Anda di halaman 1dari 8

Padi Ember Organik

Secara umum, dimana pun, yang namanya menanam padi tekniknya


hampir sama. Yang mebedakan hanya lokasi dan tempat tumbuhnya saja.
Termasuk yang Akang bahas sekarang ini, yaitu padi ember organik.
Sebetulnya disebut padi ember itu karena menanamnya atau
membudidayakannya bukan dilahan sawah seperti biasanya, tetapi di
ember, dan disebut organik karena dalam pemeliharaannya tidak
menggunakan komponen yang berbahan kimia sintetis.

Sudah banyak praktisi yang melakukan budidaya dengan cara ini, namun
setiap pelaku memiliki teknik sendiri-sendir. Memang ada beberapa bagian
yang mirip-mirip, dan itu menurut Akang, merupakan suatu hal yang wajar.
Namun, kalau dilihat secara menyeluruh tidak ada yang sama persis.
Kalo Akang membudidayakan padi di ember ini dengan cara sebagai
berikut:

1. Tempat
Menggunakan ember plastik hitam berdiameter 30 cm dan volumenya,
kalau diisi air kira-kira 10 liter.

2. Media
Terdiri dari tanah (top soil), kompos jerami yang sudah 80% menyerupai
tanah danbokashi kotoran hewan. Semua bahan dicampur dengan
perbandingan sama. Kemudian campuran media diberi air, lalu diaduk-
aduk sampai mendekati seperti lumpur (tetapi tidak samapai jadi lumpur).
Media yang sudah melumpur itu lalu dimasukan ke dalam ember sampai
ketinggian 2,5 cm di bawah permukaan/bibir ember.

3. Penanaman
Pada saat menanam, benih boleh disemai dulu atau ditanam langsung
(tabela) dalam media yang sudah dimasukan ke dalam ember. Apabila
disemai dulu, bibit baru dipindah tanamkan ke ember diusia 10 hss (hari
setelah semai). Sebelum benih disemai/ditanam langsung, benih harus
direndam terlebih dahulu. Selengkapnya mengenai cara merendam dan
menyemai bisa lihat disini.

4. Pemeliharaan
Meliputi pemberian air, pencabutan rumput (kalo ada), pemupukan, dan
penanggulangan hama dan penyakit.
-   Air baru diberikan apabila media kering (usahakan, sesekali, sampai
kondisi medi retak basah). Pemberian air harus sampai permukaan ember.
Pemberian air dihentikan saat tanaman berumur 95 hst (hari setelah
tanam).
-   Saat tanaman berumur 14 hst (24 hss) sampai 49 hst (59 hss), pupuk
tanaman dengan Nutrisi Fase Vegetatif dan saat tanaman berumur 56 hst
(66 hss) sampai 91 hst (101 hss), dipupuk dengan Nutrisi Fase Generatif.
Pengaplikasian pupuk dilakukan dengan cara disiram dan disemprot,
berselang-seling (bergantian) setiap 7 hari sekali.
-   Untuk mencegah terjadinya serangan hama dan penyakit sebaiknya
dilakukan penyemprotan secara berkala menggunakan Pestisida
Hewani dan atau Pestisida Dari Air Cucian Beras.
5. Panen
Dilakukan bila bulir padi sudah menunjukkan matang secara fisiologis,
yang dicirikan dengan berwarna kuning cerah keseluruhan, serta bila
ditekan dengan kuku jari tangan terasa keras dan tidak meninggalkan
bekas tekanan. Biasanya kondisi tersebut setelah usia tanaman mencapai
110-120 hst (tergantung varietasnya).
ss

Anda mungkin juga menyukai