Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

3.1.1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian

kuantitatif, karena data yang diperoleh nantinya berupa angka. Dari

angka yang diperoleh akan dianalisis lebih lanjut dalam analisis data.

Penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu Kualitas Aktiva

Produktif (KAP) dan Non Performing Financing (NPF) sebagai

variabel bebas (independent) dan Return On Asset (ROA) sebagai

variabel terikat (dependent).

3.1.2. Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan

informasi mengenai data. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan

menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud

khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya.

Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber

pertama atau tempat objek penelitian dilakukan.

2. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud

selain menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.1 Data ini

1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2009,
Cet. Ke 8, h. 137.

50
51

dapat ditemukan dengan cepat. Dalam penelitian ini yang

menjadi sumber data sekunder adalah literatur, artikel, jurnal

serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang

dilakukan.

Selain data primer, sumber data yang dipakai peneliti adalah

sumber data sekunder, data sekunder didapat melalui berbagai

sumber yaitu literatur artikel, serta situs di internet yang berkenaan

dengan penelitian yang dilakukan. Untuk lebih jelasnya mengenai

data dan sumber yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti

mengumpulkan dan menyajikan dalam tabel 3.1.

Tabel 3.1

No Jenis Data Sumber Data


1 Profil Perusahaan Website PT. Bank Muamalat
Indonesia Tbk.
2 Neraca tahun 2009-2012 www.bi.go.id
3 Laporan laba/ rugi www.bi.go.id
periode tahun 2009-2012 laporan keuangan publikasi bank
umum syariah.
4 Kualitas Aktiva Produktif www.bi.go.id
periode tahun 2009-2012

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi
52

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek

atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Jadi populasi sebenarnya bukan hanya orang tetapi

juga objek atau subjek beserta karakteristik atau sifat-sifatnya.

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan

bulanan. Bank Muamalat periode 30 bulan terakhir.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah atau karakteristik tertentu

yang diambil dari suatu populasi yang akan diteliti secara rinci.2

Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini sesuai dengan

metode yang berlaku sehingga betul- betul representatif. Sampel dari

penelitian ini adalah seluruh dari jumlah populasi laporan keuangan

Bank Muamalat selama 30 bulan terakhir.

3.2.3. Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel adalah pembicaraan bagaimana

menata berbagai teknik dalam penarikan atau pengambilan sampel

penelitian, serta merancang tata cara pengambilan sampel agar

menjadi sampel yang representatif (mewakili).3

3.3. Metode Pengumpulan Data

2
Muhamad, loc.cit., h. 162.
3
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik Serta Ilmu- Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta : Prenada Media, 2005, h. 105.
53

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah:

3.3.1. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

memperoleh data dengan cara dokumentasi, yaitu mempelajari

dokumen yang berkaitan dengan seluruh data yang diperlukan dalam

penelitian. Dokumentasi dari asal kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi,

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti laporan keuangan

perusahaan serta dokumen lain dalam perusahaan yang relevan

dengan kepentingan penelitian.

3.3.2. Wawancara

Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dari responden

(sumber data) atas dasar inisiatif pewawancara (peneliti) dengan

menggunakan alat berupa pedoman atau jadwal wawancara, yang

dilakukan secara tatap muka (personal, face to face interview)

maupun melalui telepon (telephone interview). Alat pengumpulan

data dalam wawancara biasanya berbentuk pedoman atau jadwal

wawancara (interview schedule), yaitu daftar pertanyaan yang telah

disusun peneliti untuk ditanyakan kepada responden dalam suatu

wawancara yang pengisisannya dilakukan oleh pewawancara. Skedul


54

wawancara dirumuskan berdasarkan konsep analitis variabel

penelitian.4

3.3.3. Observasi

Untuk mendapatkan data penelitian, penulis melakukan

Observasi5 dengan survey lokasi penelitian yaitu di Bank Muamalat

Cabang Semarang dan wawancara langsung pada karyawan di Bank

Muamalat Cabang Semarang agar mendapatkan data yang otentik

dan spesifik.

3.4. Definisi Operasional

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari objek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, variabel adalah

konsep yang mempunyai bermacam- macam nilai, berupa kuantitatif

maupun kualitatif yang nilainya dapat berubah- ubah.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu, variabel independen

yaitu resiko pembiayaan dan variabel dependen yaitu profitabilitas. Variabel

resiko pembiayaan terdiri dari dua indikator yaitu, KAP (Kualitas Aktiva

Produktif) (X1) dan NPF (Non Performing Financing) (X2). Variabel

profitabilitas terdiri dari satu indikator yaitu, ROA (Return On Asset) (Y).

4 ?
Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, Aplikasi Statistika Dalam Penelitian, Cet.
pertama, Bandung : Pustaka Setia, 2006, h. 32.
5
Observasi merupakan suatu proses yang komplek, suatu proses yang tersusun dari
berbagai proses biologis dan psikologis.
55

Tabel 3.2

Variabel dan Indikator Penelitian

No Variabel Definisi Indikator Skala


1 Resiko Resiko pembiayaan adalah resiko 1. Kualitas Rasio
Pembiayaan yang terjadi akibat kegagalan Aktiva
pihak lawan memenuhi Produktif
kewajibannya. Resiko (KAP).
pembiayaan dapat bersumber dari 2. Non
berbagai aktivitas fungsional bank Performing
seperti pembiayaan (penyediaan Financing
dana). (NPF).
2 Profitabilitas Kemampuan manajemen untuk 1. Return On Rasio
memperoleh laba yang dinyatakan Asset
dalam persentase. Profitabilitas (ROA).
pada dasarnya adalah laba yang
dinyatakan dalam persentase
profit.
Sumber : Berdasarkan hasil pengolahan data dan berbagai referensi buku.

3.5. Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk

mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Dengan

melihat kerangka pemikiran teoritis, maka teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif.

Di dalam penelitian ini ada beberapa analisis yang digunakan untuk

mengetahui pengaruh resiko pembiayaan terhadap profitabilitas.

Diantaranya yaitu menggunakan analisis:


56

3.5.1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah pengujian pada variabel penelitian

dengan model regresi, apakah dalam variabel dan model regresinya

terjadi kesalahan atau penyakit. Berikut ini macam-macam Uji

asumsi klasik :

3.5.1.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak, model

regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal

atau mendekati normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka

uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

Uji normalitas dapat dilakukan dengan melihat

normal probability plot yang membandingkan distribusi

komulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi

komulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan

membentuk satu garis lurus diagonal. Jika distribusi data

normal maka garis akan menggambarkan data yang

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

3.5.1.2. Uji Multikolinieritas

Yaitu adanya hubungan yang kuat antara variabel-

variabel independen dalam persamaan regresi, adanya

multikolinearitas akan mengakibatkan ketidaktepatan


57

estimasi, sehingga mengarahkan kesimpulan yang

menerima hipotesis nol. Hal ini menyebabkan koefisien

regresi terdapat signifikan dan standar deviasi sangat

sensitif terhadap perubahan data.6 Uji Multikolonieritas

bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Jika variabel independen saling

berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.

Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai

korelasi antar sesama variabel independen sama dengan

nol.7

Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala

Multikolinearitas dapat dilakukan dengan:

1. Melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF),

Multikolinearitas terjadi bila nilai VIF berada diatas 10.

2. Mempunyai angka tolerance kurang dari 0,1. Angka

tolerance yang kecil sama dengan angka VIF yang besar

(karena VIF = 1/tolerance) sehingga menunjukkan

adanya multikolinearitas.

6
Nuroniatus Solicha, Analisis Pengaruh Net profit Margin terhadap Return On Asset,
Semarang : IAIN Walisongo, 2005, h. 40.
7
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate SPSS, Semarang : Undip, 2011, h. 105.
58

3.5.1.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

varians dari residual satu pengamatan yang lain tetap, maka

disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas.8

Yaitu variabel pengganggu (memiliki varian yang

berbeda dari atau observasi ke observasi lainnya atau varian

antar variabel independen tidak sama). Hal ini melanggar

asumsi heterokedastisitas yaitu setiap variabel penjelas

memiliki varian data time series.9

Dalam penelitian ini penguji heteroskedastisitas

dilakukan dengan melihat Scatter Plot dengan dasar analisis

sebagai berikut:

1. Jika ada pola tertentu seperti titik yang akan membentuk

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar

kemudian menyempit), maka mengindikasikan terjadi

heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar di atas

dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

8
Ibid, h. 139.
9
Ibid, h. 42.
59

3.5.1.4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui

digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antar

anggota serangkaian observasi yang diurutkan berdasarkan

waktu (data time series).

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam

model regresi linier ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan

sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Untuk

mengetahui ada tidaknya autokorelasi dalam suatu model

regresi dilakukan dengan menggunakan Durbin Watson

Test. Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk

autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan

mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model

regresi dan tidak ada variabel lag di antara variabel

independen. Hipotesis yang akan diuji adalah:

H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0)

HA : ada autokorelasi (r ≠ 0)

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi:


60

DW Kesimpulan
Kurang dari 1.10 Ada Autokorelasi
1.10 dan 1.54 Tanpa autokorelasi
1.54 dan 2.46 Tidak ada autokorelasi
2.46 dan 2.90 Tanpa autokorelasi
Lebih dari 2.91 Ada autokorelasi

3.5.2. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda (Multiple Linier Regression

Analysis) merupakan pengembangan dari analisis regresi sederhana

dimana terdapat lebih dari satu variabel independen.10

Y = a + b1 x1 + b2 x2 + e

Keterangan:
Y = ROA
a = Konstanta
x1 = KAP
x2 = NPF
b = Koefisien regresi yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y
jika satu unit perubahan pada variabel bebas (variabel X).
e = kesalahan prediksi.

3.5.3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen atau

terikat. Nilai koefisien determinan adalah nol dan satu. Nilai R 2 yang

kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan

10
Nuronatus Sholichah, Analisis Pengaruh Net Profit Margin, Semarang : 2009, h. 39.
61

variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu

berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

R2 = (r2)

Dimana :

R2 = koefisien determinasi

R2 = koefisien korelasi.

Apabila akar koefisien determinan menunjukkan angka

mendekati 1 berarti variabel bebas memiliki pengaruh yang besar

terhadap variabel yang terikat. Demikian juga sebaliknya apabila

koefisien determinasi mendekati 0 berarti bahwa perubahan variabel

terikat banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar variabel yang

diteliti.

3.6. Pengujian Hipotesis

Untuk suatu media yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui

apakah suatu hipotesis atau dugaan sementara atas suatu variabel x terhadap

variabel y ada pengaruh atau tidak ada pengaruh.

Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji

signifikasi variabel independen (X1) terhadap variabel dependen (y) baik

secara personal maupun bersama-sama dilakukan dengan uji signifikan

secara individual (Uji t) dan uji signifikan secara simultan (Uji f).

3.6.1. Uji Signifikasi Individual ( Uji t )


62

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

suatu variabel independen individual akan memenangkan variansi

variabel dependen. Uji berarti (bi) dilakukan dengan statistik t. Hal

ini digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari

independennya.

Ho : bi = 0. Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel

independen (d1) terhadap variabel dependen (y).

Ha : b1 ≠ 0. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel

independen (X1) terhadap independen individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen uji berartinya (bi) dilakukan

dengan statistik t. Hal ini digunakan untuk menguji koefisien regresi

secara parsial dari independennya.

Kriteria pengujian

- Taraf Signifikan P-Test = 0,05 (α = 5%)

- Derajat Kebebasan t table (α /2; (n-k-1))

Dimana: α /2; = 0,025, n = jumlah sampel, dan K= jumlah

variabel bebas.

- Nilai t hitung dapat dicari dengan rumus :

Adapun dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1. Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak.

2. Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima.

3.6.2. Uji Signifikasi Simultan (uji f)


63

Uji statistik f pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen.

Hipotesis ini dirumuskan sebagai berikut :

Ho : bi = b2 = b3 = b4 = 0

Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama

terhadap variabel independen.

Ha: bi = b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0

Artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama terhadap

variabel independent.

Kriteria pengujian:

- Taraf signifikan = 0,05 (α = 5%)

- Derajat kebebasan pembilangan f – tabel dimana : α = 0,05, n =

jumlah sampel, dan k = jumlah variabel bebas.

- Rumus f hitung adalah :

Dimana:
R = koefisien korelasi berganda dikuadratkan

N = jumlah sampel

K = jumlah variabel bebas.

Adapun dasar pengambilan keputusannya adalah:

1. Jika Fhitung > ftabel, maka Ho di tolak.

2. Jika Fhitung < ftabel, maka Ho diterima.


64

Anda mungkin juga menyukai