Anda di halaman 1dari 32
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN TENTANG PERUBAHAN DAN ADAPTASI FISIK DAN PSIKOLOGIS SELAMA KEHAMILAN (ANTE NATAL CARE) DAN STIMULAST PERKEMBANGAN JANIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DAN I DI PUSKESMAS RIMBA JAYA KABUPATEN MERAUKE OLEH: 1. SITTE ASMA KURNIVATH LAITTPA, S.Kep., Ns. M.Kep, 2. TITIK KARTININGSIH. SKM, MPH 3. ABDUL RASYID M.Pd.1. 4) MAHASISWS PRODI DAT KEPER AWS TAN MERAUKE Pengabdian kepada Masyarakat ini dibiayai dengan Dana DIPA 2018 JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIL KEPERAWATAN MERAUKE POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA TAHUN 2018 HALAMAN PENGESAHAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Judul “PELATIHAN TENTANG PERUBAHAN DAN ADAPTASI FISIK DAN PSIKOLOGIS SELAMA KEHAMILAN (ANTE NATAL CARE) DAN STIMULASI PERKEMBANGAN JANIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DAN II DI PUSKESMAS RIMBA JAYA KABUPATEN MERAUKE”. Ketua Pelaksana : Nama Jenis Kelamin NIP NIDN Pangkat/Golongan Jabatan Fungsional ‘Sedang Melakukan Pengabdian Jurusan i. Jurusan/Program Studi Bidang Keahlian No. Telp/HP E-mail Fe pep eae ee ‘Anggota Pelaksana 3.1 Anggota Pelaksana I a. Nama b. NIP ¢. Bidang Keahlian 3.2. Anggota Pelaksana II: a. Nama b. NIP c. Bidang Keahlian 2 Sitti A. K. Laitupa,, S.Kep,Ns, MKep. : Wanita + 197612242002122002 4024127601 iINe : Tidak : Keperawatan : Keperawatan : Keperawatan Matemitas £081214830518, : sitiaitupa@gmail.com : Titik Kartiningsih, SKM., MPH +: 19640328 198802 2 002 : Kesehatan Masyarakat : Abd Rasyid, M.Pd.t : Pendidikan Isiam 3.3. Mahasiswa yang terlibat I : a Nama Jusniati b. NIM :PO7120318027 3.4 Mahasiswa yang terlibat IT: a Nama : Dahlia Salam b. NIM :PO7120318012 4. Waktu Kegiatan : Bulan Oktober 2018 3. Biaya yang diperlukan : Rp. 6.000.000,- Menyetujui Merauke, 26 November 2018 Ka Unit Pengabmas, Ketua Pelaksana, (Dr, Agussalim, MSN., MST., DNS) NIP. 197808172012121002 Mengetahui, Direktur Poltekkes Kemenkes Jayapura Kk JH. S.Kp. Mi IEP. 196403121988031003 ‘TIM PELAKSANA PENGABDIAN, DESKRIPSI TUGAS DAN KESEDIAAN AKTIF DALAM PENGABDIAN NO] Nama/Gol/Bid Keahlian/Instanst Tugas dalam Tanda Pengabdian ‘Tangan T Siti Asma Kurniyati Laitupa, | Ketua Petaksana S.Kep..Ns..M.Kep. Penanggung Jawab Pengabdian 2 | Titik Kartiningsih, SKM. MPIT | Anggota Pengabdian 4 | Susniati Mahasiswa 5 | Dahlia Salam Mahasiswa 3 | Abdul Rasyid, MPa “Anggota rein Pe J BIODATA KETUA / ANGGOTA PENGABDIAN —— Nama Lengkap : Sitti Asma Kuriyati Laitupa., S.Kep,Ns.M.Kep. ‘Tempat Tanggal Lahir : Merauke, 24 Desember 1976 Jonis Kelamin + Wanita Bidang Keahlian Keperawatan Pendidikan No | Tempat Pendidikan | Kota/Negara | Tahun Bidang Studi T | Universitas Brawijaya | Jawa Timur/[ 2008 | Sarjana 7 Indonesia Keperawatan 2 | Universitas Indonesia Jakarta/ ‘2017 ‘Magister Indonesia Keperawatan Anggota 1 Nama Lengkap : Titik Kartiningsih, SKM., MPH Jenis Kelamin 2 Wanita Bidang Keahlian : Kesehatan Masyarakat Pendidikan No | Tempat Pendidikan | Kota/Negara | Tahun ‘Bidang Studi Lulus 1 | Universitas Hasanuddin | Ujung Pandang/| 1998 | Sarjana_Keschatan Indonesia Masyarakat 2 | Universitas Gadjah Mada | Yogyakarta/ 2008 ‘Magister Kesehatan Indonesia Masyarakat Anggota 2 Nama Lengkap : Abd Rasyid, M.Pdl Jenis Kelamin : Laki-Laki Bidang Keahlian : Pendidikan Islam Pendidikan No | Tempat Pendidikan | Kota/Negara | Tahua Bidang Studi Lutus 1 | institut Agama Islam Al- | Jakarta/ 2008 | Sarjana Pendidikan Agidah Indonesia Islam 2__| Universitas Ton. Khaidun | Bogor! B0i2 | Magister Indonesia Pendidikan Islam KATA PENGANTAR ‘Segala Pyji syukur senantiasa kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kemudahan dan selesainya penyusunan laporan Pengabdian kepada Masyarakat di Poltekkes Kemenkes Jayapura. Kami sangat berbangea dengan kesempatan yang diberikan ‘oleh Unit Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Jayapura untuk melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat di Kabupaten Merauke. Penyuluhan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memenuhi tugas dan tanggung Jawa dalam tridarma perguruan tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat. Hal ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak terutama: 1. Bapak Isak JH. Tukayo, S.Kp., M.Sc., selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Jayapura Propinsi Papua. 2. Bapak M. Saljan, S.Kp., MKep., selaku Ketua Program Studi D tll Keperawatan Merauke. 3. Dr. Agussalim, M.SN., M.ST., DNS., selaku Kepala Unit Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Jayapura. 4, Kepala Puskesmas Rimba Jaya Kabupaten Mcrauke. Serta semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan pengabdian masyarakat ini yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Kami menyadari laporan Pengabdian kepada Masyarakat ini masih jauh dari sempurna baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca dan pihak-pihak terkait sangat kami harapkan. Panulis DAFTAR ISE JUDUL . LEMBAR PENGESAHAN TIM PELAKSANA . econ BIODATA KETUA/ANGGOTA PELAKSANA... KATA PENGANTAR.... DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN A ANALISIS SITUASI PENGABDIAN MASYARAKAT, B. RUMUSAN MASALAH C.TUJUAN .. D. MANFAAT PENGABDIAN MASYARAKAT .. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KEHAMILAN. B. KONSEP PELATIHAN STIMULASI BAB Ill MATERI DAN METODE PELAKSANAAN A. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH B, REALISASI PEMECAHAN MASALAH C. KHALAYAK SASARAN .. D. METODE PELAKSANAAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN C. IMPLIKASI HASIL PELATIHAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN, B. SARAN.... DAFTAR PUSTAKA .. vil BABI PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI PENGABDIAN MASYARAKAT Peningkatan kualitas hidup manusia dimulai dari kehidupan pra nikah, kehamilan, kelahiran, bayi, balita, anak, remaja, dewasa sampai lanjut usia. Periode hamil, melahirkan dan menyusui merupakan bagian dari daur hidup yang membutuhkan perhatian Khusus dalam bidang kesehatan termasuk kesehatan ji pengaruh yang sangat besar dalam Periode tersebut penting Karena memil pertumbuhan dan perkembangan manusia. Dalam upaya untuk menyiapkan kehamilan dan janin yang sehat secara fisik dan psikologis selama dalam kandungan maupun di kemudian hari perlu tindakan prevensi dan promosi kesehatan ibu dan janin secara Komprehensif. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk memenuhi Kesehatan ibu dan janin adalah antenatal care diharapkan ibu hamil akan memperoleh informasi secara (ANC). Melalui kegiatan it lengkap terkait dengan kehamilan dan janinnya. Di Indonesia dan negara berkembang lainnya program ANC dikenal sebagai pemeriksaan kehamilan. Berdasarkan data riskesdas, 2013 menunjukkan lebih dari 80 % wanita hamil di Indonesia memeriksakan kandungan sebanyak satu kali selama kehamilan. Papua ‘menjadi provinsi dengan cakupan K1 terendah (56.3%). Padahal standar WHO ‘mensyaratkan bahwa ibu hamil harus memeriksaan diri minimal empat kali selama kehamilannya. Kejadian diatas terjadi karena beberapa faktor diantaranya masih rendahnya tingkat pendidikan pada ibu hamil, masih rendahnya kesadaran tentang pentingnya pemantauan kesehatan ibu dan janin, faktor budaya, dan kurangnya akses ke sarana kesehatan. Berbagai perubanan yang dialami ibu hamil sebenarnya bertujuan untuk memelihara janin dan persiapan ibu untuk melahirkan serta laktasi. Namun perubahan yang signifikan dan cepat sering menimbulkan stres bagi ibu. Penelitian oleh Lukasse dkk, 2014 menunjukan bahwa ibu hamil mengalami distress emosional sebesar 6-7% pada usia 17-30 minggu. Penelitian oleh Ridha (2014) menunjukkan primigravida mengalami stres tingkat sedang sebanyak (78%) dan multigravida mengalami stres ringan sebanyak (55,3%). Sedangkan penelitian oleh Rizay (2018) i Muntilan terhadap ibu hamil dengan hipertensi ditemukan 75% mengalami stres fisiologis dan 25% stres patologis. Kehamilan scorang wanita yang schat secara psikologis merupakan satu ‘ekspresi rasa perwujudan diri dan identitasnya sebagai seorang wanita. Kehamilan menurut sebagian wanita juga merupakan pengalaman pertumbuhan yang positif untuk persiapan menjadi orang tua. Lebih lanjut dijelaskan bahwa kehamilan Gipandang oleh wanita sebagai cara pembuktian diri untuk menentramkan diri sekaligus menghilangkan keraguan bahwa mereka bisa menjadi hamil. Selama kehamilan, seorang ibu akan mengumpulkan berbagai pengalaman terkait perkembangan dirinya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi rasa takut yang tidak disadari, dan khayalan tentang pengalaman yang akan dihadapi dalam melahirkan calon bayinya. Oleh karena itu terkadang ditemukan berbagai perilaku negatif terhadap kehamilan yang disertai dengan rasa takut akan kelahiran bayi maupun peran menjadi ibu. Kesiapan menjadi orang tua sangat diperlukan sebelum anak lahir. Sikap ‘mental pasangan suami isteri dalam menyambut kehadiran anak dan bagaimana mercka akan menjalankan peran sebagai orang tua, sangat membantu menentukan kesehatan anak baik secara fisik, mental dan sosial di kemudian hari (Kementerian Keschatan,2006). Oleh Karena itu diperlukan berbagai upaya prevensi dan promosi dari pihak terkait, schingga dampak masalah seperti yang sudah diuraikan diatas dapat diminimatkan. Upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah permasalahan di alas antara lain; program penyuluhan Kesehatan tentang perubshan dan adaptasi selama kehamilan, kelompok pendukung (supportif group), group therapeutic (Keliat,2005) dan psikotherapi. Antenatal carc merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menjalankan program prevensi dan promosi keschatan ibu hamil, Kesehatan iby hamil memiliki efek yang bermakna terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Meskipun sudah ada upaya peningkatan kesehatan ibu melalui berbagai program pemerintah tetapi upaya tersebut baru menyentuh aspek fisik dan belum pada upaya untuk peningkatan aspek psikososial maupun kejiwaan ibu hamil (Kementerian Kesehatan,2006). Hal pertunbuhan dan perkembangan kognitif dan emosional anak sangat berkaitan menjadi penting Karena dengan masalah kejiwaan ibu sclama hamil. Penelitian yang dilakukan di kota Payakumbuh dan Pariaman (2014) menunjukan bahwa distres pada ibu hamil berdampak bukan hanya pada ibu, janin dan pasangan diantaranya ibu metahitkan 2 sebelum wakrunya (prematur), berat badan Iehir rendah, gangguan porkembengan emosional, kepuasan seksual suami. Oleh karena itu penting bagi petugas kesehatan khususnya perawat maternitas untuk meningkatkan kemampuan ibu beradaptasi salah satunya dengan melakukan penyuluhan tentang perubahan fisik dan psikologis selama hamil pada ibu hamil dan keluarga. Tujuannya untuk pendidikan i homeostasis terhadap adanya perubahan yang tidak diperkirakan sebelumnya ‘maupun perubahan yang terjadi secara bertahap, membantu ibu hamil mengatasi stres dalam kehidupan. idu agar mampu_ mempertahankan B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan data tersebut diatas, dirasakan penting untuk segera melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat scbagai bagian dari Tridarma Perguruan Tinggi dengan metakukan penyuluhan tentang “Pelatihan tentang perubahan dan adaptasi fisik dan psikologis selama kehamilan (ante natal care) dan stimulasi perkembangan janin pada ibu hamil trimester 1 dan II di Puskesmas Rimba Jaya Kabupaten Merauke” . TUJUAN 1. Memberikan tambahan informasi bagi ibu hamil tentang perubahan fisik dan psikologis selama kehamilan. 2. Ibu hamil dapat beradaptasi dengan baik terhadap setiap perubahan dalam kehamilan, terutama perubahan psikologis 3. Mengajarkan ibu hamil tentang cara menstimulasi perkembangan janin yang dikandungnya. 4, Meningkatkan peran serta ibu hamil untuk secara mandiri_melakukan perawatan bayi dan juga mampu menjalankan peran ibu secara proporsional, setelah melahirkan nanti. D. MANFAAT PENGABDIAN MASYARAKAT 1. Bagi tbu Hamil Kegiatan pengabdian masyarakat ini memberikan tambahan informasi dan mengajarkan ibu hamil tentang cara beradaptasi terhadap perubahan fisik dan psikologis selama menjalani kehamilan dan cara menstimulasi perkembangan janin dalam kandungan. . Bagi Puskesmas Rimba Jaya Kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat membantu melaksanakan program Puskesmas dalam hal pelayanan keschatan khususnya keschatan ibu hamil, Bagi Dosen Sebagai bagian tugas utama dalam bidang tridarma perguruan tinggi tempat mengabdi, dimana dosen keperawatan khususnya keperawatan maternitas dapat mengaplikasikan keilmuan yang didapat. BABII TINJAUAN PUSTAKA. A. Konsep Kehamilan . Perubahan Fisiologis Wanita Hamil Kehamilan a. Kehamilan adalah dikandungnya janin hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma (Kushartanti, 2004). Proses kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi) dan nidasi hasil konsepsi (Winkjosastro, 2007), Kehamilan merupakan suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres, tetapi berharga Karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi perawatan dan mengemban tanggung jawab yang lebih besar. Seiring persiapannya untuk menghadapi peran baru, wanita tersebut_mengubah konsep dirinya agar siap menjadi orang tua (Bobak, Lowdermilk & Jensen, 2004). Hampir setiap tubuh wanita hamil mengalami perubahan baik pada organ dan sistem organnya. Menurut Mochtar (2011) dan Bobak, Lowdermilk & Jensen (2004) perubahan fisiologis yang terjadi pada wanita hamil antara lain: 1). Sistem Reproduksi ‘Ukuran uterus membesar akibat dari hipertrofi dan hiperplasia otot polos rahim, berat uterus naik dari 30 gram menjadi 1000 gram, isthmus rahim hipertrofi dan serviks uteri bertambah vaskularisasinya dan bertambah lunak. Proses ovulasi berhenti, vagina dan vulva berwarna lebih merah atau kebiruan, Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastin di bawah kulit sehingga timbul stirae gravidarum, 2) Sistem Sirkulasi Darah Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir trimester pertama. Gambaran protein darah berubah; jumlah protein, albumin dan gama globulin menurun pada trimester pertama dan meningkat bertahap pada akhir kehamilan, Pompa jantung akan meningkat setelah kehamilan tiga bulan dan menurun lagi pada minggu-minggu terakhir kehamilan, ‘Tekanan darah cenderung turun pada trimester kedua dan akan naik lagi 5 seperti pada pra-hamil, Nadi biasanya naik, nilai rata-ratanya 84 Kali per menit, 3) Sistem pernapasan ‘Adanya usus yang tertckan ke arah diafragma akibat pembesaran uterus, akan menckan paru-paru schingga wanita hamil akan cenderung mengeluh sesak dan napas pendek. Kapasitas vital para sedikit meningkat selama kehamilan. 4) Sistem Pencemaan Pada trimester pertama, muncul keluhan mual dan muntah. Salivasi meningkat, tonus ofot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas uusus menurun dan makanan akan lebih lama berada dalam saluran makanan. 5) Sistem Integumen Pada daerah kulit tertentu, terdapat hiperpigmentasi jaringan seperti pada muka, payudara (puting dan areola payudara), perut dan vulva. ©) Metabolisme ‘Tingkat metabolik basal pada wanita hamil meningkat hingga 15-20% terutama pada trimester akhir. Terjadi gangguan keseimbangan asam basa, kebutuhan protein dan kalori meningkat. Wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan bertambah, sering buang air kecil dan kadang 35 tahun) sebanyak 5 orang (38%). Sedangkan basil skrining kemampuan ibu menyesuaikan diri dengan kehamilannya menunjukkan bahwa sebanyak 9 orang (69%) ibu hamil mampu menyesuaikan diri pada tingkat sedang dan 4 orang (31 %) pada tingkat rendah sedangkan kemampuan beradaptasi tingkat tinggi pada ibu hamil tidak ditemukan. Berdasarkan asi! survey menunjukkan bahwa ibu hamil mampu ‘an diri pada tingkat sedang dialami oleh mayoritas ibu dengan usia gestasi lebih dari 30 minggu. Hal ini sejalan dengan beberapa penelitian yang menunjukan bahwa mayoritas ibu hamil mengalami stres pada trimester I dan Ill diantaranya penclitian oleh Ridha (2014) menunjukkan primigravida mengalami stres tingkat sedang sebanyak (78%) dan multigravida mengalami stres ringan 16 sebanyak (55,37). Sedangkan penelitian olch Rizqy (2018) di Muntilan terhiadap ibu hamil dengan hipertensi diterukan 75% mengalami stres fisiologis dan 25% stres patologis. Tingkat adaptasi sedang menunjukkan bahwa ibu mampu beradaptasi tapi masih membutuhkan bantuan dari keluarga ataupun tenaga keschatan. ‘Stres yang dialami oleh ibu hamil bisa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya pengetahuan, pendidikan, masalah internal keluarga, perubahan lingkungan tempat tinggal, pekerjaan, usia gestasi dan status gravida. Penelitian Lisa dan mahdalena,2017 di PKM Pariaman menunjukkan bahwa ibu hamil memiliki pengetahuan yang rendah tentang perubahan psikologis terutama pada trimester I dan III, Rendahnya pengetahuan berdampak pada kemampuan ibu beradaptasi terhadap perubahan yang dialami selama hamil, Penelitian oleh Heru di Kabupaten Pati, 2014 ‘menunjukkan bahwa ibu primigravida yang tidak bekerja memiliki tingkat str lebih tinggi dibandingkan primigravida yang bekerja. Sedangkan penclitian oleh Rizqy di Muntilan, 2017 menunjukan bahwa ibu hamil 25% mengalami stres patologi dan 75% stres fisioologi merupakan mayoritas ibu hamil dengan usia resiko tinggi, multigravida dan trimester ketiga. Kemampuan adaptasi tingkat tinggi pada ibu hamil tidak ditemukan. Hal ini menunjukan bahwa kehamilan merupakan sebuah peristiwa kehidupan yang tidak dapat diprediksi secara pasti. Kehamilan yang direncanakan dan hasil pemeriksaan yang selalu baik tidak selalu menjadi jaminan proses persalinan dan hasil yang baik. Ketidakpastian inilah yang selalu menimbulkan kecemasan dan menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya kemampuan ibu menyesuaikan diti dengan berbagai perubahan dalam masa kehamilannya. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian (Choi, dkk, 2012) bahwa salah satu dari empat faktor yang mempengaruhi kemampuan beradaptasi adalah ketidakpastian. Olch karena itu penting bagi petugas Kesehatan kKhususnya perawat maternitas untuk mengantisipasi hal terscbut salah satunya dengan melakukan penyuluhan pada ibu hamil dan keluarga. Tujuannya untuk menyiapkan fisik dan mental ibu agar mampu menyesusikan diri dengan berbagai perubahan selama kehamilannya Kehamilan merupakan peristiwa normal namun karena perubahan fisik dan psikologis terjadi secara cepat dan signifikan membutuhkan kemampuan adaptasi yang tinggi. Bahkan kehamilan yang direncanakan dan dinantikan, awalnya begitu menyenangkan namun setelah menjalaninya bisa berubah menjadi benci karena v7 ‘ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan ketidaknyamanan. Meskipun tujuan perubahan tersebut untuk mendukung dan memelihara janin, menyiapkan ibu untuk melahirkan dan laktasi serta memelihara Kesehatan ibu. Namun ibu hamil tidak menyadarinya dan akhimya menjadi bingung dan tidak siap dengan ketidaknyamanan. Ketidskmampuan ibu dalam menyesuaikan diri akan berdampak pada psikologi baik ibu maupun janinnya. Awalnya merasa takut, sedih dan merasa tidak ‘mampu, jika tidak ditangani akan berlanjut menjadi depresi. Penelitian oleh Lukasse ddkk, 2014 menunjukan bahwa ibu hamil mengalami distress emosional sebesar 6-7% pada usia 17-30 minggu dan berdampak 5% ibu melahirkan prematur. Salah satu ketidaknyamanan yang dirasakan berkaitan dengan rasa ketidakpastian yang sering muncul pada kehamilan trimester ketiga. Ketidakpastian ini biasanya berhubungan dengan ketakutan, Ketakutan akan nyeri saat melahirkan dan ketidakmampuan ‘mengontrol nyerinya, takut tidak ada yang menolong, takut dengan keadaan bayi yang akan dilahirkan nanti. Upaya yang dilakukan selama ini masih berfokus pada perubahan fisik. Sedangkan diketahui bahwa ibu hamil tidak hanya mengalami perubahan fisik tetapi psikologis juga. Oleh karena itu setiap ibu hamil harus mempersiapkan diri secara fisik dan mental. Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan perubahan semakin meningkatkan tekanan pada psikologis ibu hamil. Kesehatan ibu hamil memiliki efek yang bermakna terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Meskipun sudah ada upaya peningkatan kesehatan ibu melalui berbagai program pemerintah tetapi upaya tersebut baru menyentuh aspek fisik dan belum pada upaya untuk peningkatan aspek psikososial maupun kejiwaan ibu hamil (Kementerian Kesehatan,2006). Hal ini menjadi penting karena pertunbuhan dan perkembangan kognitif dan ‘emosional anak sangat berkaitan dengan masalah kejiwaan ibu selama hamil. Penelitian oleh Lukasse, dkk (2014) di hongkong, dan penelitian oleh Yuli, Desmiwarti dan Edison (2014) di kota pariaman dan Payakumbuh menunjukkan bahwa ibu hamil dengan distress emosional melahirken bayi prematur. Oleh karena itu diharapkan ibu hamil dapat menyesuaiken dii terhadap setiap perubahan yang dialami secara realistis tanpa adanya tekanan. Banyak ibu hamil berharap perawat dapat menyediakan informasi yang akurat dan membimbing mereka dengan penuh kasih sayang sepanjang kehamilannya. Hal ini akan sangat membantu 18 ‘bu untuk mendapatkan wadah sekaligus solusi atas Ketidaknyamanan yang dirasakan, Untuk itu perawat harus memahami bukan hanya perubahan fisiologi tetapi juga bagaimana perubahan psikologis yang berdampak pada kehidupan schari-hari calon bu, Kemampuan menyesuaikan diri secara positif dengan tugas baru atau penambahan ‘tugas harus dapat difasilitasi oleh tenaga kesehatan, Salah satu dengan melakukan skrining kemampuan ibu dalam menyesuaikan diri diawal kehamilannya. Implikasi Hasil Pelatihan Pelatihan ini memiliki beberapa implikasi yaitu bagi ibu hamil, bagi petugas kesehatan maternitas di masyarakat, serta bagi pendidikan dan penelitian keperawatan. 1. Implikasi bagi ibu hamil Bagi ibu hamil pelatihar ‘melakukan cara beradaptasi terhadap perubahan fisik dan psikologis yang dialami selama menjalani kehamilan untuk mencegah distress janin dan ibu hamil. 2. Implikas! bagi petugas kesehatan maternitas Pelatihan ini dapat meningkatkan motivasi dan wawasan para petugas keschatan maternitas sehingga program pendidikan keschatan sebagai upaya promotif dan preventif dapat dilakukan secara berkala dan berkesinambungan untuk meningkatkan kesehatan janin dan ibu hamil selama menjalani proses kehamilan. 3. Implikasi bagi pendidikan keperawatan Penyuluhan yang melibatkan mahasiswa ini dapat meningkatkan kompetensi perawat dalam menjalankan perannya sebagai pemberi pelayanan keperawatan maternitas serta meningkatkan pengetahuan bagi mahasiswa tentang adaptasi fisik ddan psikologis pada ibu hamil. dapat meningkatkan skill atau keterampilan untuk 19 BABY SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Adapun simpulan dari hasil pengabdian kepada masyarakat tentang “perubahan dan adaptasi fisik dan psikologis selama kehamilan (ante natal care) dan stimulasi perkembangan janin pada ibu hamil trimester I dan II di Puskesmas Rimba Jaya Kabupaten Merauke” adalah : |. Setiap ibu hamil akan mengalami perubahan fisik dan psikologis dimana hal ini dapat menmbulkan stres. 2. Stres yang diatami ibu hamil akan meningkat pada trimester ke tiga 3. Ibu yang hamil kedua atau lebih (multigravida) lebih mudah beradaptasi dibandingkan ibu yang hamil pertama kali (primigravida) 4. Ibu hamil yang mendapat dukungan sosial (suami/ibu dari bumil) lebih rendah tingkat stres sehingga lebih mudah beradaptasi. B. SARAN 1, Bagi Ibu Hamil Tou hamil lebih meningkatkan motivasi, skill dan pengetahuannya tentang kehamilan terutama perubahan fisik dan psikologis yang dialami sehingga mampu melakukan adaptasi secara optimal untuk mencegah distress pada ibu hamil dan janin yang dikandung, 2. Bagi Puskesmas a, Melakukan skrining rutin tentang adaptasi psikososial ibu hamil terutama di awal kehamilan b, Menyediakan informasi yang akurat tentang perubahan fisik dan psikologi ibu hamil c. Fokus pelayanan bukan hanya pada fisik saja namun juga berfokus pada ‘masalah psikologis ibu hamil. 4d, Meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan dengan pelatihan yang tepat. 20 DAFTAR PUSTAKA Kemenkes RI, (2013). Riset Kesehatan Dasar Lukasse, Mirjam, Helbig, Anne, Benth, Jurate Saltyte, & Eberhard-Gran, Malin. (2014). Antenatal Maternal Emotional Distress and Duration of Pregnancy. (7). Nenti, Herlina Yuni, Desmiwarti, & Edison. (2016). Hubungan Stresor Psikososial pada Kehamilan dengan Partus Prematurus. Jurnal Kesehatan Andalas, 5 (1). Ningsih, R.R, (2018), Hubungan tingkat stress dengan hipertensi pada ibu hamil di RSUD Muntilan, Rahmawati, Lisa, & Prihatiningsih, Mahdalana. (2017). Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang perubahan psikologis Kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Pariaman. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 8(1), 1-9. Rustikayanti, R Nety, Kartika, fra, & Herawati, Yanti. (2016). Korelasi perubahan psikologis ibu hamil dengan tingkat kepuasan seksual suami. Midwife Journal, 2(1).. Susmiatin, E. A., Keliat, B. A., Hastono, S. P. dan Susanti, H. (2010): Pengaruh Terapi Terhadap Kemampuan Adaptasi dan Memberikan Stimulasi Wahyuni, Ridha. (2014). Tingkat stres pada ibu primigravide dan multigravida selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Daerah dr H Yuliddin Away. thesis Universitas Sumatera Utara 2 JMPLEMENTASI PELATIHAN STIMULASI IBU HAMIL Sesi 1 : Tugas perkembangan kehamilan, perubahan kebamilan a. Tujuan ; Peserta mampu : a, Menjelaskan tugas perkembangan b.Menjelaskan penyimpangan perkembangan pada kehamilan c. Menjelaskan perubahan — perubahan pada kehamilan 2. Tahap kerja a. Terapis dan peserta berdiskusi tentang tugas perkembangan kehamilan yang harus dicapai pada pada masa kehamilan 1) Minta peserta untuk menyebutkan tugas perkembangan pada kehamilan yang dialami. 2) Terapis menjelaskani tugas perkembangan pada kehamilan 3) Minta peserta untuk melakukan penilaian diri tentang tugas perkembangon kehamilan yang telah dicapai dan menuliskan dalam buku kerja. 4) Beri kesempatan kepada ibu untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas 5) Berikan pujian akan kemampuan ibu 6) Berikan kesimpulan tentang topik yang tclah dibahas. b. Terapis dan peserta berdiskusi tentang penyimpangan tugas perkembangan kehamilan pada pada masa kehamilan 1) Minta peserta untuk menyebutkan ciri-ci kehamilan, 2) Terapis menjelaskan ciri~ ciri penyimpangan perkembangan_pada kehamilan 3) Minta peserta untuk melakukan penilaian iri tentang citi penyimpangan perkembangan kehamilan dan menuliskan dalam buku kerja. 4) Beri kesempatan kepada ibu untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas ‘Terapis dan peserta mendiskusikan tentang perubahan~perubahan tubuh dan emosi dalam kehamilan 1). Minta peserta untuk menyebutkan perubahan — peru! kehamilan yang dialami 2), Berikan penjetasan tentang, perubahan aspek tubuh dan emosi dalam kehamilan 3), Minta peserta untuk melakukan penilaian dri tentang perubahan tubub dan emosi yang dialami selama kehamilan dan menuliskannya dalam buku kerja 4). Beri kesempatan kepada ibu untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas peayimpangan perkembangan pada bahan tubuh dan emosi dalam SESI I : Cara menyesuaikan diri terhadap perubaban tubuh dan emosi selama kehamilan 1. Tujuan Peserta mampu : a. Menjelaskan cara menyesuaikan dri terhadap perubahan tubuh selama kehamilan bb. Menjelaskan cara menyesuaikan iri terhadap perubahan emosi lama Kehamilan. ©. Mempraktikkan cara menyesusikan diri tethadap perubahan tubuh dan emosi selama kebamilan. ‘Tahap kerja ‘a. Diskusikan mengenai cara menyesuaikan diri terhadap perubahan tubuh yaitu = mengatasi Keluhan — Keluhan fisik yang terjadi seperti mual munta, menjaga ebersihan perineum, latihan posisi tidur, beraktivitas sehari - hari memakai pakaian yang sesuai dan posisi yang benar 1). 2. 3). 4) TLatih kemampuan ibu dalam menjaga kebersihan daerah kewanitaan : a) Minta peserta monyampaikan cara yang biasa dilakukan membersihkan dacrah kewanitaan b) Jelaskan pada peserta tujuan dan cara menjaga kebersihan daerah kewanitaan ©) Minta peserta menjelaskan Kembali cara yang benar dalam menjaga daerah ‘kewanitaan Latih kemampuan ibu cara mengurangi mual muntah : 3) Minta peserta menyampaikan cara yang biasa dilakukan untuk mengurangi mual dan muntah selama kehamilan. by Jelaskan pada peserta. tujuan dan cara mengurangi mual dan muntah selama kehamilan, ©) Minta peserta menjelaskan kembali cara yang benar mengurangi mul dan muntah selama kehamilan Latih kemampuan ibu cara melakukan posisi tidur fa) Minta peserta menjelaskan posisi tidur selama keharaian lanjut b) _Jelaskan pada peserta posisitidur yang benar selama kchamilan yaitu bila Kehamilan memasuki 3 bulan kedua(akhir) dan ketiga, ibu hamil berbaring ke kiri dengan punggung, kaki dan perut ditopang dengan bantal/ guling. ©) Terapis memodelkan/ mendemonstrasikan kepada ibu cara tidur yang benar yaitu dengan berbaring ke kiri dengan punggung , kaki dan perut ditopang dengan bantal. 4) Tou melakukan role play/ redemonstrasi cara tidur yang benar yaitudengan berbaring ke kiri dengan punggung , keki dan perut ditopang dengan bantal. Latih kemampuan ibu melakukan aktivitas sehari - hari dan memakai pakaian yang nyaman dan posisi yang sesuai 1) Minta peserta menyampaikan posisi tubuh yang benar yang biasa dilakukan saat beraktivitas b) Minta peserta menyampaikan bagaimana cara berpakaian yang sesuai dengan usia kehamilan ©) Jelaskan pada peserta cara dan tujuan posisi yang benar saat beraktivitas dan penggunaan baju yang sesuai usia kehamilan d) Minta peserta menjelaskan Kembali tujuan posisi yang benar saat beraktivitas dan pakaian yang sesuai saat kehamilan e) Terapis memodelkan/ mendemonstrasikan kepada ibu cara metakukan aktivitas dengan posisi yang benar yaitu ; Ketika mengambil sesuatu di bawah, lakukan dengan posisi jongkok dan jangan membungkuk, Ketika berdiri, bagi rata tambahan berat keseluruh tubuh dengan cara membiarkan kedua kaki sedikit meregang, dan Jangan mengangkat barang terlalu berat. 1) Ibu melakukan role play/redemonstrasi cara melakukan melakukan aktivitas dengan posisi yang benar seperti yang diajarkan b. Diskusi tentang Perubahan emosi selama kehamilan Jelaskan pada peserta beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi perubahan emosi yaitu : latihan relaksasi progresif dan latihan affirmasi Latihan relaksasi progresif a) Jelaskan pada peserta cara melakukan relaksasi progresif yaitu cara duduk dengan posisi yang nyaman, kencangkan seluruh otot tubuh mulai dari otot perut, panggul, tungkai kaki, kemudian otot punggung, leher dan lengan selama Kurang lebih 5 detik. Selanjutnya lemaskan otot kembali, lakukan tarik nafas perlahan, keluarkan perlahan —fahan lalu rasakan relaksasi ke seluruh tubuh, b) Terapis memodelkar” mendemonstrasikan kepada ibu cara melakukan relaksasi progresif dengan cara yang sudah dijelaskan ©) thu melakukan role play/ redemonstrasi cara melekukan teknik elaksasi progresif seperti yang telah diajarakan. Latih kemampuan ibu untuk melakukan sffirmasi 4) Jelaskan pada peserta cara melakukan affirmasi untuk menyesuaikan diri tethadap perubahan emosi b) Terapis memodelkan/ mendemonstrasikan kepada ibu cara mclakukan affirmasi dengan cara dengan membuat pernyataan sebagai berikut ; tidak ada yang perlu dikhawatirkan, saya akan baik — baik saja, saya akan mendapatkan pertolongan jika saya memerlukan, selesaikan masalah setahap demi setahap, saya bisa melakukan dengan baik, dan seterusaya sambil menarik nafas dalam saat mengueapkan pernyataan tersebut. ) Thu melakukan role play/ redemonstrasi cara melakukan affirmasi seperti yang telah diajarakan.

Anda mungkin juga menyukai