Anda di halaman 1dari 4

KISI KISI PKDM

- Nilai Tekanan Darah Normal


- Pada orang dewasa yang sehat, nilai tekanan darah normal berada di kisaran 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg.
- Berbeda dengan orang dewasa muda, nilai tekanan darah normal pada lansia berada di rentang angka yang sedikit lebih
tinggi, yakni 130/80 mmHg hingga 140/90 mmHg
- Angka 130 atau 140 merupakan angka sistolik, yaitu tekanan dalam pembuluh darah saat jantung berkontraksi untuk
memompa darah bersih ke seluruh tubuh
- Sementara itu, angka 80 atau 90 menunjukkan angka diastolik, yaitu tekanan pembuluh darah saat jantung tidak
berkontraksi dan menerima aliran darah balik dari seluruh tubuh yang membawa darah kotor.
- tekanan darah normal pada lansia lebih tinggi dibandingkan tekanan darah normal pada orang dewasa. Hal ini dikarenakan
pembuluh darah cenderung akan semakin mengeras atau kaku seiring pertambahan usia. Mengerasnya pembuluh darah
membuat jantung harus bekerja lebih keras, sehingga membuat tekanan darah pada lansia lebih tinggi.

Gejala dan Komplikasi Masalah Tekanan Darah pada Lansia

- Seorang lansia disebut memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi apabila tekanan darahnya mencapai angka lebih dari
140/90 mmHg, sedangkan tekanan darah rendah atau hipotensi apabila tekanan darah lansia di bawah 90/60 mmHg. Ketika
mencapai usia di atas 60 tahun, tekanan darah seorang lansia akan cenderung mulai meningkat. Namun, tekanan darah akan
cenderung menurun ketika lansia mencapai usia 80 tahun atau lebih. Tekanan darah yang tinggi atau rendah pada lansia bisa
saja tidak menimbulkan gejala. Namun, para lansia atau keluarga yang merawatnya perlu waspada apabila lansia memiliki
hipertensi atau hipotensi disertai gejala pusing, lemas, nyeri dada, sesak napas, penurunan kesadaran, pingsan, dan
kelemahan anggota gerak tubuh. Hal tersebut bisa jadi menandakan bahwa lansia mengalami komplikasi hipertensi, seperti
stroke, serangan jantung, gagal jantung, atau gangguan fungsi ginjal. Komplikasi tersebut berisiko tinggi terjadi pada lansia
yang memiliki hipertensi disertai riwayat penyakit penyerta sebelumnya. Oleh karena itu, lansia yang mengalami gejala-
gejala di atas perlu segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Cara Menjaga Tekanan Darah Normal pada Lansia

- Konsumsi makanan bernutrisi


- Olahraga secara rutin
- Tidak merokok dan batasi konsumsi alcohol
- Tidur cukup

GULA DARAH

Glukometer itu tidak akurat.

1.Tes gula darah puasa (GDP).Pasien  berpuasa antara 8- 12 jam sebelum menjalani tes darah. Kadar gula darah puasa pada pasien
dinilai normal jika masih di bawah 100 mg/dL, dan  prediabetes jika kadarnya antara 100 hingga 125 mg/dL. Pasien  dalam kondisi DM tipe 2
jika kadar GDP di atas 126 mg/dL.

2.Tes toleransi glukosa oral (TTGO) 2 jam PP. Setelah sampel darah diambil untuk pemeriksaan tes gula darah puasa, pasien
diminta meminum cairan gula, kemudian pengambilan sampel darah  dilakukan lagi dua jam setelahnya.Kadar dikatakan normal jika hasil 
kurang dari 140 mg/dL, dan kondisi prediabetes jika  berkisar antara 140 hingga 199 mg/dL. Sedangkan hasil tes dengan kadar gula 200 mg/dL
atau lebih sudah menandakan pasien menderita DM tipe 2.

3.Tes Hemoglobin A1c (HbA1c).Tes darah ini dilakukan untuk mengetahui kadar rata-rata gula darah dalam 3 bulan terakhir, dengan
mengukur persentase gula darah yang melekat pada sel darah merah. Semakin tinggi kadar gula darah, maka semakin tinggi pula gula darah
yang melekat di sel darah merah.Kondisi pasien dikatakan normal jika kadar HbA1c berada di bawah 5,7%. Pasien  prediabetes jika kadar
HbA1c  pada kisaran 5,7 – 6,4%, dan DM jika kadar HbA1c 6,5% ke atas.
1. Anak di bawah 6 tahun

Anak-anak di bawah usia 6 tahun harus memiliki kadar glukosa darah di kisaran 80-200 mg/dL setiap hari. Angka tersebut terbilang
sehat dan jumlah glukosanya bisa berfluktuasi saat bangun tidur, makan, hingga sebelum tidur. Maka dari itu, anak-anak yang
alami diabetes perlu diperiksa kadar gulanya di tengah malam oleh orang tuanya.

2. Anak usia 6-12 tahun

Pada rentang usia ini, kadar gula darahnya harus di kisaran 80-180 mg/dL per hari. Kadar gula darah dapat naik setelah makan akibat
tubuh perlu memecah glukosa yang akhirnya menyebar ke seluruh aliran darah. Maka dari itu, sebagai orang tua, ada baiknya
membatasi konsumsi makanan ringan terlebih saat sebelum tidur.

3. Usia 13-19 tahun

Kadar gula darah normal menurut usia 13-19 tahun berada di kisaran 70-150 mg/dL per hari. Diabetes yang terjadi pada remaja
sangat sulit untuk dikelola karena masalah tanggung jawab dan kontrol perilaku terkait pengaruh lingkungan. Maka dari itu, remaja
dengan kondisi gula darah tinggi ini perlu rutin memeriksa kadar gula darah dan memperhatikan makanannya serta rutin
berolahraga.

4. Usia di atas 20 tahun

Seseorang dengan usia di atas 20 tahun memiliki kadar gula darah normal di kisaran 100-180 mg/dL per hari. Saat bangun di pagi
hari, gula darah harus berada di titik terendah karena tubuh belum makan selama sekitar 8 jam. Kategori kadar gula rendah adalah
saat angka pemeriksaannya kurang dari 100 mg/dL. Sudah memasuki kategori berbahaya jika angkanya di bawah 70 mg/dL.

Sementara itu, seseorang dapat memiliki kadar gula darah tinggi jika angkanya melebihi 130 mg/dL sebelum makan atau 180 mg/dL
setelah makan dalam waktu 1-2 jam. Kebanyakan orang tidak mengalami gejala hingga kadar gulanya mencapai 250 mg/dL atau
lebih tinggi. Tingkat gula darah tertinggi yang masih terbilang aman umumnya sekitar 160-240 mg/dL.

Selain informasi di atas, baca lebih lanjut artikel ini Ketahui Batas Kadar Gula Normal Bagi Tubuh.

Risiko Kesehatan Gula Darah Tidak Normal

Risiko kesehatan kadar gula darah tidak normal terbagi menjadi dua, yaitu ketika kadar gula darah tinggi (hiperglikemia) dan kadar
gula darah rendah (hipoglikemia). 

1. Risiko kesehatan jika kadar gula darah tinggi (hyperglycemia)

Apabila kadar gula darah sedikit tinggi dalam waktu singkat, mungkin bukan masalah serius. Namun, jika gula darah tinggi dapat
menyebabkan masalah serius dan kadarnya tetap tinggi dalam waktu lama, maka dapat menyebabkan risiko kesehatan berikut:

 Kerusakan permanen pada saraf tangan dan kaki (neuropati perifer).


 Gangguan permanen pada mata dan masalah penglihatan (diabetes retinopathy).
 Terserang kondisi yang mengancam jiwa, seperti ketoasidosis diabetikum.

Jika kamu memiliki kadar gula darah tinggi, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk menjalani tes darah atau urin untuk
memeriksa keton. Tingkat keton yang tinggi adalah tanda dari ketoasidosis diabetik.

Baca lebih lanjut mengenai Inilah Tanda-tanda Kalau Kamu Kelebihan Gula Darah. 

2. Risiko kesehatan kadar gula darah rendah (hipoglikemia)

Kadar gula darah rendah yang tidak diatasi segera, dapat memberikan efek yang ekstrem. Risiko kesehatannya terbagi
menjadi efek jangka pendek dan jangka panjang. 
Efek jangka pendek

 Pendarahan otak.
 Serangan jantung.
 Penurunan fungsi kognitif.

Efek jangka panjang

Kadar gula darah rendah memiliki sedikit kaitan langsung dengan efek kritis jangka panjang, namun dapat meningkatkan
kerentanan seseorang pada kondisi lain, seperti penyakit jantung. 

Mengutip studi pada Journal of The American College of Cardiology, peserta penelitian dengan gula darah rendah karena
diabetes tipe 2 memiliki peningkatan risiko mengembangkan kondisi yang berhubungan dengan jantung dan masalah
pada pembuluh darah.

Hypoglycemia juga dapat meningkatkan risiko kondisi lain, termasuk:

 Penyakit mata.
 Penyakit ginjal.
 Kerusakan saraf.

Pada kasus yang parah, sel saraf bisa mati karena kekurangan pasokan glukosa. Jika ada kerusakan saraf yang
mengendalikan organ dalam, maka bisa terjadi neuropati otonom. 

Orang dengan kondisi tersebut dapat kehilangan kemampuan untuk mendeteksi kadar gula darah rendah, dan mereka
mungkin tidak mengalami gejala. Lebih parahnya lagi, ia mungkin tidak tahu bahwa sedang memiliki gula darah rendah.
Hal tersebut dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hipoglikemia berat.

Tips Menjaga Gula Darah Normal

Mengonsumsi makanan yang sehat dengan banyak buah dan sayuran, menjaga berat badan sehat, dan melakukan
aktivitas fisik secara teratur dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap normal.

Selain itu, beberapa tips lainnya yang perlu kamu lakukan yaitu:

 Pantau kadar gula darah untuk melihat apa yang membuatnya naik atau turun.
 Disiplin pada jadwal makan yang teratur, dan jangan melewatkan waktu makan.
 Pilih makanan yang rendah kalori, lemak jenuh, lemak trans, gula, dan garam.
 Lacak makanan, minuman, dan aktivitas fisik.
 Minum air mineral, hindari jus atau soda.
 Batasi minuman beralkohol.
 Untuk suguhan manis, sebaiknya pilih gula. 
 Kontrol porsi makan. 
ALAT UNTUK MENGETES GULA DARAH

Anda mungkin juga menyukai