Anda di halaman 1dari 1

KEPRIBADIAN DAN

KESEHATAN MENTAL DALAM


TINJAUAN PSIKOLOGI AGAMA
DAN TRILOGI AGAMA ISLAM

Kepribadian berasal dari kata “pribadi” yang Hakikat kesehatan mental adalah
berarti diri sendiri, atau perseorangan.  Terhindarnya seseorang dari gejala-gejala
TINJAUAN TRILOGI TINJAUAN TRILOGI gangguan dan penyakit jiwa,
Para psikolog memandang kepribadian sebagai struktur
dan proses psikologis yang tetap, yang menyusun AGAMA ISLAM TERHADAP AGAMA ISLAM TERHADAP  Dapat menyesuaikan diri,
pengalaman-pengalaman individu serta membentuk PROFIL KEPRIBADIAN KONDISI KESEHATAN MENTAL  Dapat memanfaatkan segala potensi dan bakat
berbagai tindakan dan respons individu terhadap lingkungan MANUSIA BERAGAMA semaksimal mungkin dan membawa kepada
tempat hidup. Dalam masa pertumbuhannya, kepribadian Manusia terdiri dari unsur jasmani kebahagiaan bersama serta (
bersifat dinamis, berubah-ubah dikarenakan pengaruh dan rohani, dan diberi anugerah  Tercapainya keharmonisan jiwa dalam hidup
3 derajat nafsu menurut Imam Al
lingkungan, pengalaman hidup, ataupun pendidikan. akal, kalbu, dan nafsu sebagai bekal Ghazali:
3 pola untuk mengungkap metode perolehan dan
• Nafsu amarah merupakan nafsu
menjalani kehidupan. yang berada pada derajat terendah, pemeliharaan kesehatan mental dalam perspektif
 Akal, manusia dapat berpikir, yakni nafsu yang senantiasa Islam:
Secara umum kepribadian pada diri manusia itu sehingga dapat mengembangkan menyuruh pada kejahatan, tunduk
 Metode pengembangan potensi jasmani dan
dan patuh pada tuntutan syahwat
ditentukan dari bagian/komponen mana yang paling pengetahuan dan (hawa nafsu). rohani,
mendominasi pada diri manusia. kebudayaannya. Akal yang • Nafsu Lawwamah adalah jiwa yang  Metode Iman, Islam dan Ihsan,
 Apabila yang mendominasi dalam diri manusia adalah digunakan untuk berpikir dapat selalu menyesali diri, dalam kondisi
 Metode takhalli, tahalli dan tajalli.
ini ia tidak ridha pada keburukan
fungsi kalbunya maka dalam diri manusia itu akan menuntun manusia ke arah sehingga cenderung padanya dan
terbentuk kepribadian yang tenang, pemahaman yang mendalam tidak mampu mencapai ketenangan
Pengembangan Potensi Jasmani
 Apabila yang mendominasi adalah akalnya maka akan terhadap alam sehingga • Nafsu Muthmainnah adalah nafsu
dengan derajat tertinggi, dimana Manusia diciptakan oleh Allah SWT memiliki akal
terbentuk kepribadian yang labil, tercipta ilmu pengetahuan dan kondisi yang membedakan hakikat (potensi intelektual) berupa kemampuan berpikir.
 Apabila yang menguasai/mendominasi adalah nafsunya teknologi. manusia dari seluruh hewan, nafsu
Dengan potensi ini manusia dapat merenungkan ayat-
maka akan terbentuk sebuah kepribadian yang  Qalbu memberikan cita rasa yang bersih dan dihiasi dengan zikir
kepada Allah, maka nafsu akan ayat Allah, baik ayat Qur'aniyyah maupun ayat
jahat/buruk, lebih buruk dari iblis dan binatang. kemanusiaan sehingga manusia bersih dari noda-noda syahwat dan kauniyyah. Perenungannya membawa hasil berupa
memiliki rasa indah, haru, cinta sifat-sifat tercela, menjadi imam
kemajuan kebudayaan dan kesejahteraan hidupnya.
dan sebagainya, sementara bagi seluruh tubuh dan dirinya serta
Sementara dinamika kepribadiannya merupakan sering diartikan sebagai jati diri Banyak sekali ayat dan hadis yang menyuruh manusia
nafsu mendorong manusia untuk manusia.
konsepsi yang menyinggung hal-hal yang menimbulkan mengembangkannya.
bergerak bebas dan dinamis.
perubahan atau sistem-sistem yang menekankan penyebab  Nafsu merupakan dorongan
tingkah laku yang tidak disadari. kehendak bebas yang Pengembangan Potensi Ruhaniah. Untuk mengembangkan rohaniah, khususnya akidah (potensi
memberikan energi kepada akidah), pada prinsipnya Islam mengajarkan agar manusia menjauhi segenap dosa dan
manusia dalam bentuk keinginan kemaksiatan agar tidak mengotori akidah atau keimanannya. Sebab dosa-dosa yang dikerjakan
sehingga manusia terdorong manusia akan menyebabkan terjadinya kegelisahan, kecemasan dan sebagainya, yang
Hayatun Najmi untuk bergerak maju. kesemuanya itu mengindikasikan kesehatan rohaninya (akidahnya) terganggu.

Anda mungkin juga menyukai