Anda di halaman 1dari 19

PEMBAHARUAN ISLAM DI THAILAND

MAKALAH
Diajukan oleh :

Anggi Ramadani
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan
Prodi Ilmu administrasi Negara
NIM 210802005

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU PEMERINTAHAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR- RANIRY
DARUSSALAM - BANDA ACEH
2023 M / 1444 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul
"Pembaharuan Islam Di Thailand". Pada mata kuliahKAJIAN ISLAM oleh Ibu Asmanidar,
S.Ag, MA.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Serta
terimakasih juga saya ucapkan kepada Ibu dosen pengampu atas arahan dan bimbingan
yang diberikan sehingga makalah ini dapat selesaikan dengan baik.
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ini. Saya berharap semoga karya ilmiah yang saya susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.

Banda Aceh, 29 Mei 2023


Penulis

Anggi Ramadani
NIM. 210802005

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Masalah............................................................................................................ 5
BAB II : PEMBAHASAN................................................................................................. 6
2.1 Sejarah Masuknya Islam Di Thailand dan Perkembangan Islam Di Thailand.............. 6
2.2.Tokoh Yang Menyebarkn Islam Di Thailand dan pemimpin yang di hilangkan.......... 8
2.3 Faktor Pendukung Dan Penghambat Perkembangan Islam Di Thailand....................... 12
BAB III : PENUTUP......................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 14
3.2 Saran.............................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Islam merupakan suatu agama yang Rahmatal Lil Alamin dan tidak ada paksaan
bagi seseorang untuk memeluknya serta dapat memberikan petunjuk bagi seluruh umat
manusia di muka bumi, tak terkecuali bagi warga Thailand yang merupakan Muslim
minoritas. Meskipun Islam tampak sebagai agama mayoritas di Asia Tenggara dengan
kantong utama berada di Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam, tetapi tidak demikian
yang terjadi di wilayah Thailand, meskipun masih termasuk wilayah Asia
Tenggara.Membicarakan Islam di Thailand sangat identik dengan Kerajaan Pattani yang
berdiri sekitar abad ke-14 atau 15. Hal ini berdasarkan tulisan Tom Pires dan lawatan
Cheng Ho ke daerah ini antara tahun 1404-1433.
Adapun menurut Hikayat Pattani, keberadaan Islam di Thailand bermula
sejakberdirinya Kerajaan Melayu Pattani yang berpusat di Kota Mahligai dan diperintah
oleh Phya Tu Kerab Mahayana. Kedudukan Kota Mahligai yang terlalu jauh di pedalaman
membuat sukar dikunjungi oleh para pedagang serta menyebabkan Phya Tu anak dari Phya
Tu Kerab Mahayana memindahkan pusat kerajaannya ke sebuah Kota bernamaPattani yang
terletak di Kampung Grisek yang dahulunya merupakan pelabuhan Kerajaan Langkasuka.
Menurut Hikayat Patani, kedatangan syekh Said dan Muridnya Abdul Mu‟min dari
Minangkabau dan syekh Faqih Safi Al-Din pada paruh kedua abad ke-16. Mereka semua
sangat berperan penting dalam Kesultanan Pattani. Safi Al-Din, misalnya mendorong Raja
untuk mendirikan sebuah masjid istana dan pada akhirnya ia diangkat menjadi penasehat
Sultan Muzaffar Syah khusus untuk bidang keagamaan. Pada pertengahan abad ke-17,
sejumlah ulama datang ke Pattani, seperti Sayyid Abdullah dari Yerusalam via Trengganu,
Haji Abdul Ar-Rahman dari Jawa, dan Faqih Abdul Al-Manan, (berasal dari Minangkabau)
dari Kedah, dan Syeh Abdul Al-Qadir dari Pasai. Mereka melakukan usaha-usaha dalam
menyebarkan Islam lebih jauh di kalangan Masyarakat Pattani.

1
2

1.2 Rumusan masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1. Bagaimana sejarah masuknya Islam ke Thailand dan bagaimana perkembangan Islam di
Thailand
2. Tokoh yang menyebarkan Islam di Thailand dan pemimpin muslim yang di hilangkan
secara paksa
3. Faktor penghambat dan perkembangan Islam di Thailand

1.3 Rumusan Masalah


1. Untuk mengetahui Apa yang melatar belakangi sejarah masuknya Islam ke Thailand dan
ntuk mengetahui bagaimana perkembangan Islam di Thailand
2. Untuk mengetahui siapa saja tokoh yang berperan dalam perkembangan Islam di
Thailand dan pemimpin muslim yang di hilanglan secara paksa
3.Untuk mengetahui apa saja faktor penghambat dan pendukung berkembangnya Islam di
Thailand
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah masuknya islam di Thailand dan perkembangan islam di Thailand


a. Sejarah masuknya islam di Thailand
Diperkirakan para penyebar Agama Islam yang paling banyak datang ke
nusantara diperkirakan sekitar tahun seribu empat ratusan masehi atau secara
berturut datang setelah itu hingga keabad lima belas dan enam belasan. Dan diduga
bahwa penyebar-penyebar tersebut adalah keturunan bani Abbasyiah. Adapun
pendapat lain mengatakan bahwa Islam diperkirakan datang ke negara Thailand
sekitar pada abad ke-10 atau 11 melalui jalur perdagangan. Yang mana penyebaran
Islam ini dilakukan oleh para guru sufi dan pedagang yang berasal dari wilayah
Arab dan pesisir India. Pendapat lain ada yang mengatakan Islam masum ke
Thailand melalui Kerajaan Samudra Pasai di Aceh.Salah satu bukti yang
menguatkan pendapat ini adalah ditemukannya sebuah batu nisan yang bertuliskan
Arab di dekat Kampung Teluk Cik Munah, Pekan Pahang yang bertepatan pada
tahun 1028 M.1
Keberadaan Islam di Thailand pertama kali munculnya kerajaan Patani
dengan menggunakan sumber-sumber Cina pada abad 2 Masehi di pantai timur
Semenanjung tarian Melayu, ada suatu negara yang berama Lang-Ya Shill
(Langkasuka) yang letaknya kira-kira antara wilayah Senggora (Songkhla) dari
kelantan. Kerajaan Langkasuka yang beribu kota yang ini berkembang karena
(Teluk Patani Sekarang) sangat sesuai umtuk berlabuh kapal-kapal dagang dari
berbagai wilayah sekitarnya.
Kedudukan kerajaan patani terletak di daerah yang sangat statistik laluan
perdagangan timur barat menyebabkan kerajaan patani cepat berkembang timur
barat dan menjadi kerajaan penting di selatan Slam dari utara tanah semenanjung.
Pedagang-pedagang muslim telah mendatangi patani untuk berdagang dan
1
Saifullah, Sejarah dan kebudayaan islan di Asia Tenggara ( Yogyakarta : Pustaka, 2010 ). Hlm 84

3
bertampak di Kuala Berang, Terangganu sekitar 1386-1387. Dengan menggunakan
analisis S.Q/ Fatimi Islam datang ke patani melalui jalur Timur (Cina dan Campa)
dari juga barat (Samudra-Pasai)

4
5

Pya Tu Antara. Kemudian memeluk agama Islam melalui seorang ulama


dari Pasai (Sumatra) bernama Syekh Said dan kemudian menukar gelarnya menjadi
Sultan Ismail Syan Zillullah Fil Alam.
Kedatangan Islam ini telah terasa juga pada masa pemerintahan kerajaan
Sukhotai di abad XIII M, yang merupakan buah dari hubungan dagang yang
dibangun oleh para saudagar muslim Hal ini bermula pada dua orang bersaudara
dari Persia, yaitu Syeikh Ahmad dan Muhammad Syaid yang juga disebut Khaek
Chao Sen (suatu cabang mazhab syiah), menetap di kerajaan tersebut yang terus
melakukan perdagangan sekaligus menyebarkan agama Islam. Sebelum berdirinya
kerajaan Ayyuthaya sebagai pengganti kerajaan Shukhotai setelah yang terakhir ini
runtih pada abad ke-14. Pedagang merupakan faktor-faktor yang mendekatkan
Islam dengan kerajaan Ayutthaya peran orang-orang Muslim sebagai mentri dan
saudara yang dekat dengan raja menjadikan mereka kelompok yang berpengaruh di
istana.2
Kaum muslimin tidak hanya mampu mengontrol jalur perdagangan yang
melintasi semenanjung namun juga mampu mengamankan kunci perjanjian
administratik di seluruh kerajaan Ayutthaya dan kaum muslimin yang berada di
Thailand kebanyakan tinggal di kota bangkok dari Chiang Mai.

b. Perkembangan Islam di Thailand


Thailand biasa disebut juga Muangthai, atau Muangthai Risabdah, atau
Siam, atau negeri Gajah Putih, terletak di sebelah utara Malaysia, dan sering
dilukiskan sebagai bunga yang mekar di atas sebuah tangkai.Thailand berarti negeri
yang merdeka, karena memang merupakan satu-satunya negeri di Asia Tenggara
yang tidak pernah dijajah oleh kekuasaan Barat atau negara lain. Di Thailand, negeri
yang mayoritasnya beragama Budha, terdapat lebih dari 10% penduduk muslim dari
seluruh populasi penduduk Thailand yang berjumlah kurang lebih 67 juta
2
Mr. Rusnan Che-ma, Sejarah Dakwah Islam Masa Raja Phaya Tu Nakpa di Pattani Selatan
Thailand, ( Semarang : UIN Walisongo, 2015 ). Hlm 49
6

orang.Penduduk muslim Thailand sebagian besar berdomisili di bagian selatan


Thailand, seperti di Propinsi Pha Nga, Songkhla, Narathiwat, dan sekitarnya yang
dalam sejarahnya adalah bagian dari Daulah Islamiyah Pattani.
Islam masuk ke Thailand sejak pertengahan abad ke-19. Proses masuknya
Islam di Thailand dimulai sejak kerajaan Siam mengakuisi kerajaan Pattani Raya
(atau lebih dikenal oleh penduduk muslim Thai sebagai Pattani Darussalam). Pattani
berasal dari kata Al-Fattani yang berarti kebijaksanaan atau cerdik karena di tempat
itulah banyak lahir ulama dan cendekiawan muslim terkenal. Perkembangan Islam
di Thailand semakin pesat saat beberapa pekerja muslim dari Malaysia dan
Indonesia masuk ke Thailand pada akhir abad ke-19. Saat itu mereka membantu
kerajaan Thailand membangun beberapa kanal dan sistem perairan di Krung Theyp
Mahanakhon (sekarang dikenal sebagai Propinsi Bangkok). Beberapa keluarga
muslim bahkan mampu menggalang dana dan mendirikan masjid sebagai sarana
ibadah, sebuah masjid yang didirikan pada tahun 1949 oleh warga Indonesia dan
komunitas muslim asli Thailand. Tanah wakaf masjid ini adalah milik almarhum
Haji Saleh, seorang warga Indonesia yang bekerja di Bangkok.
Islam sudah ada di daerah yang sekarang menjadi bagian Thailand Selatan
sejak awal mula penyebaran Islam dari jazirah Arab. Hal ini bisa kita lihat dari fakta
sejarah, seperti lukisan kuno yang menggambarkan bangsa Arab di Ayuthaya,
sebuah daerah di Thailand. Dan juga keberhasilan bangsa Arab dalam mendirikan
Daulah Islamiyah Pattani menjadi bukti bahwa Islam sudah ada lebih dulu sebelum
Kerajaan Thai. Lebih dari itu, penyebaran Islam di kawasan Asia Tenggara
merupakan satu kesatuan dakwah Islam dari Arab di masa khalifah Umar Bin
Khaththab. Meski tidak diketahui secara pasti daerah mana yang lebih dulu
didatangi oleh utusan dakwah dari Arab, akan tetapi secara historis, Islam sudah
menyebar di beberapa kawasan Asia Tenggara sejak lama, di Malakka, Aceh
7

(Nusantara), serta Malayan Peninsula termasuk daerah Melayu yang ada di daerah
Siam (Thailand)3

2.2 Tokoh yang menyebarkan Islam di Thailand dan pemimpin muslim yang di hilangkan
a. Tokoh yang menyebarkan islam di Thailand
Kedudukan kerajaan patani terletak di daerah yang sangat statistik laluan
perdagangan timur barat menyebabkan kerajaan patani cepat berkembang timur
barat dan menjadi kerajaan penting di selatan Slam dari utara tanah semenanjung.
Pedagang-pedagang muslim telah mendatangi patani untuk berdagang dan
bertampak di Kuala Berang, Terangganu sekitar 1386-1387. Dengan menggunakan
analisis S.Q/ Fatimi Islam datang ke patani melalui jalur Timur (Cina dan Campa)
dari juga barat (Samudra-Pasai) Pya Tu Antara. Kemudian memeluk agama Islam
melalui seorang ulama dari Pasai (Sumatra) bernama Syekh Said dan kemudian
menukar gelarnya menjadi Sultan Ismail Syan Zillullah Fil Alam.
Kedatangan Islam ini telah terasa juga pada masa pemerintahan kerajaan
Sukhotai di abad XIII M, yang merupakan buah dari hubungan dagang yang
dibangun oleh para saudagar muslim Hal ini bermula pada dua orang bersaudara
dari Persia, yaitu Syeikh Ahmad dan Muhammad Syaid yang juga disebut Khaek
Chao Sen (suatu cabang mazhab syiah), menetap di kerajaan tersebut yang terus
melakukan perdagangan sekaligus menyebarkan agama Islam. Sebelum berdirinya
kerajaan Ayyuthaya sebagai pengganti kerajaan Shukhotai setelah yang terakhir ini
runtih pada abad ke-14. Pedagang merupakan faktor-faktor yang mendekatkan
Islam dengan kerajaan Ayutthaya peran orang-orang Muslim sebagai mentri dan
saudara yang dekat dengan raja menjadikan mereka kelompok yang berpengaruh di
istana. Kaum muslimin tidak hanya mampu mengontrol jalur perdagangan yang
melintasi semenanjung namun juga mampu mengamankan kunci perjanjian

3
Wira Tahe, Perjuangan Politik Haji Sulong di Pattani Thailand ( 1947- 1954 ) ( Jakarta : UIN Syarif
Hidayatullah, 2010 ). Hlm 71
8

administratik di seluruh kerajaan Ayutthaya dan kaum muslimin yang berada di


Thailand kebanyakan tinggal di kota bangkok dari Chiang Mai.

b. Pemimpin muslim yang di hilangkan secara paksa


Lahir pada 1895, Haji Sulong merupakan imam, politikus, aktivis dan
pengajar asal Pattani, Thailand Selatan. Haji Sulong memiliki nama lengkap Hayi
Sulong Apdunkade (Muhammad bin Haji Abdul Kabir bin Muhammad bin Tuan
Minal) dan dikenal juga sebagai Haji Sulong Tomina, Haji Sulong, atau Haji Sulong
Al-Fatani.
Semasa hidupnya, Haji Sulong mendalami ilmu agama dan hal itu
dilakukannya semenjak kecil. Profil Haji Sulong, Pemimpin Muslim Pattani yang
Diduga Dihilangkan Pemerintah Thailand. Ia lahir di Kampung Anak Ru, Patani
pada tahun 1985 dari pasangan Haji Abdul Kadir dan istri pertamanya yang
bernama Syarifah. Gelar haji Suling sendiri didapatkannya karena ia merupakan
anak sulung dalam keluarganya, haji sulam dikenal sebagai seorang pria yang
memiliki banyak humor, namun cerdas dan pintar. Kepintarannya akan ilmu agama
ia dapatkan dari pendidikan di pondok haji Abdul Rasyid di kampung bandar sungai
pandan petani.
Pada tahun 1924, ia pun pulang ke tanah airnya Thailand, ia membangun
sekolah dengan sistem kurikulum pelajaran yang teratur dan sekolah tersebut
bernama madrasah Al Ma'arif Al wathaniyah fathani yang diresmikan pada tahun
1933 oleh perdana menteri Thailand. Sekolah ini dibangun atas kesadaran haji
sulung bahwa rakyat pak tani berhak mendapat pendidikan layak, haji sulung
sebagai bagian dari komunitas Jawi (Melayu) sempat berseteru dengan pemerintah
Thailand. Pada masa itu, jenderal phibunsongkhram yang menempati posisi perdana
menteri menjabat pada tahun 1938-1945 dan 1948-1957 mengusung ideologi "
Thainess " di mana setiap warga negara Thailand harus menjadi Buddhis dan
berbicara bahasa Thai dan mencintai monarki.4
4
Mr. Rusnan Che-man,OP. Cit. hlm 50
9

Thainess juga menciptakan sentimen bahwa etnis time lebih unggul


dibanding etnis lainnya, ini tentu merugikan etnis lain yang bermukim di Thailand
salah satunya komunitas Jawi. Dianggap sebagai seorang pemberontak haji sulung
lantas ditangkap dan dipaksa untuk menghentikan aktivitasnya, hal ini dipandang
sebagai penghinaan bagi komunitas Jawi yang kemudian dianggap separatis oleh
pemerintah Thailand.haji sulung sempat mendekam di penjara selama 4 tahun lalu
ia dibebaskan pada tahun 1952 namun berada di bawah pengawasan ketat negara.
Pada 13 Agustus 1954, pemerintah Thailand memerintahkan haji sulung dan
putra sulungnya untuk melapor ke kantor kepolisian songkhla. Namun dalam
perjalanan menuju kantor polisi mereka menghilang secara misterius dan tidak ada
yang tahu mana keberadaannya dan siapa bertanggung jawab atas panggilannya haji
sulong, kuat tuaan bahwa haji sulam dan putranya dan dua orang lainnya yang
bersama mereka silangkan secara paksa oleh pemerintah. Pada saat itu haji sulam
pernah berpesan kepada istrinya yaitu : "Aku pamit, istriku tersayang, pertama kali
untuk sekolah ke luar negeri demi melestarikan agama dan bangsa yang kita cintai.
Sekarang aku lanjut belajar di Bang Kwang, dan karena aku belum lulus, para guru
tidak mengizinkan kami untuk putuskan pendidikan kami. Setelah kami lulus, kami
dapat kembali dan mengajar anak-anak untuk mempersiapkan masa depan".
Demikian pesan-pesan dalam surat Haji Sulong bin Abdul Kadir yang juga
dikenal sebagai Haji Sulong Tomina atau Haji Sulong, seorang pemimpin spiritual
dan politik yang berpengaruh di Pattani, Thailand selatan. Surat itu dituliskan pada
Agustus 25, 1950, saat ia berada di Lapas Pusat Bang Kwang di Nonthaburi Utara
Bangkok, Thailand. Lembaran surat tua berwarna kecoklatan itu adalah salah satu
dari puluhan surat yang dia tulis untuk keluarganya selama di penjara, setelah
dituduh menghasut pemberontakan separatis, antara tahun 1948-1952, menyusul
pengajuan proposal berisi tujuh poin kepada pemerintah Thailand untuk
mengupayakan otonomi terbatas dan identitas budaya Muslim Melayu Pattani.
Gerakan sosial Haji Sulong yang bertujuan untuk mengangkat kehidupan
sesama Muslim, berlangsung selama dua dekade, yakni antara 1927-1954, sebelum
10

berujung pada bab akhir yang kejam pada 13 Agustus 1954. Pada hari itu, dia dan
putra tertuanya serta sejumlah rekannya diduga diculik dan kemudian dibunuh oleh
petugas keamanan di dekat Danau Songkhla. Warisan politik dan sosial Haji Sulong
terlihat jelas bahkan hingga 66 tahun sejak hari penghilangan paksanya.
Perjuangan dan pengorbanannya yang penuh semangat tertuang kembali di
spanduk-spanduk yang menghiasi berbagai jalanan setempat dan di lembaga-
lembaga pendidikan ketika generasi muda Muslim bersatu menyerukan kepada
pihak berwenang untuk bertindak melawan penghilangan paksa dan pembunuhan di
luar hukum terhadap aktivis politik yang diduga dilakukan oleh aparat negara.

Pada saat itu sulung dipenjarakan oleh pemerintah Thailand karena ia mendapatkan :
- Tuduhan pengkhianatan
. Akibatnya, Haji Sulong dan rekan-rekannya ditangkap pada Januari 1948,
dengan tuduhan "mengatur dan bersekongkol untuk mengubah tradisi penguasa
yang mapan". Menurut catatan Yayasan Haji Sulong, dia dijatuhi hukuman penjara
empat tahun delapan bulan di Penjara Pusat Bang Kwang karena tidak menghormati
pemerintah. Sementara, tuduhan pengkhianatan dibatalkan.5
- Penghilangan paksa
Penghilangan paksa ini terjadi pada saat Haji Sulong telah di bebaskan dari penjara
dan setelah selang beberapa hari ia dan rrkannya yang lainnya di kabarkan telah menhilang
secara misterius.
- Pemerintah Thailand tidak pernah tidak tahu
Maksud daripemerintah tidak pernah tahu ini sebenarnya pemerintah Thaindlah
yang menjadi dalang hilangnya Haji Sulong pada masa itu, pemerintah Thailand mengtakan
tidak pernah tahu atas kejadian itu namun nyatanya sebenarnya mereka dalang di balik itu
semua.
-Pemikiran Haji Sulong jauh melampaui zamannya

5
Ibid-69
11

Disini pemerintah tidak suka melihat Haji Sulong karena pemikirannya yang terlalu
cerdas yang dapat merubah pola piker masyarakat jadi Haj Sulong di benci oleh pemerintah
setempat

2.3 Faktor pendukung dan penghambat perkembangan Islam di Thailand


Faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi lembaga Majelis Agama
Islam Narathiwat dalam melaksanakan program-programnya yaitu:
a Pertama faktor pendukungnya adalah :
lembaga Majelis Agama Islam Narathiwat melihat semangat dan antusias
masyarakat Nartahiwat terhadap program-program yang yang diadakan oleh
lembaga Majelis Agama Islam Narathiwat artinya bahwa masyarakat sangat
berkeinginan untuk menjadi masyarakat yang benar-benar memahami dan medalami
syariat Islam. semangat dan antusias masyrakat ini yang membuat lembaga Majelis
Agama Islam Narathiwat untuk selalu bertahan dan mengembangkan program-
program untuk menjadi lebih baik lagi.
b Faktor penghambat yang di hadapi adalah:
lembaga Majelis Agama Islam Narathiwat dalam pelaksanaan segala
programnya pertama, tidak adanya bantuan dana yang diterima dari pihak kerajaan,
dana yang dihasilkan oleh lmbaga Majelis Agama Islam Narathiwat untuk baiay
operasional hanya diperoleh dari biaya admisnistrasi masyarakat Narathiwat. Kedua
yaitu adanya kecemburuan masyarakat Budha terhadap pembuatan undang-undang
yang dibuat oleh pemerintah tentang agama Islam karena mereka takut adanya sifat
fanaitisme terhadap umat Islam di Thailand Selatan dan khawatir terhadap umat
Islam di Thailand Selatan dalam pemisahan diri dari negara Thailand. Ketiga yaitu
kebijakan politik dan budaya yang seolah-olah umat Islam di Thailand itu
terpinggirkan oleh pemerintah kerajaan artinya bahwa setiap umat Islam yang ingin
menyuarakan pendapat kecil kemungkina untuk dapat persetujuan dari pemerintah
yang memang mayoritas menganut agama Budha.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keadaan Islam di Thailand pertama kali munculnya kerajaan petani dengan
menggunakan sumber-sumber Cina yang pada abad 2 masehi di pantai timur semenanjung
tarian Melayu. Kedudukan kerajaan petani terletak di daerah yang sangat statistik laluan
perdagangan timur barat yang menyebabkan kerajaan petani cepat berkembang di timur
barat dan menjadi kerajaan yang penting di Selatan dari Utara tanah semenanjung,
pedagang-pedagang muslim telah mendatangi petani untuk berdagang dan berdampak di
Kuala berang.Diperkirakan para penyebar agama Islam yang paling banyak datang ke
nusantara diperkirakan sekitar tahun 1400-an Masehi atau secara berturut datang setelah itu
hingga abad ke-15 dan 16-an. Diduga bahwa penyebar-penyebar tersebut adalah keturunan
dari Bani Abbasiyah dan adapun pendapat lain juga mengatakan bahwa Islam diperkirakan
datang ke negara Thailand sekitar pada abad ke-10 ataupun 11 melalui jalur perdagangan,
yang mana penyebaran Islam di Thailand ini dilakukan oleh para guru sufi dan pedagang
yang berasal dari wilayah Arab dan pesisir India.
Thailand biasa disebut juga muangthai atau muangthai risabdah atau siam dan juga
atau negeri gajah putih yang terletak di sebelah utara Malaysia, dan sering dilukiskan
sebagai bunga yang mekar di atas sebuah tangkai.Thailand merupakan negeri di Asia
tenggara yang tidak pernah dijajah oleh kekuasaan barat ataupun oleh negara lain, Thailand
adalah penduduk yang mayoritasnya beragama Buddha dan terdapat lebih dari 10%
penduduk muslim dari seluruh populasi penduduk Thailand yang berjumlah kurang lebih
67 juta orang dan penduduk muslim Thailand sebagian besar berdomisili di bagian selatan
Thailand.Perkembangan Islam di Thailand semakin pesat saat beberapa pekerja muslim
dari Malaysia dan Indonesia masuk ke Thailand pada abad ke-19 dan pada saat itu mereka
membantu kerajaan Thailand membangun beberapa kanal dan sistem perairan they
mahanakhon. Beberapa keluarga muslim bahkan mampu menggalang dana dan mendirikan
masjid sebagai sarana ibadah dan sebuah masjid itu yang didirikan pada tahun 1949 oleh

13
14

warga Indonesia dan komunitas muslim asli Thailand.Islam sudah ada di daerah
yang sekarang menjadi bagian Thailand Selatan sejak awal mula penyebaran Islam dari
jazirah Arab dan hal ini bisa kita lihat dari fakta sejarah seperti lukisan kuno yang
menggambarkan bangsa Arab di ayutaya.
Syekh Ahmad dan Muhammad Syaid yang di sebut khaek Chao Sen ( suatu cabang
Mazhab Syiah ) mereka menetap di kerajaan Pattani di negara Thailand dan terus
melakukan perdagangan sekaligus menyebarkan agama Islam.Pedagang merupakan faktor-
faktor yang mendekatkan Islam dengan kerajaan ayutaya peran orang Islam sebagai menteri
dan saudara yang dekat dengan raja yang menjadikan mereka kelompok yang berpengaruh
di istana.
Lahir pada 1895 haji sulong merupakan imam politikus serta aktivis dan pengajar
asal petani Thailand Selatan. Pada tahun 1924 ia pulang ke tanah airnya Thailand dan ia
membawa sekolah dengan sistem kurikulum pelajaran yang teratur dan sekolah tersebut
bernama madrasah Al Ma'arif Al wathaniyah fatani yang diresmikan pada tahun 1933 oleh
perdana menteri Thailand dan sekolah ini pun dibangun atas kesadaran haji sulung bahwa
rakyat pak tani berhak mendapat pendidikan yang layak dan haji sulung pun sebagai bagian
dari komunitas Jawi Melayu sempat berseteru dengan pemerintah Thailand dan pada masa
itu jenderal phibunsongkhram yang menempati posisi perdana menteri menjabat pada tahun
1938 hingga 1945 dan 1948 hingga 1957 mengusung bahwa ideologis Thailand yaitu harus
menjadi Buddha dan berbahasa Thai dan harus mencintai monarki. Tennis juga
menciptakan sentimen bahwa etnis time lebih unggul dibanding etnis lainnya dan ini tentu
merugikan etnis lain yang bermukim di Thailand salah satunya komunitas Jawi yang
dianggap sebagai seorang pemberontak haji sulung lalu ditangkap dan dipaksa untuk
menghentikan aktivitasnya Pada 13 Agustus 1945 pemerintah Thailand memerintahkan haji
sulung dan putra sulungnya untuk melapor ke kantor kepolisian songkla namun dalam
perjalanan menuju kantor polisi mereka menghilang secara misterius dan tidak ada yang
tahu mana keberadaan nya dan siapa yang bertanggung jawab atas menghilangnya haji
sulong
15

Faktor pendukung perkembangan Islam di Thailand : masyarakat sangat


berkeinginan untuk menjadi masyarakat yang benar-benar memahami dan mendalami
syariat Islam di Thailand dan semangat antusias masyarakat ini yang membuat lembaga
majelis agama Islam naratiwat untuk selalu bertahan dan mengembangkan program-
program untuk menjadi lebih baik lagi.
Faktor penghambat yang dihadapi adalah : pelaksanaan segala programnya tidak adanya
bantuan dana yang diterima dari pihak kerajaan dan dana yang dihasilkan oleh lembaga
majelis agama Islam naratif untuk biaya operasional hanya diperoleh dari biaya
administrasi masyarakat naratiwat. Dan adanya kecemburuan masyarakat Budha terhadap
pembuatan undang-undang yang dibuat oleh pemerintah tentang agama Islam karena
mereka takut adanya sifat fanatisme terhadap umat muslim di Thailand Selatan.

3.2 Saran
Meskipun saya menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan
tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu saya perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan saya. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke
depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat
bagi banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Aydrus Muhammad Hasan. Penyebaran Islam di Asia Tenggara. Jakarta:


Lentera,
1996.
Saiful Muzani. Pembangunan dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara. Jakarta:
LP3ES, 1993.
Kettani M Ali, Minoritas Muslim di dewasa ini, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada:
2005.
Kettani M Ali, Minoritas Muslim di dewasa ini, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2005.
Surin Pitssuwan. Islam Di Muangthai, Jakarta: LP3ES, 1989.Supriyadi Dedi.
Sejarah Peradaban Islam. Bandung: CV Pustaka Setia, 2008
Bryson, Jonhm, Perencanaan strategi bagi Organisasi sosial, Yogyakarta:
pustaka pelajar, 2003.
Fred R, Dvid, Manajemen Strategi Konsep, Jakarta: Prenhallindo, 2002.Haji sulong
Al-Fathoni atau Muhammad bin H. Abd Qadir bin

16

Anda mungkin juga menyukai