Anda di halaman 1dari 13

PERJALANAN RSUD JENDERAL AHMAD YANI METRO

MENJADI RS PENDIDIKAN

NO. TANGGAL / BULAN : PROSES KEGIATAN

1. Januari Th. 2012 : Akreditasi RS Lulus 5 ( lima ) Pelayanan.

2. Juni Th. 2012 : Ada MoU Antara Pemerintah Kota Metro


Dengan FK. UNILA.

3. 02 Januari 2013 : SK FK. UNILA tentang Penunjukan RSUAM


sebagai RS Pendidikan Utama dan RSUD Jend.
A Yani sebagai RS Jejaring FK. UNILA.

4. 09 Maret 2013 : Surat KEMENKES RI tentang Permohonan


Penetapan RSUD Jend. A Yani Metro sebagai
RS Pendidikan Satelit.

5. 04 April 2013 : RSUD Jend. A Yani Metro mengirimkan surat


ke Dinas Kesehatan Provinsi Lampung perihal
Rekomendasi.

6. 17 Juni 2013 : RSUD Jend. A Yani Metro melakukan


Kunjungan Study Banding ke RS Klaten dalam
rangka mempelajari proses menuju RS
Pendidikan.

7. 17 Oktober 2013 : Nota Kesepahaman ( MoU ) Nomor :


130/KSAD-D/2013 antara Walikota Metro dan
Rektor FK. UNILA “ sepakat untuk
mengadakan kerjasama dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi dan kewenangan masing-
masing.

8. 22 Oktober 2013 : SK Penetapan Panitia Persiapan RS Pendidikan


Satelit RSUD Jend. A Yani Metro.

9. Nopember Selanjutnya : Proses Penyediaan Dokumen-Dokumen


persyaratan menuju RS Pendidikan fakum/
tidak berjalan, sehingga sampai saat ini RSUD
Jend. A Yani Metro belum menjadi RS
Pendidikan Satelit karena RSUD Jend. A Yani
Metro belum dilakukan visitasi oleh Tim
Visitasi.

10. 28 Juli 2015 : RSUD Jend. A Yani mendapat SK dari FK.


UNILA tentang Penunjukan RSUD Jend. A Yani
Metro Menjadi RS Pendidikan Utama.

11. 03 Agustus 2015 : RSUD Jend. A Yani mendapatkan Pengiriman


mahasiswa murni peserta didik kepaniteraan
klinik dokter muda dari FK Unila sebanyak 13
Mahasiswa.

12. 11 Agustus 2015 : RSUD Jend. A Yani Metro mendapat


Tembusan surat dari FK. UNILA perihal
Pemberitahuan , Bahwa RSUD Abdul Moeloek
Provinsi Lampung agar dapat mengurangi atau
meniadakan Pengiriman mahasiswa
kepaniteraan klinik ke RSUD Jend. A Yani
sesuai kebutuhan.

12. 19 Agustus 2015 : Walikota menyatakan Dukungan dan


Kesediaannya menjadikan RSUD Jend. A Yani
Metro sebagai RS Pendidikan serta Sanggup
menyediakan Anggaran, Sarana, dan
Prasarana guna mendukung penyelenggaraan
fungsi Pendidikan di RSUD Jend. A Yani Metro.

STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UTAMA


RS Pendidikan Utama adalah Rumah Sakit Jejaring Institusi Pendidikan Kedokteran yang
digunakan sebagai wahana pembelajaran klinik peserta didik untuk memenuhi seluruh atau
sebagian besar modul pendidikan dalam rangka mencapai kompetensi berdasarkan Standar
Pendidikan Profesi Kedokteran.

RS Pendidikan harus memiliki Visi, Misi yang jelas, yang meunjang tercapainya tujuan
pendidikan profesi kedokteran. Standar tersebut yakni :

I. STANDAR I ( STANDAR VISI, MISI, DAN PERSYARATAN )


- Visi, Misi, dan Tujuan RS ( Sudah ada )
- Dokumen Perjanjian Kerjasama ( MoU ) ( Sudah ada )
- Izin Operasional ( Sudah ada )
- SK Menkes sbg RS Pendidikan. ( Belum ada )

II. STANDAR II ( STANDAR MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI )


1. Koordinasi Pendidikan Profesi Kedokteran
- SK dan Uraian Tugas Bakordik. ( SK nya ada, tetapi Uraian Tupoksi Bakordik Belum
ada )

2. Kebijakan Penyelenggaraan Pendidikan


- MoU Penerimaan Peserta didik ( Sudah ada )
- Kebijakan/peraturan bersama antara Direktur RS dengan Pimpinan FK. Unila Bandar
Lampung tentang Sistem Penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pelayanan
( Belum ada )
- SOP. ( Belum ada )

3. Administrasi Pendidikan
- Pengelolaan Administrasi ( jadwal pra-pelaksanaan (tanggal masuk, nama
Bagian/SMF yang dituju dan jumlah peserta didik yang dikirim sebelum mahasiswa
masuk ),jadwal Bagian/SMF, administrasi nilai, biodata/identitas,daftar tunggu ujian,
umpan balik dan surat menyurat ). ( Sudah ada )

4. Pembiayaan Pendidikan
- Rincian biaya ( Sudah ada )
- RAB Pendidikan Co-Ass oleh masing-masing Ka. Bagian/SMF ( Belum ada )
- Laporan Keuangan Ka. Bagian/SMF (MoU). ( Belum ada )
5. Evaluasi dan Penjaminan Mutu Sistem Manajemen dan Administrasi Pendidikan
- Dokumen evaluasi Bakordik ( Belum ada )
- Data dan Dokumentasi Staf pengajar dan peserta Co-Ass, Analisis umpan balik dan
Tindak lanjut ( Belum ada )

III. STANDAR III ( STANDAR SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK PROGRAM PENDIDIKAN
KLINIK)

1. Peraturan Rekruitmen Tenaga Pendidikan dan Monitoring untuk Pembelajaran Klinik.


- SK Tenaga Pendidik/ Dokter Pendidik Klinik/ Dosen Klinik ( Sudah ada )
- SK Dosen/ Dosen Luar Biasa Institusi Pendidikan Kedokteran ( Belum ada )
- SK Direktur RS ( Staf Medik Fungsional ) yang terlibat dalam pendidikan Co-Ass
( Belum ada )
- SK Direktur RS ( Staf Medis Fungsional sebagai Supervisor Klinik) ( Belum ada )

2. Sistem Monitoring dan Evaluasi Tenaga Pendidik


- Presentase pembelajaran bagi peserta Co-Ass ( Belum ada )
- Data dasar pengembangan diri tenaga pendidik. ( Belum ada )

IV. STANDAR IV ( STANDAR PENUNJANG PENDIDIKAN )


- MoU Dokumen Sarana, Prasarana dan Peralatan untuk penunjang pendidikan.
( Belum ada )

V. STANDAR V ( STANDAR PERANCANGAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN


KLINIK YANG BERKUALITAS )
1. Perhatian RS terhadap Pembelajaran
- Rencana Program Bagian/SMF ( Notulen Pertemuan rutin, dan Catatan
kehadiran/absen (log book) ). ( Sudah ada )
- Rancangan Program Pendidikan ( buku panduan ). ( Sudah ada )

2. Program Pendidikan Klinik


- Program Pendidikan Klinik ( Sudah ada )
- Tata tertib Peserta didik ( Sudah ada )
- Program dan Pedoman Pendidikan Klinik ( Sudah ada )
- Buku Panduan Program Pendidikan Kedokteran ( Co-Ass ). ( Sudah ada )

3. Pelaksanaan Kegiatan Pendidikan Klinis


- Jadwal Pendidikan Kedokteran ( Co-Ass ) ( Sudah ada )
- Buku Panduan Peserta Didik Kedokteran ( Co-Ass ) oleh Bagian/SMF. ( Sudah ada )

4. Evaluasi Program dan Hasil Pembelajaran


- Monitoring dan Evaluasi SUPERVISI PESERTA DIDIK ( Belum ada )
- Hasil Rapat Bakordik ( Sudah ada )
- Evaluasi Program Pendidikan Klinik (laporan tahunan). ( Sudah ada )

TATA CARA PENETAPAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN


Penetapan RS adalah proses penilaian kelayakan rumah sakit yang akan dijadikan wahana
pembelajaran klinis peserta didik Institusi pendidikan kedokteran.

A. Syarat menjadi RS Pendidikan


1. Rumah Sakit telah mempunyai izin pendirian yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan
Propinsi
2. Surat penetapan kelas ( tipe ) RS yang ditetapkan oleh Mentari Kesehatan RI
3. Pernyataan kesediaan Pemilik RS untuk menjadikan RS menjadi RS Pendidikan dan
sanggup menyediakan anggaran, sarana, dan prasarana pendukung untuk
menyelenggarakan fungsi pendidikan
4. Surat rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi setempat
5. Naskah Perjanjian Kerjasama Rumah Sakit Pendidikan dengan Institusi Pendidikan
Kedokteran
6. Telah terakreditasi sesuai dengan klasifikasi RS
7. Profil RS 3 ( tiga ) tahun terakhir.

B. Prosedur Pengajuan
1. Pemilik RS /pimpinan RS mengajukan Surat Permohonan untuk ditetapkan sebagai RS
Pendidikan, ditujukan kepada Menteri Kesehatan RI Cq. Direktur Jenderal Bina Pelayanan
Medik Departemen Kesehatan RI dengan dilampirkan persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam huruf A.
2. Surat Permohonan sebagaimana huruf B.1, tembusannya disampaikan kepada :
a. Direktur Bina Pelayanan Medik Spesialistik.
b. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi setempat.
c. Kepala Dinas Kesehatan Kota setempat.

C. Penilaian Kelayakan
1. Pra Visitasi
a. Berkas Surat Permohonan yang telah diterima oleh Direktur Bina Pelayanan Medik
Spesialistik diserahkan kepada Sekretariat Tim Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan
untuk diperiksa kelengkapan administrasi persyaratan administrasi.
b. Berkas Surat Pemohonan yang telah lengkap persyaratan administrasinya dilaporkan
kepada Sekretaris Tim Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan untuk kemudian dibuat
rancangan surat balasan kepada RS.
c. Surat balasan yang ditandatangani oleh Direktur Bina Pelayanan Medik Spesialistik
selaku Ketua Tim Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan di kirimkan kepada pemilik RS/
Pimpinan RS disertai Borang Penilaian RS Pendidikan ( Instrumen Self Assesment )
RS Pendidikan sesuai dengan klasifikasi.
d. Setelah menerima surat balasan Direktur RS setempat membentuk Tim Persiapan
penilaian RS Pendidikan yang terdiri dari unsur-unsur pemangku kepentingan RS dan
melakukan pengisian Borang penilaian RS Pendidikan.
e. Borang penilaian RS Pendidikan yang telah diisi oleh RS dikirimkan kembali ke Tim
Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan.
f. Tim pelaksana Akreditasi RS Pendidikan menelaah hasil borang penilaian RS
Pendidikan yang telah diisi oleh RS.
g. Hasil telaah Tim pelaksana akreditasi RS Pendidikan dapat berupa “ Rekomendasi
Layak atau Belum Layak Visitasi “ dan Rekomendasi tersebut diumpan balikkan
kepada RS bersangkutan dengan tembusan kepada Dinas Kesehatan Provinsi
setempat.
h. Apabila Umpan Balik dari Tim Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan direkomendasikan
dipertimbangkan belum layak “ Visitasi “ maka RS dapat mengajukan permohonan
fasilitasi atau pembinaan kepada Tim Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan.

2. Visitasi
a. Apabila hasil telaahan Tim Pelaksana RS Pendidikan direkomendasikan “ Layak
Visitasi “ maka kepada RS dijadwalkan waktu kunjungan Tim Visitasi.
b. Sesuai jadwal yang ditentukan Tim Visitasi melaksanakan kunjungan ke RS.
c. Tim Visitasi dalam melaksanakan kunjungan ke RS melakukan pemeriksaan ulang dan
pemeriksaan silang serta wawancara dengan pihak terkait atas Borang Penilaian RS
Pendidikan yang telah diisi oleh RS. Selanjutnya hasil penilaian diisi kedalam instrumen
penilaian masing-masing standar dan parameter.
d. Hasil penilaian masing-masing standar, indikator dan parameter kemudian
direkapitulasi dalam instrumen rekapitulasi hasil penilaian untuk menentukan nilai akhir
penilaian.
e. Hasil penilaian dapat menggambarkan hasil akhir kategori penilaian : A, B, atau C.

3. Penetapan
a. Apabila dari hasil penilaian Tim visitasi dan kesimpulan sementara masih terdapat hal-
hal yang perlu disempurnakan dan / atau diperbaiki oleh pihak RS maka pihak RS wajib
menyempurnakan/ memperbaikinya dalam waktu selambat-lambatnya 30 ( tiga puluh )
hari sejak dilakukan visitasi.
b. Hasil Penilaian akhir ( sementara ) berikut catatan –catatan mengenai hal-hal yang
perlu disempurnakan/diperbaiki disampaikan oleh Tim Visitasi kepada pihak RS dan
dibuatkan Berita Acara hasil visitasi yang ditanda tangani oleh Tim Visitasi dan Pihak
RS.
c. Tim Visitasi melaporkan Berita Acara hasil visitasi kepada Ketua Tim Pelaksana
Akreditasi.
d. Berdasarkan Berita Acara hasil visitasi dan laporan perbaikan/ penyempurnaan dari
RS, Tim visitasi melaporkan kepada Tim Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan untuk
kemudian dilakukan proses penetapan.
e. Tim Akreditasi RS Pendidikan melaksanakan Rapat penentuan kelayakan RS sebagai
RS Pendidikan berdasarkan hasil visitasi.
f. Ketua Tim Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan menyampaikan rekomendasi
penetapan RS Pendidikan kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik untuk
selanjutnya dilakukan proses penetapan sebagai RS Pendidikan.
g. Atas nama Menteri Kesehatan RI Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik menetapkan
RS pemohon sebagai RS Pendidikan.

D. Sertifikat Akreditasi RS Pendidikan ( Sertifikasi )


1. Sertifikat Akreditasi RS Pendidikan diterbitkan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Terakreditasi A dengan masa berlaku 5 ( lima ) tahun, ditanda tangani oleh Menteri
Kesehatan;
b. Terakreditasi B dengan masa berlaku 3 ( tiga ) tahun, ditanda tangani oleh Direktur
Jenderal Bina Pelayanan Medik atas nama Menteri Kesehatan;
c. Terakreditasi C dengan masa berlaku 1 ( satu ) tahun, ditanda tangani oleh Direktur
Jenderal Bina Pelayanan Medik.

2. Surat Keputusan dan Sertifikat Akreditasi RS Pendidikan selanjutnya dierahkan kepada


Pemilik RS/ Pimpinan RS.
STANDAR RUMAH SAKIT PENDIDIKAN SATELIT

RS Pendidikan Satelit adalah Rumah Sakit jejaring Institusi Pendidikan Kedokteran dan
jejaring RS Pendidikan Utama yang digunakan sebagai Wahana pembelajaran klinik peserta
didik untuk memenuhi sebagian modul pendidikan dalam rangka mencapai kompetansi
berdasarkan standar pendidikan profesi kedokteran.

Sehubungan dengan surat Direktur RSUD Nomor : 890/720/LTD-6/03/2013 tanggal 21


Februari 2013 tentang Permohonan Petunjuk Persyaratan Sebagai Rumah Sakit Pendidikan
Satelit, dengan ini Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan RI,
menyampaikan hal sebagai berikut :

1. Untuk ditetapkan sebagai RS Pendidikan Satelit, RS harus memenuhi persyaratan


berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1069/Menkes/SK/XII/2008, yaitu :
a. RS telah mempunyai izin pendirian yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan/atau izin operasional yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi
dan/atau izin penyelenggaraan RS yang masih berlaku;
b. Surat Penetapan Kelas RS yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI;
c. Pernyataan kesediaan Pemilik RS untuk menjadi RS Pendidikan, dan sanggup
menyediakan anggaran, sarana, dan prasarana pendukung untuk menyelenggarakan
fungsi pendidikan;
d. Surat Rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi setempat;
e. Naskah Perjanjian Kerjasama antara RS Pendidikan Utama yaitu FK. Universitas Lampung
dan RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro sebagai RS Pendidikan Satelit;
f. Telah terakreditasi sesuai dengan klasifikasi Rumah Sakit;
g. Profil RS 3 ( tiga ) tahun terakhir.
2. Setelah memenuhi persyaratan tersebut, RS membentuk Tim Persiapan penilaian RS dan
melakukan pengisian Borang Penilaian RS Pendidikan Satelit, dan dikirimkan ke Kementerian
Kesehatan;

3. Hasil telaahan terhadap borang penilaian oleh Kementerian Kesehatan dapat berupa “
Rekomendasi Layak atau Belum Layak Visitasi “ ; Apabila mendapat rekomendasi layak
visitasi maka kepada RS dijadwalkan waktu kunjungan oleh Tim Pelaksana Visitasi, tetapi
apabila mendapat rekomendasi “ Belum Layak Visitasi “ maka RS dapat mengajukan
permohonan fasilitasi atau pembinaan kepada Kementarian Kesehatan.

4. Dari rekomendasi Tim Pelaksana Visitasi, selanjutnya dilakukan proses penetapan RS


sebagai RS Satelit.

Demikian disampaikan oleh Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan Kementarian


Kesehatan Republik Indonesia.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai