Tata Naskah Demang 2023 New - WA
Tata Naskah Demang 2023 New - WA
TENTANG PEDOMAN
TATA NASKAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DEMANG SEPULAU RAYA
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
MEMUTUSKAN :
BABI KETENTUAN
UMUM Pasal 1
5. Kop naskah dinas adalah bagian teratas dari naskah dinas yang
memuat sebutan RSUD Demang Sepulau Raya.
6. Stempel jabatan adalah alatfcap yang digunakan untuk mensahkan
suatu naskah dinas yang telah ditandatangani oleh Direktur RSUD
Demang Sepulau Raya.
10. Sampul naskah dinas adalah sampul atau alat pembungkus naskah
dinas yang mempunyai kop sampul naskah dinas.
11. Kop sampul naskah dinas Rumah Sakit adalah bagian teratas dari
sampul naskah dinas yang memuat sebutan nama Rumah Sakit
dengan menggunakan lambang Daerah dibagian kiri atas.
16. Stempel/ cap dinas adalah tanda identitas dari suatu jabatan.
17. Kop naskah dinas adalah kop surat yang menunjukan nama Rumah
Sakit yang ditempatkan dibagian atas kertas, alamat, nomor
telepon,nomor faksimile, alamat laman, surat elektronik, dan kode pos.
23. Keputusan Direktur adalah naskah dinas dalam bentuk dan susunan
produk hukum yang bersifat penetapan, individual, konkrit dan final
yang ditetapkan oleh Direktur RSUD Demang Sepulau Raya
26. surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi pernyataan tertulis
dari pejabat sebagai tanda bukti untuk menerangkan atau
menjelaskan kebenaran sesuatu hal.
27. Surat perintah adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan
kepada bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan
pekerjaaan tertentu.
28. Surat izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan terhadap suatu
permohonan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
29. Surat perjanjian adalah naskah dinas yang berisi kesepakatan bersama
antara dua belah pihak atau lebih untuk melaksanakan tindakan atau
perbuatan hukum yang telah disepakati bersama.
30. Surat perintah tugas adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan
kepada bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
31. Surat perintah perjalanan dinas adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang kepada bawahan atau pejabat tertentu untuk
melaksanakan perjalanan dinas.
32. Surat kuasa adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang kepada
bawahan berisi pemberian wewenang dengan atas namanya untuk
melakukan suatu tindakan tertentu dalam rangka kedinasan.
33. Surat undangan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
berisi undangan kepada pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat
tujuan untuk menghadiri suatu acara kedinasan.
34. Surat panggilan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
berisi panggilan kepada seorang pegawai untuk menghadap.
35. Nota dinas adalah naskah dinas yang bersifat internal berisi
komunikasi kedinasan antar pejabat atau dari atasan kepada bawahan
dan dari bawahan kepada atasan.
36. Nota pengajuan konsep naskah dinas adalah naskah dinas untuk
menyampaikan konsep naskah dinas kepada atasan.
37. Lembar disposisi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
berisi petunjuk tertulis kepada bawahan.
38. Telaahan staf adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan antara
lain berisi analisis pertimbangan, pendapat dan saran-saran secara
sistematis.
39. Pengumuman adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
pemberitahuan yang bersifat umum.
40. Laporan adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan yang berisi
informasi dan pertanggungjawaban tentang pelaksanaan tugas
kedinasan.
41. Rekomendasi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
keterangan atau catatan tentang sesuatu hal yang dapat dijadikan
bahan pertimbangan kedinasan.
42. Surat pengantar adalah naskah dinas berisi jenis dan jumlah barang
yang berfungsi sebagai tanda terima.
43. Berita acara adalah naskah dinas yang berisi keterangan atas sesuatu
hal yang ditanda tangani oleh para pihak.
44. Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan proses sidang atau
rapat.
45. Memo adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi catatan
tertentu.
46. Daftar hadir adalah naskah dinas dari pejabat berwenang yang berisi
keterangan atas kehadiran seseorang.
Asas-asas tata naskah dinas adalah pedoman atau acuan dasar mengenai
pelaksanaan naskah dinas Rumah Sakit, yang terdiri atas:
a. dayaguna dan hasilguna;
b. pembakuan;
c. pertanggungjawaban;
d. keterkaitan;
e. kecepatan dan ketepatan; dan
f. keamanan.
Pasal 3
Asas-asas tata naskah dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdiri dari:
a. Asas dayaguna dan hasilguna adalah penyelenggaraan tata naskah dinas
perlu dilakukan secara berdayaguna dan berhasilguna dalam
penulisan,penggunaan ruang atau lembar naskah dinas, spesifikasi informasi,
serta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar dan lugas;
b. Asas pembakuan adalah naskah dinas diproses dan disusun menurut tata
cara dan bentuk yang telah dibakukan. Petunjuk teknis tata naskah dinas
setiap Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi mengacu kepada
pedoman umum tata naskah dinas yang membakukan jenis,penyusunan
naskah dinas, dan tata cara penyelenggaraannya;
f. Asas keamanan adalah tata naskah dinas harus aman secara fisik dan
substansi (isi)mulai dari penyusunan, klasifikasi, penyampaian kepada yang
berhak, pember-kasan, kearsipan, dan distribusi.
Bagian Kedua
Prinsip-prinsip
Pasal 4
(3) Prinsip singkat dan padat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf
c,diselenggarakan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
(4) Prinsip logis dan meyakinkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf d,
diselenggarakan secara runtut dan logis dan meyakinkan serta struktur
kalimat harus lengkap dan efektif.
Bagian Ketiga
Pengelolaan surat
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 9
Bagian Kelima
Tingkat keaslian
Pasal 10
Tingkat keaslian naskah dinas adalah kategori naskah dinas yang didasarkan
atas aspek yuridis formal, yang meliputi:
a. Asli merupakan naskah dinas yang ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang dan dibubuhi cap dinas. Hasil penggandaan naskah dinas yang
dibubuhi cap dinas dianggap asli.
b. Petikan ada-lah salinan dari keputusan yang hanya memuat bagian- bagian
yang perlu untuk diketahui oletr pihak yang berkepentingan. Petikan dari
keputusan yang ditandatangani oleh wat<il oirektur atau pejabat yang
ditunjuk.
c. Tembusan adalah hasil penggandaan naskah dinas yang harus disampaikan
kepada pihak rain sesuai dengan yang tertera dalari naskah dinas dan
bersifat pemberitahuan.Dalam tembusan tidak perlu mencantumkan
penulisan arsip maupun pertinggal.
Bagian Keenam
Tingkat keamanan dan Penyampaian
Pasal 11
(1) sangat rahasia disingkat (sR), tingkat keamanan isi surat dinas yang
tertinggi, sangat erat hubungannya dengan keamana, dan keselamatan
negara' Jika disiarka, secara tidak sah atau jatuh ke tangan yang tidak
berhak, akan membahayakan keamanan dan keselamatan negara.
(2) Rahasia disingkat (R), tingkat keamanan isi surat dinas yang berhubungan
erat dengan keamanan dan keselamatan negara. Jika disiarkan secara tidak
sah atau ke tangan yang tidak berhak akan merugikan negara, termasuk
adalah rahasia jabatal.
(3) Biasa disingkat (B), tingkat keamanan isi suatu surat dinas yang tidak
termasuk dalam huruf a sampai dengan huruf c, narnun tidak berarti
bahwa isi surat dinas tersebut dapat disampaikan kepada yang tidak berhak
mengetahuinya.
(4) Kecepatan penyampaian:
a. amat segera/kilat, surat dinas harus diselesatkanl dikirim/
disampaikan pada hari yang sama dengan batas waktu 24 jan.
b. segera, surat dinas harus diselesaikan/ dikirim/ disampaikan
dalam waktu 2x24 jam, dan
c. biasa, surat dinas harus diselesaikan/ dikirim/ disampaikan menurut
yang diterima oleh bagian pengiriman, sesuai dengan jadual perjalanan
caraka/kurir, batas waktu 5 hari kerja.
d. surat dinas yang ditujukan kepada kepala instansi namun dengan tujuan
utama pejabat yang bukan kepala instansi, dicantumkan ungkapan u.p.
(untuk perhatian) pejabat yang bersangkutan, guna memper-cepat
penyampaian surat kepada pejabat yang dituju.
Bagian ketujuh
Kertas surat
Pasal 12
(5) Jenis naskah dinas yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk sura
terdiri dari:
a. surat biasa;
b. surat keterangan;
c. surat perintah;
d. surat izin;
e. surat perjanjian;
f. surat perintah tugas;
g. surat perintah perjalanan dinas;
h. surat kuasa;
i. surat undangan;
j. surat panggilan;
k. nota dinas;
p. laporan;
q. surat pengantar;
r. berita acara;
s. notulen;
t. memo;
u. daftar hadir;
v. penghargaan
w. sertifikat;
x. memorandum of understanding;
y. surat berbahasa inggris;
1. nota pengajuan konsep naskah dinas;
m. lembar disposisi;
n. telaahan staf;
o. pengumuman;
z.
perjanjiankerjasama.
aa. Standar Prosedur
Operasional bb. Program
Bagian Kedua
Penulisan Nama
Pasal 14
(1) Direktur menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk
hukum sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (1) huruf a terdiri atas:
a. peraturan Direktur;
b. peraturan bersama Direktur;
c. keputusan Direktur dan;
d. keputusan bersama Direktur.
(2) Direktur menandatangani naskah dinas dalam bentuk surat sebagaimana
dimaksud dalam pasal 13 ayat (1) huruf b terdiri atas:
a. surat biasa;
b. surat keterangan;
c. surat perintah;
d. surat izin;
e. surat peq'anjian;
f. surat perintah tugas;
g. surat perintah perjalanan dinas;
h. surat kuasa;
i. surat undangan; j. surat panggilan;
k. nota pengajuan konsep naskah dinas;
1. nota dinas;
m. lembar disposisi;
n. telaahan staf;
o. pengumuman;
p. laporan;
q. surat pengantar;
r. berita acara;
s. notulen;
t. memo;
LL daftar hadir;
v. penghargaan
w. sertifikat;
x. memorandum of understanding;
y. surat berbahasa inggris;
z.
perjanjiankerjasama.
aa. Standar Prosedur
Operasional
bb. Program
Bagian Keempat
Penggunaan Dan Kewenangan Atas Nama, Untuk Beliau, Pelaksana T\
rgas, Pelaksana Harian, Dan Penjabat
Pasal 16
(1) Atas nama yang disingkat a.n. merupakan jenis pelimpahan wewenang
dalam hubungan internal antara atasan kepada pejabat setingkat
dibawahnya.
(2) Untuk beliau yang disingkat u.b. mertrpakan jenis pelimpahan wewenang
dalam hubungan internal arfiara atasan kepada pejabat dua tingkai
dibawahnya.
(3) Tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tetap
berada pada pejabat yang melimpahkan wewenang dan pejabat yang
menerima pelimpahan wewenang harus mempertanggungiawabkan kepada
pejabat yang melimpahkan wewenang.
Pasal 17
(1) Pelaksana tugas yang disingkat Plt merupakan pejabat sementara pada
jabatan tertentu yang mendapat pelimpahan wewenang penandatanganan
naskah dinas, karena pejabat definitif belum dilantik.
(2) Plt sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat dengan keputusan
Direktur Rumah Sakit dan atau keputusan gubernur dan berlaku paling
lama 1 (satu) tahun.
(3) Plt sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempertanggungiawabkan atas
naskah dinas yang dilakukannya kepada pejabat definitif dan pejabat yang
memberikan pelimpahan wewenang.
Pasal 18
(1) Pelaksana tugas harian yang disingkat Plh merupakan pejabat sementara
padajabatan tertentu yang mendapat pelimpahan wewenang
penandatanganarl naskah dinas, karena pejabat definitif berhalangan
sementara.
(2) (21 Plh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat dengan keputusan
Direktur dan atau keputusan gubernur dan berlaku paling lama 3 (tiga)
bulan.
(3) Plh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memper-tanggungjawabkan
pelaksanaan atas naskah dinas yang dilakukannya kepada pejabat definitif
dan pejabat yang memberikan pelimpahan wewenang.
Pasal 19
Bagian Kelima
Pembubuhan Paraf
Pasal 20
Seluruh naskah dinas yang ditandatangani oleh RSUD Demang Sepalau Raya
harus dibubuhkan paraf koordinasi secara hierarkhis dan tanggal paraf, mulai
dari Staf ,Kepala Seksi/Kepala Subbagian, Kepala Bidang/Kepala Bagian dan
Wakil Direktur.
Bagian Keenam
Pendelegasian Wewenang Dan Pemberian Mandat Penandatanganan
Naskah Dinas
Pasal 21
Bagian Ketujuh
Penggunaan
Tinta Pasal 22
BAB IV
STEMPEL
Bagian Kesatu
Jenis
Pasal 23
Pasal 26
Stempel rumah sakit menggunakan tinta berwarna ungu dan dibubuhkan pada
bagian kiri dari tanda tangan pejabat yang menandatangani.
Pasal 27
BABV
KOP NASKAH DINAS
Bagian Kesatu
Jenis
Pasal 28
Jenis kop naskah dinas di lingkungan RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah
adalah kop naskah dinas rumah sakit;
Bagian Kedua
Bentuk Dan Isi
Pasal 29
Kop naskah dinas rumah sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, memuat
lambang daerah warna hitam ditempatkan di bagian kiri atas,sebutan
pemerintah provinsi, nama rumah sakit, alamat, nomor telepon,nomor faksimile,
alamat laman, surat elektronik, dan kode pos.
Bagian Ketiga
Penggunaan
Pasal 30
Bagian Kesatu
Jenis
Pasal 31
Pasal 33
(1) Ukuran sampul naskah dinas rumah sakit sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 32 meliputi:
e. sampul kantong dengan ukuran panjang 41 cm dan lebar 30 cml
f. sampul folio/map dengan ukuran panjang 35 cm dan lebar 2s crn;
g. sampul setengah folio dengan ukuran panjang 28 cm dan lebar lg cm;
h. Sampul seperempat folio dengan ukuran panjang 28 crn dan lebar 14cm.
(2) Jenis kertas sampul naskah dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menggunakan kertas casing dengan warna coklat
Pasal 34
Sampul naskah dinas rumah sakit berisi lambang daerah berwarna hitam,nama
pemerintah provinsi, nama rumah sakit, alamat, nomor telepon, nomor faksimile,
alamat laman, surat elektronik, dan kode pos dibagian tengah atas.
BAB VII
PAPAN NAMA
Pasal 35
(1) Jenis papan nama di lingkungan Rumah Sakit adalah papan narna rumah
sakit
(2) Papan narna Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berisi
tulisan PEMERINTAH PROVINS! JAWA TENGAH dan nama Rumah Sakit,
alamat, nomor telepon serta kode pos.
(3) Penulisan papan nama Rumah Sakit tanpa menggunakan lambang jabatan
atau lambang daerah.
(4) Jenis bahan dasar, warna, besar huruf papan nama kantor Rumah Sakit
sebagaimana dimaksud pada ayat (2 ldan ayat (3) diatur oleh gubernur.
BAB VIII
KEBIJAKAN, PEDOMAN/PANDUAN, STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DAN PROGRAM
Bagian Kesatu
Kebijakan
Pasal 36
(1) Kebijakan Rumah Sakit adalah penetapan Direktur Rumah Sakit pada
tataran strategis atau bersifat garis besar yang mengikat.
(2) Penerapan kebijakan dengan menJrusun pedoman/panduan dan prosedur
yang menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan kebijakan tersebut.
Bagian Kedua
Pedoman/Panduan
Pasal 37
(1) Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah bagaimana
sesuatu harus dilakukan, dengan demikian merupakan hal pokok yang
menjadi dasar untuk menentukan atau melaksanakan kegiatan.
(2) Panduan adalah merupakan petunjuk dalam melakukan kegiatan.
(3) Setiap pedoman/panduan harus dilengkapi dengan peraturan/keputusan
Direktur Rumah Sakit untuk pemberlakukan pedoman/
parrduan tersebut.Bila Direktur Rumah Sakit diganti, peraturan/keputusan
Direktur Rumah Sakit untuk pemberlakuan pedoman/panduan tidak
perlu diganti. Peraturan/Keputusan Direktur Rumah Sakit diganti bila
memang adaperubahan dalam pedoman/panduan tersebut.
(4) Setiap pedoman/panduan dilakukan evaluasi tahun sekali.sekurang•
kurangnya 3
(5) Bila Kementerian Kesehatan sudah menerbitkan pedoman/panduan untuk
suatu kegiatan/pelayanan tertentu maka Rumah Sakit dalam membuat
pedoman/panduan wajib mengacu pada pedoman/panduan yang diterbitkan
oleh Kementerian Kesehatan tersebut.
(6) Bagi rumah sakit yang telah menggunakan e-file tetap harus mempunyai
hardcopy pedoman/panduan yang dikelola oleh Sekretaris Akreditasi Rumah
Sakit atau Sub Bagian TU Hukum dan Humas Rumah Sakit,sedangkan di
unit kerja bisa dengan melihat di internet rumah sakit.
{7) Sistematika minimal pedoman/panduan tercantum dalam Lampiran
Peraturan Direktur ini.
Bagian Ketiga
Standar Prosedur Operasional (SPO)
Pasal 38
(1) SPO bertujuan agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan
efisien,efektif, konsisten, seragarn dan aman dalam rangka meningkatkan
mutu pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku.
(2) Petunjuk Pembuatan SPO tercantum dalam Lampiran Peraturan
Direktur
1n1.
(3) Tata Cara Pengelolaan SPO :
a. Rumah Sakit menetapkan Tim Pengelola Kebijakan dan Prosedur.
b. Tim Pengelola Kebijakan dan Prosedur bertugas mengelola seluruh SPO
Rumah Sakit;
c. Tim Pengelola Kebijakan dan Prosedur membuat tata cara
penSrusunan,penomoran, distribusi, penarikan, penyimpanan, evaluasi
dan revisi SPO.
(4) Penyusunan SPO dikelola oleh Tim Pengelola Kebijakan dan Prosedur
dengan mekanisme sebagai berikut:
a. Pelaksana atau unit kerja menyusun SPO dengan melibatkan unit terkait;
b. SPO yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja disampaikan ke
Tim Pengelola Kebijakan dan Prosedur;
(5) Tim Pengelola Kebijakan dan Prosedur berfungsi:
a. Memberikan tanggapan, mengkoreksi dan memperbaiki terhadap SPO
yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja baik dari segi bahasa
maupun penulisan.
b. Sebagai koordinator dari SPO yang sudah dibuat oleh masing-masing unit
kerja sehingga tidak terjadi duplikasi SPO atau tumpang tindih SPO
antar unit.
c. Melakukan eek ulang terhadap SPO yang akan di tanda tangani oleh
Direktur Rumah Sakit.
(6) Penyusunan SPO dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan SpO,
dengan cara ;
a. SPO pelayanan dan SPO admnistrasi; identifikasi kebutuhan SpO bisa
dilakukan dengan menggambarkan proses bisnis di unit kerja tersebut
atau alur kegiatan dari kerja yang dilakukan di unit tersebut.
b. SPO Profesi; identifikasi kebutuhan dilakukan dengan mengetahui pola
penyakit yang sering ditangani di unit kerja tersebut.
c. Memperhatikan elemen penilaian pada standar akreditasi rumah sakit.
(7) Semua SPO harus ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit,
disosialisasikan dan jika diperlukan dilakukan uji coba dan atau pelatihan.
(8) Yang mempengaruhi keberhasilan penyusunan SPO adalah;
a. Komitmen dari pimpinan rumah sakit yang terlihat dengan adanya
dukungan fasilitas dan sumber daya lainnya.
b. Fasilitator atau petugas yang mempunyai kemampuan dan kemauan
untuk menyusun SPO, jadi ada aspek pekerjaan dan aspek
psikologis.
c. Target waktu yaitu ada target dan jadwal yang disusun dan disepakati.
d. Pemantauan dan pelaporan kemajuan penyusunan SPO.
Bagian Keempat
Program Pasal
39
BAB IX
PERUBAHAN,DANPENCABUTAN
Pasal 40
(1) Perubahan dan pencabutan naskah dinas sebagaimana dimaksud dalam bab
ini dilakukan dengan bentuk dan susunan naskah dinas yang sejenis.
(2) Pejabat yang_menandatangani naskah dinas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan oleh pejabat yang menetapkan, mengeluarkan atau,
pejabat diatasnya.
BAB X
PENUTU P
Pas al 41
Susunan dan bentuk ran can gan Produk Huku m Rum ah Saki t tercan tum
dalam lam piran I Peratu ran Direktur ini.
Pasal 42
Susun an dan bentuk ran can gan naskah dinas dan kop naska h din as,tercan
tum dalam Iam piran II Peraturan Direktur ini.
Pasal 43
Pasal 44
Pasal 45
DIREKTUR
RSUD DE; U RAYA
·t .
d vj
'//
dr. TAUFI · M.Se..
em a'I A
NIP. 19780123 200312 1 006
TENTANG
b. bahwa ..... ;
c. dan seterusnya ;
Mengingat 1. Undang-Undang ;
2. Peraturan Pemeri ntah ;
3. dan seterusnya ;
Memperhatik pedoman tata naskah akreditasi .
an
MEMUTUSKAN :
DIREKTUR
RSUD DEMANG SEPULAU RAYA
TENTANG
b. bahwa ..... ;
c. dan seterusnya ;
Mengingat 1. Undang-Undang ;
2. Peraturan Pemerintah ;
3. dan seterusnya ;
Memperhatika 1. ......... ,
n
2. . ,
3. dan seterusnya ;
MEMUTUSKAN :
DIREKTUR
RSUD DEMANG SEPULAU RAYA
Halaman pertama
PAB/SPO/023/ 01 1/2
RSUD DEMANG
2023
SEPULAU RAYA
KAB.LAMPUNG
TENGAH
Tanggal terbit Ditetapkan :
Direktur
RSUD DEMANG SEPULAU RAYA
23 Januari KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
STANDAR 2023
PROSEDUR tanda tangan
OPERASIONAL
NAMAJELAS
PANGKAT
NIP
RSUD DEMANG
PAB/SPO/023/2 01 2/2
023
SEPULAU RAYA
KAB.LAMPUNG
TENGAH
UNIT TERKAIT
DIREKTUR
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
Tembusan:
Yth. 1 .
2 .
SURAT KETERANGAN
SURAT KETERANGAN
NOMOR .
a. Nama
b. Jabatan Direktur RSUD Demang Sepulau Raya
a. Nama b. NIP
c. Pangkat / Golongan : / .
d. Jabatan .
e. Maksud
DIREKTUR
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
SURAT IZIN
SURAT IZIN
NOMOR .
TENTANG
Dasar : a.
b .
MEMBER! IZIN :
Kepada
Nama
Jabatan
Alamat
Untuk
DIREKTUR
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
Surat Keterangan Melaksanakan Togas yang ditandangani oleh Kepala Perangkat
Daerah
Nama
NIP
Pangkat/ Golongan
Jabatan
Nama
NIP
Pangkat/ Golongan
Jabatan
NAMA
Pangkat
NIP
SURAT PANGGILAN MENGHADAP
Kepada.
Nomor Yth. . .
Sifat
Lampiran di •
Hal Panggilan
Menghadap
DIREKTUR
NAMA
Pangkat
NIP
NOTA DINAS antar Perangkat Daerah
NOTA DINAS
Kepada yth
Dari
Tembusan
Tanggal
Nomor
Sifat
Lampiran
Hal
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
Nota Dinas internal Perangkat Daerah
NAMAPERANGKATDAERAH
NAMA BAGIAN / BIDANG
NOTA DINAS
Kepada yth : .
Dari .
Tembusan .
Tanggal .
Nomor .
Sifat .
Lampiran
Hal
KEPALA BAGIAN/BIDANG,
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
TELAAHAN STAF
TELAAHAN STAF
Kepada
Dari
Tembusan
Tanggal
Nomor
Sifat
Lampiran
Hal
I. Persoalan
IV. Analisis
V. Kesimpulan
VI.Saran
NAMA JABATAN
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
LAPORAN
LAPORAN
TENTANG
I. Pendahuluan
A. Umum/latar belakang
B. Landasan Hukum
C. Maksud dan Tujuan
V. Penutup
Dibuat
di .
Pada
tanggal. .
NAMA JABATAN,
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
SURAT PENGANTAR
Kepada.
Yth .
di-
SURAT PENGANTAR
NOMOR: .
Diterima tanggal .
Penerima Pengirim
Nama jabatan, Nama Jabatan,
BERITA ACARA
Nomor : .
Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya dalam rangkap ..... untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Dibuat di .
Mengetahui/ Mengesahkan
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
NOTULEN RAPAT
NOTULEN
Sidang/Rapat
Hari /Tanggal
Jam Panggilan
Jam sidang/rapat
Acara : 1 .
2. dan seterusnya
3. Penutup
Pimpinan Sidang/Rapat
Ketua
Sekretaris
Pencatat
Peserta Sidang/ Rapat : 1 .
2. dan seterusnya
Kegiatan Sidang/Rapat : 1 .
2. dan seterusnya
1. Kata Pembukaan
2. Pembahasan
3. Peraturan
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
DAFTAR HADIR PERTEMUAN RAPAT
Hari
Tanggal
Waktu
Tempat
Acara
TANDA
NO NAMA/NIP JABATAN/PANGKAT/GOL KET
TANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
dst
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
DAFTAR HADIR
DAFTAR HADIR
BULAN
MINGGU
PANGKAT/ TANGGAL
NO NAMA KE T
GOL p s p s p s p s
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
SURAT UNDANGAN
Kepada
Nomor Yth.
Sifat
Lampiran di-
Hal : Undangan
Hari
Tanggal
Pukul
Tempat
Acara
NAMA JABATAN
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
Catatan:
1 .
2 .
SURATKUASA
SURATKUASA
NOMOR .
MEMBER! KUASA
kepada
a. Nama
b. Jabatan
c. NIP
Untuk
NAMA NAMA
Pangkat Pangkat
NIP. NIP.
KESEPAKATAN BERSAMA
KESEPAKATAN BERSAMA
ANTARA
RSUD DEMANG SEPULAU RAYA KAB. LAMPUNG TENGAH
DAN
TENTANG
NOMOR : .
Pasal ...
Dan seterusnya
TENTANG
NOMOR : .
Pasal ...
Dan seterusnya