Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN

KECELAKAAN KAPAL (MOB) SATU ORANG TERJATUH DARI PERAHU


SRI GAMPANG DI PERAIRAN ERETAN KULON
KECAMATAN KANDANGHAUR KABUPATEN INDRAMAYU
TANGGAL 08 – 12 AGUSTUS 2019

BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN


KANTOR PENCARIAN DAN PERTOLONGAN BANDUNG
TAHUN 2019
LAPORAN OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN
KECELAKAAN KAPAL (MOB) SATU ORANG TERJATUH DARI PERAHU
SRI GAMPANG DI PERAIRAN ERETAN KULON
KECAMATAN KANDANGHAUR KABUPATEN INDRAMAYU
TANGGAL 08 – 12 AGUSTUS 2019

Referensi :

(1) Surat Perintah Tugas Nomor : SPRIN.326/OPS.02.01/VIII/SARBDG-2019


(2) Peta : - Nomor : -
(3) Dokumen lain yang ada : -
Zona waktu : GMT + 7

A. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan


(Search and Rescue) ;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2017 tentang Operasi Pencarian dan
Pertolongan;
3. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2016 tentang Badan Nasional Pencarian
dan Pertolongan;
4. Peraturan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Nomor 17 Tahun 2018
tentang Pedoman Pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan;
5. Peraturan Kepala Basarnas Nomor PK 08 Tahun 2017 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan;`
6. Peraturan Kepala Basarnas Nomor PK 16 tahun 2017 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kantor Pencarian dan Pertolongan.
B. REFERENSI

1. Surat Perintah Tugas Nomor: SPRIN.326/OPS.02.01/VIII/SARBDG-2019 tanggal


08 Agustus 2019 tentang Pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan
Kecelakaan laut, satu Orang terjatuh dari perahu di Perairan Eretan Kulon
Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu;
2. Pada TW 0808 1720 G Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung terima
informasi dari Ibu Aminih yang diteruskan oleh Ibu Yani (BPBD Indramayu) bahwa
pada TW 0808 0400 G telah terjadi kondisi membahayakan satu orang terjatuh
dari perahu Sri Gampang di Perairan Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur
Kabupaten Indramayu;
3. Data Korban (terlampir di Tahap Pengakhiran Tugas)
C. TUJUAN
Adanya tujuan dari kegiatan operasi ini adalah untuk memberikan pelayanan kepada
publik atau masyarakat yang membutuhkan pertolongan dalam proses pencarian dan
evakuasi korban yang masih hidup atau pun yang sudah meninggal dunia, bilamana
terjadi suatu Kecelakaan, Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia di wilayah
kerja Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung.

D. STRUKTUR PENYELENGGARAAN OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN

E. PELAKSANAAN OPERASI
1. Tahap Menyadari
Pada TW 0808 1720 G Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung terima
informasi dari Ibu Aminih yang diteruskan oleh Ibu Yani (BPBD Indramayu) bahwa
pada TW 0808 0400 G telah terjadi kondisi membahayakan dari perahu Sri
Gampang di Perairan Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten
Indramayu

2. Tahap Tindak Awal


- Setelah mendapat informasi petugas siaga pada TW 0808 1702 G melakukan
pre- com dan ex-com untuk mengecek kebenaran berita.
- Setelah di dapat kebenaran berita Tim Rescue mempersiapkan peralatan
pencarian dan pertolongan serta kendaraan operasional untuk menuju tempat
kejadian musibah.
- Membuat struktur organisasi tugas operasi.
3. Tahap Perencanaan
Pelaksanaan tugas operasi mempersiapkan dan melaksanakan operasi dengan
cara :
a. Melaksanakan koordinasi dengan Satpolair Polda Jabar Pos Eretan dan BPBD
Indramayu dan pelapor berita;
b. Menyusun rencana keperluan saat kegiatan Pencarian dan Pertolongan untuk
pencarian korban, adapun peralatan yang dibawa oleh Tim Rescue Pos
Pencarian dan Pertolongan Cirebon;
1 unit truk personil 1 set peralatan alkom
1 unit LCR dan perlengkapannya Kantong Jenazah
1 set peralatan medis

4. Tahap Penyelenggaraan Operasi Pencarian dan


Pertolongan
Hari Ke-1
a) Pada TW 0808 1720 G Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung terima
informasi dari Ibu Aminih yang diteruskan oleh Ibu Yani (BPBD Indramayu)
bahwa pada TW 0808 0400 G telah terjadi Kecelakaan Kapal (MOB) satu
orang Terjatuh dari perahu Sri Gampang di Perairan Eretan Kulon
Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu;
b) Setelah mendapat informasi petugas siaga pada TW 0808 1725 G
melakukan pre-com dan ex-com untuk mengecek kebenaran berita;
c) Pada TW 0808 1740 G Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung
memberangkatkan satu tim rescue dari Pos Pencarian dan Pertolongan
Cirebon ke tempat kejadian Kondisi membahayakan manusia dengan
membawa, 1 (satu) unit Truk Personil dan peralatan Palsar air lengkap,
perlengkapan medis dan alkom lengkap;

d) Pada TW 0808 1935 G Tim Rescue tiba di TKM pada titik koordinat 06 19'
27.70" S - 108 05' 14.84" E, selanjutnya Tim SAR berkoordinasi dengan
unsur dilapangan;
e) Pada TW 0808 1945 G dengan pertimbangan teknis di lapangan, tim SAR
gabungan memutuskan pencarian dilanjutkan esok hari.
Hari Ke- 2
a) Pada TW 0809 0700 G Tim SAR Gabungan melaksanakan briefing kekuatan
personil serta petunjuk kerja SOP dan keselamatan kerja;
b) Pada TW 0809 0730 G Melanjutkan Pencarian sejauh ± 4 mil dari muara
Patrol;
c) Pada TW 0809 1700 G Tim SAR Gabungan belum berhasil menemukan
korban;
d) Pada TW 0809 1730 G Tim SAR Gabungan memutuskan pencarian
dilanjutkan esok hari.

Hari Ke- 3
a) Pada TW 0810 0700 G Tim SAR Gabungan melaksanakan briefing kekuatan
personil serta petunjuk kerja SOP dan keselamatan kerja;
b) Pada TW 0810 0730 G Melanjutkan Pencarian dengan cara penyisirian
(disekitar LKM) dan Penyisiran dari Muara Patrol sampai Muara Bugel dengan
menggunakan 2 LCR;
c) Pada TW 0810 1700 G Tim SAR Gabungan belum berhasil Menemukan
Korban;
d) Pada TW 0809 1730 G Tim SAR Gabungan memutuskan pencarian
dilanjutkan esok hari.

Hari Ke- 4
a) Pada TW 0811 0700 G Tim SAR Gabungan melaksanakan briefing kekuatan
personil serta petunjuk kerja SOP dan keselamatan kerja;
b) Pada TW 0811 0730 G Melanjutkan Pencarian dengan cara penyisirian dari
Muara bugel sampai parairan Bobos subang menggunakan 1 LCR;
c) Pada TW 0811 1700 G Tim SAR Gabungan belum berhasil Menemukan
Korban;
d) Pada TW 0811 1730 G Tim SAR Gabungan memutuskan pencarian
dilanjutkan esok hari.
Hari Ke-5
a) Pada TW 0812 0700 G Tim SAR Gabungan melaksanakan briefing kekuatan
personil serta petunjuk kerja SOP dan keselamatan kerja;
b) Pada TW 0812 0730 G Melanjutkan Pencarian dengan cara penyisirian dari
Muara Bugel sampai Perairan Patimban, Subang Sejauh ±15 KM
menggunakan 1 LCR;
c) Pada TW 0812 1340 G Tim SAR Gabungan berhasil Menemukan Korban di
Pantai Jalasena dsn sungai Tegal ds.Sungai buntu Kec .Pedes Kab Karawang
dalam keadaan MD dan korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Karawang;
d) Pada TW 0812 1355 G Tim SAR Gabungan melaksanakan evaluasi dan
menyatakan operasi SAR ditutup, pasukan kembali ke satuannya masing-
masing.

5. Tahap Pengakhiran Tugas


a. Dengan telah berhasil dievakuasinya korban dalam keadaan meninggal dunia,
maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup;
b. Potensi Pencarian dan Pertolongan yang terlibat proses pencarian kembali
kekesatuan masing-masing;
c. Data Korban :
Nama : Tori ( laki laki )
Umur : 48 tahun
Alamat : blok pang pang 1 desa eretan kulon kab indramayu

F. Faktor pendukung dalam penyelenggaraan operasi pencarian dan pertolongan;


a. Kesiapan dan sikap responsif dari segenap tim siaga Kantor Pencarian dan
Pertolongan Bandung;
b. Jaringan komunikasi yang sudah terbangun cukup luas dengan potensi Pencarian
dan Pertolongan yang ada di wilayah kerja Kantor Pencarian dan Pertolongan
Bandung sehingga memperlancar pencarian data maupun informasi musibah;
c. Koordinasi dan pengerahan unsur yang baik, memperlancar pelaksanaan operasi
Pencarian dan pertolongan;
d. Unsur pencarian dan pertolongan yang terlibat membantu proses pencarian
korban;
e. Unsur pencarian dan pertolongan yang terlibat :
NO UNSUR SAR KETERANGAN
1. Pos Pencarian dan Pertolongan
Cirebon
2. Dit Polair Polda Jabar
3. Polair Polres Indramayu
4. BPBD Kab. Indramayu
5. Himpunan Nelayan

G. Kendala
- Masyarakat yang berkumpul sekitar TKM menghambat proses pencarian;
- Tingginya gelombang air laut membuat sulit untuk melakukan penyisiran;
- Jaringan komunikasi yang belum terkoneksi dengan baik antara SRU dilapangan
dengan Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung.

H. Kesimpulan
Pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan Kecelakaan laut MOB satu orang
terjatuh dari perahu Sri Gampang di perairan Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur
Kabupaten Indramayu berjalan lancar dengan segenap tim siaga Kantor Pencarian
dan Pertolongan Bandung telah menunjukkan sikap responsif, profesionalisme serta
bertindak sesuai SOP. Korban telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia
selanjutnya diserahkan ke pihak kepolisian untuk proses identifikasi.

I. Saran
- Pertahankan dan tingkatkan sifat responsif, profesionalisme serta kekompakan
tim yang sudah ada di segenap pegawai Kantor Pencarian dan Pertolongan
Bandung;
- Pertahankan koordinasi yang sudah baik dengan unsur pencarian dan
pertolongan di wilayah kerja Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung.
- Bangun dan tingkatkan koordinasi dengan potensi pencarian dan pertolonghan
J. Penutup
Demikian laporan tentang Pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan
Kecelakaan laut MOB satu orang terjatuh dari perahu Sri Gampang di Perairan Eretan
Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu dibuat sebagai bentuk
pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan.

K. Dokumentasi dan Berita SAR (terlampir)

Kepala Kantor Pencarian dan Bandung, Agustus 2019


Pertolongan Kelas A Bandung Kepala Seksi Operasi dan Siaga

Deden Ridwansah, S.Sos Rudi, SE


Penata Tk. I (III/d) Penata (III/c)
DOKUMENTASI OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN
KECELAKAAN KAPAL MOB SATU ORANG TERJATUH DARI PERAHU
SRI GAMPANG DI PERAIRAN ERETAN KULON
KECAMATAN ERETAN KABUPATEN INDRAMAYU
TANGGAL 8 s.d 12 AGUSTUS 2019

Persiapan tim pemberangkatan operasi pencarian terhadap satu orang di pantai Eretan Kulon

Koordinasi dengan Pos Polair Eretan Polda Jabar

Briefing kekuatan personil dan keselamatan kerja


Pencarian korban di pantai Eretan Kulon Indramayu

Debriefing sekaligus evaluasi giat operasi SAR


Briefing pagi dan pelaksanaan operasi SAR

Pencarian terus diupayakan oleh unsur SAR gabungan


Penemuan korban

Anda mungkin juga menyukai