Laporan Musiman Okmar 2023
Laporan Musiman Okmar 2023
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan resiko yang harus dihadapi dan
diperhitungkan dalam setiap usaha budidaya tanaman untuk meningkatkan
kuantitas dan kualitas produksi. Resiko ini adalah konsekuensi perubahan
agroekosistem akibat kegiatan budidaya tanaman, berbeda dengan ketidaktentuan
iklim, yang harus diterima sebagai fenomena alam. Perubahan atau ketidaktentuan
iklim berpengaruh langsung terhadap usaha budidaya tanaman, dan akhirnya
mempengaruhi perkembangan OPT.
Wilayah pengamatan Kecamatan Siabu mempunyai luas baku sawah sebanyak 4.396
ha dengan ketinggian sekitar 800 – 1000 m dpl. Tingkat kemiringan tanah sekitar 2 –
5 derjat dan tingkat kesuburan tanahnya adalah baik. Sedangkan curah hujan
berkisar antara 100 – 150 mm/bulan.
Laporan Musiman ini dibuat untuk evaluasi hasil kerja selama satu musim tanam
sekaligus sebagai dasar membuat rencana kerja untuk musim tanam yang akan
datang.
2. TUJUAN
3. MASUKAN
4. KELUARAN
Kecamatan Siabu terdiri dari 26 Desa dan 2 Kelurahan. Adapun Luas Baku
Sawahnya adalah 4.396 ha. Dari luas baku sawah tersebut sitem pengairannya
adalah pengairan setengah tekhnis dan pengairan Desa.
2. LUAS PERTANAMAN
Sepanjang Musim Tanam Okmar 2023. Luas pertanaman padi sawah yang ada di
lapangan sesuai dengan target tanam adalah sama dengan luas baku sawah yaitu
4.396 ha. Adapun komposisi varitasnya adalah : Mekongga. Ciherang, Inpari 32
dan beberapa varitas lokal.
Jika dilihat dari komposisi varitas di atas maka terlihat adanya beberapa macam
varitas, hal ini sangat baik dengan tujuan untuk menangkal beberapa jenis OPT
yang menyerang tanaman. Namun dengan masih digunakannya varitas lokal
dapat menjadi sumber infeksi bagi beberapa OPT, khususnya WBC, Blas dan
Kresek.
3. SARANA KERJA
Untuk menunjang kinerja petugas POPT PHP di lapangan yang mana luas wilayah
kerjanya adalah satu Kecamatan dan bahkan ada yang merangkap beberapa
Kecamatan, maka bagi petugas POPT PHP diberikan sarana kerja sebagai berikut :
a. Jaring 1 unit, keadaan baik
b. Loupe 1 unit, keadaan baik
c. Jas hujan 1 unit, keadaan rusak
d. Sepatu lapangan 1 unit, keadaan baik
e. Tas 1 unit, keadaan rusak
f. Blanko laporan 1 unit, keadaan baik
1. WAKTU
Waktu kerja POPT PHP adalah selama satu musim tanam, dalam hal ini musim
tanam Oktober 2022 s/d Maret 2023 dan diakhir musim tanam atau selambat-
lambatnya Minggu II April 2023 (periode laporan 1 s/d 15 ), laporan musiman ini
sudah selesai dibuat dan diserahkaan kepada yang berkepentingan, yaitu
Koordinator POPT PHP, Laboratorium PHP Padang Balangka dan UPT PTPH dan
Pengawasan Mutu Keamanan Pangan Sumatera Utara di Medan. Selama musim
tanam POPT PHP melaksanakan kegiatan/tugas pokok yaitu : Pengamatan (Tetap
dan Keliling), Rekomendasi, Peringatan Dini, dan Pelaporan seperti : setengah
bulanan, bulanan, insidentil dan laporan khusus serta pengamatan DPI (banjir
dan kekeringan).
2. LOKASI
Salah satu tugas pokok POPT PHP adalah melaksanakan Pengamatan pada Petak
Tetap yang terdiri dari empat petak tetap untuk tanaman Padi.
Pada laporan ini yang menjadi Topik Pembahasan adalah Petak Tetap pada
tanaman padi sawah, yang pada musim tanam ini ditempatkan pada :
1. Desa Sibaruang
2. Desa Simangambat
3. Desa Huraba
4. Desa Tanggabosi
Petak Tetap ini diamati setiap Minggu pada hari yang sama selama 6 bulan
(Oktober 2022 s/d Maret 2023 = 24 kali Pengamatan. Hasil
pengamatannyadituangkan dalam lembar Pengamatan Tetap yang terdiri dari
30 Rumpun Contoh. Adapun hal-hal yang diamati adalah : Populasi OPT,
Populasi Musuh Alami, Tingkat kerusakan Opt, Jumlah Anakan/Tunas dan
Umur Tanaman.
Dari data-data rekapitulasi keadaan petak tetap selama satu musim tanam ini
dapat dilihat bahwa secara umum keadaan/intensitas serangan OPT di
Kecamatan Siabu pada tanaman Padi Sawah masih bisa dikatakan Aman.
OPT Siput Murbei muncul pada awal musim tanam yaitu dua periode awal
tanam dan kemudian intensitasnya menurun dan tidak dijumpai lagi
serangannya pada petak contoh. Menurut analisa pengamat bahwa hal ini
disebabkan adanya tindakan pengendalian yang dilakukan oleh petani yang
disarankan oleh pengamat yaitu dengan melakukan pengeringan air di
pematang dan pengumpulan siput murbei dan kelompok telurnya secara
manual.
Opt lain juga muncul di awal tanam antara lain : Penggerek Batang
( intensitas 2,1 %) dengan populasi rata-rata 1,5 ekor/rumpun, Hama Putih ( 2
%), Hama Putih Palsu (1,5 %) , Blas daun (4,5 %) dan Kresek ( 2,4 %).
OPT Walang Sangit muncul pada masa generative, kemudian serangannya
menurun saat menjelang panen. Serangannya juga masih dalam kategori
Ringan. (rekapitulasi data terlampir).
Selama musim tanam 2022/2023 (Oktober 2022 / Maret 2023) OPT yang
menimbulkan kerusakan paling luas adalah OPT Hama Putih Palsu mencapai
2,5 % (2,3 Ha).
OPT lainnya adalah Siput Murbei 0,5 % (2,5 Ha), Penggerek Batang 2,4 % (2,1
Ha), Blas Daun 1,6 % (1,8 Ha), Kresek 1,5 % (2,1 Ha) dan Hama Putih 0,8 %
(1,6 Ha), dengan intensitas setiap OPT dalam kategori Ringan. ( rekapitulasi
data terlampir).
Persentase Serangan dari Komoditi Padi Sawah pada musim tanam ini adalah
sebagai berikut :
Terlampir.
BAB V
PEMBAHASAN
Pada Musim Tanam ini perkembangan OPT masih relative Rendah disbanding dengan
musim tanam sebelumnya. Artinya perkembangan OPT tersebut masih bisa diatasi
oleh petani itu sendiri dan didampingi oleh Pengamat yang bersangkutan.
Pada Musim Tanam ini, tidak ada permasalahan yang dijumpai di Wilayah Pengamatan
Kecamatan Siabu. Baik itu permasalahan tekhnis maupun permasalahan administrasi.
Hanya saja jalinan kerjasama yang selama ini harus terus ditingkatkan, baik dengan Dinas
Pertanian setempat, BPP, PPL Kelompok Tani, Camat dan Kepala Desa serta mitra kerja
yang lain.
BAB VII
KESIMPULAN
Dari luas serangan OPT secara keseluruhan yakni seluas 12,3 Ha dibanding dengan luas
pertanaman yaitu seluas 4.396 Ha. Maka Persentase Kerusakan Oleh OPT untuk Musim
Tanam ini adalah :
I = 12,3 x 100 %
4.396
= 0,27 %
Secara keseluruhan dari tekhnik budidaya yang dilakukan oleh petani, baik dari segi
tekhnik bercocok tanam, penggunaan Saprodi dan pemakaian pestisida masih perlu
diperbaiki atau diarahkan untuk tahun-tahun mendatang. Artinya masyarakat petani
perlu diberi petunjuk dan pengetahuan agar menggunakan tekhnik budidaya secara PHT
(Pengendalian Hama Terpadu).
Disamping itu juga secara kontinu untuk memasyarakatkan tanaman Refugia dan Bio
Saka yang sangat berguna untuk mendukung perkembangan musuh alami di lapangan
dan memotong ongkos biaya produksi dengan pengurangan Pupuk Kimia.
BAB VIII
SARAN
Diharapkan kepada seluruh rekan-rekan THL POPT PHP yang ada di lapangan untuk terus
melaksanakan Pengamatan dan pemantauan di lapangan secara maksimal dan
berkesinambungan terhadap perkembangan OPT, agar produksi yang diharapkan oleh
petani dapat tercapai secara maksimal dan juga agar dapat meningkatkan kesejahteraan
hidup petani itu sendiri.
Kami THL POPT PHP berharap agar diberikan sarana dan prasarana yang cukup dan
memadai yang dapat menunjang kegiatan pengamatan di lapangan. Dan semoga untuk
ke depannya status kami mudah-mudahan dapat diperhatikan oleh para Pejabat
Pengambil Kebijakan, baik di Tingkat Propinsi maupun Pusat.
BAB IX
PENUTUP
Demikian Laporan Musiman ini dibuat, mudah-mudahan dapt bermanfaat bagi Petugas
POPT dan seluruh lapisan yang berhubungan langsung dengannya.
ALFI SYAHRIN, SP
PENGAMATAN PETAK TETAP
OKTOBER 2022 S/D MARET 2023