Anda di halaman 1dari 22

LAMPIRAN

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS KADEMANGAN


NOMOR: 440/002/409.104.15/BLUD/2021
TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : 440/03.a/409.104.15/BLUD/2021 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS REMUNERASI PELAYANAN KESEHATAN
PPK-BLUD UPT PUSKESMAS KADEMANGAN KABUPATEN
BLITAR

REMUNERASI

Remunerasi merupakan imbalan kerja yang dapat berupa gaji, tunjangan,


honorarium, insentif kinerja dan bonus atas prestasi. Pejabat pengelola
BLUD, Dewan Pengawas, sekretaris Dewan Pengawas dan pegawai BLUD
dapat diberikan remunerasi sesuai dengan tingkat tanggungjawab dan
tuntutan profesionalisme yang diperlukan.Remunerasi bagi Dewan
Pengawas dan sekretaris Dewan Pengawas diberikan dalam bentuk
honorarium. Pembagian remunerasi mempertimbangkan prinsip
proporsionalitas, kesetaraan, kepatutan, kewajaran dan kinerja.Besaran
dan mekanisme remunerasi berupa gaji, tunjangan, honorarium, insentif
kinerja dan bonus atas prestasi bagi pejabat pengelola dan pegawai BLUD
yang berstatus Non ASN dilaksanakan sesuai dengan perjanjian kerja
dalam mekanisme kepegawaian non ASN.
Penerapan Sistem Remunerasi bertujuan :
1. meningkatkan komitmen;
2. meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat;
3. memberikan motivasi terhadap peningkatan kinerja pegawai;
4. meningkatkan kesejahteraan pegawai; dan
5. memberikan imbalan secara proporsional, adil, dan layak sesuai
dengan beban kerja, prestasi kerja, dan kedisiplinan pegawai
sehingga mampu mendorong produktivitas.
Langkah – langkah yang harus dilakukan Puskesmas BLUD dalam
menetapkan remunerasi adalah :
1. Membentuk dan menetapkan tim remunerasi Puskesmas BLUD yang
terdiri dari:
a. unsur menejemen;
b. unsur profesi;
c. unsur administrasi;
2. Tim menghitung nilai remunerasi semua SDM Puskesmas sesuai
pedoman yang berlaku;
3. Pemimpin BLUD mengesahkan perhitungan remunerasi.
Puskesmas dapat merekrut pegawai BLUD dengan mekanisme sesuai
peraturan perundangan yang berlaku dengan besaran gaji sebagai berikut :
1. Besaran gaji tenaga medis terdiri dari :
a. Dokter umum : Rp. 2.500.000,-/bulan
b. Dokter gigi : Rp. 2.000.000,- /bulan
2. Besaran gaji tenaga kesehatan non medis terdiri dari :
a. Apoteker : Rp. 2.000.000,-/bulan
b. S1 tenaga kesehatan : Rp. 1.800.000,-/bulan
c. D3 tenaga kesehatan : Rp. 1.800.000,- /bulan
3. Besaran gaji tenaga non kesehatan sebesar Rp. 1.100.000,-
4. Besaran gaji tenaga harian lepas sebesar Rp. 750.000,-/bulan.
Disamping gaji sebagaimana dimaksud diatas, pegawai BLUD Non ASN
berhak menerima insentif sesuai kemampuan Puskesmas yang ditetapkan
oleh Pemimpin BLUD.

I. Remunerasi Kapitasi

Indikator penilaian remunerasi meliputi :


1. pengalaman dan masa kerja;
2. ketrampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku;
3. resiko kerja;
4. tingkat kegawatdaruratan;
5. jabatan ; dan
6. hasil/capaian kinerja.

Anggaran remunerasi setinggi-tingginya 60% dari pendapatan


Puskesmas terlebih dahulu diperuntukkan gaji pegawai BLUD Non
ASN sebagaimana di atas, yang selanjutnya didistribusikan sebagai
berikut :
a. 15 % (lima belas persen) dialokasikan untuk insentif
manajemen;
b. 75 % (tujuh puluh lima persen) untuk insentif pegawai
didasarkan atas penilaian kinerja pegawai dalam kontribusinya
untuk memberikan pelayanan UKP, UKM, dan manajerial; dan
c. 10% ( sepuluh persen ) dialokasikan untuk pemberian
penghargaan/bonus/insentif kesejahteraan pegawai .
A. Insentif manajemen BLUD diperuntukkan bagi:
a. Kepala Puskesmas selaku Pemimpin BLUD dan Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) 25% (dua puluh lima persen);
b. Kepala Tata Usaha selaku Pejabat Penatausahaan Keuangan
20% (dua puluh persen);
c. Pejabat Teknis Kegiatan mendapat 10% (sepuluh persen);
d. Bendahara Puskesmas yang terdiri dari Bendahara
Penerimaan 10% (sepuluh persen) dan Bendahara
Pengeluaran 15% (lima belas persen) ;
e. Satuan Pengawas Internal 20% (dua puluh persen) yang
dibagi kepada anggota.

B. Insentif pegawai BLUD diperuntukkan bagi semua pegawai


BLUD dengan indikator sebagai berikut :
1. pengalaman dan masa kerja;
2. ketrampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku;
3. resiko kerja;
4. tingkat kegawatdaruratan;
5. jabatan yang disandang; dan
6. hasil/capaian kinerja.

1.1 Pengalaman Dan Masa Kerja


Pengalaman dan masa kerja dihitung sesuai masa kerja
yang tercantum dalam surat resmi kepegawaian (dalam
hitungan tahun) diberi poin sebagai berikut:
a. Kurang dari 5 (lima) tahun, diberi poin 1 (satu);
b. 5 (lima ) tahun sampaidengan 10 (sepuluh) tahun,
diberi poin 5 (lima);
c. 11 (sebelas) tahun sampai dengan 15 (lima belas)
tahun, diberi poin 10 (sepuluh);
d. 16 (enambelas) tahun sampai dengan 20 (duapuluh)
tahun, diberi poin 15 (lima belas);
e. 21 (duapuluhsatu) tahun sampai dengan 25
(duapuluh lima) tahun, diberi poin 20 (duapuluh); dan
f. Lebih dari 25 (duapuluhlima) tahun, diberi poin 25
(duapuluh lima).
1.2 Ketrampilan, Ilmu Pengetahuan
Variabel jenis ketrampilan, ilmu pengetahuan diberi poin
bagai berikut:
a. tenaga medis, diberi nilai 150 (seratus lima puluh);
b. tenaga apoteker atau tenaga profesi keperawatan
(Ners), diberi nilai 100 (seratus);
c. tenaga kesehatan paling rendah S1/D4, diberi nilai 80
(delapan puluh);
d. tenaga kesehatan D3, diberi nilai 60 (enam puluh);
e. tenaga non kesehatan paling rendah D3, atau asisten
tenaga kesehatan, diberi nilai 50(lima puluh); dan non
kesehatan di bawah D3, diberi nilai 25 (duapuluh
lima).
1.3 Perilaku

Variabel perilaku dihitung berdasarkan prosentase


tingkat kehadiran sebagai faktor pengali dalam
penghitungan remunerasi.

Tingkat kehadiran dinilai sebagai berikut:


a. hadir setiap hari kerja, diberi nilai 1 (satu) poin per
hari.
b. terlambat hadir atau pulang sebelum waktunya
diakumulasi sampai dengan 7 (tujuh) jam, dikurangi
1(satu) poin.
c. ketidakhadiran karena sakit paling banyak 3 (tiga)
hari kerja tetap diberikan nilai sebagaimana
dimaksud pada huruf a.
d. ketidakhadiran karena sakit lebih dari 3 hari, maka
hari ke 4 dan seterusnya selama tidak hadir tidak
mendapat poin .
e. ketidakhadiran karena melaksanakan tugas tetap
diberikan nilai sebagaimana huruf a.
f. ketidakhadiran karena melaksanakan tugas lebih
dari 3 hari, maka hari ke 4 dan seterusnya selama
tidak hadir tidak mendapat poin .
g. ketidakhadiran karena cuti dan atau ijin tidak
mendapat poin nilai harian selama cuti dan atau ijin.
1.4 Resiko Kerja
Variabel resiko kerja diberi poin bagai berikut:
a. Resiko tinggi : petugas yang berisiko terpapar
penyakit dari pasien. Paparan bisa berupa darah
atau cairan tubuh, droplet infeksius, bersinggungan
dengan mukosa tubuh. Petugas diberi tambahan
poin nilai 10.
b. Resiko rendah : petugas yang tidak berisiko terpapar
penyakit dari pasien. Petugas tidak diberi tambahan
poin nilai.

1.5 Tingkat Kegawatdaruratan


Variabel tingkat kegawatdaruratan diberi poin bagai
berikut:
a. Petugas yang bekerja di unit Gawat Darurat atau
sejenis diberi tambahan poin nilai 10;

b. Petugas yang bekerja di unit PONED atau sejenis


diberi tambahan poin nilai 10.

1.6 Jabatan
Variabel jabatan diberi poin sebagai berikut:
a. Pemimpin BLUD diberi tambahan poin nilai 100:
b. Pejabat Penatausahaan keuangan diberi tambahan
poin nilai 50:
c. Bendahara pengeluaran diberi tambahan poin nilai
40;
d. Penanggung jawab program dan atau yang setara
diberi tambahan nilai 30;
e. Pejabat pelaksana teknis kegiatan diberi tambahan
nilai 20;
f. Bendahara barang diberi tambahan nilai 15;
g. Bendahara penerimaan diberi tambahan nilai 15;
h. Koordinator pelayanan dan atau yang setara diberi
tambahan nilai maksimal 10 sesuai beban kerjanya;
i. Jabatan administrasi yang belum mendapat honor
dari pemerintah daerah diberi tambahan poin nilai
maksimal 10 (sepuluh) sesuai beban kerjanya.
1.7 Hasil/Capaian Kinerja
Variabel hasil/capaian kinerja diberi poin bagai berikut:
a. Petugas mengumpulkan laporan tepat waktu
(sebelum tanggal 5 bulan berikutnya) diberi nilai
100%;
b. Petugas yang mengumpulkan laporan tidak tepat
waktu (lebih dari tanggal 5 bulan berikutnya) diberi
nilai 80%;
c. Petugas yang tidak mengumpulkan laporan sesuai
peraturan yang berlaku diberi nilai 1%.

Penyerapan remunerasi Puskesmas didasarkan dari nilai KBKP rata


rata tiga bulan sesuai feed back BPJS untuk tiga bulan kemudian
sebagai berikut :

a. Nilai KBKP 100% aman : remunerasi 100% ( dari 60%


pendapatan kapitasi )
b. Nilai KBKP 95% aman : remunerasi 95% ( dari 60%
pendapatan kapitasi )
c. Nilai KBKP 92% aman : remunerasi 92% ( dari 60%
pendapatan kapitasi )

C. Penghargaan/bonus/insentif kesejahteraan
Penghargaan/bonus/insentif kesejahteraan pegawai dapat
berupa :
1. Finansial;
2. Kesempatan untuk mengikuti pelatihan/seminar/ lokakarya
yang didanai Puskesmas;
3. Pengembangan karir.

Penghargaan/bonus/insentif kesejahteraan pegawai yaitu


imbalan kerja yang bersifat tambahan pendapatan diluar gaji,
tunjangan tetap dan instensif atas prestasi kerja yang dapat diberikan
1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun anggaran. Prestasi kerja yang
dimaksudadalah pencapaian indikator kinerja Puskesmas.
Indikator kinerja Puskesmas sebagaiman dimaksud di atas
ditetapkan oleh pemimpin BLUD. Pegawai yang mampu memenuhi
target Indicator kinerja sebagaimana yang dimaksud, berhak
mendapatkan bonus atas prestasi kerja. Penetapan pegawai dan
besaran bonus ditetapkan oleh keputusan pemimpin BLUD.

CARA PENGHITUNGAN REMUNERASI KAPITASI


Penghitungan remunerasi dari penerimaan kapitasi sebagai berikut :
I. Remunerasi dari dana kapitasi sebagai berikut :
a. 60% kapitasi X KBKP = jumlah remunerasi

b. jumlah remunerasi – honor pegawai BLUD Non PNS = insentif yang


dibagi

II. Pembagian insentif menggunakan penilaian sebagai berikut:

a. Insentif manajemen dengan rumus:

15 % x insentif yang dibagi (romawi I huruf b) = insentif manajemen

b. Insentif pegawai dengan rumus :

75 % x insentif yang dibagi( romawi I huruf b) = insentifpegawai

c. Setiap pegawai menerima insentif pegawai dengan rumus :

{(Poin Pengalaman dan masa kerja + Poin Ketrampilan dan ilmu pengetahuan + Poin
Resiko kerja + Poin Tingkat kegawatdaruratan + Poin Jabatan ) x hasil Perilaku x
hasil capaian kinerja} / jumlah total poinxinsentifpegawai (romawi II huruf b)

d. Penghargaan/bonus/ insentif kesejahteraan pegawai dengan


rumus :

10 % x insentif yang dibagi (romawi I huruf b) = besar penghargaan/bonus/


insentifkesejahteraantersedia

e. Penghargaan/bonus/ insentif kesejahteraan pegawai secara


individu menggunakan rumus sebagai berikut:

total nilai individu (Perilaku + Capaian Kinerja) x penghargaan/bonus/ insentif kesejahteraan


Total nilai seluruh SDM
Besaran remunerasi dihitung oleh tim remunerasi dan disahkan oleh
pemimpin BLUD.

II. REMUNERASI NON KAPITASI


Remunerasi Non kapitasi bersumber dari pendapatan non kapitasi.
Besarnya remunerasi non kapitasi 60% dari pendapatan non kapitasi
masing masing unit penghasil. Remunerasi non kapitasi harus
memperhatikan indikator sebagai berikut :
1. pengalaman dan masa kerja;
2. ketrampilan, ilmu pengetahuan;
3. perilaku;
4. resiko kerja;
5. tingkat kegawatdaruratan;
6. jabatan ;
7. hasil/capaian kinerja; dan
8. Status kepegawaian

Petugas yang mengalami mutasi tetap mendapatkan remunerasi


non kapitasi pada masa klaim sesuai peraturan yang berlaku.
Remunerasi non kapitasi dibagi dalam 4 kelompok unit penghasil,
yaitu:
1. Remunerasi non kapitasi Rawat Inap.
Adalah remunerasi yang berasal dari dana hasil klaim pelayanan
rawat inap tingkat pertama (RITP) non kapitasi BPJS Kesehatan dan
pendapatan retribusi rawat inap
2. Remunerasi non kapitasi Kesehatan Ibu dan Anak.
Adalah remunerasi yang berasal dari dana hasil klaim pelayanan
persalinan, ANC, PNC, dan Pelayanan KB non kapitasi BPJS
Kesehatan dan pendapatan retribusi persalinan, ANC, PNC dan
pelayanan KB.
3. Remunerasi non kapitasi Rawat Jalan.
Adalah remunerasi yang berasal dari dana hasil pelayanan kesehatan
yang dikenai perbub tarif BLUD Rawat Jalan.

4. Remunerasi Non Kapitasi Rujukan dan Ambulans


Adalah remunerasi yang berasal dari dana hasil pelayanan rujukan
dan ambulans dari klaim BPJS dan tarif yang dikenai perbup BLUD.
5. Remunerasi Pembimbing Mahasiswa PKL
Adalah remunerasi yang berasal dari dana hasil bimbingan
Mahasiswa PKL. Kepala Puskesmas dan Pembimbing Mahasiswa
mendapatkan 60% dari penerimaan.

CARA PENGHITUNGAN REMUNERASI NON KAPITASI


Penghitungan remunerasi non kapitasi dari penerimaan non kapitasi
sebagai berikut :
1. Remunerasi non kapitasi rawat inap diperuntukkan bagi semua
pegawai BLUD dengan indikator sebagai berikut :
1. pengalaman dan masa kerja;
2. ketrampilan, ilmu pengetahuan;
3. perilaku;
4. resiko kerja;
5. tingkat kegawatdaruratan;
6. jabatan yang disandang;
7. hasil/capaian kinerja; dan
8. Status Kepegawaian

1.1 Pengalaman Dan Masa Kerja


Pengalaman dan masa kerja dihitung sesuai masa kerja yang
tercantum dalam surat resmi kepegawaian (dalam hitungan
tahun) diberi poin sebagai berikut:
a. Kurang dari 5 (lima) tahun, diberi poin 1 (satu);
b. 5 (lima ) tahun sampaidengan 10 (sepuluh) tahun, diberi
poin 5 (lima);
c. 11 (sebelas) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun,
diberi poin 10 (sepuluh);
d. 16 (enambelas) tahun sampai dengan 20 (duapuluh)
tahun, diberi poin 15 (lima belas);
e. 21 (duapuluhsatu) tahun sampai dengan 25 (duapuluh
lima) tahun, diberi poin 20 (duapuluh); dan
f. Lebih dari 25 (duapuluhlima) tahun, diberi poin 25
(duapuluh lima).
1.2 Keterampilan, Ilmu Pengetahuan
Variabel jenis ketrampilan, ilmu pengetahuan diberi poin bagai
berikut:
a. tenaga medis, diberi nilai 150 (seratus lima puluh);
b. tenaga apoteker atau tenaga profesi keperawatan (Ners),
diberi nilai 100 (seratus);
c. tenaga kesehatan paling rendah S1/D4, diberi nilai 80
(delapan puluh);
d. tenaga kesehatan D3, diberi nilai 60 (enam puluh);
e. tenaga non kesehatan paling rendah D3, atau asisten
tenaga kesehatan, diberi nilai 50(lima puluh); dan non
kesehatan di bawah D3, diberi nilai 25 (duapuluh lima).

1.3 Perilaku
Variabel perilaku dihitung berdasarkan prosentase tingkat
kehadiran sebagai faktor pengali dalam penghitungan
remunerasi.
Tingkat kehadiran dinilai sebagai berikut:
a. Setiap pegawai harus hadir sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan.
b. terlambat hadir atau pulang sebelum waktunya
diakumulasi sampai dengan 7 (tujuh) jam, dikurangi
1(satu) poin.
c. ketidakhadiran karena sakit (bukan sakit kronis /
membutuhkan waktu perawatan yang lama) atau karena
sebab yang lain tetap diberikan poin hadir dan harus
berkoordinasi dengan penanggung jawab UKP.
d. ketidakhadiran karena sakitatau karena sebab yang
lainyang tidak berkoordinasi dengan penanggung jawab
UKP akan dikurangi kehadirannya sebesar 25% (7 hari )
untuk setiap 1 kali jadwal piket yang telah ditentukan.
e. Koordinasi dengan penanggung jawab UKP yang dimaksud
diatas adalah penggantan hari kerja / jadwal piket sesuai
dengan jumlah hari ketidak hadiran.
f. ketidakhadiran karena cuti akan dikurangi kehadirannya
sesuai dengan jumlah hari cuti pegawai yang
bersangkutan.
g. Perhitungan jumlah hari kerja disesuaikan dengan jumlah
hari pada bulan bersangkutan dan setiap pegawai yang
selalu hadir sesuai jadwal piket yang telah ditentukan
akan diberikan poin kehadiran penuh (100)

1.4 Resiko Kerja


Variabel resiko kerja diberi poin bagai berikut:
a. Resiko tinggi : petugas yang berisiko terpapar penyakit
dari pasien. Paparan bisa berupa darah atau cairan
tubuh, droplet infeksius, bersinggungan dengan mukosa
tubuh. Petugas diberi tambahan poin nilai 10.
b. Resiko rendah : petugas yang tidak berisiko terpapar
penyakit dari pasien. Petugas tidak diberi tambahan poin
nilai.

1.5 Tingkat Kegawatdaruratan


Variabel tingkat kegawatdaruratan diberi poin bagai berikut:
a. Petugas yang bekerja di unit Gawat Darurat atau sejenis
diberi tambahan poin nilai 10;
b. Petugas yang bekerja di unit PONED atau sejenis diberi
tambahan poin nilai 5;

1.6 Jabatan
Variabel jabatan diberi poin sebagai berikut:
a. Dokter Umum diberi tambahan poin nilai 40 ;
b. Dokter Gigi diberi tambahan poin nilai 15;
c. Perawat diberi tambahan poin nilai 20;
d. Perawat yang bertugas di ruang Rawat Inap diberi
tambahan poin nilai 10;
e. Apoteker diberi tambahan poin nilai 20 ;
f. Analis Laboratorium diberi tambahan poin nilai 20;
g. Petugas Gizi rawat inap diberi tambahan poin nilai 20;
h. Petugas Rekam Medis diberi tambahan poin nilai 15;
i. Pimpinan BLUD diberi tambahan poin nilai 10;
j. Bidan diberi tambahan nilai 5;
k. Bendahara pengeluaran & penerimaan BLUD di beri
tambahan poin nilai 10;
l. Kepala Tata Usaha di beri tambahan poin nilai 5;
m. Petugas Penanggungjawab Ruangan Rawat Inap diberi
tambahan poin nilai 5;
n. Petugas klaim Non Kapitasi diberi tambahan poin nilai 5;
o. Koordinator Klaim Non Kapitasi diberi tambahan poin
nilai 5;
p. Kasir pembantu bendahara penerimaan diberi tambahan
poin nilai 5;
q. Tenaga kesehatan lain dan staf yang lain diberi tambahan
poin nilai5;

1.7 Hasil/Capaian Kinerja


Variabel hasil/capaian kinerja diberi poin sebagai berikut:
a. Petugas membuat laporan baik di buku laporan atau di
Rekam medis sesuai jadwal piket diberi nilai 100%;
b. Petugas yang tidak membuat laporan baik di buku
laporan atau di Rekam medis sesuai jadwal piket sesuai
peraturan yang berlaku diberi nilai 1%.

1.8 Status Kepegawaian


Variabel status kepegawaian diberi poin sebagai berikut:
a. Pegawai dengan status ASN diberi tambahan poin nilai
10;
b. Pegawai dengan status PTT diberi tambahan poin nilai 8;
c. Pegawai dengan status K2 diberi tambahan poin nilai 5;
d. Pegawai dengan status Kontrak diberi tambahan poin
nilai 3;
Remunerasi non kapitasi rawat inap :
a. Insentif yang dibagi
non kapitasi rawat inap X 60% = jumlah remunerasi
= insentif yang dibagi

b. Pembagian insentif setiap pegawai menggunakan


penilaian sebagai berikut:

{(Poin Pengalaman dan masa kerja + Poin Ketrampilan dan ilmu pengetahuan +
Poin Resiko kerja + Poin Tingkat kegawatdaruratan + Poin Jabatan + Poin Status
Kepegawaian ) x hasil Perilaku x hasil capaian kinerja} / jumlah total
poinxinsentifpegawai (romawi I huruf a)

2. Remunerasi non kapitasi Kesehatan Ibu dan Anak:


Remunerasi non kapitasi Kesehatan Ibu dan Anak diperuntukkan
bagi semua pegawai BLUD dengan indikator sebagai berikut :
1. pengalaman dan masa kerja;
2. ketrampilan, ilmu pengetahuan;
3. perilaku;
4. resiko kerja;
5. tingkat kegawatdaruratan;
6. jabatan yang disandang;
7. hasil/capaian kinerja; dan
8. Status Kepegawaian

II.1 Pengalaman Dan Masa Kerja


Pengalaman dan masa kerja dihitung sesuai masa kerja yang
tercantum dalam surat resmi kepegawaian (dalam hitungan
tahun) diberi poin sebagai berikut:
a. Kurang dari 5 (lima) tahun, diberi poin 1 (satu);
b. 5 (lima ) tahun sampaidengan 10 (sepuluh) tahun, diberi
poin 5 (lima);
c. 11 (sebelas) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun,
diberi poin 10 (sepuluh);
d. 16 (enambelas) tahun sampai dengan 20 (duapuluh)
tahun, diberi poin 15 (lima belas);
e. 21 (duapuluhsatu) tahun sampai dengan 25 (duapuluh
lima) tahun, diberi poin 20 (duapuluh); dan
f. Lebih dari 25 (duapuluhlima) tahun, diberi poin 25
(duapuluh lima).

II.2 Keterampilan, Ilmu Pengetahuan


Variabel jenis ketrampilan, ilmu pengetahuan diberi poin
bagai berikut:
a. tenaga medis, diberi nilai 150 (seratus lima puluh);
b. tenaga apoteker atau tenaga profesi keperawatan (Ners),
diberi nilai 100 (seratus);
c. tenaga kesehatan paling rendah S1/D4, diberi nilai 80
(delapan puluh);
d. tenaga kesehatan D3, diberi nilai 60 (enam puluh);
e. tenaga non kesehatan paling rendah D3, atau asisten
tenaga kesehatan, diberi nilai 50(lima puluh); dan non
kesehatan di bawah D3, diberi nilai 25 (duapuluh lima).

II.3 Perilaku
Variabel perilaku dihitung berdasarkan prosentase tingkat
kehadiran sebagai faktor pengali dalam penghitungan
remunerasi.
Tingkat kehadiran dinilai sebagai berikut:
a. Setiap pegawai harus hadir sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan.
b. terlambat hadir atau pulang sebelum waktunya
diakumulasi sampai dengan 7 (tujuh) jam, dikurangi
1(satu) poin.
c. ketidakhadiran karena sakit (bukan sakit kronis /
membutuhkan waktu perawatan yang lama) atau karena
sebab yang lain tetap diberikan poin hadir dan harus
berkoordinasi dengan penanggung jawab UKP.
d. ketidakhadiran karena sakitatau karena sebab yang
lainyang tidak berkoordinasi dengan penanggung jawab
UKP akan dikurangi kehadirannya sebesar 25% (7 hari )
untuk setiap 1 kali jadwal piket yang telah ditentukan.
e. Koordinasi dengan penanggung jawab UKP yang
dimaksud diatas adalah penggantan hari kerja / jadwal
piket sesuai dengan jumlah hari ketidak hadiran.
f. ketidakhadiran karena cuti akan dikurangi kehadirannya
sesuai dengan jumlah hari cuti pegawai yang
bersangkutan.
g. Perhitungan jumlah hari kerja disesuaikan dengan
jumlah hari pada bulan bersangkutan dan setiap
pegawai yang selalu hadir sesuai jadwal piket yang telah
ditentukan akan diberikan poin kehadiran penuh (100%)

II.4 Resiko Kerja


Variabel resiko kerja diberi poin bagai berikut:
a. Resiko tinggi : petugas yang berisiko terpapar penyakit
dari pasien. Paparan bisa berupa darah atau cairan
tubuh, droplet infeksius, bersinggungan dengan mukosa
tubuh. Petugas diberi tambahan poin nilai 10.
b. Resiko rendah : petugas yang tidak berisiko terpapar
penyakit dari pasien. Petugas tidak diberi tambahan poin
nilai.

II.5 Tingkat Kegawatdaruratan


Variabel tingkat kegawatdaruratan diberi poin bagai berikut:
a. Petugas yang bekerja di unit Gawat Darurat atau sejenis
diberi tambahan poin nilai 5;
b. Petugas yang bekerja di unit PONED atau sejenis diberi
tambahan poin nilai 10.

II.6 Jabatan
Variabel jabatan diberi poin sebagai berikut:
a. Dokter Umum diberi tambahan poin nilai 40 ;
b. Dokter Gigi diberi tambahan poin nilai 15 ;
c. Bidan diberi tambahan poin nilai 35 ;
d. Pimpinan BLUD diberi tambahan poin nilai 10;
e. Apoteker, Analis Kesehatan, Rekam Medis, dan
Nutrisionis diberi tambahan poin nilai 10;
f. Petugas Penanggungjawab PONED diberi tambahan poin
10;
g. Kepala Tata Usaha diberi tambahan poin nilai 5;
h. Bendahara Pengeluaran & Penerimaan BLUD diberi
tambahan poin nilai 5;
i. Petugas Klaim Non Kapitasi diberi tambahan poin nilai 5;
j. Koordinator Klaim Non Kapitasi diberi tambahan poin
nilai 5;
k. Tenaga Kesehatan lainnyadiberi tambahan poin nilai 5;
l. Kasir pembantu bendahara penerimaan diberi tambahan
poin nilai 3;
m. Jabatan atau jenis tenaga yang lain mendapatkan
tambahan poin jabatan 3;

II.7 Hasil/Capaian Kinerja


Variabel hasil/capaian kinerja diberi poin bagai berikut:
a. Petugas membuat laporan baik di buku laporan atau di
Rekam medis sesuai jadwal piket diberi nilai 100%;
b. Petugas yang tidak membuat laporan baik di buku
laporan atau di Rekam medis sesuai jadwal piket sesuai
peraturan yang berlaku diberi nilai 1%.

II.8 Status Kepegawaian


Variabel status kepegawaian diberi poin sebagai berikut:
a. Pegawai dengan status ASN diberi tambahan poin nilai
10;
b. Pegawai dengan status PTT diberi tambahan poin nilai 8;
c. Pegawai dengan status K2 diberi tambahan poin nilai 5;
d. Pegawai dengan status Kontrak diberi tambahan poin
nilai 3;

Remunerasi non kapitasi rawat inap :


a. Insentif yang dibagi

non kapitasi Kesehatan Ibu dan Anak X 60% = jumlah insentif yang
dibagi
= insentif yang dibagi
Keterangan : Jumlah besaran insentif yang dibagi untuk
persalinan menyesuaikan jumlah nominal klaim dari BPJS
b. Insentif yang dibagi dalam perhitungan pembagian

non kapitasi Kesehatan Ibu dan Anak X 60% - total insentif klaim
individu = jumlah insentif yang dibagi dalam perhitungan pembagian
= insentif yang dibagi

c. Insentif klaim individu

Insentif klaim individu = jumlah persalinan wilayah (individu) yang


diklaimkan dan dibayarkan x 60%
= insentif yang dibagi

Insentif KepalaPuskesmas dan DokterUmum = jumlah insentif individu


(persalinan) x 10%
= insentif yang dibagi

d. Pembagian insentif setiap pegawai menggunakan


penilaian sebagai berikut:

{(Poin Pengalaman dan masa kerja + Poin Ketrampilan dan ilmu pengetahuan +
Poin Resiko kerja + Poin Tingkat kegawatdaruratan + Poin Jabatan + Poin Status
Kepegawaian ) x hasil Perilaku x hasil capaian kinerja} / jumlah total

poinxjumlah insentif yang dibagi dalam perhitungan pembagian (romawi II huruf


b) = insentif klaim individu

3. Remunerasinon kapitasi Rawat Jalan


Remunerasi non kapitasi Rawat Jalan diperuntukkan bagi semua
pegawai BLUD dengan indikator sebagai berikut :
1. pengalaman dan masa kerja;
2. ketrampilan, ilmu pengetahuan;
3. perilaku;
4. resiko kerja;
5. tingkat kegawatdaruratan;
6. jabatan yang disandang;
7. hasil/capaian kinerja; dan
8. Status Kepegawaian
3.1 Pengalaman Dan Masa Kerja
Pengalaman dan masa kerja dihitung sesuai masa kerja yang
tercantum dalam surat resmi kepegawaian (dalam hitungan
tahun) diberi poin sebagai berikut:
a. Kurang dari 5 (lima) tahun, diberi poin 1 (satu);
b. 5 (lima ) tahun sampaidengan 10 (sepuluh) tahun, diberi
poin 5 (lima);
c. 11 (sebelas) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun,
diberi poin 10 (sepuluh);
d. 16 (enambelas) tahun sampai dengan 20 (duapuluh) tahun,
diberi poin 15 (lima belas);
e. 21 (duapuluhsatu) tahun sampai dengan 25 (duapuluh
lima) tahun, diberi poin 20 (duapuluh); dan
f. Lebih dari 25 (duapuluhlima) tahun, diberi poin 25
(duapuluh lima).

3.2 Keterampilan, Ilmu Pengetahuan


Variabel jenis ketrampilan, ilmu pengetahuan diberi poin bagai
berikut:
a. tenaga medis, diberi nilai 150 (seratus lima puluh);
b. tenaga apoteker atau tenaga profesi keperawatan (Ners),
diberi nilai 100 (seratus);
c. tenaga kesehatan paling rendah S1/D4, diberi nilai 80
(delapan puluh);
d. tenaga kesehatan D3, diberi nilai 60 (enam puluh);
e. tenaga non kesehatan paling rendah D3, atau asisten
tenaga kesehatan, diberi nilai 50(lima puluh); dan non
kesehatan di bawah D3, diberi nilai 25 (duapuluh lima).

3.3 Perilaku
Variabel perilaku dihitung berdasarkan prosentase tingkat
kehadiran sebagai faktor pengali dalam penghitungan
remunerasi.
Tingkat kehadiran dinilai sebagai berikut:
a. hadir setiap hari kerja, diberi nilai 1 (satu) poin per hari.
b. terlambat hadir atau pulang sebelum waktunya
diakumulasi sampai dengan 7 (tujuh) jam, dikurangi
1(satu) poin.
c. ketidakhadiran karena sakit paling banyak 3 (tiga) hari
kerja tetap diberikan nilai sebagaimana dimaksud pada
huruf a.
d. ketidakhadiran karena sakit lebih dari 3 hari, maka hari ke
4 dan seterusnya selama tidak hadir tidak mendapat poin .
e. ketidakhadiran karena melaksanakan tugas tetap
diberikan nilai sebagaimana huruf a.
f. ketidakhadiran karena melaksanakan tugas lebih dari 3
hari, maka hari ke 4 dan seterusnya selama tidak hadir
tidak mendapat poin .
g. ketidakhadiran karena cuti dan atau ijin tidak mendapat
poin nilai harian selama cuti dan atau ijin.

3.4 Resiko Kerja


Variabel resiko kerja diberi poin bagai berikut:
a. Resiko tinggi : petugas yang berisiko terpapar penyakit dari
pasien. Paparan bisa berupa darah atau cairan tubuh,
droplet infeksius, bersinggungan dengan mukosa tubuh.
Petugas diberi tambahan poin nilai 10.
b. Resiko rendah : petugas yang tidak berisiko terpapar
penyakit dari pasien. Petugas tidak diberi tambahan poin
nilai.

3.5 Tingkat Kegawatdaruratan


Variabel tingkat kegawatdaruratan(Unit pelayanan) diberi poin
bagai berikut:
a. Petugas yang melaksanakan tugas di unit pelayanan
mendapatkan tambahan poin nilai 10;
b. Petugas yang melaksanakan tugas di wilayah
mendapatkan tambahan poin nilai 5;
c. Petugas yang melaksanakan kegiatan administrasi
mendaptkan tambahan poin nilai 3;
d. Petugas yang melaksanakan kegiatan non pelayanan dan
non administrasi mendaptkan tambahan poin nilai 1.
3.6 Jabatan
Variabel jabatan diberi poin sebagai berikut:
a. Pemimpin BLUD diberi tambahan poin nilai 30;
b. Dokter (Umum / Gigi) diberi tambahan poin nilai 20;
c. Pejabat keuangan diberi tambahan poin nilai 15;
d. Bendahara penerimaan diberi tambahan poin nilai 15;
e. Bendahara pengeluaran diberi tambahan poin nilai 10;
f. Kasir bendahara penerimaan di beri tambahan poin nilai
5;
g. Petugas yang terlibat langsung di unit pelayanan yang
berkontribusi dalam setoran retribusi mendapatkan
tambahan poin nilai 5 ditambahkan dengan poin sesuai
prosentase dari setoran retribusi;
- Nilai prosentase 0,1% - 5% diberi tambahan poin 1
- Nilai prosentase 5,1% - 10% diberi tambahan poin 2
- Nilai prosentase 10,1% - 15% diberi tambahan poin 3
- Nilai prosentase 15,1% - 20% diberi tambahan poin 4
- Nilai prosentase 20,1% - 25% diberi tambahan poin 5
- Nilai prosentase 25,1% - 30% diberi tambahan poin 6
- Nilai prosentase 30,1% - 35% diberi tambahan poin 7
- Nilai prosentase > 35,1% diberi tambahan poin 8
h. Petugas yang melaksanakan tugas di wilayah diberi
tambahan poin nilaisesuai prosentasi kontribusi
pendapatan terhadap total pendapatan dan ditambah poin
nilai sebagai berikut:
- Setoran Rp. 5.000 – Rp. 50.000 diberi tambahan poin
nilai 1;
- Setoran Rp. 51.000 – Rp. 100.000 diberi tambahan
poin nilai 2;
- Setoran Rp. 101.000 – Rp. 150.000 diberi tambahan
poin nilai 3;
- Setoran Rp. 151.000 – Rp. 200.000 diberi tambahan
poin nilai 4;
- Setoran > Rp. 201.000 diberi tambahan poin nilai 5;
i. Petugas yang tidak memberikan pelayanan langsung
mendapatkan tambahan poin nilai 1
3.7 Hasil/Capaian Kinerja
Variabel hasil/capaian kinerja diberi poin bagai berikut:
a. Petugas mengumpulkan laporan tepat waktu (sebelum
tanggal 5 bulan berikutnya) diberi nilai 100%;
b. Petugas yang mengumpulkan laporan tidak tepat waktu
(lebih dari tanggal 5 bulan berikutnya) diberi nilai 80%;
c. Petugas yang tidak mengumpulkan laporan sesuai
peraturan yang berlaku diberi nilai 1

3.8 Status Kepegawaian


Variabel status kepegawaian diberi poin sebagai berikut:
a. Pegawai dengan status ASN diberi tambahan poin nilai 10;
b. Pegawai dengan status PTT diberi tambahan poin nilai 8;
c. Pegawai dengan status K2 diberi tambahan poin nilai 5;
d. Pegawai dengan status Kontrak diberi tambahan poin nilai
3;
Remunerasi non kapitasi Rawat Jalan:
a. Insentif yang dibagi
non kapitasi Rawat Jalan X 60% = insentif yang dibagi

b. Pembagian insentif setiap pegawai menggunakan penilaian


sebagai berikut:

{(Poin Pengalaman dan masa kerja + Poin Ketrampilan dan ilmu pengetahuan +
Poin Resiko kerja + Poin Tingkat kegawatdaruratan + Poin Jabatan + Poin Status
Kepegawaian) x hasil Perilaku x hasil capaian kinerja} / jumlah total
poinxinsentifpegawai (romawi III huruf a)
4. Remunerasi Rujukan dan Ambulans
Remunerasi Rujukan dan Ambulans diperuntukkan pengemudi
ambulans dan petugas perujuk
a. Insentif yang dibagi

Penerimaan rujukan & ambulans X 60% = insentif yang diterimakan

b. Insentif yang diterimakan


Pengemudi = 40% dari Insentif yang diterimakan
Petugas Perujuk = 60% dari Insentif yang diterimakan

5. RemunerasiPembimbing Mahasiswa PKL


Remunerasi Pembimbing Mahasiswa PKL diperuntukkan
pembimbing mahasiswa PKL sesuai SK penunjukan pembimbing
oleh Kepala Puskesmas :
a. Insentif yang dibagi
Penerimaanbimbinganmahasiswa PKL X 60% = insentif yang diterimakan

Besaran remunerasi dihitung oleh tim remunerasi dan disahkan oleh


pemimpin BLUD.

KEPALA UPT PUSKESMAS KADEMANGAN

drg. ANGGIT DITYA PUTRANTO


Pembina
NIP.19820309 200903 1 020

Anda mungkin juga menyukai