2 Sambutan Pembukaan Sekditjen
2 Sambutan Pembukaan Sekditjen
REPUBLIK INDONESIA
SAMBUTAN
SEKRETARIS
DIREKTORAT JENDERAL
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
PADA PEMBUKAAN
WORKSHOP NASIONAL EVALUASI
PNPM INTEGRASI SPP-SPPN T.A. 2011 DAN
PERSIAPAN PELAKSANAAN T.A. 2012
3
teknokratik (eksekutif) dan politis (legislatif), serta
terlegitimasinya perencanaan partisipatif. Aspek
penganggaran, menjadi hal terpenting untuk
memastikan pembangunan desa dan masyarakat desa,
dilaksanakan sesuai hasil-hasil perencanaan
partisipatif.
Dari laporan pelaksanaan program yang kami terima
hingga T.A. 2012, banyak lokasi program secara
bertahap telah menunjukkan kemajuan positif dari sisi
perencanaan partisipatif, melalui penerbitan regulasi
daerah. Sedangkan dari sisi penganggaran masih
sangat sedikit kabupaten, yang telah memiliki regulasi
dalam bentuk Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK).
6
selalu kami sampaikan, agar semua regulasi yang
sudah ditetapkan tidak sia-sia.
Hal yang sama, untuk dokumen aturan perencanaan
desa, yakni RPJMDes maupun RKPDes, hendaknya
tidak dimaknai sebagai produk PNPM Mandiri
Perdesaan. Semua dokumen tersebut mesti dipahami
sebagai bagian dari ungkapan kesadaran masyarakat,
untuk terlibat aktif dalam perencanaan pembangunan.
Permendagri Nomor 66 tahun 2007 tentang
Perencanaan Pembangunan Desa, secara tegas
menyebutkan bahwa rencana pembangunan desa
disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi
antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
pengawasan pembangunan. Jaminan tersebut, menjadi
modal kuat bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah,
untuk bersama-sama dan sinergi dalam
menyelenggarakan pembangunan daerah.
7
Ketiga topik tersebut, merupakan agenda utama
PNPM Integrasi SPP-SPPN. Untuk itu, kami sangat
mengharapkan agar pengalaman narasumber daerah
maupun pengalaman masing-masing daerah, dapat
didiskusikan secara baik sehingga diperoleh rumusan-
rumusan strategi pengembangan program.
SEKRETARIS
DIREKTORAT JENDERAL PMD
8
NURYANTO