Anda di halaman 1dari 26

PERATURAN KETUA HARIAN GUGUS TUGAS

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORAN G PUSAT


NOMOR 1 TAHUN 2021
TENTANG
PEMBENTUKAN SUB GUGUS TUGAS
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG PUSAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KETUA HARIAN GUGUS TUGAS


PENCEGAHAN DAN PENANGANAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG PUSAT,

Menimbang a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10 ayat (3)


Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2008 tentang
Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak
Pidana Perdagangan Orang, Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak selaku Ketua
Harian Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan
Tindak Pidana Perdagangan Orang Pusat memiliki
kewenangan untuk mengatur Sub Gugus Tugas
Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana
Perdagangan Orang Pusat;
b. bahwa pengaturan mengenai Sub Gugus Tugas
Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana
Perdagangan Orang Pusat yang selama ini diatur dalam
Peraturan Ketua Harian Gugus Tugas Pusat
Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana
Perdagangan Orang, sudah tidak sesuai dengan
perkembangan kebutuhan hukum dan kondisi
perkembangan pencegahan dan penanganan tindak
pidana perdagangan orang, sehingga perlu diganti;
c. bahwa berdasarkan pertim bangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu

jdih.kemenpppa.go.id
- 2 -

menetapkan Peraturan Ketua Harian Gugus Tugas


Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana
Perdagangan Orang Pusat tentang Pembentukan Sub
Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak
Pidana Perdagangan Orang Pusat;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang


Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4720);
2. Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2008 tentang
Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak
Pidana Perdagangan Orang sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2021
tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 69
Tahun 2008 tentang Gugus Togas Pencegahan dan
Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 91);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan PERATURAN KETUA HARIAN GUGUS TUGAS
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN TINDAK PIDANA
PERDAGANGAN ORANG PUSAT TENTANG PEMBENTUKAN
SUB GUGUS TUGAS PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG PUSAT.

BABI
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Ketua Harian ini yang dimaksud dengan:
1. Gugus Togas Pencegahan dan Penanganan Tindak
Pidana Perdagangan Orang Pusat yang selanjutnya

jdih.kemenpppa.go.id
- 3 -

disebut Gugus Togas Pusat adalah lembaga koordinatif


yang bertugas mengoordinasikan upaya pencegahan
dan penanganan tindak pidana perdagangan orang di
tingkat nasional.
2. Sub Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak
Pidana Perdagangan Orang Pusat yang selanjutnya
disebut Sub Gugus Tugas Pusat adalah kelembagaan
yang menjalankan tugas dan fungsi Gugus Tugas
Pusat.
3. Pencegahan adalah tindakan pencegahan segala bentuk
dan praktik yang berindikasi pada tindak pidana
perdagangan orang.
4. Penanganan adalah tindakan yang diberikan kepada
saksi dan/ atau korban dalam rangka rehabilitasi
kesehatan, rehabilitasi sosial, pemulangan, reintegrasi
sosial, dan penegakan hukum guna pemenuhan hak
saksi dan/ atau korban tindak pidana perdagangan
orang.
5. Tindak Pidana Perdagangan Orang yang selanjutnya
disingkat TPPO adalah setiap tindakan atau
serangkaian tindakan yang memenuhi unsur-unsur
tindak pidana yang ditentukan dalam Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Perdagangan Orang.

BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI
SUB GUGUS TUGAS PUSAT

Pasal 2
Sub Gugus Tugas Pusat bertanggung jawab kepada Ketua
Harian Gugus Tugas Pusat.

jdih.kemenpppa.go.id
- 4 -

Pasal 3
(1) Sub Gugus Tugas Pusat dipimpin oleh Koordinator Sub
Gugus Tugas Pusat, yang beranggotakan dari Anggota
Gugus Tugas Pusat.
(2) Koordinator Sub Gugus Tugas Pusat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merupakan pejabat setingkat
eselon 1 (satu) pada kementerian/lembaga yang
membidangi tugas dan fungsi Pencegahan dan
Penanganan TPPO sesuai dengan kewenangannya.
(3) Susunan keanggotaan Sub Gugus Tugas Pusat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Ketua Harian Gugus Tugas Pencegahan
dan Penanganan TPPO Pusat ini.

Pasal 4
(1) Sub Gugus Tugas Pusat membantu Ketua Harian
Gugus Tugas Pusat dalam melaksanakan tugas dan
fungsi Gugus Tugas Pusat.
(2) Sub Gugus Tugas Pusat sebagaimana dimaksud pada
ayat ( 1) terdiri atas:
a. Sub Gugus Tugas Pencegahan TPPO;
b. Sub Gugus Tugas Rehabilitasi Kesehatan;
c. Sub Gugus Tugas Rehabilitasi Sosial, Pemulangan
dan Reintegrasi Sosial;
d. Sub Gugus Tugas Pengembangan Norma Hukum;
e. Sub Gugus Tugas Penegakan Hukum; dan
f. Sub Gugus Tugas Koordinasi dan Kerja Sama.

Pasal 5
(1) Sub Gugus Tugas Pencegahan TPPO sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a melaksanakan
tugas:
a. memetakan kasus TPPO;
b. mengembangkan model pencegahan TPPO;

jdih.kemenpppa.go.id
- 5 -

c. mengembangkan program Desa Migran Produktif,


Desa Buruh Migran, Desa Wisata, Desa Ramah
Perempuan dan Peduli Anak sebagai bagian dari
Pencegahan TPPO;
d. mereplikasi community watch sebagai upaya
Pencegahan TPPO;
e. menyusun pedoman kerja sama praktik kerja
lapangan atau magang di luar negeri bagi peserta
didik;
f. mengembangkan materi komunikasi, informasi,
dan edukasi yang melibatkan pemangku
kepentingan terkait TPPO, melalui sosialisasi dan
advokasi sampai di tingkat desa;
g. memperkuat pengawasan pemeriksaan Pekerja
Migran Indonesia di bandar udara, pelabuhan laut,
dan lintas batas;
h. melaksanakan Orientasi Pra Pemberangkatan
kepada Pekerja Migran Indonesia;
1. melaksanakan pengawasan di jalur lalu lintas laut
terhadap pelaku TPPO;
j. melakukan pemantauan dan Pencegahan TPPO di
wilayah bandara, pelabuhan laut, dan perbatasan;
k. melakukan pemantauan dan pendalaman jaringan
pelaku TPPO terkait jaringan asing atau Warga
Negara Asing;
1. memberikan masukan dalam pemetaan jaringan
pelaku TPPO di lingkup nasional maupun
intemasional;
m. melakukan pertukaran informasi dalam forum
community watch di perdesaan;
n. memetakan area berisiko tinggi terjadinya tindak
pidana pencucian uang berasal dari TPPO;
o. melaksanakan penguatan layanan terpadu satu
atap perlindungan dan penempatan Pekerja
Migran Indonesia;

jdih.kemenpppa.go.id
- 6 -

p. melakukan kegiatan pemberian pembekalan dan


informasi kepada Calon Pekerja Migran Indonesia;
q. melakukan koordinasi intensif dengan Sekretariat
Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan TPPO;
r. memonitor dan mengevaluasi pencegahan TPPO;
dan
s. mengalokasikan anggaran untuk pencegahan
TPPO.
(2) Sub Gugus Tugas Rehabilitasi Kesehatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf b melaksanakan
tugas:
a. melakukan standardisasi pelayanan kesehatan;
b. melakukan pengembangan kapasitas tenaga
kesehatan;
c. melakukan koordinasi intensif dengan Sekretariat
Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan TPPO;
d. memonitor dan mengevaluasi serta memberikan
pembinaan pelayanan Kesehatan; dan
e. mengalokasikan anggaran pelayanan Kesehatan
bagi korban TPPO.
(3) Sub Gugus Tugas Rehabilitasi Sosial, Pemulangan dan
Reintegrasi Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4 ayat (2) huruf c melaksanakan tugas:
a. mengembangkan Rumah Perlindungan Sosial
Anak/Perempuan, Pusat Krisis/Trauma;
b. melakukan standardisasi sistem repatriasi,
rehabilitasi sosial, dan reintegrasi sosial;
c. melakukan pengembangan kapasitas layanan
rehabilitasi sosial, pemulangan dan reintegrasi
sosial;
d. melaksanakan program pemberdayaan ekonomi
bagi korban TPPO;
e. melakukan koordinasi intensif dengan Sekretariat
Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan TPPO;

jdih.kemenpppa.go.id
- 7 -

f. memonitor dan mengevaluasi layanan rehabilitasi


sosial, pemulangan dan reintegrasi sosial; dan
g. mengalokasikan anggaran.
(4) Sub Gugus Tugas Pengembangan Norma Hukum
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf d
melaksanakan tugas:
a. melakukan pembentukan peraturan perundang-
undangan baru yang terkait pemberantasan TPPO;
b. mendiseminasikan informasi tentang TPPO ke
seluruh aparat penegak hukum;
c. mengharmonisasikan peraturan perundang-
undangan terkait TPPO;
d. membuat perjanjian bilateral, regional, dan
multilateral terkait TPPO;
e. melakukan koordinasi intensif dengan Sekretariat
Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan TPPO;
f. memonitor dan mengevaluasi pengembangan
norma hukum; dan
g. mengalokasikan anggaran.
(5) Sub Gugus Tugas Penegakan Hukum sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf e melaksanakan
tugas:
a. melakukan standardisasi pelayanan penegakan
hukum;
b. membangun sistem basis data yang terintegrasi
antar kementerian/lembaga;
c. memastikan pelaksanaan tahapan proses
penegakan hukum;
d. memberikan perlindungan saksi dan/ atau korban;
e. mengembangkan Unit Pelayanan Perempuan dan
Anak dan TPPO;
f. melakukan pengembangan kapasitas;
g. mendorong penegakan hukum tindak pidana
pencucian uang terhadap pelaku TPPO;

jdih.kemenpppa.go.id
- 8 -

h. mendorong proses penegakan hukum dengan


memanfaatkan financial intelligence;
i. melakukan penyidakan dan sweeping sindikat
pengiriman Pekerja Migran Indonesia ilegal;
j. menguatkan koordinasi dan sinergitas antar
aparat penegak hukum;
k. melakukan koordinasi intensif dengan Sekretariat
Gugus Togas Pencegahan dan Penanganan TPPO;
1. memonitor dan mengevaluasi penegakan hukum;
dan
m. mengalokasikan anggaran.
(6) Sub Gugus Togas Koordinasi dan Kerja Sama
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf f
melaksanakan tugas:
a. mengembangkan kerja sama internasional baik
yang bersifat bilateral, regional, maupun
multilateral;
b. menguatkan koordinasi antar daerah dan pusat;
c. membangun kemitraan strategis dengan
lembaga/ organisasi nonpemerintah/ masyarakat;
d. memperkuat koordinasi dan kerja sama dengan
perwakilan Repu blik Indonesia di luar negeri;
e. melakukan koordinasi intensif dengan Sekretariat
Gugus Togas Pencegahan dan Penanganan TPPO;
f. memonitor dan mengevaluasi koordinasi dan kerja
sama; dan
g. mengalokasikan anggaran.

BAB III
MEKANISME KERJA

Pasal 6
Sub Gugus Tugas Pusat dalam melaksanakan program dan
kegiatan mengacu pada Rencana Aksi Nasional Pencegahan
dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang.

jdih.kemenpppa.go.id
- 9 -

Pasal 7
(1) Rapat koordinasi Sub Gugus Tugas Pusat diikuti oleh
seluruh anggota Sub Gugus Tugas Pusat.
(2) Sub Gugus Tugas Pusat melaksanakan rapat
koordinasi secara berkala 1 (satu) kali dalam 2 (dua)
bulan.

Pasal 8
(1) Rapat koordinasi Sub Gugus Tugas Pusat untuk
memantau, membahas masalah dan hambatan, serta
menyinergikan pelaksanaan program dan kegiatan
yang menjadi tugas fungsi Sub Gugus Tugas Pusat.
(2) Hasil rapat koordinasi Sub Gugus Tugas Pusat
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) menjadi acuan
bagi pelaksanaan tugas Gugus Tugas Pusat.

Pasal 9
( 1) Dalam hal diperlukan penanganan khusus untuk
pelaksanaan tugas fungsi, Sub Gugus Tugas Pusat
dapat meminta Gugus Tugas Pusat melalui Ketua
Harian untuk melaksanakan rapat koordinasi khusus.
(2) Rapat koordinasi khusus sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dimaksudkan untuk membahas permasalahan
khusus Sub Gugus Tugas Pusat yang memerlukan
pemecahan permasalahan secara cepat dan tepat.

Pasal 10
Sub Gugus Tugas Pusat melaporkan hasil koordinasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Pasal 8, dan Pasal 9
kepada Ketua Harian sebagai masukan dalam Rapat
Koordinasi Pleno Gugus Tugas Pusat.

jdih.kemenpppa.go.id
- 10 -

BAB IV
PENDANAAN

Pasal 11
(1) Anggaran pelaksanaan tugas dan fungsi Sub Gugus
Tugas Pusat dibebankan pada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara melalui Bagian Anggaran
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
(2) Kementerian/lembaga dapat mengalokasikan anggaran
untuk pelaksanaan program dan kegiatan Sub Gugus
Tugas Pusat sesuai dengan tugas dan fungsi masing-
masing.
(3) Selain sumber pendanaan sebagaimana dimaksud pada
ayat ( 1) dan ayat (2), pendanaan dapat berasal dari
sumber lain yang sah dan tidak mengikat sepanjang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

BABV
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 12
Pada saat Peraturan Ketua Harian ini mulai berlaku:
a. Peraturan Ketua Harian Gugus Tugas Pusat
Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana
Perdagangan Orang Nomor 8 Tahun 2009 tentang
Pembentukan Sub Gugus Tugas Pusat Pencegahan dan
Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang;
b. Peraturan Ketua Harian Gugus Tugas Pusat
Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana
Perdagangan Orang Nomor 7 Tahun 2010 tentang
Perubahan atas Peraturan Ketua Harian Gugus Togas
Pusat Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana
Perdagangan Orang Nomor 8 Tahun 2009 tentang

jdih.kemenpppa.go.id
- 11 -

Pembentukan Sub Gugus Tugas Pusat Pencegahan dan


Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang;
c. Peraturan Ketua Harian Gugus Tugas Pusat
Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana
Perdagangan Orang Nomor 53 Tahun 2011 ten tang
Perubahan Kedua atas Peraturan Ketua Harian Gugus
Tugas Pusat Pencegahan dan Penanganan Tindak
Pidana Perdagangan Orang Nomor 8 Tahun 2009
tentang Pembentukan Sub Gugus Tugas Pusat
Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana
Perdagangan Orang;
d. Peraturan Ketua Harian Gugus Tugas Pusat
Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana
Perdagangan Orang Nomor 01 Tahun 2014 tentang
Peru bahan Ketiga atas Peraturan Ketua Harian Gugus
Tugas Pusat Pencegahan dan Penanganan Tindak
Pidana Perdagangan Orang Nomor 8 Tahun 2009
tentang Pembentukan Sub Gugus Tugas Pusat
Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana
PerdaganganOrang;dan
e. Peraturan Ketua Harian Gugus Tugas Pusat
Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana
Perdagangan Orang Nomor 64 Tahun 2016 tentang
Perubahan Keempat atas Peraturan Ketua Harian
Gugus Tugas Pusat Pencegahan dan Penanganan
Tindak Pidana Perdagangan Orang Nomor 8 Tahun
2009 tentang Pembentukan Sub Gugus Tugas Pusat
Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana
Perdagangan Orang;
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

jdih.kemenpppa.go.id
- 12 -

Pasal 13
Peraturan Ketua Harian Gugus Tugas Pusat ini mulai
berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 31 Des ember 2021

KETUA HARIAN GUGUS TUGAS


PENCEGAHAN DAN PENANGANAN TINDAK
PIDANA PERDAGANGAN ORANG PUSAT,

jdih.kemenpppa.go.id
- 13 -

LAMPIRAN
PERATURAN KETUA HARIAN GUGUS TUGAS
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN TINDAK
PIDANA PERDAGANGAN ORANG PUSAT
NOMOR 1 TAHUN 2021
TENTANG
PEMBENTUKAN SUB GUGUS TUGAS
PENCEGAHA N DAN PENANGANAN TINDAK
PIDANA PERDAGANGAN ORANG PUSAT

I. Keanggotaan Sub Gugus Tugas Pencegahan


A. Koordinator: Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan,
Kementerian Pemberdayaan Per:empuan dan Perlindungan Anak.
B. Anggota:
1. Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak, Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
2. Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan
Kebudayaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
3. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif.
4. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur,
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif.
5. Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Kementerian Pemuda dan
Olahraga.
6. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda, Kementerian Pemuda dan
Olahraga.
7. Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian
Komunikasi dan Informatika.
8. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi
dan Informatika.
9. Direktur Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan.

jdih.kemenpppa.go.id
- 14 -

10. Direktur Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan Hak Asasi


Manusia.
11. Direktur J enderal Pendidikan Anak U sia Dini, Pendidikan Dasar,
dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi.
12. Direktur J enderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
13. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
14. Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi.
15. Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian
Dalam Negeri.
16. Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil,
Kementerian Dalam Negeri.
17. Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama.
18. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian
Agama.
19. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Kementerian
Agama.
20. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, Kementerian
Agama.
21. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, Kementerian
Agama.
22. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Kementerian
Agama.
23. Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga dan Perluasan
Kesempatan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan.
24. Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan.
25. Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler, Kementerian Luar
Negeri.
26. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan.

jdih.kemenpppa.go.id
- 15 -

27. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelau tan dan


Perikanan.
28. Deputi Bidang Kontra Intelijen, Badan Intelijen Negara.
29. Deputi Bidang Operasi dan Latihan, Badan Keamanan Laut.
30. Deputi Bidang Informasi Hukum dan Kerja Sama, Badan
Keamanan Laut.
31. Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan
Timur Tengah, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
32. Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan
Afrika, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
33. Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika
dan Pasifik, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
34. Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat.
35. Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut.
36. Kepala StafTentara Nasional Indonesia Angkatan Udara.
37. Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan, Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
38. Ketua Komisi Penyiaran Indonesia.
39. Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia.
40. Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.
41. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
42. Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia.
43. Ketua Umum Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga
Pusat.
44. Ketua Persatuan Wartawan Indonesia.
45. Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia.
46. Ketua Persatuan Artis Film Indonesia.
4 7. Ketua Jaringan Program Aksi Penanggulangan Pekerja Anak.
48. Ketua End Child Prostitutions inASEAN Tourism (ECPAT) Indonesia.
49. Ketua Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia.
50. Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak.
51. Direktur Migrant Care.

jdih.kemenpppa.go.id
- 16 -

II. Keanggotaan Sub Gugus Tugas Rehabilitasi Kesehatan


A. Koordinator: Sekretaris Jenderal, Kementerian Kesehatan.
B. Anggota:
1. Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.
2. Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan, Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
3. Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak, Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
4. Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak, Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.
5. Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat, Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
6. Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan
Kebudayaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
7. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan.
8. Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian
Kesehatan.
9. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,
Kementerian Kesehatan.
10. Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan.
11. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian
Dalam Negeri.
12. Direktur Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan.
13. Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan
Timur Tengah, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
14. Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan
Afrika, Badan Pelind ungan Pekerj a Migran Indonesia.
15. Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika
dan Pasifik, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
16. Sekretaris Jenderal, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban.
1 7. Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan, Kepolisian Negara
Republik Indonesia.

jdih.kemenpppa.go.id
- 17 -

18. Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal, Kepolisian Negara Republik


Indonesia.
19. Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan.
20. Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan.
21. Ketua Ikatan Dokter Indonesia.
22. Ketua Persatuan Dokter Forensik Indonesia.
23. Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Obstetri dan
Ginekologi Indonesia.
24. Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran
Jiwa Indonesia.
25. Ketua Ikatan Bidan Indonesia.
26. Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia.
27. Ketua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia.
28. Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
29. Ketua Persatuan Rumah Sakit Indonesia.

jdih.kemenpppa.go.id
- 18 -

III. Keanggotaan Sub Gugus Tugas Rehabilitasi Sosial, Pemulangan dan


Reintegrasi Sosial
A. Koordinator: Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial.
B. Anggota:
1. Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional.
2. Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan, Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
3. Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak, Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
4. Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.
5. Direktur Jenderal Pemberdayaan, Kementerian Sosial.
6. Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin, Kementerian Sosial.
7. Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler, Kementerian Luar
Negeri.
8. Direktur Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia.
9. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar,
dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi.
10. Direktur Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan.
11. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian
Perhubungan.
12. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian
Perhubungan.
13. Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan.
14. Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan.
15. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian
Dalam Negeri.
16. Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil,
Kementerian Dalam Negeri.
17. Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan
Perluasan Kesempatan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan.

jdih.kemenpppa.go.id
- 19 -

18. DirekturJenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan


Perikanan.
19. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan.
20. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,
Kementerian Kesehatan.
21. Sekretaris Jenderal, Kementerian Agama.
22. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian
Agama.
23. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Kementerian
Agama.
24. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, Kementerian
Agama.
25. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, Kementerian
Agama.
26. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Kementerian
Agama.
27. Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi.
28. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan.
29. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
30. Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan
Timur Tengah, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
31. Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan
Afrika, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
32. Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika
dan Pasifik, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
33. Kepala Divisi Hubungan Intemasional, Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
34. Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan, Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
35. Kepala Pusat Kerjasama Intemasional, Tentara Nasional
Indonesia.

jdih.kemenpppa.go.id
- 20 -

36. Sekretaris Jenderal, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban.


37. Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan.
38. Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan.
39. Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia.
40. Ketua Himpunan Psikologi Indonesia.

jdih.kemenpppa.go.id
- 21 -

IV. Keanggotaan Sub Gugus Tugas Pengembangan Norma Hukum


A. Koordinator: Direktur Jenderal Peraturan Perundang-Undangan,
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
B. Anggota:
1. Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan, Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
2. Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak, Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
3. Deputi Bidang Politik Hukum, Pertahanan Keamanan,
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional.
4. Sekretaris Utama, Badan Keamanan Laut.
5. Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia, Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia.
6. Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional,
Kementerian Luar Negeri.
7. Direktur J enderal Protokol dan Konsuler, Kernen terian Luar
Negeri.
8. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
9. Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi dan Industri
Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
10. Direktur Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan.
11. Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri.
12. Sekretaris Jenderal, Kementerian Ketenagakerjaan.
13. Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan
Perluasan Kesempatan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan.
14. Sekretaris Jenderal, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban.
15. Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan
Timur Tengah, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
16. Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan
Afrika, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
17. Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika
dan Pasifik, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
18. Kepala Badan Pembinaan Hukum, Tentara Nasional Indonesia.

jdih.kemenpppa.go.id
- 22 -

19. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak


Asasi Manusia, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
20. Sekretaris Jenderal, Kementerian Kesehatan.
21. Sekretaris Jenderal, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban.
22. Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum, Kejaksaan
Agung.
23. Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan, Kejaksaan Agung.
24. Sekretari s Utama, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan.
25. Kepala Divisi Hukum, Kepolisian Negara Republik Indonesia.
26. Kepala Badan Pembinaan Hukum, Tentara Nasional Indonesia.
27. Ketua Dewan Pers.
28. Ketua Lembaga Bantuan Hukum APIK.
29. Ketua Institut Perempuan.
30. Ketua PERADI.

jdih.kemenpppa.go.id
- 23 -

V. Keanggotaan Sub Gugus Tugas Penegakan Hukum


A. Koordinator: Kepala Badan Reserse Kriminal, Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
B. Anggota:
1. Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan,
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional.
2. Sekretaris Utama, Badan Keamanan Laut.
3. Sekretaris Utama, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan.
4. Deputi Bidang Pencegahan, Pusat Pelaporan dan Analisis
TransaksiKeuangan.
5. Deputi Bidang Pemberantasan, Pusat Pelaporan dan Analisis
TransaksiKeuangan.
6. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan APU /PPT, Pusat Pelaporan
dan Analisis Transaksi Keuangan.
7. Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia, Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia.
8. Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia.
9. Direktur Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia.
10. Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan.
11. Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan
Perluasan Kesempatan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan.
12. Direktur Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan.
13. Sekretaris Jenderal, Kementerian Luar Negeri.
14. Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional,
Kementerian Luar Negeri.
15. Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil,
Kementerian Dalam Negeri.
16. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan.
17. Sekretaris Jenderal, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban.

jdih.kemenpppa.go.id
- 24 -

18. Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan


Timur Tengah, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
19. Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan
Afrika, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
20. Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika
dan Pasifik, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
21. Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum, Kejaksaan
Agung.
22. Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan, Kejaksaan Agung.
23. Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan, Kepolisian Negara
Repu blik Indonesia.
24. Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal, Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
25. Kepala Koordinator Pembinaan Masyarakat, Badan Pemelihara
Keamanaan, Kepolisian Negara Republik Indonesia.
26. Asisten Operasi Kepala Kepolisian Repu blik Indonesia.
27. Asisten Operasi Panglim a, Tentara Nasional Indonesia.
28. Kepala Badan Pembinaan Hukum, Tentara Nasional Indonesia.

jdih.kemenpppa.go.id
- 25 -

VI. Keanggotaan Sub Gugus Tugas Koordinasi dan Kerja Sama


A. Koordinator: Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja
dan Perluasan Kesempatan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan.
B. Anggota:
1. Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak, Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
2. Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan, Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
3. Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Kementerian Pemuda dan
Olahraga.
4. Deputi Bidang Pemberantasan, Pusat Pelaporan Transaksi dan
Analisis Keuangan.
5. Deputi Bidang Informasi Hukum dan Kerja Sama, Badan
Keamanan Laut.
6. Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler, Kementerian Luar
Negeri.
7. Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral, Kementerian Luar
Negeri.
8. Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Kementerian Luar Negeri.
9. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan.
10. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
11. Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan.
12. Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri.
13. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian
Dalam Negeri.
14. Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum, Kementerian
Dalam Negeri.
15. Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi dan Industri
Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
16. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

jdih.kemenpppa.go.id
- 26 -

17. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan,


Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
18. Sekretaris Jenderal, Kementerian Luar Negeri.
19. Sekretaris Jenderal, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban.
20. Sekretaris Jenderal, Kementerian Kesehatan.
21. Sekretaris Jenderal, Kementerian Sosial.
22. Sekretaris Jenderal, Kementerian Ketenagakerjaan.
23. Sekretaris Utama, Badan Intelijen Negara.
24. Sekretaris Utama, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
25. Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan
Timur Tengah, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
26. Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan
Afrika, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
27. Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika
dan Pasifik, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
28. Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum, Kejaksaan
Agung.
29. Kepala Badan Reserse Kriminal, Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
30. Kepala Divisi Hubungan Internasional, Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
31. Kepala Badan Pembinaan Hukum, Tentara Nasional Indonesia.
32. Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia.
33. Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan.

KETUA HARIAN GUGUS TUGAS


PENCEGAHAN DAN PENANGANAN TINDAK
PIDANA PERDAGANGAN ORANG PUSAT,

jdih.kemenpppa.go.id

Anda mungkin juga menyukai