Prinsip Hukum Divestasi
Prinsip Hukum Divestasi
Di Susun Oleh :
KELOMPOK 11
Muhammad Taufik Kurrohman (S20193095)
Puguh widodo pambudi (201102040003)
Puji syukur kami panjatkan kehdirat Allah SWT. yang atas rahmat dan karunianya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu, dengan tema makalah “Prinsip
Hukum Divestasi ”
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebear-besarnya kepada
dosen mata kuliah hukum dagang yang telah memberikan tugas terhadap kami. Dan
terimakasih kepada para pihak yan elah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari kata sempurna dan ini sebagai langkah yang baik dari studi
sesugguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan dari kemampuan kami maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi kami dan
pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………......1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….3
1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………………………4
1.2 RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………5
1.3 TUJUAN…………………………………………………………………………..6
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………..7
2.1 SEJARAH DIVESTASI………………………………………………………….8
2.2. PENGERTIAN DIVESTASI……………………………………………………9
2.3 TEORI DIVESTASI……………………………………………………………10
2.4 REGULASI DIVESTASI INDONESIA……………………………………….11
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………12
3.1 KESIMPULAN………………………………………………………………….13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….14
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui bagaimana sejarah Divestasi.
2. Mengetahui dan memahami definisi dari Divestasi.
3. Mengetahui teori-teori Divestasi.
4. Mengetahui regulasi Divestasi Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
1
HS,H.Salim, 2013, Hukum Divestasi di Indonesia (Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor
2/SKLN-X/2012), PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Benson membagi divestasi menjadi dua, yaitu sell-off dan spin-off. Divestasi sell-off
adalah menjual beberapa bagian aset perusahaan induk, seperti divisi, lini produk atau
bahkan anak perusahaan ke perusahaan lain. Sedangkan divestasi spin-of adalah suatu
kondisi dimana perusahaan menyalurkan semua saham yang dimilikinya pada suatu
anak cabang yang dikuasainya.
Menurut Rosenfeld (1984)
Seorang ahli ekonomi bernama Rosenfeld berpendapat bahwa divestasi adalah suatu
langkah perubahan portofolio pada aset perusahaan dengan menggunakan metode
sell-offs ataupun spin-offs aset yang memang sudah tidak digunakan atau diinginkan
lagi.
Menurut Linn & Rozeft (1984)
Kedua ahli ekonomi ini mengatakan bahwa divestasi sell-off adalah penjualan divisi,
sub bagian ataupun lini bisnis yang dilakukan oleh suatu perusahaan ke perusahaan
lainnya. Dijelaskan juga bahwa divestasi sell-off adalah wujud sederhana dari
divestiture yaitu proses kontraksi untuk perusahaan yang melakukan penjualan tapi
dijadikan sebagai alat untuk ekspansi untuk pembeli perusahaan.
Menurut Sudarsanam (1995) 2
Sudarsaman menjelaskan bahwa divestasi adalah kebalikan dari suatu pertumbuhan
karena adanya akuisisi yang dilakukan dengan cara menjual sebagian perusahaan
untuk alasan yang beragam.
Menurut Moin (2004)
Moin berpendapat bahwa divestasi adalah kegiatan menjual sebagian unit bisnis atau
anak perusahaan pada pihak lain agar bisa mendapatkan dana segar untuk
memperbaiki kondisi perusahaan secara menyeluruh.
Divestasi adalah salah satu istilah yang sering kali digunakan dalam dunia ekonomi
dan juga keuangan. Divestasi adalah pengurangan jenis aset finansial atau aset barang
yang memang dimiliki oleh perusahaan.3
Divestasi adalah kebalikan dari kegiatan investasi perusahaan. Jadi, jika investasi
dilakukan dengan membeli beberapa aset yang dinilai mampu memberikan
keuntungan yang sangat besar di masa depan, maka divestasi adalah tindakan
pengurangan beberapa aset yang dimiliki oleh perusahaan.
2
Friedmann, W., 1971, The State and the Rule of Law in a Mixed Economy, Steven and son, London.
3
Retnandari,NunukDwi, 2014, Pengantar Ilmu Ekonomi dalam Kebijakan Publik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka bisa kita tarik kesimpulan bahwa divestasi
adalah istilah yang cenderung memiliki konotasi negatif karena kegiatan ini dilakukan
dengan mengurangi beberapa jenis aset.
Contoh sederhananya Pak Budi mempunyai tanah seluas satu hektar dan ia melakukan
promosi untuk menjual tanahnya tersebut. Tanpa memperdulikan alasan dia menjual
tanahnya, kita tentu bisa berasumsi bahwa Pak Budi sedang mengalami kondisi
kesulitan keuangan, sehingga membuatnya menjual aset tanah tersebut.
2. Teori spin-off
Dalam metode ini perusahaan induk mengubah sebuah divisi menjadi entitas (unit
usaha lain yang masih satu buku akuntansi dengan perusahaan induk) yang
terpisah. Lewat spin-off, saham entitas akan dibagikan kepada pemegang saham
perusahaan induk.
Meski masuk kategori divestasi, spin-off dan metode penjualan berbeda karena:
Perusahaan induk tidak mendaoatkan dana tunai dari spin-off seperti pada
penjualan.
Pemegang saham awal dari divisi yang dipisahkan tetap sama dengan
pemegang saham perusahaan induk.
3. Teori carve-out
Metode ini berarti perusahaan induk mengubah sebuah divisi menjadi entitas yang
terpisah. Tidak seperti dalam spin-off di mana entitas masih satu buku akuntansi
dengan perusahaan induk, dalam metode ketiga ini saham entitas akan dijual ke
masyarakat.
Artinya, pemegang saham bukan hanya pemilik saham pada perusahaan induk di
awal, tetapi menambah jumlah pemilik saham. Umumnya nih, pemegang saham
perusahaan induk mempertahankan kepemilikan mayoritasnya di entitas baru
tersebut.
4. Teori tracking stock
Dalam metode terakhir ini diartikan sebagai cara menerbitkan tracking stock yang
bertujuan menelusuri kinerja divisi tertentu dalam perusahaan. Contohnya
pembagian dividen yang jumlahnya tergantung pada kinerja divisi tersebut.
Divisi yang memiliki tracking stock tetap menjadi bagian dari perusahaan induk,
meskipun sahamnya diperdagangkan secara terpisah dengan perusahaan induk.4
4
Subekti, R., R. R. Tjitrosudibio, 1984, Kitab Undang ± Undang Hukum Perdata, Pradnya Paramita, Jakarta.
5
Sugianto, Fajar, 2013, Economic Analysis of Law: Seri Analisis ke-ekonomian tentang Hukum, Prenada Media
Group, Jakarta
Pada pasal 29 huruf y yang dituliskan bahwa bagi perusahaan asing pertambangan
pemegang IUPK Operasi Produksi meuat divestasi saham sebagai salah satu
kewajibannya.
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 tentang Kepemilikan Saham dalam
Perusahaan yang Didirikan dalam Rangka Penanaman Modal Asing.
Yang disebutkan dalam pasal 7 bahwa perusahaan asing yang didirikan dalam jangka
waktu 15 tahun sejak berproduksi harus menjual sebagian sahamnya kepada warga
negara Indonesia dan badan hukum usaha Indonesia melalui kepemilikan langsung
atau melalui pasar modal.
Perarturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah.
Divestasi diartikan sebagai penjualan surat dan kepemilikan pemerintah naik sebagian
atau keseluruhan kepada pihak yang lain. Dan hal ini divestasi tersebut dilakukan oleh
pemerintah kepda pihak yang lainnya yang merupakan warga negara Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Divestasi adalah bentuk pengurangan aset yang dilakukan oleh sebuah perusahaan
baik dalam bentuk asset finansial ataupn asset barang. Tujuan dari Divestasi secara
singkatnya adalah untuk mendapatkan keuntungan dengan menjual asset yang dimana
didalam perusahaan aset tersebut memiliki kerugian bagi perusahaan. Memang banyak
konotasi yang beranggapan bahwa Divestasi adalah kegiatan yang negatif jika dilakukan oleh
sebuah perusahaan, namun bisa saja kegiatan ini juga bisa memberikan keuntungan yang
besar bagi perusahaan. Pada Divestasi tidak hanya mengurangi asset tapi juga
mengalokasikan dana yang ada dari asset yang sudah terjual tersebut ke asset yang produktif
dan memiliki peluang keuntungan yang besar.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.cnbcindonesia.com/news/20180112160028-4-1350/riwayat-divestasi-
freeport-ke-indonesia
https://lifepal.co.id/media/divestasi/
HS,H.Salim, 2013, Hukum Divestasi di Indonesia (Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi RI
Nomor 2/SKLN-X/2012), PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Friedmann, W., 1971, The State and the Rule of Law in a Mixed Economy, Steven and son,
London.
Retnandari,NunukDwi, 2014, Pengantar Ilmu Ekonomi dalam Kebijakan Publik, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Subekti, R., R. R. Tjitrosudibio, 1984, Kitab Undang ± Undang Hukum Perdata, Pradnya
Paramita, Jakarta.
Sugianto, Fajar, 2013, Economic Analysis of Law: Seri Analisis ke-ekonomian tentang Hukum,
Prenada Media Group, Jakarta