Anda di halaman 1dari 13

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KABUPATEN ..
NOMOR : ..
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS PEMBAGIAN JASA PELAYANAN
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
....
Menimbang:
a. xxxxxxxxxxxxxx
b. xxxxxxxxxxxxxx
Mengingat:
1.
xxxxxxxxx
2.

xxxxxxxxx

3.

xxxxxxxxx

4.

dst.
MEMUTUSKAN :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

1.
a.
b.
2.

Menetapkan :
KESATU:
Sumber-sumber pendapatan yang ditetapkan sebagai input jasa pelayanan, meliputi :
Jasa pelayanan medik;
Jasa pelayanan perawat;
Jasa pelayanan bidan;
Jasa pelayanan penunjang medik;
Jasa pelayanan farmasi dan keuntungan farmasi;
Jasa pelayanan pengujian kesehatan (KIR) dan visum;
Jasa pendidikan dan pelatihan (Diklat);
Jasa pelayanan berdasarkan paket tindakan, paket diagnosis; dan
jasa pelayanan lainnya.
KEDUA:
Pembagian jasa pelayanan, memperhatikan :
Kelompok atau perorangan penerima jasa pelayanan;
Prosentase pembagian jasa langsung maupun tidak langsung;
Bobot pendapatan berdasarkan presentase alokasi langsung;
Kebijakan dan Kesetaraan dan perimbangan bobot;
Jumlah penilaian indeks poin;
Faktor penambahan dan faktor pengurangan nilai indeks poin;
Jumlah dan total jasa Pelayanan serta prosentase kebersamaan;
Penetapan nilai bobot 1 (satu) dan bobot tertinggi serta peruntukannya;
9. analisis beban kerja.
KETIGA:
Persentase induk pembagian jasa pelayanan ditetapkan sebagai berikut:
Persentase induk remunerasi jasa :
15% untuk pembagian menggunakan indeks poin;
85% untuk pembagian menggunakan bobot pendapatan dan presentase alokasi langsung.
Persentase induk dari klaim jaminan asuransi non BPJS :

a.
b.
3.
a.
b.
4.
a.
b.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.

60% dari total klaim tertanggung untuk biaya operasional non remunerasi jasa pelayanan;
44% dari total klaim tertanggung untuk remunerasi jasa.
Persentase Induk dari klaim Jaminan Kesehatan Nasional:
60%-65% dari total klaim tertanggung untuk biaya operasional non remunerasi JP;
40%-35% dari total klaim tertanggung untuk remunerasi jasa.
Persentase keuntungan farmasi :
50% untuk biaya operasional non remunerasi jasa pelayanan;
50% untuk remunerasi jasa.
KEEMPAT:
Penerima jasa pelayanan ditetapkan, sebagai berikut :
Direktur.
Dewan Pengawas.
Kepala Bidang/Kepala Bagian.
Kepala Sub.Bidang/Sub.Bagian.
Dokter Spesialis.
Dokter Umum.
Dokter Gigi.
Apoteker.
Staf Farmasi (Sarjana Farmasi, Analis Farmasi).
Perawat, Bidan.
Radiografer, Analis Kesehatan, Fisioterpis (Keteknisian Medik).
Pelaksana Rekam Medik.
Kelompok Bendahara.
Kelompok Staf Madya.
Kelompok Staf Muda.
Staf Administrasi Dan Menejemen.
Pelaksana Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit.
Petugas Pemulasaran Jenazah.
Petugas Loundry.
Pengemudi.
Petugas Keamanan / Satpam.
Dokter Tamu, Dokter Residen dan Dokter Wiyata Bakti.
Pelaksana Pelayanan lainnya.
KELIMA:
Bobot pendapatan penerima jasa pelayanan ditetapkan sebagai berikut :

Bobot pendapatan Direktur ditetapkan sebagai berikut;


minimal 86 (delapan puluh enam) poin; dan
maksimal 99 (sembilan puluh sembilan) poin.
2.
Bobot pendapatan Dewan Pengawas Rumah Sakit ditetapkan maksimal setara
dengan rata-rata bobot pendapatan Kepala Bidang/Bagian;
3.
Bobot pendapatan Kepala Bidang /Bagian ditetapkan maksimal setara dengan
rata-rata bobot pendapatan dokter umum, dengan pengendalian sebagai berikut :
minimal10 (sepuluh) poin; dan
maksimal15 (lima belas) poin.
1.

a.
b.

a.
b.

Bobot pendapatan Kepala Sub Bidang/Sub Bagian ditetapkan sebesar 5 (lima) sampai 6
(enam) poin atau setara dengan 50% dari bobot Kepala Bidang / Kepala Bagian;
4.

Bobot pendapatan kelompok bendahara ditetapkan sebesar 3 (tiga) sampai 6 (enam)


poin atau setara dengan bobot pendapatan Kepala Sub.Bidang/Sub. Bagian;
5.
6.

Bobot pendapatan staf madya ditetapkan sebesar 3 (tiga) sampai 4 (lima) poin;

Bobot pendapatan staf muda ditetapkan sebesar 1,5 (satu setengah) sampai 2,5 ( dua
koma lima) poin;
7.

Bobot pendapatan staf pelaksana administrasi dan menejemen ditetapkan sekurangkurangnya 1 (satu) poin;
8.

Bobot pendapatan apoteker ditetapkan setara dengan rata-rata bobot pendapatan


dokter umum;
9.

Bobot pendapatan rata-rata staf farmasi ditetapkan setara dengan rata-rata bobot
pendapatan perawat (paramedik) atau setara dengan 0,25 (nol koma dua lima) kali bobot
apoteker;
10.

Bobot pendapatan dokter spesialis memperhatikan alokasi pendapatan langsung


dengan pengendalian sebagai berikut:
11.

a. minimal 6 (enam) poin; dan


b. maksimal 86 (delapan puluh enam) poin.
14.
Bobot pendapatan dokter umum dan dokter gigi memperhatikan alokasi pendapatan
langsung dengan pengendalian sebagai berikut:
a. minimal 5 (lima) poin; dan
b. maksimal 75 (tuju puluh lima) poin.
15.
Bobot pendapatan perawat dan penunjang medik memperhatikan alokasi pendapatan
langsung dengan pengendalian sebagai berikut:
a. minimal 2 (dua) poin; dan
b. maksimal 4,5 (empat koma lima) poin.
16.
Bobot pendapatan tenaga fungsional dan tenaga non fungsional yang mendapat tugas
tambahan bersifat ekstra diberikan tambahan dengan pengendalian sebagai berikut :
a. minimal 0,5 (nol koma lima) poin; dan
b. maksimal 2,5 (dua koma lima) poin.
KEENAM:
Persentase pendapatan langsung bagi pelaksana fungsional , pelaksana pelayanan non
fungsional dan kebersamaan ditetapkan sebagai berikut:
1.
Pemeriksaan medik di poliklinik :
a. jasa medik sebesar 60%;
b. jasa perawat/asisten maksimal sebesar 20%;
c. kebersamaan sebesar 20%.
2.
Tindak medik di poliklinik :
a. jasa medik sebesar 60%;
b. jasa perawat/asisten sebesar 20%;
c. kebersamaan sebesar 20%.
3.
Penunjang medik di poliklinik :
a. jasa medik sebesar 60%;
b. jasa perawat /asisten sebesar 20%;
c. kebersamaan sebesar 20%.

4.

Konsultasi medik di poliklinik :

a. jasa medik sebesar 60%;


b. jasa perawat /asisten sebesar 20%;
c. kebersamaan sebesar 20%.
5.
Konsultasi gizi di poliklinik :
a. jasa pelaksana gizi sebesar 75%;
b. kebersamaan sebesar 25%.
6.
Visite di ruang rawat inap/ IGD /ICU/VK/ ruang pemulihan/ruang isolasi :
a. jasa medik sebesar 48%;
b. jasa perawat /asisten sebesar 34%;
c. kebersamaan sebesar 18%.
7.
Tindak medik di ruang rawat inap :
a. jasa medik sebesar 46%;
b. jasa perawat /asisten sebesar 34%;
c. kebersamaan sebesar 20%.
8.
Konsultasi medik di ruang rawat inap/IGD/ICU/Kamar operasi :
a. jasa medik sebesar 50%;
b. jasa perawat /asisten sebesar 30%;
c. kebersamaan sebesar 20%.
9.
Tindak medik operatif di kamar operasi :
a. jasa operator sebesar 52%;
b. jasa perawat/asisten operator sebesar 34%;
c. kebersamaan sebesar 14%.
10.
Tindak medik anestesi di kamar operasi :
a. jasa medik sebesar 52%;
b. jasa perawat/asisten anestesi sebesar 34%;
c. kebersamaan sebesar 14%.
11.
Tindak medik di IGD/ICU/VK/ruang pemulihan/ruang isolasi :
a. jasa medik sebesar 48%;
b. jasa perawat/asisten sebesar 34%;
c. kebersamaan sebesar 18%.
12.
Asuhan keperawatan di ruang rawat inap/IGD/ICU/ VK/kamar operasi/ruang
pemulihan/ruang isolasi :
a. jasa perawat sebesar 75%;
b. kebersamaan sebesar 25%.
13.
Persalinan normal oleh bidan :
a. jasa bidan sebesar 70%;
b. jasa dokter penanggung jawab sebesar 15%;
c. kebersamaan sebesar 15%.
14.
Konsultasi gizi di ruang rawat inap/IGD/ICU/ VK/ ruang isolasi;
a. jasa pelaksana gizi sebesar 75%;
b. jasa kebersamaan sebesar 25%.
15.
Pelayanan laboratorium dan rehab. medik:
a. jasa medik sebesar 36%

b. jasa analis medis sebesar 46%;


c. jasa kebersamaan sebesar 18%.
16.
Pelayanan Radiologi dan USG :
a. jasa tenaga medik sebesar 48%;
b. jasa Radiografer sebesar 36%;
c. kebersamaan sebesar 16%.
17.
Pelayanan elektromedik :
a. jasa medik sebesar 52%;
b. jasa pelaksana/asisten sebesar 30%;
c. kebersamaan sebesar 18%.
18.
Peresepan obat (embalase) :
a. jasa staf farmasi sebesar 70%;
b. jasa medik sebesar 15%;
c. kebersamaan sebesar 15%.
19.
Asuhan Farmasi :
a. jasa staf farmasi sebesar 75%;
b. kebersamaan sebesar 25%.
20.
Pendampingan/pengiriman/penjemputan pasien dengan ambulan :
a. jasa perawat sebesar 45%;
b. jasa pengemudi sebesar 40%;
c. kebersamaan sebesar 15%.
21.
Sanitasi /Keamanan :
a. jasa sanitasi/keamanan sebesar 75%;
b. kebersamaan sebesar 25%.
22.
DIKLAT /mahasiswa praktek/penelitian :
a. jasa instruktur sebesar 80%;
b. jasa staf diklat sebesar 10%
c. kebersamaan sebesar 10%.
23.
Pelayanan lainnya :
a. besarnya jasa pelayanan untuk pelaksana disesuaikan dengan pembagian jasa sejenis dalam
keputusan ini;
b. besarnya jasa kebersamaan disesuaikan dengan alokasi kebersamaan yang sejenis dalam
keputusan ini.
KETUJU:
1. Parameter indeks poin untuk bahan penjumlahan ditetapkan, sebagai berikut:
a. beban kerja;
b. risiko;
c. jabatan;
d. masa kerja;
e. profesi;
f. jam kerja;
g. pendidikan;
h. status kepegawaian;
i. golongan;
j. kompetensi/ketrampilan;

k. indeks masuk kerja;


l. indeks pemotongan pajak berdasarkan golongan;
m. tugas tambahan.
2. Parameter indeks poin untuk bahan pengurangan ditetapkan, sebagai berikut:
a. indeks izin tidak masuk kerja;
b. indeks tidak masuk kerja tanpa izin;
c. indeks cuti/izin belajar;
d. indeks belum memenuhi standar kompetensi/profesi/ketrampilan/pendidikan.
KEDELAPAN:

a.
b.
c.
d.

1.Pengolahan data dari sumber-sumber pendapatan dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan,
meliputi:
input;
validasi dan konversi;
proses; dan
hasil.

2. Rumus Pembagian jasa pelayanan, sebagai berikut :


a. Rumus penghitungan nilai bobot 1 (satu) poin:
NB1 = (TJP x 80% x (5-6%)) / BT
NB1 = Nilai bobot 1
TJP = Total jasa pelayanan
BT = Bobot tertinggi (direktur)
b. Rumus penghitungan bobot tenaga fungsional :
BPF = (PF / NB1) >> PB
BPF = Bobot pendapatan Fungsional
PF = Pendapatan Fungsional
NB1 = Nilai Bobot 1
PB = pengendalian bobot
c. Rumus penghitungan jasa tenaga fungsional
JPF = (BPF/TB x TJP80%) + (JIP/TIP x TJP15%)
JPF = Jasa Pelayanan Fungsional
BPF = Bobot pendapatan fungsional
TB = Total Bobot
TJP = Total Jasa Pelayanan
JIP = Jumlah Indeks Poin
TIP = Total Indeks poin
d. Rumus penghitungan jasa tenaga non fungsional
JPNF = (BPNF/TBxTJP80%)+(JIP/TIPxTJP15%)
JPNF = Jasa pendapatan non fungsional
BPNF = Bobot pendapatan non fungsional
3.
Tugas menyusun draf pedoman teknis pembagian jasa, membuat usulan perbaikan dan
evaluasi pelaksanaan pembagian jasa, sosialisasi tentang pedoman teknis/prosedur teknis
kepada seluruh unit/bagian/ instalasi di RSUD Kabupaten .............., melakukan penetapan
penilaian/evaluasi terhadap perubahan data indeks poin dan penerapan bobot pendapatan
serta entry data dilaksanakan oleh tim pembagian jasa pelayanan
KESEMBILAN:

1. Apabila terdapat kekurangan atau kesalahan dalam penetapan keputusan ini akan dilakukan
peninjauan kembali dan dilakukan perbaikan seperlunya.
2. Dengan berlakunya keputusan ini maka ... dinyatakan ..
KESEPULUH:
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di ..............
Pada tanggal . 2013

Sebebelum membagi jasa pelayanan, hendaknya :


1.
pisahkan dulu jenis jasa yang akan dibagi, misal jasa pelayanan pasien umum
dengan jasa pelayanan pasien BPJS (INA CBG)
2.
bentuk tim untuk membuat perumusan dan pedoman teknisnya, tim ini sangat
penting karena akan membuat kebijakan dan kesepakatan tentang pembagian jasa
berdasarkan persen, berdasarkan bobot pendapatan, penilaian Indeks poin, pengendalian
nilai absolut, dan mengangkat pendapatan staf RS yang biasanya kecil menjadi lebih
memenuhi standar kelayakan (tetapi tidak banyak menganggu pendapatan para dokter dan
direktur
3.
Membagi jasa pelayanan tidak cukup dengan persen dan indek poin saja, ujungujungnya hanya akan membuat keresahan.
4.

pelajari tarif pelayanan pasien umum sebagai dasar konversi tarif BPJS.

5.

Coba perhatikan kolom di bawah ini

Dr. B
Dr. B
Askep

Lokasi
Pelayanan
(input utk prmdk
/asisten)
Bangsal
Melati
Bangsal
Melati
IGD
IGD
Bsl Melati

Laborat

laborat

Radiologi

Radiologi

Nama
Pelaksana
(dr.by name)
Dr. A
Dr. A

Jenis
pelayanan

Jml jasa
pelayanan

visite

40.000

Tindak
medik
Pemeriksaan
Tindak Mdk
Askep

50.000

Alokasi lsg
Utk medik
(sesuai kesepakatan)
misal 52%
per org

Alokasi lsg
Paramedis
(sesuai kesepakatan)
misal 31%
per lokasi

0%
35%
(utk 1 org)
50% utk
(dr. RO)

75%
40%
(utk 10 org)
35%
(utk staf RO)

Sisa alokasi
Langsung

40.000
60.000
25%

dst
Anda jangan terjebak atau risau dengan nilai prosentase di atas karena hasil penghitungan
di tsb hanya akan menghantar pada sistim bobot, indek poin, dan pengendalian bobot

Selanjutnya akumulasi hasil-hasil di atas kita masukkan pada sistim bobot caranya lihat alur
yang sudah saya buat di bawah. Yaitu tentukan dulu nilai bobot satu. Hasil nilai bobot satu
adalah utk membagi masing-masing pendapatan dokter atau perawat sehingga didapatkan
nilai bobot sementara. Lihat kebijakan penetapan bobot dan pengendalian bobot, intisari
dari bobot ini adalah Jangan sampai pendapatan/bobot dokter A melebihi direktur, atau
dokter C yang pasiennya sedikit di bawah kepala bangsal, perawat bangsal A dengan
bangsal B ada kesejangan yang sangat besar, jangan sampai pendapatan staf keuangan
dibanding direktur 1:90 dst.
Kemudian kita masukkan hasinya untuk ditambahkan dengan sistim indeks poin .dst
sampai di masih OK atau tambah bingung, memang agak susah kalau menjelaskan secara
tertulis, akan lebih efektif kalau presentasi langsung.
Sistim ini memungkinkan anda dapat melihat hasil sementara setiap hari dan tidak perlu
adanya rapat yang melelahkan, bahkan setiap tanggal tertentu sudah bisa dibagi.
Untuk sesi awal sampai di sini dulu nanti akan saya lanjutkan, masuk pada JP utk
dokter direktur, perawat, pejabat struktural dll
Contoh Nilai Indeks Poin Bagi Penerima Jasa Pelayanan
di Rumah Sakit Umum ABC

JABT
ADM
ADMK
STUTM
PU
PA
SUBID
KABID
KARU
KAIN
APT
DG
DU
APTA
DGS
DS
DSS
WADIR
DIR

N
0,56
1,11
1,67
1,67
2,22
2,22
2,22
2,78
2,78
2,78
2,78
2,78
3,33
3,33
3,33
3,89
4,44
5,00

PEND
SD
SLTP
SLTA
D3U
D3K
D4K
S1U
S1K
S2U
S2K
S3U
S3K

N
0,63
1,25
1,88
2,50
3,13
3,75
3,13
3,75
3,75
4,38
4,38
5,00

STATS
WB
KON
CPNS
PNS

N
1,00
1,50
2,00
3,00

MK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

N
0,18
0,36
0,54
0,72
0,90
1,08
1,26
1,44
1,63
1,81
1,99
2,17
2,35
2,53
2,71
2,89
3,07
3,25
3,43
3,61
3,79
3,97

GOL
1A
1B
1C
1D
2A
2B
2C
2D
3A
3B
3C
3D
4A
4B
4C
4D
4E
4C
4D
4E

N
0,56
0,83
1,11
1,39
1,67
1,94
2,22
2,50
2,78
3,06
3,33
3,61
3,89
4,17
4,44
4,72
5,00
4,44
4,72
5,00

KOMP
KRG
SDG
STD
CT
TRAM
PRO

N
0,5
1,5
2,5
2,5
3,5
4,5

23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

4,15
4,33
4,51
4,69
4,88
5,06
5,24
5,42
5,60
5,78
5,96
6,14
6,32
6,50

Note. penggunaan indeks poin ada caranya tidak hanya dengan penjumlahan saja
Arti singkatan : ADM (administrasi) ADMK (administrasi Khusus) STUM (staf Utama) PU
(paramedis utama) APT (apoteker) APTA (apoteker ahli) DG (dokter gigi) DU (dokter umum)
DS (dokter spesialis) DSS (dokter sub spesialis) D3U (diploma 3 umum) D3K (diploma 3
kesehatan) S1U (S1 Umum) S2K ( S2 Kesehatan) KRG (kurang) STD (standar) CT (cukup
trampil) TRAM (trampil) PRO (profesional)

Nilai Indeks Poin Bagi Penerima Jasa Pelayanan


Di Rumah Sakit Umum ABC

RISK
RNG
SDG
CT
TNG
ST

N
1,0
2,0
3,0
4,0
5,0

BK
RNG
SDG
CB
BRT
SB

N
1,0
2,0
3,0
4,0
5,0

JK
PAGI
PO
SHIFT
TJ24

N
1,0
1,5
2,0
3,0

PROFES
ADM
ADMK
PU
PA
DU
DG
APTU
APTA
DS
DGS
DSS

N
0,83
1,67
2,50
3,33
3,33
3,33
3,33
4,17
4,17
4,17
5,00

IZIN
MK
ITM1H
ITM2H
ITM3H
ITM4H
ITM5H
ITM6H
ITM7H
TM1H
TM2H
TM3H
TM4H
TM5H
TM6H
TM7H
CTML

N
1,00
0,98
0,95
0,93
0,91
0,89
0,86
0,84
0,95
0,89
0,82
0,75
0,68
0,61
0,55
0,50

GOL
1A
1B
1C
1D
2A
2B
2C
2D
3A
3B
3C
3D
4A
4B
4C
4D

PJK
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
5,0%
5,0%
5,0%
5,0%
15,0%
15,0%
15,0%
15,0%

CTNH
CT3H
CT6H
CT12H
TB1B
TB2B
TB3B

0,50
0,93
0,86
0,73
0,73
0,63
0,53

4E
4C
4D
4E

0,0%
15,0%
15,0%
15,0%

Keterangan.
1.
penggunaan indeks poin ada caranya tidak hanya dengan penjumlahan saja
2.
penilaian indeks poin khusus pajak dan izin dipisahkan dulu karena merupakan
perkalian terhadap jml indek poin lainnya
3.
maksudnya jangan sampai penerima jasa setelah dipotong pajak 15%
pendapatannya di bawah yg lain,
4.
khusus indeks poin izin adalah penalti bagi karywan bilamana tidak masuk atau izin
atau cuti dsb
Indeks poin juga dipakai pada awal rumus dan dan akhir pembagian jasa

5.

Arti singkatan :
RISK (resiko) N (nilai)
RNG (ringan) CT (cukup tinggi) TNG (tinggi) ST (sangat tinggi) ITH1H (izin tidak masuk 1
hari) TM1H (tidak masuk 1 hari) CTML (cuti melahirkan) CTNH (cuti naik haji) CT3H
(cuti3hari) TB1B (tugas belajar 1 bulan)

Contoh Membagi JP Perawat Pada Ruang A


(Setelah Proses Remunerasi - Alokasi Sebesar Rp.10.686.865)

Nama

Penilaian Indeks Poin

No.

Peg.

JABT

PENDI

STATS

MK

GOL

KOM

RISK

BK

JK

PRO

SM

Karu

S1K

PNS

27

3C

STD

TNG

BRT

pagi

PA

HS

PU

D1K

PNS

27

3B

STD

TNG

BRT

pagi

PU

SN

PU

D1K

PNS

22

3B

STD

TNG

BRT

pagi

PU

SR

PU

S1K

PNS

14

3B

STD

TNG

CB

shift

PA

WR

PU

S1K

PNS

12

3A

STD

TNG

CB

shift

PA

AS

PU

S1K

PNS

2D

STD

TNG

CB

shift

PA

DE

PU

S1K

PNS

10

2D

STD

TNG

CB

shift

PA

WG

PU

D3K

PNS

10

2D

STD

TNG

CB

shift

PU

SU

PU

D3K

PNS

11

2A

STD

TNG

CB

shift

PU

10

DN

PU

D3K

CPNS

2C

STD

CT

CB

shift

PU

11

SK

PU

D3K

CPNS

2C

STD

CT

CB

shift

PU

Contoh penggunaan indek poin untukmembagi jasa pelayanan

Hasil Penilaian Indeks Poin Berdasar Alokasi JP


No.

JIP1

32,07

1,05

1,00

28,11

1,05

27,20

4
5
6
7
8
9
10
11

ID PJK

IZIN

PJK

TTIP

JML JP

33,67

5,0%

299,13

10.686.865

1.203.032

1.142.880

1,00

29,52

5,0%

299,13

10.686.865

1.054.482

1.001.758

1,05

1,00

28,56

5,0%

299,13

10.686.865

1.020.345

969.328

28,34

1,05

1,00

29,76

5,0%

299,13

10.686.865

1.063.110

1.009.954

27,70

1,05

1,00

29,09

5,0%

299,13

10.686.865

1.039.102

987.146

26,51

1,00

1,00

26,51

0,0%

299,13

10.686.865

947.106

947.106

27,06

1,00

1,00

27,06

0,0%

299,13

10.686.865

966.756

966.756

25,61

1,00

1,00

25,61

0,0%

299,13

10.686.865

914.952

914.952

24,96

1,00

1,00

24,96

0,0%

299,13

10.686.865

891.730

891.730

22,20

1,00

1,00

22,20

0,0%

299,13

10.686.865

793.125

793.125

22,20

1,00

1,00

22,20

0,0%

299,13

10.686.865

793.125

793.125

Jumlah

JIP2

JS PELAY

HASIL

299,13

Keterangan :
Total indeks poin misal ruang A juga berperan terhadap remunerasi/alokasi JP baik secara
langsung maupun tidak langsung.
JIP1: jumah indeks poin sebelum dinekapan pajak dan penalti (izin/cuti)
JIP2: jumlah indeks poin akhir utk membagi jasa
TTIP: total indek poin ruang A

Data yang diperlukan untuk pembagian jasa pelayanan


1. Data tentang kebijakan RS
Agar tidak terjadi permasalahan dengan BPK, Bawas, dll, tolong cari klausul
(Perda) yang menyebutkan ,misal total pendapatan RS diperuntukan :
Jasa rumah sakit sebesar
: ............ % (untuk operasional RS non JP)
Jasa pelayanan sebesar
: ............ % (untuk JP)
Kalau ada tetapi dalam bentuk naskah yang lain tolong sebutkan.
2. Data kepegawaian (jumlah dan jenis pegawai mohon dicermati)
Nama
Lengkap
& Gelar
Dr. A
Dr. B,Sp.OG
Dr. C, Sp.B
Dr. D

Lokasi/
Instalasi/
Unit/ Dll
RJ,IGD
.
.
Kantor

Jabatan
Strutkral/
Fungsional
Jabung
Jabung
jabung
struktural

Gol/
Pendidikan
Ruang
III/b
III/c
IV/a
III/d

Profesi

Masa
Kerja
(Th)

Dr. umum
Dr. Sp. Obsgyn
Dr. sp. bedah
Medik & Strktrl

10
9
11
14

Ket.
PNS

Amir, Skp,Nes
Budi
Ambar,SKM
Ani
Indah, Sst
Hanafi
Qusnul, SE

Bsl. Bedah
Bsl. P.Dalam
Laborat
Laborat
Radiologi
Satpam
Kantor

Jabung/Karu
Jabung
Jabung/Karu
Jabung
Jabung/Karu
Staf umum
Staf Keu

III/b
III/a
III/d
II/c
III/d

S1,Nes
DIII Akper
S1
DIII
S1
STM
S1

Perawat utama
Perawat madya
Analis utama
Analis madya

15
13
11
8
9
10
6

CPNS

kontrak
WB

3. Data tentang pendapatan jasa pelayanan


Kalau RS anda sudah menggunakan SIMRS atau billing system maka akan
lebih cepat menyajikan data yang saya minta meskipun dalam jml ribuan
baris, misal :
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

1500

Nama
Pelaksana
Dr. A
Dr. B
Dr. C
Dr. E
Dr. pengirim
Dr. radiologi
Dr. radiologi
Dr. obsgyn .
Perawat
Tim dokter

Tempat
Pelayanan
Poli Anak
Bsl mawar
Bsl melati
Bsl Utama
Laborat
RO
RO
Poli Obsgyn
Bsl Mawar
IBS

Jenis
Pelayanan
Pemeriksaan
Tindak medik
Visite
Konsul
Laborat
Rontgen
USG
USG
askep
Caesar

Jumlah
Jasa Pelay
50.000
60.000
50.000
40.000

Ket.

20.000
900.000 dr. amir, dr.budi,dr.ida

4. Data/kebijakan dalam pelayanan gabungan (kolaborasi):


Beberapa hal menjadi krusial antara pelayanan gabungan dengan
pembagian jasa pelayanan, anda perlu membuka kembali pola tarif RS,
apakah dlm bentuk angka atau persen, dll
operasi kecil s/d khusus alokasi utk : operator, dr. anesthesi, ass.operator,
ass.anesthesi (biasanya sudah tertulis dalam Rp)
operasi caesar alokasi utk : operator, anesthesi, dr.anak, asisten operator,
ass. Anesthesi
Kuretage alokasi utk : dr.obsgyn, penang.jawab anesthesi, bidan
Tindakan aborsi
Persalinan normal alokasi utk bidan, dan dr. penang.jawab.
Persalinan patologis alokasi utk dr.obsgyn, ass tindakan (bidan)
Pelayanan laborat (bilamana tidak ada dr. PK) kebijakan untuk dr.
pengirim?
dll

5. Data Total jasa pelayanan pasien umum dan pasien BPJS yang akan dibagi
6. Data tentang pelayanan BPJS (INA CBG)
Silahkan kirim data INA CBG anda yang penting ada informasi mengenai
pelaksana pelayanan, tempat pelayanan dan jenis pelayanan dalam kondisi
dan jumlah apapun nanti akan saya carikan solusinya.
7. Data tentang Pola tarif RS
Saya akan bertanya beberapa hal untuk membuat solusi yang tepat.
8. Penutup
Kiranya ini dulu surat yang dapat saya sampaikan .
Saya sangat yakin bahwa semua usaha yang dilakukan dengan niat baik dan
demi kepentingan banyak orang pasti dapat jalan keluar dan dijauhkan dari
segala kesulitan

Anda mungkin juga menyukai