Gubernur Bali mengapresiasi kreativitas dan inovasi karya seni para Yowana di Desa Adat se-Bali dalam
membuat Ogoh-Ogoh serangkaian Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1942. Kreasi Ogoh-Ogoh yang diciptakan
secara umum telah menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan tanpa sterofoam, yang sesuai dengan
Peraturan Gubernur Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai.
Mengingat kondisi saat ini sebagai dampak wabah pandemi COVID-19, Pemerintah Pusat dan Gubernur
Bali telah melarang kegiatan keramaian yang mengumpulkan banyak orang, sehingga Pengarakan Ogoh-
Ogoh dalam rangka Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1942 tidak dapat dilaksanakan. Hal ini tentu saja
menimbulkan rasa kecewa atau kurang puas bagi para Yowana dan Krama Bali. Gubernur Bali sangat
memahami kondisi ini. Namun Kita harus patuh dan disiplin dalam mengikuti kebijakan Pemerintah demi
penyelamatan umat manusia.
Sehubungan dengan itu, setelah mendengar masukan dan diskusi dengan Bupati/Walikota Se-Bali serta
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bali, dan Majelis Desa Adat Provinsi Bali, maka Gubernur
Bali memutuskan akan menyelenggarakan Festival / Parade Ogoh-Ogoh se-Bali yang dilaksanakan dalam
rangka Hari Jadi ke-62 Provinsi Bali.