LK Persalinan .Dwi Mayla
LK Persalinan .Dwi Mayla
Disusun oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan Laporan Kasus Asuhan Kebidanan Pada ibu bersalin yang berjudul " Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Bersalin Ny.S 21 Thn Dengan Persalinan Fisiologis Di PMB DASA
SUSILAWATI S,ST Tahun 2023" dengan tepat waktu. Laporan Kasus ini disusun untuk
memenuhi Laporan Praktek Asuhan Kebidanan persalinan fisiologis. Selain itu, laporan ini
bertujuan menambah wawasan tentang asuhan kebidanan pada ibu yang mengalami
perimenapouse bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Astriana, S.ST., Bdn., M. Kes
selaku dosen pembimbing dan Wirahayu S.Tr Keb selaku CI di lahan Praktek. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada semua teman-teman di tempat praktek yang telah membantu
selama praktek berlangsung. Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan tugas laporan
ini.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................5
B. Rumusan Masalah......................................................................................5
C. Tujuan........................................................................................................5
D. Manfaat......................................................................................................5
C. Data Penunjang..........................................................................................29
D. Analisa Data..............................................................................................29
E. Penatalaksanaan.........................................................................................32
BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................48
BAB V PENUTUP..........................................................................................49
A. Kesimpulan................................................................................................48
B. Saran..........................................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA
3
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN KASUS
Disusun oleh :
Disetujui :
Pembimbing Lapangan
Tanggal :
Di : (Wirahayu S.Tr. Keb)
NIP. 1977032520190520003
Pembimbing Institusi
Tanggal :
Di : Bandar Lampung (Astriana, S.ST.,Bdn., M. Kes)
NIDN. 0214098801
4
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal dalam kehidupan.
Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial bagi ibu dan keluarga. Peranan
ibu adalah melahirkan bayinya, sedangkan peranan keluarga adalah memberikan bantuan
dan dukungan pada ibu ketika terjadi proses persalinan. Dalam hal ini peranan petugas
kesehatan tidak kalah penting dalam memberikan bantuan dan dukungan pada ibu agar
seluruh rangkaian proses persalinan berlangsung dengan aman baik bagi ibu maupun bagi
bayi yang dilahirkan. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam waktu 18-24 jam, tanpa komplikasi baik pada
ibu maupun pada janin (Sumarah, dkk, 2009) .
Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus melalui vagina ke dunia luar yang terjadi pada kehamilan yang cukup bulan
(37–42 minggu) dengan ditandai adanya kontraksi uterus yang menyebabkan terjadinya
penipisan, dilatasi serviks, dan mendorong janin keluar melalui jalan lahir dengan
presentase belakang kepala tanpa alat atau bantuan (lahir spontan) serta tidak ada
komplikasi pada ibu dan janin (Puspita, 2014).
Proses persalinan pada dasarnya merupakan suatu hal fisiologis yang dialami oleh
setiap ibu bersalin, sekaligus merupakan suatu hal yang menakjubkan bagi ibu dan
keluarga. Namun, rasa khawatir, takut maupun cemas akan muncul pada saat memasuki
proses persalinan. Perasaan takut dapat meningkatkan respon fisiologis dan psikologis,
seperti: nyeri, otot-otot menjadi tegang dan ibu menjadi cepat lelah, yang pada akhirnya
akan menghambat proses persalinan.
Indonesia masih tergolong tinggi pada Negara-negara di ASEAN (Association South
East Asian Nation) dan menjadi salah satu Negara yang menjalankan program Sustainable
Development Goals (SDG’s), yang memiliki target menurunkan AKI menjadi 70 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030 (Ermalena, 2017).
AKI menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. AKI
menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait
dengan gangguan kehamilan atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan
5
dalam masa nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup
(Depkes RI, 2012).
2. Tujuan
a. Tujuan umum
khusus Mahasiswa mampu menerapkan teori dan keterampilan yang telah didapatkan
dalam melakukan Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL
b. Tujuan khusus
1) Mampu menjelaskan mengenai konsep dasar persalinan
2) Mampu mengidentifikasi perubahan fisiologis dan psikologis dalam persalinan
3) Mampu Menjelasakn mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi persalian
4) Mampu mengidentifikasi kebutuhan dasar ibu bersalin
5) Mampu menerapkan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
3. Manfaat
1) Bagi Institusi Pendidikan
Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan keterampilan mahasiswa.
2) Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa mengetahui tentang perawatan atau asuhan yang diberikan pada
ibu
bersalin dan bayi baru lahir.
b. Mahasiswa dapat menerapkan teori yang didapatkan dari institusi dan
menuangkannya
dalam dokumentasi asuhan kebidanan.
3) Bagi Klien (ibu)
Dapat dijadikan masukan untuk pasien (ibu) agar lebih mengerti tentang
persalinan dan perawatan bayi baru lahir
6
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Persalinan Normal
1. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan
lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Proses ini dimulai dengan
adanya kontraksi persalinan sejati, yang ditandai dengan perubahan serviks secara
progresif dan diakhiri dengan kelahiran plasenta. (Sulistyawati, 2010)
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan
lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). (Manuaba, 2010)
2. Mekanisme Persalinan
Tiga faktor penting yang memegang peranan pada persalinan ialah: (1) Kekuatan-
kekuatan yang ada pada ibu seperti kekuatan his dan kekuatan mengejan; (2) keadaan
jalan lahir; (3) janinnya sendiri.
His adalah salah satu kekuatan pada ibu yang menyebabkan serviks membuka dan
mendorong janin ke bawah. Pada presentasi kepala, bila his sudah cukup kuat, kepala
akan turun dan mulai masuk ke dalam rongga panggul.
Mekanisme persalinan normal terbagi dalam beberapa tahap gerakan kepala janin di
dasar panggul yang diikuti dengan lahirnya seluruh anggota badan bayi.
Masuknya kepala dalam PAP. Dimana sutura sagitalis terdapat ditengah – tengah
jalan lahir tepat diantara symfisis dan promontorium, disebut synclitismus. Kalau
pada synclitismus os.parietal depan dan belakang sam tingginya jika sutura sagitalis
agak kedepan mendekati symfisis atau agak kebelakang mendekati promontorium
disebut Asynclitismus. Jika sutura sagitalis mendekati symfisis disebut asynclitismus
posterior jika sebaliknya disebut asynclitismus anterior.
8
a. Fleksi
Fleksi disebabkan karena anak didorong maju dan sebaliknya
mendapat tahanan dari pinggir PAP serviks, dinding panggul atau dasar
panggul.
b. Putaran paksi dalam
Yaitu putaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian
terendah dari bagian depan memutar ke depan ke bawah symfisis.
c. Ekstensi
Setelah kepala di dasar panggul terjadilah distensi dari kepala hal
ini disebabkan karena lahir pada intu bawah panggul mengarah ke
depan dan keatas sehingga kepala harus mengadakan ekstensi untuk
melaluinya.
d. Putaran paksi luar
Setelah kepala lahir maka kepala anak memutar kembali kearah
punggung anak torsi pada leher yang terjadi karena putaran paksi
dalam.
e. Ekspulsi
Setelah kepala melakukan putaran paksi luar sesuai arah punggung
dilakukan pengeluaran anak dengan gerakan biparietal sampai tampak
¼ bahu ke arah anterior dan posterior dan badan bayi keluar dengan
sanggah susur. (Prawiroharjo, 2011)
2. Perubahan fisiologi ibu bersalin
a. Tekanan Darah
Meningkat selama kontraksi disertai peningkatan sistolik
rata-rata (10-20) mmHg dan diastolik rata-rata 5-10 mmHg, pada
waktu-waktu diantara kontraksi, tekanan darah kembali ke posisi
sebelum persalinan, peningkatan tersebut dapat dihindari dengan posisi
miring kiri. (Rohani, dkk Asuhan Persalinan 2011).
b. Suhu
Suhu sedikit meningkat selama persalinan peningkatan
normal yaitu peningkatan 0,5-10C yang mencerminkan peningkatan
metabolisme selama persalinan. (Rohani, dkk Asuhan Persalinan 2011)
9
c. Denyut nadi (frekuensi jantung)
Frekuensi denyut nadi diantara kontraksi sedikit lebih
tinggi dibanding selama periode menjelang persalinan yang
mencerminkan peningkatan metabolisme selama persalinan. (Rohani,
dkk Asuhan Persalinan 2011)
d. Pernafasan
Sedikit peningkatan frekuensi pernafasan masih normal
selama persalinan yang mencerminkan peningkatan metabolisme
selama persalinan. (Rohani, dkk Asuhan Persalinan 2011)
e. Perubahan pada ginjal
Poliurine sering terjadi selama persalinan. Kondisi ini
dapat diakibatkan peningkatan lebih lanjut curah jantung selama
persalinan dan kemungkinan peningkatan laju filtrasi glomerolus dan
aliran plasma ginjal. (Rohani, dkk Asuhan Persalinan 2011)
f. Hematologi
Hemoglobin akan meningkat 1,2 mg/100 ml selama
persalinan dan kembali seperti sebelum persalinan pada hari pertama
postpartum, asalkan tidak ada kehilangan darah yang abnormal.
Waktu koagulasi darah akan berkurang dan terjadi peningkatan
plasma, sel darah putih secara progresif akan meningkat. Gula darah
akan berkurang kemungkinan disebabkan karena peningkatan
kontraksi uterus dsn otot-otot tubuh. (Rohani, dkk Asuhan Persalinan
2011)
g. Rahim
Pada tiap kontraksi sumbu panjang rahim bertambah
panjang dan ukuran muka belakang berkurang sehingga lengkung
tulang punggung anak menjadi lebih lurus dan dengan demikian kutub
atas anak tertekan oleh fundus, sedangkan kutub bawah ditekan ke
dalam pintu atas panggul.
10
h. Ligamentum rotundum
Dengan adanya kontraksi dari ligamentum rotundum fundus uteri
tertambat, sehingga waktu berkontraksi, fundus tak dapat naik lagi ke
atas.
i. Serviks
1. Pendataran serviks
Setelah ketuban pecah, perubahan dasar panggul ditimbulkan oleh
bagian depan anak. Oleh karena bagian depan tersebut, dasar panggul
diregang menjadi dinding-dinding yang tipisSegmen atas rahim dan
segmen bawah rahim
Segmen atas rahim berkontraksi menjadi tebal mendorong anak
keluar, sedangkan segmen bawah rahim dan servik mengadakan
relaksasi dan Pemendekan saluran serviks dari panjang sekitar 2 cm
menjadi hanya berupa muara melingkar dengan tepi hampir setipis
kertas. (Rohani, dkk Asuhan Persalinan 2011)
2. Pembukaan serviks
Pembesaran dari ostium uteri eksternum yang tadinya berupa suatu
lubang dengan diameter beberapa milimeter menjadi lubang yang
dapat dilalui janin, kira-kira 10 cm. (Rohani, dkk Asuhan Persalinan
2011)
3. Vagina dan dasar panggul
4. dilatasi dan menjadi saluran tipis dan teregang yang akan dilalui
bayi.
11
e. Dengarkan dan tanggapi pertanyaan dan kehawatiran ibu
f. Beri dukungan,besarkan hati nya dan tentramkan perasaan ibu dan
anggota keluarganya
g. Anjurkan ibu untuk ditemani suami atau anggota keluarga yang lain
selama persalinan dan kelahiran bayinya
h. Ajarkan suami dan anggota-anggota keluarga mengenai cara-cara
bagaimana mereka dapat memperhatikan dan mendukung ibu selama
persalinan dan kelahiran bayinya
i. Secara konsisten lakukan praktik-praktik pencegahan infeksi yang
baik
j. Hargai privasi ibu
k. Anjurkan ibu untuk mencoba berbagai posisi selama persalinan dan
kelahiran bayi
l. Anjurkan ibu untuk minum dan makan makanan ringan sepanjang ia
menginginkannya
m. Hargai dan perbolehkan praktik-praktik tradisional yang tidak
merugikan kesehatan ibu
n. Hindari tindakan berlebihan dan mungkin membahayakan seperti
episiotomi,pencukuran,dan klisma
o. Anjurkan ibu untuk memeluk bayinya sesegera mungkin
p. Membantu memulai pemberian ASI dalam satu jam pertama setelah
kelahiran bayinya
q. Siapkan rencana rujukan (bila perlu)
r. Mempersiapkan persalinan dan kelahiran bayi dengan baik dan bahan-
bahan perlengkapan dan obat-obatan yang diperlukan.Siap untuk
melakukan resusitasi bayi baru lahir pada setiap kelahiran bayi
(Asuhan Persalinan Normal, 2008)
12
tanduk rahim, fundus dominan menjalan ke seluruh otot rahim,
kekuatannya seperti memeras rahim.
b. Passage
Passage (jalan lahir) merupakan komponen yang sangat penting
dalam proses persalinan yang terdiri dari jalan lahir tulang dan jalan
lahir lunak.
c. Passanger
Passanger (janin dan plasenta), kepala janin (bayi) merupakan
bagian penting dalam proses persalinan dan memiliki ciri:
1) Bentuk kepala oval, sehingga setelah bagian besarnya lahir, maka
bagian lainnya lebih mudah lahir
2) Persendian kepala berbentuk kogel, sehingga dapat di gerakan ke
segala arah, memberikan kemungkinan untuk melakukan puratan
paksi dalam
3) Letak persendian kepala sedikit ke belakang, sehingga kepala
melakukan fleksi untuk putaran paksi dalam
13
j. Pengeluaran cairan
Sebagian pasien mengeluarakan air ketuban akibat pecahnya selaput
ketuban. Jika ketuban sudah pecah maka ditargetkan persalinan dapat
berlangsungdalam 24 jam. Namun jika ternyata tidak tercapai, maka
persalinan akhirnya diakhiri dengan tindakan tertentu, misalnya ekstraksi
vakum, atau sectio cecaria.
4. Tahapan Persalinan
1) Kala I (Pembukaan)
Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara 0- 10 cm
(pembukaan lengkap). Proses ini terbagi menjadi dua fase, yaitu fase
laten (8jam) dimana serviks membuka sampai 3 cm dan fase aktif (7
jam) dimana serviks membuka dari 3 - 10 cm.
Proses diatas terjadi pada primigravida ataupun multigravida, tetapi pada
multigravida memiliki jangka waktu lebih pendek. Pada primigravida,
kala I berlangsung ± 12 jam, sedangkan pada multigravida ±8 jam.
2) Kala II (Pengeluaran Bayi)
Kala II adalah kala pengeluaran bayi, dimulai dari pembukaan lengkap
sampai bayi lahir. Uterus dengan kekuatan hisnya ditambah kekuatan
meneran akan mendorong bayi hingga lahir. Proses ini berlangsung 2
jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida. Diagnosis
persalinan kala II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam
untuk memastikan pembukaan sudah lengkap dan kepala janin sudah
tampak divulva dengan diameter 5-6 cm
3) Kala III (Pelepasan Plasenta)
Kala III adalah waktu untuk pelepasan dan pengeluaran plasenta. Setelah
kala II berlangsung tidak lebih dari 30 menit, kontraksi uterus berhenti
sekitar 5- 10 menit. Lepasnya plasenta sudah dapat diperkirakan dengan
memperhatikan tanda- tanda sebagai berikut:
1) Uterus menjadi berbentuk bundar
2) Uterus terdorong keatas, karena plesenta dilepas ke segmen
bawah rahim
14
3) Tali pusat bertambah panjang
4) Terjadi perdarahan
4) Kala IV (Observasi)
Kala IV mulai dari lahirnya plasenta selama 1-2 jam. Pada kala IV
dilakukan observasi terhadap perdarahan pasca persalinan, paling sering
terjadi pada 2 jam pertama. Observasi yang dilakukan adalah sebagi
berikut:
a. Tingkat kesadaran pasien
b. Pemeriksaan tanda- tanda vital: tekanan darah, nadi, dan pernafasan
c. Kontraksi uterus
d. Terjadinya perdarahan. Perdarahn dianggap masih normal
bila jumlahnya tidak melebihi 400-500 cc. (Sulistyawati,
2010)
5. Partograf
Partograf merupakan alat bantu yang digunakan untuk memantau
kemajuan kala I persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik.
Penanganan Bayi Baru Lahir
1. Menilai bayi dengan cepat (dalam 30 detik), kemudian meletakkan
bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah
dari tubuhnya (bila tali pusat terlalu pendek, meletakkan bayi di tempat
yang memungkinkan). Bila bayi mengalami asfiksia lakukan resisutasi.
2. Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan
biarkan kontak kulit ibu-bayi. Lakukan penyuntikan okssitosin/i.m.
3. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi.
Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan
memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah ibu).
15
Melakukan Prosedur Pascapersalinan
4. Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan baik.
5. Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan ke dalam
larutan klorin 0,5% membilas kedua tangan yang masih bersarung
tangan tersebut dengan air disinfeksi tingkat tinggi dan
mengeringkannya dengan kain yang bersih dan kering.
6. Menempatkan klem tali pusat disinfeksi tingkat tinggi atau steril atau
mengikatkan tali disinfeksi tingkat tinggi dengan simpul mati
sekeliling tali pusat dengan 1 cm dari pusat.
7. Mengikat satu lagi simpul mati di bagian pusat yang berseberangan
dengan simpul mati yang pertama.
8. Melepaskan klem bedah dan meletakkannya ke dalam larutan klorin
0,5%.
9. Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepalanya.
Memastikan handuk atau kainnya bersih atau kering.
10. Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI.
11. Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam:
a) 2-3 kali dalam 15 menit pertama pascapersalinan.
b) Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pascapersalinan.
c) Setiap 20-30 menit pada jam ke-2 pasca persalinan.
d) Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, laksanakan perawatan
yang sesuai untuk menatalaksana atonia uteri.
16
e) Jika ditemukan laserasi yang memerlukan penjahitan, lakukan
penjahitan dengan anastesi lokal dan menggunakan teknik yang
sesuai.
12. Mengajarkan pada ibu/keluarga bagaimana melakukan massase uterus
dan memeriksa kontraksi uterus.
13. Mengevaluasi kehilangan darah.
14. Memeriksa tekanan darah, nadi, dan keadaan kandung kemih setiap 15
menit selama satu jam pertama pascapersalinan dan setiap 30 menit
selama jam kedua pascapersalinan.
a) Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama dua jam
pertama pascapersalinan.
b) Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal.
17
Dokumentasi
22. Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang).
(Prawirohardjo, 2013)
18
tehadap kekurangan oksigen, rangsagnan hiposemia, sentuhan dan
perubahan shu di dalam uterus dan di luar uterus.
.
3. Klasifikasi Bayi Baru Lahir
Menurut Proverawati dan Ismawati (2010), klasifikasi bayi baru lahir
yaitu:
a. Bayi berat keadaan normal, berat lahir 2500 - 4000 gram.
b. Bayi berat badan lebih, berat lahir lebih 4000 gram.
c. Bayi berat badan rendah, berat lahir kurang dari 2500 gram / 1500 –
2500 gram.
d. Bayi berat badan lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir kurang
dari 1500 gram.
e. Bayi berat badan lahir ekstrim rendah (BBLER), berat lahir kurang
dari 1000 gram.
4. Penatalaksaan bayi baru lahir
Menurut Wiknjosastro (2008), penatalaksanaan bayi baru lahir, yaitu:
a. Jaga kehangatan.
b. Bersihkan jalan napas bila perlu
c. Keringkan dan tetap jaga kehangatan
d. Potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun, kira-kira 2
menit setelah lahir.
e. Lakukan inisiasi menyusu dini dengan cara kontak kulit bayi dengan
kulit ibu. Beri salep mata antibiotika tetrasiklin 1% pada kedua mata
19
f. Beri suntikan vitamin K1 1 mg intramuskular, di paha kiri
anterolateral setelah inisiasi menyusu dini.
g. Beri imunisasi hepatitis B 0,5 ml intramuskular di paha kanan
anterolateral diberikan 1-2 jam setelah pemberian vitamin K1.
20
21
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGIS PADA IBU BERSALIN
TERHADAP NY.S G1P0A0 HAMIL 39 MINGGU 1 HARI
DI PMB DASA SUSILAWATI S,ST
SUBJEKTIF (S)
B. Anamnesa
22
5. Riwayat Obstetri
a. Riwayat menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari, teratur
Lamanya : 5-7 hari
Banyaknya : 2-3x ganti pembalut per hari
Sifat darah : cair
Keluhan : tidak ada
HPHT : 15 april 2022
TP : 20 januari 2023
Usia Kehamilan : 39 Minggu
Trimester II
1) ANC 3x di PMB Titik Handayani
2) Keluhan/masalah : tidak ada
3) Obat/suplementasi : Gestiamin.
4) Nasihat/pendidikan kesehatan yang didapat : pola nutrisi dan pola
istirahat
23
5)
Trimester III
1) Pergerakaan janin dalam 12 jam terakhir pergerakkan dirasa >10
kali.
2) Keluhan/masalah : sering BAK, dan nyeri perut bagian bawah
3) Obat/suplementasi : Gestiamin
4) Nasihat/pendidikan kesehatan yang didapat : Perawatan
payudara, tanda-tanda persalinan dan persiapan persalinan
6. Riwayat perkawinan :
Status perkawinan : menikah sah.
Lama perkawinan : 1 tahun
Usia sekarang : 21 tahun
7. Riwayat KB :
Alat kontrasepsi yang pernah digunakan : Ibu mengatakan belum pernah
menggunakan alat kontrasepsi
apapun.
Rencana kontrasepsi : KB suntik 1 bulan.
2) Saat hamil
Saat hamil
2) c) BAK : Frekuensi : 10-12 kali sehari
Warna : kuning jernih
d) BAB : Frekuensi : 1 kali sehari
Konsistensi : lembek
b. Kultural
25
1) Ibu memiliki pantangan untuk tidak membiarkan rambutnya terurai
pada malam hari.
2) Dalam mengambil keputusan dalam keluarga dilakukan dengan cara
musyawarah suami dengan istri
3) Suami dan ibu tidak pernah merokok dan minum-minuman keras
c. Spiritual
1) Ibu rajin melaksanakan shalat 5 waktu
2) Ibu tidak mengikuti aktivitas keagamaan di luar rumah
10. Data pengetahuan ibu : Ibu mengetahui sebatas tanda dan gejala kehamilan
dan permasalahan yang biasa di alami ibu hamil pada awal kehamilan.
Objektif (O)
A. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Keadaan emosional : stabil TTV
B. Pemeriksaan Fisik
1. Wajah : tidak oedema
2. Konjungtiva : merah muda
26
3. Ekstremitas : tidak ada oedema pada bagian tungkai, tidak
ada varises,reflek patella kanan kiri (+)
4. Anogenital
a. Perineum : tidak ada luka parut
b. Vulva dan vagina : merah
c. Pengeluaran pervaginam : lendir bercampur darah
d. Kelenjar bartholini : tidak ada pembengkakan
e. Anus : tidak ada haemorroid
Leopold IV : Konvergen.
Penurunan : 4/5
Mc. Donald : 33 cm
Penatalaksanaan (P)
1. Pengambilan keputusan klinik dalam membantu pertolongan persalinan per
vaginam.
2. Memberikan penjelasan pada ibu tentang hasil
pemeriksaan. TTV: TD :110/70 mmHg P
: 23 x/m
N : 84 x/m S : 36.80C
DJJ : 146 x/m
3. Memberikan motivasi/semangat pada ibu agar dapat mengurangi kecemasan
ibu dan memunculkan rasa percaya diri ibu.
4. Menghadirkan orang terdekat untuk mendampingi ibu selama proses
persalinan dan suami berperan aktif dalam mendukung ibu.
5. Memberikan asuhan sayang ibu seperti membantu ibu melakukan perubahan
posisi sesuai keinginan ibu dengan tetap menganjurkan ibu untuk miring ke
kiri, memberikan sentuhan seperti memijat atau menggosok punggungnya
untuk mengurangi rasa nyeri, selalu menjaga hak privasi ibu dalam persalinan.
28
6. Mengajarkan kepada ibu teknik pernafasan yaitu menarik nafas dalam melalui
hidung dan membuang nafas melalui mulut jika terdapat kontraksi untuk
relaksasi. Ibu mengerti dan melakukannya
7. Mengajarkan ibu cara meneran yang baik yaitu kedua kaki dibuka dan ditekuk
kemudian kedua tangan merangkul paha, kepala diangkat mata melihat
perut,usahakan jangan bersuara. Dan ibu mengerti cara meneran yang baik.
8. Menganjurkan keluarga untuk memberikan makanan dan minuman seperti roti
dan teh hangat kepada ibu di sela-sela kontraksi untuk asupan tenaga ibu.
9. Menyiapkan partus set, heacting set, serta alat pertolongan bayi segera lahir
pakaian ibu, dan perlengkapan bayi. Semua perlengkapan telah disiapkan.
10. Melakukan observasi : memantau kemajuan persalinan, kesejahteraan ibu dan
janin dan mencatatnya di partograf
11. Memantau DJJ, kontraksi, nadi tiap 30 menit sekali, memantau TD setiap 4
jam dan suhu tiap 2 jam sekali untuk mengetahui perkembangan kesehatan ibu
dan janin
29
12. Mempertahankan kandung kemih dalam keadaan kosong
13. Melakukan informed consent pada pihak keluarga agar terdapat bukti
persetujuan tindakan medis dari pihak keluarga.
CATATAN PERKEMBANGAN 1
Subjektif (S)
Pada pukul 06 .15 WIB, ibu mengatakan perutnya terasa mulas dan rasa
sakitnya semakin terasa.
Objektif (O)
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Keadaan emosional : stabil
TTV : TD : 100/80 mmHg P : 23 x/m
N : 82 x/m S : 36.50C
His (+), frekuensi 4x/10 menit, lamanya 30-40 detik.
DJJ (+), 154 x/m.
Periksa dalam : Pukul 06.15 WIB
Indikasi : Untuk mengetahui kemajuan persalinan
- Portio : Arah : searah jalan
lahir Konsistensi : lunak
Pembukaan : 5 cm
- Ketuban : positif, (+)
- Presentasi : belakang kepala
- Penunjuk : UUK kanan depan
- Penurunan : Hodge II
30
Penatalaksanaan (P)
1. Memberikan penjelasan pada ibu tentang hasil pemeriksaan dalam keadaannya
normal
TTV : TD : 110/80 mmHg P : 23 x/m
N : 82 x/m S : 36.50C
2. Memantau DJJ
DJJ : 134 x/m
3. Pembukaan: 5 cm
4. Menganjurkan ibu untuk tidur miring kiri untuk mempercepat proses
penurunan kepala dan supaya oksigen ke calon bayinya terpenuhi serta
menganjurkan ibu untuk menarik nafas yang dalam lewat hidung kemudian
dikeluarkan lewat mulut saat ada kontraksi dan ketika tidak ada kontraksi ibu
dianjurkan untuk istirahat.
5. Mengisi partograf sesuai dengan hasil pemeriksaan.
6. Memastikan peralatan pertolongan persalinan lengkap.
CATATAN PERKEMBANGAN 2
Subjektif (S)
Pada pukul 09.15 WIB, ibu mengatakan perutnya terasa mulas dan ada
dorongan ingin meneran.
Objektif (O)
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Keadaan emosional : stabil
TTV : TD : 100/70 mmHg P : 23 x/m
N : 82 x/m S : 36.60C
His (+), frekuensi 4x/10 menit, lamanya >40 detik.
DJJ (+), 135 x/m reguler
Periksa dalam : Pukul 09.20 WIB
Indikasi : Untuk mengetahui kemajuan persalinan
- Portio : Tidak teraba
31
Pembukaan : 10 cm ( lengkap)
- Ketuban : negatif (-), ketuban pecah spontan pukul 10.40 WIB,
Warna jernih
- Presentasi : Kepala
- Penunjuk : UUK depan
- Penurunan : Hodge III+
32
KALA II (Pukul 09.20 – 09. 40 WIB)
Subjektif (S)
1. Ibu mengatakan rasa mulas dan nyeri pada pinggang yang menjalar ke perut
terasa semakin sering dan kuat.
2. Ibu merasakan keluar air-air dari jalan lahir.
3. Ibu merasakan ada dorongan ingin meneran.
Objektif (O)
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Keadaan emosional : stabil
TTV : TD : 100/70 mmHg P : 23 x/m
N : 81 x/m S : 36.70C
His (+), frekuensi 4x/10 menit, lamanya >40 detik.
DJJ (+), 146 x/m.
Inspeksi : vulva membuka, perineum menonjol, anus
mengembang, dan ibu ingin mengedan
Periksa dalam : Pukul 09.20 WIB
Indikasi : Untuk memastikan bahwa pembukaan telah lengkap
- Portio : Tidak teraba
Pembukaan : 10 cm (lengkap)
- Ketuban : negatif (-), ketuban pecah spontan pukul 09.40 WIB,
warna jernih
- Presentasi : Kepala, UUK
- Penurunan : Hodge III
33
Penatalaksanaan (P)
1. Memberi motivasi/semangat pada ibu agar dapat mengurangi kecemasan ibu
dan memunculkan rasa percaya diri ibu.
2. Melakukan informed consent kepada pihak keluarga agar terdapat bukti
persetujuan tindakan medis dari pihak keluarga
3. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa pembukaan sudah lengkap
(10cm) dan ibu sudah diperbolehkan untuk meneran saat ada his dengan
dipimpin oleh penolong.
4. Membantu ibu untuk mengatur posisi senyaman mungkin
5. Memantau DJJ saat tidak ada his untuk mengetahui keadaan
janin. DJJ : 146 x/m
6. Melakukan pertolongan persalinan sesuai dengan standar APN.
a. Mengamati tanda-tanda persalinan seperti adanya dorongan ingin meneran,
tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva membuka. Ibu mengatakan
ingin meneran dan tampak tekanan pada anus serta vulva mebuka
b. Menyiapkan pertolongan persalinan
- Perlengakapan, peralatan, bahan adan obat-obatan esensial sudah siap,
serta oksitosin dalam spuit steril sudah siap digunakan dalam partus set.
- Penolong telah memakai sarung tangan DTT dan telah memakai APD
untuk mencegah infeksi
c. Menyiapkan ibu untuk membantu proses persalinan
- Memimpin ibu meneran pada saat ada his, mendukung dan memberi
semangat atas usaha ibu untuk meneran dan menganjurkan ibu untuk
beristirahat diantara kontraksi serta menganjurkan pada ibu untuk
minum untuk mencegah dehidrasi.
d. Persiapan pertolongan kelahiran bayi
- Melahirkan kepala bayi
Jika kepala bayi sudah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm
gunakan 1/3 dari alas bokong untuk menahan perineumdengan tangan
kanan agar tidak terjadi robekan, kemudian letakkan tangan kiri
dikepala bayiagar tidak terjadi defleksi maksimal.lakukan tekanan yang
lembut dan tidak menghambat pada kepala bayi serta membiarkan
34
kepala bayi keluar perlahan-lahan, menganjurkan ibu untuk meneran
perlahan-lahan atau bernafas cepat saat kepala lahir. Setelah kepala bayi
lahir dengan lembut usap muka, mulut, kemudian hidung bayi dengan
kain bersih lalu memeriksa lilitan tali pusat pada leher bayi.
- Melahirkan bahu dan seluruh tubuh bayi
Setelah bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan, tempatkan
kedua tangan pada sisi kepala dan leher bayi. Kemudian mengarahkan
tangan kearah bawah untuk melahirkan bahu depan dan menggerakkan
ke atas untuk melahirkan bahu belakang. Lalu menyelipkan satu tangan
ke bahu dan lengan bagian belakang bayi untuk menyangga kepala dan
satu tangan lain menyusuri badan bayi dan lahirlah selutuh badan bayi.
- Penilaian awal bayi baru lahir
Bayi lahir spontan pukul 09.45 WIB. Bayi langsung menangis, warna
kulit kemerahan, pergerakan aktif, jenis kelamin laki-laki
e. Penanganan bayi baru lahir
- Meletakkan bayi diatas perut ibu dan segera mengeringkan tubuh bayi
dengan handuk kecuali telapak tangan.
- Menjepit dan memotong tali pusat
- Menjaga kehangatan bayi dengan mengganti handuk basah dan
menyelimuti bayi
- Melakukan IMD dengan tetap menjaga kehangatan tubuh bayi.
- Mencatat di partograf
7. Memantau perdarahan kala II. Bayi lahir spontan pukul 09.50 WIB,
perdarahan ±50 cc.
35
KALA III (Pukul 09.40 – 09.50 WIB)
Subjektif (S)
Ibu mengatakan merasa lemas dan masih sedikit mulas.
Objektif (O)
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Keadaan emosional : stabil
TTV : TD : 100/70 mmHg P : 23 x/m
N : 83 x/m S : 36.70C
TFU : sepusat
Kontraksi : baik
Penatalaksanaan (P)
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa bayi lahir pukul 09:50
WIB dan jenis kelamin bayi perempuan, bayi dalam kondisi sehat.
2. Melakukan palpasi abdomen untuk mengetahui apakah ada janin kedua atau
tidak (tidak ada janin kedua).
3. Mengosongkan kandung kemih dengan kateter.
4. Melakukan manajemen aktif kala III
a. Memberikan suntikan oksitosin 10 IU di 1/3 paha kanan bagian luar secara
intramucular
b. Melakukan peregangan tali pusat terkendali
- memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
- meletakkan satu tangan diatas kain pada perut bawah ibu. Setelah
uterus berkontraksi tegangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan
36
yang lain mendorong uterus k eke arah belakang atas ( dorso-kranial)
secara hati hati
c. melihat tanda-tanda pelepasan plasenta yaitu uterus globuler, tali pusat
semakin memanjang dan adanya semburan darah secara tiba-tiba.
d. Membantu melahirkan plasenta dengan cara menegangkan dan
mengarahkan tali pusat sejajar dengan lantai mengikuti poros jalan
lahirnya
e. Pada saat plasenta pada introitus vagina, lahirkan plasenta dengan
mengakat tali pusat ke atas dan menompang plasenta dengan tangan
lainnya kemudian lakukan putar pilin searah jarum jam dengan lembut dan
perlahan lahan untuk mencegah tertinggalnya selaput ketuban dijalan lahir.
Kemudian meletakkan plasenta dalam wadah plasenta.
5. Setelah plasenta lahir lengkap, melakukan massase uterus sebanyak 15 kali
dalam 15 detik hingga kontraksi baik, dan mengajarkan ibu atau pendamping
untuk membantu melakukan massase uterus.
6. Memeriksa kelengkapan plasenta, plasenta lahir lengkap dengan selaput dan
otiledonnya. Panjang tali pusat 50cm, diameter 20 cm, berat 470 gram, tebal
2,5 cm, insersi tali pusat lateralis.
7. Memantau perdarahan kala III. Plasenta lahir lengkap pukul 09.55 WIB,
perdarahan ±50 cc.
8. Memeriksa jalan lahir untuk memastikan ada laserasi atau tidak, terdapat
laserasi perineum
9. Melakukan pendokumentasian dengan partograf
37
KALA IV (Pukul 09.50 – 11.50 WIB)
Subjektif (S)
Ibu mengatakan perut terasa mulas, dan ibu merasa lemas.
Objektif (O)
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Keadaan emosional : stabil
TTV : TD : 100/70 mmHg P : 23 x/m
N : 84 x/m S : 36.70C
TFU : 2 jari di bawah pusat
Kontraksi : baik
Perineum : tidak ada laserasi
Plasenta lahir lengkap pukul 09.50 WIB
Berat plasenta : 500 gram
Diameter plasenta : 20 cm
Tebal plasenta : 2,5 cm
Insersi tali pusat : sentralis
Panjang tali pusat :50 cm
Penatalaksanaan (P)
1. Memberikan penjelasan kepada ibu tentang hasil
pemeriksaan TTV : TD : 100/70 mmHg
P : 23 x/m
N : 84 x/m S : 36.70C
- Perineum : tidak ada laserasi
- Perdarahan kala III : ±150 cc
2. Menjelaskan kepada ibu tentang kondisinya bahwa rasa mulas yang
dirasakannya adalah hal yang wajar, rasa mulas yang timbul karena
38
pergerakan otot-otot uterus atau kontraksi yang mencegah terjadinya
perdarahan.
3. Mengajarkan kepada ibu dan keluarga cara memeriksa uterus dan massase
uterus yaitu dengan cara tangan ibu melakukan gerakan memutar searah jarum
jam diatas fundus uterus sampai rahim teraba keras kembali untuk mencegah
perdarahan pasca persalinan. Ibu dan keluarganya telah mengerti dan bisa
melakukan massase uterus
4. Memberikan rasa nyaman dengan membersihkan tubuh ibu termasuk vulva
dan vagina dari darah dengan air DTT, memakaikan pembalut, kain, serta
menggantikan pakaian bersih.
5. Memberikan ibu untuk makan dan minum sebagai pengganti tenaga ibu yang
berkurang selama proses persalinan dan ibu telah makan dan minum.
6. Memberikan therapy obat vitamin A 1 kapsul 200.000 IU, Fe dengan dosis 60
mg 3x1, paracetamol 500 mg 3x1.
7. Memberitahu ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin tanpa terjadwal
(on demand) dan tetap memberikan ASI tanpa makanan tambahan lainnya
sampai bayi usia 6 bulan.
8. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini dan ibu sedah dapat miring ke kanan
dan ke kiri.
9. Melakukan pemantauan 2 jam kala IV untuk mengetahui keadaan ibu.
10. Melakukan pendokumentasian dengan partograf
39
Pemantauan Persalinan Kala IV
40
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BAYI
NY.S DI PMB DASA SUSILAWATI S,ST
KOTA BANDAR LAMPUNG
SUBJEKTIF (S)
A. Identitas Bayi
Nama : By.Ny.S
Umur : 0 hari
Tanggal/Jam Lahir : 14 januari 2023 Jam : 09.40 WIB
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat Badan Lahir : 3.100 gram
Panjang Badan : 50 cm
Anak Ke : 1 (Satu)
Usia Kehamilan : 39 Minggu 1Hari
41
B. Anamnesa
Ibu mengatakan baru saja melahirkan, bayi lahir lengkap, menangis kuat dan
gerakan bayi aktif
Riwayat Persalinan
P1A0 gravida 39 minggu
Kala I : 11 Jam 50 Menit
Kala II :0 Jam 20 Menit
Kala III :0 Jam 10 Menit
Kala IV :2 Jam 0 Menit
Jumlah : 14 Jam 20 Menit
OBJEKTIF (O)
Bayi lahir spontan, menangis kuat dan tonus otot aktif
Penilaian awal Bayi Baru Lahir
a. Apakah kehamilan cukup bulan : ya (hamil cukup bulan )
b. Apakah air ketuban jernih/tidak : jernih
c. Apakah bayi menangis dan bernafas :bayi menangis kuat, dan
Bernafas spontan
d. Apakah tonus otot bayi baik atau tidak : tonus otot baik bayi
Bergerak aktif
e. Apakah warna kulit kemerahan : warna kulit kemerahan
42
APGAR SKOR : 9/10
Klinis 0 1 2 Nilai
Warna Kulit Biru Badan merah Seluruh badan 2/2
(A) pucat ekstermitas biru merah
Pulse (P) Tidak < 100 x / menit Seluruh badan 2/2
ada merah
Refleks (R) Tidak Menyeringai Menangis kuat 2/2
ada
Tonus (A) Lunglai Fleksi Aktif 2/2
Napas (R) Tidak Tidak teratur Teratur 1/2
ada
PENATALAKSANAAN (P)
1. Menjelaskan kepada ibu tentang keadaan bayinya
2. Mengeringkan tubuh bayi dengan handuk kering
3. Menjepit tali pusat dengan klem pertama berjarak 3 cm dari umbilicus dan
klem kedua berjarak 2 cm dari klem pertama, lalu potong tali pusat dengan
gunting tali pusat lalu klem tali pusat menggunakan klem tali pusat
4. Memposisikan bayi diatas perut ibu untuk melakukan inisiasi menyusu
dini (IMD) selama 1 jam
5. Menjaga agar bayi tetap hangat dengan menyelimuti bayi dan ibu dengan
kain bersih.
6. Melakukan penyuntikan Neo K 0,5 ml secara IM di paha bagian kiri dan
salep mata tetrasiklin 1% agar terhindar dari infeksi mata, bayi telah
diberikan vitamin K dan salep mata.
7. Melakukan pemeriksaan umum dan antropometri
a. Berat badan : 3.410 gram
b. Panjang badan : 50 cm
c. Lingkar kepala : 35 cm
d. Lingkar dada : 34 cm
e. Tanda-tanda vital : N : 124x/menit, R : 40 x/menit,S : 36,7 °C
Pemeriksaan Fisik
43
Kepala : Sutura : teraba
Ubun-ubun besar : datar
Ubun-ubun kecil : datar
Moulase : tidak ada
Caput succedaneum : tidak ada
Cephal haematoma : tidak ada
Mata : Simetris
Sklera : tidak ikterik
Konjungtiva : merah muda
Hidung : Bersih
Pernafasan cuping hidung : tidak ada
Pengeluaran : tidak ada
Polip : tidak ada
Mulut : tidak ada labioskizis dan labiopalatoskizis
Telinga : sejajar dengan garis mata
Leher : Pembengkakan vena jugularis : tidak ada
Pembesaran kelenjar tyroid : tidak
ada Pembesaran kelenjar limfe : tidak
ada
Dada : Putting susu : simetris
Suara nafas : tidak ada
suara wheezing dan ronchi
Ekstermitasatas : pergerakan : aktif
Jumlah jari : lengkap
44
Punggung dan anus : Benjolan : tidak ada
Anus : berlubang
Kulit : Warna : kemerahan
Tanda lahir : tidak ada
Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : compos mentis
45
46
46
47
47
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Asuhan persalinan yaitu mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat
kesehtan yang tinggi bagi ibu dan bayinya melalui berbagai upaya yang terinegrasi dan
lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat
terjaga pada tingkat optimal. Dengan pendekatan asuhan pelayanan kebidanan dalam
asuhan persalianan dan BBL agar intervensi yang diaplikasikan harus berdasarkan SOP
dan bukti ilmiah yang berdasarkan evidencebased. Agar asuhan kebidanan pada
persaliann dan BBL memberi manfaat bagi kemajuan dan keberhasilan proses persalinan
Praktik asuhan kebidanan pada persalianan dan BBL yang meliputi, konsep
persalianan, perubahan fisiologis dan psikologis dalam persalianan, faktor – faktor yang
mempengaruhi persalinan, kebutuhan dasar ibu bersalain yang meliputi kebutuhan
fisiologis dan psikologis serta asuah pada bayi baru lahir sesuai dengan padoman
pelayanan kesehatan neonatal esensial, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas serta
derajat kesehatan masyarakat khususnya ibu dan anak.
2. Saran
a. Bagi mahasiswa
Dapat memberikan atau menyarankan pemberian asuhan persalian dan BBL yang
sesuai dengan standar.
b. Bagi tenaga kesehatan
Diharapkan dapat melakukan pelayanan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dan BBL
sessui SOP secara mandiri maupun kolaboratif.
c. Bagi Masyarakat
Bagi masyarakat khususnya ibu bersalin agar dapat meningkatkan pengetahuan
48
DAFTAR PUSTAKA
Aprilian, Solechatin Venna, Wagiyo, dan Elisa (2016).Efektivitas Massase Fundus Uteri Terhadap Volume
Lochea Rubra pada Kala IV di Rumah Sakit Tugurejo Semarang.
Diponegoro, AM dan S.F. Budi Hastuti (2009).Pengaruh Dukungan Suami Terhadap Lama Persalinan Kala II
pada Ibu Primipara.Jurnal Humanitas. Vol (6) : 2.
Eniyati & Melisa (2012). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Yogyakarta. Pustaka Pelajar
Endang S, Ari K. (2020) Modul Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir Kebutuhan Dasar Ibu
Bersalin. Australia Indonesia Partnership For Health System Strengthening (AIPHS)
Ermalena, M.H.S. and RI, W., 2017. Indikator Kesehatan SDGs di Indonesia. The 4th ICTOH, Jakarta.
Happy dan Umu Hani.(2009).Hubungan Pendampingan Keluarga dengan Lamanya Persalinan Kala II pada Ibu
Multipara di Puskesmas Mergangasan. Yogyakarta Tahun 2009.
Ika Pantiwati, dkk (2016). Efektivitas Posisi Persalinan Dengan Waktu Persalinan Kala II Pada Ibu Bersalin
Primipara Di RSKBD Panti Nugroho Purbalingga.
JNPK-KR. Pelatihan klinik asuhan persalinan normal. Jakarta: Depkes RI; 2014.
Kementerian Kesehatan RI (2013). Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan.
Jakarta: Kemenkes RI.
Kemenkes RI. 2020. Pedoman Pelayanan Antenatal, Persalinan, Nifas, dan Bayi Baru Lahir di Era Adaptasi
Kebiasaan Baru. Jakarta: Kemenkes RI.
Manuaba, I. A. C. Manuaba, I. B. G. F dan Manuaba, I. B. G. (2013). Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan Dan
KB Untuk Pendidikan Bidan Edisi 2.EGC. Jakarta.
Marmi.(2011)Intranatal care asuhan kebidanan pada persalinan. Yogyakarta: Pustaka Belajar
48