Anda di halaman 1dari 4

1.

Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk turut menunjang atau sebagai salah

satu faktor risiko penularan penyakit DBD. Semakin padat penduduk,

semakin mudah nyamuk Aedes menularkan virusnya dari satu orang

ke orang lainnya

2. Mobilitas Penduduk

Mobilitas penduduk tidak ikut berperan dalam terjadinya KLB

penyakit DBD di Kota Mataram (Chi-square, p>0,05). Hal ini dapat

diterangkan bahwa mobilitas penduduk di daerah yang mengalami

KLB penyakit DBD sama dengan mobilitas penduduk di daerah yang

tidak mengalami KLB penyakit DBD. Di kedua daerah penelitian ini

struktur sosial ekonomi maupun budaya relatif sama yaitu sebagian

besar adalah petani, sehingga mobilitasnya relatif rendah.

3. Sanitasi Lingkungan

Sebenarnya kondisi sanitasi lingkung an

berperan besar dalam perkembangbiakan nyamuk Aedes, terutama

apabila terdapat banyak kontainer penampungan air hujan yang

berserakan dan terlindung dari sinar matahari, apalagi berdekatan

dengan rumah penduduk

4. Sikap Hasil yang menarik dari penelitian ini adalah sikap masyarakat terhadap penyakit
DBD, yaitu semakin masyarakat bersikap tidak serius dan tidak berhati-hati terhadap
penularan penyakit DBD akan semakin bertambah risiko terjadinya penularan penyakit
DBD
Dari hasil analisis data penelitian disimpulkan bahwa faktor lingkungan berupa
keberadaan kontainer air , baik yang berada di dalam maupun di luar rumah menjadi
tempat perindukan nyamuk Aedes sebagai vektor penyakit Demam Berdarah Dengue,
merupakan faktor yang sangat berperan terhadap penularan ataupun terjadinya
Kejadian Luar Biasa penyakit Demam Berdarah Dengue di Kota Mataram, Nusa Tenggara
Barat.

1. Dari alur diatas pasien datang menuju pusat informasi setelah


mendapatkan arahan dari petugas pasien menuju ruang tunggu
sambil menunggu giliran menuju loket pendaftaran dan
mendapatkan nomor antrian pasien menuju ruang tunggu
kembali, di ruang tunggu pasien mendapatkan informasi seputar
kesehatan dari petugas Kesmas, setelah itu pasien menuju ruang
Balai pengobatan umum untuk diperiksa tekanan darahnya oleh
perawat lalu anamnesa dan pemeriksaan yang dilakukan oleh
dokter. Lalu pasien mendapatkan rujukan untuk pemeriksaan
penunjang ( Laboratorium / Radiologi ), setelah mendapatkan
hasilnya pasien kembali lagi ke BP dengan membawa hasil
penunjang, apabila dari hasil tersebut pasien dalam keadaan
sehat maka pasien diberikan konseling ( petugas promkes, kesling,
gizi ) setelah itu pasien dapat menyelesaikan administrasi dikasir .
Namun apabila pasien dinyatakan sakit maka pasien akan
mendapatkan pengobatan dan diberi resep oleh dokter ,kemudian
mendapatkan konseling ( petugas promkes ) setelah itu dapat
menyelesaikan administrasi di kasir dan dapat mengambil obat di
apotik.
2. PELAYANAN WANITA YANG TAMPAK SEDANG HAMIL
Dari alur diatas pasien datang menuju pusat informasi setelah
mendapatkan arahan dari petugas pasien menuju ruang tunggu
sambil menunggu giliran menuju loket pendaftaran dan
mendapatkan nomor antrian pasien menuju ruang tunggu
kembali, di ruang tunggu pasien mendapatkan informasi seputar
kesehatan dari petugas Kesmas, setelah itu pasien menuju ruang
Balai pengobatan umum untuk diperiksa tekanan darahnya oleh
bidan lalu anamnesa dan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter.
Lalu pasien mendapatkan rujukan untuk pemeriksaan
Laboratorium untuk memastikan apakah pasien dalam keadaan
hamil atau tidak, setelah mendapatkan hasilnya pasien kembali
lagi ke BP dengan membawa hasil laboratorium, apabila dari hasil
tersebut pasien dalam keadaan tidak hamil dan sehat maka
pasien diberikan konseling ( petugas promkes, , gizi , KIA/KB )
setelah itu pasien dapat menyelesaikan administrasi dikasir .
Namun apabila pasien dinyatakan hamil maka pasien akan
mendapatkan pengobatan dan diberi resep oleh dokter ,kemudian
mendapatkan konseling ( petugas promkes , Gizi, KIA/KB) setelah
itu dapat menyelesaikan administrasi di kasir dan dapat
mengambil obat di apotik.
3. PELAYANAN BAYI BERUMUR 8 BULAN
Dari alur diatas pasien datang menuju pusat informasi setelah
mendapatkan arahan dari petugas pasien menuju ruang tunggu
sambil menunggu giliran menuju loket pendaftaran dan
mendapatkan nomor antrian pasien menuju ruang tunggu
kembali, di ruang tunggu pasien mendapatkan informasi seputar
kesehatan dari petugas Kesmas, setelah itu pasien menuju ruang
Balai pengobatan umum untuk di periksa lingkar kepala, timbang
berat badan dan tinggi badan oleh bidan apabila bayi tersebut
dalam keadaan sehat dan belum pernah mendapatkan imunisasi
maka bayi tersebut dapat diimunisasi lalu diberikan konseling
( petugas promkes, KIA/KB, Gizi ) dan mendapatkan resep, setelah
itu dapat menyelesaikan administrasi dikasir dan dapat mengambil
obat di apotik. Apabila bayi tersebut dalam keadaan sakit akan
mendapatkan pengobatan dan diberikan resep, kemudian
mendapatkan konseling ( petugas promkes , Gizi, KIA/KB) setelah
itu dapat menyelesaikan administrasi di kasir dan dapat
mengambil obat di apotik.

Anda mungkin juga menyukai