Anda di halaman 1dari 17
@ bslam Berakal €)Suci dari hadas besar. ‘Yang membatalkan Tika : Bersetubuh Keluar dari masjid dengan tidak ada udzur, B, Lailatu--Qadar Sangat disunatkan beritikaf pada sepuluh hari terakhir dalam ‘bulan puasa. Di antara hari yang sepuluh itu ada suatu malam ‘yang pahala beribadah pada malam itu menjadi berlipat beribu kal. Malam yang sedemikian itu dinamakan malam Qadar atau Lailatu-1-Qaddar. Kepastian harinya yang tidak dapat ditentu-" kkan, agar Kita memperbanyak ibadah sepanjang sepuluh malam C. Jadwal Waktu. Guna memudahican orang banyak dalam menentukan waktu berbuka (Maghrib), waktu imsak (mulai'tidak boleh makan), dan waktu-waktu shalat semuaya, biasanya telah dibuat jad- wal waktu untuk tiap-tiap daerah/tempat. ‘Tiap-tiap daerah mempunyai jadwal waktu senditi-sendiri yang, berbeda-beda. Maka dari itu, perlu diperhatikan cara membuat ‘dan mempergunakan jadwal waktu tersebut. (Ingat keterangan dalam Pelajaran Figih 1), PERTANYAAN-PERTANYAAN 2. Apakah Ttikafitu? 2. Bagaimana cara mengerjakannya? 3, Seburkan bacaan do'a yang baik dalam ber'tikaf, dan artikan! 4. Apayang membatalkan Tikal? 5. Apakah yang dimaksudl dengan Lailatul-Qadar? FIQH2-28 BAB KETIGA HAJI DAN UMRAH 1, PENGERTIAN HAJI DAN UMRAH Asal arti kata Haji: ‘Menuju atau mengunjungi. ‘Adapun Haji dalan syar‘at Islam : : h Suef, untuk beribadah yang, , dan kewajiban-kewajibannya Haji adalah rukun Islam yang kelima, Di dalam Al-Qur‘an diperintahkan sebagai berikut: menunaikan, dan sébelum datang sendiri ke tempatnya. ‘Yang wajib-wajib dan rukun-rukunnya akin mudah sekali di- mengerti, dan dihafalkan, lebih lagi jika kita sudah datang di- tempatnya bersama-sama dengan rombongan jama‘ah hajilain- nya. FQH2-29 ‘Mungkin yang menyebabkan kesukaran pengertian dan kacau- nya ingatan, ialah do'a-do'a karangan yang panjang-panjang, padahal sebenarnya bukan rukun dan bukan wajib. rmengeyjakannyar(prakteknya), akan. lebih mudah dimengert rnanti dengan melihat, daripada dengan mendengarkan keterangan-ketezangan. A. Syarat-syarat wajib haji (Orang-orang yang berkewajiban menjalankan haji itu hanyalah yang memenuhi syarat-syarat yang tersebut di bawah ini: e-Mampu (kuasa). Yang dimaksud dengan mampu : 1. Mempunyai bekal yang cukup, untuk pulang pergi dan cculup pula untuk nafkah bagi yang ditinggalkan. 2. Ada kendaraan yang sesuai dengan keadaannya. Ini bagi orang yang rumahnya jah dari Makkah. 3. Aman. ‘4. Bagi perempuan, bersama-sama dengan muhrimnya atau uu perempuan yang dipercaya. lum berkewajiban atau belum baligh, dapat ssah juga hajinya, tetapi apabila sudah baligh masih berkewa- jiban pula untuk menunaikan haji, B, Hubungan Umrah dengan Haji Di dalam ibadah haji, sebenarnya mengandung dua macam iba- dah yang berhubung-hubungan, yaitu: ‘a. Umrah : yang biasa dikatakan orang haji kecil. Haji: yang biasa dikatakan orang haji besar. FIQIH 2-30 i dalam Al-Qur'an diperintahkan sebagai berikut : Ass Aish “Don empurnaanla baa aj den ura Kren mpl aji dan ur carb 196) Untuk menunaikan ibadah umrah dan hail, dapat dikerjakan sebagai berikut: 1. Lebih utama mengerjakan umrah, yang disebut haji kecil hingga. selesai. Kemudian pada waktu haji atau haji besar (8 Dzulhijjah), barulah mengerjakan ibadah haji hingga selesai. ‘makan secara tamattu’ atau disebut “haji eamateu’ Cara inilah yang dijalankan oleh kebanyakan jama‘ah haji, Barang siapa mengerjakan dengan cara yang sedemikian itu, wa- jib membayar dam (denda).. 2.Dengan mengerjakan kedua-duanya umrah dan haji menjadi satu, sekali jalan. Cara ini dinamakan cara Qiraan atau dina- makan dengan “Haji Qiraan’ Barang siapa yang mengerjakan cara Qiraan ini, juga wajibmem- bayar dam (denda). 3Pada_waktu ‘mengerjakan Sedang umrah, lanka sebelum bulan Syawwal, atau setelah selesai mengerjakan haji di dalam tahun itu juga. : Cara inilah yang terbaik, dan dinamakan cara Ifraad atau disebut Haji Ifraad. Barang siapa yang memakai cara ifraad ini, apabila masuk ke dalam tanah haram (Makkah), wajib ihram haji dan thawaf, yang dioamalan Thawef Que nse Besplbsan cans eel tiba waktunya men, sampai 33 Daulhij ees dafiua abaadatendape Hal denda atau dam, akan diterangkan pada babnya, Meee sampai 13/13 Dzulhijjah) hanya FIQH 2-31 2 RUKUN, WAJIB, SUNNAH HAJT ‘A. Rukun haji ada énam perkara : a. Thram —: Berpakaian ihram dan niat ihram haji. b. Wukuf : Berdiam di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhij- jah. ¢. Thawaf:Thawaf haji, yang disebut Thawaf Ifadlaah. _ 4. Sayi —: Berjalan’atau lari kecil antara bukit Shofa dan Marwah. . Tahallul : Membuka ihram dengan cara menggunting ram- but sedikitnya 3 helai. Tertib = Berurutan. cheatin’ é Apabila ditinggalkan salah satu dri pada rukun-rukun tersebut di atas, maka tidak sah hajinya, dan tidak dapat diganti dengan dam. Jadi, pekerjaan yang pokok mudah sekali diingat, yakni : a. Berpakaian jhram dengan niatnya. b. Wukuf: c. Thawaf, i Sayi Cara mengerjakannya satu persatu akan diterangkan dalam bab yang tersendiri. . Wajib Haji ‘Di dalam haji, selain rukun ada lagi kewajiban-kewajiban. Kewajiban-kewajiban ini apabila ketinggalan salah satu dari FIQH 232 2 padanya, tidaklah membatalkan haji, tetapi vajib membayar dam (denda). Kewajiban haji ada lima : . Thram harus dari batas-batas tempat, dan waktu yang telah ditentukan, Batas-batas tempat dan‘waktu itu dinamakan ‘Migaat’ yang akan diterangkan dalam bab tersendiri. b. Bermalam di Muzdalifah, yakni sepulangnya dari Arafah ke ‘melontar Jumrah ketiga-tiganya pada hari-hari Tasytig. . Meninggalkan perkara-perkara yang diharamkan (terla- rang), karena ihram. Perkara-perkara itu akan diterangkan . yam. b. Shalat sunnah ihram 2 raka‘at. . Thawaf qudum, yaitu thawaf karena datang di tanah ha- d. Membaca tabliyah, sebagai berikut : ig aig ‘Engh ya Allah “Alsi mergambut da eeu ogi Engh. Aku enya Aku menyambut pan panggilan Engkau. ‘but panggilan Engkau. Sesungguhnya segala puji dan segala nikmat ‘bagi Engkau. Dan juga sekalian kerajaan. Tidak eda sekutu bagi FIQH 2-33 Engkau.” . Bermalam di Mina tanggal 9 Dzulhijjah, £ Beal Ain ek ee al lee ae saja). & press Masyari-l-Haram pada hari Nahar (10 Dzulhij- jah). hh. Berpakaian fhram yang serba putih. D. Rukkun dan Wajib Umrah Rukun umrah itu ada lima : a. thram dengan niatnya. b. Thawaf, ©. Sai d. Tahallul. e. Tertib. ‘Adapun wajib umrah ada dua perkara : a. Thram dari Migaad. ‘b.Meninggalkan hal-hal yang diharamkan karena Ihram. ERTANYAAN-PERTANYAAN 1. Siapakah yang berkewajiban haji? ‘Apakah arti mampu dalam syarat haji? ‘Apakah urnrah itu? |. Bagaimana hubungannya dengan haji? ;- Apakah rukun haji? Apakah Wajib haji? ‘Apalah perbedaan antara rukun haji dan wajib haji? 7 Apakah sunnal haji? |. -Apalah rukun umrah? Apakah Wajib umrah? |. Bagaimana bacaan tabliyah? Artikan! FIQUH 2:34 3 IHRAM ? Thram: Permulaan memasuki pekerjaan haji atau umrah, se- bagaimana takbir dalam permulaan shalat. Iiram itu ada yang untuk haji saja, atau untuk uma saja. atau Batas-batas atau Migaat itu ada dua : ‘A. Batas waktu yang disebut Migaat Zamani, B. Batas tempat yang disebut Migaat Makani. ‘A. Migaat Zamani Batas waktu untuk ihram haji, yaitu mulai bulan Syawwal sam- pai tanggal 10 Dzulhijjah. Kalau menjalankan ihram haji di luar bulan-bulan itu, maka ihramnya menjadi thram umrah. Adapun untuk ihram umrah, tidak ada batas-batas waktunya, haji hanya dapat dikerjakan sekali setahun, sedang umrah dapat dikerjakan beberapa kali setahun. B, Miqaat Makani Batas tempat ihram ini, tergantung kepada tempat orang-orang yang hendak berihram. Bagi-orang-orang yang, bertempat tinggal di Tanah Haram (Makkah), untuk berumrah harus lebih dahulu keluar dari ta- nah haram ke tanah halal. ‘ Tanah halal yang biasa dipergunakan untuk berumrah, ialah Jiranah, Tan‘iem dan Hudaibiyah. Untuk ihram haji bagi yang, ‘bertempat tinggal di Makkah yang akan berangkat ke Arafah, Derihram mulai dari rumahnya sendiri. és FIQH 2-35 ‘Adapun bagi orang-orang yang datang dari luar Tanah Haram, ada lima tempat, yang telah ditentukan sebagai batas untuk wa, jib ibram. h Migaat orang-orang, . Maghrib -orang yang datai jurusan ddan termasuk Indonesia, dan yang sejurussan lib kembali ke Migaat atau tempat -mudian ihram, Kalau tidak dapat yar dam (denda). FIQH 2-36 a. Lebih dahulu membersihkan badan, dengan memotong ku- ku, mandi dan berwudlu. by Berpakaian ihram. Bagi aki-taki: , , Dengan dua helai kain putih yang tidak berjahit menyarung: Yang sehelai dipakai seperti kain panjang menutup aurat, antara lutut dan pusat sedang yang sehelai lagi untuk diper. selendang atau selimut penutup badan, Bagi perempuan : ‘Tetap seperti biasa, hanya muka, dani tapak tangan, supaya tetap terbuka. Keterangan : 2 ‘Yang dimaksud dengan pakaian, yang berjahit menyarung, ialah yang dijahit ujung dengan ujungnya, sehingga meru- pakan lingkaran yang menyarung; seperti kain sarung, sa~ ung tangan, lengan baju dan sebagainya. Adapun yang hany it tepinya, untuk tidak terlepas benangnya, tidaklah termasuk pakaian yang terlarang: seperti sapu tangan, handuk, dan sebagainya. . Shalat sunnah ihram dua raka‘at. 4. Selesai shalat berangkatlah (menuju Makkah atau Arafah). , Ketika berangkatdan telah tiba pada tempat (migaat) bemni- atlah. Niat untuk apa kita ihram ini : 1 Jika kita hendak berumrah saja, berniatlah dengan erdo’a sebagai berikut: A Eb as “YaAllah, aku menyambue panggilan Engkeu berumirah.” Atau: te Seal, oe eal ets bagi FIQUH 2-37 “Ya Allah, sengaja saya berniat untuk urarah, dan ihrart un- Ml Alok neem pein Sigh uk uc dan haji”, Atau: 3. Jika ihram untuk haji saja tidak dihubungkan dengan umrah, dan umrahnya telah atau akan dikerjakan pada waktu lain, maka berniatlah dengan berdo'a sebagai berikut : Gs a “Ya Allah, aku menyambut panggilan Engkau, untuk ¢. Mulai dari itu, telah masuklah dalam ihram, dan terlarang, mengerjakan larang-larangannya, D, Larangan dalam Ibram Setelah kita mengenakan niat thram, maka terlaranglah hal-hal FIQH 2-38 ‘yang tersebut di bawah ini: a. Bagi laki-laki memakai pakaian yang dijahit menyarung. Bagi wanita, diperbolehkan memakai pakaian biasa, hanya ‘muka dan tangannya yang tidak boleh ditutup. b, Bagi laki-laki_menutup kepala, bagi wanita menutup ‘muka dan telapak tangan. ¢, Mémakai harum-haruman (sesuatu yang harum), baik- pun di badan, di rambut, pakaian dan sebagainya: d. Memotong kuku, ¢. Memiotong, menggunting atau menghilangkan ram- but. £ Memburu binatang yang halal dimakan, g- Menebang pohon-pohon tanah haram. ‘h. Nikah atau menikahkan, nanya. PERTANYAAN-PERTANYAAN 2. Di mana dan apabilaharus mala ihram? 5. Apakah hal-hal yang terlarang di dalam ihram? Resse nkosi ing aligge reopen debe FIQH 2-39 2 4 THAWAF ‘Thawaf asal artinya: Mengelilingi (mengedari) Yang kita maksudkan di sini: Suatu macam ibadah yang khusus di dalam Masjidi-1- Haram, sekitar Ka'bah, yang telah ditentukan syarat dan rukunnya, ‘A. Macam-macam Thawaf ‘Thawaf ada yang wajib dan ada yang sunat, Dan semuanya ada 5 (lima) macam : 4 Thawaf Umrah yok hava ya snes ela satu rukin ee atau dsebut Thowaf fadeh, yaitu poets menjadi sal satu rokun haji, dan dikerjakan sesudah + melontar Jumrah ‘Agabah, ¢ Thawaf Qudum, yaitu thawaf bagi orang-orang yang baru datang ke Makkah. d. Thawaf Wada,’ yaitu thawaf selamat tinggal bagi orang yang hhendak meninggalkan Makkah. ¢. Thawaf Sunah, yaitu yang sunat dikerjakan setiap waktu se- banyak-banyaknya, Di dalam atau di luar Thram. Maka bagi jama‘ah haji yang datang dari tempat yang jauh, hen- aor mengambilKesempatan berbadah thawaf sebanyak- B. Syarat Syahnya Thawaf Sete Soiree iio 3. Menutup ‘aurat. FQ 2-40 Suc dar hadat hadast besa dan kei. Ketika mengelilingi (thawaf), Kabah ada di sebelah inya. 4. Dimulai dari Hajar Aswad, yang terletak pada salah satu sda Kabah yang empat Bas dik Hajar Aewed ‘€. Thawaf (mengelilingi Ka'bah) itu tujuh (7) kali, Thawafitu di dalam Masjidt-- Haram, 8 Niat. fh. Thawaf tu dijalankan karena thawaf (ibadah) saja. Cara Mengerjalan Thawaf Setelah suci dari hadast (besar'dan kecil), dan setelah berpakaian menutup aurat, maka: ‘a, Pergilah kita ke hadapan Hajar-Aswad. 'b, Bemiatlah dalam hati, thawaf apa yang akain kita jalani itu, ‘Thawaf umrahkah? Thawaf Hajikah? Thawaf Qudumkah? atau Thawaf Wada'kah? atau Thawaf Sunatkah? Tetapkan- Jah didalam hati, Bacalah : Playa, janit dengan Engten, ee i ot tn ‘Muhammad SAW.” "QI 2-41 Ka’bah senantiasa ada di sebelah kiri kita, £. Selama berjalan mengelilingi itu, hendaklah memperbanyak doa yang telah kita hafal. Baik juga dibaca teus menerus ber- lah yang berilah kami kebaikan di kami dari siksa api Neraka. HES UH gots et 5 Setelah sampai di tempat serentang dengan Hajar-Aswad se- Jesailah sekali putaran atau thawaf. Kemudian teruskanlah sebagaimana permulaan tadi, yakni dengan mencium atau bersalaman atau dengan isyarat ke Hajar Aswad, membaca: Bismillahi char, dan seterusnya. i, Demikian (tujuh) Kali, i. Setelah tujuh kali, ciumlah lagi Hajar Aswad, kemudia ke Multazam, di samping Hajar Aswad, (antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah). Berdo'alah di situ dengan memohon kebaikan-kebaikan yang kita kehendaki. = FIQH 2-42 1. Shalatlah kita di situ ‘Thawaf, Lebih utama rakalat yang pertar Al- Kaafirun, yakni : Sedang rakalat yang kedhia memskai GY 3 Berdo‘alah di situ dengan memohon kebaikan-kebaikan apa saja yang kita maksudkan. ‘Sampai di sini, selesailah pekerjaan thawaf. D. Minum airZam-zam Di dalam Masjidi-I-Hiaram itu, ada sumur yang bersejarah, ber- nama sumur Zam-zam. a. Apakah arti Thawaf? 2. Berapa macamkah thawaf itu? 6. Doja-do'a apakah yang sunat dibaca dalam berthawaf? +7. Bagaimana do'a ketika minum air Zam-zam? FQ 2-43 Orang yang eilanbiayisisanesears ocak) dengan jaian bersetubuh, wajib melakukan kifarat dan qadla’ juga bag! tiaptiap har yang ia batalkan, pakah kita dilarang berpuasa?, FQH 222 ¢. Setelah itu berdo‘alah memohon kebaikan-kebaikan apa saja yang kita kehendaki, dan boleh dengan bahasa kita sendi- sambil membaca do'a-do'a sebagai berikat : “Va Tuan kam, brah kami una Kebeon don diet i baikan dan peliharalah kami dar siksa api neraka.” €. Setelah sampai di suatu tempat yang ditandai dengan tong- bitin 1 yang kedua. Dan sesudah ie Deflan sepert Bc £ Sastre ‘ke Marwah, naiklah ke atas tangga Marwah yang tertinggi. Kemudian menghadap ka'bah dan mem- ‘baca do'a sebagaimana ketika di atas Shafa. .(Takbir dan Do’). g- Kemudian kembali menuju Shafa. Ketika menuju Shafa, an- es eee es ee ree eee ‘Dengln denis cyl cat Wake Narva: i. Sesudah selesai tujuh kali, dapat diteruskan dengan tahal- ul. FIQH 2-45 B. Tahallul Tahallul : Membuka atau keluar Tahallul dalam haji, ialah suatu cara sebagaimana salam dalam sholat untuk menyudahi shalat. Caranya : Sesudah selesai menjalankan salyi, maka bercukurlah atau 'memotong rambut; sekurang-kurangnya 3 helai. Dengan demikian, telah terbuk: fam kita, Bagi yang masih, berpakain ihram, mulai dari we sudah boleh dibuka,dan diganti pakaian biasa. Dan tidak ada lagi larangan-larangan seperti ketika masih ihram. : Keterangan . 1. Di dalam sa'yi tidak disyaratkan suei dari hadast dan dari najis, tetapi hanya sunat saja, 2. Takada salyi sunat tersendiri,Jadi tidak seperti thawaf. PERTANYAAN-PERTANYAAN 1. “Apakab ati Sayi?Taballul? 2 Terangakan syarat-syarat Say? Diana dimulai? Dimana disudahi? 3 Terangkan perbedaan-perbedaan antara_thawaf dengan sayi? 4 Bagaimana bunyidos-doa dan bacean-bacaan dalam si? arti- FIQH 2-46 ‘WUKUEF, BERMALAM, MELONTAR DAN TAHALLUL AWWAL ‘Wbkuf artinya, berhenti atau berdiam diri. Wukuf, wajibnya ‘miulai waktu Dhuhur tanggal 9 Dzulhifjah, sampai waktu fajar, tanggal 1o-nya. Lamanya, boleh hanya sebentar, fetapi lebih lama lebih baik dan sebaiknya, sampai Maghrib.Letak Arafah dapat dilihat pada peta, ‘Cara mengerjakannya : . Setelah ihram dari Makkah atau dari Migaat lain, kemudian ‘menuju Arafah, Kalau dapat, malamnya (tanggal 8/9 Dzulhijjah) sunat bermalam di Mina, Paginya menuju Arafah. Lebih ‘utama, shalat Dhuhur lebih dahulu di Masjid Namirah, yaitu b. Kemudian pergi ke kemah. Setelah tiba waktu dhubur, maka itulah saat berwukuf. Berdo'alah pada waktu itu sebanyak- / banyaknya, Membaca-baca sebanyak-banyaknya. Berddalah dengan khidmat, dan curahkanlah perasaan beribadah kepa- da Allah, mintalah ampun dari segala kelalaian, kekhilafan, dari segala dosa yang besar atau pun. yang kecil. Inilah kesempatan yang amat sangat penting dan hanya sében- tar. Mungkin tidak sempat mengulangi lagi. Dan berbanyaklah doa. Woke Reg BESS FIQUI 2-47 ‘Sesudah wukuf, (pada waktu Asharatau sesudah Maghrib), ber siaplah berangkat ke Muzdalifah. e. Tiap-tiap melontar sebutir disertai bacaan. fee eee 1 581 ably ah ot *_Bermalam di Muzdalifah meskipun hanya sebentar, adalah wa r Setelah itu, sembelihlah kurban yang mau berkurban, atau santo ae pee ee eee ‘membayar dam(denda), kalau berkewajiban, Selama dalam perjalanan dari Arafah ke Muzdalifah,tetap sunat D. Tahaltul Awwal menyerukkan tabliyah dan takbir. Setelah selesai melontar Jumrah~Aqabah bertahallullah kita Selama di Muzdalifah, itulah kesempatan untuk mencari batu- dengan bercukur atau memotong rambut sedikitnya 3 he- batu kecil, guna melontar Jumrah nanti di Mina; sebanyak 49 hai. butir atau 70 butir. Dan lebih baik menyediakani lebih banyak ‘Sampai disini, sampailah kita pada Tahallul-Awwal yang arti- dari pada itu. nya; telah boleh berpakaian biasa, dan tidak ada larangan-la- Terlaks rangan ihram kecuali bersetubuh. Saab eke tog cle Eck, telah sah arti bermalam di Muzdalifah. Maka sesudah itu, berkemas, ‘terus menuju ke Mina, tempat jumrah. a “ieee baie nian ec oes ‘tempat sekiranya telah diatur dan tampak jelas). FQH 2-48 FIQH 2-49 7 MENYELESAIKAN RUKUN DAN WAJIB HAJI ,, Pada tanggal 10 Dzulhijiah, setelah selesai melontar Jum- rah~Aqabah, sudah dapat meneruskan menyelesaikan rukun haji, yakni dengan terus kembali ke Makkah, guna Thawaf-Ifadlah atau yang disebut Thawaf H: Dan seterusnya Sayi haji itu. Boleh (sah) juga jalankan pada hari-hari sesu- dah tanggal jiban di Mina. Cara Thawaf-Hfadlah dan ‘atau Tahallul- di Mina, ‘Semuanya itulah malam hari-hari Tasyriq pertama, ketiga. Apabila tergesa-gesa hendak lekas kembal boleh hanya 2 malam saja, maka pada hari 12 D: dah melontar Jumrah boleh kembali ke Makkah. Apabila sampai Maghrib tangg: ash ada di Mina, be-. rarti sudah masuk bermalam 3 malam, dan keesokan harinya, ‘wajib melontar Jumrah lagi HQ 2-50 B. MelontarJumrah Salah satu rukun haji pula, ialah melontar atau shughra), Jumrah ke If (sedang atau w ke II Gumrah Aqabah). th ke I (kecil dan furnrah, Kewajiban melontar itu, pad hari Tasyriq, sesudah tiba waktu Dhuhur. Apabil ii Mina, maka ‘melontar Jut dan apabila 3 malam di Mina maka melon imrah, melontar 7 kali dengan bate yang diam! melontar. Sebaiknya batu- batu itu dicuci dulu agar suci bersih, Caranya a: Pada hari ke n Dzulhijjah, (ketika berada di Mina) sesudah tiba waktu Dhuhur, pegilah kita ketempat Jumrah itu (di Mina) imulai lebih dahulu, dari Jumrah pertama (shughra atau kecil) b. Setelah dekat dengan tempat itu, tangan kita memegang batu-batu kecil yang banyak, tangan kanan mengambil dan melontar satu persatu kepada Jumrah tersebut. Pada tiap-tiap kali melontar, membaca Algal Dengan nama Allah, Dan Allah Maha Besar Setelah selesai 7 kali melontar, bersyukurlah kita dan berdo'a,. kemudian menuju ke Jumrah kedua, (Wustho atau sedang). ‘Terus melontar pula sebagaimana pada Jurnrah pertama, Setelah selesai 7 kali pula, bersyukurlah dan berdoa, kemudian pin- ‘dah ke Jumrah ‘Agabah. Pada Jumrah ‘Aqabah demikian juga 7 kali melontar. Dan setelah selesai, segera kembali ke pondokan, sebelas) Dzulhijjah, telah tiba waktu demjkian pula kita dhubur. Dan apabila bermalam 3 ‘melontar pada hari yang ke 13 Dzulhijjah. IH 2-51 C. Kembali ke Makkah Setelah selesai melontar Jumrah, dan bermalam di Mina, se- lesailah sudah semua wajib-wajib haji. Kemudian kembali ke Malkkah. Bagi yang belum Thawaf haji (Thawaf Ifadlah) dan be- Jum Sai haji, dapatlah teruis menjalankan Thawaf dan Sa'yi itu setelah kembali ke Makkah. Apabila Thawaf dan Sa'yi untuk haji telah dijalankan sebelum- beribadah haji. D. Thawaf Wada’ Caranya sama dengan, Thawaf yang biasa sebagaimana yang tersebut di atas, Hanya niatnya saja yang ditentukan untuk Tha- wat Wadat Dalam Thawaf Wada’ ini sunat' pula berdo'a, semoga dapat ‘menunaikan ibadah haji lagi, serta thawaf di Masjidi-l-Haram lagi, pada masa-masa yang akan datang. PERTANYAAN-PERTANYAAN 1. Apakah yang dilakukan para jemaah haji pada tanggal 1o Dzulhi- jah pagi? FIQH 252 8 DAM ATAU DENDA Di dalam menunaikan ibadah Haji dan umrah ada dam atau denda yang biasa juga disebut fid-yah (tebusan), atau kifarah (penghapus atau penutup), atau had-yu (pemberian). Dam (denda) itu wajib dibayarkan, karena beberapa sebab. Dan itupun bertingkat-tingkat, dan macam-macamn. Ada yang wa- jib dibayarkan di Tanah Haram, dan ada yang boleh dibayarkan di luar Tanah Haram, ‘A. Macam-macam dam (denda) Jelasnya, segala macam dam atgu denda itu, dapat dibagi sebagai berikut : Menyembelih seekor kambing, yang sah untuk kurban, guna disedekahkan kepada fakir miskin, Kalau tidak dapat, boleh diganti dengan puasa 10 hari; 3 hari dibayarkan (dikerjakan) pada waktu haji, dan 7 hari boleh dikerjakan di kampungnya setelah pulang. Denda ini wajib bagi barang siapa, yang mengerjakan salah satu dari hal-hal yang tersebut di bawah ini : » ‘Menyembelih kambing untuk disedekahkan, ataui puasa 3 hari atau memberi makan sebanyak 3(tiga) Sha’ (sama dengan sebanyak kira-kira 7 Kg) kepada 6 orang miskin. Dam atau denda ini. Wajib bagi barang siapa fang menger- FIQHH 2-53 & jakan salah satu dari pada hal-hal yang tersebut di bawab ini, di dalam thram: a. Memakai pakaian yang berjahit menyarung, bagi laki-laki saja. b, Memotong kuku, ‘¢, Bercukur atau memotong rambutatau bulu badan. . Memakai minyak harum pada badan atau pakaian, diganti dengan menyem! dapat, maka seekor unta i harganya, dan sebanyak harganya itu dibelikan makanan kemudian disedekahkan ke- pada fakir miskin. Kalau juga tidak sanggup atau tidak munigkin, maka wajiblah diganti dengan puasa; untuk tiap-tiap 1 mud (sebanyak kira- kira 600 Gr) makanan dari harga unta itu, dengan berpuasa 1 hari. ends yang sedemiliin itu djtublin kebads ocing yang ‘melakukan persetubuhan, sebelum Tahallul-Awwal. Di samping itu, hajinyapun menjadi bs wajib meneruskan thramnya sampai s Barang siapa yang membunuih binatang buruan, di tanah ha- am, wajiblah membayar dam sebagai berikut: a. Menyembelih binatang yang serupa atau berhampiran rupa dengan binatang yang terbunuh, '. Kalau yang (a) itu tidak mungkin, wajiblah bersedckah ‘makanan sebanyak harga binatang yang terbunuh itu. Ka- lau itu tidak mungkin pula, bolah diganti dengan pussa, dengan perhitungan tiap-tiap 1 mud, sebanyak kita-kira 600 Gr (puasa t hari). Barang siapa yang memotong kayu-kayuan di Tanah Haram, mata dikenakan denda atau dam Sebagai berikut HIQUI 2-54 a, Bagi kayu yang besar, dendanya seekor unta atau sapi. », Bagi kayu yang kecil, dendanya seckor kambing. (pendapat dan kecilnya kayu itu, menurut pendapat umum di apa yang terhalang dijalan, sehingga tidak dapat meneruskan pekerjaan haji, atau urnrah, maka boleblah tahallul :n menyembelih seckor kambing, di tempat ia terhalang itu, kemudian bercukur atau memotong rambut dengan niat tahallul. i. Tempat membayar denda |. Denda yang berupa menyembelih binatang dan memberi ‘makan, dibayarkan di Tanah Haram, . Denda yang berupa puasa dibayarkan dimana saja kecuali yang telah ditentukan harus dilakukan di waktu haji. © Denda yang berupa menyembelih binatang karena terha- Jang dibayarkan di tempat ia terhalang. Cara melaksanakan, biasanya dapat melalui Syaikh haji, atau melalui panitia yang sengaja didirikan untuk itu. Yah haji dapat dicukupkan berhubungan dengan laksana itu. Mereka dapat menyembelih (kambing, sapi dan Eisings) irescka. yang cancels, don. tpg. eee dekahkan. DRICTANYAAN-PERTANYAAN + Apakah yang dimaksud dengan “dam” di dalam haji? 4+ Werapa macamkah dam itu? 4 Perbuatan apakah yang menyebabkan wajib membayar dam? 4 Apakah yang membataikan haji? P Aputah dar bag 4 orang yang thram tidak dari migaae? 1, orang yang tidak metontar Jumrah? ¢ memotong kayu dalam thr “4 memotong rambut dalam thram? ’ dan dimana dam dibayarkan? FQUI2= 55 9 IKHTISAR CARA UMRAH DAN HAJI (dengan cara Tamattu’) 1. Mulai thram dengan niat fhram tmwoh dari miqaat (Yalamlam, Jedah atau Bir-Ali) menuju Makkah, 2, Sepanjang jalan membaca Talbiah. 3. Sampai di Makkah, setelah menyclesaikan urusan barang- barang di pondokan, kemudian berwudlu terus menuju Masjidi-1-Haram. A Masa pnt Baboeealam dengna membeca 55 ESS #5 an Ba et hi esas “Ya Allah! Engkaulah yang Maha Sejahtera, dan rip ‘Milah ‘segala kesejahteroan. Yang Mulia Engkau Ya Allah Dzat yang mem- pura kemegahan dan kemuliaan.” ‘5. Shalat tahiyyatu-l-masjid. 6, Terus Thawaf sampai selesai. 7. Terus Sa'yi dan Tahaltul ‘Sampai di sini selesailah umrah, tinggal lagi menanti waktu | ‘hram untuk haji (mulai 8 Delhi). ade gga 8 Dei llc aie mt 1. Pada tanggal 8 Dzulhijah, atau pada malam harinya, mulai ibram dari Makkah dengan niat ihram haji. 2. Menuju Arafah, dengan membaca Talbiah FAQIH 2-56 3 Tanggal 9 di Arafah sesudah tibawaktu Dhuhur, wukut, 4 Sore (sesudah wukuf) menuju Muzdalifah (bacaan tak- bit). 5. Di Muzdalifah mencari batu-batu guna melontar Jum rah. 66. Sesudah tengah malam (setelah sah bermalam di Muzdali- fah), boleh terus ke Mina. 7. Di Mina setelah meletakkan barang-barang di pondokkan dan setelah fajar, dapat terus melontar jumrah‘Aqabah. 8, Tahallul Awwal ‘0, Membayar dam (der kambing dan sebagai ‘Kalau diteruskan ke Makkah pada dapat dteruskan berkurhan (menyernbelih Kemudian diteruskan Sa'yi da 11, Sorenya ‘kembali ke Mina untuk bermalam (1 Daulhi- jah). 12, Keesokan harinya sesudah Dhuhur, melontar Jumrah ketiga~ tiganya. Makkah atau bermalam satu malar melontar Jumrah lagi, kemudian kem (Thawaf Hadlah dan Salyinya) betum di- jalankan sekembali dari Mi sudah segala rukun flan kewe HQ 2-57 35-Ketla akan pulang ke kampung/tanah ait, kita jalankan Thawaf Wada' (Thavaf selamat tinggal), Catatan jarak antara tempat-tempat penting dalam menunaikan ibadah Haji /Antara 2 tonggak hijau dalam Sa'yi (untuk lari atau berjalan cepat) |Jjumrah Ula - Jumrah Wustha [Juan "Wustha - Jumrah ‘Aqabah FIQH 238 10 HEKMAH IBADAH HaJI Sesungguhnya tiap-tiap ibadah itu mengandung hikmah. ‘Ada yang mudah diketahui, dan ada yang tidak mudah, kecuali bagi orang yang telah tinggi pikirannya, Bertambah tinggi pikiran seseorang, bertambah tinggi pula hikmah dari setiap ibadah yang diketahuinya. Maka dari itu tidaklah dilazimkan harus mengetabui segala hikmah. Cukuplah sekedar yang dapat menguatkan dan ‘memantapkan keyakinan, Sedang kita tentu percaya bahwa tiap- tiap perintah Allah SWT, itu rentu mengandung arti. Tuban Allah Maha Bijaksana, Perlu dimengerti, bahwa hikmal-hikmah yang baru kita ketahui itu, tidak dapat dan tidak boleh dijadikan dasar pokok dari pada sesuatu ibadah, sehingga hikmah/faedah itu saja yang kita kerjakan, dengan meninggalkan pokok ibadah saja !! tidak boleh, karena masih banyak lagi hikmah-hikmah dari pada ibadah itu, yang masih belum kita ketahui, dan mungkin akan kita ketahui. Sekarang tentang hikmah ibadah haji yang dapat kita keta~ hui dengan mudah, adalah sebagai berikut : 2, Jika Rukun Islam yang pertama merupakan pengakuan dan kkesaksian. Rukun Islam yang kedua berupa pengabdian yang berbentuk gerak lahir dan bathin pada suatu tempat dan terbatas dengan beberapa waktu setiap hari. Rukun Islam yang ketiga berupa pengabdian dengan harta mi- lik; Rukun Islam yang keempat berupa pengorbanan dengan pengekangan hawa nafsu dan keinginan-keinginan. Rukun Islam kelima, yakni ibadah haji dan umrah, , dan menghajatkan kekuatdn rohani dan , moril dan materi, serta percobaan meninggalkan HQH 2-59 kampung halaman, menunaikan panggilan Illahi. Panjangkan sendiri ulasan dan penjelasannya. 2. Dalam ibadah haji, terlaksanalah perkenalan dan hubungan bik segala bangsa yang beragama Islam, sebagai pelaksa- naan yang dimaksud dalam ayat Al-Qur‘an: (untuk kenal-mengenal) Dan dapatlah difahami manfaat yang sebesar-besarnya yang akan dapat dicapai dengan hubungan dan perkenalan itt. up. pakaian, dan sebagainya. Semuanya benar- la (Karena semuanya. Allah semata-mata) dan dengan perasaan bahwa kita di hadapan Allah. Dengan demikian, dapatlah kiranya menanamkan penger- tian, bahwa segala gerak-gerik seorang haji (muslim) senan- tiasa benar-benar Lillahi taalla, artinya sebagai pengabdian kehadhirat Artinya agar gerak-geriknya dalam hidup/ ‘masyarakat itu serasa sebagai ketika shalat, berbakti meng- abdi kepada Allah SWT. : 5. Pada setiap shalat 5 waktu dapat difalankan dengan kelom- ok- kelompok kecil. Pada seminggu sekali diadakan lebih Tuas dan meliputi segala penjuru kampung. Pada Hari Raya, dapat diadakan lebih besar lagi, berupa ber- kumpulnya orang senegeri atau kota besar, maka dalam iba- dah haji inilah merupakan “Mu‘tamar Akbar” atau Konggres TQ 2-60 5. Dengan Terbesar. Bahkan boleh dikatakan berkumpulnya bangsa-bangsa yang datang dari segenap penjuru alam, Dan di sinilah Persaudaraan dan/Persamaan terwujud rah perkembangan agama Islam. Bahkan sejarah para nabi- nabi yang terdahulu, dan menyaksikan bekas yang berarti serta mempunyai daya menenteramkan dan mengamankan jiwa. Demikianlah serba ringkas dan pokok dari pada hikmah ibadah haji. Akan tetapi bagi yang telah mengalami sendiri menunaikan ibadah haji ini derigan penuh iman dan keikhla- san, akan menemukan ia beberapa hikmah dan kesan-kesan yang mendalam, yang tak mungkin dilukiskan. Hanya air ‘mata yang mengalir dengan tiada sadarlah, sebagai tangga- pannya. FQ 261

Anda mungkin juga menyukai