Anda di halaman 1dari 9

Berdiri, seperti huruf Alif

Tunduk/Ruku, seperi huruf Ha


Berlutut, seperti huruf Dal
Sujud, seperti huruf Mim.

NAFAS LAM JALALLAH

Yang sebenar benarnya AKU itu nyata pada DIRIMU, kepada Sifat yang disifatkan,
Maka karamkanlah DIRIMU dalam lautan tidak bertepi itu niscaya yang ada bukan
lagi ENGKAU atau AKU MU tetapi AKU DZAT yang mengzahirkan segalanya, Aku
dalam rupamu Yakni SifatKu Yang Nyata dalam KelakuanMu, Engkau Tiada UPAYA
dan KEKUATAN untuk melakukan segala gerak itu malahan Engkau melakukan atas
Kurnia dan Rahmatku semata-mata. Kenapa engkau masih merasa ada kewujudan
dalam hidup ini sedangkan WUJUD itu adalah Aku semata-mata, Yang mengerjakan
kelakuanmu itu Aku atas Kudrat dan IradatKu, Yang menentukan waktu pun Aku,
Aku punya Ilmu, Tanpa itu Engkau Tiada, Aku sengaja menyatakan DIRIKU padamu
dan Aku memuji DiriKu diatas lidahmu.
Jangan sekali-kali ada rasa didalam hatimu bahwa engkau mempunyai kemampuan
untuk memujiKu, Ketahuilah bahwa engkau adalah hambaKu yang FAKIR berhak
menerima PemberianKu dengan kasih dan sayangKu akan kupersembahkan sedikit
rahasia tentang DIRIKU pada MU ... sebenarnya lafas ALIF-LAM-LAM-HA
mengandungi seribu satu rahasia tersirat, hanya yang mengaji dan mengkaji jualah
yang mengerti rahasia sebenarnya, Kata Para Wali dan Alim Ulama bahwa lafas
ALLAH inilah yang sebenar-benarnya rahasia, terletak ia didalam dirimu.
1 LA ( Lam Alif ) : Ucapan bagi Tubuhmu, menjaga kulit dan bulumu, Qalbi kepada
Baitullah.
2 ILAAHA ( Alif Lam Ha ) : Ucapan bagi Hatimu, penjaga daging dan darahmu,
Qalbi kepada Baitul makmur.
3 ILLA ( Alif Lam Alif ):Ucapan bagi Nyawamu, penjaga urat dan tulangmu, Qalbi
kepada Arasy.
4 Allah (Alif lam Lam Ha):Ucapan kepada Rahasiamu, penjaga urat dan sumsum Mu,
Qalbi kepada Allah
---------------
Tarik nafas guna hidung dengan kalimah HU, kemudian tahan, disaat menahan baca
dalam hati kalimah ini :
"USALLI LAM JALALLAH, Ruh aku ruh Allah, rahasiaku rahasia Allah,
kedudukanku menghadap kiblat baitullah, ALLAH HU LAA ILAAHA ILLALLAHU
MUHAMMADUR RASULULLAHI"
kemudian hembuskan nafas dgn mulut dengan kalimah ALLAH, amalkan 2x dalam 24
jam, (siang 1x, malam 1x)
---------------
ALIF itu adalah AHDIAH DZAT : LA TAAYUN pun aku, SIRRULLAH pun aku
juga, Inilah ASAL NIAT yang tiada huruf dan tiada suara, Inilah USALLI artinya Aku
sifatnya NAFSI WUJUD.
Adapun ALIF itu dalil menyatakan maknanya DZAT, mertabat INSAN dan
AHADIAH, Dengan kebesaran ALIF ini maka jadilah LAM yakni dengan kebesaran
dan kekayaan SIFAT DZAT, Artinya ESA pada pihak TANZIL.
LAM AWAL atau ALIF DIATAS :
Adapun ALIF DI-ATAS itu dalil menyatakan SIFAT huruf ALIF diatas, Maka jadilah
LAM AWAL maknanya SIFATKU SEMATA-MATA, mertabatnya WAHDAH
Yakni TA'AYUN AWAL, Artinya NYATA AKU YANG PERTAMA Yakni
TAJALLI SIFATKU (Allah), Menjadi NUR MUHAMMAD - AIN SABITAH -
WUJUD IDHAFI - INSAN KAMIL pun aku juga, Menanggung NamaNya ALLAH,
Inilah asal yang sebenarnya SIFAT MAANI.
LAM AKHIR atau ALIF DIBAWAH :
Adapun ALIF Di-bawah itu dalil menyatakan ASMA'KU, Huruf ALIF dibawah
menjadi LAM AKHIR maknanya ASMA' Martabat WAHIDIAH yang bernama
ALLAH Yakni TA'AYUN TSANI, Artinya NYATA YANG KEDUA Maka Tajallilah
RUH ADAM dengan kebesaranku, kelimpahan Ruh inilah menjadi Tubuh Adam
daripada huruf Alif Di-Atas.
Maka huruf ini Maknanya DZAT ALIF Di-Atas Maka jadilah LAM AWAL,
Maknanya Sifat ALIF dibawah Maka jadilah LAM AKHIR maknanya ASMA' ALIF
didepan Maka jadilah maknanya AF'AL, Maka 4 huruf itu adalah empat Sifat ALIF
LAM LAM HA
---------------
Pertama RUH JASMANI Yaitu TUBUHKU Yakni DIRI TAJALLI.
Kedua RUH RUHANI Yaitu HATIKU Yakni DIRI TERPERI.
Ketiga RUH IDHAFI Yaitu NYAWAKU Yakni DIRI YANG TERPERI.
Keempat RUH AL-QUDDUS Yaitu RAHASIAKU Yakni DIRI YANG WUJUD
---------------
Maka Adapun Nama ALLAH itu jadi TUBUH padamu, Tubuh kepada ALLAH itu
jadi NYAWA padamu, Hati kepada Allah itu jadi NYAWA kepadamu, Nyawa kepada
Allah itu jadi RAHASIA kepadamu.
Maka Adapun yang bernama TUBUH itu PERBUATAN yang datang daripada HATI,
Perbuatan Hati datang daripada Nyawa, Perbuatan Nyawa datang daripada Rahasia,
Perbuatan Rahasia datang daripada AF'ALKU (Allah).
Maka Adapun yang bernama MATA itu ialah untuk MELIHAT, dan orang yang
melihat itu tempatnya pada MATA HATI pada JANTUNG,
Didalam Jantung ada FUAD,
Didalam Fuad ada CAHAYA,
Didalam Cahaya ada RAHASIA,
Didalam Rahasia itu adalah Seperti Firman Allah yang berbunyi :
"Al Insanu Sirri...Wa Ana Sirruhu,Insan itu adalah rahasiaKu dan Akulah rahasianya"

INNI ANA DZATULHAQQ INALLAH


INNI ANA SIFATULHAQQ INALLAH
INNI ANA ASMAULHAQQ INALLAH
INNI ANA AFAALULHAQQ INALLAH

TIADA SATU NAFAS PUN TERLEPAS DARIPADAKU MELAINKAN DI SITU


PULA ADA QADAR YANG BERLAKU DI ATAS MU, karena hakikat nafas itu
adalah penyatuan antara pencinta dengan yang dicintai, inilah yang dikatakan makna
sholat yang berkekalan, sebab sholat itu adalah MIKRAJNYA bagi orang yang
mukmin, maka dari itu ikutilah gerak nafasmu sampai kepada yang dicintai yaitu
Allah, inilah peringkat yang terpuji karena pada peringkat inilah yang dikatakan :
"SHOLATLAH ENGKAU KEPADA DIRIMU SENDIRI, SEBAB YANG ADA
PADA DIRIMU HANYALAH PENYEMBAHAN PADA DIRIMU, TIADA LAIN
DIRIMU ITU MELAINKAN DIRIKU JUA ADANYA"
============================
Maksudnya ialah tukarlah arah pandanganmu atau hadapmu dari Kiblat Kaabah
kepada yang Haq, lakukan ini semasa turun naiknya Nafas, ITULAH SHOLAT
YANG BERKEKALAN, maka dari itu turun naiknya nafas mu disebut dengan
"ASH0LATU DAIMULHAQ" maksudnya adalah SHOLAT DIAM tetap tanpa
gerakan, dilakukan terus menerus sepanjang hidup, itu jugalah yang disebut SHALAT
ABADI karena menuju ALAM KEABADIAN.
============================
NIATNYA dalam hati mu adalah SH0LAT DAIM UNTUK SELAMA HIDUP,
karena BERDIRI itu adalah hakikatnya HIDUPmu, RUKUK itu adalah hakikatnya
PENGLIHATANmu, IKTIDAL itu adalah hakikatnya PENDENGARANmu, SUJUD
itu adalah hakikatnya PENCIUMANmu, BACAAN AYAT itu adalah hakikatnya
UCAPANmu, DUDUK itu adalah hakikatnya IMANmu, PUJIAN itu adalah
hakikatnya KELUAR MASUK NAFASmu, DZIKIR itu adalah hakikatnya
INGATANmu, KIBLAT itu adalah hakikatnya RENUNGANmu, jadi FARDHU itu
adalah hakikatnya MENJALANKAN YANG WAJIB LANTARAN KUDRATku,
PASRAHnya engkau KEPADA DZATku yang maha HIDUP, KARENA YANG
DEMIKIAN ITU TELAH BERDIRInya engkau PADA ZAT, SIFAT dan
PERBUATANku
============================
Inilah Al Qur'an sejati, sebagai tanda HAKIKAT semua SH0LAT, inilah HAKIKAT
SH0LAT DAIM yakni sholat yang sejati, tanpa dihalangi waktu, tidak mempunyai
hitungan rakaat, SH0LAT DAIM inilah yang boleh sambil kerja, duduk dengan
berdiri, berdiri dengan duduk, lari dengan berhenti, membisu dengan bercerita,
bepergian dengan tidur, tidur dengan terjaga seperti itulah ibaratnya, sebab HAKIKAT
SH0LAT DAIM itu tanpa SUJUD dan RUKUK, yakni hanya berada dalam RASA
HIDUPmu semata
============================
Inilah Sholatul Daim yang dinamakan Sholat yang berkekalan, Wahdah Fil Kasrah
yaitu pandang satu kepada yang banyak, maka yang dinamakan Nafas itu yang keluar
masuk daripada mulut, maka yang dinamakan Nupus itu yang keluar masuk daripada
hidung, maka yang dinamakan Tanapas itu yang keluar masuk daripada telinga, maka
yang dinamakan Ampas itu yang keluar masuk daripada mata, maka Napas itulah yang
menuju kepada HAQ, karena itu hendaklah engkau ketahui Ilmu Nafas, yaitu Ilmu
Ghaibul Ghuyub, karena itu adalah salah satu daripada ibadahnya Muhammad.
============================
Nafas masuk HU-Muahammad, Nafas tertahan HU-Ahmad, Nafas keluar HU-Ahad,
Maka amalan inilah yang dinamakan Syuhudul Wahdah Fil Kasrah, Syuhudul Kasrah
Fil Wahdah, dari Allah, dengan Allah dan untuk Allah, Dari Allah mengerakkan
Ruhaniah,dari ruhaniah mengerakan Al-Hayat, dari Al-Hayat menggerakkan nafas dan
dari nafas menggerakkan jasad dan pada hakikatnya itu Allah jua yang menggerakkan
sekaliannya sebagaimana firmaNya: “Ya Muhammad, bukanlah engkau yang melontar
ketika engkau melontar, akan tetapi Allah lah yang melontar ketika engkau melontar"
============================
Jadi pada pandangan dzahirnya perbuatan hamba, tetapi pada pandangan mata hati
adalah perbuatan Allah jua adanya, itulah yang dikatakan hubungan antara hamba
dengan Allah dan Allah dengan hamba ialah umpama matahari dengan cahaya yang
tidak bersekutu atau bersatu dan tidak bercerai antara cahaya itu dengan zat matahari,
Cahaya itu bukan matahari dan bukan lain daripada matahari, Contoh yang lain pula
seperti api dengan asap, asap itu menunjukkan adanya api dan asap itu bukan api dan
tidak lain daripada api yang tidak bercerai dan tidak bersekutu, begitulah juga hamba
dengan Allah, tidak bercerai dan tidak bersatu, maka ketika itu akal kita akan berkata:
"Alangkah ajaibnya, bagaimana boleh berhimpun kedua-duanya (hamba dengan
Allah) yang berlawanan padahal kedua-duanya tidak sah berhimpun antara satu sama
lain." Sebagaimana di isyaratkan Nabi Artinya: "Tidak bercerai antara nafi dan isbat,
siapa yang menceraikannya kafir, siapa yang menyatukanNya kufur"
============================
Kata pepatah: "Tak kenal maka tak cinta, tak cinta maka tak dekat, tak dekat maka tak
belajar, tak belajar maka tak mengerti, tak mengerti maka tak paham, tak paham maka
tak mengetahui, tak mengetahui maka tak berkata, tak berkata maka tak merasa, tak
merasa maka Lenyaplah manusia, karena Rasa dirasa adalah sama, tidak terpisah dari
dahulu kala, hanya nafsu menutup pintunya, sungguh Dia telah lama bertahta disana,
dicarinya Dia jauh dibalik gunung, tidak disadari dirinya meraung, menjerit-jerit minta
di tenung, supaya bertemu kekasih yang dikandung"
KESEMPURNAAN DIRI
-----------------------------
Ketahui RAHASIA ini : “Barang siapa tidak mengetahui tentang ilmu pernafasan
maka dia tidak akan mengetahui, Syahadat, Istinja, Junub dan janabat”
__________________________________
Walaupun dia ahli Fikih.. ahli Tauhid.. ahli Tasawuf.. kalau masih belum mengenal
ilmu hakekat diri yang asli yaitu “turun naik nafas” , dan masih berpegangan kepada
nama dan bacaan maka masih belum sempurna ilmunya yang Haq.
__________________________________
“MAN ABDAL ISMU‟U NAL MA‟NA FAHAU KAFIRUN” Barang siapa
menyembah Nama tiada mengetahui yang punya nama orang itu kafir.
__________________________________
“MAN ABDAL ISMU‟U NAL MA‟NA FAHUA BATILUN”
Barang siapa menyembah nama tiada mengetahui nama hukumnya batil yaitu sia-sia
belaka
__________________________________
Jadi bukan nama, bukan bacaan namun yang lebih wajib adalah hakekat asal kejadian
diri kita yang sebenar-benarnya.
________________________________
Ketahuilah RAHASIA ini : "Ujud Allah yaitu nafas yang LAISA, tidak ada
umpamanya, Karena Allah itu hanya nama kebesaran diri nabi kita MUHAMMAD
S.A.W"
__________________________________
Kita harus sungguh-sungguh mengenal diri dzahir dan batin, Barang siapa tidak
mengenal Allah dari awalnya.. Barang siapa tidak mengenal Allah dari akhirnya…
Barang siapa tidak mengenal Allah dari dunia dan akhirat.. Barang siapa tidak
mengenal Allah dari hidupnya.. Niscaya tidak mengenal juga di negeri akhirat.
__________________________________
Apabila kita mampu Mengenal Diri kita yang sebenar-benarnya, maka kita tidak
terdindingi dengan Nabi kita MUHAMMAD S.A.W. karena tiada lain diri kita
bertubuh NUR MUHAMMAD dzahir dan bathin
__________________________________
Barang siapa kenal dengan dirinya tentu kenal dengan Rasullullah S.A.W. PASTI,
akan melihat kebesaran Jalal dan Jamalnya Rasullullah S.A.W
Itulah nama kebesaran ALLAH yang disebut SUBHANAHUWATA‟ALA, Yang tidak
lain adalah diri “HU.. “ diri nabi kita Muhammad S.A.W, Itulah yang sebenarnya
LAISA bernama HUAJIBUL UJUD.
__________________________________
"yang dikatakan laisa kamislihi itu sudah jelas, pandang yang banyak pada yg Esa..
pandang yang Esa pada yang banyak.. bukan dengan pandanganmu.. namun
pandangan-Nya..bukan dengan rasamu namun dengan rasa-Nya"
__________________________________
Kosong itulah yang disebut LAISA yang bernama Wajibul ujud, Tajjali sendiri
menjadi Nur Muhammad bernama titik zarrah, Dari titik menjadi Alif yaitu terjadinya
alam semesta.
__________________________________
Kosong nafas turun menahan itulah kesempurnaan syahadat, adanya denyut kita, Titik
adalah rahasia Nabi kita „Nur Salasia‟ yang ter-rahasia yaitu : Dua nama satu wujud,
yaitu rahasia titik dan kosong itulah adanya, Alif waktu keluar nafas kita, kodrat dan
iradatnya, bernama Allah Ta‟ala, semata-mata asma dan af‟al.
Kembali dari asalku (dzahir dan batin), Asal Alif dari pada bapak (Hak Allah), Jadi
tubuh kita HAKULLAH (sudah diterima oleh ibu), Kenyataannya, nama dan yang
punya nama memuji nama, Jadi yang berkata dan yang bersuara „Nur Salasia‟ Itulah
nama Allah yang ter-rahasia, Itulah yang menggenapkan 99 nama Allah menjadi 100
__________________________________
ALLAH adalah Kalamullah dan Qadim.. MUHAMMAD adalah kamulah dan qadim..
Dua nama tidak terpisah.. satu kesatuan.
__________________________________
Kalau dua nama dikatakan terpisah, Maka.. Binasalah akidahnya.. Binasalah imannya..
Binasalah islamnya.. dan binasalah ihsanya…
__________________________________
akan termasuk orang yang jahil… juga Yang mengatakan Nur Muhammad Muhadast
Binasalah amalnya, Binasalah segala perbuatannya.. Beribadah seperti musyrik saja..
__________________________________
Maka.. Sangat perlu dipahami lagi, Hakekatnya dua nama itu dua wujud atau satu
wujud…?
__________________________________
Bahwa, HU… Didalam ilmu Makrifat dinamakan ISMUL JALALLAH, yaitu nama
tentang keadaan Maha Tunggi yang awal-awal telah ada dengan sendirinya, yaitu yang
LAISA adanya.
__________________________________
Bahwa, HU.. Didalam Ilmu Hakekat bermakna tentang keadaan yang Maha Esa yang
awal-awal telah ada.
__________________________________
Bahwa, HUWA.. Adalah diri Muhammad (AHMAD)
yang awal-awal telah ada yakni Al Insanul Kamil yang Maha Suci.
__________________________________
Keadaan Allah yang sebenarnya ini sungguh-sungguh sangat dirahasiakan, Bahwa
Allah hanya nama Kebesaran Puji bagi Al Insanul Kamil … “AINUL MUHAMMAD”
Berpeganglah pada pendirianmu… tetap… jangan berubah lagi.. sampai akhir hayat.
__________________________________
Yang menjadi pokok pembahasan ilmu Makrifat pada mulanya adalah dari surah Al-
Iklas “QULHU ALLAHU AHAD…” Dimaknakan mejadi :
“Katakan hai Muhammad Allah itu Esa” Dari makna inilah timbul pendapat bahwa
Muhammad Rasulullah itu manusia biasa, atau pesuruh Allah di dunia untuk
menyelamatkan manusia dari pada kemusyrikan dan kemunafikan.
__________________________________
QUL + HUWA = berkata HUWA domirnya ialah ANTA, kalau Anta tidak ada maka
tidak ada yang menyatakan : “Qulhu Allahu Ahad”
__________________________________
Maka, Anta dalam Ilmu Makrifat ada dua makna yaitu :
1. Anta yang Dzahir
2. Anta yang Batin
__________________________________
Adapun Anta yang dzahir adalah Al Insan Nabi kita Muhammad SAW, maka insan itu
adalah alat komunikasi atau sebagai jarum jam diri orang Mukmin yang bergerak
setiap detik, Tiada huruf dan tiada suara, di ingat tidak di ingat, bergerak terus memuji
DiriNya sendiri, 1X24 jam = 28.000 pujiNya, di ingat atau tidak di ingat
__________________________________
Adapun Anta yang Batin yakni Sirrul Insan adalah Muhammad SAW jua, maka
HUWA dan ANTA hanya satu saja yaitu Huwa Muhammad atau Huwa Ahmad, Anta
Muhammad dinamakan Mubtadi yaitu kalimat yang menjadi pokok perhatian di dalam
Ilmu Makrifat
__________________________________
Dan Allah itu dinamakan Kabar Awal yaitu Kabar pertama menerangkan tentang
keadaan HUWA, Sedangkan Allah (Tuhan) kabar yang umum pada yahudi dan
nasranipun memakainya, namun Al-Quran menerangkan dengan kalimat : “WAMA
HUM BI MU‟MININ” Dan tiadalah mereka itu orang yang beriman”
__________________________________
Sebenarnya karena mereka tidak yakin dengan kalimat syahadat : “WA ASHADU
ANNA MUHAMMADARRASULULLAH”
__________________________________
Tahukah kalian…, Bahwa didalam kitab Nasrani sekarang nama Allah sangat banyak
disebutkan, demikian pula “HU” ada 6000 lebih banyaknya.
Dan bagi kita, kitab itu tidak bisa di imani karena nama nabi Muhammad SAW telah
di hilangkan
__________________________________
Maka demikian juga bila kita ada mengenal ilmu batin yang hanya mengenal Allah
saja dan tidak mengenal Nabi Muhammad SAW, itu sama saja dengan ilmu batinnya
Yahudi dan Nasrani
__________________________________
Ingat ..!!-
Bukan kita menghilangkan nama Allah sama sekali, bahwa Allah tetap ada, namun
yang dikenal dengan Allah hanya Rasulullah SAW.
__________________________________
Inti Makrifat adalah mengenal diri yang sebenar-benarnya, Bahwa kita berasal dari
Allah (Qadim) kemudian kembali kepada Qadim (Allah), dengan kalimat :
INNALILLAHI WAINNAILAIHI ROJI‟UN
__________________________________
3 faktor penting dalam Makrifat adalah :
-PERTAMA :
La ta‟yin = Belum ada ketentuan
Ahadiyah = Maha Tunggal
Dzatul Buhti = Dzat yang kekal

-Penjelasan :
Disini Allah di umpamakan laut yang tiada bergelombang.. Dia-lah Tuhan yang maha
suci dan maha tinggi, tiada martabat diatasNya lagi.
Bahwa manusia sudah ada sejak dahulu dan tiada terpisah dengan Tuhannya, Bahwa
kita sudah berada dalam rahasia Allah SWT, namun karena Allah belum ada nampak
maka kita belum juga di tampakkanNya, jadi sejak La ta‟yin manusia sudah tetap
dalam rahasia Allah tetapi belum ada pengakuan apa-apa karena belum nampak dan
belum ditampakkan
__________________________________
KEDUA :
Ta‟yin awal = Ketentuan yang pertama
Wahdah = Tunggal
Hakekatul Muhammadiyah = Asal mula segala yang ada
-Penjelasan :
Disini Tuhan telah menampakkan diriNya, maka ditampakkan-Nyalah manusia itu
dahulu (titik) didalam dirinya sendiri seraya melihat dan berkata : ALASTU
BIRABBIKUM? Maka di jawab dengan : BALA SYAHIDNA
Setelah pengakuan ini terjadi maka Tuhan berkata : “Saat ini Aku akan mengambil
empat anasar dari tubuhmu Ku jadikan alam agar engkau menetap kelak”, maka kita
menjawab dengan kalimat : „LA HAULA WALA KUATA ILLABILLAH‟
- Setelah itu diambillah :
– Dari Rahasia dijadikan Api
– Dari Ruh dijadikan Angin
– Dari Hati dijadikan Air
– Dari Tubuh dijadikan Tanah
- Maka jadilah Alam semesta dengan segala isinya,
Selanjutnya “titik” itu mengembang menjadi banyak, tumbuh dan besar menjadi
ALIF.
__________________________________
KETIGA :
Ta‟yin tsani = Ketentuan kedua
Wahdiyah = Mentauhidkan
Hakekatul Adam = Asal mula manusia
-Penjelasan :
Bahwa Alif pada Dzat menyelubungi semua rahasia yang ada, Disini Allah seumpama
laut dengan gelombangnya, sesungguhnya Allah SWT Tuhan yang maha suci lagi
maha tinggi diumpamakan laut, sedangkan semua yang ada diumpamakan gelombang,
adapun gelombang itu tiada terpisah dari laut adanya.
- Bahwa : Ketiga martabat diatas semuanya adalah Qadim, Yang terdahulu atau
terbelakang hanya lah sebutan saja, bukan karena waktu. Ketika kita mengatakan
Ahdah (maha tunggal), Wahdah (tunggal), Wahdiyah (menunggalkan Atau.. Ketika
kita mengatakan La Ta‟yin (belum tentu), Ta‟yin awal (sudah tentu), Ta‟yin tsani
(ketentuan berikutnya) Maka.. Ketiga martabat itu semua adalah Qadim.
- Sedangkan yang awal dan yang akhir hanya perkataan saja, bukan karena waktu
namun karena sesungguhnya laut yang tiada bergelombang, disitu juga terdapat satu
gelombang (titik), maka dari titik itu berkembang menjadi banyak, itulah yang
dinamakn ALIF, pada hakekatnya satu saja namun tiga dalam sebutan.
__________________________________
Mengertilah akan hal ini betul-betul.. Jadikan dasar pegangan dalam hati sanubari,
Bahwa tiada terpisah kita dengan Allah SWT, Dari awal yang tiada berawal hingga
akhir yang tiada berakhir, Inilah satu pemahaman Makrifat yang sempurna,
__________________________________
Nur Salasiah itulah yang benar-benar LAISA, Nur yang awal-awal muncul karena
kedzahiran nabi Muhammad SAW yang luar biasa, semata-mata hanya ikhtibar bagi
kita umat Rasulullah SAW. “Aku adalah seperti kamu jua..” ini perkataan ikhtibar
saja, Rasulullah SAW itu „U‟ Ahad
__________________________________
Ke dzahiran kita manusia Muhammad namanya, Laki-laki dan perempuan, Adam dan
Hawa, tiada lain adalah dari satu titik noktah, Itulah yang dikatakan satu kesatuan,
Itulah ujud hakiki Rasulullah SAW Sudah Nampak..? jangan di pahami lagi
__________________________________
HU awal mula mengucap, HU nikmat awal terjalin, HU ma‟nikam asal aku jadi,
Muhamad aminullah nama tuhanku, Muhammad rasulullah nama nyawaku,
Muhammadiah nama hambaku, Wujud - berwujud wujud Allah
__________________________________
MUHAMMAD ….-
MIM = Wal Mim ul awwalu yadullu nara siha
HA = Wal Ha ul yadullu ala dzohiri
MIM = Wal Mim us tsani yadullu ala surati
DAL = Wad Dallu yadullu ala qoda mihi
__________________________________
HU …… Awal nabi kita Muhammad SAW atau yang LAISA mengucapKan nama
“ALLAH”
- ALIF = ibarat Dzat kepada nabi kita, itulah Rahasia yang tersirat bernama
Muhammad Aminullah
- LAM AWAL = ibarat Sifat kepada nabi kita, itulah Nyawa yang bernama
Muhammad Rasulullah
- LAM AKHIR = ibarat Asma kepada nabi kita, itulah Hati yang bernama Muhammad
Nurani
- HA = ibarat Af‟al kepada nabi kita, itulah Rupa yang bernama Muhammad Jasmani
__________________________________
Pandanglah ke dalam.. Kembalikan.. Tidak lain satu kesatuan adanya.. Apa jua pun…
Karena, Dzat Allah gaib pada alam Ruh, Sifat Allah gaib pada alam Misal, Asma
Allah gaib pada alam Ajsam, Af‟al Allah gaib pada alam Insan
__________________________________
Dan, Dzat Allah pada alam Ruh bernama Nur, Sifat Allah pada alam Misal bernama
Ke-dzahiran, Asma Allah pada alam Ajsam bernama Mu-dzahir, Af‟al Allah pada
alam Insan bernama Manusia
__________________________________
Ingatlah.!!
- Kesemuanya tiada bercerai dari pada asal.. Maujud-lah Dzat-Sifat-Asma-Af‟al,
itulah MUHAMMAD, Kuasa sendirnya, Wujudnya Makrifat, Lakunya Suci, Jalannya
SEMPURNA, Tempatnya halus, Sifatnya Syukur,
__________________________________
Hendaklah jangan perkataan ini diasa-asakan lagi, Jangan pula tanyakan pada
sembarang orang, Belajarlah pada ahlinya agar bertambah IMAN di dada dan
SEMPURNA ilmunya.
________________________________
Nafsiah, Salbiyah, Ma‟ani, Ma‟nawiyah, Jalal, Jamal, Kohar dan Kamal, itulah adanya
kesempurnaan Sifat 20, Itulah yang sebenar-benarnya menerangkan tentang ke-
LAISA-an diri nabi kita Rasulullah SAW, yaitu diri „HU‟
__________________________________
20 Sifat dipecah menjadi satu, 19 (Sembilan belas) Sifat kepunyaan Haq Tuan Nabi
SAW yang LAISA, tajjalinya Dzat Hua jibul ujud (bernama Allah) yang sebenarnya
Nur Muhammad SAW jua pelakunya.
__________________________________
1 (satu) tersedia pada diri kita yaitu ujud ada mustahil tidak ada, maksudnya adanya
nafas kita yaitu ALIFULLAH yang tersedia pada diri seluruh manusia
__________________________________
Takbiratul Ihram, adalah saat dimana kita memesrakan nama Nabi kita Muhammad
SAW yang di dalam diri, yang meliputi seluruh tubuh kita, bernama yang hidup tiada
lain Dzat Hayyun, yaitu nafas yang keluar masuk, Dari Sifat 20, himpun sifat
Salbiyah, diperkecil menjadi sifat Ma‟ani atau sifat 7, kembali sifat 7 waktu mesranya
menjadi empat nasab saja yaitu : pendengaran, penciuman, penglihatan, pengrasa
Pendengaran nur, penciuman nur, penglihatan nur, pengrasa nur himpun menjadi
SATU RAHASIA semua, Himpun lagi terakhir ujud ada mustahil tiada

__________________________________
Setiap orang sudah berada pada jalurnya, dan setiap jalur menurut pandagan orang
tersebut adalah benar, ini tidak berbicara salah dan benar, karena setiap orang pasti
akan memandang lurus pada jalur yang di laluinya.
__________________________________
Adanya jalur karena adanya kehidupan, berpeganglah kepada hidupmu, hidup itulah
Nyawa, Nyawa itulah MUHAMMAD, jangan engkau ragu dengan jalurmu.
__________________________________
LA ILAHA ILLA ALLAH
LA = Hidup
ILAHA = Ruh
ILLA = Nafas
ALLAH = Nyawa

Anda mungkin juga menyukai