Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PENGKAJIAN

A. IDENTITAS
1. Nama : Ny. Maria B
2. Umur : 26 thn
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Kristen
5. Pendidikan : SMA
6. Alamat : RT 07 Desa Suni
7. Tanggal Kunjungan : 05 November 2022
8. Dx Medis : Skizoprenia Paranoid

B. KELUHAN UTAMA
Pasien suka marah-marah, tertawa sendiri, berbicara sendiri

C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pasien pernah ditinggal pergi suaminya dan menikah lagi
2. Pasien melahirkan anak dan anaknya meninggal
3. Dalam keluarga pasien ada 2 orang kakanya juga mengalami gangguan jiwa
4. Pasien sudah di diagnosa gangguan jiwa sejak 4 tahun yang lalu
D. FISIK
1. Keluhan Fisik : Pasien sering mengalami nyeri kepala susah tidur dimalam
hari
2. Tanda Vital : TD 110/70 mmHg, Nadi : 86x/m, Suhu : 36 C, Pernapasan :
20x/m.

E. PSIKOLOGI DAN SPIRITUAL


1. Konsep diri
a. Gambaran diri
Bagian anggota tubuhnya Pasien tidak mengalami kecacatatan dan
pasien menyukai seluruh bagian tubuhnya.
b. Identitas diri
Pasien adalah seorang istri dan ibu dari 1 orang anak, tapi anaknya
meninggal. Pasien ingin agar anaknya bisa hidup kembali
c. Peran
Pasien adalah seorang anak bungsu dari 5 bersaudara. Keseharian
Pasien membantu orang tuanya untuk mengurus makan minum dalam
keluarga.
d. Ideal diri
 Pasien ingin anaknya tetap hidup untuk mengurus anaknya
 Pasien ingin anaknya hidup lagi agar bisa bekerja menghidupi
anaknya dengan baik
e. Harga diri
Saat ini pasien merasa dirinya ibu yang tidak berguna karna karena
anaknya telah meninggal dunia dan tidak bisa merawatnya.
2. Hubungan sosial
a. Orang dekat
Orang terdekat bagi pasien yaitu orangtuanya. Orangtuanya selalu
memberi dukungan padanya ketika mengalami masalah.
Pasien hanya mengikuti perkumpulan dalam keluarga dan tidak
pernah mengikuti kegiatan yang ada dalam masyarakat. Dirumah
pasien tampak melamun, kontak mata kurang, sering menyendiri dan
suak marah-marah

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/dimasyarakat


Pasien mengatakan dimasyarakat pasien merupakan anggota Kaum
ibu-ibu di gereja. Pasien mengatakan tidak mengikuti kegiatan
tersebut, karena pasien lebih suka dirumah dan jika mengikuti
kegiatan pasien merasa tidak dibutuhkan.
3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan dengan sering beribadah kepada Tuhan, Pasien
merasa lebih tenang dan nyaman.
b. Kegiatan ibadah
Pasien selalu rajin beribadah ke gereja

F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Saat di kaji, fisik pasien terlihat kusut, rambut sudah lama tidak di sisir,
dan jarang mandi. Pasien terlihat kotor dan pakaian yang sudah lama tidak
di ganti.
2. Pembicaraan
Terlihat pembicaraan tidak jelas, pandangan mata tajam, kadang
menggerutu sendiri, pembicaraan tidak searah dan membicarakan hal-hal
jika anaknya masih hidup.
3. Aktivitas motorik
Pasien tidak bersemangat dan sering menyediri, tidak mau kerja.
4. Alam perasaan
Pasien sering berbicara sendiri dan marah-marah.
5. Afek
Terlihat respon klien sesuai dengan stimulus yang diberikan (afek tumpul)
6. Interaksi selama wawancara
Saat diwawancara pasien tidak mau bicara kecuali di paksa orang tua untuk
berbicara
7. Persepsi
Pasien mengalami mengalami halusinasi dan waham.
8. Proses pikir
Saat dilakukan wawancara pertanyaan yang ditanyakan pada pasien tidak
menjawab pertanyaan dan terlihat melamun dan pandangan kosong.
9. Isi pikir
Pasien selalu berpikir agar anaknya tetap hidup
10.Memori
Pasien mengalami gangguan memori baik jangka pendek dan jangka
panjang.
11.Kemampuan penilaian
Pasien tidak bisa mengambil keputusan pada dirinya sendiri.
12.Daya tilik diri
Pasien menyadari bahwa dirinya adalah orang gangguan jiwa

G. ANALISA DATA
Tanggal Data Masalah Keperawatan
05 DS Gangguan persepsi sensori :
November  Pasien suka marah-marah, Halusinasi, Waham
2022 tertawa sendiri, berbicara
sendiri
 Pasien melahirkan anak dan
anaknya meninggal
 Pasien tidak bersemangat dan
sering menyediri, tidak mau
kerja.
 Saat dilakukan wawancara
pertanyaan yang ditanyakan
pada pasien tidak menjawab
pertanyaan dan terlihat
melamun dan pandangan
kosong.
DO :
 Pasien terlihat berbicara
sendiri dan marah-marah
 Pasien terlihat sering
melamun sendiri
 Kontak mata kurang
 Aktivitas motorik : Pasien
tidak bersemangat dan sering
menyediri, tidak mau kerja.
 Terlihat pembicaraan tidak
jelas, pandangan mata tajam,
kadang menggerutu sendiri,
pembicaraan tidak searah dan
membicarakan hal-hal jika
anaknya masih hidup.

H. RENCANA KEPERAWATAN

Tanggal Diagnosa Tujuan Intevensi


Keperawatan
05 November Gangguan Setelah 1. Tenangkan pasien
2022 persepsi dilakukan 2. Anjurkan pasien
sensori : tindakan mengungkapkan perasaanya
Halusinasi, keperawatan 1 dan dengarkan dengan penuh
Waham x 30 menit perhatian
pasien mampu 3. Anjurkan untuk mengikuti
: program pengobatan
Pasien mampu
mengikuti
pengobatan
secara optimal
I. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
05 Gangguan 1. Menenangkan S :
November persepsi sensori : pasien  Pasien suka marah-
2022 Halusinasi, 2. Menganjurkan marah, tertawa sendiri,
Waham berbicara sendiri
pasien
 Pasien melahirkan anak
mengungkapk dan anaknya meninggal
an perasaanya  Pasien tidak bersemangat
dan dan sering menyediri,
dengarkan tidak mau kerja.
dengan penuh  Saat dilakukan
perhatian wawancara pertanyaan
yang ditanyakan pada
3. Menganjurkan
pasien tidak menjawab
untuk pertanyaan dan terlihat
mengikuti melamun dan pandangan
program kosong.
pengobatan O :
 Pasien terlihat
berbicara sendiri dan
marah-marah
 Pasien terlihat sering
melamun sendiri
 Kontak mata kurang
 Aktivitas motorik :
Pasien tidak
bersemangat dan sering
menyediri, tidak mau
kerja.
 Terlihat pembicaraan
tidak jelas, pandangan
mata tajam, kadang
menggerutu sendiri,
pembicaraan tidak
searah dan
membicarakan hal-hal
jika anaknya masih
hidup.
A:
Masalah belum teratasi

P:
Ajurkan untuk mengikuti
program pengobatan

Noebana,....................................
Petugas

................................................

Anda mungkin juga menyukai