Khutbah Jumat
Khutbah Jumat
Bukankah kita semua tahu bahwa amal yang pertama kali akan dihisab oleh Allah Azza
waJalla pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalat kita baik, maka baik pula seluruh amal
ibadah kita. Dan jika rusak, maka rusak pula amal ibadah kita.
Wahai umat Muhammad,
Marilah kita tegakkan shalat kita selagi kita masih berada di dunia. Ingatlah Allah Azza
waJalla di saat lapang, niscaya Allah Azza waJalla akan mengingat kalian di waktu sempit.
Siapa yang melupakan Allah Azza waJalla, Allah Azza waJalla pun akan melupakannya.
Siapa yang meremehkan perintah Allah Azza waJalla, Allah pun akan meremehkannya.
Wahai umat Muhammad, siapakah di antara kita yang merasa aman dengan kematian
kemudian bertaubat dan mengerjakan shalat? Bukankah masing-masing kita takut dengan
kematian dan tidak mengetahui waktunya? Bukankah kematian itu datang secara tiba-tiba
dalam keadaan manusia tidak merasa? Bukankah kematian mendatangi manusia di dunia
ini saat mereka lalai?
Wahai kaum Muslimin,
Sesungguhnya setelah kematian yang datang secara tiba-tiba tidak ada lagi amal
setelahnya, yang ada setelah itu hanyalah balasan dari amal perbuatannya. Maka, siapa
yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah ia akan melihatnya, dan siapa yang
mengerjakan keburukan seberat dzarrah , dia juga akan melihatnya.
Wahai kaum Muslimin,
wahai orang-orang yang beriman kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan
beriman kepada wahyu yang diturunkan Allah Azza waJalla kepadanya. Sesungguhnya di
antara ketentuan yang Allah Azza waJalla wajibkan dalam shalat itu adalah hendaknya kita
mengerjakannya di masjid bersama jamaah kaum Muslimin. Marilah kita menegakkan
shalat, menunaikan zakat, dan ruku` bersama orang-orang yang ruku`. Ini adalah jalan
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan para Sahabatnya.
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan , “Siapa di antara kalian yang kelak
ingin berjumpa dengan Allah Azza waJalla dalam keadaan Islam (berserah diri), hendaklah
dia menjaga shalat-shalatnya, karena sesungguhnya Allah Azza waJalla telah
mensyariatkan sunah-sunah petunjuk kepada Nabi-Nya, dan shalat itu termasuk sunah-
sunah petunjuk. Jika kita shalat di rumah, maka itu sama saja kita meninggalkan sunah
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam . Jika kita meninggalkan sunah Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam , maka kita akan tersesat. Jika seorang yang berwudlu dan membaguskan
wudlunya, setelah itu dia menuju masjid, maka pada setiap langkahnya Allah Azza
waJalla akan memberikan satu kebaikan yang akan mengangkat kedudukannya satu derajat
dan menghapuskan satu kesalahannya. Menurutku, orang yang meninggalkan shalat tiada
lain adalah orang munafik yang diketahui nifaknya.”
Wahai kaum Muslimin,
Sesungguhnya shalat jamaah di masjid itu termasuk suatu kewajiban, dan orang yang
melaksanakan, berarti ia telah menegakkan shalat dan menjaganya. Orang yang shalat
bersama jamaah berarti telah menegakkan kewajibannya kepada Allah Azza waJalla.
Sedangkan orang yang meninggalkan jamaah tanpa udzur, berarti ia telah berbuat maksiat
kepada Allah Azza waJalla dan membahayakan shalatnya. Sebagian ulama mengatakan,
“Siapa yang meninggalkan shalat jamaah tanpa udzur, maka shalatnya batil (tidak sah).
Ucapan di atas di katakan oleh adalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan Imam Ahmad
dalam sebuah riwayat. Sesungguhnya shalat jamaah itu lebih afdhal dari pada
shalatsendirian sebesar 27 derajat. Orang yang meninggalkan shalat jamaah tanpa udzur
3
adalah orang yang pemalas dan lalai. Keadaan mereka seperti keadaan orang-orang
munafik yang difirmankan oleh Allah Azza waJalla dalam Alquran:
ِّ اِئر ال ُم ْسلِ ِم ْينَ مِنْ ُكل َ َأقُ ْول ُ ه ََذا ال َق ْولَ؛ َوَأ ْس َت ْغفُ ُر
ِ هللا ل ِْي َو َل ُك ْم َول َِس
َ الغفُ ْو ُر
الر ِح ْي ُم ْ ب َف
َ اس َت ْغفِ ُر ْوهُ َي ْغف ِْر َل ُك ْم ِإ َّن ُه ه َُو ٍ َذ ْن.
4
Khutbah Kedua:
ْت َع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم صلَّي َ آل م َُح َّم ٍد َك َما َ ص ِّل َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ اَللَّ ُه َّم َ
آلاركْ َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌدَ .و َب ِ آل ِإب َْرا ِه ْي َمِ ،إ َّن َ َو َع َلى ِ
ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد. ت َع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى ِ
آل ِإب َْرا ِه ْي َمِ ،إ َّن َ ار ْك َ م َُح َّم ٍد َك َما َب َ
ت ْاَألحْ َيا ِء اغ ِفرْ ل ِْلمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َماتَِ ،و ْالمُْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َنا ِ اَللَّ ُه َّم ْ
ك َس ِم ْي ٌع َق ِريْبٌ .اَللَّ ُه َّم َأ ِر َنا ْال َح َّق َح ًّقا َوارْ ُز ْق َنا ِم ْن ُه ْم َو ْاَألم َْواتِِ ،إ َّن َ
ا ِّت َبا َعهَُ ،وَأ ِر َنا ْال َباطِ َل باَطِ الً َوارْ ُز ْق َنا اجْ ِت َنا َبهَُ .ر َّب َنا آ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا
ارَ .ر َّب َنا َهبْ َل َنا ِمنْ اب ال َّن ِ َح َس َن ًة َوفِي اآلخ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ
ِّك َربِّ ان َرب َ ِين ِإ َمامًاُ .سب َْح َ َأ ْز َوا ِج َنا َو ُذرِّ يَّا ِت َنا قُرَّ َة َأعْ ي ٍُن َواجْ َع ْل َنا ل ِْل ُم َّتق َ
ْالع َِّز ِة َعمَّا َيصِ فُ ْو َنَ ،و َسالَ ٌم َع َلى ْالمُرْ َسلِي َْن َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعا َل ِمي َْن
صالَ َة صحْ ِب ِه َو َسلَّ َمَ .وَأق ِِم ال َّ صلَّى هللاُ َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ِه َو َ َو َ