Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari mungkin sadar atau tidak telah
melakukan komunikasi dengan orang yang berbeda ras, etnik, kelompok dan
budaya dengannya, karena berkomunikasi adalah salah satu hal yang selalu
dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Berinteraksi atau berkomunikasi
dengan orang-orang yang berbeda keagamaan merupakan pengalaman baru
yang selalu dihadapi. Manusia adalah makhluk sosial yang akan selalu
berinteraksi dengan lingkungannya. Karena manusia saling membutuhkan
satu sama lainnya guna untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya. Begitu
pula dengan orang yang memiliki latar belakang agama yang berbeda. Dalam
kehidupan di masyarakat pasti sering ditemui orang yang bertetangga adalah
orang yang berbeda budaya dan mareka melakukan interaksi sosial dengan
cara berkomunikasi.
Indonesia terdiri dari berbagai ras, etnis, agama, kebudayaan dan
kelompok-kelompok kepentingan. Indonesia merupakan Negara yang
memiliki berbagai keberagaman, seperti halnya keberagaman agama dan
budaya. Pemerintah Indonesia mangakui bahwa terdapat enam agama yang
ada yaitu Islam, Protestantisme, Katolisisme, Hinduisme, Buddhisme dan
Konghucu. Keberagaman budaya merupakan kekayaan bangsa Indonesia.
Keberagaman budaya dapat diamati dari bentuk-bentuk kebudayaan khsanya
seperti adat istiadat, rumah adat, upacara adat, tarian daerah dan alat musik
daerah. Keberagaman kebudayaan dan perbedaan agama di Indonesia tersebar
luas di seluruh wilayah negara Indonesia. Mayoritas penduduk yang menganut
kepercayaan agama Islam tentunya aktifitas yang dominan dilakukan disana
adalah yang berkenaan dengan kebudayaan dan aktifitas keagamaan agama
Islam.
Keberagaman agama dan budaya juga terdapat di kabupaten Bengkulu
Utara provinsi Bengkulu, dan juga tersebar di desa-desa lainnya antara lain
Desa Sumber Agung kecamatan Arma jaya dan Desa Rama Agung
Kecamatan Argamakmur di Bengkulu Utara. Dari banyaknya agama yang
ada, kedua agama tersebutlah yang memiliki aktifitas keagamaan yang lebih
banyak yaitu Hindu dan Islam, yang tentunya kedua agama tersebut memiliki
tingkat aktivitas keagamaan maupun kebudayaan masing-masing. Dengan
adanya perbedaan latar belakang tersebut, penduduk mayoritas dan minoritas
disana mungkin mengalami konflik seperti masalah toleransi agama walaupun
kecil kemungkinannya terjadi ataupun justru toleransi dan keharmonisan antar
masyarakat terjalin dengan baik. Sehingga komunikasi antar budaya yang
terjadi di daerah tersebut perlu dan menarik untuk diteliti, adakah konflik atau
hal lain dalam kehidupan bermasyarakat di daerah tersebut seperti bagaimana
strategi dalam menjaga toleransi dan keharmonisan antar umat beragama.

Selain itu keberagaman agama dan budaya di wilayah Bengkulu utara


juga sudah dikenal memiliki tingkat toleransi tinggi oleh Forum Kerukunan
Umat Beragama (FKUB) Bengkulu Utara dan dalam proses dilegalitas
sebagai desa percontohan kerukunan umat beragama oleh pemerintah provinsi
Bengkulu. Dalam menciptakan kerukunan desa beragama itu tidak lepas dari
adanya forum diskusi yang dilakukan hampir setiap bulannya untuk
melakukan sosialisasi antar umat beragama. Sehingga dalam forum diskusi
tersebut menghasilkan perencaan desa Rama Agung sebagai desa minuatur
dan kerukunan umat beragama untuk menjadi desa wisata religious. Untuk
menciptakannya juga dibutuhkan bantuan dari masyarakat desa untuk
membantu terciptanya dan terjaganya toleransi dan kerukunan umat
beragama. (https://bengkuluprov.go.id/, 2019)
Karena manusia tidak luput dari aktivitas komunikasi baik antarpribadi
maupun kelompok dengan berbagai latar perbedaan budaya. Hubungan
individu atau kelompok dari lingkungan kebudayaan yang berbeda akan
mempengaruhi pola komunikasi, karena perbedaan agama memiliki sistem-
sistem nilai yang berbeda dan karenanya ikut menentukan tujuan hidup yang
berbeda. Sehingga kerap kali menemui hambatan-hambatan seperti
bahasa,norma dan adat suatu kelompok masyarakat tertentu yang
menjadikannya pedoman oleh mereka dalam bersikap dan berinteraksi,
karenanya akan banyak perbedaanyang muncul, dan perbedaan tersebut jika
tidak dipahami dengan baik akanmenjadi kendala dalam proses komunikasi,
dan juga dapat menimbulkan konflikyang mengarah pada perpecahan dan
berpengaruh pada keutuhan Negara. Hal tersebut tentunya sangat tidak sesuai
dengan landasan ideal Pancasila yaitu sila ke-3” Persatuan Indonesia”. Hal
tersebut tentunya disebabkan oleh banyak faktor,tetapi salah satu faktornya
adalah adanya perbedaan-perbedaan agama. Dengan demikian, komunikasi
dalam sebuah hubungan yang multi agama perlu dilakukan,sebagai salah satu
alternatif dalam menciptakan hubungan yang harmonis. Johan Galtung
membagi budaya dalam enam domain, antara lain; agama dan ideologi,
bahasa dan seni, serta ilmu empiris dan ilmu logika (Hamdani, 2016).

Menjaga kerjasama bukanlah suatu hal yang mudah, terlebih dilatar


belakangi oleh agama, kebudayaan serta watak yang berbeda, akan sangat
rentan terdapat perselisihan yang menimbulkan konflik sosial apabila tidak
dilandasi dengan adaptasi sosial yang baik. Apabila interaksi sosial tidak
mengarah pada kerjasama yang baik maka interaksi sosialnya akan mengarah
pada konflik dan persaingan. Melihat peran komunikasi yang begitu penting
dalam menciptakan hubungan harmonis yang multi agama dan penuh
perbedaan budaya, maka penulis tertarik untuk lebih jauh mengkajinya dalam
ruang lingkup komunikasi antar pemeluk agama. Penelitian ini dilakukan di
Kabupaten Bengkulu Utara, tepatnya di Desa Sumber Agung. Menurut data
dari data desa jumlah penduduk adalah 1.594 jiwa dan mayoritas di Sumber
Agung memeluk agama Islam dan sisanya adalah yang memeluk agama
Hindu. Jumlah keseluruhan penduduk kelurahan Sumber Agung yang
memeluk agama Islam adalah 948 jiwa sedangkan hindu 646 jiwa. Sedangkan
di Desa Rama Agung Menurut data dari data desa adalah2801 jiwa dan
mayoritas di Rama Agung memeluk agama Islam dan sisanya adalah beberapa
keluarga yang memeluk agama Hindu. Jumlah keseluruhan penduduk
kelurahan Rama Agung yang memeluk agama Islam adalah 958 jiwa, kristen
880 jiwa, katholik 146 jiwa, hindu 760 jiwa dan budha 57 jiwa. Di tempat ini
terlihat adanya hubungan komunikasi dalam masyarakat yang berbeda agama
tersebut diantaranya kepercayaan dan perdagangan yang dilakukan oleh kedua
belah pihak tersebut yakni Islam dan Hindu. (Observasi 2022)
Hubungan komunikasi yang akan timbul antara Islam dan agama lain
yang mempunyai pola kebudayaan yang berbeda dengan agama hindu ialah
hubungan komunikasi antarbudaya yaitu sebuah hubungan komunikasi yang
di latar belakangi oleh perbedaan agama dan budaya mempunyai timbal balik
dengan komunikasi, seperti dua sisi dari satu mata uang, yang mana budaya
menjadi bagian dari perilaku komunikasi dan pada gilirannya komunikasi pun
turut menentukan, memelihara, mengembangkan, atau mewariskannya.

Berdasarkan latar belakang masalah ini maka peneliti bermaksud


melakukan penelitian dengan mengangkat judul penelitian “Analisis
Perbandingan Strategi Komunikasi Antarbudaya Umat Beragama dalam
Menjaga Toleransi dan Keharmonisan Bermasyarakat (Studi
Komparatif Strategi Komunikasi Antarbudaya Pada Umat Beragama
Islam dan Hindu di Desa Sumber Agung Kecamatan Arma Jaya dan
Desa Rama Agung Kecamatan Argamakmur Kabupaten Bengkulu
Utara).
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana Analisis


Perbandingan Strategi Komunikasi Antarbudaya Umat Beragama dalam
Menjaga Toleransi dan Keharmonisan Bermasyarakat (Studi Komparatif
Strategi Komunikasi Antarbudaya Pada Umat Beragama Islam dan Hindu di
Desa Sumber Agung Kecamatan Arma Jaya dan Desa Rama Agung
Kecamatan Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara).

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini yaitu mengetahui bagaimana Analisis


Perbandingan Strategi Komunikasi Antarbudaya Umat Beragama dalam
Menjaga Toleransi dan Keharmonisan Bermasyarakat (Studi Komparatif
Strategi Komunikasi Antarbudaya Pada Umat Beragama Islam dan Hindu di
Desa Sumber Agung Kecamatan Arma Jaya dan Desa Rama Agung
Kecamatan Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara).

1.4 Manfaat Penelitian


1) Manfaat Akademis
Berkenaan dengan strategi komunikasi penelitian ini
diharapkan dapat memperkaya ilmu komunikasi melalui konsep
komunikasi antar umat beragama di Desa Sumber Agung Kecamatan
Arma Jaya dan Desa Rama Agung KecamatanArgamakmur
Kabupaten Bengkulu Utara dalam rangka mewujudkan kehidupan
yang religious, harmonis dan bertoleransi.
2) Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
masyarakat dan akademisi ilmuan komunikasi untuk menjaga
kerukunan antar umat beragama dan menafsirkan sebuah pesan yang
digunakan oleh komunikator yang berbeda agama.

Anda mungkin juga menyukai