Ba-Aup PHP 2022 Bagi PP
Ba-Aup PHP 2022 Bagi PP
Disampaikan dalam Pelatihan Pengolahan Hasil Ubi Kayu dan Ubi Jalar
Bagi Penyuluh Pertanian di BBPP Ketindan dengan Metode Blended Learning
DISUSUN OLEH:
NINING HARIYANI, S.P.,M.P.
Widyaiswara Ahli Muda
KEMENTERIAN PERTANIAN RI
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN KETINDAN
MALANG
2022
Kami panjatkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan bimbinganNya penyusunan bahan pelatihan dengan judul “analisis usaha
produksi pengolahan hasil ubi kayu dan ubi jalar” dapat terselesaikan.
Bahan pelatihan ini memberikan informasi tentang analisis usahatani
pengolahan hasil ubi kayu dan ubi jalar, sehingga dapat digunakan sebagai panduan
dalam proses pembelajaran di kelas dan acuan widyaiswara dalam melaksanakan
proses pembelajaran pada kegiatan “Pelatihan Pengolahan Hasil Ubi Kayu dan Ubi
Jalar” Metode Blended Learning di BBPP Ketindan.
Peserta perlu dibekali dengan materi ini agar dapat melakukan analisis
usahatani, sehingga dapat mengetahui kelayakan usahatani pengolahan hasil ubi
kayu dan ubi jalar secara finansial. Bahan pelatihan ini disusun secara praktis dan
terperinci agar memudahkan peserta dalam proses pembelajaran dan telah
mengalami revisi (perbaikan) dari bahan pelatihan sebelumnya, sehingga peserta
dapat menyampaikan kepada petani di wilayah kerjanya masing-masing.
Kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi penyempunaan
bahan pelatihan ini sehinggga dapat dikembangkan pada Pelatihan yang akan
datang. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyusunan bahan pelatihan ini. Semoga dengan tersusunnya
bahan pelatihan ini, kegiatan Pelatihan dapat terlaksana dengan baik, dan dapat
mempermudah widyaiswara dan peserta Pelatihan dalam proses pembelajaran. Akhir
kata, semoga bahan pelatihan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
A. Latar belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang kaya sumberdaya alam
khususnya komoditas pertanian. Secara fisik, komoditas pertanian menghadapi
berbagai macam kendala mulai dari aspek budidaya di lapangan hingga tahap
akhir pengolahan hasil pertanian. Selain itu, produk pertanian juga merupakan
produk musiman dan mudah rusak pada saat proses pemanenan dan
pengemasan, oleh karena itu memerlukan penanganan melalui teknologi hasil
pertanian agar tidak terjadi penurunan mutu/kualitas hasil panen.
Penurunan mutu hasil panen umumnya dikarenakan sifat bahan dan
kurangnya pemahaman tentang hasil produk pertanian yang dapat
dimanfaatkan lebih lanjut dengan pengolahan hasil pertanian. Penerapan
teknologi hasil pertanian diharapkan mampu mengurangi laju penurunan mutu
hasil panen yang selama ini menjadi masalah di tingkat petani dan pada
akhirnya akan berdampak pada mengurangi pendapatan petani.
Saat ini, informasi seputar pertanian di tingkat petani sudah jauh
berkembang dan memberikan begitu banyak kemajuan. Belakangan ini juga
banyak di kembangkan berbagai inovasi pengolahan hasil pertanian yang
mudah pengaplikasiannya dan telah diuji kelayakannya di laboratorium serta
dapat diakses melalui berbagai media baik bulletin maupun informasi lewat
televisi. Informasi teknologi ini di maksudkan untuk memberi pengetahuan
kepada petani tentang cara pengolahan hasil pertanian dan meningkatkan nilai
jual produk pertanian, disisi lain dapat juga sebagai pemacu pengembangan
agroindustri produk olahan pertanian.
Guna mendukung program pengembangan agroindustri produk olahan,
saat ini telah dikembangkan berbagai alat dan mesin pertanian yang didesain
khusus, sehingga memudahkan petani dalam penanganan produk agar lebih
memaksimalkan kualitas dan peningkatan nilai jual di pasaran. Dengan
demikian, harapan akan peningkatan kualitas produk dan nilai tambah dapat
terjamin.
Bahan ajar analisa usahatani ubi kayu dan jalar bagi PP
2
Peserta Pelatihan perlu dibekali dengan materi analisa usahatani agar
dapat diaplikasikan dalam pengelolaan usahanya. Sebaik apapun teknologi
pengolahan hasil pertanian yang dilakukan tanpa adanya kegiatan analisa
usahatani maka kelayakan usaha secara ekonomis suatu usaha tidak dapat
diketahui (untung/rugi). Selain itu melalui analisa usahatani ini petani dapat
menghitung jumlah modal yang dibutuhkan untuk usahatani pada komoditas
tertentu, mengantisipasi resiko usaha misalnya terjadinya fluktuasi harga dan
melakukan efisiensi sehingga menghasilkan keuntungan yang optimal.
B. Deskripsi singkat
Bahan ajar ini membahas tentang pengertian analisa usahatani beserta
komponen-komponennya, tenaga kerja dan efisiensi, modal dan peralatan
usahatani, analisis biaya, pendapatan, dan kelayakan usahatani hasil olahan
produk pertanian khususnya ubi kayu dan ubi jalar.
D. Tujuan pembelajaran
1. Hasil Belajar
Peserta mampu melakukan analisis usaha produksi pengolahan ubi kayu dan ubi
jalar dari aspek finansial dengan tepat sesuai dengan potensi di wilayahnya.
2. Indikator Hasil Belajar
Setelah berlatih peserta diharapkan dapat:
a. Memahami konsep analisis usahatani
b. Mengidentifikasi input produksi
c. Menghitung biaya produksi
d. Menghitung pendapatan
e. Menganalisis kelayakan usaha produksi dengan baik dan benar
2. Pencatatan Usahatani
A. Pengertian pencatatan usahatani
B. Macam – macam pencatatan usahatani
3. Biaya usahatani
A. Pengertian biaya produksi
B. Jenis biaya produksi
4. Pendapatan Usahatani
A. Penerimaan Usahatani
B. Pendapatan Usahatani
G. Pelatih : Widyaiswara
H. Metode
1. Ceramah;
2. Curah pendapat;
3. Tanya jawab;
4. Penugasan;
5. Uji kompetensi.
J. Waktu : 4 JP x 45 menit
I. MATERI
A. Analisis usahatani
1. Pengertian usahatani
Pertanian merupakan kegiatan manusia yang berkaitan dengan
berbagai komoditas pertanian baik tanaman pangan, perkebunan, kehutanan,
hortikultura, peternakan, perikanan. Usahatani adalah suatu tempat yang
dikelola oleh seseorang atau sekumpulan orang dalam unsur-unsur produksi
seperti alam, tenaga kerja, modal dan keterampilan dengan tujuan
berproduksi untuk menghasilkan sesuatu di lapangan pertanian.
Ilmu usahatani merupakan ilmu terapan yang membahas atau
mempelajari bagaimana menggunakan sumberdaya secara efisien dan efektif
pada suatu usaha pertanian agar diperoleh hasil maksimal. Secara efisien
yaitu pemanfaatan sumberdaya tersebut untuk menghasilkan keluaran
(output) yang melebihi masukan (input), sedangkan secara efektif adalah
petani atau produsen dapat mengalokasikan sumberdaya yang mereka miliki
(yang dikuasai) sebaik-baiknya.
Analisa ini dilakukan mulai dari perhitungan besarnya seluruh biaya
(pengeluaran) yang diperlukan dalam suatu proses produksi dan penerimaan
yang akan dan atau diperoleh, serta keuntungan dan kelayakan suatu usaha.
B. Pencatatan Usahatani
1. Pengertian pencatatan usahatani
Pencatatan usaha sendiri merupakan serangkaian kegiatan untuk
mencatat semua aktivitas usaha yang dapat digunakan sebagai bahan
laporan. Sementara itu, pembukuan usaha merupakan suatu rangkaian
kegiatan dalam mencatat semua perubahan atau transaksi yang telah
dilakukan baik menyangkut uang atau barang-barang berdasarkan
ketentuan yang telah ditetapkan guna kelancaran usaha tersebut.
Pencatatan sangat bermanfaat dalam rangka memudahkan penelusuran
balik semua aktivitas produksi yang telah dilakukan terutama bila terjadi
penyimpangan atau masalah yang tidak terkendali, dengan demikian
kesalahan serupa dapat dihindari dan kerugian lebih besar dapat dicegah.
Selain itu Petani dapat merancang perbaikan berkelanjutan berdasarkan
catatan budidaya pada musim.
2. Macam – macam pencatatan usahatani
1. Pencatatan Data Inventaris, yakni mencatat seluruh inventaris
yang dimiliki suatu perusahaan agribisnis pada waktu tertentu;
menilai masing-masing inventaris untuk membantu dalam
menetapkan kekayaan (assets) dan hutang (leabilities);
membandingkan nilai inventaris pada tahun sekarang
dengan tahun sebelumnya; sebagai bahan untuk membuat
pencatatan neraca (balance sheet) untuk laporan usaha.
2. Pencatatan Data Produksi, merupakan mencatat kegiatan-
kegiatan dalam proses produksi, yaitu: tenaga kerja yg
digunakan; jumlah produksi; bagian produksi yang dikonsumsi
Bahan ajar analisa usahatani ubi kayu dan jalar bagi PP
6
sendiri dan membandingkan jumlah produksi saat ini dengan
tahun-tahun sebelumnya. Produksi usaha pertaninan selalu
dicatat dalam satuan. Pencatatan dalam bentuk fisik merupakan
ciri dari catatan ini yang menunjukkan jumlah produksi; jumlah
bahan/sarana produksi yang digunakan serta memberikan
keterangan untuk persiapan suatu perencanaan usaha. Dalam
jangka pendek, catatan produksi ini sangat penting untuk
memilih tanaman/ternak/ komoditi apa yang baik untuk
pengembangan usaha.
Beberapa jenis pencatatan ini antara lain :
• Catatan produksi tanaman.yang dicatat dalam buku
sederhana tentang jenis komoditi, lahan / tempat, biaya
produksi/input dan produksi/output.
• Catatan pengolahan tanah yang mencatat tentang waktu,
alat, tenaga kerja dan biaya-biaya yang dikeluarkan.
• Catatan ternak yakni pencatatan yang berisi
tentang peningkatan produktifitas dan untuk seleksi.
• Catatan tenaga kerja yang dapat dibuat harian, jumlah
tenaga kerja, jenis (laki-laki, perempuan, anak-anak), biaya
tenaga kerja (keluarga / upahan) dan peralatan yang
digunakan.
• Catatan pakan yakni volume pakan yg diberikan harus
dicatat dengan tepat karena pakan merupakan bagian yang
terbesar untuk kebutuhan ternak.
• Catatan pemakaian produksi usaha yaitu berisi
catatan pembelian dan penjualan produksi usaha, jumlah
pemakaian. perubahan pada inventaris perlu tercatat
dengan baik.
3. Pencatatan Data Keuangan
Macam macam pencatatan data keuangan antara lain:
• Catatan bukti transaksi bisnis, merupakan dokumen asli
bahan utama berupa “ slip “ atau bukti-bukti penjualan;
Penerimaan (R) = Q x P
b. Pendapatan/laba usaha
Adalah laba kotor dikurangi biaya usaha dan biaya penyusutan.
Total Biaya
BEP Unit = -------------------------
Harga Jual per unit
Total Biaya
BEP Harga = ----------------------
Jumlah Produksi
Ilustrasi :
Misal, diketahui hasil perhitungan BEP harga = Rp. 1000,-. Maka apabila
produsen memproduksi dengan HPP kurang dari Rp. 1000,-, maka akan
rugi atau tidak layak, sebaliknya bila HPP lebih besar dari Rp. 1000,-, akan
diperoleh keuntungan atau layak.
G. Latihan
1. Sebutkan dan jelaskan biaya!
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis biaya beserta contohnya!
3. Buatlah contoh analisa usaha tani pengolahan ubi kayu dan jalar yang
telah dipelajari di laboratorium BBPP Ketindan sesuai dengan contoh!
Radiks..P. 1997. Analisa Biaya dan Manfaat. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Soekartawi, A. Soeharjo, J.L. Dillon, dan J.B. Hardaker. 1984. Ilmu Usaha tani dan
Penelitian untuk Pengembangan Petani Kecil. DGHE-AUIDP. UI-Press.
Jakarta.
Soekartawi. 2005. Agribisnis : Teori dan Aplikasinya. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Soekartawi, A. Soeharjo, J.L. Dillon, dan J.B. Hardaker. 1984. Ilmu Usahatani dan
Penelitian untuk Pengembangan Petani Kecil. DGHE-AUIDP. UI-Press.
Jakarta.
Sri Teguh W, dkk. 2011. Ringkasan modul road map pengembangan usaha agribisnis
PUAP. Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian
Kementerian Perrtanian. Jakarta