Anda di halaman 1dari 7

Analisis Rasio Likuiditas PT Vale Tbk Indonesia Periode 2019-2021

Rika Novriyanti¹, Aisyah Rahmatul F²


1,2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Riau,
Email: rikanovriyanti@gmail.com , aisyahrahmatul@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to measure the company's financial performance with the liquidity ratio at PT Vale which
is listed on the IDX in the 2019-2021 period using the current ratio, quick ratio, and cash ratio. This
study uses a quantitative method with secondary data collection, namely PT Vale's financial statements
which include the balance sheet and profit and loss for 2019-2021. Data collection techniques are
carried out by utilizing financial reports obtained and published by the IDX. The research results which
are calculated using the liquidity ratio show that the company is in a bad condition because it fluctuates
or fluctuates or is less stable every year. The highest current ratio value in 2021 is 4.96%, while the
lowest in 2019 is 4.30%, this indicates a good condition because there has been an increase. The highest
Quick Ratio value in 2021 is 4.00%, while the lowest is in 2019 of 3.22%. The highest Quick Ratio value
in 2021 is 4.00% while the lowest in 2019 is 3.22%. The highest cash ratio value occurred in 2021 of
3.01% and the lowest in 2019 of 1.82%.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan utnuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan rasio likuiditas pada PT
Vale yang terdaftar di BEI pada Periode 2019-2021 dengan menggunakan current ratio, quick ratio, dan
cahs ratio. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pengambilan data sekunder yaitu
laporan keuangan PT Vale yang meliputi neraca dan laba rugi tahun 2019-2021. Teknik pengumpulan
data dilakukan dengan cara memanfaatkan laporan keuangan yang diperoleh dan dipublikasikan oleh BEI.
Hasil penelitian yang dihitung menggunakan rasio likuiditas menunjukkan perusahaan dalam keadaan
kurang baik dikarenakan mengalami fluktuatif atau naik turun atau kurang stabil pada setiap tahunnya.
Nilai current ratio tertinggi tahun 2021 sebesar 4,96% , sedangkan terendah tahun 2019 sebesar 4,30% hal
tersebut menunjukkan keadaan baik karena terjadi kenaikan. Nilai Quick Ratio paling tinggi tahun 2021
sebesar 4,00%, sedangkan paling rendah pada tahun 2019 sebesar 3,22%. Nilai Quick Ratio paling tinggi
tahun 2021 sebesar 4,00% sedangkan paling rendah 2019 sebesar 3,22%. Nilai cash ratio paling tinggi
terjadi pada tahun 2021 sebesar 3,01% dan paling rendah padah tahun 2019 sebesar 1.82%.

1. Pendahuluan

Pengambilan keputusan merupakan isu penting dalam manajemen bisnis. Keputusan yang
salah dapat menyebabkan kerugian dan kebangkrutan (Revita & Ariyati, 2020). Analisis
laporan keuangan penting bagi perusahaan karena pada dasarnya laporan keuangan sering
digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan membandingkan kondisi perusahaan
dari tahun sebelumnya dengan tahun berjalan (Aswad, 2019). 
Evaluasi kinerja keuangan perusahaan membutuhkan tokoh kunci yang berbeda saat
Anda menyiapkan akun tahunan. Laporan keuangan yang disusun perusahaan dapat
digunakan untuk mengetahui status keuangan perusahaan, diperlukan alat evaluasi kinerja
keuangan (Mus, 2021). Alat yang digunakan dalam analisis laporan keuangan harus dapat
memberikan informasi tentang keadaan perusahaan berupa indikator (Murjana, I madde,
2019). Menurut penelitian Ema Wijayanti (2020), ada lima indikator keuangan yang terdiri
dari metrik likuiditas, profitabilitas, kinerja, solvabilitas, dan nilai pasar. 
Rasio likuiditas merupakan metrik yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
membayar utangnya tepat waktu atau dalam jangka pendek (Azhar Cholil, 2021). Metrik
likuiditas dapat diukur menggunakan berbagai analisis seperti, Current Ratio (CR), Quick
Ratio (QR) dan Cash Ratio (CR). Rasio cepat dimasukkan dalam analisis untuk mengetahui
kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek ketika persediaan dikeluarkan,
karena persediaan merupakan bagian dari aktiva lancar yang tidak dapat segera direalisasikan
atau membutuhkan waktu untuk dikonversi menjadi kas. 
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan sumber daya alam. Negara Indonesia
memiliki kekayaan alam yang sangat beragam termasuk kekayaan alam biotik yang meliputi
tumbuhan, hewan dan mikroorganisme. Adapun kekayaan abiotik, seperti tambang emas,
batu bara, nikel, tembaga, gas alam, minyak bumi, dll. Selama ini, ketika pandemi Covid-19
melanda dunia, berdampak pada keterpurukan ekonomi regional dan global yang berimbas
pada barang tambang seperti Nikel.
Seperti perak, nikel adalah logam putih yang keras dan tahan karat. Logam ini membantu
mengubah beberapa logam olahan menjadi larutan yang menciptakan energi panas. Salah
satu daerah penghasil nikel terbesar di Indonesia adalah di wilayah Sorowako, Sulawesi
Selatan. Endapan laterit Sorowako merupakan sumber utama logam nikel Indonesia, yang
ditambang dan diproses oleh PT Vale Indonesia menggunakan teknik peleburan
konvensional. 
PT Vale Indonesia adalah perusahaan pertambangan dan nikel terintegrasi yang berbasis
di Sorowako, Sulawesi Selatan. PT Vale adalah bagian dari Vale, sebuah perusahaan
pertambangan Brasil. adalah perusahaan eksplorasi bijih nikel yang terdaftar di Jakarta
Islamic Index. Indeks saham syariah terbagi menjadi beberapa sektor antara lain sektor
industri, sektor pertambangan, sektor pertanian, sektor infrastruktur transportasi, sektor jasa
investasi dan sektor real estate & real estate. 
Perusahaan membutuhkan analisis laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam mengatasi masalah keuangan dan mengambil keputusan yang cepat dan
tepat. Analisis laporan keuangan memungkinkan manajemen untuk mengetahui kondisi
keuangan, kinerja keuangan dan kekuatan keuangan perusahaan. 
Efisiensi keuangan adalah kemampuan organisasi untuk mengelola kegiatan keuangan
secara efektif dan efisien selama periode waktu tertentu. Kinerja keuangan Perseroan
tercermin dalam laporan keuangan Perseroan yang terdiri dari lima jenis laporan, yaitu
laporan ekuitas, laporan neraca dan arus kas, serta catatan atas laporan (CALK). 
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses pemeriksaan laporan keuangan dan
bagian-bagiannya, yang tujuannya untuk mengevaluasi dan meramalkan kondisi keuangan
suatu perusahaan atau badan usaha, serta mengevaluasi dan melaporkan hasil-hasil masa lalu
yang dicapai oleh perusahaan tersebut. . atau institusi kehadiran. Pada dasarnya analisis
neraca berfungsi untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha atau
perkembangan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak. Analisis dilakukan dengan
mengukur hubungan antara bagian-bagian laporan keuangan dan perubahannya dari tahun ke
tahun serta menentukan arah perkembangannya. 
Perusahaan yang beritikad baik tentunya adalah perusahaan yang mengelola laporan
keuangannya secara transparan, bertanggung jawab, cermat, efektif dan efisien. Laporan
keuangan yang dianalisis menurut proses dan dicatat menurut prinsip akuntansi
mencerminkan hasil yang baik dan tanggung jawab perusahaan. Oleh karena itu, pengelolaan
keuangan perusahaan memerlukan seorang manajer keuangan yang mampu mengkaji laporan
keuangan sesuai dengan skala analisis yang tepat, sehingga pengguna laporan keuangan
dapat mengetahui arus kas perusahaan dan hasil perhitungan keuangan tersebut. analisis. .
Analisis laporan keuangan adalah proses bijaksana yang dirancang untuk membantu
mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja bisnis perusahaan saat ini dan di masa lalu
dengan tujuan untuk menentukan perkiraan dan proyeksi yang paling mungkin untuk kondisi
dan kinerja keuangan perusahaan di masa depan.
Objek penelitian ini menggunakan salah satu perusahaan manufaktur yang ada di
Indonesia yaitu PT Vale Indonesia Tbk. Yang mana perusahaan ini bergerak di bidang
tambang dengan menghasilkan nikel terbesar. Penelitian yang akan dilakukan yaitu mengenai
analisis likuiditas PT Vale Indonesia Tbk periode tahun 2019-2021.

Tabel 1. Rasio Likuiditas


PT Vale Indonesia Tbk tahun 2019-2021

Tahun Current Ratio Quick Ratio Cash Ratio


2019 4,30 3,22 1,82
2020 4,33 3,43 2,41
2021 4,96 4,00 3,01

Tingkat rasio likuiditas perusahaan dapat dikatakan baik, karena perusahaan cukup
maksimal dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya yaitu tahun 2019-2021. Perusahaan
mampu memanfaatkan aktiva lancar secara efektif. Hasil dari current ratio setiap tahunnya
mengalami peningkatan.

2. Tinjauan Pustaka
2.1 Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah dokumen atau laporan yang menggambarkan kondisi keuangan
suatu entitas, seperti perusahaan, organisasi, atau individu, pada suatu periode tertentu.
Laporan keuangan biasanya berisi informasi tentang pendapatan, biaya, laba atau rugi, asset,
utang, dan ekuitas.
Menurut Munawir (2014:2) Laporan keuangan menurut dasarnya merupakan hasil dari
proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data
keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
data atau aktivitas perusahaan tersebut.
2.2 Kinerja Keuangan
Menurut Sutrisno (2009) dalam Hutabarat (2020) kinerja keuangan perusahaan
merupakan prestasi yang telah dicapai perusahaan dalam periode tertentu yang
mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut. Kinerja keuangan adalah kinerja
manajemen, yang merupakan perluasan nilai keuangan dan diperkirakan manfaatnya.

2.3 Rasio Liuiditas


Rasio likuditas merupakan proporsi yang menunjukan kemampuan perusahaan guna
memenuhi komitmen sementara. Rasio likuiditas dikenal sebagai rasio yang dapat
dimanfaatkan untuk mengukur seberapa jauh tingkat kapabilitas perusahaan dalam melunasi
kewajiban jangka pendek yang mendekati jatuh tempo. Rasio likuiditas juga rasio yang
menunjukan kapabilitas perusahaan untuk memenuhi kkewajiban jangka pendek (Hery,
2016). Rasio likuiditas ini sangat penting karena ketidakmampuan untuk membayar
kewajiban jangka pendek dapat berakibat kebangkrutan sebuah perusahaan. Rasio ini
memperkirakan kapasitas likuiditas jangka pendek sebuah perusahaan dengan melihat
sumber daya berkelanjutan perusahaan terhadap kewajiban saat ini kewajiban yang dimaksud
di sini adalah kewajiban perusahaan (Fahmi, 2014).

Rasio Likuiditas terdiri dari :


1) Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar adalah rasio likuiditas paling sederhana yang dipakai untuk mengukur
kemampuan perusahaan melunasi melunasi kewajiban lancarnya (dibayar dalam satu tahun)
dengan total asset lancarnya, seperti kas, piutang, dan persediaan.
Rasio lancar yang terhitung menggunakan rumus sebagai berikut :
aktivalancar
Rasio Lancar = x 100%
hutang lancar

2) Rasio Cepat (Quick Ratio)


Quick ratio atau rasio cepat adalah rasio yang digunakan untuk menentukan kemampuan
perusahaan dapat melunasi kewajiban lancarnya dengan asset cepat atau asset yang paling
likuid. Untuk diketahui, asset cepat adalah asset lancar yang dapat dikonversi menjadi uang
tunai dalam waktu 90 hari.
Quick ratio yang terhitung menggunakan rumus sebagai berikut :
( aktiva lancar−persediaan )
Rasio Cepat: Rasio cepat = x 100%
Hutang lancar

3) Rasio Kas (Cash Ratio)


Cash rati atau rasio kas dihitung dengan membandingkan cashflow dengan tagihan yang
saat ini harus dibayar. Cash Flow adalah uang tunas yang dimiliki perusahaan atau setara kas,
yaitu surat berharga, tagihan treasury, dan lainnya.
Cash ratio yang terhitung menggunakan rumus sebagai berikut :
Kas dan setara kas
Rasio Kas = x 100%
Hutang lancar

3. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif yang mana berbentuk angka.
Penggunaan sumber data yang ada dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang
diperoleh melalui pihak yang telah mengumpulkan data tersebut sebelumnya dengan istilah
lain peneliti tidak langsung terjun ke lapangan untuk mengambil data. Obejk penelitian yang
dipilih adalah laporan keuangan pada PT Vale Indonesia Tbk, yang meliputi laporan posisi
keuangan dan laporan laba rugi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu
menggunakan laporan keuangan yang diperoleh dari hasil annual report pada tahun 2019-
2021.
Penelitian ini dilakukan analisis data dengan teknik analisis menggunaka analisis rasio
likuiditas,yaitu suatu teknik analisis untuk mengetahui dari pos-pos tertentu dalam neraca dan
laporan laba rugi. Kemudian dihitung dengan menggunakan rumus Current Ratio, Quick
Ratio, dan Cash Ratio.

4. Hasil dan Diskusi


Kasmir (2014) dalam studinya memaparkan bahwa analisis rasio keuangan, merupakan
sebuah kegiatan yang dimanfaatkan untuk membandingkan angka-angka yang ada dalam
laporan keuangan pada umumnya perbandingannya dilakukan pada satu komponen dengan
komponen lain atau antar komponen dalam laporan keuangan. Kemudian angka yang sudah
dibandingkan akan menjadi angka-angka dalam satu periode pembukuan. Terdapat banyak
rasio-rasio dalam analisis rasio keuangan, salah satunya adalah rasio likuditas. Rasio
likuiditas merupakan suatu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk
menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya.
Mulatsih (2020) menjelaskan bahwasanya terdapat tiga raio likuiditas yang sering
digunakan oleh sebuah perusahaan yang meliputi, Rasio Lancar (Current Rasio),Rasio Cepat
(Quick Ratio), dan Rasio Kas (Cash Ratio).
1. Rasio Lancar (Current Ratio)

Tabel 2. Standar penilaian Rasio Lancar (%)


Standar Kriteria
200 Sangat baik
<200 s/d 150 Baik
<150 s/d 100 Cukup baik
<100 s/d 500 Kurang baik
<50 Sangat kurang baik
Sumber: …………………..

Berdasarkan data yang diperoleh dari analisis Rasio Lancar pada PT Vale Indonesia Tbk
periode 2019-2021 dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 3. Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio Lancar


Tahun Rasio Lancar Keterangan
2019 430% Sangat baik
2020 433% Sangat baik
2021 496% Sangat baik

2. Rasio Cepat (Quick Ratio)


Tabel 4. Standar Penilaian Rasio Cepat (%)
Standar Kriteria
150 Sangat baik
<150 s/d 100 Baik
<100 s/d 50 Cukup baik
<50 s/d 25 Kurang baik
<25 Sangat kurang baik
Sumber: …………..
Berdasarkan data yang diperoleh maka hasil dari analisis rasio cepat padaPT Vale
Indonesia Tbk dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 5. Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio Cepat


Tahun Rasio Lancar Keterangan
2019 322% Sangat baik
2020 343% Sangat baik
2021 400% Sangat baik

3. Rasio Kas (Cash Ratio)

Tabel 6. Standar Penilaian Rasio Kas (%)


Standar Kriteria
50 Sangat baik
<50 s/d 30 Baik
<30 s/d 25 Cukup baik
<25 s/d 10 Kurang baik
<10 Sangat kurang baik
Sumber: …………..
Berdasarkan data yang diperoleh maka hasil dari analisis Rasio Lancar pada PT Vale
Indonesia Tbk dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 7. Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio Kas


Tahun Rasio Lancar Keterangan
2019 182% Sangat baik
2020 241% Sangat baik
2021 241% Sangat baik

Tabel 8. Rekapitulasi Rasio Likuiditas


PT Vale Indonesia Tbk Tahun 2019-2021
Tahun Current Ratio Quick Ratio Cash Ratio
2019 430% 322% 182%
2020 433% 343% 241%
2021 496% 400% 241%

5. Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis rasio likuiditas dengan menggunkan Current
Ratio, Quick Ratio, dan Caash Ratio PT Vale Tbk selama periode 2019-2021 adalah
sebagai berikut:
1) Current Ratio yang dimiliki Pt Vale Tbk dapat dikatakan baik. Nilai Current Ratio paling
tinggi tahun 2021 sebesar 4,96%, sedangkan paling rendah pada tahun 2019 sebesar
4,30%.
2) Quick Ratio PT Vale Tbk tahun 2019-2021 dapat dikatakan baik dalm membayar
kewajiban lancar dengan mengunakan aktiva lancar yang dimiliki. Nilai Quick Ratio
paling tinggi terjadi pada tahun 2021 sebesar 4,00%, sedangkan terendah terjadi pada
2019 sebesar 3,22%.
3) Cash Ratio PT Vale Tbk tahun 2019-2021 mengalami kenaikan dan dapat dikatakan
bagus. Nilai Cash Ratio tertinggi tahun 2021 sebesar 3,01%, sedangkan terendah tahun
2019 sebesar 1,82%.
Rasio likuiditas perusahaan berada dalam kondisi sangat baik karena selalu mengalami
kenaikan atau peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari current ratio,quick ratio, dan cash ratio
yang selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Semakin tinggi rasio likuiditas suatu
perusahaan mendadakan perusahaan itu liquid. Liquid adalah perusahaan yang dinyatakan sehat
dan baik. Hal tersebut menyatakan bahwa perusahaan dapat memenuhi kewajibannya dengan
memaksimalkan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai