Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

Keamanan Pangan

Dosen Pengampu : Ella Saparianti STP, MP

Kelas D

Disusun oleh:

1. Sekar Nabila Anggriana 205100100111018


2. Nurul Hilma 205100100111020
3. Aulia Fikri Alhafizh 205100100111054
4. Silvia Febry Prawesti 205100100111065
5. Rifda Balqis Salsabila 205100101111005

Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan


Departemen Ilmu Pangan dan Bioteknologi
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Brawijaya
2023

1. Pengertian Keamanan Pangan


Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan
dari kemungkinan tiga cemaran, yaitu cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang
dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk
dikonsumsi.
→ suatu upaya atau pengkondisian produksi makanan yang menerapkan prinsip keamanan,
dimana ada beberapa acuan sistem produksi, umumnya mengacu pada SNI.
LPPOM UI : memiliki peran untuk memeriksa kehalalan produk pangan, yg
mengeluarkan sertifikasinya BPJPH.
Perlu dibedakan antara SNI dan ISO.

2. Pentingnya Keamanan Pangan → keamanan pangan penting karena memiliki kaitan erat
terhadap penyakit yang disebabkan oleh pangan secara global
● Bagi Kesehatan
Mengkonsumsi pangan yang tidak aman dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Pangan yang tidak aman dapat ditandai dengan cemaran biologis, fisik, maupun kimia.
Cemaran biologis akan menyebabkan keracunan yang biasanya ditandai dengan mual,
muntah, diare, dan pusing. Sedangkan mengkonsumsi pangan yang terpapar cemaran
fisik dan kimia akan membahayakan bagi tubuh.
→ Agar keamanan pangan dapat memberikan dampak positif bagi konsumen maupun
masyarakat
● Bagi Negara (Sosial, Pendidikan, dan Ekonomi)
Keamanan pangan merupakan salah faktor penting dalam penyelenggaraan sistem
pangan dalam suatu negara. Oleh karena itu dalam penerapannya telah terdapat
beberapa regulasi, yang salah satunya adalah UU, No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan yang dimana memuat bahwa makanan yang diedarkan kepada masyarakat
harus memenuhi standar kriteria aman dikonsumsi. Keamanan pangan sendiri selain
dapat berpengaruh terhadap kesehatan juga berpengaruh terhadap stabilitas negara.
Alasannya karena kesehatan buruk akibat keamanan pangan yang rendah dapat
berpengaruh secara langsung terhadap pertumbuhan dan perkembangan para generasi
bangsa yang dimana hal tersebut juga merupakan kunci permasalahan sosial,
pendidikan, serta ekonomi.

3. Kasus terkait keamanan pangan


1. Kasus anak yang diduga keracunan makanan berasap dengan nitrogen cair atau ciki
ngebul (Mulai Juli 2022)
Pada dasarnya, telah terdapat regulasi yang menjelaskan terkait penggunaan nitrogen
cair yang ditetapkan oleh BPOM. Yakni, memastikan bahwa nitrogen cair tidak
terkandung lagi pada produk pangan (kondisi tidak berasap dan tidak ada wujudnya).
Namun adanya sensasi yang diberikan berupa mengebul dan dingin dari nitrogen cair
lah yang ditawarkan pada anak-anak.
Kasus yang terjadi: luka bakar, KLB keracunan pangan, radang dingin, tenggorokan
terbakar, hingga kesulitan bernapas.
2. Kasus penarikan produk mie sedaap yang diekspor ke Hongkong akibat dugaan
kandungan etilen oksida
Pada pertengahan bulan September 2022, terdapat dugaan adanya kandungan residu
pestisida etilen oksida yang terkandung pada mie sedap berjenis Korean Spicy Chicken
Flavor yang diedarkan di negara Hongkong. Residu tersebut ditemukan pada komponen
bumbu dari mie tersebut. Etilen oksida atau yang sering kali disingkat sebagai Eto
merupakan suatu pestisida yang umumnya dimanfaatkan dalam fumigasi. Hal tersebut
mengakibatkan peredaran mie instan jenis itu juga ditarik di beberapa negara lain. Yang
akhirnya pun kasus tersebut ramai diperbincangkan di Indonesia dan mendorong BPOM
untuk melakukan penyelidikan dan pengujian. Hasil dari pengujian yang dilakukan
menghasilkan produk jenis tersebut yang diedarkan di Indonesia tidak mengandung
etilen oksida.
Tanggapan :
Dengan adanya kasus tersebut konsumen juga harus bersikap cermat dalam
mengkonsumsi semua makanan yang dikonsumsi. Selain itu konsumen juga harus
dapat menggali setiap informasi mengenai makanan yang beredar. Karena dalam hal ini
saja jika meskipun daerah asal produk sama, namun masih terdapat kemungkinan
perbedaan kandungan bahan yang juga diakibatkan oleh adanya perbedaan regulasi
yang mengatur tentang pangan. Contohnya kemungkinan juga terdapat perbedaan
batas maksimal kandungan etilen glikol di setiap negara.

3. Penarikan obat sirup anak yang berisiko mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan
dietilen glikol (DEG). Senyawa kimia tersebut sebagai pelarut dan anti-freezing bagi obat
sirup. senyawa ini juga dapat digunakan sebagai pelarut dalam obat sirup untuk
menggantikan gliserin karena harganya lebih murah. Berbeda dengan gliserin, etilen
glikol dan dietilen glikol dapat menyebabkan keracunan jika dikonsumsi melebihi batas
aman.

4. Penarikan produk es krim kelas premium merek Haagen-Dazs rasa vanila. Penarikan ini
disebabkan karena ditemukan kandungan Etilen Oksida (EtO) dalam produk tersebut
yang melampaui batas sehingga dapat membahayakan konsumen. Produsen wajib
menarik stok es krim tersebut di seluruh gerai di Indonesia. Diduga residu EtO berasal
dari bahan tambahan pangan (BTP) golongan stabilizer dari jenis gum. Risiko kesehatan
akibat paparan jangka panjang residu EtO dalam makanan yaitu kanker.

5. Mahasiswa UB keracunan makanan saat kegiatan KKM


Diduga makanan mengandung bakteri E. coli sehingga menyebabkan 510 mahasiswa
mengalami keracunan dengan gejala mengalami mual, muntah, dan pusing. Bahkan 11
mahasiswa harus menjalani perawatan medis

6. Penarikan dendeng sapi tidak melalui inspeksi USDA di Amerika


Pada bulan April, Tennessee Brown Bag menarik 2.082 kilogram produk dendeng sapi
karena tidak melalui inspeksi USDA. Departemen Pertanian Tennessee menemukan
perihal tersebut dan melaporkannya kepada FSIS, hingga kemudian mendorong
investigasi. Investigasi menemukan bahwa produk dendeng sapi tersebut tidak memiliki
tanda lulus inspeksi USDA dan diproduksi di sebuah fasilitas yang belum pernah
menjalani inspeksi USDA. Dengan kekhawatiran bahwa sudah ada masyarakat yang
membeli dendeng tersebut, FSIS menyarankan kepada publik untuk mengembalikan
produk tersebut ke tempat mereka membelinya, atau membuangnya.

MATERI
-> Menginginkan konsumsi pangan yang sehat dan aman.
Strategi penyiapan bahan pangan (from hulu to hilir), terdapat rangkaian tahapan yang
berkesinambungan dan menerapkan prinsip keamanan pangan.
● Farming - GFP (good farming practices - GHP post harvest handling - GMP Processing -
GDP Distribution -GRP Market - GCP Consumen (bagian dr HACCP)
—> mengontrol retail atau market untuk memudahkan identifikasi

Pangan yang dikategorikan aman harus terbebas dari berbagai cemaran seperti
- Cemaran fisik
Merupakan kontaminan yang bersumber dari objek yang tida sengaja masuk dalam
makanan. Ex : rambut, kerikil, plastik, steple, etc.
- Cemaran kimia
Merupakan kontaminan yang memuat bahan kimia seperti herbisida, pestisida, dan obat
veteriner.
- Cemaran biologi
Merupakan kontaminan yang bersumber dari substansi makhluk hidup. Ex : serangga

Hal tersebut harus dikendalikan oleh pelaku usaha pangan, diatur seta diawasi oleh pemerintah
dengan peraturan perundang-undangan. Tidak hanya mengacu pada jenis produknya, namun
juga jaminan sistemnya.
Perlu Jaminan proses untuk memastikan tidak adanya cemaran pada pangan.

Kasus keamanan pangan di Indonesia:


Pentingnya pengetahuan CPPOB

Ulasan

Anda mungkin juga menyukai