Pelaksanaan Ops Sar East

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 29

BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN

NATIONAL SEARCH AND RESCUE AGENCY

“PENYELENGGARAAN OPERASI PENCARIAN DAN


PERTOLONGAN ”

DIREKTORAT OPERASI

1
DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang


Pencarian dan Pertolongan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2017 tentang
Operasi Pencarian dan Pertolongan;
3. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2016 tentang
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan;
4. Peraturan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan
Operasi Pencarian dan Pertolongan;

2
TUGAS DAN KEDUDUKAN

Kedudukan
Kedudukan Badan SAR Nasional sesuai Peraturan Presiden Nomor 83
Tahun 2016 tentang Badan SAR Nasional adalah :
Lembaga Pemerintah non Kementerian yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Presiden Republik Indonesia.

Tugas
Tugas Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan sesuai Pasal 29 ayat
(1) UU No.29 Tahun 2014: bertugas Melaksanakan dan
Menyelenggaraan pencarian dan pertolongan (SAR) sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan dan melakukan koordinasi dengan
instansi terkait.
3
PROSES PELAYANAN OPERASI SAR

PTSP/ PETUGAS SIAGA SAR


BASARNAS MENERIMA,
MENCATAT DAN
MEMVERIFIKASI LAPORAN

PELAPOR DATANG
LANGSUNG / PEJABAT BERWENANG (SMC)
MENGHUBUNGI BADAN MEMERINTAHKAN PETUGAS SAR
SAR NASIONAL MELALUI UNTUK MELAKSANAKAN
CALL CENTER OPERASI PENCARIAN DAN
PENCARIAN

EVAKUASI DAN PROSES PENCARIAN DAN


PENYERAHAN PERTOLONGAN
KORBAN 4
Undang undang No. 29 Tahun 2014
Tentang Pencarian dan Pertolongan

Pasal 14: Penyelenggaraan Operasi Pencarian dan Pertolongan


dilakukan terhadap:

Kecelakaan Kapal dan Pesawat

Kecelakaan dengan Penanganan Khusus

Bencana pada Tahap Tanggap Darurat

Kondisi Membahayakan Manusia


5
Undang undang No. 29 Tahun 2014
Tentang Pencarian dan Pertolongan

Pasal 15: Penyelenggaraan Operasi Pencarian dan Pertolongan


dilakukan melalui:

Siaga Pencarian dan Pertolongan

Operasi Pencarian dan Pertolongan

Pelibatan Potensi Pencarian dan


Pertolongan

6
Siaga Pencarian dan Pertolongan

Upaya untuk mempercepat pertolongan melalui Siaga SAR


 Dilaksanakan selama 24 (dua puluh empat) jam secara terus-menerus
sesuai dengan pembagian waktu.
 Siaga Pencarian dan Pertolongan terdiri atas:
1. Siaga rutin; dan
2. Siaga khusus.
 Dilaksanakan oleh petugas Siaga Pencarian dan Pertolongan yang tergabung
dalam regu siaga.

7
TAHAPAN OPERASI SAR

Penyusunan renops SAR bertujuan


TAHAP pelaksanaan Ops SAR berlangsung
PERENCANAAN cepat, tepat, aman, terpadu dan
terkoordinasi

Kegiatan yang dilakukan antara lain :


a. Identifikasi situasi lokasi;
b. Perhitungan perkiraan lokasi, pergerakan korban setelah
kejadian;
c. Pengerahan SDM dan Palsar;

8
TAHAPAN OPERASI SAR

Saat dilakukan suatu tindakan sebagai


TAHAP TINDAK
AWAL
tanggapan (respons) terhadap
Kecelakaan yang terjadi

Tindakan yang dilakukan antara lain :


a. Evaluasi Informasi Kejadian;
b. Penyiagaan Fasilitas SAR(Jenis,Kemampuan,Lokasi Siaga);
c. Precom & Excom;
d. Pengerahan Unsur SAR;
e. Pengusulan SMC

9
TAHAPAN OPERASI SAR

Penyusunan renops SAR bertujuan


TAHAP pelaksanaan Ops SAR berlangsung
PERENCANAAN cepat, tepat, aman, terpadu dan
terkoordinasi

Kegiatan yang dilakukan antara lain :


a. Identifikasi situasi lokasi;
b. Perhitungan perkiraan lokasi, pergerakan korban setelah
kejadian;
c. Pengerahan SDM dan Palsar;

10
TAHAPAN OPERASI SAR

Pengerahan dan pengendalian operasi


TAHAP OPERASI
SAR
SAR yang meliputi Pencarian,
Pertolongan dan Evakuasi

Pelaksanaan Pencarian dalam bentuk :


a. Pengumpulan informasi;
b. Pelaksanaan pengamatan dan pemantauan;
c. Penerapan pola pencarian;
d. Pengkoordinasian dan pengendalian SRU;
e. Pelaporan perkembangan pencarian.

11
TAHAPAN OPERASI SAR

Pengerahan dan pengendalian operasi


TAHAP OPERASI
SAR
SAR yang meliputi Pencarian,
Pertolongan dan Evakuasi

Pelaksanaan Pencarian dalam bentuk :


a. Pengumpulan informasi;
b. Pelaksanaan pengamatan dan pemantauan;
c. Penerapan pola pencarian;
d. Pengkoordinasian dan pengendalian SRU;
e. Pelaporan perkembangan pencarian.

12
TAHAPAN OPERASI SAR

Pelaksanaan Pertolongan dalam bentuk :


a. Penilaian Kondisi Lingkungan;
b. Penilaian Kondisi Korban;
c. Penyiapan Peralatan Pertolongan
d. Pemilahan Korban sesuai kondisinya;
e. Pertolongan Pertama.

Pelaksanaan Evakuasi dalam bentuk :


a. Pemindahan korban ke lokasi yang lebih aman;
b. Penyerahan korban ke unit yang memberikan perawatan
medis lebih lanjut;
c. Penyerahan korban kepada instansi yang menangani
indentifikasi
13
TAHAPAN PENGAKHIAN TUGAS

a. Pengembalian tim SAR ke instansi/organisasi masing-


masing;
b. Pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan operasi SAR;
c. Penyusunan laporan penyelenggaraan operasi
SAR;dan
d. Penyelesaian penggantian biaya penyelenggaraan
operasi SAR

14
1
5
Operasi Pencarian dan Pertolongan

Terdiri atas tahapan:


1. Pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan; dan
2. Penghentian Pelaksanaan Operasi Pencarian dan
Pertolongan.

16
Operasi Pencarian dan Pertolongan

Penetapan
Penyusunan Pengerahan dan
organisasi Operasi
rencana Operasi pengendalian
SAR yang bersifat
SAR; dan Operasi SAR.
ad hoc;

17
Struktur Organisasi Operasi Pencarian dan Pertolongan

18
Struktur Organisasi Operasi Pencarian dan Pertolongan

19
PENYUSUNAN RENCANA OPERASI SAR

Didasarkan pada:
1. Rencana Nasional Pencarian dan Pertolongan; dan
2. Rencana Kontingensi Pencarian dan Pertolongan.

Dilakukan oleh: Dapat


Tujuan:
SMC sesuai dengan mengikutsertakan
Agar Pelaksanaan instansi/organisasi
karakteristik
Operasi SAR Potensi SAR.
Kecelakaan, Bencana,
berlangsung cepat,
dan/atau Kondisi
tepat, aman, terpadu,
Membahayakan
dan terkoordinasi.
Manusia.

20
PENGERAHAN DAN PENGENDALIAN OPERASI SAR

 Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan berwenang untuk


mengerahkan dan mengendalikan Setiap Orang yang memiliki
Potensi SAR dalam Pelaksanaan Operasi SAR.

 Setiap Orang yang memiliki Potensi Pencarian dan Pertolongan


wajib memenuhi dan membantu dalam Pelaksanaan Operasi
SAR atas permintaan Badan Nasional Pencarian dan
Pertolongan.

21
PENGERAHAN DAN PENGENDALIAN OPERASI SAR

 Pengerahan dan pengendalian Operasi SAR meliputi:


a. penggerakan SRU;
b. pelaksanaan pencarian;
c. pelaksanaan pertolongan; dan
d. pelaksanaan evakuasi Korban.

 Penyerahan Korban kepada keluarga korban harus


dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Korban.

 Dalam hal penyerahan korban kepada keluarga korban


atau yang mewakili harus dituangkan dalam Berita Acara
Serah Terima Korban, disertai dengan pernyataan tertulis
dari keluarga korban.
22
PELIBATAN POTENSI SAR

 Potensi SAR yang membantu harus memenuhi


persyaratan:
a. kelengkapan dokumen administrasi;
b. kompetensi bidang SAR; dan
c. kesehatan fisik.
 Dalam hal Potensi SAR atas keinginannya sendiri tidak
berada di bawah koordinasi dan kendali SMC tidak akan
dilibatkan dalam Pelaksanaan Operasi SAR.
 SMC dapat melarang dan/atau membatasi keterlibatan
Potensi SAR, apabila dianggap menghambat Pelaksanaan
Operasi SAR.

23
PENGHENTIAN PELAKSANAAN OPERASI SAR

Dilakukan apabila
1. Seluruh Korban telah ditemukan, ditolong, dan dievakuasi;
2. Setelah jangka waktu 7 (tujuh) hari pelaksanaan operasi pencarian tidak
ada tanda-tanda Korban ditemukan; dan/atau
3. Setelah dinilai tidak efektif berdasarkan pertimbangan teknis dari hasil
evaluasi koordinator misi Pencarian dan Pertolongan.
Penghentian Pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan dilakukan oleh
koordinator Pencarian dan Pertolongan (SC) atas usul koordinator misi
Pencarian dan Pertolongan (SMC) .

24
PENGHENTIAN PELAKSANAAN OPERASI SAR

 Pengakhiran/penghentian Pelaksanaan Operasi SAR


dilakukan oleh SC atas usul SMC.

 Pengakhiran/penghentian Pelaksanaan Operasi SAR


meliputi:
a. pelaksanaan debriefing;
b. pengecekan sumber daya yang terlibat dalam
Pelaksanaan Operasi SAR;
c. pengembalian SRU kepada instansi atau organisasi
masing-masing; dan
d. pembuatan laporan hasil Pelaksanaan Operasi SAR
kepada SC

25
PERBANTUAN POTENSI SAR DALAM OPERASI SAR

• Koordinator Misi Pencarian dan Pertolongan (SMC)


Posisi
• Koordiantor Lapangan (OSC)
Perbantuan • Unit Pencarian dan Pertolongan (SRU)

• Tim Rescue
Bentuk • Alut
Perbantuan • Komunikasi

• Melaporkan/ menghubungi SMC atau Posko


• Memberikan data sumber daya yang dimiliki ( jumlah, kemampuan dan
lokasi )
Prosedur • Pemilihan sumber daya sesuai dengan jenis kejadian dan rencana operasi
Perbantuan yang dibuat oleh SMC
• Penugasan unsur dibawah SMC
• Pelaporan ke SMC dan ke induk masing-masing

Hal-hal yang 1. Kemampuan (jumlah dan keterampilan)


2. Kemandirian di lapangan
perlu
3. Kerjasama dan koordinasi dengan unsur lain
diperhatikan 4. Keselamatan dan resiko penugasan 26
SDM Pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan

Jumlah Petugas Pencarian dan Pertolongan Kompetensi Petugas Pencarian dan


dalam 1 (satu) tim rescue maksimal 12 (dua Pertolongan :
belas) orang, terdiri dari:

1. 1 (satu) orang komandan tim; 1. Medical First Responder/ MFR;


2. 1 (satu) orang petugas medis; 2. Jungle Rescue;
3. 1 (satu) orang petugas humas; 3. Water & Underwater Rescue;
4. High Angle Rescue Technique/ HART;
4. 2 (dua) orang pengemudi; dan 5. Confined Space Search and Rescue;
5. 7 (tujuh) orang rescuer. 6. Collapsed Structure Search and Rescue
(CSSR);
7. Vehicle Accident Rescue (VAR);
8. Helly Rescue.

27
Sarana Operasi Pencarian dan Pertolongan

Darat Laut Udara


1. Rescue truck; 1. Rescue Boat; 1. Rotary wing;
2. Rescue car; 2. HoverCraft; 2. Drone;
3. Rapid Development Land 3. Rigid Invitable Boat;
SAR Unit; 4. Rubber boat;
4. Communication mobile; 5. Rafting boat;
5. Mobil Posko komando; 6. Peralatan pendukung
6. Truck personil; lainnya;
7. Ambulance;
8. Sepeda motor;
9. Peralatan pendukung
lainnya.

28
TERIMA KASIH

29

Anda mungkin juga menyukai