Jurna Finis
Jurna Finis
OLEH
MIFTAHUDIN-197807202021211003
AHLI PERTAMA_GURU AGAMA ISLAM
Materi Agenda I
Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara
1. Wawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan adalah Konsep cara pandang yang dilandasi akan
kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan
lingkungannya didalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
A. Sejarah penting bangsa indonesia
1. Pembentukan Boedi Oetomo pada tanggal 20 mei 1908 olehDr.
Sutomo yang dikenal dengan Hari Kebangkitan Nasional
berdasarkan Pembaharuan Keputusan Presiden Republik
Indonesia No. 316 tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 tentang
Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur.
2. Perhimpunan Indonesia (PI) merupakan organisasi pergerakan
nasional pertama yang menggunakan istilah "Indonesia".
Bahkan Perhimpunan Indonesia menjadi pelopor kemerdekaan
bangsa Indonesia di kancah internasional. Perhimpunan
Indonesia (PI) diprakarsai olehSutan Kasayangan dan R. N. Noto
Suroto pada 25 Oktober 1908 di Leiden, Belanda
3. Pada tanggal 30 April 1926 di Jakarta diselenggarakan
“Kerapatan Besar Pemuda”, yang kemudian terkenal dengan
nama “Kongres Pemuda I”. Kongres Pemuda I ini dihadiri oleh
wakil organisasi pemuda Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong
Ambon, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Studerenden
Minahasaers, kemudian Jong Bataks Bond dan Pemuda Kaum
Theosofi juga ikut dalam kerapatan besar.
4. Pada 27-28 Oktober 1928, Kongres Pemuda Kedua
dilaksanakan.
5. Pada 1 Maret 1945 dalam situasi kritis, Letnan Jendral
Kumakici Harada, pimpinan pemerintah pendudukan
Jepang di Jawa, mengumumkan pembentukan Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI).
6. PPKI terbentuk pada 7 Agustus 1945.
B. 4 Konsensus Dasar
1. Pancasila Sebagai Idiologi NegaraSetiap bangsa harus memiliki suatu
konsep dan konsensusbersama menyangkut hal-hal pundamental
bagi keberlangsungan, keutuhan dan kejayaan bangsa yang
bersangkutan.
2. Bhineka Tunggal Ika
3. Undang-undang Dasar 1945
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia
C. Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
1. Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya
disebut Bendera Negara adalah Sang Merah Putih (Pasal 1 Ayat (1)
Undang-undang Republik Indonesia Nomor24 tahun 2009 tentang Bendera,
Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan)
2. Bahsa resmi Negara Kesaruan Republik Indonesia adalah Bahasa
Indonesia (Pasal 36 Undang-undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia tahun 1945 bersumber dari bahasa yang
diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1982
sebagai bahasa persatuan yang dikembangkan sesuai dengan
lOMoARcPSD|28441068
MATERI POKOK 4.
PERILAKU KOMPETEN
A. Berkinerja dan BerAkhlak ASN merupakan jabatan profesional, yangharus
berbasis pada kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan berkinerja serta patuh
pada kode etik Profesinya. ASN sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan
mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya.
Penilaian kinerja harus dilakukan secara adil dan obyektif sehingga dapat
memotivasi pegawai untuk bekerja lebih baik, meningkatkan kualitas dan
kompetensi pegawai, membangun kebersamaan dan kohesivitas pegawai dalam
pencapaian tujuan dan sasaran pemerintah dan hasilnya dapat digunakan
sebagai dasar penentuan tindak lanjut penilaian kinerja yang tepat. Panduan
perilaku (kode etik) Nilai Kompeten dalam Core Values ASN yaitu:
a) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selaluberubahi; b)
Membantu orang lain belajar; dan c) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
B. Learn, Unlearn, dan Relearn ASN harus terus belajar dengan konsep learn,
unlearn dan relearn : a) Learn, dalam tahap ini, sebagai ASN biasakan belajarlah
hal-hal yang benar-benar baru, dan lakukan secara terus menerus. b) Unlearn,
tahap kedua lupakan/tinggalkan apa yang telah diketahui berupa pengetahuan
dan atau keahlian. c) Relearn,tahapterakhir yaitu proses untuk dapat benar-
benar menerima fakta baru.
C. Meningkatkan Kompetensi Diri Meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubah adalah keniscayaan. ASN selayaknya
memiliki watak sebagai pembelajar sepanjang hayat, yang dapat bertahan dan
berkembang dalam orientasi “Ekonomi Pengetahuan”, dengan kemandirian
lOMoARcPSD|28441068
birokrat.
3. Enam Elemen untuk Menghasilkan Pelayanan Publik Berkualitas
a. Komitmen pimpinan yang merupakan kunci untuk membangun
pelayanan yang berkualitas;
b. Penyediaan layanan sesuai dengan sasaran dan kebutuhan
masyarakat
c. Penerapan dan penyesuaian Standar Pelayanan di
dalam penyelenggaraan pelayanan publik;
d. Memberikan perlindungan bagi internal pegawai, serta
menindaklanjuti pengaduan masyarakat;
e. Pengembangan kompetensi SDM, jaminan keamanan dan keselamatan
kerja, fleksibilitas kerja, penyediaan infrastruktur teknologi informasi
dan sarana prasarana; dan
f. Secara berkala melakukan pemantauan dan evaluasi
terhadap kinerja penyelenggara pelayanan publik.
4. Tingkatan Pelayanan Prima
a. Memenuhi kebutuhan dasar pengguna,
b. Memenuhi harapan pengguna, dan
c. Melebihi harapan pengguna, mengerjakan apa yang lebihdari
yang diharapkan.
5. Perilaku Pelayanan Prima
a. Menyapa dan memberi salam,
b. Ramah,
c. Cepat dan tepat waktu,
d. Mendengar dengan sabar danaktif,
e. Penampilan yang rapi,
f. Jangan lupa mengucapkan terima kasih,
g. Mengingat nama pelanggan,
h. Perlakukan pelanggan dengan baik, dan
i. Perlakukan teman sekerja seperti pelanggan.
6. Prinsip-Prinsip Pelayanan Prima
a. Responsif terhadap pelanggan/memahami pelanggan,
b. Membangun visi dan misi pelayanan,
c. Menetapkan standar pelayanan dan ukuran kinerja pelayanan,
d. Pemberian pelatihan dan pengembangan pegawai terkait
bagaimana memberikan pelayanan yang baik, dan
e. Memberikan apresiasi kepada pegawai.
C. ASN sebagai Pelayan Publik
1. Fundamen (Pemahaman Dasar) Pelayanan Publik
a. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai
amanat konstitusi.
b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh
warga negara.
c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai
hal-hal yang strategis bagi kemajuan bangsa di masa yang akan
datang.
d. Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasar warga negara sebagai manusia,akan tetapi juga
berfungsi untuk memberikan perlindungan bagi warga negara
(proteksi).
2. Tugas ASN
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-
undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
lOMoARcPSD|28441068
MODUL 6. ADAPTIF
MATERI POKOK 1. MENGAPA ADAPTIF
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan olehindividu
maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, karena
A. Perubahan Lingkungan Strategis Perubahan lingkungan strategis ini
menjadi sesuatu yang tidak terhindarkan, baik pada lingkup global, regional
maupun nasional. Isu pembangunan ekonomi dan indutri yangmendorong
kompetisi antar negara, kerusakan lingkungan, serta permasalahan keamanan
dan perdamaian dunia merupakan variabelpenting dalam memahami
perubahan lingkungan strategis. Dengan demikian cara sektor publik dalam
menyelenggarakanfungsinya juga memerlukan kemampuan adaptasi yang
memadai.
B. Kompetisi di Sektor Publik Daya saing menjadi salah satu ukuran kinerja
sebuah negara dalam kompetisi global. Sehingga kompetisi menjadi salah satu
karakteristik penting dalam konteks perubahan lingkungan strategis, yang
mendorong dan memaksa negara untuk berperilaku seperti dunia usaha, bersaing
untuk menghasilkan kinerja terbaik. Kompetisi untuk menjadi yang terbaik juga
terjadi di lingkup nasional, di mana pemerintah daerah seolah-olah berkompetisi
dengan daerah lainnya untuk mencapai atau menjadi yang terbaik. Seluruh
bentuk kompetisi di atas akan memaksa dan mendorong pemerintah baik di
tingkat nasional maupun daerah dengan motor birokrasinya untuk terusbersaing
dan beradaptasi dalam menghadapi setiap perubahan lingkungan yang terjadi.
C. Perkembangan Teknologi Teknologi menjadi salah satu pendorong perubahan
terpenting, yang mengubah cara kerja birokrasi. Kondisi ini akan memaksa kita
untuk beradaptasi dengan segala bentuk pengambilalihan mekanisme kerja oleh
mesin. Adaptasi tidak berhenti di kemampuan menggunakan, tetapi juga
antisipasi dari konsekuensi yang mungkin timbul dari pelaksanaan cara-cara
baru dalam bekerja dengan teknologi. Pemerintah seyogyanya mengadaptasi
perubahan inidengan memastikan kompatibilitas metode komunikasi publik
dengan perilaku komunikasi dan sehingga dapat mendorong percepatan
pelayanan publik berbasis digital.
D. Tantangan Praktek Administrasi Publik Birokrasi pun dipaksa untuk turut
mengubah cara kerjanya untuk mengimbangi yang menjadi tuntutan
perubahan, salah satunya dengan mendistribusikan sebbagian peran negara
kepada masyarakat. Literatur terkait New Public Management dan New Public
Service menjadi rujukan penting bagaimanaperubahan praktek administrasi
publik yang lebih memperhatikan peran dan kebutuhan masyarakat sebagai
upaya sebuah pemerintaanh untuk melakukan adaptasi dalam menjalankan
fungsinya. Rumusan tantangan perubahan lingkungan juga diperkenalkan
dengan rumusan karakteristik VUCA, yaitu Volatility, Uncertaninty, Complexity
dan Ambiguity, yang tentunya harus dihadapi dengan kemampuan adaptasi yang
handal.
MODUL 7. KOLABORATIF
A. Definisi Kolaborasi Kolaborasi sebagai suatu proses berpikir dimana pihak
yang terlibat memandang aspek-aspek perbedaan dari suatu masalah serta
menemukan solusi dari perbedaan tersebut dan keterbatasan pandangan
mereka terhadap apa yang dapat dilakukan (Gray,1989). Kolaborasi
merupakan proses kompleks yang membutuhkan sharing pengetahuan yang
direncanakan yang disengaja,dan menjadi tanggung jawab (Lindeke dan
Sieckert, 2005).
B. Kolaborasi Pemerintahan (Collaborative Governance) Collaborative governance
merupakan sebuah proses yang melibatkan norma bersama dan interaksi saling
menguntungkan antar aktor governance (Irawan, 2017). Collaborative Governance
lOMoARcPSD|28441068
gaji dan fasilitas yang Anda gunakan nanti berasal dari Pajak yang dibayarkan
Masyarakat negeri ini yang menuntut dilayani dengan layanan yang terbaik.
Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) Kedudukan, Peran, Hak danKewajiban, dan
Kode Etik ASN
A. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN ebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras
dengan perkembangan jaman.
B. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi
sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan public;
2) Pelayan public; dan
3) Perekat dan pemersatu
bangsa Selanjutnya Pegawai
ASN bertugas:
lOMoARcPSD|28441068
MATERI POKOK 2.
A. Panduan Perilaku Loyal Memegang Teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Setia kepada NKRI serta
Pemerintahan yang Sah dalam Nilai-Nilai Dasar ASN, Kode Etik dan Kode
Perilaku ASN, dan Kewajiban ASN. Menjaga Nama BaikSesama ASN,
Pimpinan Instansi dan Negara dalam dalam Nilai-Nilai Dasar ASN, Kode Etik
dan Kode Perilaku ASN, dan Kewajiban ASN. Menjaga Rahasia Jabatan dan
Negara dalam Nilai-Nilai Dasar ASN, Kode Etik dan Kode Perilaku ASN, dan
Kewajiban ASN. B. Sikap Loyal ASN Melalui Aktualisasi Kesadaran Bela Negara
Sifat dan sikap loyal warga negara termasuk PNS terhadap bangsa dan
negaranya dapat diwujudkan dengan mengimplementasikan Nilai-NilaiDasar Bela
Negara dalam kehidupan sehari-harinya, yaitu: a) Cinta Tanah Air b) Sadar
Berbangsa dan Bernegara c) Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara d)
Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara
e) Kemampuan Awal Bela Negara. Bela Negara merupakan tekad, sikap, dan
perilaku serta tindakan warga negara, baik secara perseorangan maupun
kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yangberdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai
Ancaman.
MATERIPOKOK 3.
LOYAL DALAM KONTEKSORGANISASI PEMERINTAH
A. Komitmen pada Sumpah/Janji sebagai Wujud Loyalitas PNS Dalam pasal 66
UU ASN disebutkan bahwa Setiap calon PNS pada saat diangkat menjadi PNS
wajib mengucapkan sumpah/janji. Dimana dalam bunyi sumpah/janji tersebut
mencerminkan bagaimana Core Value Loyal semestinya dipahami dan
diimplementasikan oleh setiap PNS yang merupakan bagian atau komponen
sebuah organisasi pemerintah.
B. Penegakkan Disiplin sebagai Wujud Loyalitas PNS Disiplin adalah suatu
kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilainilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan (loyalitas), ketenteraman,
keteraturan, dan ketertiban. Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk
menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan
perundang- undangan. Dampak negatif yang dapat terjadi jika seorang PNS tidak
disiplin adalah turunnya harkat, martabat, citra, kepercayaan, nama baik dan/atau
mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas unit kerja, instansi, dan/atau
pemerintah/negara. Ayub Khan, 2022 26 Hanya PNS-PNS yang memiliki loyalitas
tinggilah yang dapat menegakkan kentuan-ketentuan kedisiplinan ini dengan
baik.
menyediakan kesetaraan kesempatan, (iii) Proses fasilitasi akses atas informasi,
layanan dan sumber daya yang diperlukan, (iv) Dukungan atas partisipasi
bermakna atas pengambilan keputusan bagi semua orang. Perwujudan negara
kesejahteraan sangat ditentukan oleh integritas dan mutu penyelenggara negara,
disertai dukungan rasa tanggung jawab dan rasakemanusiaan yang terpancar dari
setiap ASN yang memiliki loyalitas tinggi. Ayub Khan, 2022 28
lOMoARcPSD|28441068
MODUL 6. ADAPTIF
MATERI POKOK 1. MENGAPA ADAPTIF
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan olehindividu
maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, karena
A. Perubahan Lingkungan Strategis Perubahan lingkungan strategis ini
menjadi sesuatu yang tidak terhindarkan, baik pada lingkup global, regional
maupun nasional. Isu pembangunan ekonomi dan indutri yangmendorong
kompetisi antar negara, kerusakan lingkungan, serta permasalahan keamanan
dan perdamaian dunia merupakan variabelpenting dalam memahami
perubahan lingkungan strategis. Dengan demikian cara sektor publik dalam
menyelenggarakanfungsinya juga memerlukan kemampuan adaptasi yang
memadai.
B. Kompetisi di Sektor Publik Daya saing menjadi salah satu ukuran kinerja
sebuah negara dalam kompetisi global. Sehingga kompetisi menjadi salah satu
karakteristik penting dalam konteks perubahan lingkungan strategis, yang
mendorong dan memaksa negara untuk berperilaku seperti dunia usaha, bersaing
untuk menghasilkan kinerja terbaik. Kompetisi untuk menjadi yang terbaik juga
terjadi di lingkup nasional, di mana pemerintah daerah seolah-olah berkompetisi
dengan daerah lainnya untuk mencapai atau menjadi yang terbaik. Seluruh
bentuk kompetisi di atas akan memaksa dan mendorong pemerintah baik di
tingkat nasional maupun daerah dengan motor birokrasinya untuk terusbersaing
dan beradaptasi dalam menghadapi setiap perubahan lingkungan yang terjadi.
C. Perkembangan Teknologi Teknologi menjadi salah satu pendorong perubahan
terpenting, yang mengubah cara kerja birokrasi. Kondisi ini akan memaksa kita
untuk beradaptasi dengan segala bentuk pengambilalihan mekanisme kerja oleh
mesin. Adaptasi tidak berhenti di kemampuan menggunakan, tetapi juga
antisipasi dari konsekuensi yang mungkin timbul dari pelaksanaan cara-cara
baru dalam bekerja dengan teknologi. Pemerintah seyogyanya mengadaptasi
perubahan inidengan memastikan kompatibilitas metode komunikasi publik
dengan perilaku komunikasi dan sehingga dapat mendorong percepatan
pelayanan publik berbasis digital.
D. Tantangan Praktek Administrasi Publik Birokrasi pun dipaksa untuk turut
mengubah cara kerjanya untuk mengimbangi yang menjadi tuntutan
perubahan, salah satunya dengan mendistribusikan sebbagian peran negara
kepada masyarakat. Literatur terkait New Public Management dan New Public
Service menjadi rujukan penting bagaimanaperubahan praktek administrasi
publik yang lebih memperhatikan peran dan kebutuhan masyarakat sebagai
upaya sebuah pemerintaanh untuk melakukan adaptasi dalam menjalankan
fungsinya. Rumusan tantangan perubahan lingkungan juga diperkenalkan
dengan rumusan karakteristik VUCA, yaitu Volatility, Uncertaninty, Complexity
dan Ambiguity, yang tentunya harus dihadapi dengan kemampuan adaptasi yang
handal.
MODUL 7. KOLABORATIF
A. Definisi Kolaborasi Kolaborasi sebagai suatu proses berpikir dimana pihak
yang terlibat memandang aspek-aspek perbedaan dari suatu masalah serta
menemukan solusi dari perbedaan tersebut dan keterbatasan pandangan
mereka terhadap apa yang dapat dilakukan (Gray,1989). Kolaborasi
merupakan proses kompleks yang membutuhkan sharing pengetahuan yang
direncanakan yang disengaja,dan menjadi tanggung jawab (Lindeke dan
Sieckert, 2005).
B. Kolaborasi Pemerintahan (Collaborative Governance) Collaborative governance
merupakan sebuah proses yang melibatkan norma bersama dan interaksi saling
menguntungkan antar aktor governance (Irawan, 2017). Collaborative Governance
lOMoARcPSD|28441068
sebagai sebuah aransemen tata kelola pemerintahan yang mana satu atau lebih
institusi publik secara langsung melibatkan aktor non pemerintahan dalam sebuah
proses pembuatan kebijakan kolektif yang bersifat formal, berorientasi konsesus,
dan konsultatif dengan tujuan untuk membuat atau mengimplementasikan
kebijakan publik, mengelola program atau aset publik (Ansell dan Gash, 2007).
Kriteria dalam Collaborative Governance, yaitu : a) Forum tersebut diinisiasi oleh
institusi publik; b) Partisipan dalam forum tersebut mencakup aktor nonpemerintah;
c) Partisipan harus terlibat secara langsung dalam pembuatan kebijakan dan tidak
sekedar “berkonsultasi” dengan pihak pemerintah; d) Forum harus teroganisasi
secara formal dan ada pertemuan secara kolektif; e) Forum bertujuan membuat
keputusan yang diambil berdasarkan konsesus; dan f) Fokus kolaborasi pada
kebijakan publik atau manajemen publik. Tahapan dalam melakukan assessment
terhadap tata kelola kolaborasi yaitu : a) Mengidentifikasi permasalahan dan
peluang; b) Merencanakan aksi kolaborasi; dan c) Mendiskusikan strategi untuk
mempengaruhi. Faktor yang mempengaruhi proses kolaborasi : a) Starting
condition : 1) membangun kepercayaan; 2) face to face dialogue, 3) commitment
to process; 4) pemahaman bersama, serta 5) pengembangan outcome antara. b)
Desain kelembagaan yang salah satunya proses transparansi serta faktor
kepemimpinan.
C. Whole of Government (WoG) : Kongkretisasi Kolaborasi Pemerintahan
WoG
adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan
upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Kata kunci : Kolaboratif,
koordinasi, integrasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama,
melibatkan sejumlah kelembagaan/elemen pemerintahan. WoG juga dikenal
sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan. WoG merupakan
jawaban untuk sulitnya koordinasi akibat fragentasi sektor daneskalasi regulasi di
tingkat sektor.
SMART ASN
A. LITERASI DIGITAL
Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan
kebutuhan SDM talenta digital, literasi digital berperan penting untuk
meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar
keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi
digital terdiri dari kurikulum digital skill, digital safety, digital culture, dan digital
ethics. Kerangka kurikulum literasi digital ini digunakan sebagai metode
pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam
menguasai teknologi digital.
1. Guna mendukung percepatan transformasi digital, ada 5 langkah yang harus
dijalankan, yaitu:
• Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
• Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektor-sektor strategis,
baik di pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, sektor pendidikan,
sektor kesehatan, perdagangan, sektor industri, sektor penyiaran.
• Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan.
• Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital.
• Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan
pembiayaan transformasi digital dilakukan secepat-cepatnya
2. Literasi digital lebih dari sekadar masalah fungsional belajar bagaimana
menggunakan komputer dan keyboard, atau cara melakukan pencarian
online. Literasi digital juga mengacu pada mengajukan pertanyaan tentang
sumber informasi itu, kepentingan produsennya, dan cara-cara di mana ia
lOMoARcPSD|28441068
Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) Kedudukan, Peran, Hak danKewajiban, dan
Kode Etik ASN
A. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN ebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras
dengan perkembangan jaman.
B. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi
sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan public;
2) Pelayan public; dan
3) Perekat dan pemersatu
bangsa Selanjutnya Pegawai
ASN bertugas:
lOMoARcPSD|28441068