MODUL III. C
KEGIATAN REHABILITASI
MENINGKATKAN KETRAMPILAN BERSOSIALISASI
(SOCIAL SKILLS)
1. Definisi
Kegiatan melatih keterampilan bersosialisasi adalah proses membantu pasien
yang mempunyai masalah isolasi sosial untuk dapat menyesuaikan diri dalam
berinteraksi dan bergaul dengan orang lain disekitarnya
2. Tujuan
a.Tujuan umum:
Pasien dapat meningkatan keterampilan nya dalam bersosialisasi dengan
orang lain dilingkungan sekitarnya.
b. Tujuan khusus :
1) Pasien mampu mengungkapkan perilaku/hambatan dalam melakukan
interaksi social
2) Pasien mampu mengamati/ melihat perilaku yang diperlukan dalam
interaksi sosial melalui video atau terapis.
3) Pasien mampu mendemonstrasikan perilaku yang dibutuhkan dalam
interaksi sosial yaitu kontak mata, tersenyum dan nada suara yang jelas
kepada klien
4) Pasien mampu menyebutkan manfaat berlatih perilaku yang diperlukan
dalam interaksi sosial dan memberikan umpan balik terhadap kemampuan
klien berlatih perilaku yang dibutuhkan dalam interaksi sosial yaitu
kontak mata, tersenyum dan nada suara jelas.
5) Pasien mampu melakukan perilaku yang diperlukan dalam interaksi sosial
yaitu kontak mata, tersenyum, dan nada suara yang jelas dengan keluarga
dan orang lain
224
3. Setting
a. Pertemuan dilakukan dirumah klien
b. Suasana ruangan harus tenang
c. Klien duduk berhadapan dengan terapis
4. Alat
a. Kertas
b. Pulpen
c. Jadwal kegiatan
5. Metode
a. Diskusi
b. Tanya jawab
c. Role Play
6. Langkah-langkah
a. Pertemuan Tahap I
1) Persiapan
a) Terapis
(1) Terapis mempersiapan kemampuannya melakukan social skills
training
(2) Terapis mempersiapkan kemampuan diri baik secara fisik,
emosional dan intelektual untuk melakukan social skills training
b) Klien
(1) Membuat kontrak dengan pasien sebelum dilakukan pertemuan
(2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2) Orientasi
a) Memberi salam terapeutik : salam dari perawat
b) Evaluasi/validasi : Menanyakan perasaan pasien saat ini
c) Kontrak :
(1) Menyepakati pertemuan tahap 1
225
Petunjuk penilaian:
1. Beri nilai 1 jika : perilaku tersebut dilakukan
2. Beri nilai 0 jika : perilaku tersebut tidak dilakukan
Prasyarat mengikuti tahap berikutnya:
1. Bila nilai ≥ 4 : klien berhasil melalui tahap I
2. Bila nilai ≤ 3 : klien harus mengulangi tahap I
b) Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien saat rehabilitasi pada catatan
proses keperawatan tiap pasien
228
b. Pertemuan Tahap II
1) Persiapan
a) Membuat kontrak dengan pasien sebelum dilakukan pertemuan
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2) Orientasi
a) Kontrak
(1) Menyepakati pertemuan tahap II
(2) Menjelaskan tujuan pertemuan pertama yaitu: menyebutkan
manfaat berlatih perilaku yang diperlukan dalam interaksi sosial
dan mendapatkan umpan balik dari terapis terkait dengan
perilaku yang dipelajari
(3) Terapis menjelaskan aturan main sebagai berikut:
(a) Lama kegiatan 30 menit
(b) Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
(c) Klien berperan aktif dalam mengungkapkan perilakunya
dalam interaksi sosial.
b) Memberi salam terapeutik : salam dari perawat
c) Evaluasi/validasi :
(1) Menanyakan bagaimana perasaan klien saat ini
(2) Mengevaluasi kemampuan klien mendemonstrasikan perilaku yang
diperlukan dalam melakukan interaksi sosial.
d) Kontrak :
(1) Menyepakati pertemuan tahap II
(2) Menjelaskan tujuan pertemuan kedua yaitu:
(a) menyebutkan manfaat berlatih perilaku yang diperlukan dalam
interaksi sosial dan mendapatkan umpan balik dari terapis
terkait dengan perilaku yang dipelajari
(b) melakukan perilaku yang diperlukan dalam interaksi sosial
yaitu kontak mata, tersenyum dan nada suara yang jelas dengan
perawat
229
4) Terminasi
a) Evaluasi
(1) Menanyakan perasaan klien setelah percakapan
(2) Meminta klien untuk mendemonstrasikan kembali perilaku yang
diperlukan dalam interaksi sosial yaitu kontak mata, tersenyum dan
nada suara yang jelas baik.
(3) Menanyakan perasaan klien dan manfaat bagi klien setelah
mengikuti seluruh tahapan social skill training.
(4) Memberikan umpan balik positif atas kerjasama klien yang baik
b) Tindak lanjut
(1) Menganjurkan klien melakukan perilaku yang diperlukan dalam
interaksi sosial yaitu kontak mata, tersenyum dan nada suara yang
jelas baik dengan anggota keluarga maupun dengan orang lain
(2) Memasukkan dalam jadwal kegiatan.
c) Kontrak yang akan datang
(1) Melakukan terminasi
(2) Menyepakati rencana evaluasi individu secara periodik
Petunjuk penilaian:
1. Beri nilai 1 jika : perilaku tersebut dilakukan
2. Beri nilai 0 jika : perilaku tersebut tidak dilakukan
Prasyarat mengikuti tahap berikutnya:
1. Bila nilai ≥ 3 : klien berhasil melalui tahap II
2. Bila nilai ≤ 2 : klien harus mengulangi tahap II
b) Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien saat rehabilitasi pada
catatan proses keperawatan tiap pasien
Kemampuan mengatasi masalah pada pasien jiwa baik dalam proses penyembuhan
maupun tahap rehabilitasi perlu dikembangkan kembali. Hal ini dikarenakan salah satu
faktor predisposisi gangguan jiwa terjadi adalah ketidakmampuan dalam menyelesaikan
masalah.
Pada modul ini akan dibahas beberapa cara mengatasi masalah dalam bentuk kegiatan
rehabilitasi psikososial dengan meminta dan mendengarkan saran, bebicara masalah
pribadi dengan orang yang dapat dipercaya serta mengungkapkan perasaan da keinginan
pada orang lain.
232
a. Definisi
Kegiatan meminta usul, anjuran dari orang lain untuk dipertimbangkan dalam
mengatasi masalah.
b. Tujuan
1) Tujuan Umum:
Pasien dapat mengatasi masalahnya dalam kehidupan sehari-hari dengan
meminta dan mendengarkan saran.
2) Tujuan khusus :
Pasien dapat mengidentifikasi orang,waktu dan tempat dalam meminta saran
a) Pasien dapat mempraktikkan cara meminta saran
b) Pasien dapat mempraktekkan mendengarkan saran
c) Pasien dapat menyebutkan hal yang perlu dilakukan jika saran yang
diberikan tidak sesuai dengan keinginan/kebutuhannya
c. Indikasi
Kegiatan meminta dan mendengarkan saran dilakukan pada pasien yang mapu
berkomunikasi secara fokus dikomunitas dengan riwayat masalah keperawatan:
1) Perilaku kekerasan
2) Isolasi Sosial
3) Harga Diri Rendah
4) Gangguan sensori persepsi
d. Setting
1) Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2) Tempat tenang dan nyaman.
e Alat :
1) Spidol
233
f. Metode :
1) Diskusi dan Tanya jawab
2) Simulasi
g. Langkah kegiatan :
1) Persiapan
a) Membuat kontrak dengan pasien
b) Mempersiapkan tempat dan alat.
2) Orientasi
a) Memberi salam terapeutik : salam dari terapis
b) Mengevaluasi dan validasi : menanyakan persaan pasien saat ini
3) Kontrak :
a) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu melatih pasien menyelesaikan masalah
dengan meminta dan mendengarkan saran.
b) Menjelaskan aturan main :
(1) Jika ada pasien yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta
izin kepada terapis
(2) Lama kegiatan 45-60 menit
(3) Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c) Tahap kerja :
(1) Terapis menanyakan apakah pasien sedang mempunyai masalah
atau hal yang mengganggu pikiran
(2) Terapis meminta pasien menceritakan pengalaman dalam
menghadapi masalah dalam kehidupan
(3) Terapis meminta pasien mengidentifikasi pada siapa (keluarga),
pasien dapat meminta saran dan apa alasannya memilih orang
tersebut
(4) Terapis meminta pasien mengidentifikasi waktu yang tepat dalam
234
b) Tindak lanjut
Menganjurkan pasien untuk melatih kemampuan meminta saran dan
mendengarkan saran pada orang lain
c) Kontrak yang akan datang
(1) Menyepakati kegiatan yang akan datang
(2) Menyepakati waktu dan tempat
Petunjuk :
a) Tulis nama panggilan pasien yang ikut TAK pada kolom nama klien
b).Untuk tiap pasien, beri penilaian tentang kemampuan pasien mengikuti, melakukan
senam, memberi pendapat, menyampaikan perasaan tentang senam. Beri tanda √
jika pasien mampu dan tanda × jika pasien tidak mampu
2) Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien saat terapi pada buku catatan
terapi tiap pasien.
236
a. Definisi
Kegiatan mengungkapkan sesuatu persoalan yang perlu diselesaikan atau dipecahkan
kepada orang yang dipilih dan dianggap mampu membantu menyelesaikan masalah.
b. Tujuan
1). Tujuan Umum:
Pasien dapat mengatasi masalahnya dalam kehidupan sehari-hari dengan berbicara
masalah pribadi dengan orang yang dapat dipercaya
2) Tujuan khusus :
Pasien dapat mengidentifikasi orang terdekat yang dapat dipercaya
a) Pasien dapat mempraktikkan bicara masalah pribadi dengan orang yang dapat
Dipercaya
b) Pasien dapat mengungkapkan pengalaman bicara masalah pribadi dengan o
rang yang dapat dipercaya
c. Indikasi
Kegiatan meminta dan mendengarkan saran dilakukan pada pasien yang mapu
berkomunikasi secara fokus dikomunitas dengan riwayat masalah keperawatan:
1) Perilaku kekerasan
2) Isolasi Sosial
3) Harga Diri Rendah
4) Gangguan sensori persepsi
d. Setting
1) Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2) Tempat tenang dan nyaman.
e. Alat :
1) Spidol
2) Buku catatan dan pulpen
237
f. Metode :
1) Diskusi dan Tanya jawab
2) Simulasi
g. Langkah kegiatan :
1) Persiapan
a) Membuat kontrak dengan pasien
b) Mempersiapkan tempat dan alat.
2) Orientasi
a) Memberi salam terapeutik : salam dari terapis
b) Mengevaluasi dan validasi : menanyakan perasaan pasien saat ini
c) Kontrak :
(1) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu melatih pasien menyelesaikan masalah
dengan bicara masalah pribadi dengan orang yang dapat dipercaya
(2) Menjelaskan aturan main :
(a) Jika ada pasien yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta
izin kepada terapis
(b) Lama kegiatan 45-60 menit
(c) Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3) Tahap kerja :
a) Terapis meminta pasien mengidentifikasi orang terdekat yang dapat menjadi
tempat membicarakan masalah pribadi
b) Terapis meminta pasien mengidentifikasi karakteristik orang yang dapat
menjadi tempat menceritakan masalah pribadi
c) Terapis meminta pasien menceritakan pengalaman menceritakan masalah
pribadi dengan orang lain (keuntungan dan kerugian)
d) Terapis meminta pasien menceritakan hambatan menceritakan masalah
pribadi dengan orang yang dapat dipercaya
238
Nama pasien
No Aspek yang dinilai
1. Mengikuti kegitan dari awal sampai
akhir
2. Menyebutkan orang terdekat yang
dapat dipercaya
3. Menyebutkan karakteristik orang yang
dapat menjadi orang yang dapat
dipercaya
4. Menyebutkan pengalaman bicara
masalah pribadi dengan orang yang
dapat dipercaya
5. Menyebutkan manfaat bicara masalah
pribadi dengan orang yang dapat
dipercaya
5. Menjelaskan perasan setelah terapi
Petunjuk :
a. Tulis nama panggilan pasien yang ikut TAK pada kolom nama klien
b. Untuk tiap pasien, beri penilaian tentang kemampuan pasien mengikuti,
melakukan senam, memberi pendapat, menyampaikan perasaan tentang senam.
Beri tanda √ jika pasien mampu dan tanda × jika pasien tidak mampu
2) Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien saat terapi pada buku catatan
terapi tiap pasien.
a.. Definisi
Kegiatan dalam menyelesaikan masalah dengan mengungkapkan apa yang menjadi
pendapat, keinginan, perasaan tanpa menyakiti atau merusak integritas orang lain.
b.Tujuan
1). Tujuan Umum:
Pasien dapat mengatasi masalahnya dalam kehidupan sehari-hari dengan
mengungkapkan perasaan pada orang lain (asetif)
240
c. Indikasi
Kegiatan meminta dan mendengarkan saran dilakukan pada pasien yang mampu
berkomunikasi secara fokus dikomunitas dengan riwayat masalah keperawatan:
1) Perilaku kekerasan
2) Isolasi Sosial
3) Harga Diri Rendah
4) Gangguan sensori persepsi
d. Setting
1) Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2) Tempat tenang dan nyaman.
e. Alat :
1) Spidol
2) Buku catatan dan pulpen
3) Jadwal kegiatan pasien.
f. Metode :
1) Diskusi dan Tanya jawab
2) Simulasi
2) Orientasi
a) Memberi salam terapeutik : salam dari terapis
b)Mengevaluasi dan validasi : menanyakan perasaan pasien saat ini
c)Kontrak :
(1) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu melatih pasien menyelesaikan
masalah dengan bicara masalah pribadi dengan orang yang dapat
dipercaya
(2) Menjelaskan aturan main :
(3) Jika ada pasien yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta
izin kepada terapis
(4) Lama kegiatan 45-60 menit
(5) Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3) Tahap kerja :
a) Terapis meminta pasien mengidentifikasi pengalaman merasa marah,
kesal, kecewa sedih dan lain sebagainya pada orang lain
b) Terapis meminta pasien mengidentifikasi koping yang dilakukan untuk
mengatasi perasaan tersebut
c) Terapis menjelaskan pengertian asertif, ciri-ciri assertif dan manfaat
asertif
d) Terapis memerankan perilaku asertif dengan salah satu pasien, sementara
pasien yang lain mengobservasi
e) Terapis meminta setiap pasien menyampaikan pendapatnya terkait role
play yang dilakukan oleh terapis
f) Secara berpasangan pasien melakukan role play, latihan asertif
g) Terapis memberikan pujian
h) Terapis menyimpulkan
4) Tahap terminasi
a) Evaluasi
(1) Terapis menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti terapi
(2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan
242
b) Tindak lanjut
Menganjurkan pasien untuk latihan asertif di rumah
c) Kontrak yang akan datang
(1) Menyepakati topik kegiatan terapi yang akan datang
(2) Menyepakati waktu dan tempat
2). Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien saat terapi pada buku catatan
terapi tiap pasien.