Mengenal Hakikat Diri
Mengenal Hakikat Diri
Semesta
ini adalah kekuatan cahaya Dzikir yg ada pada diri manusia dgn 4 tingkatan
ingatan fokus pada ALLAH SWT Sang Maha Bercahaya. Makin dalam & fana
(hampa) suatu fokus dzikir maka makin terlenalah Sang Hamba oleh fenomena
kegaiban alam Nur Ilahiah.
karena jika ingin mengenali ALLAH pahamilah tentang Gaib sesungguhnya
ALLAH pun sifatNYA GAIB & Perkenalanmu KepadaNYA Takkkan habis
sampai seumur hidupmu di dunia ini. Seorang Hamba terkadang tidak menyadari
bahwa ia sebenarnya masih di dunia sehingga menerawang melintasi alam
kegaiban nur Ilahiah yang tak ada batas akhirnya membutuhkan power energi
cahaya dzikir yg kuat. Jika sang Hamba berpikir bijak ia pasti kembali ke dunia
ibarat orang yang lagi menyelam melihat cakrawala keindahan bawah laut tidak
terlalu lama lalu ia kembali ke permukaaan dasar laut untuk persiapan oksigennya
kembali. Begitulah tehnik berzikir yang bijaksana. Ketahuilah secara realita
banyak saudara2 kita yang ERROR oleh fenomena alam kegaiban ALLAH SWT
ketika mengosongkan pikiran & masuk dalam alam kefanaan (hampa) melalui
dzikir 4 tingkatan Syariat-Tarekat-Hakikat-Ma‘rifat. Padahal kalau ditelaah secara
hakikat Alam fenomena visual kegaiban ALLAH SWT Takkan Habis oleh masa,
batas, ruang & waktu ibaratnya kalo menghitung ilmu2-NYA ALLAH SWT
takkan habis biarpun laut dijadikan tinta untuk menulis ayat2 ilmu ALLAH SWT
Yang Maha Luas PengetahuanNYA Di Alam Jagat Raya (Q.s Al Kahfi : 109).
Pohon dijadikan pena utk menulis ilmu2 Allah takkan pernah habis ilmu-Nya
(Lukman:27)
Berikut ini adalah tuntunan2 dzikir:
• Dzikir Syariat : “La Ilaha Illallah” diucapkan berulang2 dgn lisan sampai masuk
kedalam hati sehingga lisan/mulut tak berucap lagi, rahasia dzikir ini terdiri dari 12
huruf yg sama maknanya dengan Waktu 12 jam, dzikir ini selalu dikumandangkan
oleh para malaikat bumi (Malaikatul Ahyar) ketika ALLAH SWT menciptakan
setiap makhlukNYA di muka bumi.
• Dzikir Tarekat : “ALLAH”ALLAH”ALLAH” diucapkan berulang2 di dalam
hati saja dengan pengosongan pikiran fana (hampa) lalu fokus pada nama tadi
sehingga nama ALLAH tadi membuat & menciptakan alam bayangan hidup
didepan mata anda sendiri, jangan kaget & takut oleh fenomena tersebut karena
para jin syetan selalu mengintai anda tetapi berlindunglah Kepada ALLAH SWT
yang Maha Menjaga Orang Beriman dgn ayat & doa :
audzu billahi minas syathanir rajim…
La ilaha illallah anta subhanaka inni kuntu minaz zhalimin……….
lalu lafazkan… ALLAHU SALAMUN HAFIZHUN WALIYYUN WA
MUHAIMIN
( Allah Yang Maha sejahtera, Maha Memelihara, Maha Melindungi lagi Maha
Menjaga Hambanya yg beriman).
• Dzikir Hakikat : “HU”HU”HU (DIA ALLAH) diucapkan dalam hati saja
dengan keadaan fana (hampa) melalui perantaraan tarikan Nafas ke dalam sampai
ke perut, usahakan perut tetap keras biarpun nafas telah keluar, dalam bahasa ilmu
tenaga dalam ini adalah metode pemusatan power lahiriah dari perut, dalam istilah
cina yin & yang ini adalah penyembuhan/pengobatan pada diri secara bathiniah
dan kesemuanya itu benar adanya karena pusat perut adalah sumber daya energi
kekuatan manusia secara lahiriah & bathiniah serta secara hakikat dzikir‖HU‖
sebenarnaya tempatnya pada pusat perut dengan perantaraan cahaya nafas yg
sangat berharga pada manusia.
• Dzikir Ma‘rifat : ” HU”AH”-“HU”AH”-HU”AH” atau HU-WAH‖ (Dia
ALLAH Bersamaku‖)
sebenarnya bunyi dzikir ini sudah perpaduan antara hakikat & ma‘rifat, dzikir
tersebut dilantunkan dalam hati saja dengan gerakan nafas ―HU‖ masuk kedalam
―AH‖ keluar nafas, pada para sufi (wali Allah) ini adalah dzikir kenikmatan,
kecintaan ( Mahabbatullah) yang sangat luas faedah hidayahnya & karomahnya
sehinngga dapat menyingkap tabir rahasia2 Allah Swt pada gerakan kehidupan ini.
• Dzikir rahasia ma‘rifat : ‖ Hu‖wallahu Ahad (Allah Maha Tunggal) Pada
penjelasan diatas tentang dzikir sebenarnya kalau bicara tentang tingkatan
pemahaman Agama dengan ilmun2NYA ALLAH SWT terdiri 7 fase tingkatan :
1. Syariat : mentaati segala perintahnya dan menjauhi segala larangan-NYA
2. Tarekat : Jalan spritual (kebatinan) menuju kepada-NYA
3. Hakikat : Mengetahui arti makna sesuatu pada kehidupan TAPI hamba itu diam
pada orang awam KARENA itulah ikatan janjinya kepada ALLAH SWT.
4. Ma‘rifat : Mengetahui pengenalan dirinya kepada ALLAH SWT. seperti yang
dikatakan para Ahli Sufi Waliyullah “Man Arafa Nafsahu Faqod Arafa
Rabbahu” Barang siapa mengenal dirinya, niscaya pasti mengenali Tuhan-Nya,
jadi maknanya kenalilah dirimu sendiri sebelum mengenali ALLAH setelah
engkau Mengenali-Nya maka bersatulah wujud hakikimu BERSAMANYA…
―Subhanallah Wabihamdihi‖.
5. Musyahadah : Penyaksian fenomena kegaiban NUR ALLAH SWT Di langit &
di bumi, ia menyaksikan-NYA bersama para wali2 ALLAH & nabi2 ALLAH &
Khususnya Baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW
6. Mukasyaf : Terbukanya Hijab Tabir rahasia2 Allah seluruhnya di langit & di
bumi, para mukasyaf saat ini hanya terdiri dari 111 orang saja di seluruh dunia &
setiap ada wafat ada yang menggantikan Wali tersebut, jadi berbahagialah hamba
yang telah menemukannya & menemuinya. karena mereka biasanya gak terkenal
dan gak diketahui, gak sama dgn ustad2 yg ―kondang‖ terkenal.
7. Mahabbah : Kecintaan kepada ALLAH SWT dengan penglihatan pada setiap
gerakan nafas & hidupnya ada kasih sayang TuhanNYA Yang Maha Pemberi Nan
Maha pemurah, tingkatan ini hanya ALLAH SWT saja yang tahu tentang
kedudukan hambanya, karena Maqom Kecintaan sendiri itu ada pada ke ikhlasan,
kesabaran, istiqomah, Tawakkal, Keyakinan, Ketakwaan, tapi ketahuilah saudara
Wali-NYA saat ini yang mencapai tingkatan MAHABBAH cuma berjumlah
11(sebelas) orang saja Di dunia ini & setiap ada yg kembali kehadirat-NYA akan
ada yg menggantikannya (sama para Mukasyaf), maka sangat Berbahagialah di
dunia & Akherat orang2 yang telah menjumpainya.
`Dalam hadist qudsyi, menerangkan adanya pada batang tubuh kita dan lenyap
melainkan yang ada, Ujudnya Allah Ta‘ala semata-mata, dan inilah keterangannya
tersebut di bawah ini.
1. Hancurlah badan timbul hati 2. Hancurlah hati timbul akal 3. Hancurlah akal
timbul fikir
4. Hancurlah fikir timbul faham 5. Hancurlah faham timbul ilmu 6. Hancurlah ilmu
timbul rahasia
7. Hancurlah rahasia timbul cahaya 8. Hancurlah cahaya timbul nyawa 9.
Hancurlah nyawa timbul AKU (rahasia) melainkan ujudku yang ada.
NAMA ROH DALAM JANTUNG 1. Ruhul amin 2. Ruhul Amri 3. 1. AKU :
ALLAH 2. AKU : MUHAMMAD 3. KARENA : HAMBA : ALLAH : IRADAT :
UJUD UNTUK HALAMAN YG TERAKHIR INI ; saya gali sejarah
KALIMANTAN SELATAN pada abad ke 18 (delapan belas) Ada beberapa tokoh
yang terkenal ditengah-tengah PERTAMA ialah Syeh ABDUL HAMID
TATAKAN/RANTAU, yaitu dengan gelar DATUK SANGGUL / DATUK
KUNING. KEDUA ialah SYEH MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
KETIGA ialah SYEH ABDUL HAMID ABULUNG KEEMPAT ialah SYEH
MUHAMMAD NAFIS AL BANJARI Dan pada abad ke-19 bertambah banyak
lagi tokoh-tokoh agama di Kalimantan ini. Dan akhirnya pada abad ke-20 banyak
lagi melahirkan tokoh-tokoh baru untuk penerus perjuangan beliau itu. Jadi tokoh-
tokoh empat besar itu tadi patut kita warisi, karena adalah berdasarkan Al-Qur‘an
dan hadist dan ijma Ulama yang ahlus sunnah wal jama‘ah yang hak. Bagaimana
kita hendak ingkar dengan ajaran-ajarannya yang berbau dengan kebenaran itu.
Demikian pula wali-wali itu adalah di bawah nabi sebagai halifah didalam bumi
ini, sedang nabi-nabi itu beroleh wahyu dan wali-wali beroleh ilham. Marilah kita
teruskan perjuangan yang gigih itu untuk merebut kembali kemenangan yang
pernah dicapai oleh nenek moyang kita dahulu. Beranikanlah dirimu untuk terjun
dimedan laga, untuk meraih kemenangan yang gilang-gemilang. Serahkanlah
dirimu bulat-bulat kepadanya, niscaya Tuhan berdiri dihadapanmu sekaliannya.
Kita semua harus berani jangan pengecut ; karena pengecut itu adalah bibit segala
dosa durhaka. Kalau siapa pengecut dalam perjuangan, itu namanya pahlawan
syaiton namanya. Dan siapa berani berjuang dengan Allah, ia akan mendapat gelar
pahlawan Tuhan. Pilihlah antara dua, inign jadi pahlawan Tuhan atau jadi
pahlawan shaiton. Marilah kita menuju kebenaran ; insya Allah, Tuhan akan
menunjukkan jalannya. Lihat contoh sebagai pahlawan Tuhan yaitu ; DATUK
ABULUNG mati dalam mempertahankan agamanya. Dan beliau meninggalkan
warisan yaitu sebuah kata-kata mutiara yang lebih berharga daripada harta benda
dunia, apakah kata-kata itu ; TIADA YANG MAUJUD, MELAINKAN
HANYALAH DIA DIA ADALAH AKU DAN AKU ADALAH DIA Inilah inti
sari tasauf beliau Dan DATUK SANGGUL mewariskan kalimat ; A, I, U Dan
DATUK KELAMPAIAN mewariskan kalimat ; L, L, L Dan DATUK
MUHAMMAD NAFIS mewariskan sebuah kitab yang bernama ADDURUN
NAFIS Dengan intisarrinya yang berbunyi ; A, A, A Apakah arti dan makna A, L,
U, itu ? Apakah arti dan makna L, L, L, itu ? Dan apakah arti dan makna dari A, A,
A Marilah kita gali selanjutnya sampai tuntas, siapa beroleh Petunjuk, dialah yang
beruntung DEMIKIANLAH RIWAYAT SINGKAT TENTANG TOKOH ―
KEAGAMAAN DI KALIMANTAN SELATAN, KHUSUSNYA, DAN
KALIMANTAN UMUMNYA.
WASSALAM INSAN KAMIL 1. Jadi insan kamil adalah pada waktu tanazul
berada paling akhir, sedang pada waktu taraki nantinya jadi yang awal sekali. 2.
Yang disebut rahul hajat ialah pintu Tuhan hakikatnya dikatakan pintu-pintu zat
itulah dia lobang yang dinamakan mekar dan kuncupnya marnas atau buka
tutupnya mahid. 3. Syiratal mustaqim ialah maksudnya menamakan hilang
perginya atau, sempat diakhirat atau diakhirat ilahi robbi dan tuhan kita
mengatakan bahwa ayat yang diatas ini tadi maksudnya adalah keluarnya
perkataan kita. 4. Arsiullah artinya muka pada hakikatnya wadah persidangan zat
yaitu berada di kepala dan di dada kita 5. Kursi artinya tempat duduk pada
hakikatnya tempat duduk zat yaitu berada pada otak dan jantung 6. Luch machfut /
luch kalam artinya luch tempat machfut dijaga pada hakikatnya adalah sifat-sifat
zat. tempatnya berada di jasad serta dijaga oleh malaikat katibin. Jadi yang
dimaksud puncak hidup itu ialah berada di badan kita pribadi (pahamkanlah) 7.
Mizan artinya timbangan, pada hakikatnya pertimbangan zat yang berada di
penglihatan, pendengaran, penciuman, pengrasa dan perkataan maksudnya
mengatakan terhadap pertimbangan hidup kita yang berada di panca indra. Ibarat
wahana zat dengan sifat itu, seperti sendiri-sendiri saja. Jelasnya mengatakan
terhadap berdirinya hamba dan Tuhan. Seolah-olah berdiri sendiri-sendiri padahal
yang sebenarnya adalah tetap satu (esa). Jadilah kesimpulannya adalah tidak ada
sifat yang berdiri diatas zat atau yang bertambah dengan sifat ma‘ani yaitu
gazlikun bizatihi, maridun bizatihi, alimun bizatihi, dan seterusnya sampai kalam.
Jadi disini duduknya kepada JIBU artinya tiada huruf dan tiada suara, zat dirinya.
Ibarat roh dengan badan, tetap kekal. Inilah yang dinamakan alip mutakalimun
wahid. Artinya yang berkata-kata jadi ucapan tanpa mulut itu adalah yang
mempunya rupa yang sejati, dan tempatnya berada didalam sukma/nyawa kita
pribadi, dan suara. Inilah yang disbut zikir batin yang sesungguhnya dan yang
sebenarnya serta azali dan qadimdan yang baqa. Sedang malaikat pun tidak boleh
tahu apapun yang keluar itu : semua malaikat dan zipun bisa tahu. Tetapi yang
disebut mudawatuhzukri itu tak ada seorangpun yang tahu kecuali dia sendiri inilah
puncak segala puncak ilmu dan amal ma‘rifat. Dan inilah zikir yang senantiasa dan
tiada pernah lupa walau sekejap matapun. Maka ada seorang wali pernah berkata :
apabila aku lupa sekejap juapun sengaja atau tidak sengaja, maka aku hukumnya
diriku itu murtad. Demikianlah adanya kepada kita ini semuanya, bila lupa berarti
belum sempurna ilmnya. Dengan adanya keterangan ini itulah apa adanya dapat
saya sampaikan semoga Allah meridhoinya amin ya robbal alamin.
TENTANG NAFSU
Nafsu itu ada empat martabat :
1. Nafsu amarah tempatnya pada empedu 2. Nafsu lawwamah tempatnya pada
perut
3. Nafsu sawiyah tempatnya pada limpa 4. Nafsu mutmainah tempatnya pada
tulang Inilah nafsu zat haq ta‘ala. Kenyataannya pada/diri hidung kejadiannya
dalam cahaya putih : kelihatan segala macam sesuatu dikalam laut Rachmad jadi
kesempurnaan dari ke 4 macam tersebut diatas tadi adalah bersatu di dalam alam
nur/ cahaya kita pribadi. Demikianlah uraian ringkas dari hamba semoga kita
semua beroleh petunjuk, serta taufik dan hidayahnya dari pada Tuhan
azzawazallah. Amin
Qalbu hati Hati itu ada dua bagian : 1. Hati sanubari : juga disebut hati nabati 2.
Hati nurani : juga disebut hati cahaya Sebab disebut hati nabati, karena ia daging
segumpal berhenti dibawah lambung kiri diantara dua jari di bawah susu kiri di
dalam dada kita. Dan adapun hati nabati itu mempunyai beberapa nama. Namanya
Halifatullah artinya ganti Allah karena ia memerintah tubuh manusia dan lain-
lainnya. Namanya amisu mu‘minin artinya raja yang nyata karena kuasa akan
sesuatu. Namanya arsyullah artinya mahligai Allah, karena ia tempat taajalli allah
ta‘ala kepadanya. Namanya Zarrotul Haq artinya cermin haq ta‘ala karena ia haq
ta‘ala kepadanya. Namanya iradatul ujud artinya kehendak yang nyata ada atau
kehendak dari. Karena ia tiada luput daripadanya. Adapun hati nurani itu amat
besar dan amat luasnya daripada segala alam. Tetapi amat/halus maka ialah
menerima tadjali zat allah, sifat allah, asma allah, af‘al allah. Maka daripadanya
lampah kepada yang lainnya Karena hati nurani itulah yang memakai sifat 7 yaitu:
hayat, ilmu, kudrat, iradat, sama, besar dan kalam, jadi kalau terhenti kepada hati
nurani karena hidupnya hati nurani itu adalah kenyataan hayat. Zatullah ta‘ala.
Tahu hati nurani kenyataan ilmu Zatullah ta‘ala. Kuasa hati nurani kenyataan
kudrat Zatullah ta‘ala. Berkehendak hati nurani kenyataan pendengaran Zatullah
ta‘ala melihat hati nurani kenyataan penglihat Zatullah ta‘ala. berkata hati nurani
kenyataan alam Zatullah ta‘ala. jadi pernahkah susunan/gugurnya kepada diri kita
sendiri atau diri pribadi. Arti dan Makna Jadi baiklah kita uraikan arti dan makna
sebenarnya apa yang berlaku kepada hati nurani itulah kelakuan Zatullah ta‘ala
maknanya apabila kelakuan Zatullah ta‘ala pada hati nurani itu tiada di dalam da
tiada diluar hamba tiada dengan nyata-nyatanya hati nurani karena hati nurani itu
adalah sifat zattullah dan daripada hati nurani itulah lampah kepada tubuh kita ini.
Maka nyatalah tubuh kalimah daripada hati nurani. Maka karena hidup tubuh kita
ini sebab hidup hati nurani tahu tubuh kita ini sebab tahu hati nurani. Kuasa tubuh
kita ini sebab kuasa hati nurani. Berkehendak tubuh kita ini sebab berkehendak hati
nurani. Mendengar tubuh kita ini, sebab mendengar hati nurani. Melihat tubuh kita
ini. Sebab melihat hati nurani. Berkata tubuh kita ini sebab melihat hati nurani.
Berkata tubuh kita ini sebab berkata hati nurani. Bergerak tubuh kita ini sebab
bergerak hati nurani. Gerak dan diam tubuh kita ini sebab gerak diam hati nurani
jua. Maka nyatalah hidup kita dan tahu, kuasa kita, bergerak dan
mendengar/melihat serta berkata-kata ini kenyataan hati nurani artinya kelakuan
hati nurani. Maka apabila kelakuan hati nurani pada tubuh kita yang kasar ini, tiada
nyatanya kepada tubuh kita yang kasar ini karena tubuh kita yang kasar ini. Sifat
hati nurani dan hati nurani itulah kenyataan zat Allah Ta‘ala yang tiada baginya
ialah yang di per-ujudileh sekalian yang maujud adapun sebenarnya hamba itu
yaitu : mata tiada melihat, telinga tiada mendengar, mulut tiada berkata-kata,
hidung tiada mencium, maka mata dapat melihat, telinga dapat mendengar hidung
dapat mencium mulut dapat berkata-kata. Hanya pekerjaannya jua. Sabda
rasulullah saw yang artinya : lidah itu juru bicara hati dan hati itu juru bahasa
lidah, hidayah itu daripada cahaya yang qadim dan azali. Adapun arti hidayah itu
ialah sifat tubuh yang nyata pada hati nurani adapun sifat itu adalah kenyataan zat
yang wajibal wujud. Tuhan Allah ada menerangkan didalam al-Qur‘an yang
artinya kenyataan Allah didalam diri kamu melengkapi, mengapakah kamu tidak
melihat. Dan lagi Allah Ta‘ala serta kamu, dimana saja kamu berada Maka
nyatalah bahwa kelakuan yang nyata kepada dirimu itu ialah nafsumu itu
semuanya kenyataan keadaan zatullah ta‘ala yang meutlak, adapun hamba tak
punya. Jadi yang mempunyai kelakuan itu tiada huruf dan tiada suara.dan tiada
isyarat itulah dirimu dunia dan akhirat itulah Jibu. Adapun pahamnya segala yang
tersebut didalam akibat yang lain-lainnya, ang dinaakan kitab maksudi tasauf itu
yaitu jikalau kita ada bisa mengembalikan amanah allah atau berlaku barang
sebgainya sama didalam sembahyang, didalam ziki atau barang pekerjaan dunia,
maka sudah karamlah kita didalma laut qadim ang haqiqi. Manakal karam
hapuslah namanya, manakala hapus lenyaplah baginya namapun tiada itulah yang
dikata Esa dan meliputi. Jadi kalau tiada demikian, tiadalah hasil ma‘rifat seperti
ini barulah benar-benar cinta dan rindu dendam dengan zat hayat yang hidup
sendirinya. Maka berkasih-kasih dan berinjak-jinakan, karena sudah sauju
senyawa, serta serasa dan serahasia. Inilah walaupun sembarang saja kelakuannya,
tiada diketahuinya dirinya karena pekerjaan itu atau kelakuannya didunia dan
diakhirat sama dibuatnya adapun arti rindu itu belum berjumpa dan arti dendam itu
sudah bertemu. Dan arti rindu itu hamba, dan dendam ialah Tuhan maksudnya.
Yang artinya berjumpa itu sudah bertemu nyatalah dengan nyatanya, manakala
nyata datanglah laut rahmat dan nikmat itulah jibu. KARENA itu tidaklah
BERDIRI SENDIRI. TETAPI SEMUANYA BERHAJAT KEPADA ALLAH.
MAKANYA ADANYA ALAM INI TIDAK MENARIK PERHATIANNYA.
KARENA ITU MEREKA ANGGAP BAGAIKAN TIDAK ADA. INILAH
CAHAYA ILAHI ROBBI YANG MENYINARI DIRINYA LAHIR BATIN.
DIKALA SAKARATAL MAUT Kesempurnaan hamba allah pulang ke
rahmatullah ini hanya sebuah misal atau contoh Ada beberapa pertanda menjadai
rahasia Bergerak daripada ujung sulla lalu naik ke atas kepada, rasanya seperti
ditusuk-tusuk dengan jarum, dan lalu terus kepada telinga kiri dan kanan. Dan
mendengar bunyi suara seperti bunyi badil/ meriam atau petir, dan heran rasanya
kencang sangat, itulah hakikat jibril memberi tanda. Jibril itu suatu cahaya yang
keluar dari diri kita pada waktu itu kita mengataw2 : ya hu, ya hu, ya hu. Sekarang
umur kita tinggal 40 hari saja sesudah 33 hari yaitu tinggal 7 hari lagi keluarlah
suatu cahaya/dari mata kita rupanya sangat elok bercahaya cahaya. Dengan
berpakaian hijau itulah dia malaikat izrail. Dikala itu kita mengucap : Hakkul hak,
hakkul hak, hakkul hak jadi umur kita tinggal 7 hari lagi. Sesudah 3 hari itu, yaitu
pada hari yang ke 36 keluar pula cahaya dari mata kita, yaitu cahaya yang amat
putih bersih seperti kita jua besarnya, atau rupanya : baunya terlalu sangat harum
seperti ambar kasturi dan dia berkata : akulah yang bernama muhammad itulah
sesungguhnya allah ta‘ala memberi tanda gerak. Dan dikala itu kita mengucap
alhamdulillah robbil alamin dan pada hari yang yang keempat puluh (40) : maka
allah tazali yaitu zat allah s.w.t yang sebenarnya maka bertetaplah engkau pulang
kerahmatullahi ta‘ala seperti terlalu nikmat rasanya, tiada hingga lagi. Maka kita
ingat, jangan lupa dalam hati kita ini Ujudullah Ta‘ala. Maka himpunlah
muhammad dan allah, yaitu hu allah inilah perjalanan para aribillah dan para wali-
wali allah jangan di ingat dimulut dan dihati ingat didalam dan barang siapa
mengenal akan tuhannya, niscaya ia jahil akan dirinya sendiri. Jikalau tiada
anugerahnya kepadaku, niscaya tiadalah aku dapat mengenal tuhanku Dan
saiyidina Abu Bakar pernah ditanya orang Bika arofa robbaka, artinya : dengan apa
engkau mengenal tuhanmu ? Maka syayidina abuu bakar menjawab dengan tegas
Araftu robbi bi robbi, walaula robbi ma araftu robbi Artinya : aku mengenal tuhan
dengan tuhanku jua, jikalau bukan karena tuhanku, tiadalah aku dapat mengenal
tuhanku. Maka yang bertanya itu meneruskan pertanyaannya. Apa mungkinkah
manusia ini dapat mengenal tuhan ? Maka saiyidina abu Bakar menjawab : Al adju
andarkil idroki idrokum Artinya : lemah daripada mendapat akan pendapat, itulah
yang mendapat, maksudnya ialah : kelemahanku akan tuhannya. Jadi jelasnya ialah
: dia juga yang mendapat kaunya lebih jelas lagi kaum sufi mengatakan
laya‘rifullah ilallah. Artinya : tiada mengenal allah hanya allah Sekarang baiklah
hamba bawakan pula ayat yang berbunyi : wafi amfusikum afala tursirun, artinya :
didalam diri kamu kenapa kamu tidak mengetahuinya dan lagi dalil mengatakan
wafi amfusikum wama yafalun, artinya : tuhan ada pada engkau tetapi Engkau
tiada melihat. Maka dengan adanya dalil ini/ dalil al-qur‘an yang nyata ini. Marilah
kita mengenal Tuhan Allah s.w.t. Beranikanlah : jangan ada rasa takut, rasa takut
itu adalah bujukan syaiton laknatullah.." Lil jismil insani insanu Artinya : carilah
orang, yang ada orang didalam orang "Fastazkurni, fastzkurkum" Artinya :
kenalilah sedalam-dalamnya tuhanmu dan dia juga mengenal kepadamu
Demikianlah orang yang hendak mengenal diri dan lagi firman Allah Ta‘ala dalam
al-qur‘an : wanah aqrobu ilahi min khablil wail . Artinya : kami adalah lebih
dekat kepadanya daripada urat leher mereka sendiri (Qaf s. 50,16) - Quluah bitu
al-jami‟a famma ya‟tiyanakum minni huda famantabia huda yafala khaufun
alaihin walahum yakhjanun, artinya : berangkatlah kamu semuanya, jika datang
petunjukku kepadamu maka barang siapa mengikuti petunjukku, niscaya tiada
takut dan tiada gentar dan tiada berduka cita waktu selama-lamanya. Jadi ayat ini
adalah bagi kita untuk mendorong kita dalam menuju tuhan robbul alamin. Maka
dari pada itu segalanya ialah : menuntut demi allah, mengenal demi allah, berjuang
demi allah Sembahyang demi allah, bekerja demi allah, beramal demi allah,
berusaha demi allah, jadi keseluruhnnya adalah demi allah. Tidak ada demi itu dan
demi ini, semuanya ditundukan dan direndahkan demi allah. Hidup di alam maya
semata-mata melaksanakan perintah allah dan meninggalkan larangan allah.
Hamba berbuat menurut sekehendak allah. Tidak menambah dan mencurangi dari
kehendak allah. Apabila hamba berani menambah dan mengurang daripada kudrat
dan iradat allah, maka aku hukumkan dariku itu murtad. Dan apabila kau lupa
sekejap saja kepada allah, maka aku hukumkan diriku itu kafir. Sekarang baiklah
kita teruskan dengan ayat yang berbunyi ; Kholaqtul zjinna wal insa liya‟budun.
Arrtinya : aku jadikan jin dan manusia semata-mata untuk mengenal kepadaku atau
untuk mengabdi kepadaku, atau untuk menyembah kepadaku mengenal tuhan
adalah suatu amanah dari allah, untuk kita laksanakan secepat mungkin dan
janganlah kita lalaikan mengaji/menuntut rahasia besar ini. Sabda Rasulullah saw
faija ajakaro illa khonasa, artinya : apabila ingat allah musnahlah syaiton.
Maksudnya ialah : yang ingat disini bukan makhluk biasa, tetapi hamba yang
sudah melaksanakan kepada keakuan tuhannya. itulah manusia allah namanya.
Itulah insan kamil inilah yang dimaksud oleh abda nabi kita Muhammad s.a.w dan
sekarang kita teruskan pula kepada hadist yang berbunyi : Takholaqu bi
akhlakillah. Artinya : berakhaklah kamu dengan akhlak allah. Apa yang dimaksud
dengan berakhlak dengan akhlak allah ? jawabnya ialah hamba yang sudah
mewujudkan tuhan dalam dirinya pribadi itulah akhlak allah. Jadi tujuan utama
dalam bidang ilmu tasauf ialah : untuk menyempurnakan lahir dan bathin, luar dan
dalam, sariat dan hakikat, fikih dan tasauf. Dan dapat membedakan yang yang hak
dengan yang batil. Dan dapat membedakan dan mengetahui mana yang sebenar-
benarnya insan kamil dan mana manusia biasa. Yang semula mulia hamba disini
tuhannya ialah : yang tahu akan dirinya dan yang tahu rahasia yang satu itu.
setinggi-tingi maqam ialah yang menduduki kedudukan tuhannya. Tuhan menjadi
matanya untuk melihat, tellinganya untuk mendengar, dan lidahnya untuk berkata-
kata. Dan orang yang tidak terdinding lagi pandangannya ialah : hanya satu
pandangannya, satu tekatnya satu akidahnya, satu pendiriannya, dan satu dalam
rahasianya. Pokoknya segala-gala adalah Satu belaka bagi pendirian hamba hanya
satu dan satu. Semuanya bilangan adalah satu. Semesta satu,semua alam satu,
surga dan neraka satu, pendeknya adalah semua satu. Demikianlah pendirian
seorang arif atau waliallah. Seorang wali allah pernah berkata tidak ada kejahatan
di dalam dunia ini.beliau sangat optimis sekali. Demikian lah yang pernah
melompat dari mulutnya seorang arif atau wali Allah.
ILLAH : RASA
Rasa sejati dan mutlak dan murni inilah rasa tuhan yang sejati dan abadi dan
mutlak nafsulmuttmainnah itulah yang disebut sunyi dari zat maha suci tuhan yang
disebut nafsu zat hak ta‘ala yang disebut sunyi dari zat maha suci tuhan. Rasa yang
sejati itu tidak tersentuh dan tidak bercerai dari maha suci tuhan, ini yang
dikatakan dia yang didalam dan dia yang diluar. Dia yang mengurung dan dia yang
dikurung. Itulah kedudukan seorang waliallah ta‘ala. Beliau itu sudah wahua ma
akum artinya berbarangan siang dan malam dan tiada dibatasi oleh ruang dan
waktu dan tiada rusak karena rusaknya adam, Dia tetap langgeng selamanya. Liqo
(pertemuan) Kalau yang tertulis dalam al-qur‘an itu datangnya dari mana dan
kemana simpunnya. Apakah setelah membekas pada kulit-kulit kayu daun-daun
kurma, batu-batu dan di kayu-kayu sudah dihilangkan yang sejatinya ? Apakah
al-qur‘an itu hanya yang tertulis di lukh mahfutz saja ? Bagaimana muayatnya dan
apakah nama tempatnya? Kitab yang diturunkan allah kebumi ini ada 104 buah
kitab. Adalah kitab yang tersembunyi dibalik yang 104 itu yang memang ada, ialah
: kitabullah yan sebenarnya itu apakah ia berhuruf, bersuara merupakan kata-kata
kitabullah itu sunyi dari segalanya. Manusia hanya diberi sedikit saja percikan
kalau tuhan hakiki dan azalli. Jadi siapa yang berhajat kepada ilmu, ilmuwan
namanya. Dan siapa yang berhajat kepada ilmu dan kepada allah, itulah yang
sebenarnya, yang sampai. Inilah makam tuhan yang hakiki dan azali dan inilah
makam ahlul akhirat namanya. Inilah makam nabi-nabi. Dan rasul-rasul allah. Ini
makam muhammada namanya. Makam yang terpuji dilangit dan terpuji di bumi.
Jadi siapa-siapa yang dikehendaki allah, hanya engkau sendiri kurang faham
dengan allah. Bila engkau paham dengan Allah, maka berarti engakau sepaham
dengan Allah. Artinya : fahammu satu rahasia dengan allah, kemauanmu satu
rahasia dengan kuasa allah. Akhirnya ujudmu dan hidupmu satu rahasia dengan
ujud allah dan hayatullah zat. Nur Muhammad itu adalah pandangan pertama bagi
kita karena itu adalah bibit dari segala kejadian. Adapun takbir atau mukarramah
itu ialah : Allah itu hayat Hu itu Roh, Roh itu nafas, nafas itu nyawa.
Mukarramah takbir ini diambil dari kitab TUHPA. Pakaian dari DATUK
SANGGUL tanah kuning Rantau (kalsel). Sekarang kita mengambil pakaian
DATU MUHMMAD HASAN Negara (kalsel) bunyinya inilah ilmu rapat mufakat
segala ulama yang ahlus sunnah wal jamaah yang hak. Maka inilah pegangan kita
pada hayat. Hayat itu menjadi nyawa dan nyawa itu menjadi Nur Muhammad. Dan
Muhammad itulah Roh Allah. Tetapi disini kita teruskan kepada zat-zat sifat allah
jua. Jangan terhijab/terdinding. Jadi allah dan Muhammad jangan diceraikan,
seperti naïf dan isbat kesimpulannya ialah kalimah la ilaha ilallah itu gugurnya
kepada : hayat, roh, nafas dan nyawa. Susunannya begini la itu hayat, ilaha itu roh,
illa nafas dan allah itu nyawa. Jadi yang sebenar-benarnya diri itu nur muhammad
Yang sebenar-benarnya nur Muhammad itu sifat Sebenar-benarnya sifat itu zat,
yaitu zat hayat Allah lah yang disebut rahasia allah (sirrullah) Inilah perjalanan
menurut Datuk Muhammad Hasan Kebersihan hamba kepada semua penuntut
simpanlah ia baik-baik jangan sampai dibeberkan ditengah- tengah masyarakat,
nanti bisa menimbulkan fitnah besar. zat itu roh, roh itu nafas, nafas itu rahasia,
rahasia itu nur Muhammad dan yang sebenar-benarnya Muhammad itu wujud kita
ini. itulah pegangan kita sekarang ini, dan seterusnya inilah pakaian datuk Arsyad
Kalampaian, Martapura. Dan selanjutnya kita teruskan kepada pakaian Datuk
Abussamad Bakumpai, Kalsel menurut keputusan kaji beliau adalah yang sebenar-
benarnya badan rohani kita itu adalah : Allah Ta‘ala sesudah engkau faham, maka
jangan engkau cari lagi. Karena ia sudah menjadi nyawa kita. Maksudnya ialah :
jangan dicari lagi, karena Allah itu sudah laisya kamislihi sai‟un Apabila kau cari
lagi ia bertambah jauh darimu Coba saja kau berdiri di muka cermin yang bersih
Apa yang engkau lihat? Bayangan bukan ? Mana ujudmu yang sebenarnya dari
keduanya itu ? Tentu ujud berdiri itu bukan , itulah contohnya yang paling mudah
pada akal Hamba mohon diambilkan dan dimesrakan lahir Bathin. Sekali lagi.
Jangan dicari lagi. Karena ia sudah Menjadi al-insanu sirri wa ana sirrohu Artinya :
insan itu rahasiaku dan akupun rahasianya Demikianlah adanya, wassalam.
—oo0oo— Kalimah La Ilaha Illallah Kalimah tauhid ini mengandung empat roh
Satu roh JASMANI, tempatnya pada seluruh tubuh. Roh ROHANI tempatnya
diatas jantung kita Roh RAHMANI, tempatnya pada otak, member cahaya mata
Roh IDHAFI, tempatnya dalam jantung. Ialah empat roh itu yang ada pada diri kita
Tapi jangan kau artikan bahwa roh itu bertempat karena semuanya itu sudah lebur
Ke dalam rahasia Allah. Siapa yang mendapatkan Allah pada suatu tempat , orang
itu sesat dan kafir naudjubillahiminzalik. Dan kalimat ini mengandung empat pasal
pula itu sifatnya kebesaran, kemuliaan, keragaman, keelokkan dan kesempurnaan
zat Allah Ta‘ala. sedang sifat 20 itupun simpunnya pada kalimah ini. Juga seperti :
sariat,tarekat, hakikat, ma‘rifat. Simpunnya kepada kalimat tauhid itu tadi juga.
Sedang asma af‘al sifat dan zat tercakup kepada kalimah tauhid juga. Dan kalimah
tauhid ini tadi termasuk kalimah mengadakan dan meniadakan, maksudnya ialah
allah ada, makhluk ada. Dan juga kalimah tauhid itu menunjukkan fana dan baqa.
Fana hamba ke dalam tuhan dan baqa dan tuhan. Artinya : fana dalam kekidaman,
dan baqa dalam keesaan. Sebagai yang terakhir kalimah tauhid itu
menjadikenyataan ujud semesta dan hayat semesta.
Kalimah laa ilahailallah ini simpulnya kepada huruf lamjalalah ini menunjukkan
keadaan allah. Dan keadaan yang menyebut itu sendiri. Kalau kita artikan secara
umum, itu berarti dengan tiada. Tapi sebaliknya menunjukkan keadaannya. Kalau
seorang arif itu mengata ala allah. Artinya melainkan allah jadi huruf la ini zikir
jua adanya dan senantiasa adapula zikir bathin yang tak panjang bacaannya hanya
bagi ingat cukup, inilah kesempurnaan diri.
Allah hadir, allah ma‘I, allah alimun, allah basyirun, allah sami‘un, allah
mutakalimun.
Artinya : allah hadir, allah serta, allah tahu, allah melihat, mendengar, berkata-kata.
Inilah zikir bagi ingat atau bagi yang sekedar tahu saja. Tapi kalau belum matang
bisa dilatih dahulu, dan kalau sudah fase dan lancar. Pemberitahuan : umpama ada
yang lainnya hanya ada empat zikirnya, pun sama saja. Kalau yang empat itu kita
sudah mengerti artinya maka dengan sendirinya bisa meneruskan yang lainnya.
Demikianlah mengenal zikir rahasia atau zikir diri, namanya. Sebab arti zikir ini
sangat luas dan dalam arti dan maksudnya. Zikir itu semua baik, asal saja sudah
faham artinya dan tujuannnya, tepat diantara semua zikir lahir atau bathin yang
paling istimewa dan paling mulai ialah zikir DIAM. Susunan Sifat 20 Gugurnya
Kepada Diri Ujud adalah kepala Qidam adalah telinga kanan Baqa adalah telinga
kiri Muhalapah adalah mata kanan Qiamuhu adalah mata kiri Wahdaniat adalah
mulut Kuadrat adalah bahu kanan Iradat adalah bahu kiri Ilmu adalah susu kanan
Hayat adalah susu kiri Sama adalah tangan kanan Besar adalah tangan kiri Kalam
adalah pangkal lengan kanan Badhrun adalah pangkal lengan kiri Muridun adalah
kaki kanan Alimun adalah kaki kiri Hayyun adalah paha kanan Samiun adalah
paha kiri Bashirun adalah pusat Mutakalimun adalah jantung Demikian susunan
menurut urutan-urutannya. Huruf-huruf nama Allah Allah : zat, sifat, asma, af‘al
Muhammad : sir, nur, asma, perbuatan Adam : rahasia, roh, hati, kelakuan Insan
kamil : rahasia allah Ta‘ala Sebuah misal : Roh umpam istana Hati umpama raja
Ilmu umpama hakiki Akal umpama pembesar kerajaan Tubuh umpama kendaraan
Nafsu umpama penarik kereta Telunjuk sebagai penguasa kerajaan Mata sebagai
pengawas Telinga sebagai penghubung Hidung sebagai timbangan Mulut sebagai
palu Kaki sebagai lascar Tengah sebagai tempuk pemerintahan, sayap kanan/kiri.
Demikianlah yang dapat hamba harapkan untuk sesamaku. Ini hanya sebagai
missal atau contoh saja. Inilah raja kuasa bagi sekalian umat. Inilah yang disebut
halifah di dalam bumi ini. Sekianlah ulasan tersebut di atas ini.
Doa nikah supaya mendapat tuntunan hidup Wanumadzilu minal qur‘ani wahuma
sifa‘u warahma hulillmuminin Maka keluarlah engkau daripada tubuh Mati
keluarlah engkau daripada hati Mani keluarlah engkau daripada nyawa Manikan
keluarlah engkau daripada rahasia Keluarlah engkau dengan izin Allah Keluarlah
engkau dengan qodrat allah Keluarlah engkau dengan iradat allah Malaikat
kiraman-katibin bukai pintu hadijah, buka pintu aisyah, bukai pintu maimunah,
bukai pintu salamah, bukai pintu patimah, pintu surga zannatun na‘in, tutupkan
pintu neraka dengan pandangan lailahaillallah muhammadarrasulullah. Cara
memakainya Duduk berhadapan bertemu lutut, ajari dengan membaca astagfirullah
hal adzim 3x Syahadat dan al-fatihah. Selesai ini kita baca dalam hati ayat tersebut
diatas. Selesai membaca ayat yang dimaksud sewaktu akan main, senjata kita
didepan senjatanya, baca assalamu‘alaikum yang bahir rahman, dijawab oleh istri :
wa‘alaikum salam ya bahir rahim. Sewaktu air akan keluar kita abaca syahadat
tauhid yakni ashaduanlaailahaa illallah disambung Istri dengan syahadat rasul
yakni waashaduanna muhammadarrasulullah. Cinta hakiki Jangan jauh-jauh
engkau mencari ajaran. Karena ajaran-ajaran itu telah berada didalam dirimu
sendiri. Bahkan seluruh dunia ini telah berada dalam dirimu sendiri. Jadikanlah
dirimu itu cinta, cinta sejati dan abadi. Dengan cinta itu kau dapat melihat dunia,
arahkanlah pandanganmu dengan tajam dan dengan keheningan parasmu nan elok
rupawan kepadanya siang atau malam. Karena apakah kenyataannya ? segala
sesuatu yang tampak di sekeliling kita adalah akibat perbuatannya. Oleh karena itu
jelaslah sudah bahwa tuhan berada dalam cinta, engkau tidak akan menemui
kesulitan lagi asalkan masuk dan keluarnya telah jelas bagimu. Pengertian tentang
hal ini sangat terbatas sekali. Dia sama sekali tidak berbentuk seperti sangkamu.
Dia tidak tampak oleh orang biasa (orang awam) tetapi dia tetap ada dan tetap
hadir. Tetapi bagi orang yang berakhir dalam pandangannya, maka tampak sesuatu
yang benar dan agung. Dan ketika dipandangnya ujud itu, maka dengan jelas
tampak membayang ujud yang seragam antara dia dengan ujud itutidak ada
bedanya. Dia tidak tampak karena terdesak oleh gerakan-gerakannya sendiri dari
seluruh dan azali. Jadi bedanya tidak tampak pada sumbernya karena ini walaupun
kita bicarakan siang dan malam tapi jika orang belum pernah memperoleh ajaran
yang rahasia ini tetaplah tiada faedahnya (tidak ada gunanya). Ia maujud dengan
ujudnya allah ta‘ala yang hakiki, dan fana dibawah ujudnya. Maka jelaslah kepada
kita bahwa hilang diri itu atau insan itu melahirkan seorang insan kamil atau
Muhammad insan kamil. Persembahan seorang insan kamil tidaklah mengenal
waktu semua gerakannya digunakan untuk ibadah. Sikap diamnya dan bicaranya
dan gerak tubuhnya, bahkan bulu romanya, kotorannya, kencingnya semuanya
diperuntukkan sebagai ibadah memuji tuhan. Inilah sholat dhaim namanya. Sedikit
tentang Tanya Jawab... Tanya : Bagaiman menutup pintu shaiton? Jawab : untuk
menutup pintu-pintu itu mudah saja. Asal tahu rahasianya kejadiannya yaitu :
lepaskan akuan sendiri kepada akuan tuhan, itulah penutup pintu-pintu shaiton.
Tanya : apakah puncak segala puncak ma‘rifat itu ? Jawab : puncak segala ilmu
dan ma‘rifat itu ialah : kosong.... Tanya : manakah al-qur‘an yang rahasia itu?
Jawab : al-qur‘an yang rahasia itu ialah tiada huruf, tiada suara dan tiada kata-kata
Tanya : apakah nama tuhan yang azali itu? Jawab : nama tuhan yang azali itu tiada
bernama hanya disebut huwa, sesudah itu baru hu. Hu itu allah ta‘ala : dan nur
bernama Muhammad. Tanya : apakah bedanya nur allah dengan nur Muhammad?
Jawab : nur allah dengan nur Muhammad tiada lain. Siapa yg menyangka
berlainan, kafirlah orang ..itu Tanya : nur itu artinya cahaya benarkah itu? Jawab :
itu tidak benar. Itu hanya kata-kata kiasan saja. Nur yang sebenarnya bukan
cahaya, bukan benda, dan bukan materi, dan bukan zat, dan bukan sifat. Tidak
seorang pun yang tahu kecuali orang yang beroleh petunjuk hidayah. .Tanya :
apakah yang dimaksud mekkah itu? Jawab : yang dimaksud dengan Mekkah itu
ialah Muhammad ... Tanya : apakah yang dimaksud dengan madinah itu ? Jawab :
yang dimaksud madinah itu ialah : dua kalimat syahadat/ syahadatain Tanya :
apakah yang dimaksud dengan ka‘bah itu ? Jawab : yang dimaksud ka‘bah itu ialah
adam Tanya : huruf mim, ha, mim, dal, itu masuknya ke mana? Jawab : huruf
Muhammad itu masuk kepada huruf : alif, lam awal, lam achir,dan ha.. Tanya :
mana menyatukan itu? Jawab : alif dalam mim Lam awal dengan ha Lam achir
dengan mim Ha dengan dal Tanya : apakah arti sin, ba, qab ? Jawab : sin itu adalah
rahasia semesta alam Ba itu kejadian semesta alam Qaf itu meliputi sekalian alam
..Tanya : coba kamu uraikan sedikit sedikit tentang sin, ba, qaf Jawab : sin, ba, qof
itu ialah Sin itu rahasia allah Ba itu rahasia Muhammad Qab itu rahasia alam
...Baiklah ringkasnya saja hamba uraikan : Allah ya Muhammad, Muhammad ya
adam Apakah arti ba, alif, mim, lam ? Bakhrul abu malun laqut Apakah yang
dimaksud dengan bakhrul abu malun laqut? Itu yang disebut.
Bismillahirahmanirrahim Itulah asma tuhan yang paling rahasia Tutuplah kepada
yang bukan ahlinya. Karena bisa membawa fitnah besar dimata umum Apakah
mungkin ada ba, alif, mim, lam, kalau tidak ada sin, ba, qob, tidak ada, tentunya
ba, alif, mim, lam pun tidak ada jua. Jelasnya : kalau Muhammad tiada, siapa yang
mengatakan tuhan itu ada. Jadi buktinya tuhan itu ada, adanya aku. Adanya tuhan
itu adanya aku. Dan adanya aku, adanya tuhan. Jadi intisari kalimah la ilaha illallah
itu tidak ada tuhan, melainkan aku. Dan tidak ada aku melainkan aku. Sekarang,
akuku lenyap dalam jibu. La hurufi wala sautin artinya : tiada huruf, tiada kata-
kata, tiada suara. Aku kini tiada disana, hanya engkau tunggal semata.kini aku
tiada lagi mengata aku, hanya aku mengata : engkaulah tuhanku. Maksudnya :
ialah yang tuhan itu adalah aku didalam rahasiaku Demikianlah garis besar tentang
Tanya jawab ini maka sampai disini. HAQIQAT SEMATA Maqam ini disebut
juga dengan haqiqat mujaradat atau dengan kata DERAJAT HAQIQAT. Orang
awan dan orang alim belum mendapat atau mencapai DERAJAT HAQIQAT ini.
Mereka hanya sampai kepada tingkat ilmu belaka. Belum lagi sampai kepada
DERAJAT HAQIQAT ILMU DAN MA‖RIFAT. Orang yang berada pada tingkat
haqiqat semata ini, tiada lagi berpegang kepada kulit lahir dan nash dan dalil
mereka telah menyeberang dari al‘Qur‘an dan al-hadits. Mereka langsung menuju
tuhan tanpa perantara Rasulullah S.A.W sendiri, sebelum turunnya al‘Qur‘an
beliau beliau sudah ma‘rifat kepada Tuhan Allah. Beliau cukup memakai dalil-dalil
alam sekelilingnya. Itulah yang disebut KITABUL UJUD. Orang yang berada pada
maqam ini berkata dengan sembarang kata, karena mereka tidak peduli atas kaedah
sareat. Makanya ulama-ulama sareat atau ulama fiqih menghukumkan zindik
kepada mereka. Sebenarnya kata-kata zindik itu hanya kata-kata menakuti saja.
Orang-orang siddik yang kuat memegang sareat berkata-kata zindik itu hanya
untuk supaya jangan ditiru oleh orang yang dangkal ilmu pengetahuanya. Jadi saya
yakin, bahwa haqiqat semata ini dapat dibenarkan, asal orang itu benar-benar
mendalam, dan dalam ilmu ma‘rifah dan telah sampai kepuncaknya.
RASULULLAH S.A.W sendiri pernah bersabda, dan tiba-tiba disuruh Tuhan
menutup lidahnya, agar supaya terpelihara sareat MUHAMMAD. Para sahabat
mengumpulkan dan mencatat semua hadits nabi saw tetapi nabi melarang mencatat
hadits-hadits nabi yang sangat rahasia, kalau dicatat semua maka bisa membawa
fitnah besar, para sahabat sering membicarakan soal yang mendalam. Sampai-
sampai keluar dari al-qur‘an dan alhadits nabi saw sering melarang. Sebab sabda
beliau : tidak semua umatku yang mencapai makam ini. Dan nanti bisa membawa
fitnah besar, dan sabda nabi s.a.w. yang sangat rahasia itu hanya dibisikan orang
ditelinga yang beroleh ilham. Dan RASULULLAH s.a.wa sendiri pernah bersabda,
yang artinya begini : AKU ALLAH TIDAK ADA TUHAN, MELAINKAN AKU.
Demikianlah hadits shahih yang pernah saya temui dalam sebuah kitab tasauf yang
sangat mendalam sekali isinya. Maka apabila saya sak dan ragu dengan hadits ini,
maka kafirlah saya pada saat ini juga. Dan bakarlah saya dengan neraka jahanam
itu. turunkanlah bala bencana yang hebat didalam dunia ini juga. Dan janganlah
engkau terima tobat saya sampaii hari kiamat. Engkau maha mendengar lagi maha
mengetahui. Orang yang telah mencapai tingkat ini, mereka telah berada pada alam
yang tertinggi, yang disebut dalam firman Tuhan yang berbunyi AL MALA IL
‗ALA. Orang ini hakikat semata, tiada lagi berpegang kepada sareat yang jahir ini.
Sebab dalam pandangannya sareat yang berlaku ini adalah sareatullah jua. Gerak
dan gerik hanya pada Allah. Orang yang sampai pada Allah mereka seia sekata ,
seujud, senyawa , serasa dan serahasia. Kehendaknya tidak berlawanan dengan
kehendak Allah. Mereka telah satu dengan Tuhan. Sifat Tuhan menjadilah sifatnya.
Ia telah fana dalam Tuhan dan baqa dalam Tuhan. Siapakah lagi yang
memerintahkan dan siapakah yang diperintah. Tentunya tidak ada apa-apa lagi.
PAHAMiLAH. Orang yang pada maqam tertinggi ini, telah mendapat kebebasan
dari Tuhan, karena mereka satu kedudukan dengan Tuhan dalam segala hal. Orang
ini kerap kali berkata dengan sembarang kata Karena mereka berdiri sendiri dan
berbuat sendiri menurut sesukanya, sering mereka berkata; Aku yang punya alam,
aku yang punya kuasa, dan aku yang menentukan hukum. Yang Tuhan itu adalah
Aku. Maha suci aku dan sembahlah aku. Tidak ada Tuhan, melainkan Aku
MUHAMMAD itu utusanku, MALAIKAT itu abdiku. Dan semua makhluk
mendapat menghadap kepadaku, dan lagi katanya ; Akulah Tuhan sekalian
makhluk. Semua orang yang mengahadap itu adalah menyembah kepadaku.
Alangkah besarnya kuasa. Akulah Tuhan yang hidup, yang tiada mati semua
dengan sendirinya, tiada Ruh dan tiada jasad. Kadang-kadang mereka berpisah.
Berkata pula; Akulah Tuhan yang maha besar, yang meliputi alam. Aku ada
dimana-mana. DI ARSY, DI LANGIT DAN DI BUMI. Apabila aku berkata ;
maka tuhanku menjawab, hambamu mendengar suaramu. Alangkah mesranya
hidupku bersama kekasihku. Dia adalah aku dan aku adalah dia. AKU DAN AKU
ADALAH DIA. Aku satu dengan Allah, Aku satu dengan Muhammad, Aku satu
dengan Adam, Aku satu dengan seluruh alam, Akulah Tuhan yang maha Esa
(rahasianya). Aku berbuat menurut sekehendakku. Kalau hendak melihat Tuhan ;
lihatlah aku. Semua wali-wali itu adalah waliku. Aku berkata sembarangan kata,
Tak ada satupun kata, Tak ada satupun yang mencegahnya, kecuali aku sendiri.
Alangkah mulianya aku, Akulah lapang dan akulah yang sempit. Semua
perbuatanku di alam ini adalah baik. Hanyalah makhluk sendiri salah sangka. Siapa
menyangka buruk, buruklah jadinya Siapa menyangka baik, maka baiklah ia. Inilah
contoh orang yang sejajar dengan maqam Rasulullah s.a.w. Janganlah pandang
dzahir semata, niscaya jauh dari Tuhan. Apakah arti hakikat yang sesungguhnya ?
Arti hakikat itu ialah Tuhan semata, tiada campur dengan makhluk Sedang
makhluk itupun juga asma Tuhan. Allah itupun asma Tuhan, semua asma Tuhan,
tetap ia hakikatnya satu jua. Jadi bagi orang yang telah bertemu dengan inti sari
ilmu dan ma‘rifat adalah ; ia tidak perlu lagi menyebut asmanya, atau pengkatnya,
cukuplah ia menyatakan dirinya dengan kata-kata Aku (Hu). Inipun kalau keluar.
Tetapi bagi bathinnya ; cukuplah diamnya orang yang telah bulat atau satu dengan
Tuhan, telah hapus kata-kata sareat atau tarikat. Hanya tinggal bathin hakikat dan
lahir ma‘rifat. Yang teratasnya lagi tidak ada/hapus kata-kata ma‘rifat ; tinggallah
hakikat (tuhan semata). Jadi tinggallah satu pandang syuhud saja. SYUHUDUL
WAHDAH FILWAHDAH. Tuhan memandang kepada dirinya sendiri. Jadi disini
tidak ada sareat, tarekat dan ma‘rifat lagi. Semuanya tidak ada yang berdiri diatas
hakikat. Hakikat adalah ZAT DARI TUHAN ALLAH AZZAWAZALLA, jelasnya
tidak ada sifat yang berdiri diatas zat. Jadi dzahir Tuhan, bathinnya Tuhan. Yang
nyata Tuhan dan yang bathinpun Tuhan jua. Jadi yang berlaku pada sekalian alam
ini adalah ZAT SEMATA atau yang disebut hakikat semata. Dengan kata lain
(Rahasia) ialah : HU (AKU) semata. Kata-kata AKU disini adalah murni dan tak
diragukan lagi kebenarannya. MAN ANA (SIAPA AKU) ; Aku disini ialah, Tuhan
sekalian makhluk. Simpun seluruh alam dunia dan alam akhirat. Kalau hendak
menerangkan kalimah AKU (ANA). Kering air laut untuk tintahnya dan tak cukup
daun kayu-kayu untuk kertasnya. Untuk menulis kalimah KU atau ANA tak akan
habis-habisnya. Untuk memecahkan satu kalimah saja, tak cukup umur kita. Inilah
tanda kebesaran Tuhan seru sekalian Alam. Sedang inipun hanya satu tetes dari
pialanya Ilmu rahasia yang dianugerahikan Tuhan kepada hambanya hanyalah
sebagai setetes embun diwaktu pagi. Sedang setetes ini sajapun banyak orang yang
heran dan tercengang mendengarnya. Apalagi umpamanya dua tetes, mungin ada
yang mati terkejut karenanya. Atau langsung mendustakannya. Sekurang-
kurangnya orang mengatakan gila atau kapir. Tetapi saya tidak heran atas tingkah
laku hamba Allah didalam alam dunia ini. Karena semuanya itu terjadi atau kudrat
dan kehendak Allah semata-mata. Dunia ini adalah panggung sandiwara Allah
Ta‘ala, dimana Tuhan sendiri sebagai dalangnya. Maka kalau sudah tahu
rahasianya, tentunya tentram dan bahagia hidupnya. Dan tak pernah mengeluh lagi.
Orang yang sudah benar-benar bulat tekadnya, tidak ada takut lagi. Kadang-kadang
orang yang telah merasa nikmatnya kurnia tuhan itu, ada yang ingin mati saja,
yaitu mati di pangkuan kekasih. Orang yang demikian ini pandangannya Allah
semata dan baik semata dan tersenyum semata. Tak ada lagi kebencian, buruk
sangka, fitnah dan lain-lain sebagainya .orang yang seperti ini berkata selalu benar
dan tak mau dusta lagi. Mereka tidak mengeluh dalam kemiskinan dan cacian
orang. Orang ini telah melekat alam hati sanubarinya sampai kepuncak ARSY
perasaan ridhanya dan suci bersih RUH dan SIRNYA. Hanya dalam
pandangannya; AKU semata-mata. Ia tidak lagi mengata : AMALLAH atau ANAL
HAQ, atau AKU ZAT, AKU SIFAT. Atau aku hamba, atau aku makhluk atau Aku
manusia. Tetapi cukuplah dengan isarat : AKU (ANA). Kalau tidak perlu diam
saja. Mereka tidak dapat lagi membedakan, yang mana dirinya dan yang mana
Tuhannya dan mana makhluknya. Ia tidak tahu lagi siapa dirinya dan siapa
Tuhannya. Ia tidak tahu lagi membedakan yang mana dirinya dan yang mana
Tuhannya dan mana makhluk. Ia tidak tahu lagi siapa dirinya dan siapa Tuhannya
Ia tidak tahu lagi dosa dan pahala. Hanya ia berkata dengan sembarang kata. AL-
HAQ ada padanya dan dengan dialah hakikat. Dialah yang bathin dalam hakikat
dan dialah yang lahir dalam ma‘rifat zahirnya Tuhan dan bathinnya Tuhan. Dia
berdiri diatas hukum, bukan di bawah hukum. Biarpun dia dicela dan dicaci,
dimanja dan dipuja baginya adalah sama saja. Inilah manusia Allah yang suci
murni dan tiada noda, walaupun satu titik hitam kata-kata kafir atau gila
dianggapnya sebagai suara merdu bagaikan seorang sufi meniup seruling buluh
perindu dari surga. Suara cacian dan hinaan sebagai nyanyian pelepas rindu dikala
kesepian, tak mampu manusia memutarbalikkan hatinya atau yang disebut kalbun
salim. Dia tetap tenang ; tentram dan bahagia. Allah tetap hadir dalam setiap saat /
detik dalam perasaan Orang yang seperti ini dapat dihitung dengan jari tangan, dia
adalah termasuk golongan yang sedikit diantara 72 atau 73 golongan. Kami berani
menyatakan, bahwa kami termasuk golongan yang sedikit. Yaitu golongan FIYAH
QALILLAH. Dalam istilah sufi disebut keluarga Tuhan. Artinya : satu haderat
dengan Tuhan, bahkan satu kedudukan dan satu kekayaan dengan Tuhan. Satu
kekuasaan dan satu kebesaran dan satu kemuliaan. Kamilah Tuhan sekalian alam.
NUR ILAHI memenuhi jiwanya, NUR MUHAMMAD meliputi ujudnya. Akhlak
Allah dalam gerakan dan geriknya. Kalamullah setiap kata dan ucapannya.
RACHMAN DAN RACHIM dalam setiap pandangannya. Suara ALAIH
dalamsetiap pendengarannya. Kalimah Allah dalam dalam setiap langkah dan
tujuannya. SIRULLAH dalam setiap niat dan perasaannya. NIKMAT dan
RACHMAD ALLAH dalam setiap turun naik nafasnya. ZIKRULLAH dalam
setiap denyut jantungnya. HUDAWAATUZZIKRI dalam setiap diamnya.
RAHASIA ALLAH dalam setiap akuannya. Dia ESA dalam ARSYnya dan
tunggal dalam melayutnya. Dia berhaq berkata ; dengan namaku yang maha
pengasih lagi maha penyayang. Segala puji itu hanya untukku. Karena ia datang
dariku dan kembali kepadaku. Tahukah kamu wahai makhlukku ! Bukan engkau
yang berbuat itu ; tetapi aku juga memuji diriku. Aku memuji diriku atau aku diam
saja; apakah aku tidak kuasa ? aku bebas menurut sekehendakku. Aku jua yang
menyuruh dan Aku jua yang mendengar. Apabila Aku yang menyuruh, maka satu
makhluk pun tak ada yang sanggup meninggalkannya. Dan apabila aku yang
mencegahmu, maka satu makhlukpun tak ada yang sanggup mengerjakannya.
Inilah tanda kebesaranku dan tanda kekuasaanku dalam setiap makhluk. Apakah
kamu masih belum mengerti? Apakah aku yang ada, maka tak usah kamu takut
dengan neraka, dan tak perlu kamu mencari surga. Akulah yang berhak
menentukannya. Karena aku jua yang berbuat dan yang melarangnya. Apabila aku
menyampaikannya bukan aku yang mewajibkannya apa-apa untukku. Hanya
semata-mata aku menyuruhmu supaya masuk kedalam surgaku. Apakah kamu
belum mengerti? Bukanlah aku merindukan surga tetapi surga itu rindu padaku
Dan aku takut neraka ; tapi neraka sendiri lenyap dariku. Akankah neraka itu terbit
dari surga? Surga itu terbit dari AKU. Pantaskah aku yang sujud kepada surga dan
neraka? Orang yang mencari surga atau takut akan neraka ? Tahukah kamu wahai
sekalian manusia ? Dia ini milikmu dan akhirat itu haqmu Dia ini zahirmu dan
akhirat itu bathinmu Dia ini badanmu dan akhirat itu jiwamu Dia ini sifatmu dan
akhirat itu zatmu ,Zatmu tiada lain daripada zatmu ,Dia ini neraka pada hakikatnya.
Akhirat itu adalah surga . ia dan akhirat adalah satu. Surga dan nerakapun satu jua.
Allah dan Muhammad satu. Kalau begini manakah neraka itu? Manakah dunia atau
makhluk itu ?. Manakah yang adam dan Muhammad ? Manakah yang jasad dan
manakah yang roh itu ? manakah yang makhluk dan manakah yang Tuhan itu? roh
lah kamu kalau masih belum mengerti. Bacalah kitab barincong ; artinya
perpisahan antara yang lahir dengan yang bathin. Antara yang batal dengan yang
haq. Antara ahli kulit dengan ahli isi. Antara ahli sareat dengan ahli hakikat.
Perpisahan antara makhluk dengan Tuhan. Perpisahan antara ahli jahir dengan ahli
ibadat bathin. RINCUNG : tak mau campur baur dengan ahli sareat. Memisahkan
diri tak mau rapat. Ilmu jahir membawa mudarat. Tuhan itulah haqiqat ujud dalam
hidup ini Tuhan itulah haqiqat alam, Alam dan tuhan adalah satu Maka siapa yang
fana dengan Allah, niscaya ia lupa akan dirinya. Dan berkenalan dengan Allah
dalam suhudnya Siapa tiada melekat Allah, dalam apa yang ia lihat ; nyatalah ia
masih terdinding. Seorang ahlul haqiqat yang tiada ber haqiqat. Seorang pencinta
Tuhan, yang tiada bertuhan. Dan seorang sareat, yang tiada bersareat. Dan seorang
ahlul ma‘rifat, yang tiada berma‘rifat. Seorang ahli pikir, yang tiada menggunakan
pikiran. Dan seorang ahli tasyauf, yang tiada bertasyauf. Seorang pengenal, yang
tiada mengenal lagi. Karena yang dikenal dan yang dikenal adalah satu jua. Yang
mencari itu, itulah yang dicari. Artinya ; Tuhan mengenal Tuhan. Lemah dari
pendapatan akan mendapat, itulah pendapatan Tuhan. Jadi siapa kenal akan
dirinya, niscaya kenal akan Tuhannya. Sebab dirinya itu tiada lain dari Tuhannya.
Jadi nyatalah tuhan didalam diri. Diri dalam genggaman Tuhan. Dengan kata lain ;
pemeliharaan Tuhan pada bathin hambanya. Jadi kesimpulannya JOHIR TUHAN,
BATHINPUN TUHAN. Dunia Tuhan, akhiratpun Tuhan, yang nyata Tuhan, yang
ghoib pun Tuhan. Awal pun Tuhan, akhir pun Tuhan Yang nyata Tuhan, yang
ghoib pun Tuhan Semua itu Tuhan dan Tuhan itu semuanya. Inilah ilmu ma‘rifat
yang sempurna. Inilah ilmu rahasia yang esa yang sejati. Inilah agama Islam yang
sebenarnya. Inilah iman haq yang diridhai. Inilah amal ibadat yang bernilai. Inilah
manusia Allah yang suci murni. Inilah dua kalimah syadahat yang sesungguhnya
dan yang sempurna. Disinilah sembahyang mi‘roj namanya. Disinilah puasa yang
sebenarnya. Disinilah yang sesungguhnya yang berzakat. Disinilah haji yang
mabrur. Disinilah letaknya kebenaran cinta kepada Rasulullah dan Kepada Tuhan
dan kepada segala makhluk. Dan inilah yang disebut: AGAMA Artinya: ALIF,
AGEN DAN MIM. APAKAH ARTI AGAMA itu. Dalam arti yang sangat
mendalam ialah. ALIF artinya : ZAT ALLAH. MIM artinya : SIFAT ALLAH.
AGEN artinya : Antara dua ujud. Yaitu ujud Allah dan ujud Muhammad. Atau
antara ujud Adam dan Ujud Allah. Baiklah aku susun dengan rapi sekali. ALIF :
artinya ALLAH MIM : artinya Muhammad. AGEN : artinya nafsu Syahwat. Jadi
dinding antara Muhammad dengan Allah Ta‘ala inilah NAFSU. Siapa sanggup
mengalahkan nafsu itu ; berarti bertemu dengan Tuhan. Inilah arti yang sebenarnya
dalam Rahasia ke-Tuhanan. Jangan hanya bisa mengatakan saja. Sedang haqiqat
belum tahu. Haqiqat yang sesungguhnya nafsu itu ialah ; SYAHWAT . Maka saya
uraikan dalam beberapa fasal. 1. Yang disebut dalam Al‘Qur‘an yaitu :
SYAITON.. 2. Nafsu kebinatangan (hewan) 3. Nafsu yang belum terkendalikan
..Siapa yang sudah sanggup mengalahkan nafsu shaiton itu berarti tidak ada
shaitonnya lagi. Kini menjadilah ia nafsu ZAT HAQ TAALA atau nafsu
mutmainnah. Inilah SIROLLAH NAMANYA. Maka apabila datangnya dari ZAT
– illahiyah (Zat-ketuhanan) semuanya baik dan semuanya ibadat. Ialah artinya
Agama itu. inilah agama yang selamat. Atau yang lazim disebut : AGAMA
ISLAM. Islam itu artinya selamat sejahtera. Jadi dinding (hijab Allah) itu ialah :
yang disebut AGEN itu tadi. Apabila musnah Agen itu tadi ; disebut juga AEN.
Inilah ZAT ketuhanan yang mutlak. Marilah kita buka terus rahasia ini. Anda
sering mendengar orang berkata : Hilangkan titiknya dahulu, baru kamu sampai
kepada Allah. Baiklah aku dengan rela hati menerangkannya kepada anda, sesudah
itu tutuplah. Baiklah kita membicarakan kembali antara ―AIN‖ ( ) dan Agen ( ).
Huruf AIN tidak bertitik. Sedangkan huruf AGEN ( ) ada titiknya. Maka jadilah ia
huruf ―AIN‖ ( ). AGEN AIN kalau huruf agen itu tadi sudah kita buang titiknya ;
maka otomatis orang menyebut ―AIN‖. Jadi ―AIN ini ZAT ketuhanan yang mutlak
(Nafsu ZAT Hau Ta‘ala) sedang AGEN itu tadi adalah nafsu shaiton atau nafsu
yang batil. Maka bila hilang titik AGEN itu tadi ; berubahlah menjadi ―AIN‖
contohnya ; Hanya menghilangkan titiknya, jadi sempurna ilmunya. Sama halnya
dengan kata-kata AKU. Dan si batal menyebut AKU jua. Disini kita kita hanya
menghilangkan akuan makhluk. Bila sudah hilang, hanya akuan Allah saja yang
ada lagi. Sempurnalah ilmunya. Inilah cara menghilangkan titik itu tadi.
Rahasiakanlah buat sementara. Mudah saja bukan. Semuanya jadi rahasia kalau
belum diketahui. ISLAM Dalam artian umum ialah selamat Artian dalam ma‘rifat
lain pula...artinya : Allah, Sir, Nafsu, yang haq, dan Muhammad Antara Allah
dengan Muhammad adalah Sir rahasia dan nafsu zat haq Ta‘ala. Apabila dapat
menyatukan antara Sir dan nafsu yang haq, maka baru benarlah dapat menyatukan
Allah dengan Muhammad. Apabila sempurna yang empat macam ini ; berarti
sempurna islamnya dan sempurna imannya. Dan setelah tersebut tadi. Sesudah
mengetahui yang sesungguhnya arti islam itu ; Barulah dinamakan Islam sejati dan
iman yang sempurna. Inilah yang sebenar-benarnya Agama, dan sebenar-benarnya
islam dan iman yang haq. Inilah mu‘min sejati dan hamba yang sempurna.
Janganlah hanya mengaku beragama Islam, sedang jiwanya kosong dari Agama.
Demikian pula halnya mengenai akidah/ pendirian seseorang yaitu tanpa taqlid
buta dan ikut-ikutan orang lain. Kita wajib menyaksikan sendiri, membuktikan
sendiri, dan merasakan sendiri. Inilah yang sebenar-benarnya agama Islam yang
sempurna. Keterangan, ini merupakan ILMU LADUNI DAN RAHASIA KUDUS.
KEBENARAN DALAM AJARAN TASYAUF Untuk mengetahui kebenaran
dalam ajaran tasyauf ini kita dapat merasakan sendiri, umpamanya ; mendapat
musibah, kita harus sabar dan ridha. Dan hanya sanggup tidak berdusta lagi. Jadi
dalam pandangan kita semata-mata Allah, dan dalam perasaan kita harus kasih
sayang. Dalam hidup ini kita telah mengetahui arti AGAMA. AKIDAHKU : Aku
tidak mau taklid buta lagi, walaupun ulama memakai dalil-dalil dan nash yang
hebat. Alhamdulillah kini jiwaku tenteram dan bahagia, hidupku puas dengan
nikmat Allah setiap saat. Dalam soal ibadah aku aku tidak takut sedikit amal.
Perasaanku kini tak ada lagi merasakan takut atau gentar. Aku tidak takut dengan
neraka dan tidak takut siksa dan tidak takut sedikit amal dan tidak takut dicela dan
tidak takut dikapirkan makhluk, tidak takut miskin dan tidak takut mati. Kata-kata
takut itu lenyap semua dalam perasaanku. Sebaliknya ; aku merasa senang,
bahagia, kasih saying, sabar, cinta dan ridha. Dan aku telah merasa nikmat didalam
nikmat. Semua nikmat, tidak ada bala dan siksa. Kini aku tidak minta sorga lagi.
Sebab nikmat itu sorga, dan telah kurasakan didalam dunia ini. Dunia nikmat
akhiratpun nikmat. Senang nikmat susahpun nikmat. Tidak ada yang tidak nikmat
bagiku. Tak ada yang tak baik bagiku. Tak ada yang tak taat bagiku. Semua
nikmat, semua baik, semua ibadat, semua rahmat dan semua ridha bagiku. Dalam
pandanganku tak ada lagi iblis dan shaiton, manusia dan jin, malaikat dan nahi-
nahi, semua Tuhan dan Tuhan semuanya. Pendeknya serba Tuhan, dan selalu
Tuhan. Hanya dengan cara beginilah hamba Allah akan mencapai ketentraman
jiwadan kebahagiaan. Dengan inilah caraku mencari kebenaran mutlak dan tidak
ada yang lebih bahagia daripada kebahagiaan seorang ahlul ma‘rifat. AKIDAH /
PENDIRIAN Pendirian seorang ahlul ma‘rifat ialah tak ragu akan akidahnya, dan
tak pernah berubah walaupun dikapirkan orang. Mereka rela mati daripada berubah
keyakinannya, mati adalah jalan yang terbaik dari semua jalan yang baik. Seorang
ahlul ma‘rifat tak pernah luntur, walaupun dihujani dengan hujan fitnah. Kata-kata
sesat dan kapir ; dianggapnya sebuah nyanyian seorang sufi yang sedang rindu
kepada kekasihnya. Mereka tidak peduli akan kata-kata huruf dan suara. Hanya
yang penting baginya perasaannya kepada Tuhannya. Apabila cintanya telah
bersemi dan berupa penerimaan dari haliknya ; disinilah nilai hidup itu. baginya
tak guna hidup, tanpa nikmat (ma‘rifat). Karena ma‘rifat itu adalah jiwanya iman ;
dan jiwanya iman adalah ikhsan. Jadi jiwanya Islam adalah iman, dan jiwanya
iman adalah ikhsan. Apabila jiwa-jiwa itu kosong dari ma‘rifat ; samalah hidupnya
sebagai seekor binatang buas, yang rakus dan tak tahu diri. Karena akhir tujuan
hidup adalah cinta dan ridha. Apabila cinta dan ridha telah bebas dari belenggu
kemakhlukan semata. Karena dalam jiwa yang suci, akan melahirkan perbuatan
yang suci pula. Dalam jiwa yang kotor, akan melahirkan perbuatan yang kotor
pula. Tentang kata-kata suci dan kotor ini ; anda telah ma‘lum adanya. Tak usah
anda pikirkan lagi. Karena bagi anda semua suci, semua halal, semua baik. Tidak
ada kejahatan didalam dunia ini. Yang jahat itu dalam artian dunia ialah ; orang
yang mengaku ada punya akal sendiri. Dan perbuatan sendiri ; yaitu diluar
perbuatan Allah. Itulah yang dimaksud jahat atau jahil. Tetapi bagi kita, iman dan
ta'at kafir da ma‘siat, jahat dan baik ; adalah sama, dan semuanya adalah baik.
Tidak ada perbuatan Tuhan itu yang jahat. Bila datang dari Tuhan semua baik. Jadi
pendirian seorang ahlul Haqiqat atau haqiqat semata ialah benar-benar sudah
bersih dari kesirikan ; menyatakan, setiap perbuatan adalah baik, setiap gerak dan
geriknya ibadat. Setiap nafas keluar masuk ; zikir. Jelasnya adalah gerak dan
adalah puji (ingat). Pohon dari ingat ini adalah ; Esa/satu (bersatu dalam rahasia).
Apabila sudah benar-benar satu dengan seluruh alam dan Tuhan ; itulah kesatuan
ujud namanya. Sahdatul ujud artinya ; semua itu Allah dan Allah. Kalau sudah
begini, inilah yanh disebut Tuhan yang maha Esa. Yang maha sempurna. Kalau
sudah begini katakanlah apa yang kau semuanya baik, sempurnanya ibadah dan
semuanya ibadat yang sempurna. Karena pokok pangkalnya segala kejadian, segala
kehidupan dan segala perbuatan telah kita ketahui seluruhnya. Maka dari itu
janganlah kita ada perasaan syak dan ragu lagi. Tidak ada yang perlu ditakuti.
Jangan takut kepada Tuhan, karena Tuhn bukan hantu bukan iblis dan bukan jin
dan bukan malaikat semuanya bukan dan bukan. Adakah orang takut dengan
dirinya sendiri? Adakah orang benci kepada dirinya sendiri? Dan adakah orang
menyiksa dirinya sendiri? Adakah orang memerintah dirinya sendiri? Adakah
orang menyakiti kepada dirinya sendiri? Jawabnya : Yang ada hanya memuji
dirinya sendiri Mencintai dirinya sendiri Merasa sendiri dan berbuat sendiri Tidak
ada yang diperintah dan yang diperintah Tidak ada yang disakiti dan yang
menyakiti, tegasnya karena CINTA Yang ada hanya memuji dirinya sendiri,
merasa sendiri dan berbuat sendiri. Semua orang merasa benar, mengaku baik dan
mulia. Hampir semua orang merasa dirinya tidak bersalah, tidak berdosa, tidak
tercela. Semua orang mengaku baik dan mulia dan sebagainya. Hampir semua
orang merasa dirinya tidak bersalah, tidak berdosa, tidak bersalah. Fahamilah kata-
kataku ini. Kalau percaya ambil, kalau ragu buang jauh-jauh. Tidak ada paksaan
dalam agama Allah, pilihlah sendiri saja. MAQAM TUHAN Seorang insan kamil
(manusia sempurna) ; bagi mereka, tak ada atau tak perlu lagi kepada sesama atau
kedudukan , atau dengan pangkat. Arif/wali. Atau dengan mengulang-ulang kata-
kata hamba, atau manusia atau makhluk. Dia tidak perlu lagi mengata zat atau
sifat. Apalagi kata-kata sariat dan tharekat, dia tidak memerlukan lagi kata-kata
hakikat ma‘rifat. Hanyalah ia diam dalam malaqutnya dan tunggal dalam
jabarutnya. Hanya tinggal AKUdalam isyaratnya. Jadi kata-kata AKU telah
mencakup keseluruhan seisi langit dan bumi, Arsy dan kursyi, Luh dan
kalam,dunia dan akhirat. Demikianlah hakikat ketuhanan yang maha ESA.
Kembali kepada asalnya (awalnya). Sebelum ada yang mengenalnya. Belum tahu
namanya, apalagi sifat dan zatnya. Dan sebelum menjadikan RUH dan ARAD nya.
Sedangkan NUR MUHAMMADIYAH belum ada. Dia berdiri sendiri, hidup
sendiri, tanpa RUH dan jasad. Jadi pada hakikatnya tidak memerlukan apa-apa
cukup dengan AKU. Tidak pakai kata-kata ENGKAU. Hanya simpun dalam
KALIMAH AKU. Dan kalimah AKU ini harus lenyap pula dalam huruf dan kata-
kata dan dalam suara. Artinya: tiada huruf, tiada kata-kata, dan suara. Inilah yang
sebenar-benarnya fana dan lenyap dan baqa dan baqaul baqa. Tidak ada diatas ini
lagi. Kata-kata AKU disini hanya ada dalam KAIMINYAK BATHIN. Ada kata,
tetapi tiada berkata, ada huruf tetapi tiada berhuruf dan ada suara, tetapi tidak
bersuara. Dikatakan diam, tidak berdiam. Dikatakan berdiam padahal tidak diam.
AKU disini ialah ALHAQQU. Jadi akuan orang mawas dengan akuan orang
alim/awam adalah berlainan. Akuan orang awam/alim masih konselit. Sedang
akuan orang hawas adalah putus hubungan dengan makhluk. Tidak ada duanya
lagi, atau siriknya lagi, atau tidak ada berbau makhluk lagi. Ia satu rahasia dengan
Tuhan dan satu dengan seluruh alam Dan satu dengan seluruh perikemanusiaan.
Satu ujud, satu nyawa, satu rasa, satu rahasia, satu zat, satu sifat, satu asma, satu
perbuatan, satu iradat, satu kekuasaan, satu undang-undang dan satu keputusan.
Dalam tingkat ini tidak ada lagi dua kata. Atau dua bagian, atau dua zat, dua sifat,
dua perbuatan. Semuanya terlingkup dalam satu kata, satu maksud dan satu tujuan.
Pokoknya serba satu, bukan serba dua. Apabila masih ada merasa dua ujud, atau
dua perbuatan atau dua bahagi, atau dua pandangan, maka nyatalah ia masih
terdinding. Orang yang benar-benar ma‘rifat kepada Tuhannya, ia tidak meadakan
selain dirinya. Tidak mengadakan perbuatan lain, selain perbuatan dirinya, dan
tidak ada pandangan lain, selain pandangan dirinya sendiri. Ia tidak mendatangkan
pembela dari langit, atau pengampunan dari luar dirinya, ia hadapi semua itu
dengan apa yang ada pada dirinya. Ia telah merasa bahwa AL-HAQ ada padanya.
AL-HAQ itulah dirinya. Dan AL-HAQ itulah jaminannya. Semua orang
menghadap Tuhan, membawa jaminan pahala dan kebajikan. Yaitu amal
sembahyang dan amal puasa dan seluruhnya, amal-amal kebaikan dengan anggota
tubuh. Tetapi orang yang berada pada maqam Tuhan semata itu; jaminannya tak
ada apa-apa. Hanya AL-HAQ jaminannya. Hanya Allah-lah yang menutupi
kekurangan-kekurangannya. Sebenarnya tidak ada kekurangan-kekurangannya,
atau tidak ada kelebihannya ; hanyalah itu kata-kata mutiara saja. Lapang dan
sempit ada pda Tuhan. Tetapi bagi orang hawas, semuanya lapang. Semuanya
nikmat dan semuanya Rachmat. Dunia ini sorga pertama bagi orang buta mata hati,
dan akhirat neraka yang kedua. Sorga itu rasa menikmati ridhanya. Neraka itu
puncak kegelisahan merasai murkanya. Sorga dan neraka itu lebih dekat
kepadamu, daripada kamu pergi kesana. Baiklah aku nyatakan dengan jelas ; sorga
itu karena marifat. Neraka itu karena terhijab. Soal yang lainnya hanya soal yang
kedua saja, atau tidak ada soal sama sekali, yang penting kamu telah suci dari
perbuatan Allah, artinya bersih daripada perbuatan sirik. Karena sirik itu ada dua
rupa. Rupa pertama berupa sirik samar, Rupa yang kedua berupa syirik yang
nampak. Sirik yang halus atau samar ; anda sudah maklum. Dan sirik yang nampak
atau yang terang-terangan seperti di bawah ini : 1. Mengadakan sajian atau
memberi makanan kepada makhluk halus karena takut disakiti, atau supaya ia bisa
menyembuhkan. 2. Kedua imannya kosong kepada Tuhan, iblis dan syaitan selalu
di adakan 3. Karena syaitan selalu diadakan, maka jelaslah dirinya merupakan
syaitan, maka tak segan-segan memberi syaitan. 4. Selama kawan nafsu shaitan
belum lenyap dari pandangannya selama itu pula ia sirik kepada Tuhan. 5. Tobat
sirik itu tidak ada, kecuali ma‘rifat kepada Tuhan 6. Menyembah sesuatu yang
bukan Tuhan 7. Karena masih ada sirik yang kasar atau sirik durhaka kepada Allah
untuk selamanya. Dan tidak ada ampunannya atau tobatnya kecuali kembali
kejalan yang diridhai. 8. Jalan yang diridhai ialah ma‘rifat. Inilah suatu peringatan
bagi orang yang sempurna akal, tak guna ilmu setinggi langit kalau masih ada
berbau sirik. Biar amal seperti sebesar jarah atau sebesar debu, asal diri bersih
daripada sirik. Biar bertungging sampai kelangit , namun sirik bagaikan bukit. Jadi
yang utama disini adalah untuk diri sendiri. Jangan bingung kepada pendapat orang
lain. Cela dan maki anggaplah biasa saja. ZAZAM Dari kutub utara, sampai
kutub selatan. Dari maghrib dan sampai ke masyrik, dari daksina sampai
kepagsina. Dari ujung dunia, ke ujung dunia, hanya beberapa orang saja yang
sampai ketingkat zazam ini. Sedang dunia (didunia) ini hanya ada beberapa daerah
besar ini. Maka dari itu nyatalah dapat dihitung dengan jari tangan, orang-orang
yang berada pada tingkat ini. Apakah arti zazam? Apakah arti zazam ? Zazam
artinya : KOSONG Dalam kitab berincung disebut : ALIF –TITIK KOSONG
Apabila alif dan titik itu sudah lenyap atau sudah karam dalam lautan ahadiyah zat
mutlak ; maka semuanya kosong. ALLAHUMA ; ya Tuhan kami ! Tidak engaku
jadikan alam ini kosong saja ; semuanya mengandung rahasia. Didalam
kekosongan itu ada rahasia. Hanya satu daerah satu saja yang sanggup mengisi
yang kosong itu. Tidak boleh ada dua orang dalam satu rahasia. Memasuki daerah
Tuhan hanya satu saja, tidak boleh lebih dari satu. Pahamkah anda? Kalau paham
diamlah kalau tidak paham simpanlah. Dalam soal ini tidak memerlukan
pertanyaan. Siapa bertanya, dia sendiri menjawabnya. Tidak ada atau tidak boleh
ada dua jiwa yang mengisi kekosongan itu. Jelasnya tidak boleh ada perantara guru
atau seorang syeh. Langsung berdialog dengan tuhannya sendiri tidak ada tawar-
menawar dalam soal rahasia ini. Tidak ada emas dan perak menjadi sarat. Tidak
ada anak mas dan anak tiri dalam soal ketuhanan, tidak ada lantaran anak dengan
orang tuanya. Tidak ada alasan karena nabi dan rasulnya yang dibolehkan. Nabi-
nabi dan rasul-rasul itu sama saja dengan kamu. Rahasia ini bukan hanya untuk
nabi-nabi dan rasul-rasul bahkan nabi-nabi dan rasul tercengang melihat umatnya,
ada yang sejajar dengan nabi-nabinya atau rasul-rasulnya di alam baqa nanti.
Siapakah orang itu? Orang itu ialah yang : ZAZAM Dan mereka itu benar-benar
sampai kepada maqam ichsan.Ichsan Tuhan kepada Tuhan. Karena ichsan (zazam)
ini diatas dari Islam dan iman, sebab islam dan iman itu adalah termasuk sifat
ubudiyah (kehambaan). Sedang tuhan mempunyai dua sifat utama, pertama sifat
kehambaan dan kedua sifat ketuhanan. Aspek luar aradh ; sedang aspek dalamnya
al-haq Jadi orang yang sampai kepada maqam Tuhan (maqam ichsan) atau zazam,
maka telah hapus kedua sifat itu tadi. Karena tidak ada sifat yang berdiri diatas zat.
Maka maqam ichsan itu diluar daripada pengetahuan makhluk. Dan diatas dari
semua maqam ahlul ma‘rifat. Maqam ini disebut dengan gelar ;
PENELANJANGAN TUHAN. Sebab tidak ada kitabnya, dan keluar dari dalil /
nash yang ada, ia merupakan ilmu laduni dan rahasia qudus. Merupakan ilham dan
wahyu yang tiada batas. orang yang berada pada tingkat ini digelari dengan
keulungan agama ; atau AL ABQORIA TUDDIHIYAH. Karena ia telah berhasil
dalam laratannya dalam bakat penganasia. Ia telah bertemu kepada puncaknya
segala puncak. Maka ia berhak disifati dengan gelar keulungan agama itu tadi
(penelanjangan Tuhan), orng yang seperti inilah yang dimaksud Tuhan dalam
firmannya ; tiap-tiap seratus tahun ; Aku turunkan satu orang utusanku sesudah
Muhammad. Maka sabda Rasulullah s.a.w. yang berbunyi ; Tidak ada nabi
sesudahku. Ini bukan berarti; tidak ada utusan sesudahku karena tiap-tiap nabi ;
bukan rasul. Tetapi tiap-tiap rasul adalah nabi. Nabi itu artinya ; menerima wahyu,
tetapi tidak menyampaikan. Jadi kata-kata utusan itu tiada batas. Tiap-tiap seratus
tahun ; Tuhan turunkan seorang utusan untuk menyampaikan agama Allah yang
haq. Dan ada lagi firman Allah yang berbunyi; artinya aku akan memperbuat
agamaku yang haq ini dengan seorang lidahnya lacur. Maksudnya ialah : Aku
turunkan nati utusanku yang membawa agamaku kejalan yang hak. Yang
disampaikannya dengan terus terang tanpa merasa takut dan gentar. Mereka buka
tanpa disadari. Artinya ; diluar kesadaran manusia mereka berkata sembarang kata,
asal benar. Mereka tidak takut difitnah atau dikapirkan. Bahkan mereka berani mati
dalam menyampaikan yang hak itu. apa-apa yang diputuskannya, tak dirubah lagi
kehendaknya tidak bertenangan dengan hukum-hukum Tuhan yang azali Tuhan
telah berabda : katakanlah semuanya Ku ikuti kemauanmu. Itulah yang dimaksud
Tuhan dengan lidah seorang yang lacur. Berkata dengan sembarang kata.tetapi
semuanya hak dan benar. Karena Tuhan maha mengetahui banyak ulama sekarang
yang menyembunyikan ilmu agama. Agama dijadikan pencarian. Dimana bunyi
gendrang disitu ia menari. Dimana banyak uang, disitu ia berbunyi. Pangkat dan
kedudukan, kursi dan kemegahan dijadikan Tuhan. Harta dunia jadi rebutan ; kalau
hilang jadi pikiran. Gelar ulama jadi kebanggaan. Menghambur fitnah melalui
kekuasaan masjid dan mimbar tempat peraduan. Agama dijadikan pokok dalam
perpecahan. Hasut- menghasut menjadi-jadi. Orang bodoh makanan si pintar.
Masyarakat bingung mencari pemimpin balik belakang akal pun hilang. Supaya
aku tidaklah pincang, pilih ulama sulit dibilang. Aku kembali langsunglah datang.
Menghadap Tuhan malikul alam Qur‘an dan hadits petunjuk jalan. Menuju
sempurna dimalam kelam. KUN MUHAMMADAN JADIKANLAH DIRIMU
MUHAMMAD NUR MUHAMMAD atau HAKIKAT MUHAMMAD adalah ;
HAKIKAT ALAM ; sebab seluruh alam maya pada ini terbit daripada NUR
MUHAMMAD jua adanya. Disini para ulama tidak banyak yang mengetahui arti
dan makna yang sebenarnya daripada Nur Muhammad itu tadi. Ia bukan cahaya
yang dalam pahaman para kebanyakan orang. Ia bukan mat, bukan benda, bukan
matahari, bukan cahaya seperti sorot lampu dimalam hari. Tetapi diatas daripada
segala-galanya ; diatas daripada cahaya segala cahaya. NUR MUHAMMAD itu
adalah cahaya diatas cahaya yang cerlang cemerlang, tiada cahaya yang lebih
bercahaya yang lebih qadim daripada Nur Muhammad itu. Nur disini adalah
cahaya yang abadi dan petunjuk hidayah. Nur Muhammad itulah asal segala
kejadian, dan dia telah terjadi sebelum apa yang terjadi. Dalam hal kejadian dialah
yang awal, dalam hal kenabian dialah yang akhir dalam kejadian (kesahiran).
Alhak adalah dengan dia, dan dengan dialah hakikat. Dialah yang pertama dalam
hubungan, dialah yang akhir dalam kenabian, dialah yang bathin dalam hakikat,
dan dialah yang mahir dalam ma‘rifat. NUR MUHAMMAD atau hakikat
Muhammad itulah yang memenuhi tubuh Adam dan tubuh Muhammad. Maka
apabila NUR MUHAMMAD atau petujnjuk hidayah Muhammad itu telah masuk
kedalam diri kita in; maka otomatis dia membawa cahay yang abadi sepanjang
masa. NUR MUHAMMAD atau HAKIKAT MUHAMMAD itu qadim pula. Dan
apabila Muhammad mati sebagai tubuh, namun NUR MUHAMMAD itu tetaplah
ada. Sebab NUR MUHAMMAD itu tiada lain daripada NUR ZAT. Jadi ALLAH,
MUHAMMAD, ADAM adalah satu jua adanya. Insan kamil pun Allah jua ;
Muhammad dan Adam pun pada hakikatnya. Jadi pada hakikatnya manusia ini
adalah Tuhan dalam Rahasia. Tuhan menurut bentu dan surahnya sendiri, maka
dari itu Tuhan memerintahkan kepada malaikat supaya sujud kepada ADAM.
Disini baiklah hamba jelaskan secara mendalam tentang KUN MUHAMMAD ITU
TADI. Jangan menetapkan saja kepada Muhammad s.a.w yang di MEKKAH itu
atau di MADINAH itu. itu memang yang menjadi bibit; bibitnya yang telah
ma‘rifat. Tetapi carilah hakikat nabi yang ada didalam sekujur wujud kita ini.
Sebab Muhammad itu tiada mati-mati dan kekal. Kalau dia mati maka pastilah
Dunia ini akan hancur lebur. Semuanya hancur kecuali wajahnya. Jadi pada
hakikatnya dia tetap hidup dan tiada mati-mati(langgeng selama-lamanya). Oleh
sebab itu cobalah cari Muhammad itu, artinya ; RASA TUHAN yang ada disekujur
wujud kita pribadi. disekujur kita pribadi, kalau sudah ketemu tentu saja ma‘rifat
kepada zat tuhan yang Maha agung itu. ketahui olehmu bahwa ma‘rifat seseorang
itu tidak akan dapat dilihat dengan mata kepala ini, tetapi tetap saja kAta ini tidak
punya daya upaya, selain rasa Tuhan yang maha kuasa, yang tetap mengetahuinya.
Tetapi hanya yang goib diwujud kita ini harus bisa ketemu, supaya bisa pulang
keasalnya semula. Yaitu kerasa yang dahulu itu, yaitu pulang kepada rasa Allah
atau rasa Tuhan semula. Sebab kalau tidak ketemu sekarang ini tentu nanti tidak
akan bisa pulang kembali kepada rasa semula. Yaitu kepada RASA yang haq itu,
maka dari pada itu ma‘rifatullah lain tidak. Dan kalau belum ma‘rifat
dikhawatirkan matinya sesat sekarang barulah kita berkisar pula kepada
membicarakan SUMBER yang satu. HAKIKAT RUH itu ialah bukti nyatanya
rasa. (hakikat nyawa). Sedang rasa itu adalah beberapa unsure nafsu atau beberapa
fasal nafsu. Adapun yang disebut atau yang dimaksud kehidupan yang kekal abadi
itu adalah : hidupnya illahi Robbi. Yaitu yang bersifat terang-benderangnya, yang
tiak terkena mati dan meliputi seluruh alam ini. Begitu pula seperti Arsy, kursyi,
sorga dan neraka yang meliputi semuanya itu, oleh karena itu ia merupakan sifat
hidup Tuhan Allah azzawazalla. Jalan yang demikian ini disebut oleh kaum sufi,
SAMUDERA HIDUP. Sedang bibit nyawa itu disebut hidupnya seluruh bentuk
dan jasad ; sekalipun sampai kepada bakteri, dan kuman-kuman yang sangat kecil
sekalipun. Juga manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan apapun jua yang
bernyawa atau yang hidup didalam seluruh semesta ala mini, semuanya bersumber
dari yang satu itu jua adanya. Sedangkan segala kehidupan didalam dunia ini tidak
terbilang banyaknya, hanyalah Cuma itu hanya nyawa. Yaitu yang ada disemua
bentuk jasad kita ini. Dan janganlah kita memahami bahwa satu Tuhan itu terbagi-
bagi miliyuran jiwa. Lalu sedikt demi sedikit akan menjadi kurang. Maka dari itu
janganlah salah mengerti, bahwa zat Tuhan itu tidak ada berubah sedikit juapun.
Tetapi tetap saja langgeng tidak berkurang dan tidak akan bertambah lagi. Karena
zat Tuhan yang hakiki itu tidak pernah rusak dan tidak pernah binasa oleh apapun.
Sekarang baiklah kita umpamakan atau kita buat sebuah missal untuk
memudahkan paham kita. Umpamanya didunia ini kita nyalakan satu lampu dan
lampu itu kita tutup dengan satu kawat kasa yang sangat halus dan
menggelembung. (cembung). Dan kawat kasa itu bermiliyunan lubangnya, yaitu
lubang kawat kasa itu. Yaitu lubang kawat kasa itu tadi. Jadi setiap lubang
cembung itu adalah sebagai nyawa, satupula.maka jelaslah kepada kita bahwa
setiap lubang kawat kasa tersebut memiliki satu nyawa. Dan lampunya hanya yang
satu itu jua adanya. Demikianlah yang menjadi kita bagi seluruh manusia, ataupun
makhluk yang lainnya. Begitulah sebuah contoh untuk jadi perbandingan dan
untuk memudahkan faham kita adanya. Kalau tidak ada contoh dan
perumpamaannya, maka sulitlah kita memahaminya. Maka dari itu setiap seorang
guru atau seorang ulama tasauf haruslah banyak memberikan contoh dan
perumpamaan supaya si murid mudah memahaminya. Jadi yang sebenarnya yang
sulit itu bukanlah guruulama itu, tetapi yang ulit itu adalah si muriditu sendiri.
Didalam penuntutan itu ata menuntut ilmu tasauf yang utama sekali ialah
FAHAMNYA. Makanya dicari dengan jalan berbelit-belit. Tuhan tidak keberatan
menganugerahi kita dengan rahasia ma‘rifatnya. Hanyalah kita disuruh memahami
dengan fahamnya. Tidak seorangpun yang faham, kecuali dengan fahamnya.
Karena didalam ilmu ketuhanan itu tidak seorangpun mendapatkan
KIMMIZATNYA, kecuali dengannya jua. Demikianlah agar kita menjadi maklum
adanya.
—oo0oo— Yang bernama JAMAL A‘LAM itu KEPALA Yang bernama kursyi
tempat duduk sat Yang bernama CUPU GADING itu UBUN-UBUN Yang
bernama MANI ASTAGINA itu dibawah ubun-ubun Yang bernama ALAM
AWAL antara kedua kening Maka soal CUPU GADING itu apa isinya dan manik
agina itu apa Isinya, maka jawabnya : CUPU itu malunya perempuan akan ininya
dan ASTAGINA itu percintaan perempuan akan isinya. Yang bernama padang tepi
laut itu MATA. Yang bernama KUDA SAMBRANI itu BIJI MATA. Yang
bernama alam jabarut itu MATA YANG HITAM Yang bernama SRI
KAMUNTING itu ORANG-ORANG MATA. Yang bernama ALAM JABARUT
MATA YANG HITAM Yang bernama BUKIT TURSINA HIDUNG Yang
bernama MEKAH ITU PIPI KANAN Yang bernama MADINAH ITU PIPI
KANAN Yang bernama TIANG ARSY ITU BATANG LEHER Yang bernama
GUNUNG JABALKAP ITU RAGU Yang bernama KAWAH NERAKA ITU
MULUT Yang bernama QUR‘AN ITU 30 HURUF ITU GIGI Yang bernama
LUH MAHFUD ITU LIDAH Yang bernama KALAMULLAH ITU AMAL
LIDAH Yang bernama ZIKIR RAHMAN itu DIBAWAH LIDAH Yang bernama
ALAM UHUK ITU LUBANG HIDUNG Yang bernama KINAMAN ITU BAHU
KANAN Yang bernama KATIBIN ITU BAHU KIRI Yang bernama MAKAM
RASULULLAH itu ialah orang yang MA‘RIFAT kepada ALLAH Yang bernama
tempat sujud itu DAHI Yang bernama telapak nabi mi‘raj itu ialah antara hidung
dan bibir kita yang diatas Yang bernama KAIN ASANDUSIN ialah TELAPAK
TANGAN Yang bernama AIR JAM-JAM JAMILLAH ialah AIR MATA Yang
bernama MINYAK ZAITUN ialah disamping hidung kiri dan kanan Yang
bernama TOMDIL itu ialah TERGANTI Yang bernama MI‘RAJ itu BERJALAN
Yang bernama IHRAM itu TERPANDANG Yang bernama MUNAJAT itu
BERKATA- KATA.
ILMU TASYAUF - Bertemunya manusia kepada Tuhan dan sampainya
kepadanya, itulah puncak harapan, dan dengan itulah dia mencapai kebahagiaan
dan kerajaan besar. Bahkan dengan itulah ia akan lupa dan terhibur dari sesuatu
selain Allah Ta‘ala. hilangkan pandangan makhluk kepadamu, karena puas dengan
penglihatan Allah kepadamu dan lupakanlah perhatian/menghadap makhluk
kepadanya, karena melihat; bahwa Allah menghadap kepadamu. Nikmat
disebabkan, oleh karena melihat dan dekatnya kepada Allah. Demikian pula siksa
itu walau bagaimanapun aneka ragamnya, hanya karena terhijab, dan sempurna
nikmat itu, karena melihat kepada zat Tuhan yang maha mulia. Maha suci Allah
yang sengaja tidak member tanda kepada walinya kecuali sekedar untuk mengenal
kepadanya. Sebagaimana tidak menyampaikan dengan mereka, kecuali kepada
orang yang hendak disampaikannya untuk mengenal Allah;itulah hikmah yang
maha tinggi. Dan siapa benar-benar sudah mengenal kepada Allah, maka pastilah
dapat melihat dalam tiap-tiap sesuatu. Tidak/tiada suatu nafas yang terlepas yang
terlepas daripadanya (daripadamu), melainkan disitu pula ada takdir Allah
diatasmu. Semua manusia dalam alam ini sudah tergambar dalam/dilluh mahfu
tidak ada kehendak makhluk yang mesti berubah. Perubahan itu hanya dalam
pandangan syariat. Sedang dalam pandangan hakikat hanya Allah yang maha
mengetahuinya. Kehendak Allah tidak ada yang tertegah, semua berjalan dengan
hikmahnya. Jadi kesimpulannya: kehendak makhluk adalah terbatas, sedang
kehendak Allah tidak ada batasnya. Maka daripada itu orang yang paham
ialah;orang yang bergembira dalam hidupnya, bergembira dengan Allah dalam
setiap nafasnya yang keluar masuk. Orang yang sudah paham ialah tidak
menanyakan lagi apakah boleh berubah atau tidak; dia telah sunyi dengan Allah.
Maksudnya ialah : sudah satu iradat dengan Tuhannya. Tidak ada lagi duanya.
Apabila sudah menunggal dengannya, maka nyatalah Allah yang berlaku dalam
segala hal. Karena lapang dan sempit ada pada Allah saja. Andaikan Allah
membukakan NUR seorang WALI yang berbuat dosa umpamanya : niscaya
cahayanya memenuhi antara langit dan bumi. Apalagi dengan NUR cahaya
seorang WALI yang taat. Tentu dapat kita membayangkan, bukan ? Andaikan
Allah membukakan hakikat kewalian seorang WALI, niscaya akan disembah
orang. Sebab ia telah bersifat dengan sifat-sifat Allah. Dan siapa tidak puas dengan
pandangan dan penglihatan Allah dalam amal perbuatan dan dalam perkataannya,
maka pasti orang itu kemasukan ria atau atau masih terdinding dengan Allah.
Bagaimana dapat dibayangkan bahwa Allah dapat dihijab oleh sesuatu. Padahal
Allah yang menzahirkan atau menampakkan segala sesuatu. Bagaimana mungkin
akan dihijab oleh sesuatu. Padahal Allah yang Nampak zahir pada segala sesuatu.
Bagaimana akan mungkin dihijab oleh sesuatu. Padahal dia jelas dari segala
sesuatu. Bagaimana akan dhijab oleh sesuatu. Padahal Allah lebih dekat kepadamu
dari segala sesuatu. Bagaimana akan mungkin dihijab oleh sesuatu. Padahal dia
terlihat dalam tiap sesuatu. Sesungguhnya yang menghijab engkau daripada
melihat Allah itu, karena dekatnya Allah kepadamu. Allah yang menzahirkan
segala sesuatu, karena Allah yang bersifat bathin. Dan Allah yang melihat adanya
segala sesuatu, sebab Allah itulah yang dzhir atau yang jelas pada tiap-tiap sesuatu.
Bagaimana Allah akan terhijab dengan sesuatu. Padahal semata yang terhijab itu
semata-mata nur illahi, dan pada segala tempat Allah berada dan tetap hadir, tak
pernah goib. Andaikata Allah tidak johir pada benda-benda alam ini, tidak
mungkin adanya penglihatan padanya. Dan andaikan Allah mengahirkan sifat-
sifatnya, pastilah lenyap alam bendanya. Bagaimana akan mungkin dihijab oleh
sesuatu, Padahal andaikan tidak ada Allah, niscaya tidak aka nada segala sesuatu.
Demikianlah kebijaksanaan Allah atas semua makhluknya atau hambanya.
MANUSIA INI ADA DUA MACAM : PERTAMA ADA YANG MENDAPAT
KARUNIA ALLAH, SEHINGGA IA BERBUAT TAAT KEPADA ALLAH.
MAKSUDNYA IALAH MENGERJAKAN SURUH DAN MENINGGALKAN
TEGAH. KEDUA ADALAH, YANG DENGAN TAATNYA KEPADA ALLAH,
SEHINGGA MENCAPAINYA KEBESARAN KARUNIA ALLAH. NUR IMAN
SEORANG SUFI Dengan NUR cahaya matahari, seorang dapat melihat benda-
benda alam ini. Tetapi dengan NUR cahaya iman keyakinan yang mendalam,
engkau dapat langsung melihat Allah yang menjadikan benda ala mini. Amal
perbauatan apakah yang paling dekat kepada murka Allah? Amal yang tidak
disukai Allah ialah : karena melihat kepada dirinya sendirinya dan lebih jahat lagi
kalau ia menuntut upah balasan itu karena amalnya. Bagaimana engkau minta upah
atas amal perbuatanmu? Sedang engkau sendiri tidak ikut berbuat. Nur itulah yang
menerangi dan basyirah atau matahari itulah yang menentukan hikum. Dan hati
yang melaksanakan dan menggagalkannya. NUR itulah yang menerangi baik atau
buruk ; lalu dengan matahari ditetapkan hukum, dan setelah itu maka hatilah yang
melaksanakan atau yang menggagalkannya. Sebab hati itu RUHANI, dan
RUHANI itu ialah yang bersifat ketuhanan atau luhud. Alam ini berupa kegelapan,
sedang yang meneranginya hanya karena tampaknya Allah padanya. Maka barang
siapa yang melihat alam, tapi tidak meihat Allah didalamnya, atau sesudahnya ;
maka nyatalah orang itu buta mata hatinya. WAL AWAL WAL ACHIR
ALLAHUSSAMA WATIWAL ARDI WAL JAHIRU WAL BATHINU
LILLAHISSAMA WATIWAL ARDI LAHU KUSSAMA WATIWAL ARDI
ALLAHUL LAZI KHOLAQOSSAMA WATIWAL ARDI LAHURUFIN ALIF
TIDAK KOSONG WALA SAUTIN FA LAM ALIF KOSONG TITIK ALIF
ALLAH MUHAMMAD ADAM AHADIYAT WAHDAH WAHDIYAT ZAT
SIFAT AF‘AL ALIF _________ TERBANG LA HURUFIN WALA SAUTIN
TIADA HURUF TIADA SUARA INILAH DIA JIBU ALIF TERBANG INI
DIBUNYIKAN MENJADI : A.I.U (AKU INI HIDUP) ATAU DENGAN LAIN
KATA : AKU TUHAN, IA TUHAN, UJUD TUHAN SEMUANYA SIMPUN
KEPADA HU ; DAN HU ITU LENYAP DALAM JIBU, ARTINYA ; TIADA
HURUF DAN TIADA SUARA INILAH AHIR PERJALANAN SEORANG
SALIK/ PENUNTUT KAUM SUFI ATAU AHLI PERJALANAN
DEMIKIANLAH ADANYA. —oo0oo— ZAT
…………………………………JIBU SIFAT …………………………Kenyataan
ZAT sifat namanya ASMA ……………………………………Kenyataan ZAT,
Asma namanya AF‘AL …………………………………Kenyataan ZAT Kelakuan
namanya SYAREATTHAREKATTHAQIQATMA‘RIFAT ALIF ADALAH ZAT
LAM AWAL ADALAH SIFAT LAM ACHIR ADALAH ASMA HA ADALAH
AF‘AL INILAH YANG BERNAMA ALLAH YANG SEBENARNYA ALIF
KENYATAAN HAYATULLAH ZAT KAF KENYATAAN ALIMULLAH BA
KENYATAAN KUDRATULLAH RO KENYATAAN IBADATULLAH INILAH
KEMAHA BESARAN TUHAN ALLAH AZZAWAZALLA KALAU KITA
SIMPUNKAN MENJADI SATU 1. ALLAH : ADALAH NAMA BAGI ZAT
YANG WAJIBAL WUJUD AKBAR : ADALAH NAMA BAGI SIFAT
HAYATULLAH ZAT 2. ALLAH : NAMA BAGI BATHIN ALLAH TA‘ALA
AKBAR : NAMA BAGI ZAHIR JADI YANG SEBENAR-BENARNYA
TAKBIR ITU ADALAH : MENUNJUKKAN KEADAAN ALLAH PADA
MUHAMMAD ARTINYA : ZAHIR TUHAN ADA PADA MUHAMMAD DAN
BATHIN MUHAMMAD ADA DI TUHAN BER-ARTI : YANG MENYEMBAH
JUGA YANG DISEMBAH MAKA YANG BERLAKU DALAM KEADAAN
SEMBAHYANG ITU ADALAH RAHASIA ALLAH SEMATA-MATA
DALILNYA : LAYA‘ BUDULLAH ILLALLAH -ARTINYA : TIADA YANG
MENYEMBAH ALLAH, HANYA ALLAH
—oo0oo— NAIKNYA NAFAS SHIFAT TURUNNYA NAFAS ZAT
HILANGNYA NAFAS ASMA NAIKNYA NAFAS, BUKAN HURUF
TURUNNYA NAFAS, BUKAN SUARA ATAU PUN DENGUNG
LENYAPNYA NAFAS TURUNYA NAFAS NAIKNYA NAFAS
BERSATUNYA NAFAS. A I U = AKU INI HIDUP LA HURUFIN WALA
SAUTIN. TIADA HURUF TIADA SUARA TIADA KATA-KATA. KUDRAT
ILMU IRADAT HAYAT SAMA KALAM SHIFAT 7 BASAR INSAN INSAN
INSAN IMAN RAHASIA ISLAM NYATA TAUHID HATI MA‘RIFAT
ZATTUBUH MA‘RIFAT AF‘AL SIFAT ASMA LAISA TA‘ALA SANI TA‘AIN
AWAL LA TA‘AIN ROH IDHOFI UJUD IDHOFI ALLAH RAHASIA SIR ZAT
ROH ROH NYAWA PENGRASA PENGLIHAT PENDENGAR PENCIUM
KAKI PUSAT DADA KEPALA Maghrib Ashar Zohor Subuh ISYA : meliputi
seluruhnya ataupun dengan kata lain zahir bathinNYAWA ADAMSAREAT :
TUBUH TAREQAT : HATI HAQIQAT : RUH MA‘RIFAT : RAHASIA
NYAWA MUHAMMADFANA MUHAMMAD PADA ALLAH NUR
MUHAMMAD = NUR ALLAH HA DAN ALLAH―WAL AWAL WAL
ACHIR‖NAH : INILAH ZIKIR MARIFAT ATAU RAHASIA (SEMPURNA)
KENAL DAN MENGENAL HA ALIF TIDAK BERHURUF TIDAK
BERSUARA DAN TIDAK ADA KATA-KATA. AKU ADALAH AKU DALAM
SEGALA HAL Tidak akan diucapkan kalimat AKU : melainkan oleh orang yang
berkawan dengan kelengahan dan oleh setiap orang yang terhijab oleh hakikat.
Tidaklah semuanya benar bagi orang yang ber-AKU-AKU. Engkau berani
mengatakan AKU ; sedang engkau masih terhijab/terdidinding dari padaku. Pesona
dunia ini masih mencekam dirinya (dirimu), masing-masing akan menyambar
dirimu dengan seruan kepad zat dirimu, engkau saja masih didalam kegaiban yang
kelam daripadaku. Maka apabila engkau telah melihat AKU; dan akupun telah
bernyata dihadapanmu, maka tetapkanlah keteguhanmu, maka tiada Aku lagi,
melainkan aku. Telah kuciptakan atau kuadakan untukmu dan untuk sesuatu
menjadi tujuan ; antara lain tujuan itu ialah ; CINTAMU KEPADA DIRIMU
SENDIRI. Itulah tetesan waham atau kalimat yang engkau warisi. Kata-kata Aku
adalah egomu sendiri ; Aku berlepas diri dari anggapan yang demikian. Dan tidak
lain ZAT itu, melainkan kepunyaanku jua. Dan tidak lain AKU itu, kecuali hanya
untukmu semata. Akulah yang dia itu : dan adapun hakikatmu itu bukanlah pula
persoalan. Hanya sesungguhnya engkau berada pada pembagian yang bersifat
waham atau dugaan saja (sangka-sangka). Hal ini disebabkan karena caramu
berfikir dan pencapaianmu pada pendakian jiwa dan persoalan. Engkau dalam
setiap saat terbagi kepada : ―menyaksikan dan disaksikan Dua menjadi satu dalam
bentuk perjodohan. Jiwa yang mencapai dan persoalan yang dicapai. Adapun
hakikatnya sendiri tersembunyi jauh dibalik perjodohan itu, meninggi atasnya, jauh
dari segala itu semuanya. Sekarang engkau bukan lagi ZAT dan perjodohan; tetapi
engkau hanyalah RUH dari RUHKU, tiada nisbah bagimu melainkan padaku.
Engkau tidak mengungkapkan hakikat ini, kecuali dikala terangkat daripadamu
tirai penutup dan engkau memandangku ketika itulah engkau telah lenyap dari
pada dirimu yang berjodohan yang bersifat serba duga/waham (sangka-sangka).
Dirimu yang sebenarnya yang bukan ZAT dan bukan pula dari persoalan. Tetapi
hanya engkau semurni-murni RUH yang tidak terbagi-bagi atau JAUHAR,
meninggi, tidak nisbah melainkan kepadaku. Maka engkau tidak lagi mengulangi
mengata AKU. Melainkan engkau mengatakan ―ENGKAU TUHANKU‖ Akumu
itu adalah rahasiaku jua adanya. Sebab telah engkau ketahui, bahwa AKU adalah
untukmu semata. Dan sekarang engkau adalah hambaku, Hai hambaku. Jika
engkau sudah melihatku, maka tiada lagi engkau dan apabila engkau telah tiada,
maka tiada lupa ada tuntutan dan apabila tiada tuntutan hilanglah sebab, dan bila
sebab telah lenyap tiada lagi nisbah, sampai disini sirnalah hijab. CINTA
MUTLAK Cinta hakiki tak mau dibelah dua, dia tetap satu, dia rahasia. Inilah
akidah/pendirian seorang sumber segala akal yang mengatur alam ini, yang terbit
daripadany karena se-mata-mata limpahan dan anugerah. Puncak segala akal ialah
aqlul faal atau akal pembuat dan dialah yang mengatur bumi dann segala yang ada
dalam bentuknya yang tetap. Dan dialah masdar atau tempat timbul jiwa insane.
Oleh karena jiwa-jiwa itu senantiasa ingin hendak kembali kepadanya maka
apabila manusia menyediakan dirinya untuk belajar dan menuntut dan merenungi
dan tidak puas-puas/ tidak bosan-bosan menyediakan sedalam-dalamnya, niscaya
akan beroleh dia akan kebahagiaan yang dimiliki orang lainnya yaitu dengan
ma‘rifatul kamilat atau pengetahuan yang sempurna. Dan hakikat mujaradat atau
hakikat semata, sampai tercapai pertemuan dengan al aqlul faal. Permulaan dan
kesedahan ujud adalah ALLAH. Diatasnya tidak ada apa-apa lagi, walaupun Adam
dia jadi sendirinya dan tidak berkehendak kepada penciptanya/pencipta lainnya
buat menciptakan dirinya. Karena demikian timbullah bertali-tali dan berlingkar-
lingkar yang tiada putus-putusnya. Kainat atau segala yang ada, yang lainnya
adalah mashor atau kenyataan daripada adanya, daripada ilmunya dan iradatnya.
Dan daripadanyalah terambil hayat seluruhnya. Memang alam itu adalah
mendatang atau ardi. Sebab itu yang ada itu hanya satu pada hakikatnya. Bahkan
dialah ujud semata, kainat yang Nampak. Jadi fahamnya kembali kepada keesaan
ujud jua. Beramal bukan ingin sorga dan bukan pahala takut akan neraka Tetapi
karena CINTA. Dan yang ada dalam diri sendiri. Karena itu adalah tumpahan
segala cinta. Jadi siapa-siapa yang telah sampai kepada cinta hakiki atau cinta
mutlak atau cinta qudus, maka mereka berhak disebut INSAN KAMIL, atau
dengan kata lain, MUHAMMAD INSAN KAMIL. Muhammad insan kamil itu
ialah: orang yang ber-akhlak dengan akhlak Allah. Orang yang bersifat dengan
sifat Allah. Orang yang berakal dengan akal Allah. Orang yang berbuat dengan
perbuatan Allah. Orang yang berpandangan dengan pandangan Allah. Semuanya
demi Allah, bukan demi itu dan ini. Orang yang seperti ini pandangannya hanya
satu ialah : SEMUA ITU ALLAH DAN ALLAH ITU SEMUANYA. Inilah yang
hamba maksud dengan : FANA DALAM CAHAYA DAN LEBUR DALAM API.
demikianlah akidah atau pendirian seorang wali semoga kita demikian pula
hendaknya.
YANG DIMAKSUD MA‘SIAT BATHIN 1. Minta habarkan dan minta didengari
oleh orang tatkala berbuat ibadat (sembahyang). 2. Ria, minta dilihat orang waktu
ibadat 3. Membesarkan diri – angkuh-sombong – menghina orang lain 4. Hasud –
dengki akan anugerah Allah Ta‘ala kepada orang lain 5. Al-Haqad – dendam pada
orang lain 6. Hubul Mal –cinta akan harta dunia, kikir berbuat sedekah 7. Hubul
Jah – kasih akan kejahatan 8. Hubul mada – kasih untuk dipuji 9. Hubul dunnya –
kasih akan dunia malas beribadat untuk akhirat 10. Ujuh – menyebut-nyebut orang
lain dengan sindiran Demikianlah yang dimaksud dengan maksiat bathin. Semoga
kita sekalian sungguh-sungguh terlepas daripada yang 10 (sepuluh) pasal tersebut.
—oo0oo— Asal suatu risalah yang kecil yang menyatakan usul bagida ALI kepada
RASULULLAH S.A.W. barang siapa mengetahui jalan sempurna amalnya ini.
Bermula sembah asiyidina ALI. Ya Tuhanku apakah Syari‘at, tharikat, hakikat,
dan ma‘rifat itu. Jawab Rasulullah Syareat itu pada TAUBAT Tharikat itu pada
HATI Hakikat itu pada RUH Ma‘rifat itu pada ZAT ALLAH Sembah syaidina
ALI Ya tuhanku apakah syareat, tharekat, hakikat, dan ma‘rifat itu, samakah,
samakah berlainankah amalnya. Jawab Rasulullah s.a.w Asalnya orang sareat dan
tharikat ; semata-mata mengerjakan segala pesuruh. Amalnya orang hakikat ;
mengesakan Zat Allah Amalnya orang ma‘rifat : tetap pada Zat Allah Sembah
Saiyidina ALI Ya Tuanku adapun syareat, tharekat, hakikat, dan ma‘rifat,
berlainankah atau samakah nafsunya. Jawab Rasulullah s.a.w Syariat, nafsunya,
amarah, matinya hancur lebur/cerai berai Tharekat, nafsunya sawiyah, matinya
kurus kering Hakikat nafsunya lawwamah, matinya lamak gemuk putih kuning
Ma‘rifat nafsunya mutmainah, matinya lenyap dalam kubur Sembah saiyidina ALI
ya tuanku adapun syareat, tharekat, hakikat, ma‘rifat, berlainankah atau samakah
sembahyangnya. Jawab Rasulullah s.a.w Sembahyang orang sareat akan kiblat.
Menghadap baitullah membara hatinya bercahaya. Sembahyang orang tharekat
membara hatinya bercahaya, kiblatnya menghadap Baitul makmur. Sembahyang
orang hakikat kiblatnya menghadapa Arsy membara hatinya bercahaya.
Sembahyang orang ma‘rifat kiblatnya menghada seperti firman Allah s.w.t.
didalam al-qur‘an. FA‘ATIMALLA TUWALLU FASSAMA WAD HULLAH
kemana saja dimana kamu menghadap akan mukamu/wajahmu, atau akalmu,
rohmu maka disanalah wujud Allah bercahaya-cahaya dan imannya terang tiada
sepertinya. Sembah sayidina ALI Ya tuanku adapun syareat, tarekat, hakikat dan
ma‘rifat, berlainankah atau samakah pekerjaannya. Jawab Rasulullah s.a.w
Pekerjaan sareat itu : mengucap syahadat, sembahyang, puasa, memberi zakat dan
naik haji. Pekerjaan tarekat itu : mentasdikkan barang yang diamalkannya
Pekerjaan hakikat itu : senantiasa tetap adanya dan mengesakan zat Allah Ta‘ala
menepikan barang lainnya. Pekerjaan ma‘rifat itu: semata-mata tetap adanya dan
sendirinya zat Allah Ta‘ala Sembah sayidina Ali Ya Tuanku adapun sareat, tarekat,
hakekat dan ma‘rifat, berlainankah atau samakah alamnya Sabda Rasulullah s.a.w
Sareat itu ialah : alamnya perjalanan tubuh ..Tarekat itu ialah : alamnya malakut
perjalanannya hati ..Hakikat itu ialah : alamnya jabarut perjalanannya RUH
...Ma‘rifat itu ialah : alamnya lahud perjalanannya SIR Sembah sayidina Ali
Syareat, tharekat, hakikat, ma‘rifat, samakah ilmunya. Sabda Rasulullah s.a.w
Sareat itu ialah : ilmunya yakin .. Tharekat itu ialah : Ainal yakin ..Hakikat itu
ialah: Haqul yakin ..Ma‘rifat itu ialah : Kamallul yakin Sembah Sayidina Ali
Apakah yang empat itu sama kebangkitannya? Sabda Rasulullah s.a.w
Kebangkitan sareat ialah : taubat sekalian dosa.. Kebangkitan tarekat ialah : sabar
dan ridha akan qudrat Allah ..Kebangkitan hakikat ialah : syukur akan barang yang
datang daripada Allah swt. ..Kebangkitan ma‘rifat ialah : ikhlas menyerahkan
dirinya kepada Allah Ta‘ala. Maka sembah Sayidina Ali Ya tuanku orang yang
ampuk itu apa kejadiannya. Sabda Rasulullah saw Adapun sareat itu ialah :
kejadiannya af‘al ..Adapun tharekat itu ialah : kejadiannya asma ...Adapun hakikat
itu ialah : kejadiannya sifat ...Adapun ma‘rifat itu ialah : kejadiannya zat Sembah
Sayidna Ali Adapun yang empat (4) itu apakah atas zatnya Sabda Rasulullah saw
Adapun sareat itu ialah : kulit dan bulunya Adapun tharekat itu ialah : darah dan
daging ..Adapun hakikat itu ialah : urat tulang ...Adapun ma‘rifat itu ialah : otak
dan sumsum Sembah Sayidna Ali Ya tuanku adapun yang 4 itu apakah maujudnya
Sabda Rasulullah saw Sareat itu ialah : pendengarannya Tharekat itu ialah :
penglihatannya Hakikat itu ialah: penciumannya Ma‘rifat itu ialah : pengrasanya
Sembah Sayidna ALI Ya tuanku adapun yang 4 (empat) itu berlainankah Rohnya
Sabda Rasulullah saw ...Syareat itu ialah : Rohani ...Tharekat itu ialah : Rahmani
...Hakikat itu ialah: Roh Idofi ....Ma‘rifat itu ialah : Robbani Sembah Sayidna ALI
Ya, tuanku : Apakah yang tinggi tiada rendah Yang hidup tiada mati. Yang luas
tiada sempit Yang benar tiada salah Yang menghadap tiada membelakangi Yang
manis tiada pahit Yang ruh tiada dua Sabda Rasulullah s.a.w Yang tinggi tiada
rendah itu Allah Yang hidup tiada mati itu Allah Yang besar tiada kecil itu Allah
Yang hampir itu tiada jauh itu Allah Yang luas tiada sempit itu Allah Yang
menghadap itu tiada membelakangi itu Allah Yang suci itu tiada nazis itu Allah
Yang manis tiada tiada pahit itu Allah Yang ESA tiada dua itu Allah Sembah
Sayidina ALI Ya, tuanku dapatkah hamba peroleh ilmu yang dimiliki itu? Maka
sabda Rasulullah s.a.w Siapa ia sungguh-sungguh mengenal dirinya itulah yang
tinggi tiada rendah Siapa yang merendahkan diri itulah yang besar tiada kecil Siapa
yang mengesakan Allah itulah yang hidup tiada mati Siapa percaya akan Allah
ituah yang suci tiada Najis Dan barang siapa yang tiada sirik itulah yang manis
tiada pahit Barang siapa yang menafikan hal lain itulah ESA tiada dua Sembah
sayidina Ali Apakah hamba dapat memiliki martabat seperti itu Sabda Rasulullah
s.a.w ..HAI ANAKKU ALI : tatkala akan makan minum didalam dunia, supaya
engakau makan minum beserta Allah. Tatkala akan dudukmu didalam dunia
supaya engkau melihat serta Allah. Tatkala akan pendengaranmu didalam dunia
supaya engkau mendengar serta Allah. Tatkala akan perkataanmu didalam dunia,
supaya engkau berkata-kata serta Allah Matikan dirimu didalam dunia, besok aku
bertemu akan Allah Sembah Sayidina Allah Ya, Tuhanku, sejak syujud
menyembah. Rasulullah s.a.w Matinya iman itu agama, guru iman itu ikhlas, dan
dahan iman itu cita-cita, dan iman itu SIR, dan cabang iman itu amal, dan daun
iman itu kasar tekun dan haraf, buah iman itu jo‘ah (joah) dan nyawa iman itu
kasih (kasihan), iman itu ruh dan iman itu hati, yang mu‘min dan iman itu yakin,
dan pertahanan iman itu sembahyang, dan sareat iman itu fardhu. Dan tharekat
iman itu jalan sempurna, dan hakikat iman itu Esa. Ma‘rifat iman itu tetap pada zat
waibal wujud. Adakah syahadat iman itu selain daripada itu. Kepala iman itu akhir
(laillahaillallah) hatinya menyatakan iman dan cahaya iman itu benar, dan kalam
iman itu suci, dan nyawa iman itu hidup. Jantung iman itu jama‘ah. Urat iman itu
segala rukun. Tulang iman itu rukun. Lutut iman itu sabar. Dada iman itu amar. Iga
iman itu ikhlas. Ilmu iman itu sempurna dunia dan akherat. Kemudian apa yang
terkandung dalam nama MUHAMMAD. 1. MIM-MAHMUDUN ‘ALAIYAH :
maksud kepujian pada Muhammad ialah; yang menjadikan wakil dari Tuhan YME
pada hari hisab. Firman Allah Ta‘ala ; tiada aku utus engkau Muhammad
melainkan menjadi rahmat sekalian alam. 2. HA-HAMIDUN ALAIHI :
maksudnya MUHAMMAD lah yang terpuji yag mendirikan ; syareat, tharekat,
hakikat, dan ma‘rifat, seperti kata Tuhan YME. Dalam hadits qudsyi, maksudnya ;
benarlah hambaku Muhammad, setiap apa yang disampaikannya kepadaku. 3.
MIM- MUJANIUN : ialah MUHAMMAD lah yang menghimpun puji bagi Allah
LAHMIJIDILLAH Ta‘ala, bagi puji zahir maupun puji bathin Firman Allah Ta‘ala
maksudnya : sesungguhnya kami menyuruh mengikuti Muhammad pada
perhatiannya maupun perbuatannya. 4. DAL – TOBADILLAH ILLA HUA :
maksudnya, kuganti kerjaanku kepadamu ya Muhammad, dijadikan Muhammad
atas rupaku, artinya tiada wujudku melainkan wujud Muhammad ganti kerjaanku.
Syahadat bathin ada mengandung sifat 20 kadim : Syahadat jahirpun ada juga sifat
20nya nyata, yaitu : UJUD ialah : Bumbunan kepala ..KIDAM ialah : Telinga
kanan ..BAQA ialah : Telinga kiri MUHALLAFAH ialah : Mata kanan
..KIAMUHU ialah : Mata kiri ..WAHDANIYAT ialah : Mulut
KODRAT ialah : Bahu kanan ..IRADAT ialah : Bahu kiri ..ILMU ialah : Susu
kanan ..HAYAT ialah : Susu kiri ..SAMA ialah : Tangan kanan ..BASHAR ialah :
Tangan kiri ..KALAM ialah : Pangkal tangan kanan KODIRUN ialah : Pangkal
lengan kiri ..MURIDUN ialah : Kaki kanan ..ALIMUN ialah : Kaki kiri ...HAYUN
ialah : Paha kanan ..SAMIUN ialah : Paha kiri ...BASIRUN ialah : Pusat
..32`MUTAKALIMAN ialah : Jantung Maka dengan adanya sifat 20 (dua puluh )
ini, bathin maupun zahir, sudah ada dalam wujud.
BISMILLAHIRRACHMANNIRRAKHIM WASSOLATU WASSALAMU ALA
ASROFIL MURSALIN SYAIYIDINA MUHAMMAD WA ALA ALLIHI
WASOHBIHI WASSALAM A‘MA BA‘DU Adapun pasal menyatakan bicara
hakikat dan am‘rifat menyemabah Allah Ta‘ala dengan memelihara segala hukum
syareat yang zahir yang diperintahkan oleh Rasulullah, yaitu : yang dimaksudkan
oleh Allah Ta‘ala, ilmu dan amal, dan menjalankan akan jalan segala nabi-nabi dan
wali-wali Allah Yaitu memandang Allah Ta‘ala itu dengan hati yang normal.
Bahwasannya Allah Ta‘ala wujud sendirinya,yaitu memandang dan mengetahui,
mengenal satu-satunya paham dan putih bersih, dan nugrahanya haq Allah Ta‘ala
serta dalil aqal dan naqal. Maka tiada hasil hakikat itu, melainkan dibaiki syareat.
Hasil ketiganya itu menghasilkan ma‘rifat. Pasal pada menyatakan hal dan
limpahan segala ahli tasauf yang diperbuat tiap-tiap hari siang dan malam ketika
mengerjakan segala yang dipardukan Allah Ta‘ala dengan sekira-kiranya memadai
kuatnya jasad pada mengerjakan dia yang disuruhnya atau disuruh oleh Allah
Ta‘ala. dan menjauhkan segala yang dilarang. Dan disuruh oleh Allah ta‘ala
memeliharakan segala rahasia-rahasia kehati dan melazimkan segala makam yang
11 (sebelas) ; seperti Taubat, sakit, sabar, syukur, tawwakal, ridha, wara, suci,
ajam, murakabah dan lainnya. Pertama-tama orang yang megerjakan jalan ini
mulai dengan taubat karena taubat itu bersuci dari pada najis. Demikianlah ha ahli
tasauf. Bermula setengah dari rahasia ketuhanan itu IMAN DAN KAMIL. Yaitu
keluarlah engkau dari pada Allah ta‘ala seperti bahwasannya, jangan engkau
sekutukan Allah Ta‘ala dengan sesuatu dari segala sifatnya yang tertentu dengan
DIA : Dan ―YAKIN KAMIL‖ Yaitu keluar engkau dari diriku, artinya keluar dari
pada dayamu dan kuatmu dan wujudmu. Jangan engkau sekutukan Allah Ta‘ala
dengan sesuatu dari segala sifatnyayang tertentu dengan dia yang yakin kamil,
yaitu ada pada mukamu, karena ujudmu dan dayamu itu majas., dan bayang-
bayang jua. Karena sekalian yang dijadikan Allah Ta‘ala hanya ujud hakiki, dan
kuat daya upaya yang hakikatnya hanya Allah Ta‘ala jua. Maka hendaklah engkau
nafikan ujud dirimu dan sekalian yang lan daripada ujud Allah Ta‘ala itu. supaya
sempurnalah dari pada syirik hafi dan supaya engkau pandang kesempurnaan Allah
Ta‘ala dan daya upayanya dan kuatnya pada temat ujud dan lemahnya/lemahmu
dan daifmu itu. Setengah dari pada rahasia, ketahuilah olehmu akan bahwasannya
kita pandang, kita I‘tiqadkan, bahwa sesungguhnya akan kita ini tetap selama-
lamanya dalam ilmu Allah Ta‘ala. Pertama : Penglihat, pendengar, kelakuan dan
kehendaknya. Sekianlah pada sebenarnya I‘tiqad segala nabi-nabi dan wali-wali
Allah serta Ulama-ulama yang saleh-saleh, janganlah kita berubah I‘tiqad ini
supaya kita sampai kepada jalan FANA BILLAH – BAQA BILLAH. Yaitu
lenyapkanlah kita ke dalam Allah Ta‘ala supaya kekal dalam keadaan Allah ta‘ala.
Bermula dikehendaki lenyap dan hapus itu, tiada lagi kita atau diri kita, hanya yang
kelihatan ZAT ALLAH TA‘ALA jua semata-mata tetap dengan penglihatannya
mata hati dan mata zahir harus menyatu dalam rahasianya. Dan tilik hakikat adalah
isyarat umpama besi di dalam api, maka tatkala merah besi, tidak kelihatan besi,
hanyalah keadaan api jua yang kelihatah itu semata-mata. Maka ZAT ALLAH
TA‘ALA – SIFAT ALLAH TA‘ALA – AF‘AL ALLAH TA‘ALA semata-mata.
Maka apabila tetap dikarenakan sukuan didalam keadaan kita niscaya kita ini
hilang. Maka tiada tinggal lagi baginya bekam. Maka kita sampailah kepada jalan
fana billah dan baqa billah. Adapun dalil akal, apabila kita tidur lihatlah pada
dirimu, adakah kekuasaan, dan kehendak, pengetahuan, penglihatan, pendengaran
dan perkataan dan gerakan. Maka dalilnya yang menunjukkan akan tiada
mempunyai, hanya daripada menerima sifat jua. Dan empunya sifat itulah Allah
Ta‘ala jua semata-mata. Maka jad dalil tahliklah kita dengan pengajaran guru yang
kamil adanya. SABDA NABI MUHAMMAD SAW pada menyatakan : Bermula
Syareat itu seperti tanah Tharekat itu seperti air Hakikat itu seperti angin Ma‘rifat
itu seperti api Maka sembahah syayidina Ali, ya, junjunganku adapun Syareat itu
seperti tanah, tanah yang mana ?Tharekat itu seperti air, air yang mana ? Hakikat
itu seperti angin, angin yang mana ?Ma‘rifat itu seperti api, api yang mana ? Jawab
Rasulullah s.a.w Hai ALI dengarlah pengajaranku, yaitu : Syareat itu seperti tanah,
yaitu badanku Tharekat itu seperti air, yaitu Nur Muhammad Hakikat itu seperti
angin, yaitu nafasku Ma‘rifat itu seperti api, yaitu penglihatanku Maka sembah
Syaiyidina ALI, ya junjunganku sebenar-benarnya lah Maka jikalau mati orang
syareat apakah kejadiannya? mati orang tharekat apakah kejadiannya? mati orang
hakikat apakah kejadiannya? mati orang ma‘rifat apakah kejadiannya?
RASULULLAH MENJAWAB : Mati orang syareat hancur luluh Mati orang
tharekat kurus kering Mati orang hakikat lemak gemuk putih kuning Mati orang
ma‘rifat hilang lenyap Sembah syaiyidina ALI, ya Rasuullah sebenar-benarnyalah
Jawab Rasulullah, barang siapa mengetahui ilmu ini maka sempurnalah serta
sselamatlah dunia akherat, imannya lagi tiada kurang NUGRAHA Allah Ta‘ala
akan rezeki. Inaya Allah Ta‘ala. Maka barang siapa yang tidak mengetahui ilmu ini
yaitu terlebih atau dulu daripada binatang, sebab belum mengetahui akan tubuhnya
sendir, wallahu alam bisawab. MAN ARAFA NAFSAHU ARAFU RABAHU,
artinya ; Barang siapa mengenal akan dirinya maka sesungguhnya ia mengenal
akan Tuhannya. MAKAM ARAFA RABBAHU FASADUL JASAD. Artinya :
Barang siapa mengenal akan Tuhannya maka binasalah dirinya. Maka ketahuilah
olehmu NUR MUHAMMAD, itulah anginnya, biasa gaib kepada sekalian nyawa,
itu misalnya jadi badan Muhammad, umpamanya karena sabit gaib kepada
Muhammad, dan Muhammad itu gaib kepada sekalian hambanya Allh Ta‘ala.
Firman Allah Ta‘ala dalam hadits qudsyi yang artinya; bermula Sir Allah dengan
Sir Muhammad itu sama arti. Firman Allah ta‘ala dalam hadits qudsyi, yang
artinya : Bermula Sir Allah dengan Sir Muhammad artinya ; Rahasia allah rahasia
Muhammad. Maka Rahasia Allah tiada sekutu baginya an lawannya, tiada boleh
nabi yang lain seperti NABI MUHAMMAD, karena diakui SIR ALLAH
KALILLAHU TA‘ALA ; menjadikan akan sesuatu jika tiada serta Muhammad,
maka tidaklah dijadikannya semesta ala mini. Maka dinamai sifat hamba didalam
badan, maka sembah syaiyidina ALI kepada Rasulullah s.a.w. Ya Rasulullah,
apakah yang dinamai jalan empat itu? 1. SYAREAT 2. THAREKAT 3.
HAKIKAT 4. MA‘RIFAT Itu jalan empat dalam manusia. Sabda Nabi s.a.w ya,
Ali, Adapun yang dinamai syareat itu ialah lidahku Adapun yang dinamai tharekat
itu ialah hatiku Adapun yang dinamai hakikat itu ialah kediamanku Adapun yang
dinamai ma‘rifat itu ialah nyawaku. Inilah jalan empat namanya. Sembah Syaiyina
ALI Ya, rasulullah, akan tuan hamba mencari siddiq Ya , rasulullah, adapun seperti
syareat itu apa, tharekat itu Apa, hakikat itu apa,, ma‘rifat iru apa Sabda Rasulullah
s.a.w YA ALI Diri itu ada dua : 1. Diri bathin, 2. Diri zahir Keterangan : Diri zahir
/ jasad : nyata daripada Nabi Muhammad s.a.w yaitu api, angin, air, tanah. Maka
itulah asal tubuh kita yang kasar atau zahir ini. Yang dimaksud diri bathin, yaitu
yang tersembunyi didalam badan adapun nyawa itu daripada NUR MUHAMMAD
artinya : adapun syareat itu perkataanku tharekat itu perbuatanku Hakikat itu
kediamanku Ma‘rifatitu penglihatanku Dan yang dikatakan : Syareat itu tubuh
RASULULLAH Tharekat itu Hati RASULULLAH Hakikat itu kediaman
RASULULLAH Ma‘rifat itu Rahasia RASULULLAH Maka ma‘na : Tubuh
Rasulullah itu – Roh Rohani Hati Rasulullah itu – Roh Rahmani Hati Rasulullah
itu – Roh Robbani Dan jadinya : Syareat itu hancurkan jadikan tharekat Tharekat
itu hancurkan jadikan hakikat Hakikat itu hancurkan jadikan ma‘rifat Ma‘rifat itu
hancurkan jadikan cahaya Itulah bayang-bayang Allah ta‘ala yang sebenar-
benarnya karena : Syareat itu – Af‘al Allah Ta‘ala Tharekat itu – Asma Allah
Ta‘ala Hakikat itu – Sifat Allah Ta‘ala Ma‘rifat itu – Ujud Allah Ta‘ala Maka
barulah sampai (sempurna) marifat kita pada orang arif billah atau alimullah.
Wallahu alam bissawab. Asal mula-mula kejadian dunia tatkala belum ada sesuatu
, maka Allah ta‘ala sendirinya. Kallahu Ta‘ala atau kallallahu Ta‘ala. Kun fayakun,
maka nur Muhammad sekaliannya lengkap. Maka jadilah nur Muhammad itu.
Apakah artinya Allah ta‘ala ? Jawabnya : hual awalu, wal achiru, wajohiru,
walbathinu. Ia jua yang awal, ia jua yang akhir, ia jua yang zahir, ia jua yang goib
(bathin). Tentang syahadat artinya – tahu akan zatnya, tahu akan sifatnya, tahu
akan asmanya, tahu akan af‘al. dan tahu akan iradatnya. ASYHADU itu artinya
syareat ANLA itu artinya tharekat ILAHA itu artinya hakikat ILALLAH itu
artinya ma‘rifat Syareat itu tempatnya pada lidah Tharekat itu tempatnya pada hati
Hakikat itu tempatnya pada Ruh Ma‘rifat itu tempatnya pada Rahasia ASYHADU
itu artinya Ma‘rifat ANLA itu artinya Tauhid ILAHA itu artinya Iman ILALLAH
itu artinya Islam Soal syahadat yang empat didalamnya yaitu : Ma‘rifat, tauhid,
iman, islam, barang siapa belum sampai pada ketetapan ilmu ma‘rifat. Barang
siapa belum sampai pada ketetapan ilmu ma‘rifat-tharekat, hakekat-syareat ia
membawa kitab ini membawa sesat. Jika engkau tetap didalam syareat, tharekat,
hakekat, ma‘rifat, maka engkau bacalah kitab ini niscaya jalanmu sekalian anbiya
dan mulia,sekalian yang salah-salah. Jalannya ilmu hakekat juga karena syareat.
Hakekat yang tak ada didalam syareat yaitu batal. Barang siapa menghimpunkan
antara keduanya maka itulah yang bernama KAMIL MUKAMIL artinya sempurna
yakni bernama suci. Adapun yang bernama rahasia itu ialah SIR ALLAH. Adapun
kita ini tidak tahu jikalau tidak serta guru yang benar-benar kepada murid. Maka
tiadalah mendapat perkataan-perkataan ini, tidak boleh didengar orang. Karena
ilmu ini tidak ada didalam kitab. Adapun kita ini MENTUBUHKAN
MUHAMMAD JAHIR BATHIN. Maka berbuahlah RUH namanya. Tidaklah kita
genang lagi dihati dan tubuh. Artinya Muhammad jadi tubuh kita kepada hakikat
kita. Maka kita ini bertubuhkan idhafi. Karena kita tidak lagi mengenang atau
mengingat-ingat tubuh bathin dan zahir itu karena yang bernama Muhammad itu
Rahasia Sir namanya. Karena nama rahasia itu banayk sekali namanya. Allah, sifat,
asma, af‘al namanya jua, Muhammad sekalipun itu namanya jua. Adapun yang
sebenar-benarnya Allah itu kepada kita ialah rahasia yang ada pada kita ketahui.
Adapun tatkal jalan hakikat namanya : yang mengata ALLAHUAKBAR. Ber-zat-
ber-sifat-ber-asma-ber-af‘al. tidak lagi tubuhnya menyebut dan tidak lagi yang
mengata itu lidah. Yang mengata itu ialah : ZAT, SIFAT, ASMA, AF‘AL. yang
mengata Allahu akbar itu, atau yang berbagai-bagai itu bunyinya. Didalam
sembahyang itu hanya zat-sifat-asma-af‘al-hayat-ilmu-kodrat-iradat. Itulah yang
mengata tidak dihati lagi. Karena yang bernama zat-sifat-asma-af‘al itu ialah
hayat-ilmu-kodrat-dan iradat. Itulah yang namanya RAHASIA ALLAH TA‘ALA
kepada bathin hambanya yang memerintah didalam diri kita yaitu RAHASIA
ALLAH TA‘ALA. RAHASIA ITULAH YANG BERNAMA :
………………………………………………… Adapun ujar ma‘rifat atau kata
ma‘rifat : Tatkala berdiri sembahyang itu Allah yang ada ia sendiri dan tidak dua
tiga, hanya Allah yang ada, Adapun yang mengata Allahu akbar itu Rahasia Allah.
Ia memuji dirinya sendiri jua. Maka itulah namanya fana kita namanya fana itu
tiada lagi tubuh kita bathin dan zahir dan tidaklah rahasia hati yang mengatakan,
hanya Allah jua yang ada. Karena Allah jua yang bernama rahasia itu,
kehendaknya Allah kepada kita menjadi RASA. Jikalau tidak/tiada RASA, karena
mengenal Allah dan memuji Allah, dan dapat ber-kata-kata dan sebagainya itulah,
seperti dalil : MAN ARAFA NAFSAHU FAQAD ARRAFA ROBBAHU Artinya :
Barang siapa mengenal dirinya, maka ia mengenal akan tuhannya Bab ini pasal
menyatakan asal Nabi ADAM as. unsurnya kepada kita API, ANGIN, AIR,
TAMAN, turun kepada kita. API ITU RUH KITA HURUFNYA ANGIN ITU
NAFAS KITA HURUFNYA AIR ITU RASA KITA HURUFNYA TANAH ITU
TUBUH KITA HURUFNYA Keterangan lainnya : Kejadian tanah itu bernama
syareat Kejadian air itu bernama tharekat Kejadian angin itu bernama hakikat
Kejadian api itu bernama ma‘rifat Syareat itu tubuh kita Tharekat itu nafas kita
Hakikat itu ruh kita Ma‘rifat itu rasa kita Syareat itu umpama kaki kita Tharekat itu
umpama tangan kita Hakikat itu umpama tubuh kita Ma‘rifat itu umpama kepala
kita Jadi yang 4 (empat) ini tak boleh bercerai. SYAHADATAIN Aku bersaksi
tiada Tuhan melainkan Allah, dan aku bersaksi sebenarnya Muhammad itu utusan
Allah. Maksudnya ialah yang dinamakan Tuhan itu ialah kenyataan adanya hidup
kita pribadi. Sebab sebenar-benarnya, sebanyak-banyaknya yang disebut itu tidak
ada, itulah sebabnya, disebutkan tiada tuhan itu menetapkan hanya hidup kita
pribadi. Sebab yang disebut itu, juga yang menyebut. Atau menyaksikan itu juga
yang disaksikan. Artinya : Dia menyaksikan diRINYA sendiri. Sama halnya
dengan ma‘rifatullah dia yang mengenal , dia yang dikenal. Atau seperti puji
qadim bagi qadim. Bahkan si muhaddas memuji si qadim. Maka dari itu NUR
MUHAMMAD itu disebut qadim. Adapun yang dinamakan MUHAMMAD itu :
bukannya Muhammad yang di MEKKAH atau yang dimadinah itu, tetapi yang
sebenarnya adalah cahaya kita pribadi... Itulah sebabnya diakui bahwa dia sebagai
utusan.. Sebab cahaya kita itu pertandanya Tuhan. PAHAMILAH. Masalahnya
adalah : apabila kita benar-benar sampai kepada Tuhan , utusan Tuhan dari diri kita
bahwa utusan itu medatangkan apa ciptamu atau citamu. Maka barang siapa
percaya maka niscaya mendapat kasih ampunan Allah (al-maghfirah) apabila
sudah menerima petunjuk yang demikian itu, harap hati-hati dan waspada didalam
hati, yang hidup kita pribadi. Itulah adanya nugrah dan anugraha... Artinya ,
nugrah itu Tuhan, dan anugraha itu hamba. Sebab sudah senyawa didalam badan
kita pribadi. Janganlah ada ayak dan ragu lagi didalam hati kita semua SAKSI
DAN PENYAKSIAN Yang dinamakan kesaksian : sebab diwaktu menyampaikan
sunnah supaya disaksikan oleh sanak saudara kita sesama muslim, yaitu semua
titah yang dititahkan didalam alam dunia ini diantaranya ; seperti bumi, langit,
bulan, bintang, matahari, api, angin, air dan tanah dan alin-lain sebagainya, supaya
semua menjadi saksi dan menyaksikan bahwa kita sekarang ini sudah mengakui
berdirinya dan adanya Tuhan dan jadi hamba Tuhan, karena Tuhan itu mempunyai
dua sifat : 1. Sifat ketuhanan (lahud) 2. Sifat kehambaan (nasud) Allah adalah
hakikat alam, maka jelaslah bahwa sat itu bermula segala ujud, tidak ada yang ujud
hanya Allah. Kalau sudah jelas dalam hati ma‘rifat akan hakikat ketuhanan itu,
af‘al, sifat, dan zatnya ; itulah yang dikatakan bahagia. Dan tidak merasa lagi apa
yang dimaksud amal kita ,mati ,itu tadi ialah ; mati ma‘nawi/mati fil haqiqat,
hukum mati hisyi, yang sebenarnya kita ini hidup sebelum ada kehidupan alam
ini/dunia fana ini, itulah dia zat yang maha suci, yang tiada huruf dan tiada kata,
tiada suara, tiada isyarat dan tiada bernama, tiada warna dan tiada ruh dan tiada
jasad dan tiada apa-apa; itlah dia JIBU.
—oo0oo— MELEBURKAN DIRI TUJIBUL BADANI SARRIL QALBI
TUJIBUL QALBI SARRIR RUH TUJIBBURUH SARRIN NUR TUJIBUN NUR
SARRIL ANA Artinya HANCURKAN BADAN JADIKAN HATI
HANCURKAN HATI JADIKAN RUH HANCURKAN RUH JADIKAN NUR
HANCURKAN NUR JADIKAN AKU SIRAU ANA : AKU ALLAH (dalam
rahasia).
—oo0oo— NAMA TUHAN YANG DIJADIKAN ADAM : IALAH MUFTI
Keterangan : M : MA‘RIFATUL ..U : UJUDIN ..F : MAFATULILLAHI ..T :
TASRUFIL ..I : IHSAN.
—oo0oo— TAHTINU HAFSANU WATAKARAMU NAFSAHU. Artinya Ia
hendak membesarkan dirinya dan memuliakan dirinya, ia asyik mengasihi
birahinakan kekasihnya maka diliatnya dirinya dengan asyik NUR MUHAMMAD.
—oo0oo— Jadi yang tidak ada maujud didalam ujud ini hanya Allah, Adam pun
tiada maujud dengan seendirinya. Tetapi ia maujud dengan ujud Allah Ta‘ala yang
hakiki, dan fana dibawah ujudnya. Jadi kalau begini jelaslah kepada kita bahwa
alam ini madjhor ujud Allah Ta‘ala jua. Maka nyatalah ujud makhluk adalah
waham dan hayal jua, kalau dinisbahkan kepada ujud Allah Ta‘ala yang hakiki dan
fana dibawah ujudnya, jadi nyatalah bahwa ; Allah, Muhammad, Adam adalah
satu. Insan kamil pun Allah jua. Adam dan Muhammad pun pada hakikatnya.
HADITS QUDSYI Artinya : Aku menyaksikan hidupku sendiri sebenarnya tiada
Tuhan selain aku. Dan aku juga bersaksi bahwasannya Muhammad itu utusanku
dan sebenarnya yang bernama itu AKIDAHKU, RASUL ITU RASAKU, dan
Muhammad itu CAHAYAKU, akulah Tuhan yang hidup yang tiada mati-mati
,yang ingat tiada kekal tiada berubah pada kenyataan ZAT , Akulah yang hawas
lagi tahu, tiada samar akan sesuatu. Akulah yang kuasa dan yang menguasai dan
akulah yang maha bijaksana. Dan maha suci aku, maha adil dan maha pengasih
dan maha penyayang aku, dan sembahlah aku/kenallah aku. Jadi hadits qudsyi
yang diatas ini tadi bukanlah dibaca begitu saja, maksudnya ialah untuk pribadi
kita sendiri. Beranikan dalam soal ini dan jangan takut dan jangan gentar, Tuhan
beserta kita. Jadi bolehlah kita mengatakan bahwa kita ini termasuk golongan yang
sedikit atau golongan FIAH QALILLAH sedikit tapi bermutu. Orang awam dan
orang alim belum sampai kepada tingkat ini. Orang awam dan orang alim hanya
sampai kepada tingkat ilmu belaka. Belum lagi sampai kepada derajat haqiqat,
ilmu dan ma‘rifat. Jadi sekarang yang penting sekali adalah untuk pribadi kita
sendiri. Jadi yang dinamakan Allah itu adalah : af‘alnya, dan yang disebut Rasul-
rasul itu ya Muhammad, dan Muhammad itu sebenarnya adalah cahaya kita jua.
Maka jelaslah yang sebenarnya hidup kita ini adalah hidupnya Tuhan Allah. Bukti
nyata dalil qur‘an mengatakan : bahwa Tuhan Allah itu kuasa menghidupkan yang
mati, adanya mati itu ya dari hidup. Justru hidup kita pribadi berasal dari yang mati
dan akhirnya tiada mati-mati dan tetap hidup di dunia dan di akhirat dan tiada
pernah lupa akan hidup kita, tanpa perubahan dan tanpa bergeser dalam keadaan
kenyataan sejati. Itulah dia kesempurnaan hidup. Dan tiada merasa apa yang terang
cahaya jauh dipandang. Hendak mendekat dalil dan menaruh dibelakang.
Penyeberang dari anak dan dalil menang terlarang. Hati rindu tidak diperdulikan.
Biar bahaya, terus berjuang Tuhan mengampuni pahlawan sejati. Qur‘an dan hadits
khusus pedoman ..Baiklah aku serukan ; agar supaya lebih mendalam, tiada batas
menurut qur‘an tiada seorang makhluk sanggup menghalangi jangan perduli
ocehan orang sebagai penghalang memuji Tuhan. Yakin dan bulat didalam bulan,
menunjukkan Tuhan khalikul alam. TUHAN ALLAH ADA BERPERI SETIAP
INSAN HARUS DIBERI ASAL TUAN SUDI MENCARI TUHAN ALLAH
DIDALAM DIRI [KITAB DIRI YG TERSEMBUNYI] ميحرلا نمحرلا هللا (بسمKITAB
DIRI YG TERSEMBUNYI) Inilah kitab yang membicarakan sebelum alam ini
dijadikan. Bermulah Allah menjadikan Nyawa Muhammad, lalu Tuhan melihat
kedepan tiada sesuatu yang dilihatnya, kemudian melihat ke belakang, kekanan,
dan kekiri namun tiada melihat sesuatu pun. Sedangkan Ia ingin disembah dan
dipuji, tidak ada yang memuji dan menyembahnya. Maka dijadikanlah dirinya
didalam dirinya, kemudian melihat ke atas dan dikatakannya ( ALIF ), keluarlah
Nur, inilah Rahasianya Muhammad, melihat ke atas jadilah Arsy. Melihat ke
bawah jadilah Rahasianya. Kemudian Tuhan melihat ke depan dan dikatakannya (
I ), keluarlah Nur, inilah Nyawanya Muhammad, melihat ke atas jadilah Kursiyah,
melihat ke bawah inilah Nyawanya. Kemudian Tuhan melihat ke kanan dan
dikatakan ( U ), keluarlah Nur menjadi hatinya Muhammad, melihat ke atas inilah
syurga melihat kebawah menjadi hatinya. Kemudian Tuhan melihat ke kirinya
dikatakannya ( HA ), keluarlah suatu Nur, inilah Misalnya Muhammad, melihat ke
bawah jadilah misalnya. Kemudian Tuhan melihat ke belakang dan dikatakannya (
HU ) , keluarlah suatu Nur yang menjadi akalnya Muhammad, melihat ke atas
jadilah Lauh-Mahfud, melihat ke bawah jadilah akal Muhammad. Kemudian
Tuhan melihat ke bawah dan dikatakannya ( HU ), keluarlah suatu cahaya, inilah
bayang-bayangan Muhammad, melihat ke atas inilah hati kecil, melihat
kebawahnya jadi Rupa. Kemudian Tuhan melihat kedalam diri-Nya, inilah yang
menjadi Hatinya Muhammad, inilah yang dinamakan Halus. Melihat keatas inilah
yang menjadi Rasa. Melihat kebawah inilah yang menjadi Air Mani. Kemudian
Tuhan melihat ke sekeliling-Nya, dikatakan-Nya (HUA HUA) menyebarlah
cahayanya, maka jelaslah Nur Muhammad didalam cahayanya laut kenyataannya
Allah Ta‘ala didalam cahayanya Muhammad, dikatakannya dirinya Tuhan, maka
dinampakkanlah dirinya Tuhan dihadapan Muhammad, kemudian Tuhan berkata;
―Jadi adakah engkau yang menjadikan dirimu sehingga engkau melupakan
Nyawamu disujudkan di Baitul Maujudi?‖ Maka berkatalah Muhammad: ―Engkau
baru kulihat, maka sebaiknya kita masing-masing bersembunyi, barang siapa yang
didapat itulah yang menjadi Hamba, yang tidak dapat diketemukan itulah yang
menjadi Tuhan‖. Bersembunyilah engkau Muhammad terlebih dahulu, Aku yang
mencari. Maka bersembunyilah Muhammad di Wajah, di ingatan, di akal, namun
setiap persembunyiannya senantiasa diketemukan oleh Tuhan. Berkatalah
Muhammad, bersembunyilah, aku yang mencari. Maka bersembunyilah Tuhan di
waktu 5 (lima), namun Nur Muhammad tidak menemukannya. Maka berkatalah
Tuhan: ―Carilah aku sungguh-sungguh, kemudian Tuhan berpindah
menyembunyikan dirinya di Rahasia, juga Muhammad tidak menemukannya.
Sehinga Muhammad berseru: ―Dimanakah Engkau bersembunyi, sedangkan suara-
Mu kedengaran tapi aku tak melihat?‖ Maka Tuhan berkata: ―Aku bersembunyi di
Rahasia‖ Lalu Muhammad mencarinya di Rahasia, namun Muhammad tidak dapat
membuka matanya, dikarenakan cahaya terang yang tidak dapat ditembus,
sehingga Muhammad berkata: ―Sudahlah nyatakanlah diri-Mu, Engkaulah yang
menjadi Tuhan‖ Maka berkatalah Tuhan: ―Mana tanda kepercayaan-Mu dan
dimana letak berdiri kepercayaanmu?‖ Maka dikatakanlah Muhammad:
―ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH", lalu Tuhan menjawab: ―WA
ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAH‖. Ketahuilah olehmu
Muhammad ―Rupa‖ itu Sifat-Ku dan nama bagimu, ―Waktu‖ itu Sifatmu.
Berkatalah Muhammad: ―bagaimana sehingga Wajah itu namaku sedangkan
adalah Sifat-Mu? Berkatalah Tuhan : adalah Rupa (Wajah) itu namamu dan Sifat-
Ku, karena itulah Aku ingin disembah, dipuji, dikenal, dikasihi, digembirai,
sedangkan semua itu tidak dapat dilakukan-Nya. Sehingga dengan demikian
kujadikan diri-Ku dalam diri-Ku. ―Waktu‖ itu Nama-Ku dan Sifat itu Rupa-Ku,
sebab Aku jugalah yang sembah diri-Ku. Sesuai dengan dalil: Artinya: Adapun
yang disembah dan menyembah itu satu. Jadi Aku yang memuji diri-Ku, dan
mengasihani diri-Ku, dan engkau kujadikan yaa Muhammad Akulah yang
menjadikan diri-Ku, dalam diri-Ku, adamu itu ada-Ku-lah itu. Kenyataanmu itu
kenyataan-Ku-lah itu. Ketahuilah olehmu Muhammad Ada-mu pada Nama-Ku
yang sesungguhnya di dirimu. Adapun Sifat-Ku, ada pada DIAMMU Adapun
Rupa-Ku, ada pada I‘TIKADMU Adapun Diri-Ku, ada pada MANFAATMU
Adapun Lahir-Ku, ada pada GERAKMU Adapun Perbuatan-Ku, ada pada
PERBUATANMU Adapun Rahmat-Ku, ada pada PERKATAANMU YG BENAR
Adapun kehendak-Ku, ada pada HAJATMU Adapun kekekalan-Ku, ada pada
HATIMU YG BAIK, TEMPATNYA MUHAMMAD. Fungsi-Fungsi Yang
Dibebankan Allah Swt. 1) Fungsi Rahasia, Kebenaran dan Alam 2) Fungsi Nyawa,
Penglihatan dan Nama-Ku 3) Fungsi Hati, Niat dan Pengenalan 4) Fungsi Ingat,
Angan-angan dan Kekuasaan 5) Fungsi Akal, Yang Nyata dan Kebingungan 6)
Fungsi Bayang-bayang, Kepintaran dan Kebodohan 7) Fungsi Nur, Pertimbangan
dan Pengetahuan. TANYA: Apa sebabnya Engkau jadikan yang tujuh itu?
JAWAB: Aku jadikan yang tujuh itu sebab Aku ingin disembah. TANYA:
Dimanakan yang disembah dari yang tujuh itu? JAWAB: Aku disembah Nur pada
bayang-bayang ―Bayang-bayang, Ingat, Hati, Nyawa, Rahasia, di Diri-Ku, dan
Akulah yang sembah diri-Ku" TANYA: Apa penyembahan Rahasia Pada-Mu Yaa
Allah? JAWAB: Penyembahan Rahasia itu, ketika ia mengatakan : ―A‖
Penyembahan Nyawa itu, ketika ia mengatakan : ―I‖ Penyembahan Hati itu, ketika
ia mengatakan : ―U‖ Penyembahan Ingat itu, ketika ia mengatakan : ―Ha‖
Penyembahan Akal itu, ketika ia mengatakan : ―Hi‖ Penyembahan Bayang-bayang
itu, ketika ia mengatakan : ―Hu‖ Penyembahan Nur itu, ketika ia mengatakan :
―Engkaulah Yang Kusembah Yaa Allah‖ Adapun kenyataannya Rahasia: ―A‖
Adapun kenyataannya Nyawa: ―I‖ Adapun kenyataannya Hati: ―U‖ Adapun
kenyataannya Ingat: ―Ha‖ Adapun kenyataannya Akal: ―Hi‖ Adapun kenyataannya
Bayang-bayang: ―Hu‖ Adapun kenyataannya Alif, Rasa, Nyawa Muhammad:
"Mani" Adapun Perbuatan Muhammad itu: ―Antara‖ Adapun yang dinamakan:
―Nama Dirimu‖ artinya ―Kita Berdua Berdiri, Akulah itu Muhammad. Adapun
yang dinyatakan: ―Engkaulah itu Muhammad, itulah dinamakan kata ―HIDUP
TAK MATI‖ artinya yang disuruh dan yang menyuruh. Yang mengetahui hal itu
serta dibenarkannya, panjang umurnya, dan disukai oleh para penguasa, dipercaya
oleh orang lain, dihindarkan dari bahaya ujian Tuhan. Ketahuilah pula
kemunculannya NUR: Nur muncul pada bayang-bayang dan Bayang-bayang
muncul pada ,Akal Akal muncul pada Ingat ,Hati muncul pada Nyawa ,Nyawa
muncul pada Rahasia ,Rahasia muncul pada Nur ,Nur muncul pada Tuhannya. Dari
situlah kita datang dan disitu pula kita kembali. Maka kenalilah Aku sungguh-
sungguh Muhammad bahwa, ―Kita tidak berpisah‖ Aku jadikan segala sesuatu
karenamu, sedang engkau untuk-Ku. Muncullah engkau pada kenyataan, Ku
nyatakan engkau dan Ku lindungi engkau. Adapun kenyataan serta pengertian Alif
itu bersumber dari titik atau Zarra atau Nyawa-berlindung. Yang dinamakan
Nyawa berlindung yakni Rahasia atau Cahaya Zat dan Sifat itulah yang
memperkenalkan Tuhan. Adapun iman itu tempatnya Rahasia, Artinya Rahasia
adalah Cahaya Hati-Nurani, ketika baris atas, bawah dan titik itu terbagi, maka
jadilah 4 (empat) huruf, pertama ALIF, kedua LAM dimuka, ketiga LAM
dibelakang, dan keempat HA, inilah lafasnya (Allah SWT). Nyawa muhammad
dinamai Ma'rifat ,Nyawa kita dinamakan Haqiqat ,Angan angan kita dinamakan
Thariqat ,Tubuh kita dinamakan Syariat ialah pengetahuan tentang pengenalan diri
didalam Tubuh kita. ..Apabila Nyawa itu melihat pada Allah SWT: Rahasia
namanya. Apabila Nyawa melihat pada Alam: Iman namanya. Apabila Nyawa
melihat pada Akhirat: Nyawa namanya. Apabila Nyawa melihat ke dunia: Badan
jasmani namanya. Apabila Nyawa melihat kepada badan jasmaninya: hati kecil
namanya. Artinya : Adapun ilmu pada Allah, kebodohan terhadap sesuatu, Adapun
ma‘rifat kepada Allah, menyangkali diri, Adapun bertauhid kepada Allah, keheran-
heranan. Nabi Muhammad SAW berkata kepada Ali: ketahuilah bahwa keluar
masuknya nafas itulah yang dikatakan sembahyang bathin selamanya tidak
membedakan antara siang dan malam dan diwaktu tidur dan diwaktu jaga. Apabila
nafas keluar dikatakannya "LAA" Apabila nafas masuk dikatakannya "HU" Itulah
nama Tuhan serta nama Nabi yang tidak berpisah atau dinamakan ―SYAHADAT-
DUA‖
Keluar nafas: "Sunnah" Shalat dirinya Tubuh Masuk nafas: "Fardhu" Tanda
kematiannya :
• Ada yang dilihat seperti keranjang cermin, didalamnya ada orang seperti
wajahnya diwaktu ia masih muda.
• 40 (Empat puluh) malam sesudah ia melihat lalu ia meninggal, empat puluh
malam didalam kubur, lalu naik ke syurga pertama. Keluar nafas: "Ilmu" Shalat
dirinya Iman dan Masuk nafas: "Pengetahuan" Tanda kematiannya : Ada yang
dilihat seperti lampu lilin dikepalanya, terus naik ke langit
• Tiga puluh (30) malam sesudah ia meninggal, sekian malam didalam kubur lalu
naik ke syurga yang kedua. Pegangannya pada Qur‘an 30 juz... Keluar nafas:
"Dunia" Shalat dirinya Akal ..Masuk nafas: "Akhirat" Tanda kematiannya : Ada
yang dilihat dikepalanya cahaya keluar, lalu naik ke langit
• Dua puluh malam setelah itu lalu ia meninggal, sekian malam ia didalam
kuburnya ia naik kelangit ketiga. Pegangannya ―Sifat Dua Puluh‖ Keluar nafas:
"Hamba" Shalat dirinya Ingat ..Masuk nafas: "Tuhan" Tanda kematiannya : Ia
melihat sesuatu seperti telur, didalamnya ada seperti masjid, cermin didalamnya,
ada orang seperti wajahnya diwaktu mudanya.
• 13 (tiga belas) malam berikutnya ia meninggal, sekian malam pula ia didalam
kuburnya lalu ia naik ke syurga yang ke 4 (empat). Berdirinya Rukun 13. Keluar
nafas: "Sifat" Shalat dirinya ,Hati Sanubari Masuk nafas: "Zat" Tanda
kematiannya: Ia melihat nur yang berdiri di pusatnya, seperti terangnya bulan ke
14, didalamnya ada orang seperti wajahnya diwaktu mudanya.
• Lima malam sesudahnya ia meninggal, dan sekian lama juga dikuburnya, ia naik
ke syurga yang ke lima. Keluar nafas: "Nabi" Shalat dirinya ,Hati Nurani ...Masuk
nafas: "Tuhan" Tanda kematiannya: Ia melihat ―seperti rambut‖ berdiri diantara
kedua matanya sampai ke syurga, di dalamnya ada Nur yang merah seperti
matahari.
• 3 (tiga) malam sesudahnya ia meninggal, sekian malam juga di dalam kuburnya,
ia naik ke syurga yang ke 6 (enam). Penerapannya dalam tafakkur : ― Mulut
ditutup, nafas melalui hidung‖. Keluar nafas: "Rupa Tuhan" Shalat dirinya ,Nyawa
...Masuk nafas: "Wali Tuhan" Tanda kematiannya: Ia melihat seperti busa-busa
emas sampai di langit (bulan) berdiri diantara kedua kening seperti ―rambut yang
hijau‖ melekat di Arsy, ada juga seperti bulan 14 munculnya.
• 1 (satu) malam kemudian ia meninggal, semalam juga dikuburnya ia laik ke
syurga yang ke 7 (tujuh). Diberikan perasaan seperti orang yang sedang
bersetubuh ni‘matnya. Inilah berdirinya ―Jibril‖. Keluar nafas: "HU" Shalat dirinya
,Rahasia ...Masuk nafas: "HU" Tanda kematiannya: Ia melihat permata yang jernih
gilang gemilang, menjadi orang seperti dimasa mudanya, bercahaya wajahnya dan
dirinya. Itulah ―Halus Kita‖ keluar, itulah juga Nur, Itulah juga yang menjadi
Tubuh kita. • Pada saat lepasnya Nyawa, diberikan perasaan seperti keluarnya
mani. Pada hari kematiannya itulah ia dikuburkan, hari itu juga ia naik ke syurga
yang ke 8 (delapan) di ―Arsy Kursyiyah‖.
• Inilah yang tidak menunggu bacaan talqin. Inilah berdirinya Muhammad, Inilah
yang dinamakan: → ―shalat yang kekal dan berkepanjangan‖. → Tali yang tidak
putus pada Allah. → Kain Kafan yg tidak hancur Jika kita berdiri untuk shalat,
pada haqiqatnya ALIF itulah yang berdiri untuk shalat. Maksudnya: Naikkan
terlebih dahulu nafasmu kemudian berdiri, artinya: Nyawa yang terlebih dahulu
berdiri, kemudian Tubuh ,sebab tidak mungkin Tubuh yang dapat mendirikan
Nyawa, sebaliknya Nyawa itulah yang mendirikan Tubuh. Jangan bertentangan
perbuatan Tubuh dengan Nyawa, karena yang demikian itu sama halnya dengan
orang yang menyekutukan Tuhan. Hal ini diibaratkan bahwa, Nyawa itu ibarat
Imam terhadap Tubuh, sudah tentu Imam itu terdahulu yang berdiri kemudian
ma‘mum. Itulah sebabnya maka ―Imam‖ itu wajib diketahui. Bilamana ada orang
yang bertanya siapa Imammu dalam shalat, maka jawablah bahwa ―Al-Qur‘an
itulah Imamku‖... Apa artinya Al-Qur‘an itu?... Al-Qur‘an itu Kalamullah atau
perkataan Tuhan, dan Tuhan itu bersifat Qadim, jadi Al-Qur‘an itupun Qadim. Jadi
pada haqiqatnya Tuhan itulah Imam, tanpa demikian ini berarti shalatnya tidak sah.
Sebab yang dimaksudkan shalat disini ialah Dzahirnya perbuatan. ―Dzahir‖ artinya
perbuatannya Tuhan pada diri kita. Allah juga pada haqiqatnya. Sehingga kita
bersatu kata atau sekata dengan Imam (Imam dengan Ma‘mum). Dikatakan
―Imaman Lillahi Ta‘ala‖, artinya Imam karena Allah Ta‘ala. Dikatakan
―Ma‘muman Lillahi Ta‘ala‖, artinya Ma‘mum karena Allah Ta‘ala. Imam itulah
yang menggerakkan ma‘mum, demikian pulalah Nyawa itulah yang menggerakkan
Tubuh, dan tidaklah Nyawa itu dapat bergerak jika tidak karena kehendak
Tuhannya.
Bila hendak Ruku‘, turunkan nafasmu dahulu, kemudian badanmu ruku‘.
Begitu pula I‘tidal (Sami Allahu Liman Hamida), naikkan kembali nafasmu,
kemudian tegak.
Sujud juga demikian, turunkan dahulu nafasmu, kemudian sujud.. Lawan sujud
juga demikian, naikkan dahulu nafasmu, kemudian mengangkat kepala (kembali
duduk). Demikianlah Nafas itu diikuti naik turunnya, begitulah Imam para Nabi
termasuk Nabi Muhammad saw, dan para Wali. Inilah yang dikatakan “IMAM
TANPA DI IMAMI”.
Bila ada orang yang memakai (memperkenalkan) hal ini, maka itulah orang yang
sah dijadikan Imam. Jadi bila ada orang yang menjadi Imam sedang ia tidak
mengetahui hal ini, sedang Ma‘mumnya ada yang mengetahui, maka dikatakanlah
“IMAM YANG DI IMAMI OLEH MA‟MUM”.
Selanjutnya bila sudah membuang Takbiratul Ihram, tahanlah nafasmu sebentar,
itulah yang dikatakan “Lenyap Kepada Nur Muhammad”. Adapun yang
dibicarakan masalah Nahwu dan Sharaf, ―huruf‖ Baris, dan Lagunya‖. Jadi hanya
masalah ―Lafaz‖. Bila dikatakan bahwa ―Kata-Kata Tuhan Itu Bukan Huruf,
Bukan Suara, Bunyi, Tidak Berawal, Tidak Berakhir, Dan Tidak Tasdik‖, maka
bingunglah orang-orang Nahwu dan Sharaf. Sebab bukan Huruf. Bahkan baris tiga
Alif itu tidak dilihat oleh Nahwu dan Logat. Sebab huruf tidak bersambung. Sebab
Alif yang ditulis dengan tinta itu menunjuk kepada Alif yang bukan tinta.
Sedangkan Alif yang bukan tinta itu menunjuk kepada kata-kata Tuhan. Bila tanda
kematian telah tiba, maka hal yang sangat penting untuk dilakukan adalah:
- Perbanyaklah bertobat kepada Allah swt, atas segala kesalahan-kesalahan yang
pernah diperbuat lahir maupun bathin, besar atau kecil, sengaja maupun yang tidak
disengaja.
- Perbanyaklah berdzikir kepada Allah swt: - Laa Ilaaha Illallah - Allah, Allah -
Hua, Hua - Ah, Ah - Serahkan dirimu sepenuhnya, artinya gaibkan dirimu kepada
Nur Muhammad, dengan demikian sampailah engkau atau kekallah engkau pada
Zat Allah swt, Sebab mustahil akan bercerai Nur dengan yang punya Nur, laksana
matahari dengan cahayanya. Insya Allah selamatlah engkau. - Sangkalah dirimu
didalam rahmat Tuhanmu, jika engkau menyangka dirimu disiksa, maka disiksalah
engkau, bila menyangka dirimu diselamatkan dari segala bahaya, maka
diselamatkanlah engkau. - Adapun tanda itu harus, artinya: boleh jadi ada, boleh
jadi tidak ada, tergantung kepada kehendak Allah swt. Hanya kematian itu yang
pasti adanya. Adapun tanda kematian itu sebagai berikut:
- Melihat Nur yang lebih terang dari cahaya matahari. - Melihat ke langit tujuh
susun tanpa halangan sampai pada Arsy Qursyiyah. - Melihat Nur yang terang,
tiba-tiba ada seorang laki-laki berpakaian hijau berdiri disebelah kananmu lalu
memegang telunjukmu dan berkata; ―Lupakan saja dunia yang gelap ini, akhirat
itulah yang terang, kesanalah engkau, dan Allah lebih mengetahuinya‖,
Muhammad itu yang mendatangimu dan katakanlah: ―Asyhadu An Laa Ilaaha
Illallah, Wa Asyhadu Annaka Muhammadan Rasuulullah‖ Artinya: Aku bersaksi
bahwa Tiada Tuhan selain Allah, dan Anda adalah Muhammad Rasulullah. -
Selanjutnya melihat Nur yang tidak dimengerti tak ada seumpamanya, muncul lalu
lenyap, muncul lagi dan segala sesuatu sudah pada sujud, itulah tanda akhir
hidupmu di dunia ini, tidak akan kembali lagi untuk selama-lamanya. - Adapun
perasaanmu lebih nikmat daripada bersetubuh antara suami dengan isteri. Biasa
saja terjadi kalau diketahui jalannya, dan sehubungan dengan hal itu ada hadits
Qudsi yang menunjangnya, yang artinya: ―Ingatlah Aku (Allah) diwaktu
senangmu, maka Aku (Allah) mengingatmu diwaktu susahmu‖. Pertanyaan: -
Manusia diwaktu senang, kapan? Dan manusia diwaktu susah, kapan? Dan
bagaimana caranya mengingat Allah diwaktu senang? - Adapun orang yang biasa
mendapatkan kenikmatan itu, tanda-tandanya: Basah disekitar alat kelaminnya,
karena keluarnya air mani ketika berpisahnya Tubuh dengan Nyawa. - Sewaktu
mengucapkan Laa Ilaaha: niatkan dirimu lenyap bersama Nur Muhammad pada
Dzat Allah - Kemudian mengucapkan Illallah: niatkan dirimu kekal bersama Nur
Muhammad pada Dzat Allah. Lailahailallah: - Laa Ilaaha, artinya menafikkan atau
meniadakan - Illallah, artinya mengisbatkan atau mengadakan pada wujud Allah.
- Hati yg menarik, Nyawa yang ditarik, Rahasia tempat menarik. - Cahaya Cermin
itu adalah tempat Manusia - Cahaya Intan itu adalah tempatnya Muhammad -
Cahaya Jamrud itu adalah tempatnya Allah swt - Maka dimasukkanlah diri-Nya
didalam Cahaya Cermin, kemudian berpindah ke Cahaya Intan, kemudian ke
Cahaya Jamrud didalam Nur Ilahi bersama Muhamad - Demikianlah cara
pengembalian serta pengekalan para Aulia Allah.
- Ketahuilah bahwa: - Dzat Allah itu bathin pada Nyawa Muhammad, sehingga
tidak ada pemisahan antara Hati Nurani (Nyawa kita) dengan Nyawa Nabi kita
serta Dzatnya Allah, artinya: tubuh itu dapat bergerak, berkehendak, kuasa, hanya
karena perintah dari Nyawa kita. Sedangkan Nyawa dibawah perintah Nur
Muhammad, sehingga ia dapat bergerak, kuasa dan mengetahui. - Adapun Nyawa
Muhammad, nyata pada Dzatnya Allah, menurut dalil yang mengatakan Artinya:
Seandainya bukan karena engkau Muhammad, Aku tidak menjadikan segala
sesuatu. Arti Haqiqatnya: ―Tidak berpisah Nur dengan yang punya Nur‖.
Mengenal Allah, Dzat, Sifat, Asma, Af‘al, Diri, Tubuh, Hati, Nyawa, Rahasia,
itulah bernama ―Insan‖ atau ―Tuhan‖. - Yang memerintah Tubuh kita, Af‘al
(Perbuatan) pada Allah - Yang memerintah Hati kita, Nama pada Allah - Yang
memerintah Nyawa kita, Sifat pada Allah - Yang memerintah Rahasia kita, Dzat
pada Allah . Sabda Nabi Muhammad SAW Artinya : Pengenal pada diri ada
empat: Tubuh, Hati, Nyawa, dan Rahasia. Artinya : Beginilah pengenal pada diri
(tubuh) kita serta Tuhan. Artinya : Ketahuilah Kekuasaan Tuhan dan Kehendaknya
dalam segala sesuatu tiada yang mencampurinya. Artinya : Semua kata-kata dan
kalimat itu adalah kata-kata dan kalimat Tuhan. Artinya : Pengenalan dengan
meng-Esakan (men-Tauhidkan) Allah. Artinya : Tidak sempurna Islam seseorang,
kecuali mengenal Iman, Yang dikatakan orang beriman ialah, orang yang
―Mengenal Dirinya, Mengenal Tuhannya‖. Artinya : Hati orang beriman, Rumah
Allah.