Anda di halaman 1dari 4

Tugas Skenario Kelompok 3

Ny. A adalah perempuan yang sudah menikah berusia 21 tahun dengan satu anak. Ny.
A telah membaca tentang metode keluarga berencana di brosur dan berpikir Ny. A ingin
menggunakan suntik DMPA, tetapi Ny. A juga ingin mendengar tentang metode lain.
Klien :

 Masih menyusui bayi berusia delapan bulan dan siklus mentruasi sudah kembali
dua bulan lalu
 Tidak memiliki masalah Kesehatan
 Tidak tahu status HIV, tetapi merasa sehat
 Sebelumnya menggunakan kondom dan pil KB untuk mecegah kehamilan, tetapi
menginginkan metode lain yang lebih dapat diandalkan
 Akan mempertimbangkan untuk menjalani tes IMS atau HIV
 Belum tertarik dengan kondom sebagai metode KB utama, tapi mungkin akan
mempertimbangkan untuk menggunakannya untuk perlindungan IMS
 Tidak ingin menggunakan metode sadar masa subur
Suami :

 Mengaku baru-baru ini dirawat karena IMS


 Tidak menginginkan anak lagi selama beberapa tahun
 Mendukung keinginan istri untuk menggunakan KB
Konselor :

 Memberikan konseling kepada klien dengan menggunakan lembar ABPK dan


Roda KLOP hingga pasien dapat memutuskan metode KB yang paling sesuai
dengan kondisinya, terutama metode MKJP
Observer :

 Mengamati
 Memberikan umpan balik positif

Pembukaan

Observer 1 : “Assalamualaikum Wr. Wb.. sebelum memulai bermain peran hari ini, saya
perkenalkan terlebih dahulu Anggota dari kelompok 3 ;

1. Ibu Kurniawati (Kab. Jember) sebagai Konselor


2. Ibu Klien Kamila (Kab. Sidoarjo) sebagai Istri
3. Ibu Muning (Kab. Blitar) sebagai suami
4. Ibu Dewi (Kab. Probolingggo) sebagai Observer 1
5. Ibu Imas (Kab. Jember) sebagai Observer 1
“Sebelumnya saya bacakan terlebih dahulu alur ceritanya (Membacakan
Alur Cerita) ……
“Monggo kepada teman-teman yang bertugas saya persilahkan”
Klien dan suami tiba di poli KB Puskesmas “X”
Mengetuk pintu…tok..tok..tok…
Klien : “Assalammmualaiikum Bu bidan....”.
Konselor : “Waalaiikumsalam bapak ibu,,,monggo silahkan masuk, silahkan duduk.
Perkenalkan bapak ibu nama saya Bidan Kurniawati, saya yang bertugas
di Poli KB hari ini. Kalau boleh tahu, maksud kedatangan bapak ibu ke
POli KB mau berkonsultasi tentang apa ya?”.
Klien : “Begini Bu Bidan, kami ini kan pasangan orang tua Baru, kami ingin
berkonsulatsi tentang metode KB apa yang tepat untuk saya. Karena
saya pernah baca di brosur tentang KB suntik DMPA. Apakah ada bu
jenis metode KB yang lainnya? Mohon dijelaskan bu Bidan”.
Suami : “Iya Bu bidan, anak kami juga masih bayi jadi kami ingin menunda 3
atau 5 tahun kedepan. Biar istri saya fokus dengan mengurus anak
pertama kami”.
Konselor : “Oh iya, baiklah bapak ibu, sebelum saya menjelaskan tentang macam-
macam jenis KB , saya akan melakukan anamnesa terlebih dahulu, jadi
yang saya tanyakan, mohon dijawab dengan benar dan sejujur-jujurnya
nggih. Karena akan ada pengaruhnya dengan metode KB apa yang
cocok untuk bu Klien nantinya”.
Klien : “Baik Bu Bidan”.
Konselor :
1. (melakukan anamnesa)
 identitas (nama,alamat,usia) : ibu Nila, 21 th, tanggulangin, bapak muning,
25 th, tanggulangin
 Riwayat penyakit yang diderita : ibu Nila tidak ada riwayat penyakit, bapak
Muning mengatakan baru 1 bulan yang lalu dirawat karena IMS
 HPHT : 04 April 2023
 Riwayat kehamilan & persalinan : Hamil 39 mgg,bbl 3 kg,pb 50cm, Persalinan
normal,di Puskesmas,tidak ada riwayat perdarahan
 Riwayat KB : ibu mengatakan menggunakan kondom dan
pil
 Rencana KB yang diinginkan : Suntik DMPA
2. Menjelaskan bahwa poli KB tempatnya sangat privasi,sehingga pasien dapat
merasa nyaman , leluasa untuk bercerita dan menggali informasi tentang KB.
3. Melakukan Pemeriksaan Fisik ( ukur bb,ukur tb, ukur tensi darah), pemeriksaan
normal semua
“Baiklah bapak dan ibu, dari hasil anamnesa dan pemeriksaan pada ibu Klien. Jadi
sekarang Bu Klien dan Pak Muning dipersilahkan untuk tes laborat terlebih dahulu,
untuk memastikan bu Klien tidak hamil dan tidak beresiko terinfeksi , mengingat bapak
Muning 1 bulan yang lalu juga pernah opname Karena IMS.Juga memastikan Pak
Muning sudah tidak terinfeksi lagi. Monggo ini surat pengantar ke laborat , nanti kalau
sudah selesai bisa langsung kembali ke Poli KB”.

(15 menit kemudian,pasutri kembali ke Poli KB)

Suami : “Assalammualaiikum Bu Bidan, niki hasil laboratnya tadi”.


Konselor : “Nggih bu Klien,monggo pinarak ya, saya lihat dulu hasil laboratnya.
Dari Hasil Laboratnya semua dalam batas normal ya bu. Bapak juga sel darah
putihnya normal. Resiko infeksinya sudah normal”.
(Bidan menjelaskan menggunakan ABPK dan Roda Klop)
“Baiklah kalau begitu saya mulai menjelaskan nggih tentang berbagai macam metode
KB mulai dari pil, suntik, kondom, MAL, IUD, Implan, MOW, MOP, Sadar subur/KB
Kalender. kelebihan dan kekurangan , cara pemakaian, prosedur penggunaan, efek
samping serta efektifitas dari masing-masing Metode KB”.
“Bagaimana Bu Nila Apakah sudah jelas dan apakah masih tetap ingin KB Suntik?”.
Klien : “Iya deh Bu Bidan, sepertinya tetap suntik saja, gak ribet harus minum pil
tiap hari dan gak ribet harus masang kondom tiap mau berhubungan, juga gak
kepikiran lupa kalo sadar subur Gimana pak?”.
Suami : “Iya bu, apapun yang dipilih pokoknya yang terbaik tuk kamu, pasti tak
dukung”.
Konselor : “Baiklah bu, tapi kalau tujuannya masih ingin anak 3 atau 5 tahun lagi,
tak sarankan ikut implant atau IUD saja, yang sudah tak jelaskan tadi. Karena lebih
ekonomis, gak harus balik tiap 3 bulan untuk bayar KB suntik”.
Klien : “Takut ahh bu Bidan kalo dimasukin alat KB nya ke lengan ato ke dalam
Rahim, gak bahaya ta?”.
Suami : “Iya bu bidan , takutnya malah bahaya loh”.
Konselor : (Tetap memberikan penawaran agar pasutri bisa ikut KB MKJP)
“Mboten bahaya blas kok bapak ibu,, masing-masing jenis KB tadi ada masing-masing
kelebihan dan kekurangannya. Tapi kalau ibu tetap yakin milih suntik DMPA juga gak
papa, aman bila ibu tetap ingin dan bisa langsung dilakukan sekarang, tindakannya
gak sampe 5 menit kok. Bagaimana tetap milih suntik DMPA bu?”.
Klien : “Iya bu Bidan,, tetap saja”.
Konselor : “Karena tadi sudah saya jelaskan secara detail tentang suntik DMPA,
kelebihan kekurangan,efek samping ,efektifitasnya, pakah sudah benar-benar paham
dan dapat dimengerti bu Nila?”.
Klien :”Iya mengerti bu Bidan”.
Konselor : “Minta tolong dijelaskan kembali sesuai dengan pemahaman yang bu
Nila tangkap”.
Klien : “Nanti saya disuntik di bokong bu, nanti berat badan saya bisa nambah,
bisa mens terganggu, bisa pusing, nyeri dibekas suntikan, harus kembali sesuai
jadwal yang sudah ditentukan bu bidan”.
Konselor : “Baiklah kalau begitu, karena bu Nila sudah paham dan setuju juga puas
akan penjelasan dan pilihannya,monggo ibu tanda tangan dulu informe choice dan
inform consent ini ya. Kalau sudah selesai tanda tangan monggo naik ke kasur yang
di tempat periksa, untuk dilakukan suntiK DMPA”.
Klien : “Iya bu bidan....”.
Konselor : (Melakukan persiapan alat,obat dan diri, Melakukan tindakan antisepsis,
kemudian melakukan tindakan injeksi suntik DMPA). “Sudah selesai bu Nila
suntikannya, monggo kembali duduk ke depan tadi nggih”.

Klien : “Iya bu Bidan”.


Konselor : “Karena tindakan suntik DMPA sudah selesai, dan ini sudah saya tulis
dikartu KB nya ya bu Klien , kembali suntik tanggal 2 oktober 2023, kalau
pun telat 1 hari aja. Jangan kebanyakan lupa, ntar malah bisa kebobolan
hamil lagi. Kalau tepat waktu malah lebih bagus”.
Pasutri : “Baik Bu bidan:.
Konselor : “Di Kartu KB juga sudah ada nomer HP saya, bila sebelum tanggal
kembali ada keluhan dan dirasa tidak nyaman, monggo periksa nggih.Bisa
ke PMB saya atau ke Puskesmas lagi. Semoga KB suntik yang sudah
dipilih cocok dengan bu Klien dan tidak menimbulkan efek samping yang
tidak diinginkan. Terimaksih BU Klien dan pak Muning atas kunjungan
dan kepercayaan kepada Puskesmas Kami”.
Pasutri : “Nggih sami-sami bu BIdan. Maturnuwun nggih, kami pamit.
Assalammualaiikum bu bidan”.
Konselor : “Waalaiikumsalam”.

Observer 1 : “Demikian penampilan dari Kelompok 3, saya persilahkan Observer 2


untuk memberikan umpan balik”.

Observer 2 :

Feedback Roleplay kelompok 3:

Observer 1 :
Peran observer 1 sudah baik, sudah membacakan alur cerita dan memperkenalkan
peran masing-masing peserta roleplay.

Klien :

 Klien kooperatif, dengan menceritakan semua tentang keadaannya dan riwayat


kesehatannya, riwayat kesehatan keluarga, serta riwayat KB nya.
 Klien juga dapat menceritakan kembali apa yang telah dijelaskan oleh petugas.
Suami :

 Suami kooperatif, menceritakan dengan jujur kepada petugas tentang riwayat


kesehatannya yang mengalami IMS.

Konselor :

 Konselor tanggap, memperkenalkan diri, serta menerapkan langkah konseling


KB SATU TUJU.
 Menjaga privasi klien dengan memastikan ruangan tertutup.
 Konselor melakukan anamnesa dengan menanyakan identitas klien, HPHT,
Riwayat penyakit terdahulu dan riwayat penyakit keluarga, riwayat KB, serta
riwayat alergi obat.
 Konselor merujuk klien ke laboratorium untuk melakukan tes HIV/IMS dan PP
Test.
 Memberitahukan hasil pemeriksaan laboratorium kepada klien.
 Mengenalkan KB dengan menggunakan ABPK seperti macam-macam KB,
kekurangan dan kelebihan KB, Prosedur tindakan, serta efek samping KB.
 Dilakukan penapisan dengan menggunakan Roda Klop.
 Memastikan klien paham dengan menanyakan kembali kepada klien tenang
prosedur tindakan dan efek samping KB yang dipilih.
 Konselor sudah membantu klien dalam mengambil keputusan KB apa yang
dipilih.
 Meminta perstujuan dengan inform choice dan inform consent.
 Memberitahukan jadwal kunjungan ulang.

Observer 1 : “Terimakasih observer 2 untuk umpan baliknya, selanjutnya saya


kembalikan kepada ibu Holky untuk koreksinya”

Anda mungkin juga menyukai