Anda di halaman 1dari 4

1

،ُ‫ـح َم ُده َُو َن ْس َت ِع ْي ُن ُه َو َن ْس َت ْغفِ ُره‬ ْ ‫الـح ْمدَ لِ ّل ِه َن‬


َ ‫إ َّن‬
،‫ َم ْن َي ْه ِدهِالل ُه َفاَل ُمضِ َّل َل ُه‬،‫س ِّيَئ ا ِتَأ ْع َمالِ َنا‬ َ ‫ورَأ ْنفُسِ َن َاو ِم ْن‬ ِ ‫ش ُر‬ ُ ‫َو َن ُعو ُذ ِبالل ِه ِم ْن‬
،‫ضلِ ْل َفاَل هَا ِد َي َل ُه‬ْ ‫َو َم ْن ُي‬
.‫سولُه‬ ُ ‫ـح َّمداً َع ْب ُده َُو َر‬ َ ‫ش َه ُدَأ َّن ُم‬ْ ‫ش ِر ْي َك َل ُه َوَأ‬
َ ‫اللهو ْحدَ ُهاَل‬ َ َّ‫ش َه ُدَأنالَِّإ َل َهِإال‬ ْ ‫َوَأ‬
‫َيا َأ ُّي َها ا َّلذِينَ آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َح َّق ُت َقا ِت ِه َواَل َت ُمو ُتنَّ ِإاَّل َوَأ ْن ُت ْم‬
َ‫ُم ْسلِ ُمون‬
‫س َواحِدَ ٍة َو َخ َل َق‬ ٍ ‫اس ا َّتقُوا َر َّب ُك ُم ا َّلذِي َخ َل َق ُك ْم مِنْ َن ْف‬ ُ ‫َيا َأ ُّي َها ال َّن‬
‫ِسا ًء َوا َّتقُوا هَّللا َ ا َّلذِي‬ َ ‫ِيرا َون‬ ً ‫ِم ْن َها َز ْو َج َها َو َب َّث ِم ْن ُه َما ِر َجااًل َكث‬
‫اءلُونَ ِب ِه َواَأْل ْر َحا َم ِإنَّ هَّللا َ َكانَ َع َل ْي ُك ْم َرقِي ًبا‬ َ ‫س‬ َ ‫َت‬
‫سدِيدًا‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها ا َّلذِينَ آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َوقُولُوا َق ْواًل‬
ْ‫سو َل ُه َف َقد‬ ُ ‫صل ِْح َل ُك ْم َأ ْع َما َل ُك ْم َو َي ْغف ِْر َل ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َو َمنْ ُيطِ ِع هَّللا َ َو َر‬ ْ ‫ُي‬
‫ َأ َّما َب ْع ُد‬ ‫از َف ْو ًزا َعظِ ي ًما‬ َ ‫َف‬
Kaum muslimin,
Marilah kita bertakwa kepada Allah Azza waJalla dan menjaga shalat lima waktu kita serta
mengerjakannya dengan penuh ketaatan. Ketahuilah, sesungguhnya shalat adalah tiang
agama. Karena itu, tidak akan tegak agama seseorang yang meninggalkan shalat dan ia
tidak akan mendapatkan bagian dalam agama ini. Menegakkan shalat adalah suatu bentuk
keimanan dan meninggalkannya merupakan kekufuran. Maka, siapa yang menjaga
shalatnya, maka hatinya akan bercahaya, demikian pula wajah dan kuburnya, dan saat
dikumpulkan di Mahsyar, ia juga akan mendapat keselamatan pada hari kiamat. Dia akan
dikumpulkan bersama orang-orang yang telah diberi kenikmatan oleh Allah Azza
waJalla yaitu para nabi, shiddiqin, syuhada` dan shalihin. Adapun sebaliknya, siapa yang
tidak menjaga shalatnya, dia tidak akan mendapatkan cahaya dan keselamatan pada hari
kiamat, dan di akhirat kelak dia akan dikumpulkan bersama Firaun, Haman, Qarun, dan Ubai
bin Khalaf.
Wahai, kaum Muslimin,
Bagaimana kita bisa menyia-nyiakan shalat, padahal shalat adalah penghubung kita dengan
Allah Azza waJalla. Jika kita tidak memiliki penghubung antara kita dengan Allah Azza
waJalla, dimanaubudiyah (penyembahan) kita? Dimana (wujud) kecintaan kita kepada
Allah Azza waJalla, dan ketundukan kita kepada-Nya? Sungguh celaka dan rugi orang yang
setiap kali mendengar panggilan kepada dunia, dengan segera ia memenuhinya dan ketika
mendengar seseorang menyeru kepada Allah Azza waJalla hayya alas shalah dan hayya
ala falah, mereka merasa berat hati dan berpaling.
Wahai kaum Muslimin,
2

Bukankah kita semua tahu bahwa amal yang pertama kali akan dihisab oleh Allah Azza
waJalla pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalat kita baik, maka baik pula seluruh amal
ibadah kita. Dan jika rusak, maka rusak pula amal ibadah kita.
Wahai umat Muhammad,
Marilah kita tegakkan shalat kita selagi kita masih berada di dunia. Ingatlah Allah Azza
waJalla di saat lapang, niscaya Allah Azza waJalla akan mengingat kalian di waktu sempit.
Siapa yang melupakan Allah Azza waJalla, Allah Azza waJalla pun akan melupakannya.
Siapa yang meremehkan perintah Allah Azza waJalla, Allah pun akan meremehkannya.
Wahai umat Muhammad, siapakah di antara kita yang merasa aman dengan kematian
kemudian bertaubat dan mengerjakan shalat? Bukankah masing-masing kita takut dengan
kematian dan tidak mengetahui waktunya? Bukankah kematian itu datang secara tiba-tiba
dalam keadaan manusia tidak merasa? Bukankah kematian mendatangi manusia di dunia
ini saat mereka lalai?
Wahai kaum Muslimin,
Sesungguhnya setelah kematian yang datang secara tiba-tiba tidak ada lagi amal
setelahnya, yang ada setelah itu hanyalah balasan dari amal perbuatannya. Maka, siapa
yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah ia akan melihatnya, dan siapa yang
mengerjakan keburukan seberat dzarrah , dia juga akan melihatnya.
Wahai kaum Muslimin,
wahai orang-orang yang beriman kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan
beriman kepada wahyu yang diturunkan Allah Azza waJalla kepadanya. Sesungguhnya di
antara ketentuan yang Allah Azza waJalla wajibkan dalam shalat itu adalah hendaknya kita
mengerjakannya di masjid bersama jamaah kaum Muslimin. Marilah kita menegakkan
shalat, menunaikan zakat, dan ruku` bersama orang-orang yang ruku`. Ini adalah jalan
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan para Sahabatnya.
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan , “Siapa di antara kalian yang kelak
ingin berjumpa dengan Allah Azza waJalla dalam keadaan Islam (berserah diri), hendaklah
dia menjaga shalat-shalatnya, karena sesungguhnya Allah Azza waJalla telah
mensyariatkan sunah-sunah petunjuk kepada Nabi-Nya, dan shalat itu termasuk sunah-
sunah petunjuk. Jika kita shalat di rumah, maka itu sama saja kita meninggalkan sunah
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam . Jika kita meninggalkan sunah Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam , maka kita akan tersesat. Jika seorang yang berwudlu dan membaguskan
wudlunya, setelah itu dia menuju masjid, maka pada setiap langkahnya Allah Azza
waJalla akan memberikan satu kebaikan yang akan mengangkat kedudukannya satu derajat
dan menghapuskan satu kesalahannya. Menurutku, orang yang meninggalkan shalat tiada
lain adalah orang munafik yang diketahui nifaknya.”
Wahai kaum Muslimin,
Sesungguhnya shalat jamaah di masjid itu termasuk suatu kewajiban, dan orang yang
melaksanakan, berarti ia telah menegakkan shalat dan menjaganya. Orang yang shalat
bersama jamaah berarti telah menegakkan kewajibannya kepada Allah Azza waJalla.
Sedangkan orang yang meninggalkan jamaah tanpa udzur, berarti ia telah berbuat maksiat
kepada Allah Azza waJalla dan membahayakan shalatnya. Sebagian ulama mengatakan,
“Siapa yang meninggalkan shalat jamaah tanpa udzur, maka shalatnya batil (tidak sah).
Ucapan di atas di katakan oleh adalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan Imam Ahmad
dalam sebuah riwayat. Sesungguhnya shalat jamaah itu lebih afdhal dari pada
shalatsendirian sebesar 27 derajat. Orang yang meninggalkan shalat jamaah tanpa udzur
3

adalah orang yang pemalas dan lalai. Keadaan mereka seperti keadaan orang-orang
munafik yang difirmankan oleh Allah Azza waJalla dalam Alquran:

َ ‫الصاَل ِة َقا ُموا ُك‬


‫سا َل ٰى‬ َّ ‫َوِإ َذا َقا ُموا ِإ َلى‬
“Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas.” (an-Nisa`/4:142).
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

َّ َ‫سول ُ هَّللَا ِ صلى هللا عليه وسلم ( َأ ْث َقل ُ ا‬


‫لصاَل ِة َع َلى‬ ُ ‫َقال َ َر‬
‫ َو َل ْو َي ْع َل ُمونَ َما فِي ِه َما‬,‫صاَل ةُ اَ ْل َف ْج ِر‬
َ ‫ َو‬,‫اء‬
ِ ‫ش‬َ ‫صاَل ةُ اَ ْل ِع‬َ : َ‫اَ ْل ُم َنافِقِين‬
‫َأَل َت ْو ُه َما َو َل ْو َح ْب ًوا‬
“Shalat yang (dirasakan) paling berat oleh orang-orang munafik adalah shalat Isya` dan
shalat Fajr(subuh). Seandainya mereka mengetahui (pahala) apa yang ada pada keduanya,
niscaya mereka akan mendatanginya, meskipun dengan merangkak”. (HR. al-Bukhari).
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersumpah bahwa seandainya orang munafik yang
meninggalkan shalat itu mendapatkan rezeki sedikit di dunia, niscaya ia akan menghadiri
shalat jamaah dan kebanyakan orang-orang yang meninggalkan shalat jamaah seandainya
mereka disibukkan dengan urusan duniawi ketika terbit fajar, niscaya ia akan bersemangat
untuk hadir tepat pada waktunya. Shalat jamaah adalah suatu aktifitas dan ketenangan dan
meninggalkannya merupakan bentuk kemalasan, dan sedangkan tergesa-gesa dalam
mengerjakannya biasanya tidak tuma`ninah.
Orang yang mengerjakan shalat dengan tergesa-gesa keadaannya seperti seekor burung
yang mematuk makanannya. Barangkali dia juga mengakhirkan waktu shalatnya. Shalat
jamaah akan melahirkan suatu kecintaan dan kelembutan serta akan menerangi masjid
dengan dzikir kepada Allah Azza waJalla. (Dengan shalat) syiar-syiar Islam akan nampak.
Dalam shalat jamaah ada suatu pembelajaran bagi orang-orang jahil, peringatan bagi orang
yang lalai dan kemaslahatan yang sangat banyak. Bagaimana pendapat kalian jika shalat
jamaah itu tidak disyariatkan, dan tidak mungkin Allah Azza waJalla menghendaki demikian,
bagaimanakah keadaan kaum Muslimin? (tentu) mereka akan terpecah belah, masjid-masjid
akan tutup dan umat ini akan memiliki syi`arjama`i dalam agama ini.
Karena itulah di antara hikmah Allah Azza waJalla dan rahmat-Nya, Dia mewajibkannya
kaum Muslimin. Marilah kita bersyukur kepada Allah Azza waJalla dengan nikmat ini.
Marilah kita laksanakan kewajiban ini. Marilah kita merasa malu kepada Allah Azza
waJalla ketika meninggalkan perintah-Nya, serta waspada terhadap siksa-Nya.

ِّ ‫اِئر ال ُم ْسلِ ِم ْينَ مِنْ ُكل‬ َ ‫َأقُ ْول ُ ه ََذا ال َق ْولَ؛ َوَأ ْس َت ْغفُ ُر‬
ِ ‫هللا ل ِْي َو َل ُك ْم َول َِس‬
َ ‫الغفُ ْو ُر‬
‫الر ِح ْي ُم‬ ْ ‫ب َف‬
َ ‫اس َت ْغفِ ُر ْوهُ َي ْغف ِْر َل ُك ْم ِإ َّن ُه ه َُو‬ ٍ ‫ َذ ْن‬.
‫‪4‬‬

‫‪Khutbah Kedua:‬‬

‫ضى‪،‬‬ ‫ِب َر ُّب َنا َو َي ْر َ‬ ‫اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َح ْمداً َك ِث ْيراً َط ِّيبا ً ُم َب َ‬


‫اركا ً فِ ْي ِه َك َما ُيح ُّ‬
‫ش َه ُد َأنَّ ُم َح َّمداً‬ ‫ش ِر ْي َك َل ُه‪َ ،‬وَأ ْ‬
‫ش َه ُد َأنْ اَل ِإ َل َه ِإاَّل هللاُ َو ْحدَ هُ اَل َ‬ ‫َوَأ ْ‬
‫س َّل َم َع َل ْي ِه َو َع َلى آلِ ِه َو َ‬
‫ص ْح ِب ِه‬ ‫ص َّلى هللاُ َو َ‬ ‫س ْولُ ُه؛ َ‬ ‫َع ْب ُدهُ َو َر ُ‬
‫َأ ْج َم ِع ْينَ ‪.‬‬
‫َأ َّما َب ْعدُ‪:‬‬
‫‪Mudah-mudahan Allah Azza waJalla memberikan pertolongan kepada kita agar bisa selalu‬‬
‫‪mengingat-Nya, bersyukur kepada-Nya, beribadah kepada-Nya dengan baik, serta‬‬
‫‪mengumpulkan kita di dunia ini di atas ketaatan. Dan di akhirat berada di kampung‬‬
‫‪kemuliannya (surga) serta memberikan kita hidayah ke jalan yang lurus.‬‬

‫ْت َع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم‬ ‫صلَّي َ‬ ‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫ص ِّل َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫آل‬‫اركْ َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬ ‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪َ .‬و َب ِ‬ ‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إ َّن َ‬ ‫َو َع َلى ِ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪.‬‬ ‫ت َع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى ِ‬
‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إ َّن َ‬ ‫ار ْك َ‬ ‫م َُح َّم ٍد َك َما َب َ‬
‫ت ْاَألحْ َيا ِء‬ ‫اغ ِفرْ ل ِْلمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َماتِ‪َ ،‬و ْالمُْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َنا ِ‬ ‫اَللَّ ُه َّم ْ‬
‫ك َس ِم ْي ٌع َق ِريْبٌ ‪ .‬اَللَّ ُه َّم َأ ِر َنا ْال َح َّق َح ًّقا َوارْ ُز ْق َنا‬ ‫ِم ْن ُه ْم َو ْاَألم َْواتِ‪ِ ،‬إ َّن َ‬
‫ا ِّت َبا َعهُ‪َ ،‬وَأ ِر َنا ْال َباطِ َل باَطِ الً َوارْ ُز ْق َنا اجْ ِت َنا َبهُ‪َ .‬ر َّب َنا آ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا‬
‫ار‪َ .‬ر َّب َنا َهبْ َل َنا ِمنْ‬ ‫اب ال َّن ِ‬ ‫َح َس َن ًة َوفِي اآلخ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬
‫ِّك َربِّ‬ ‫ان َرب َ‬ ‫ِين ِإ َمامًا‪ُ .‬سب َْح َ‬ ‫َأ ْز َوا ِج َنا َو ُذرِّ يَّا ِت َنا قُرَّ َة َأعْ ي ٍُن َواجْ َع ْل َنا ل ِْل ُم َّتق َ‬
‫ْالع َِّز ِة َعمَّا َيصِ فُ ْو َن‪َ ،‬و َسالَ ٌم َع َلى ْالمُرْ َسلِي َْن َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعا َل ِمي َْن‬
‫صالَ َة‬ ‫صحْ ِب ِه َو َسلَّ َم‪َ .‬وَأق ِِم ال َّ‬ ‫صلَّى هللاُ َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ِه َو َ‬ ‫َو َ‬

Anda mungkin juga menyukai