Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Ikatan Ion 2. Ikatan Kovalen 3. Gaya Antar Molekul 4. Pengaruh Struktur Molekul Terhadap Sifat Zat No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi yang 1. Ikatan kimia didefinisikan sebagai gaya dipelajari yang menyebabkan sekumpulan atom yang sama atau berbeda menjadi satu kesatuan dengan perilaku yang sama. 2. Ikatan ion terbentuk karena transfer elektron secara penuh dari suatu atom ke atom lain. 3. Ikatan ion terjadi karena logam mentransfer elektron ke non logam, dan ion dihasilkan menarik satu sama lain dengan kuat untuk membentuk padatan. 4. Simbol titik elektron Lewis dari atom menggambarkan jumlah elektron valensi untuk unsur golongan utama. 5. Dalam ikatan, ada atom kehilangan, mendapatkan, atau berbagi elektron untuk mencapai kulit terluar yang diisi delapan elektron (oktet) dan dua elektron (duplet). 6. Ukuran kuantitatif stabilitas setiap ion adalah energi kisinya. Energi kisi didefinisikan sebagai energi yang dibutuhkan untuk memisahkan satu mol senyawa ion padat menjadi ion-ionnya dalam fasa gas. 7. Energi kisi menunjukkan kekuatan interaksi ionik, yang mempengaruhi titik lebur, kekerasan, kelarutan, dan sifat lainnya sehingga dapat digunakan dalam membuat prediksi tentang titik leleh dan kelarutan dalam air dari senyawa ionik. 8. Harga energi kisi tergantung pada ukuran ion dan muatan ion. 9. Ada dua faktor yang mempengaruhi titik leleh senyawa ionik, yaitu jari-jari ion dan muatan ion yang membentuk senyawa ion. 10. Energi kisi tidak dapat diukur secara langsung, salah satu cara untuk menentukan energi kisi yaitu menggunakan siklus Born-Haber. 11. Siklus Born-Haber, menghubungkan energi kisi senyawa ion dengan energi ionisasi, afinitas elektron, dan sifat-sifat atom dan molekul lainnya yang didasarkan pada Hukum Hess. 12. Semakin besar energi kisi, semakin mantap benda padat dan semakin erat ikatan antar ion. 13. Ikatan kovalen terbentuk karena penggunaan bersama beberapa pasang elektron oleh beberapa atom. 14. Kestabilan molekul dipengaruhi kekuatan ion dan orde ikatan (ikatan tunggal dan ikatan rangkap). 15. Berdasarkan keelektronegatifan stom- atom yang berikatan, Ikatan kovalen dibedakan menjadi tiga jenis yaitu ikatan kovalen murni (non polar) kovaler polar, kovalen dengan kepolaran yang sangat ekstrim atau ionik. 16. Dua teori yang menjelaskan pembentukan ikatan kovalen adalah Velence Bond Theory (VBT) dengan hibridisasinya serta Molecular Orbital Theory (MOT). 17. Elektron yang digunakan untuk berikatan adalah elektron valensi. Struktur yang digunakan untuk menggambarkan senyawa kovalen disebut struktur Lewis. 18. Pasangan elektron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen disebut elektron non ikatan atau pasangan elektron bebas (lone pairs). 19. Pasangan yang digunakan bersama dalam ikatan disebut pasangan elektron ikatan (bond pairs). 20. Berdasarkan jumlah pasangan elektron yang digunakan secara bersama oleh dua atom yang berikatan kovalen dapat dibedakan menjadi ikatan tunggal dan ikatan rangkap. 21. Ikatan antara dua atom yang menggunakan bersama dua pasang elektron disebut ikatan rangkap dua (orde ikatan 2), dan tiga pasang elektron disebut ikatan rangkap tiga (orde ikatan 3). 22. Energi ikatan (entalpi ikatan atau kekuatan ikatan) adalah energi yang dibutuhkan untuk mengatasi tarikan ini dan didefinisikan sebagai perubahan entalpi standar untuk memutuskan ikatan dalam 1 mol molekul gas. 23. Panjang ikatan didefinisikan sebagai jarak antar inti dari dua atom yang berikatan secara kovalen dalam suatu molekul. 24. Ikatan kovalen polar adalah hasil dari perbedaan keelektronegatifan antara dua atom yang membentuk ikatan kovalen. 25. Linus pauling telah menyusun suatu metode untuk menghitung keelektronegatifan relatif dari hampir semua unsur. 26. Perbedaan elektronegativitas (ΔEN), yang lebih besar menghasilkan muatan parsial yang lebih besar dan karakter ion parsial yang lebih tinggi. 27. Muatan formal suatu atom adalah jumlah elektron valensi dalam atom bebas dikurangi jumlah elektron yang dimiliki oleh atom tersebut di dalam struktur Lewis. 28. Aturan penulisan muatan formal: a. Untuk molekul netral, jumlah muatan formal harus nol, karena spesi netral b. Untuk kation, jumlah muatan formal harus sama dengan muatan positifnya. c. Untuk anion, jumlah muatan formal harus sama dengan muatan negatifnya 29. Struktur resonansi adalah salah satu dari dua atau lebih struktur Lewis untuk satu molekul yang tidak dapat dinyatakan secara tepat dengan hanya menggunakan satu struktur Lewis saja. 30. Salah satu manfaat yang diperoleh dari molekul atau ion sebagai hibrida resonansi adalah bahwa energi totalnya lebih rendah daripada struktur yang berkontribusi. 31. Jenis ikatan dimana kedua elektron dari pasangan bersama berasal dari salah satu dari dua atom disebut ikatan kovalen koordinat. 32. Model Valency Shell Electron Pairs Repulsion (VSEPR) atau tolakan pasangan elektron kulit valensi untuk memprediksi geometri molekul didasarkan asumsi bahwa pasangan elektron kulit valensi saling tolak dan cenderung mencari posisi sejauh mungkin untuk meminimalkan tolakan. 33. Teori orbital molekul memandang semua elektron terlibat dalam pembentukan ikatan dengan cara kombinasi linier orbital atom yang berikatan. 34. Hibridisasi orbital atom terdiri dari hibridisasi sp3, hibridisasi sp2 ,hibridisasi sp, hibridisasi sp3d, hibridisasi sp3d2 35. Gaya antarmolekul menyebabkan perilaku gas non –ideal seperti mempunyai volume dan bentuk sesuai dengan wadahnya; mudah dimampatkan; bercampur dengan segera dan merata; dan memiliki kerapatan yang jauh lebih rendah dibandingkan cairan dan padatan. 36. Gaya intramolekul menstabilkan molekul, berhubungan dengan sifat kimia materi, sedangkan gaya antarmolekul berhubungan dengan sifat fisika materi seperti titik didih dan titik leleh. 37. Berbagai jenis gaya antar molekul yaitu; gaya van der walls (gaya dipol-dipol; gaya dipol-dipol terinduksi; gaya dispersi atau gaya London); Ikatan hidrogen. 38. Komposisi kimia dan struktur molekul memainkan peran penting dalam menentukan kekuatan ikatan kimia, hal ini menyebabkan zat berperilaku sangat berbeda. 39. Beberapa sifat zat cair yaitu kompresibilitas, tegangan permukaan, kapilaritas, viskositas, dan sifat spesifik dari air. 40. Cairan mempunyai kepadatan yang tinggi dan mengambil bentuk wadahnya karena atom atau molekul yang menyusunnya bebas mengalir. 41. Padatan memiliki bentuk yang pasti karena berbeda dengan cairan atau gas, molekul atau atom yang menyusun padatan tetap pada tempatnya. 42. Kompresibilitas suatu zat adalah ukuran kemampuannya untuk dipaksa menjadi volume yang lebih kecil 43. Viskositas adalah hambatan cairan mengalir. Viskositas dapat diukur dengan cara menentukan lama waktu dibutuhkan sejumlah cairan untuk mengalir melalui tabung vertikaltipis. 44. Padatan kristal dapat dikategorikan sebagai ion, molekul, jaringan kovalen, atau logam. 2 Daftar materi yang sulit 1. Energi kisi dipahami di modul ini 2. Siklus Born Haber 3. Panjang ikatan dan jari-jari kovalen 4. Pengaruh Struktur Molekul Terhadap Sifat Zat
3 Daftar materi yang sering 1. Menggambarkan struktur Lewis
mengalami miskonsepsi 2. Pembentukan ikatan ion/kovalen 3. Penggambaran siklus Born Haber 4. Perbedaan jenis padatan seperti kristalin dan amorf