak ada lagi produk Nokia yang dibuat di Finland, negara asal Nokia.

1.2 Permasalahan

 Apakah strategi yang dijalankan dan temukan 3 penyebab yang paling dominan,
yang menjadi penyebab utama kesulitan ini ?
 Berapa besar kontribusi Nokia terhadap perekonomian Finlandia dan apa
strategi Nokia ke depan.
 Apakah ada perusahaan lain yang akan menyusul. Sebutkan data, fakta, dan
analisisnya.
1.3 Tujuan penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui penyebab dan stategi yang digunakan untuk menghadapi kesulitan
pada handphone merk nokia ini ?

2. Untuk mengetahui kontribusi nokia terhadap perekonomian Finlandia ?

3. Untuk mengkaji signifikasasi dari analisis data dan fakta mengenai perusahaan lain yang
menyusul setelah kebangkrutan nokia ?

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan Nokia

Diharapkan sebagai perusahaan selaku pemain dapat mengetahi secara jelas apa yang
menjadi penyebab dari masalah ini dan bagaiman strategi yang digunakan untuk menghadapi
kesulitan yang terjadi

2. Bagi Peneliti

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan materi dan penambah wawasan

maupun digunakan sebagai pertimbangan dalam menyusun pererencanaan, dan

strategi di dalam pelayanan produk dan jasa. Sehingga memberikan keuntungan bagi
Perguruan Tinggi dalam penerapan teori selama berada di bangku kuliah dengan praktek
yang terjadi di lapangan, sehingga dapat menambah wawasan di bidang manajemen
pemasaran, khususnya di bidang strategi pemasaran.

3. Bagi masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan di bidang pemasaran
tentunya dibidang pelayanan produk dan jasa, serta dapat digunakan untuk penelitian kembali
guna kemajuan sektor ekonomi masyarakat.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Inovasi

Nokia adalah perusahaan yang kaya akan inovasi dan berada di industri
telekomunikasi yang haus akan
inovasi. Teori inovasi yang
berhubungan denga kasus Nokia
adalah distruptive innovation dan
innovation dilema yang
diutarakan oleh Clayton M.
Christensen, seorang ahli di
bidang inovasi bisnis.

Distruptive innovation adalah


sebuah inovasi yang membantu
munculnya pasar baru, namun
inovasi ini mengganggu pasar yang
sudah ada, mengganti teknologi
yang sudah ada sebelumnya. Dalam kata lain distruptive innovation memberikan
kemajuan akan suatu layanan atau produk dengan cara yang tidak diduga oleh pasar.
Gambar 2.1 Distruptive Innovation.

Clayton M. Christensen, seorang ahli di bidang inovasi bisnis, mengatakan bahwa


“distruptive innovation dapat merusak kesuksesan perusahaan incumbent yang sudah
memiliki respon yang baik terhadap kebutuhan pelanggan dan didukung oleh riset
yang baik.” Perusahaan incombent terkesan terlambat menghadari distruptive
innovation, mereka seolah-olah tidak menduga bahwa ada inovasi baru yang berhasil
mengalahkan layanan atau produk yang sudah mereka kembangkan secara bertahap,
hal itulah yang disebut innovator dilema. Innovator dilema terjadi ketika suatu
perusahaan ragu dalam mengembangkan inovasi baru yang radikal karena perusahaan
tersebut masih menikmati keuntungan dari inovasi yang telah mereka lahirkan di masa
lampau, selain itu mereka juga khawatir bahwa bila mereka menghasilkan inovasi baru
yang radikal, maka inovasi tersebut akan menghantam produk yang saat ini dianggap
mampu memberikan keuntungan.

2.2 Teori Manajemen Strategis

Manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam


merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas
fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Manajeman
strategis berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan manajeman pemasaran,
keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan serta sistem
informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasional

Gambar 2.2 di bawah ini merepresentasikan model komprehensif dari proses


manajemen strategis yang diambil dari buku Manajemen Strategis Konsep karangan
Fred David. Terdapat 3 tahapan dalam manajemen strategis, yaitu perumusan,
penerapan dan penilaian startegi. Ketiganya sangat penting perananya dalam
mengantarkan perusahaan menuju tujuan yang ingin dicapai.
Gambar 2.2 Model Manajemen Strategis Komprehensi

Perumusan strategi mencakup pengembangan visi dan misi, identifikasi ancaman dan
peluang eksternal suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal,
penetapan tujuan jangka panjang, pencarian strategi-strategi alternatif dan pemilihan
strategi tertentu untuk mencapai tujuan

Pada tahap perumusan strategi, terdapat faktor eksternal dan internal yang akan
mempengaruhi langkah-langkah berikutnya. Kekuatan/kelemahan internal, ditambah
dengan peluang/ancaman eksternal dan pernyataan visi misi yang jelas, memberikan
landasan untuk menetapkan tujuan dan strategi. Oleh karena itu setiap perusahaan
yang ingin mencapai semua
tujuannya wajib melakukan
audit internal dan audit
eksternal.

Audit eksternal menekankan


pada identifikasi dan evaluasi
tren dan kejadian yang
berada diluar kendali
perusahaan, seperti
meningkatnya persaingan
luar negeri, pergeseran populasi, semakin meningkatnya persentase masyarakat
berusia tua, ketakutan konsumen untuk bepergian, dan fluktuasi pasar saham. Audit
eksternal mengungkapkan peluang dan ancaman utama yang dihadapi perusahaan
sehingga manajer dapat memformulasi strategi untuk mengambil keuntungan dari
peluang dan menghindari atau mengurangi dampak ancaman. Tujuan audit eksternal
adalah untuk mengembangkan daftar yang terbatas tentang peluang yang dapat
memberi manfaat dan ancaman yang harus dihindari.

Pada dasarnya hal-hal yang mempengaruhi audit internal adalah mmanajemen,


pemasaran, keuangan,penelitian,pengembangan, operasional. Kekuatan/kelemahan
internal setiap bidang bisnis adalah berbeda sebab keadaan setiap internal perusahaan
tidaklah sama antara yang satu dengan yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai