Anda di halaman 1dari 4

TUGAS CASE AUDITING

AUDITING DAN ATESTASI

“PENERIMAAN PERIKATAN AUDIT”

Disusun Oleh:

Namira Mudrikah Rahmadhina 210020102111009


Dinda Danela 210020102111002

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
PENERIMAAN PERIKATAN AUDIT

1. Atas uraian kasus di atas, menurut kelompok kami jika kami diposisiskan sebagai Sandi
Aditya, hal-hal yang akan kami lakukan dan jadikan perhatian utama untuk memberikan
rekomendasi kepada Adi Gunadi terkait dengan rencana proses penerimaan klien baru
PT.EMJ, antara lain:
 Terkait dengan opini audit untuk laporan keuangan perusahaan tahun 2013 yakni
modified opinion untuk masalah perpajakan, dimana terdapat kurang bayar PPH
badan 25 dan 29 dengan nilai yang cukup signifikan yakni sebesar Rp.
11.223.340.000.
 Munculnya dugaan dari DJP terkait adanya praktek transfer pricing dimana
sebagian persediaan barang dagang dijual dengan menggunakan harga jual khusus
di bawah harga pasar yang wajar sehingga terdapat koreksi positif atas laba
perusahaan untuk tahun buku 2013 sebesar Rp. 44.893.360.000.
 Keterangan yang diberikan oleh PT. EMJ bahwa munculnya SKP kurang bayar
dikarenakan DJP sengaja mencari celah-celah perpajakan wajib pajaknya karena
realisasi pajak kurang dari jumlah yang ditargetkan, hal ini perlu dianalisis lebih
lanjut.
 Adanya dugaan dilakukannya proses relokasi sebagaian keuntungan perusahaan di
Indonesia ke perusahaan induk di Singapura untuk mengurangi pembayaran
pajak.
 Adanya aktivitas manajemen turnover yang cukup signifikan

Yang dapat kami rekomendasikan terkait dengan tawaran audit dari PT. EMJ, antara
lain:

 KAP GBR sebaiknya melakukan komunikasi dengan auditor terdahulu yakni


dengan KAP Sudjtmoko dan rekan untuk dapat mengetahui dan menganalisis
lebih dalam terkait dengan masalah penghindaran pajak PT. EMJ.
 Menelaah lebih lanjut laporn keuangan konsolidasian PT. EMJ untuk melihat
dan memastikan ada tidaknya praktek transfer pricing oleh PT. EMJ.
 Menganalisis lebih menyeluruh terkait dengan aktivitas manajemen turnover
dalam perusahaan, karena pihak-pihak yang memegang peranan penting
dalam perusahaan seperti wakil manajer divisi akuntansi dan keuangan serta
staff controller perusahaan memutuskan untuk mengundurkan diri. Hal ini
dapat berdampak pada kurangnya bukti audit karena pihak-pihak ini yang
bertanggungjawab dalam aktivitas perusahaan di tahun 2014.

2. Atas tawaran yang diberikan oleh Andri Setiawan maka KAP GBR bisa menerima
tawaran untuk melakukan audit laporan keuangan dari PT. EMJ, jika terpenuhi beberapa
kondisi berikut:
 Dari segi integritas manajemen, yakni apabila KAP GBR telah melakukan
komunikasi dengan auditor terdahulu, dan dipastikan bahwa tidak terdapat salah
saji yang cukup material terkait laporan keuangan PT. EMJ. Terutama dengan
alasan dari auditor terdahulu untuk memberikan opini WDP atas laporan keuangan
PT. EMJ.
 Hasil komunikasi dengan auditor terdahulu menunjukan bahwa penggantian
penggunaan jasa dengan KAP Sudjatmoko ini dikarenakan PT. EMJ ingin diaudit
oleh KAP ternama seperti KAP GBR, bukan karena ada masalah-masalah yang
cukup krusial dengan auditor terdahulu.
 PT. EMJ tidak membatasi perolehan bukti audit. Auditor harus mempertimbangkan
apakah manajemen dapat membatasi perolehan bukti audit dalam pelaksanaan prosedur
audit. Jika manajemen mencegah kunjungan ke lokasi-lokasi tertentu yang dianggap
material oleh auditor, atau membatasi hubungan dengan konsumen atau supplier tertentu,
auditor harus mempertimbangkan apakah tindakan-tindakan tersebut.
 Dari segi stabilitas keuangan, PT. EMJ cukup stabil beberapa decade terkahir ini,
dimana pergereakan industry komponen elektronik ini tumbuh dengan pesat.
Artinya secara stabilitas, cukup memadai.
 Auditor memastikan bahwa perusahaan yang diaudit tidak memiliki masalah yang
beresiko tinggi sehingga berdampak pada hasil permeriksaan.

Sebaliknya Atas tawaran yang diberikan oleh Andri Setiawan maka KAP GBR bisa
menolak tawaran untuk melakukan audit laporan keuangan dari PT. EMJ, dikarenakan
beberapa kondisi berikut:
 Apabila PT. EMJ membatasi perolehan bukti audit. Auditor harus
mempertimbangkan apakah manajemen dapat membatasi perolehan bukti audit dalam
pelaksanaan prosedur audit. Jika manajemen mencegah kunjungan ke lokasi-lokasi
tertentu yang dianggap material oleh auditor, atau membatasi hubungan dengan
konsumen atau supplier tertentu, auditor harus mempertimbangkan apakah tindakan-
tindakan tersebut.
 Apabila PT. EMJ membatasi komunikasi KAP dengan auditor terdahulu.
 Apabila dari segi stabilitas keuangan, PT. EMJ tidak cukup stabil.
 Apabila perusahaan yang diaudit tidak memiliki masalah yang beresiko tinggi
sehingga berdampak pada hasil permeriksaan.

Anda mungkin juga menyukai