Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL

PROJECT BASED LEARNING


TANAMAN TIMUN

Disusun Oleh:

Nurhanipah

Nabila Sri Rahayu

Witri Widia Yanti

DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH IV

SMK NEGERI 2 SUBANG


JL. Kapten Piera Tendean KM 05 Dangdeur Subang Telp. (0260) 412565
Fax. (0260) website : www.smkn-2sbg.sch.id Email : smktwo@yahoo.com

2023
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PJBL adalah kepanjangan dri project based learning adaah sebuah pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Metode ini menuntut taruna/i untuk dapat
melakukan esplorasi, penilaian, interprestasi, sistsis, dan informasi untuk menghasilkan
berbagai bentuk hasil belajar.
1.2 Tujuan
Tujuan projek based learning ( PJBL), antara lain :
1. Membudidayakan tanaman timun
2. Melatih kewirausahaan dibidang pertanian
3. Melatih kerja sama tim untuk mini expo ATPH 2023.
BAB II
STUDI PUSAKA
2.1 Sejarah
Mentimun ( cucumis sativus L.) merupakan tanman hortikultura yang berasal dari
ASIA, tepatnya berasal dari india. Pada tahun 1882, de condolle memasukan tanaman ini
dalam daptar tanaman asli india. Tanaman mentimun pertama kali ditemukan dipegunungan
himalaya dengan nama cucumis hardwichi royle mirip dengan mentimun sekarang seperti
sepring sewalow.
Tanaman mentimun dari india menyebar diwilayah mediterania, selanjutnya keseluruh
dunia, terutama daerah daerah yang beriklim panas ( teropis ) sampai kedaerah yang beriklim
sedang atau supteropis. Diindonesia, tanaman mentimun dapat dibudidayakan disemua
wilyah, namun daerah yang terjadi pusat tanaman mentimun adalah propinsi jawa barat, jawa
timur, jawa tengah. Bengkulu dan kalimantan barat.

2.2 Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cucubitales
Famili : Cucubitaceae
Gunus : Cucumis
Spesies : Cucumis sativus L.

2.3 Deskripsi
Mentimun merupakan tanaman semusim ( annuwal) yang bersifat menjalar atau
memanjat dengan peran tara pemegang yang yang bentuk pilin ( spisial ). Batangnya basah,
berbulu serta berbuku – buku. Pajang atau tinggi tanaman dapat mencapai 50 cm – 200 cm,
bercabang dan berseluruh disisi tangkai daun.

2.4 Syarat Tumbuh


Mentimun dapat tumbuh dengan baik didataran rendah, dataran menengah sampai
dengan dtaran tinggi, baik didatarn berhawa panas maupun didataran berhawa dingin. Saat
penanaman mentimun yang baik adalah pada saat menjelang musim kemarau, pada padarnya
mentimun dapat tumbuh dan beradaptasi semua jenis tanah. Tanah mineral yang berstruktur
ringan sampai pada tanah yang berstruktur liat berat dan juga pada tanah organik seperti
tanah gaambut dapat di usahakan sebagai lahan penanaman mentimun. Tanah yang banyak
mengadung air, terutama pada waktu bunga merupakan jenis tanah yang untuk penanaman
mentimun. Jenis tanah untuk penanaman mentimun diantaranya aluvial, jatosol, dan andosol.
Kemasaman tanah yang optimal untuk mentimun adalah antara 5,5 – 6,5.
Tanaman mentimun dapat tumbuh dengan baik dengan ketinggian 0-1000 mdpi.
Untuk tumbuh dengan baik, tanaman mentimun membutuhkan suhu tanah antara 18-30°c,
pada suhu di bawah atau di atas kisaran tersebut, pertumbuhan tanaman mentimun kurang
optimal. Namun untuk perkecambahan biji, suhu optimal yang di butuhkan antara 25-30°c.
Cahaya merupakan faktor yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman
menimun. Penyerapan unsur hara agar berlangsung dengan optimal jika pencahayaan
berlangsung antara 8-12 jam perhari. Kelembaban reltif udara (RH) yang di kehendaki
tanaman mentimun untuk pertumbuhannya adalah 50-85%. Sementara curah hujan optimal
yang di inginkan oleh mentimun antara 200-400 mm/bulan. Curah hujan yang terlalu tinggi
tidak baik untuk pertumbuhan tanaman timun, karena dapat menggugurkan bunga dalam
jumlah banyak.

2.5 Teknik Budidaya


a. Menyiapkan benih
Budidaya mentimun bisa memperbanyak tanaman melalui benih. Dan
mempunyai daya tumbuh >90 %, bersih dan bebas dari hama penyakit.

b. Persiapaan lahan
Tanah yang sudah dilotari di ukur sesuai ukuran yang diberikan. Buat
bedengan sebanyak 7 bedeng dengan lebar 100 m tinggi 20 hingga 30 cm dan panjang
9 m, Dengan parit 60 cm. Berikan pupuk kandang dengan dosis 1 kg/m. Cara
memberi pupuk bisa di tebar dalam bedengan kemudian di aduk dengan tanah, atau di
letakkan di lubang tanam.
c.

Anda mungkin juga menyukai