Anda di halaman 1dari 1

Psikologi Identitas Kepribadian Manusia

Beragama dalam Mencegah Perbuatan


Keji dan Mungkar dalam Perspektif
Psikologi Agama Islam

Psikologi Identitas Kepribadian dan Teori Kepribadian Dinamika Kepribadian Kepribadian Manusia yang
Identitas merupakan ciri-ciri atau Istilah kepribadian (personality) lebih dikenal Kepribadian juga memiliki semacam Beragama dalam Mencegah
keadaan khusus seseorang; jati diri. dengan al-syakhshiyah. Syakhshiyah berasal dari kata dinamika yang unsurnya secara aktif ikut Perbuatan Keji dan Mungkar
Identitas dibentuk dan diubah oleh proses syakhsh yang berarti pribadi. Kata itu kemudian diberi mempengaruhi aktivitas seseorang seperti Setiap pribadi harus menjaga
sosialisasi dan hubungan dengan orang ya nisbah sehingga menjadi kata benda buatan Energi rohaniah (psychis energy), Naluri, dirinya dari perbuatan keji dan
lain. Identitas yang disebut juga dengan (masdar shima‟ly). Syakhshiyah yang berarti Ego (aku sadar), dan Super ego. mungkar. Tentang cara
diri (self) yang merupakan semua ciri, jenis kepribadian. Secara fithrah manusia memang menghindari perbuatan keji dan
kelamin, pengalaman, sifat-sifat, latar Istilah-istilah yang dikenal dalam kepribadian terdorong untuk melakukan sesuatu yang mungkar ini, telah Allah jelaskan
belakang, budaya dan Pendidikan. adalah: Mentality, Personality, Individuality, Identity. baik, benar dan indah. Namun terkadang di dalam al-Quran dengan cara
Identitas dapat diartikan sebagai ciri- Tipe Kepribadian naluri mendorong manusia untuk segara shalat. Bagi manusia yang taat
ciri seseorang yang berhubungan dengan Carl Gustav yang membagi manusia menjadi dua memenuhi kebutuhannya yang bertentangan akan perintah Rabbnya tentunya
jenis kelamin, pengalamannya, sifat-sifat, pokok: dengan realita yang ada. Misalnya dorongan dia akan selalu mengerjakan
latar belakang, budaya dan pendidikan. • Tipe Extrovet, yaitu orang yang terbuka dan banyak untuk makan ingin dipenuhi, tetapi makanan perintah-Nya, salah satu
Maka, semakin tinggi tingkat kecerdasan berhubungan dengan kehidupan nyata. tidak ada (realita), maka timbul dorongan perintah itu adalah shalat.
seseorang maka orang tersebut akan • Tipe Introvet, yaitu orang yang tertutup dan untuk mencuri. Jika perbuatan itu Dalam QS. Al-Ankabut:45 dan
semakin mampu untuk menggambarkan cenderung kepada berpikir dan merenung
dilaksanakan, maka Ego (aku sadar) akan Al-Ma’ariij: 19-23.
dirinya sendiri. Struktur Kepribadian merasa bersalah, karena mendapat Dapat dipahami bahwa,
Sigmund Freud merumuskan sistem kepribadian hukuman dari Ego Ideal (norma agama). pribadi orang yang shalat adalah
menjadi tiga ssitem. Ketiga sistem itu adalah Sebaliknya, jika dorongan untuk mencuri pribadi yang baik. Pribadi yang
Struktur Kepribadian Muslim
• Id (Das Es) Sebagai suatu sistem Id mempunyai baik tersebut adalah pribadi yang
Menurut Mujib, struktur kepribadian perspektif Islam tidak dilaksanakan, maka Ego akan
fungsi menunaikanprinsip kehidupan asli manusia menghindarkan diri dari
dalam fithrah. Struktur fithtrah memiliki tiga dimensi memperoleh penghargaan dari hati nurani.
berupa penyaluran dorongan naluriah. perbuatan keji dan mungkar serta
kepribadian. (1) dimensi fisik yang disebut dengan fithrah • Ego (Das Es) Ego merupakan sistem yang berfungsi
jasmani, (2) dimensi psikis yang disebut dengan fithrah tidak berkeluh kesah
menyalurkan dorongan Id ke keadaan yang nyata.
rohani, (3) dimensi psikologis yang disebut dengan • uper Ego (Das Uber Ich) Sebagai suatu sistem yang
fithrah nafsani. memiliki unsur moral dan keadilan, maka sebagian
Kesubtansian fithrah jasmani tidak dapat membentuk besar SuperEgo mewakili alam ideal. Tujuan Super
kepribadian tersendiri, sebab keberadaannya Ego adalah membawa individu ke arah
tergantung pada subtansi lain. Keberadaan manusia kesempurnaan sesuai dengan pertimbangan
bukan ditentukan oleh fithrah ini, melainkan ditentukan keadilan dan moral
oleh fithrah nafsani. Fithrah nafsani perlu dipelihara. Menurut Sukamto M.M kepribadian terdiri dari 4
Pemeliharaan fithrah nafsani bisa bernilai kuratif, aspek, yaitu: Qalb (angan-angan), Fuad (Perasaan/
preventif dan konstruktif sekaligus. Pemeliharaan itu Hati Nurani), Ego (Aku sebagai pelaksana dan
dapat ditempuh dengan peningkatan kualitas iman yang kepribadian), dan Tingkah Laku (wujud gerakan)
menimbulkan kepribadian mukmin peningkatan kualitas HAYATUN NAJMI
Islam yang menimbulkan kepribadian muslim dan
peningkatan kepribadian ihsan yang menimbulkan
kepribadian muhsin.

Anda mungkin juga menyukai