Anda di halaman 1dari 4

Saya akan menceritakan kisah dulu, kisah nyata.

Ada seorang orang


Saleh, anak-anak sekalian. kisah berhubungan dengan keluh kesah kepada
Allah. orang miskin, anaknya 5 orang, susah hidupnya.

Pada malam hari dia lagi duduk, istrinya hidangkan makan, makan pas-
pasan antara dia, istri, sama anak-anaknya 5 ini. Tiba-tiba ada yang ketuk pintu
malam-malam, begitu ketuk pintu, dibuka. disuruh istrinya buka, ternyata orang
miskin yang lain minta makanan. orang miskin yang lain minta makanan.
Maka, istrinya liat ke suaminya, apa perintahnya nih. Suaminya bilang, kasih
aja. semuanya dikasih, karena kalau dibagi dua gak cukup, orang miskin itu
bawa anaknya banyak. enggak cukup makanan. Suami istri ini orangnya
beriman kepada Allah. Ya sudah sabar. tapi Subhanallah, beberapa jam
kemudian menjelang malam hari, lebih gelap, sudah mulai masuk pertengahan
malam, jam 12.00 malam. mereka kelaparan semua. Istrinya bilang. saya
lapar, kamu juga lapar, anak-anak lapar. Bagaimana ini. kata suaminya
Tenanglah, saya akan coba cari jalan keluar, minta kepada Allah. istrinya
enggak paham suaminya mau kemana. dia pakai bajunya, kemudian dia keluar,
pergi ke masjid dekat rumahnya. malam hari, jam 02.00 malam. lalu dia shalat
tahajud. jadi ini sifat orang beriman.

Berkeluh kesah sama Allah itu jangan cuma hal yang besar, dari hal
yang kecil. Manja sama Allah Itu Baik, luluh terus, minta terus sama Allah.
allah suka hambanya yang tamak, dengan rahmat Allah. Tamak dengan
rahmat Allah. Sudah sehat, minta ditambah kesehatan. sudah kaya, minta
ditambah kekayaan. selalu minta, tamak dengan rahmat Allah. Meminta
sesuatu, agar nikmat ditambah, atau bertahan, itu adalah pahala lebih besar
daripada kalau cobaan sudah datang baru kita minta diangkat cobaan tersebut.
kita sehat, minta agar Allah pertahankan kesehatan itu lebih besar pahalanya
dibandingkan Nanti sakit, baru minta disembuhkan. Jadi tamak dengan
rahmat allah itu penting. Bermanja-manjalah sama Allah, selalu Ya Allah,
bantu Ya Allah, tolong ya Allah, mudahkan Ya Allah, Ya Allah terus hidupnya,
kalimatnya selalu begitu. orang ini, masuk ke dalam masjid, dia sholat malam,
lalu dia minta sama Allah doanya begitu, “ya Allah, engkau tahu aku kelaparan
Dengan istriku dan anakku malam ini, maka Berilah kami makan.” minta makan
sama Allah.
Maka yang terjadi, dalam kisah ini dikatakan ada seorang raja, pemimpin
wilayah itu, sudah satu minggu mau tobat. dia tidak tahu harus ke mana, pada
malam itu dimana orang Saleh yang miskin ini, sedang ibadah, minta tolong
kepada Allah dikasih makan.

Raja ini gelisah, dia keluar istana, lalu dia bawa satu kantong uang
emasnya, dia bawa juga sekantong makanan yang terbaik yang dia punya di
istananya, kemudian dia bilang ya Allah, sebagai bentuk tobatku kepadamu,
saya akan berikan ini kepada hambamu yang kau tunjuk. Lalu kemudian sebagai
bentuk juga, saya tidak memilih, kecuali engkau memilih ya Allah, saya tidak
akan pegang tali kekangan kuda ini, saya biarkan di jalan kemana. Raja ini naik
diatas kudanya, dia bawa itu kemudian jalan kudanya. Kudanya mampir di
mesjid yang ada orang sholeh itu. Dia bilang, Saya tidak tahu kenapa kuda ini
mampir di masjid, lalu saya turun saya temukan dalam mesjid. waktu zaman
dulu gak ada lampu, gak ada penerangan, cuma dia dengar suara, gelap di
mesjid. Dia masuk temukan ada orang ini, lagi bekeluh kesah sama Allah, minta
“ya Allah saya sama istri saya kelaparan sama anak-anak Berilah kami makan.”.
Maka raja ini pun, setelah orang itu berdoa, shalat, lalu dipanggil. Dia bilang,
saya seorang raja disini, saya sadar bertaubat kepada Allah, dan Saya dengar
doamu, tadi kau minta makanan. maka ini saya kasih, ini harta saya, saya niat
sadakah dengan makanan ambillah. dan kalau punya masalah lagi, datang
keistana saya kapan saja.

Kira-kira saya mau tanya anak-anak, bapak ibu sekalian, kita jujur
menjawab. kalau seandainya kita di posisi orang ini, kita sudah dapat solusi,
kalau kita sekarang, Misal seseorang kita ketemui orang kaya. Dia bilang ada
masalah apa saja, telepon ke saya. Saya akan bantu. saya yakin, umumnya
orang, meninggalkan Allah pada saat itu. Betul? perhatikan orang sholeh ini,
apa yang dia bilang. waktu Raja itu bilang, kalau ada keperluan apapun, datang
ke istana saya. Dia bilang “saya, demi Allah, tidak akan datang kepada anda
kalau saya punya masalah, tapi saya akan datang kepada Allah, Tuhan
saya, dan Tuhan anda, yang telah mengutus Anda datang kepada saya
malam ini membawa makanan.” justru kalau ada sudah solusi dari Allah,
makin dekat sama Allah. Jangan sudah dikasih, lupa ini.
Ini poin penting, bagaimana kita, berkeluh kesah kepada Allah. jadi
jangan berfikir anak-anak ku sekalian, Masa sih saya bisa sembuh, hanya karena
saya sujud. masa sih saya bisa, mendapatkan keturunan hanya karena saya
sujud. ini kesalahan ini. Justru harus, kita pahami kalau itu bisa, dan Allah
punya cara, setiap jawaban Allah kalau datang, itu sesuai dengan sistem, atau
sunatullah, yang telah Allah ciptakan di alam kita ini. Para sahabat nabi itu,
kalau sendalnya putus, ya Allah sendal saya putus, gantikanlah. Allah enggak
lempari sendal dari langit, nggak mungkin. tapi apa yang terjadi, Allah
gerakkan sesuai dengan sistem yang ada. Allah buat ada orang lain melihat kita
kasian dikasih sendal, atau dia dapat duit, dia bisa beli sendal. jawabannya
Allah begitu, dalam bentuk sinyal datangnya. Jadi harus peka menangkap itu.

Kemudian selanjutnya, Tentu juga yang ini tadi, contoh kisah orang yang
berkeluh kesah kalau berhubungan dengan cobaan dari Allah ya. dia tidak keluh
kesah kecuali kepada Allah, sekarang kita masuk ke contoh kalau cobaan dari
manusia. misalnya orang digunjing, orang dihina, orang difitnah, segala
macam. Dia tidak balas kebodohan dengan kebodohan. jangan pelanggaran
dengan pelanggaran. pasangannya selingkuh, dia juga selingkuh 2 2 dosa. 2 2
dihukum sama Allah. Gak ada urusan sama kita itu. Maka kisahnya seperti
misalnya Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma, pernah lagi jalan, dicaci
maki oleh seseorang, tanpa sebab ini. datang tiba-tiba caci-maki dia. ibnu
abbas dengarin... saja, apa yang disampaikan orang itu. Sudah selesai kata
ibnu abbas. dia bilang ia. Orang ini Kebetulan lihat Ibnu Abbas pakai jubah
baru, dia bilang, ini kamu tu mentang-mentang sahabat nabi, Kamu tuh pakai
jubah mahal-mahal segala, macam hasut, orang hasut itu. Tapi Ibnu Abbas
diam, didengarin semuanya. karena tidak mungkin tergerak, orang ini
mengucapkan sesuatu kecuali memang ada sebabnya. kata ibnu abbas.
Sudah selesai?, sudah. Baik dibukalah jubahnya, ini ambil hadiah buat kamu.
Kalau dia ambil, orang itu malu. Sudah di caci maki, dikasih hadiah lagi, dan
dia sorotin ini adalah jubahnya Ibnu Abbas, sampai hari, menjadi muridnya
Ibnu Abbas.

Inilah, perilaku Akhlak Yang Mulia, dari Islam ajarkan kepada kita. Pada
saat kita kepancing emosi, kontrol, tenang. Jangan dibalas, nggak ada gunanya
itu. nggak ada manfaatnya. hanya akan merusak kejiwaan kita. kata-kata jadi
kasar, Hidup jadi tidak tenang. tapi kalau kita gunakan teori syar’i ini. kita akan
tenang. Tetap bisa makan, tetap bisa tidur, tetap bisa segala-galanya.
Mari kita berdoa kepada Allah.Swt semoga kegiatan pesantren ramadhan
ini diberkahi olehnya, dan jadikan sebagai tambahan amal kita pada hari kiamat
dan, semoga saja, seluruh amal yang pernah kita kerjakan akan kita kerjakan
sampai ajal menjelang datang, di terima dengan kemaha murahannya, dan
Semoga, semua dosa yang pernah kita kerjakan sekecil sampai sebesar apapun
diganti dengan kemaha murahannya sang pencipta menjadi pahala.
Lailahaillaillah muhammadarrasulullah, kembali dalam segala ibadah mereka
kepada al-quran dan Sunnah Dan semoga Allah juga memberikan pemimpin-
pemimpin yang muslim yang adil kembali kepada al-quran dan sunnah, dan
semoga Allah dengan kemaha murahannya menyatukan kita semua di surga
firdaus nya tanpa hisab. Wallahualam ini mungkin yang dapat saya sampaikan,
mudah-mudahan bermanfaat. Subhanakallah wabihamdika asyhadu ala ilaha
illa anta astaghfiruka wa atubu ilaih wassalamu'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai