Anda di halaman 1dari 17

UMMI SALMA

TPA SAIDIYYAH

MEMBANGUN GENERASI QUR’ANI UNTUKKEJAYAAN INDONESIA


Generasi Qur’ani, adalah generasi yang menjiwai dan mengamalkan Al-Qur’an, sebagai kitab
Allah yang sempurna, juga sebagaipenyempurna kitab-kitab sebelumnya. Tidak ada
penambahan atau pengurangan dalam Al-Qur’an. Dengan Al-Qur’an ini pula
Rasulullahberhasil mencetak sebuah umat yang kuat aqidahnya, benar ibadahnya, dan bagus
akhlaknya. Inilah generasi qur’ani.Dalam waktu yang sangat singkat, 23 tahun yaitu 13 tahun
di Makkah dan 10 tahun di Madinah. Rasulullah mencetak generasi yang AllahRidha dan
mereka pun ridha kepada-Nya. Sebagaimana Firman Allah QS at-taubah ayat 100 yang
berbunyi;

Yang artinya; dan orang-orang yang terdahulu yang pertama-tama masuk islam diantara
muhajirin dan anshor dan orang-orang yang baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun
rida kepada Allah, Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir dibawahnya
sungai-sungai.mereka kekal didalamnya untuk selama-lamanya.itulah kemenangan yang
agung
Hadirin ma’asyiralmuslimin rohima kumullah
Dapat kita lihat hadirin bagaimana kondisi generasi saat ini,mereka semakin Jauh dari Al-
Qur’an, kita sekarang lebih cenderung betah berlama-lama dengan HP dari pada Al-Qur’an,
Orang tua sekarang, lebih sedih ketika anak-anak mereka tidak dapat berhitung atau
membaca tulisan latin, tetapi mereka tidakmerasa sedih atau marah ketika anaknya tidak bisa
membaca Al-Qur’an. Bahkan kemaksiatan berkembang dimana-mana. Oleh karena
itumarilah kita menenggok kembali apa yang menyebabkan generasi sahabat, menjadi
generasi yang terbaik.
Kalau kita melihat zaman sekarang Al-Qur’an sudah ditangan kita, kemudian Al-Hadits
sudah di rak-rak buku kita,begitupunsirah nabawi/sejarah Nabi ada pada kita juga. Tetapi
kenapa umat ini tidak mengalami perubahan sebagaimana generasi para sahabat?Lalu
bagaimana cara mencetak Generasi Qur’ani untuk kejayaan Indonesia
Hadirin rohima kumullah
Jawabannya Ada 3 faktor yang harus kita perhatikan dalam mencetak generasi Qur’ani:
1. Kita menjadikan Al-Qur’an sebagai Rujukan utama dalam beramal Atau dalam istilah
lain “Way of Life” (Pedoman hidup). Maksudnya Jika Al-Qur’an melarang kita,
segera kita tinggalkan sebaliknya jika Al-Qur’anmemerintahkan kita, segera kita
melaksanakan. Sebagaimana juga Rasulllah SAW.Dalam Sebuah hadits Aisyah
mengatakan berkenaan perilaku Rasulullah SAW:

Budi perkertinya (Rasulullah SAW) adalah Al-Qur’an”. (HR Nasai)


2. Kita mempelajari Al-Qur’an untuk menerima perintah Allah.Membaca Al-Qur’an
bukan sekedar untuk membaca saja, untuk menambah pengetahuan saja, untuk
menikmati keindahan sasteranya saja,tetapi kita membaca Al-Qur’an dan
menjadikannya sebagai Rujukan utama dalam beramal,
3. Kita masuk kedalam Islam agar kita mampu meninggalkan semua perbuatan-
perbuatan jahiliyah yang bertentangan dengan Islamkita menerima Islam sebagai
agama kita, Muhammad sebagai Rasul-kita, Allah sebagai Rabkia , sehingga kita
mampu meninggalkankebiasaan jahiliyah yang bertentangan dengan Islam tanpa ragu-
ragu lagi. )Umar bin Khaab pernah tertawa kemudian menangis,kemudian ditanya
apa sebabnya , lalu beliau menjelaskan aku tertawakarena teringat masa jahiliyah
duhulu ketika membuat patung sebagai tuhan dari makanan, aku bawa kemana-mana
namun ketika akukelaparan ditengah hutan tuhan patung itu aku makan. Lalu aku
menangis karena aku teringat aku pernah menguburkan anakku wanitahidup-hidup
ketika masa jahiliyah karena aku merasa malu memiliki anak wanita.

Bapak ibu serta teman- teman yang Insya Allah dirahmat


oleh Allah Kitalah Generasi Qurani, generasi yang menjadikan Alquran sebagai
pedoman hidup kita, meyakini kebenaran Alquran, membaca,menghafal dan
memamahinya dengan benar dan baik, serta mengamalkannya dalam seluruh aspek
kehidupan kita. Itulah Tujuan Hidup kita.
Hadiri yang berbahagia
Diakhir penyampaian dapatlah diambil kesimpulan bahwa dalam mencetak generasi
qur’ani jadikanlah al-qur’an sebagai pedoman hidup,maka Insya Allah dengan itu
Negara kita akan menjadi Negara,yang bal datum toyyibatun warabbun ghafur,setujuu
hadirin
Demekianlah yang dapat saya sampaikan,terimah kasih,atas segala kekurangan,dan
mohon maaf apabila terdapat kesalahan………..akhirulkalam wabillahitaufik wal
hidayah wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

ANDI MADANNACA
TPA SAIDIYYAH

KEUTAMAAN BELAJAR DIWAKTU KECIL

Wah yang jawab salam saya terdengar loyo loyo ni


saya ulang ya Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Assolatu.........
Yang terhormat dewan juri beserta anggota yang arif nan bijak sana
para peserta pidato yang ganteng ganteng dan cantik cantik
serta bapak bapak ibuk ibuk kakak kakak yang insyaAllah dimuliakan oleh Allah
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wataala serta solawat dan salam kepada nabi
muhammad Solallahu alaihi wasallam,
Bapak bapak Ibuk ibuk
Pada kesempatan kali ini izin kan saya menyampaikan ceramah yang berjudul keutamaan belajar
diwaktu kecil.
Hadirin yag berbahagia
Belajar adalah kewajiban bagi seluruh umat islam laki laki maupun perempuan. Wahyu yang pertama
diturunkan oleh Allah adalah iqro' bacalah terdapat didalam surah al alaq 1-5 yang berbunyi :
yang menyeru agar umat manusia membaca sebagai perintah....
Hadirin wal hadirot
Belajar tidak mengenal batas usia, rosulullah pernah berkata utlubul ilma minal mahdi ilal lahdi,
tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat, hadis ini bermakna tuntutlah ilmu sepanjang hayat,
contohnya saat kita masih kecil ibu sudah memperkenalkan kita solawat saat di ayun Solatullah
sollamullo....... Nah inilah yang seharusnya kita tiru karena kita mendengarkan ibu kita bersolawat
dan itu disebut jugadengan belajar. Namun hadirin banyak juga kita lihat ibu ibuk mengayun anaknya
sambil menyanyikan lagu zaman sekarang ( wongkongenee kok di banding bandingke.....) sehingga
dimana mana dapat kita jumpai anak yang menyanyikan lagu ini, dirumah,di sekolah, dijalan, dihp
bahkan di wc bener apa bener? naudzubillah pusing kepala mendengarnya, tentunya hal ini tak
patutlah kita contoh.
Jamaah oh jamaah
Keutamaan belajar diwaktu kecil adalah yang pertama mudahnya ilmu diserap oleh otak, oleh karena
itu marilah belajar hal yang positif jangan hanya belajar joget joget tiktok saja. Yang kedua ilmu tahan
lama, sebagaimana ungkapan tabiin yang bernama hasan albasri belajar dimasa kecil bagaikan
mengukir diatas batu, maksudnya adalah masa kecil dimana informasi direkam sangat
cepat,sedangkan ketika tua bagaikan menulis diatas air, sudah belajar lupa lagi, belajar, lupa lagi,
masuk ditelinga kanan keluar di telinga.
Demikian yang dapat saya sampaikan terima kasih atas perhatian dan mohon maaf atas segala
kekurangan.wassalamualaikum wr wb
Muhamaad Afif Saputra
TPA Saidiyyah

MEMBANGUN GENERASI QUR’ANI UNTUK KEJAYAAN INDONESIA

Generasi Qur’ani, adalah generasi yang menjiwai dan mengamalkan Al-Qur’an, sebagai kitab Allah
yang sempurna, juga sebagaipenyempurna kitab-kitab sebelumnya. Tidak ada penambahan atau
pengurangan dalam Al-Qur’an. Dengan Al-Qur’an ini pula Rasulullahberhasil mencetak sebuah umat
yang kuat aqidahnya, benar ibadahnya, dan bagus akhlaknya. Inilah generasi qur’ani.Dalam waktu
yang sangat singkat, 23 tahun yaitu 13 tahun di Makkah dan 10 tahun di Madinah. Rasulullah
mencetak generasi yang AllahRidha dan mereka pun ridha kepada-Nya. Sebagaimana Firman Allah
QS at-taubah ayat 100 yang berbunyi

Hadirin yang berbahagia


Dapat kita lihat bagaimana kondisi generasi saat ini,mereka semakin Jauh dari Al-Qur’an, kita
sekarang lebih cenderung betah berlama-lama dengan HP dari pada Al-Qur’an, Orang tua sekarang,
lebih sedih ketika anak-anak mereka tidak dapat berhitung atau membaca tulisan latin, tetapi mereka
tidakmerasa sedih atau marah ketika anaknya tidak bisa membaca Al-Qur’an. Bahkan banyak
generasiaat ini menjadikan media sosial seperti tiktok sebagai pedoman hidup mereka .jika ada
sesuatu yang viral tidak sedikit yang mengikuti kebudayaan tersebut .mulaidari lagu wongkengene
kok di bandeng bandeng ke di putar selama 24 jam tanpa henti beberapa waktu lalu muncul para
pengikut kak jil tukang gorden sekarang muncul pula para pengikut bunda corla.betul hadirin. Oleh
karena itumarilah kita menenggok kembali apa yang menyebabkan generasi sahabat, menjadi generasi
yang terbaik.

Kalau kita melihat zaman sekarang Al-Qur’an sudah ditangan kita, kemudian Al-Hadits sudah di rak-
rak buku kita,begitupunsirah nabawi/sejarah Nabi ada pada kita juga. Tetapi kenapa umat ini tidak
mengalami perubahan sebagaimana generasi para sahabat?Lalu bagaimana cara mencetak Generasi
Qur’ani untuk kejayaan Indonesia
Jawabannya Ada 3 faktor yang harus kita perhatikan dalam mencetak generasi Qur’ani:
1. Kita menjadikan Al-Qur’an sebagai Rujukan utama dalam beramal Atau dalam istilah lain “Way
of Life” (Pedoman hidup). Maksudnya Jika Al-Qur’an melarang kita, segera kita tinggalkan
sebaliknya jika Al-Qur’anmemerintahkan kita, segera kita melaksanakan. Sebagaimana juga
Rasulllah SAW.Dalam Sebuah hadits Aisyah mengatakan berkenaan perilaku Rasulullah SAW:
Budi perkertinya (Rasulullah SAW) adalah Al-Qur’an”. (HR Nasai)
2. Kita mempelajari Al-Qur’an untuk menerima perintah Allah.Membaca Al-Qur’an bukan sekedar
untuk membaca saja, untuk menambah pengetahuan saja, untuk menikmati keindahan sasteranya
saja,tetapi kita membaca Al-Qur’an dan menjadikannya sebagai Rujukan utama dalam beramal,
Hadirin rohima kumulloh
Ibnu katsir menceritakan kondisi Para sahabat itu mengaji Al-Qur’an diantaranya sahabat
Abdullah ibnu Mas’ud ra beliau berkata : “Jikaseseorang di antara kami (para sahabat)
mempelajari (Menghafal) sepuluh ayat Al-Qur’an, maka dia tidak berani menambahnya
lagisebelum mengerti benar maknanya dan mengamalkannya”
3. Kita masuk kedalam Islam agar kita mampu meninggalkan semua perbuatan-perbuatan jahiliyah
yang bertentangan dengan Islamkita menerima Islam sebagai agama kita, Muhammad sebagai
Rasul-kita, Allah sebagai Rabkia , sehingga kita mampu meninggalkankebiasaan jahiliyah yang
bertentangan dengan Islam tanpa ragu-ragu lagi. )Umar bin Kha ab pernah tertawa kemudian
menangis,kemudian ditanya apa sebabnya , lalu beliau menjelaskan aku tertawakarena teringat
masa jahiliyah duhulu ketika membuat patung sebagai tuhan dari makanan, aku bawa kemana-
mana namun ketika akukelaparan ditengah hutan tuhan patung itu aku makan. Lalu aku menangis
karena aku teringat aku pernah menguburkan anakku wanitahidup-hidup ketika masa jahiliyah
karena aku merasa malu memiliki anak wanita.Bapak ibu serta teman- teman yang yang saya
hormati, Kitalah Generasi Qurani, generasi yang menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup
kita, meyakini kebenaran Alquran, membaca,menghafal dan memamahinya dengan benar dan
baik, serta mengamalkannya dalam seluruh aspek kehidupan kita. Itulah Tujuan Hidup kita.
Hadirin yag berbahagiah
Sebagai kesimpulan dalam membangun generasi qurani untuk kejayaan indonesia patutlah
menjadikan al quran sebagai pedoman hidup agar Negara kita menjadoio Negara yang baldatun
toyyibatu warabbun gofur .setuju hadirin?
Mungkin hanya ini yang bisa saya sampaikan, mohon maaf atas segala kesalahan dan terimakasih
atas segala perhatian wabillahi taufik wassaadah Wassalamualaikum Wa rahmatullahi wa
barakaatuh..……………………………………………….
MUHAMMAD AR RAFIU YUSUF
TPA FATHURRAHMAN

MEMBANGUN GENERASI QUR’ANI UNTUK KEJAYAAN INDONESIA

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala yang
telah memberikan nikmat tanpa pandang bulu, tidak peduli dia pejabat maupun rakyat, dari
tukang sate sampai Pak RT, dari pemungut sampah sampai pak lurah dari penjual tomat
sampai pak camat dari penjual bubur sampai pak gubernur semuanya diberikan nikmat oleh
Allah subhanahu wa ta'ala.

Shalawat beserta salam tak lupa pula kita masukan kepada Baginda kita nabi besar
muhammad SAW. Bikoulina allahumma sholli ala sayyidina muhammad wa ala ali
sayyidina muhammad.

Hadirin wal hadirat rohimakumullah

Bila kita berbicara tentang membangun generasi maka kita ingat firman Allah dalam
Alquran nul Karim surah an-nisa ayat 9:

Yang artinya Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan orang- orang yang di belakang mereka, anak-anak yang lemah yang mereka
khawatir atas kesejahteraan mereka oleh sebab itu hendaklah kita bertaqwa kepada Allah
dan hendaklah kita mengucapkan perkataan yang benar.

Hadirin hadirat rohimakumullah

Menurut imam Jalaluddin as-suyuthi ayat ini memberikan perintah Jangan sampai kita
meninggalkan yang fisiknya lemah otaknya payah serta akhlaqnya sayyi'ah hal ini senada
dengan perkataan bapak BJ Habibie yang berbunyi"setidaknya ada lima kelemahan yang
harus dihindari para generasi muda kita yang pertama lemah harta, yang kedua lemah fisik,
yang ketiga lemah ilmu, yang keempat lemah semangat hidup, dan yang kelima lemah
akhlak.

Oleh karena itu ingatlah wahai saudaraku


Innafi yadi syubbani amro umma wafi aqdamiha hayya taha
"Sesungguhnya di tangan generasi mudah lah nasib suatu bangsa dan terletak pada kaki
mereka hidupnya suatu bangsa"
Jadi jika pemuda pemudi nya berilmu negara akan maju jika pemuda pemudi nya beriman
maka negaranya akan aman dan jika pemuda pemudi nya bertaqwa insyaallah negara akan
jaya.
Jamaah ohhh jamaah, alhamdu...lillah
Para pemuda adalah pemeran penting bagi kehidupan suatu bangsa yang akan datang, para
pemudalah yang akan memegang tongkat estafet perjuangan generasi tua, jadi dalam
membangun generasi qur’ani yang hebat kita sangat membutuhkan al-qur’an, mengapa al-
qur’an ? karena telah dijelaskan dalam surah albaqarah ayat 2 yang berbunyi;

Yang artinya kitab al-qur’an tidak ada keraguannya bagi orang yang beriman dan
bertaqwa.
Hadirin yang berbahagia
Jadi tidak ada jalan lain kecuali mengembalikan seluruh umat Islam kepada pedoman
hidupnya yakni alquranul Karim hal ini harus kita laksanakan kepada seluruh umat muslim
terutama generasi muda untuk menjadikan generasi Qurani sebagai pedoman hidup. sangat
dibutuhkan motivasi yang nyata setiap individu baik itu keluarga sekolah maupun
masyarakat dan semoga kita termasuk generasi Alquran yang hebat yang berilmu dan yang
berakhlak harta berlipat negaranya berekonomi kuat para pemimpinnya amanah
masyarakatnya berakhlakul karimah berpegangan teguh pada Alquran dan as-sunnah yang
menjunjung tinggi syariah dan menjadikan negara yang thoyyibah amin amin ya robbal
alamin.

Hadirin yang berbahagia


Sebagai kesimpulan dalam membangun generasi patutlah menjadikan alqur-an sebagai
pedoman hidup agar dapat menjadikan negara yang baldatun toyyibatun warobbun goffur.
Setuju hadirin ?

Demikianlah demikianlah yang dapat saya sampaikan terima kasih atas segala perhatian
dan mohon maaf atas segala kekurangan
NURHAFIZA PUTRI SALEH

TPA FATHURRAHMAN

BERBAKTI
KEPADA ORANG TUA

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala.
Allah yang maha kuasa Allah azza wa jalla, Allah yang menciptakan alam dan isinya
kepada kita semua.

Shalawat beserta salam tak lupa pula kita wasolkan kepada Baginda kita, tauladan kita nabi
besar muhammad SAW, Biqoulina allahumma sholli ala sayyidina muhammad wa ala ali
sayyidina muhammad.

Pada kesempatan kali ini izinkan saya menyampaikan ceramah yang berjudul Berbakti
Kepada Kedua Orang Tua.

Allah SWT berfirman di dalam Alquran surah alluqman ayat 14

Yang artinya: dan kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada kedua orang tua
ibu dan bapaknya ibu yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah dan menyusuinya.

Teman-teman oh teman-teman
siapa yang sayang ibu? Siapa yang suka bantu ayah?
Alhamdulillah, hebat semua
Teman-teman oh teman-teman
Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk selalu sayang kepada kedua orang tua,
mengapa kita harus selalu menyayanginya? Tidak marah marah kepadanya? Karena kedua
orang tua kita telah bersusah payah merawat dan menjaga kita, ibu telah merawat kita sejak
di kandungan dengan penuh hati-hati, kita selalu dibawa di dalam perut ibu kemana saja ibu
pergi, ke toko, ke masjid ke dapur dan terkadang ke perkumpulan ibu-ibu rumpi.

Betul apa betul?


Padahal kita itu beratnya ibarat 2 atau 3 kg, coba kita bayangkan teman-teman kalau
misalnya ember diisi batu yang beratnya seperti itu terus diikat di perut kita, tapi ibu
selalu berjalan dengan hati-hati dan ayah pun selalu menjaga ibu bahkan ketika ibu hampir
jatuh ayah berkata hati-hati yang.

Nah sekarang kita sudah mulai besar dapat berjalan berlari makan dan main sendiri hal itu
semua tidak lain karena kasih sayang kedua orang tua kita oleh karena itu kita harus sayang
kepada kedua orang tua kita.

Hadirin wal hadirot

saya mau tanya nih siapa di sini yang suka membuat kesal orang tua?

Nah sebab kalau kita membuat kesal orang tua maka Allah akan murka terhadap kita
sebagaimana sabda rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang artinya

Ridha Allah terdapat pada ridha orang tua, dan murka Allah juga terdapat pada murkanya
orang tua." (HR. Tirmidzi

Hadirin yang berbahagia setelah tahu hadits ini maka kita tidak boleh ya membuat kesal
orang tua apalagi membuat orang tua marah-marah,sudah tau mendapat dosa ditambah lagi
buat pusing kepala saja, betul apa betul?

Demikianlah yang dapat saya sampaikan terima kasih atas segala perhatian dan mohon
maaf atas segala kekurangan sebelum saya mengakhiri pidato saya saya akan menyanyikan
sebuah syair yang berbunyi:
Wassalamualaikum warahmatullahi wabaraka
SITI MINA

TPA SAIDIYYAH

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA

Assalamualaikum Wr.Wb

Bismillahirrahmanirrahim

Hamdan Wasyukron lillah,solatan wasalaman ‘ala rosulillah,amma ba’du.

Yang terhormat para dewan juri yag arif lagi bijaksana

Bapak bapak,ibu ibu,hadirin dan teman teman yang berbahagiah

Alhamdulilla tiada kata yang pantas bermakna indah yang patut kita ucapkan selaku muslim
wa muslimah diawal jumpa mula pertemuan kecuali mengucapkan rasa puji syukur atas
kehadirat Allah SWT, Allah yang bersifat rahman dan rahim, pengasih tak pilih kasih,
penyayang tak pandang sayan, wahyu nya yang agung, menggema, mengumandang, seantero
persada lima benuah, itulah kitab suci al-qur’an, membacanya adalah ibadah, lagunya sejukan
jiwa, tafsir dan syarahannya sungguh mengkokohkan iman didalam dada. Orang tua yakni ibu
dan bapak adalah manusia yang paling berjasa kepada kita mereka rela mengorbankan apa
saja yang mereka miliki demi si buah hati dan belahan jantungnya yaitu kita anak-anak nya
begitu besar pengorbanan mereka sehingga tak terbalas dengan emas dan permata.
Hadirin yang berbahagia
menarik permasalahan ini untuk dibahas maka pada jumpa mesra temu bahagia kali ini
izinkan saya menguraikan sebuah judul ceramah berbakti kepada kedua orang tua.
Bismillahirohmanirohim wabil walidaini ihsana
Yang artinya berbuat baiklah kepada kedua orang tuamu
Teman-teman yang berbahagia
di dalam ayat tadi dengan tugasnya Allah menganjurkan kepada kita supaya berbuat baik
kepada ibu dan bapak coba kita bayangkan teman-teman waktu ibu mengandung kita makan
tidak enak tidur tidak nyenyak miring ke kiri susah miring ke kanan gelisah terlentang apalagi
kasihan deh mama makanya jangan membantah kalau ibu menyuruh kita.
Kemudian bapak dengan cucuran keringat banting tulang mencari nafkah untuk
menyekolahkan kita terkadang kita jadian tiga kali sehari itupun tidak cukup maka dari itu
teman-teman mari kita berbakti kepada kedua orang tua. sanggup hadirin ? Alhamdulillah
Hadirin yang berbahagia
oleh karenanya selaku anak jangan sampai durhaka kepada kedua orang tua ingat cerita Malin
Kundang ingat sejarah Nabi Muhammad yang bernama alqomah sungguh begitu sakral
seorang ibu bagi anak-anaknya sehingga nabi pun tak sanggup menolak.
karena apa ?
karena ridhollah fi ridho walidain suftullah fi suhlul walidain ridho Allah tergantung kepada
ridho orang tuamu muka Allah terletak pada murka orang tuamu. Oleh karena itu mari kita
menjadi anak yang berbakti agar mendapat ridho ilahi.
Di akhir penyampaian saya dapatlah diambil kesimpulan pertama perintah mentaati orang tua
menduduki rangking teratas setelah mentaati Allah kedua kalau kita berbakti kepada orang
tua insya Allah kita akan selamat dunia dan akhirat.
demikianlah yang dapat saya sampaikan terima kasih atas segala perhatian mohon maaf atas
segala kekurangan.
hadirin kiri kanan orangnya tenang
tenang-tenang Sejukkan Sukma
Ananda datang bukan untuk dikenang
masyiarkan Islam itu yang utama
bilahi fisabilillah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
ZAQILAH
TPA SAIDIYYAH
Kisah Uwais al-Qarni
Pada zaman Baginda Nabi Muhammad saw, ada seorang pemuda bermata biru, rambut
nyamerah, bidang dadanya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan, kulitnya kemerah-
merahan, wajahnya selalu melihat pada tempat sujudnya dan tangan kanannya
menumpangpada tangan kirinya.Pemuda ini tidak pernah lalai dari membaca al-Quran dan
senantiasa menangis. Pakaiannya hanya dua helai saja, sudah terlalu lusuh untuk dipakai
sehinggakan tidak ada orang yang menghiraukannya.Beliau tidak dikenal oleh penduduk
bumi akan tetapi sangat terkenal di langit. Pemuda ini, jika bersumpah demi Allah pasti
terkabul.
Dia adalah Uwais al-Qarni. Beliau tidak dikenali dan miskin malah banyak orang yang suka
mentertawakannya, mengejek-ejeknya, dan menuduhnya sebagai pencuri serta bermacam lagi
penghinaan dilemparkan kepadanya. Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim, tidak
mempunyai saudara mara kecualihanya ibunya yang telah tua dan lumpuh. Untuk menyara
kehidupan sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing.Hari berganti hari dan
musim pun berlalu, kerinduannya terhadap Rasulullah tak dapat dibendung lagi. Uwais
merenungkan diri dan bertanya dalam hati, bisakah dirinya baru dapat menziarahi Nabi saw
dan memandang wajah beliau dari dekat? Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya,
mengeluarkan isi hatinya dan memohonizin kepada ibunya agar diperkenankan pergi
menziarahi Nabi saw di Madinah.Sang ibu, walaupun telah uzur, merasa terharu ketika
mendengar permohonan anaknya.Beliau memahami perasaan Uwais, dan berkata,Pergilah
wahai anakku! Temuilah Nabi dirumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau
kembali pulang.
Sesudah menciumtangan ibunya yang tercinta, berangkatlah Uwais menuju ke Madinah yang
jaraknya sekitarempat ratus kilometer dari Yaman.Dengan waktu yang cukup lama akhirnya
tibalah Uwais al-Qarni di kota Madinah. Segeralahia menuju ke rumah Nabi saw, diketuknya
pintu rumah itu sambil mengucapkan salam.Keluarlah Sayyidatina Aisyah r.a., sambil
menjawab salam Uwais. Segera saja Uwais menanyakan Nabi saw yang ingin
ditemuinya.Namun ternyata baginda saw tidak berada di rumah melainkan berada di medan
perang.Betapa kecewa hati sang perindu, dari jauh ingin berjumpa tetapi yang dirindukannya
tidakberada di rumah.
Ia akhirnya memohon kepada Sayyidatina Aisyah r.a. untuk pulang kembali ke Yaman.Uwais
lalu menitipkan salamnya kepada Nabi saw dan melangkah pulang dengan perasaanhampa
karena tidak dapat bertemu dengan Kekasih Allah.Sepulangnya dari perang, Nabi saw
langsung bertanya tentang kedatangan orang yangmencarinya. Nabi Muhammad saw
menjelaskan bahwa Uwais al-Qarni adalah anak yang taatkepada ibunya. Beliau adalah
penghuni langit (sangat terkenal di langit).Mendengar perkataan baginda Rasulullah saw,
Sayyidatina Aisyah r.a. dan para sahabatnyatertegun seketika. Lalu kata Sayyidatina Aisyah
r.a., memang benar sebelum ini ada seseorang telah datang mencari Rasulullah saw tetapi
orang itu segera pulang ke Yaman,kerana teringat akan ibunya yang sudah tua dan sakit
sehinggakan beliau bimbang meninggalkan ibunya terlalu lama. Rasulullah saw bersabda :
Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni),perhatikanlah bahawa ia
mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya.Sesudah itu baginda saw,
memandang kepada Sayyidina Ali k.w. dan Sayyidina Umar r.a.lalu bersabda: Apabila kalian
bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya untuk kaliankarena dia adalah penghuni
langit dan bukan penghuni bumi.
Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda Nabi saw tentang Uwais al-Qarni,
sangpenghuni langit. Beliau segera mengingatkan sahabatnya, Sayyidina Ali. untuk mencari
Uwais bersama.Sejak itu, setiap kali ada kafilah yang datang dari Yaman, mereka berdua
akan bertanya tentang Uwais al-Qarni, apakah ia turut bersama mereka. Diantara kafilah-
kafilah itu adayang merasa heran, apakah sebenarnya yang dicari oleh kedua-dua sahabat
besar itu. .Suatu ketika, Uwais al-Qarni turut bersama rombongan kafilah menuju kota
Madinah.Melihat ada rombongan kafilah yang datang dari Yaman, bersegeralah khalifah
Umar r.a. danSayyidina Ali k.w. mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais turut
bersamamereka.Rombongan itu mengatakan bahwa ia ada bersama mereka dan sedang
menjaga unta-untamereka di perbatasan kota. Mendengar jawapan itu, mereka berdua
bergegas menemui Uwaisal-Qarni. Sesampainya di tempat Uwais, Khalifah Umar r.a. dan
Sayyidina Ali k.w. memberisalam. Namun rupanya Uwais sedang melaksanakan solat.
Setelah mengakhiri solatnya,Uwais menjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil
bersalaman.Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar segera membalikkan tangan Uwais, untuk
membuktikankebenaran tanda putih yang berada ditelapak tangan Uwais, sebagaimana
pernah disabdakanoleh baginda Nabi saw. Memang benar! Dia penghuni langit. Dan ditanya
Uwais oleh keduatamu tersebut, Siapakah nama saudara?Lalu jawab Uwais, Abdullah.
Mendengar jawaban itu, kedua sahabat itupun tertawa danmengatakan : Kami juga Abdullah,
yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yangsebenarnya ?Uwais kemudian berkata:
Nama saya Uwais al-Qarni.Sepanjang perkenalan mereka, tahulah mereka bahwa ibu Uwais
telah meninggal dunia.Itulah sebabnya, beliau baru dapat turut serta bersama rombongan
kafilah dagang itu.Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali k.w. memohon agar Uwais berkenan
mendoâkan untukmereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada khalifah: Sayalah yang harus
meminta doadari kalian. Mendengar perkataan Uwais, Khalifah berkata: Kami datang ke sini
untuk mohondoa dan istighfar dari tuan.Disebabkan didesak oleh dua sahabat besar ini,
Uwais al-Qarni akhirnya mengangkat keduabelah tangannya lalu berdoa dan membacakan
istighfar. Setelah itu Khalifah Umar r.a.berjanji untuk memberinya uang negara dari Baitul
Mal kepada Uwais sebagai biayahidupnya. Uwais menolaknya dengan lembut dengan
berkata: Hamba mohon supaya hari inisaja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari
selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi.
Setelah kejadian itu, nama Uwais kembali tenggelam dan tidak langsung terdengar
beritanya..Pada saat itu, kami melihat seorang lelaki yang mengenakan selimut berbulu di
berada di satusudut kapal lalu kami memanggilnya. Lelaki itu bangun lalu melakukan solat di
atas air.Betapa terkejutnya kami melihat kejadian itu. Wahai waliyullah, Tolonglah kami!
Tetapilelaki itu tidak menoleh. Lalu kami berseru lagi, Demi Zat yang telah memberimu
kekuatanberibadah, tolonglah kami! Lelaki itu menoleh kepada kami dan berkata: Apa yang
terjadi?Tidakkah engkau melihat bahwa kapal dibadai ribut dan dihantam ombak ?tanya
kami.Dekatkanlah diri kalian pada Allah ! katanya. Kami telah melakukannya. Keluarlah
kaliandari kapal dengan membaca bismillahirrohmaanirrohiim! Kami pun keluar dari kapal
satupersatu dan berkumpul di dekat itu. Pada saat itu jumlah kami lima ratus jiwa lebih.
Sungguhajaib, kami semua tidak tenggelam, sedangkan perahu kami yang lain tenggelam ke
dasar lautbersama isinya.Lalu orang itu berkata pada kami , Tidak mengapalah harta kalian
menjadi korban asalkankalian semua selamat. Demi Allah, kami ingin tahu, siapakah nama
Tuan ? Tanya kami.Uwais al-Qarni. Jawabnya dengan singkat. Kemudian kami berkata lagi
kepadanya,Sesungguhnya harta yang ada di kapal tersebut adalah milik orang-orang fakir di
Madinahyang dikirim oleh orang Mesir. Jika Allah mengembalikan harta kalian. Apakah
kalian akanmembagi-bagikannya kepada orang-orang fakir di Madinah? tanya
Uwais.Ya,jawab kami. Orang itu pun melaksanakan solat dua rakaat di atas air, lalu berdoa.
SetelahUwais al-Qarni mengucap salam, tiba-tiba kapal itu muncul ke permukaan air, lalu
kamimenaikinya dan meneruskan perjalanan. Setibanya di Madinah, kami membagi-
bagikanseluruh harta kepada orang-orang fakir di Madinah sehingga tidak ada satupun
yangtertinggal.Beberapa waktu kemudian, tersiarlah khabar bahawa Uwais al-Qarni telah
pulang kerahmatullah. Anehnya, pada saat dia hendak dimandikan tiba-tiba terlalu banyak
orang yangberebut hendak memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan
untukdikafankan, begitu ramai orang yang menunggu untuk mengkapannya. Demikian pula
ketika orang pergi hendak menggali kuburnya. Di sana ternyata sudah ada orang-orang yang
menggali kuburnya hingga selesai.Ketika usungan dibawa menuju ke perkuburan, luar biasa
banyaknya orang yang berebut hendak mengusungnya.Meninggalnya Uwais al-Qarni telah
menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan
penduduk Yaman. Sedemikian banyaknya orang yang tak dikenali datang untuk mengurus
jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tidak dihiraukan
orang.
Sejak ia dimandikan sampailah ketika jenazahnya hendak diturunkan kedalam kubur ada saja
orang orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu
Penduduk kota yaman tercegang mereka bertanya Tanya siapakah sebenarnya engkau wahai
uwais al qorni ? bukankah uwais yang kita kenal hanyalah seseorang fakir yang tiddak
memiliki apa apa, yang kerjanya hanyalah sebagai pngembala kambing dan unta ? tetapi,
ketika hari wafatmu engkau telah menggemparkan penduduk yama degan hadirnya manusia
manusia asing yag tidak pernah kamu kenal.
Mereka dating dengan jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat
yang diturunkan kebumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya. Baru saat
itulah penduduk yaman mengetahui siapa uwais al-qorni yang ternyata tidak terkenal dibumi
tapi terkenal dilangit.
a. Keterampilan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah. Keterampilan ini merupakan keterampilan
fndamental pada pembelajaran di abad ke-21. Keterampilan berpikir kritis mencakup kemampuan
mengakses, menganalisis, mensintesis informasi yang dapat dibelajarkan, dilatihkan dan dikuasai
(P21, 2007). Keterampilan memecahkan masalah mencakup keterampilan lain seperti identifikasi dan
kemampuan untuk mencari, memilih, mengevaluasi, mengorganisir, dan mempertimbangkan berbagai
alternatif dan menafsirkan informasi. Seseorang harus mampu mencari berbagai solusi dari sudut
pandang yang berbeda-beda, dalam memecahkan masalah yang kompleks.. b. Komunikasi.
Kemampuan komunikasi yang baik merupakan keterampilan yang sangat berharga di dunia kerja dan
kehidupan sehari-hari. Kemampuan komunikasi mencakup keterampilan dalam menyampaikan
pemikiran dengan jelas dan persuasif secara oral maupun tertulis, kemampuan menyampaikan opini
dengan kalimat yang jelas, menyampaikan perintah dengan jelas, dan dapat memotivasi orang lain
melalui kemampuan berbicara. c. Kolaborasi. Kolaborasi dan kerjasama tim dapat dikembangkan
melalui pengalaman yang ada di dalam sekolah, antar sekolah, dan di luar sekolah. Siswa dapat
bekerja bersama-sama secara kolaboratif pada tugas berbasis proyek yang autentik dan
mengembangkan keterampilannya melalui pembelajaran tutor sebaya dalam kelompok. Pada dunia
kerja di masa PENGEMBANGAN KETERAMPILAN 4C… [Edi Prihadi] 468 depan, keterampilan
berkolaborasi juga harus diterapkan ketika menghadapi rekan kerja yang berada pada lokasi yang
saling berjauhan. d. Kreativitas dan inovasi. Pencapaian kesuksesan profesional dan personal,
memerlukan keterampilan berinovasi dan semangat berkreasi. Kreativitas dan inovasi akan semakin
berkembang jika siswa memiliki kesempatan untuk berpikir divergen. Siswa harus dipicu untuk
berpikir di luar kebiasaan yang ada, melibatkan cara berpikir yang baru, memperoleh kesempatan
untuk menyampaikan ide-ide dan solusi-solusi baru, mengajukan pertanyaan yang tidak lazim, dan
mencoba mengajukan dugaan jawaban. Kesuksesan individu akan didapatkan oleh siswa yang
memiliki keterampilan kreatif. Individuindividu yang sukses akan membuat dunia ini menjadi tempat
yang lebih baik bagi semuanya.(Prihadi, 2018)

Anda mungkin juga menyukai