Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KEGIATAN B- SHARE’ I ke 17

Sosialisasi Kebijakan Pelatihan Kesehatan Tahun 2022

A. Pendahuluan
Era globalisasi dan modernisasi menumbuhkan berbagai tantangan yang menuntut
tenaga kesehatan untuk lebih berkualitas dan memiliki wawasan yang luas sesuai
dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena
itu, tenaga kesehatan perlu memiliki spesifikasi kemampuan dan keterampilan yang
dapat mendukung pelaksanaan tugasnya sesuai dengan kondisi terkini. Salah satu
upaya untuk mengantisipasi keadaan ini, dapat dilakukan melalui peningkatan mutu
dengan metode pelatihan.
Agar semua tenaga kesehatan memiliki kesempatan untuk mendapatkan pelatihan,
pemerintah telah memberikan peluang kepada penyelenggara pelatihan melalui
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, pasal 31 ayat (1)
bahwa Pelatihan Tenaga Kesehatan dapat diselenggarakan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat. Dijelaskan lebih lanjut pada ayat (2) bahwa
pelatihan tenaga kesehatan harus memenuhi program pelatihan dan tenaga pelatih
yang sesuai dengan standar profesi dan standar kompetensi serta diselenggarakan
oleh institusi penyelenggara pelatihan yang terakreditasi sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan. Sebagai penjabaran dari pemenuhan ketentuan tentang
program pelatihan, pemerintah telah menerbitkan aturan melalui Peraturan Pemerintah
Nomor 67 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Tenaga Kesehatan pada pasal 79 yang
menetapkan bahwa setiap penyelenggaraan pelatihan harus terakreditasi dan
diselenggarakan oleh institusi penyelenggara pelatihan yang terakreditasi. Selanjutnya
pada pasal 80 diatur bahwa persyaratan akreditasi pelatihan meliputi komponen
kurikulum, tenaga pelatih, peserta pelatihan, penyelenggara dan tempat
penyelenggaraan pelatihan.

Salah satu faktor yang sangat berperan dalam mendukung pembangunan kesehatan
adalah sumber daya manusia kesehatan. Untuk itu perlu tersedia tenaga SDM
Kesehatan yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik sehingga dapat
menjalankan tugas dan fungsi sebagai tenaga kesehatan secara profesional melalui
seminar atau pelatihan-pelatihan baik yang berhubungan dengan kesehatan maupun
manajerial.
Berdasarkan hal tersebut, Maka, kegiatan seminar merupakan kegiatan penunjang dari
program kediklatan yang ada di Balai Pelatihan Kesehatan Mataram, para SDM
Kesehatan membutuhkan informasi terkait dengan penyelenggraan pelatihan. Bahwa
kegiatan “Bincang dan Sharing Ilmu” atau disingkat B-Share’i Bapelkes Mataram
merupakan kegiatan seminar untuk menyampaikan informasi terbaru keilmuan
kesehatan oleh Widyaiswara. Maka, pada episode ke 17 kali ini akan mengangkat tema
tentang sosialisasi kebijakan pelatihan kesehatan tahun 2023.
B. Tujuan
Adapun tujuan dilakukan sosialisasi kebijakan pelatihan kesehatan pada kegiatan B-
Share’i Bapelkes Mataram, Maka setelah dilakukan sosialisasi peserta seminar dapat :
1. Memahami pentingnya kebijakan pelatihan kesehatan
2. Mampu memahami tata cara dan prosedur kerjasama pada bidang pelatihan
Kesehatan Tahun 2023
C. Sasaran
Adapun sasaran dari kegiatan sosialisasi ini adalah karyawan dan karyawati Balai
Pelatihan Kesehatan Mataram, serta masyarakat umum.
D. Narasumber
Narasumber kegiatan sosialisasi ini adalah tim dari Direktorat Peningkatan Mutu
Tenaga Kesehatan kementrian kesehatan RI dan dari Bapelkes Mataram
E. Waktu dan Lokasi
Waktu Pelaksanaan Kegiatan B-Share’i Bapelkes Mataram episode ke 17 yaitu :
Hari : Kamis Tanggal 29 Desember 2022

F. Laporan Kegiatan

Kegiatan diawali oleh laporan dari Ketua Panita Pak Khaerul Anwar yang memberikan
laporan bahwa peserta seminar yang hadir sekitar 56 orang. Selanjutnya kegiatan B-
Share’i Bapelkes Mataram dibuka langsung oleh Kepala Bapelkes Mataram Bapak Ali
Wrdana, SKM., MSi. Dalam sambutannya Kepala Bapelkes mangatakan Bahwa
Bapelkes Mataram mempunyai tugas melaksanakan pelatihan dan pengembangan
sumber daya manusia kesehatan. Oleh karna itu perlu untuk menyamakan persepsi
Pelaksanaan Pelatihan Kesehatan di Tahun 2023. Lebih lanjut beliau menyatakan
bahwa bapelkes mataram mematuhi ketentuan atau prosedur pelatihan kesehatan yang
sudah diterbitkan oleh Direktorat Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan.
Materi pertama disampaikan oleh Ibu Dian Rahayu Pamungkas, dari Dirjen Mutu
Kemenkes. Beliau mengatakan bahwa sertifikat yang di akui kevalidannya yaitu
sertifikat dari pelatihan dan penyelenggara yang terakreditasi, karenanya disarankan
sebaiknya bekerjasama dengan Instansi yang sudah terakreditasi seperti Bapelkesmas
Bali, UPELKES NTT dan Bapelkes Mataram.
Materi kedua disampaikan dari pihak Bapelkes Mataram terkait Kerjasama Pelatihan
Bapelkes Mataram 2023, yang membahas system atau tata cara bermitra dengan kami,
bagaimana mengkomunikasian ketika ingin melaksanakan pelatihan diperlukan
persetujuan dari kedua belah pihak agar pelatihan yang ingin dilaksanakan berjalan
seperti yang diharapkan.

Mataram, 3 Januari 2023


Peserta Kegiatan B-Share’i Bapelkes
Mataram

Arif Rahman, SKM., MPH.

Anda mungkin juga menyukai