Anda di halaman 1dari 20

PEDOMAN PERHITUNGAN REMUNERASI

BAGI PEGAWAI & DEWAN PENGAWAS


BLUD UPT PUSKESMAS

Oleh
Sekretaris Dinas
Kesehatan
DASAR
 Perbup No. 21 Tahun 2015 ttg Pedoman
Penyusunan Tata Kelola BLUD UPT Puskesmas
pada Dinkes Kab. Kudus
 Perbup No. 42 Tahun 2015 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan BLUD UPT Puskesmas
pada Dinkes Kab. Kudus
 SK SEKDA No. 800/1996.4/2017 tentang
Pedoman Perhitungan Remunerasi bagi
Pegawai & Dewan Pengawas BLUD UPT
Puskesmas
PENGERTIAN
 Remunerasi adalah imbalan jasa yg dapat
berupa gaji, honorarium, insentif & pesangon
 Indeksing adalah cara atau perangkat utk
menentukan besaran skor individu pegawai
sesuai dengan beban kerjanya
 Jasa pelayanan adalah imbalan yg diberikan dg
memperhatikan tingkat kesulitan, waktu, resiko,
& profesionalitas tenaga dlm proses pelayanan
utk menyelenggarakan kesehatan perorangan
baik promotif, preventif, kuratif & rehabilitatif
PENERIMA REMUNERASI
 Pejabat Pengelola BLUD
 Dewan Pengawas
 Pegawai BLUD
BENTU REMUNERASI
 Gaji
 Honorarium
 Insentif
 Pesangon
GAJI
Ketentuan
 Pejabat pengelola BLUD dan pegawai BLUD yang berstatus CPNS,

PNS, PTT Pusat, dan PHD, memperoleh gaji sesuai dengan


ketentuan perundang-undangan; dan
 Pejabat pengelola BLUD dan pegawai BLUD yang berstatus Non

PNS memperoleh gaji yang bersumber dari pendapatan jasa


layanan BLUD.
Besaran
 besaran gaji Pemimpin BLUD Unit Pelaksana Teknis Pusat

Kesehatan Masyarakat yang berstatus non PNS disetarakan dengan


PNS Golongan Ruang III/c yang bermasa kerja 5 (lima) tahun.
 besaran gaji Pegawai Tetap BLUD UPT Puskesmas non PNS

ditetapkan berdasarkan Upah Minimal Kabupaten Kudus dan


mengikuti peraturan perundangan yang berlaku.
HONORARIUM
a. Dewan Pengawas
Ketentuan
 Honorarium berasal dari jasa pelayanan atau sumber lain yang sah

sesuai peraturan perundang-undangan.


Besaran
 Ketua Dewan Pengawas, Anggota Dewan Pengawas dan Sekretaris

Dewan Pengawas yang dari PNS memperoleh honorarium sepanjang


merupakan tugas tambahan yang besarannya sebagai berikut:
 Honorarium Ketua Dewan Pengawas paling banyak sebesar 40%

(empat puluh persen) dari gaji pemimpin BLUD;


 Honorarium Anggota Dewan Pengawas paling banyak sebesar 36%

(tiga puluh enam persen) dari gaji pemimpin BLUD; dan


 Honorarium Sekretaris Dewan Pengawas paling banyak sebesar 15%

(lima belas persen) dari gaji pemimpin BLUD.


Dalam hal pembentukan Dewan Pengawas ditingkat BLUD UPT
Puskesmas belum memenuhi persyaratan, dibentuk Dewan Pengawas di
tingkat Kabupaten.
Honorarium Dewan Pengawas di tingkat Kabupaten dituangkan dalam
RBA BLUD UPT Puskesmas, dan direalisasikan di setiap kegiatan.
b. PTT BLUD UPT Puskesmas
Ketentuan
 Honorarium bagi PTT BLUD UPT Puskesmas
berasal dari Jasa Pelayanan atau sumber lain
yang sah sesuai peraturan perundang-undangan.
Besaran
 Besaran Honorarium bagi PTT BLUD UPT
Puskesmas ditetapkan sebesar Upah Minimum
Kabupaten Kudus sesuai peraturan perundangan
yang berlaku.
INSENTIF
a. Ketentuan
 Insentif yang bersumber anggaran dari APBD hanya
diperuntukkan bagi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil)
dan PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan;
 Insentif yang bersumber dari Jasa Pelayanan diberikan
dengan ketentuan sebagai berikut :
 Pegawai BLUD CPNS, PNS, PTT Pusat, PHD dan
Pegawai Tetap BLUD non PNS yang bertugas di rawat
jalan mendapatkan insentif tidak langsung;
 Pegawai BLUD CPNS, PNS, PTT Pusat, PHD dan
Pegawai Tetap BLUD non PNS yang bertugas di rawat
inap mendapatkan insentif langsung;
 Pegawai BLUD CPNS, PNS, PTT Pusat dan PHD yang
bertugas di rawat jalan dan rawat inap mendapatkan
insentif langsung dan insentif tidak langsung;
 Pegawai Tetap BLUD UPT Puskesmas Non PNS yang
bertugas di pelayanan rawat jalan hanya berhak
mendapatkan insentif tidak langsung dari jasa
pelayanan rawat jalan;
 Pegawai Tetap BLUD UPT Puskesmas Non PNS yang
bertugas di pelayanan rawat inap hanya berhak
mendapatkan insentif langsung; dan
 Pegawai Tetap BLUD UPT Puskesmas Non PNS yang
bertugas di pelayanan rawat jalan maupun
pelayanan rawat inap berhak mendapatkan insentif
tidak langsung dari jasa pelayanan rawat jalan dan
insentif langsung.
b. Besaran

a. Besaran insentif yang berasal dari APBD diberikan


kepada CPNS dan PNS berdasarkan perhitungan
indeksing
b. Pemberian insentif kepada CPNS diberikan sebesar
80% (delapan puluh persen) dari penerimaan
insentif PNS.
c. Besaran insentif yang bersumber dari jasa
pelayanan diberikan kepada seluruh Pejabat
Pengelola dan Pegawai BLUD sesuai dengan
ketentuan
d. Insentif langsung sebesar 40% (empat puluh persen)
dari jasa pelayanan kesehatan rawat inap dan
persalinan
e. Insentif tidak langsung berasal dari jasa pelayanan rawat
jalan dan/atau 60% (enam puluh persen) jasa pelayanan
rawat inap dan persalinan
f. Proporsi insentif langsung sebagaimana dimaksud
g. Jasa manajemen sebagaimana dimaksud pada huruf e)
angka (1) diberikan kepada Pemimpin BLUD, pengelola
keuangan dan penanggung jawab rawat inap
h. Jasa pendukung rawat inap sebagaimana dimaksud pada
huruf e) angka (4) diberikan kepada pengemudi, tenaga
kebersihan, tenaga cuci, tenaga masak dan penjaga
i. Besarnya insentif tidak langsung sebagaimana dalam huruf
d) ditetapkan oleh Pemimpin BLUD UPT Puskesmas
berdasarkan indikator penilaian
j. Perhitungan indeks sebagaimana dimaksud dalam huruf (h)
dapat ditambah sesuai dengan pertimbangan obyektif dan
kemampuan keuangan Puskesmas;
k. Realisasi pembayaran insentif tidak langsung berdasarkan
indeksing
k. Dalam hal terdapat rangkap jabatan pada
indeksing perhitungan insentif huruf j) angka 4
(empat) maka pemberian insentif hanya diberikan
untuk 1 (satu) jabatan;
l. Perhitungan insentif tidak langsung bagi pegawai
BLUD non PNS diluar Pemimpin BLUD UPT
Puskesmas diberikan berdasarkan objek indeksing
pendidikan, performance, dan kedisiplinan; dan
m.Penentuan kriteria grade pada indeks resiko,
beban kerja dan performance ditetapkan oleh
Pemimpin BLUD UPT Puskesmas.
PESANGON
a. Ketentuan
 Pejabat pengelola BLUD UPT Puskesmas non PNS dan

Pegawai Tetap BLUD UPT Puskesmas non PNS yang


purna tugas dengan masa kerja paling sedikit 10
(sepuluh) tahun diberikan pesangon.
 Pesangon berasal dari sumber anggaran operasional

BLUD UPT Puskesmas.


b. Besaran
 Pejabat pengelola BLUD UPT Puskesmas non PNS dan
Pegawai Tetap BLUD UPT Puskesmas non PNS diberikan
pesangon paling banyak 5 (lima) kali gaji bulan
terakhir.
RAPBD 2018
 Revisi RKA (outsourcing & Dewas)
 BOK yg belum :
1. Jekulo
2. Tanjungrejo
3. Mejobo
4. Jepang
5. Rendeng
6. Dersalam
7. Bae

8. Ngemplak
9. Kaliwungu
10. Sidorekso
APBD-P 2017
 TU paling lambat 4 Desember 2017
 GU & LS paling lambat 20 Desember
2017
PENCAIRAN TPP PUSKESMAS
 Pencairan TPP Puskesmas dilakukan dengan sistem LS
(Langsung) yaitu : Kepala Puskesmas selaku KPA melalui
Bendahara Pengeluaran Pembantu mengajukan SPP/SPM
LS beserta kelengkapannya ke BPPKAD
 Kelengkapan pengajuan SPP/SPM LS TPP sebagai berikut :

1. SPP/SPM LS yang ditandatangani KPA & Bend Peng Pemb

2. Lembar Verifikasi oleh PPK Dinas Kesehatan

3. Daftar Nominatif Penerima TPP beserta bukti potong pph

4. SK Penetapan Penerima TPP

5. Daftar hadir Harian Pegawai PNS/CPNS

6. Dokumen lain yang dibutuhkan (Misal : E Billing, SPJ TPP


bulan sebelumnya , dll)
 Pengajuan SPP/SPM LS ke BPPKAD harus serentak
bersama sama oleh 19 Puskesmas
 Setelah BPPKAD menerbitkan SP2D maka uang
akan ditransfer ke Rekening Bendahara
Pengeluaran Pembantu
 KPA & Bendahara Peng Pemb selanjutnya
mentransfer uang tersebut ke rekening masing-
masing pegawai dengan mengajukan surat
permohonan beserta lampiran nomitatif rekening
penerima TPP ke Bank Jateng Cab. Kudus
 TPP Puskesmas akan dibayarkan melalui
transfer ke rekening seperti gaji
 TPP Bulan Oktober akan dibayarkan
bulan Nopember, dan untuk TPP
Nopember akan dibayarkan pada bulan
Desember begitu seterusnya
 Daftar penetapan penerima TPP menjadi
tanggungjawab Kepala Puskesmas
masing-masing
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai