A.q.
A.q.
Output
Sumber Dana Puskesmas
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Puskemas BLUD?
A.q.
A.q.
A.q.
Pendahuluan
Pemerintah Pusat melalui Kementerian
Kesehatan masih memberikan bantuan
operasional kepada Puskesmas dan
jaringannya serta Poskesdes dan Posyandu
melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
untuk melaksanakan kegiatan promotif dan
preventif sebagai kelanjutan Bantuan
Operasional kesehatan (BOK)
A.q.
Definisi
Biaya Operasional Kesehatan (BOK) ad/ bantuan
dana dari pemerintah melalui Kementerian
Kesehatan dalam membantu Pemerintah Daerah
Kabupaten melaksanakan pelayanan kesehatan
sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Kesehatan menuju Millenium Development
Goals (MDGs) Bidang Kesehatan tahun 2015 melalui
peningkatan kinerja Puskesmas dan jaringannya serta
Poskesdes dan Posyandu dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan
preventif
(Buku Tata Cara Penyelengaraan Administrasi
Keuangan BOK 2012)
A.q.
A.q.
Definisi (2)
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) adalah
Bantuan biaya Operasional Kesehatan non gaji
untuk Puskesmas dan jaringannya dalam
menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan
Promotif & Preventif KIA-KB, Gizi, Imunisasi,
Kesehatan Lingkungan, Promosi Kesehatan,
dan Pengendalian Penyakit u/ mempercepat
pencapaian tujuan MDGs.
A.q.
DASAR HUKUM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
A.q.
Pengantar (1)
Secara umum biaya operasional Puskesmas yg
telah dianggarkan Pemerintah Daerah
Kabupaten tidak mencukupi sehingga
mempengaruhi pencapaian cakupan program
kesehatan.
Kekurangan biaya operasional akan
mempengaruhi pula mutu pelayanan
kesehatan Puskesmas yg nyata dilihat oleh
masyarakat.
Pengantar (2)
Adalah bantuan dana dari Pemerintah melalui
Kementerian Kesehatan dalam membantu
pemerintahan kabupaten dan pemerintahan kota
melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan
menuju Millennium Development Goals (MDGs)
dengan meningkatkan kinerja Puskesmas dan
jaringannya serta Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif
dan preventif.
A.q.
BOK
Program ini merupakan salah satu upaya dari
pemerintah Indonesia untuk mensukseskan
MDGs dan juga peningkatan kesehatan rakyat
Indonesia.
Konkritnya ad/ program Biaya Operasional
Kesehatan merupakan bentuk pembiayaan yang
diturunkan dari APBN dan melalui Kementerian
Kesehatan RI untuk dialokasikan kepada
Pemerintah Daerah, Kota/Kabupaten yang akan
diteruskan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota selaku Kuasa Pengguna Anggran
(KPA), lalu dialirkan ke puskesmas-puskemas.
A.q.
BOK (2)
Lanjut agar puskesmas dapat memperoleh BOK maka
puskesmas perlu membuat Rencana Pelaksanaan
Anggaran (RPK) yang akan diturunkan menjadiplan of
action (POA) per bulan.
Proses pembuatan POA haruslah melalui lokakarya
mini (Lokmin)
Setelah membuat plan of action maka perlu disertakan
u/ Surat Permintaan Uang (SPU) dan dikirim ke kantor
Kesehatan Kabupaten/Kota selaku Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) yg akan diteruskan kepada Pejabat
Pengguna Anggaran (PPA) & diteruskan kepada Penguji
Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) u/
dianalisis kelayakan
Apabila telah layak maka PPSPM akan menyuruh
Bendahara Pengeluaran Keuangan untuk mencairkan
uang ke puskesmas.
A.q.
BOK (3)
Setelah puskesmas menerima BOK maka Kepala
Puskesmas akan menyerahkan kepada pengelola
keuangan puskesmas untuk operasionalisasi aktivitas
puskesmas.
Tidak berhenti sampai di sini saja karena pada akhir
bulan, tepatnya pada tanggal 10 bulan berikutnya wajib
memberikan laporan pertanggung jawaban.
Tepatnya ad/ Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan
Pertanggungwaban Belanja (LPTB) yang dirim ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
Alasan perlu memberi laporan pertanggung jawaban
yakni untuk mendapatkan dana BOK pada periode
waktu berikutnya.
A.q.
Tujuan BOK
UMUM
Meningkatnya akses dan pemerataan pelayanan
kesehatan masyarakat utamanya kegiatan promotif &
preventif untuk mewujudkan pelayanan kesehatan
sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Kesehatan dengan fokus pencapaian target Millennium
Development Goals (MDGs) pada tahun 2015.
KHUSUS
Meningkatnya cakupan Puskesmas dalam pelayanan
yang bersifat promotif dan preventif.
Tersedianya dukungan biaya untuk upaya pelayanan
kesehatan yang bersifat promotif dan preventif bagi
masyarakat.
Terselenggaranya proses lokakarya mini di Puskesmas
dalam perencanaan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat.
A.q.
A.q.
A.q.
A.q.
MEKANISME PELAKSANAAN
ANGGARAN
Bupati/ Walikota
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
Pejabat Pembuat Komimen (PPK)
Penguji Tagihan & Penandatangan SPM (Surat
Perintah Membayar)
Bendahara Pengeluaran
A.q.
A.q.
A.q.
Bupati/ Walikota
Menetapkan dengan Surat Keputusan
Penunjukan KPA (Kuasa Pengguna Anggaran)
Menyerahkan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran) kepada para Kepala Satker (KPA)
A.q.
A.q.
A.q.
A.q.
Bendahara Pengeluaran
Setelah diterbitkannya SP2D (Surat Perintah Pencairan
Dana) o/ KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara), Bendahara Pengeluaran menindaklanjuti sesuai
tugas2 perbendaharaan :
Menerima, menyimpan dan membayar uang sesuai
persetujuan PPK.
Melakukan pencatatan / pembukuan sesuai mutasi
keuangan yang dilaksanakan
Melakukan pungutan, penunjukan dan menyetorkan
pajak2 atas pembebanan yg dikenai pajak2.
Mengeluarkan dana ke Pengelola Keuangan
Puskesmas
A.q.
A.q.
MEKANISME PEMBAYARAN
Penggunaan Rekening Pemerintah
Melalui Uang Persediaan & Tambahan Uang
Persediaan
Penggantian Uang Persediaan
Pembayaran Langsung
Perjalanan Dinas
Pengadaan Barang/Jasa (Paket Meeting)
A.q.
BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN
1. Kegiatan Rapat bentuk
pertanggungjawabannya berupa kwintansi
dengan lampiran surat undangan, daftar hadir,
bukti biaya konsumsi, daftar penerimaan
transpotasi dan notulen rapat
2.Pertemuan bentuk pertanggungjawabannya
berupa kwintansi, surat undangan peserta,
notulen rapat, kerangka acuan, jadual kegiatan,
daftar penerimaan uang harian, penerimaan
biaya transpotasi
A.q.
A.q.
A.q.
A.q.
A.q.
Puskemas BLUD?
A.q.
Pendahuluan
Puskemas merupakan Penyedia Pelayanan
Kesehatan (PPK) Tingkat 1
Puskemas juga merupakan Satuan Kerja
Pemerintah Daerah (SKPD) yg harus
menjalankan tugasnya layanan publik &
layanan pasar
Terjadi dualisme status Puskesmas saat ini
yaitu Puskesmas BLU & Puskesmas non BLU
A.q.
A.q.
A.q.
A.q.
A.q.
A.q.
Fakta
Saat ini, di Indonesia terdapat sekitar 9000
Puskemas, 158 diantaranya berstatus Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD), pada tahun 2013
ada tambahan 168 Puskesmas menjadi BLUD, dan
101 dalam proses pengusulan menjadi BLUD.
Dari data tersebut ternyata bahwa sampai saat ini
ada dualisme status Puskesmas di Indonesia
99,96% Puskesmas berstatus non BLUD.
Hanya 0.036% telah bersatus BLUD.
A.q.
Fakta (2)
Sayangnya, sebagian besar Puskesmas bersatus non
BLU sehingga tidak fleksibel dlm pengelolaan
keuangannya.
Berbagai masalah administratif dan prosedural
pengelolaan keuangan yang rumit harus dipenuhi.
Akibatnya dapat menghambat pelayanan kesehatan
kepada peserta program Jaminan Kesehatan.
Belum lagi jika dikaitkan dgn peningkatan volume kerja
yg tidak sebanding dgn remunerasi para dokter,
perawat & petugas kesehatan lainnya di Puskesmas.
Masalahnya semakin kompleks.
A.q.
A.q.