Al-Maudhu' Fil Hadits
Al-Maudhu' Fil Hadits
AL-MAUDH’U FI AL-HADIST
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ulumul hadits
Disusun oleh :
AHMAD MAHRUS NAKSABANDI (213104010005)
NOVA KURNIA HASAN (213104010009)
ACHMAD TAUFIQ (214104010010)
Penulis
i
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR .......................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan .......................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Hadits Maudh’u .................................................................... 3
B. Sejarah Munculnya Hadist Maudh'u ....................................................... 3
C. Fakto-Faktor Munculnya Hadist Maudh’u .............................................
4
D. Upaya-Upaya Ulama Dalam Menghadapi Gerakan Pemalsuan Hadist .... 7
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PEDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hadits sebagai sumber hukum Islam setelah Al-Qur’an telah disepakati oleh
ulama took-tokoh umat Islam.Setiap gerak dan aktivitas umat,harus dilakukan
berdasarkan petunjuk yang ada dalam Al-Qur’an dan hadist.Begitu pula jika ada
permasalahan yang muncul di tengah masyarakat.Namun sangat disayangkan
keberadaan hadist yang benar-benar berasal dari Rasulullah SAW,dinodai oleh
munculnya hadist-hadist Maudh’u (palsu) yang sengaja dibuat-buat oleh orang-
orang tertentu dengan tujuan dan motif yang beragam,dan disebarkan ditengah-
tengah masyarakat
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1. Jelaskan pengertian hadits Maudh’u ?
2. Menceritakan sejarah munculnya hadits Maudh’u ?
3. Apa saja faktor-faktor munculnya hadist Maudh’u ?
4. Apa saja upaya-upaya ulama dalam menghadapi gerakan pemalsuan hadist ?
1
C. Tujuan
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1. Jelaskan pengertian hadits Maudh’u ?
2. Menceritakan sejarah munculnya hadits Maudh’u ?
3. Apa saja faktor-faktor munculnya hadist Maudh’u ?
4. Apa saja upaya-upaya ulama dalam menghadapi gerakan pemalsuan hadist ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Hadis semacam ini tentu saja tidak benar dan tidak dapat diterima tanpa
terkecuali, sebab ini sesungguhnya bukan hadis, tindakan demikian adalah
merupakan pendustaan terhadap Nabi Muhammad saw. yang pelakunya diancam
dengan neraka. dan hadis ini haram untuk disampaikan pada masyarakat umum
kecuali hanya sebatas memberikan penjelasan bahwa hadist tersebut adalah
maudhu’ (palsu).
3
Terjadinya pertikaian politik yang terjadi pada akhir masa pemerintahan
khalifah Utsman bin Affan dan Khalifah Ali bin Abi Thalib merupakan awal
adanya benih-benih fitnah, yang memicu munculnya pemalsuan hadis,tetapi pada
masa ini belum begitu meluas karena masih banyak sahabat ulama yang masih
hidup dan mengetahui dengan penuh yakin akan kepalsuan suatu hadist. Para
sahabat ini mengetahui bahaya dari hadist maudhu’ karena ada ancaman yang
keras dikeluarkan oleh Nabi SAW terhadap orang yang memalsukan hadist,
Namun pada masa sesudahnya, yaitu pada akhir pemerintahan Khalifah Bani
Umayyah pemalsuaan hadis mulai marak , baik yang dibuat oleh ummat Islam
sendiri, maupunyang dibuat oleh orang diluar Islam. Menurut penyaksian
Hammad bin Zayyad terdapat 14.000 hadis maudhu. Abdul Karim al Auja
mengaku telah membuat 4.000 Hadismaudhu.
Menurut Subhi Shalih, hadis maudhu mulai muncul sejak tahun 41 H, yaitu
ketika terjadi perpecahan antara Ali bin Abi Thalib yang didukung oleh penduduk
Hijaz dan Irak dengan Muawiyah bin Abi Sufyan yang didukung olehpenduduk
Syria dan Mesir, Ummat Islam terbagi kepada beberapa firqah: Syi’ah, Khawarij
dan Jumhur.
a. Faktor Politik
4
mengklaim bahwa kelompoknya yang paling benar sesuai dengan ijtihad mereka,
masing- masing ingin mempertahankankelompoknya, dan mencari simpati massa
yang paling besar dengan cara mengambil dalil Al-Qur’an dan Hadist. Jika tidak
ada dalil yang mendukung kelompoknya, mereka mencoba mentakwilkan dan
memberikan interpretasi (penafsiran) yang terkadang tidak layak. Sehingga
mereka membuat suatu hadist palsu seperti Hadist-Hadist tentang keutamaan para
khalifah, pimpinan kelompok, dan aliran-aliran dalam agama.
3) Bayan bin Sam’an Al-Mahdy, yang akhirnya dihukum mati oleh Khalid bin
Abdillah.
5
c. Faktor Kebodohan
Ada golongan dari ummat Islam yang suka beramal ibadah namun kurang
memahami agama, mereka membuat at hadist-hadis maudlu (palsu) dengan tujuan
menarik orang untuk berbuat lebih baik dengan cara membuat hadis yang berisi
dorongan-dorongan untuk meningkatkan amal dengan menyebutkan kelebihan dan
keutamaan dari amalan tertentu tanpa dasar yang benar melalui hadist targhib
yang mereka buat sendiri. Biasanya hadis palsu semacam ini menjanjikan pahala
yang sangat besar kepada perbuatan kecil.
Sebagian tukang cerita yang ingin agar apa yang disampaikan nya menarik
perhatian orang,dia berusaha mengumpulkan orang dengan cara membuat hadits-
hadits palsu yang membuat masyarakat suka dan tertarik kepada mreka,
menggerakkan keinginan, juga memberikan harapan bagi mereka.Misalnya:
خلق ا هلل من,من قال آإلله إال اهلل
و ريشه من مرجان
Artinya: “Barang siapa membaca la ilaha illallah, niscaya Allah menjadikan dari
tiap-tiap kalimatnya seekor burung, paruhnya dari emas dan buahnya dari marjan”.
Hasbi Assiddiqy menjelaskan bahwa golongan yang membuat hadis maudhu itu
ada sembilan golongan yaitu:
6
1) Zanadiqah (orang orang zindiq)
2) Penganut-penganut bid’ah.
7
penelitian sanad hadis, yakni tentang kualifikasi keabsahan periwayatan seorang
yang termasuk mata rantai kelangsungan hadis ke tangan seorang perawi, sebagai
seorang peneliti atau kritikus hadis.
2. Mengukuhkan hadis-hadis
Dalam kaitannya dengan adanya pemalsuan hadis, sebagai langkah konkrit, para
pakar hadis membahas para perawi yang tidak memiliki kredibilitas dan diklaim
sebagai pendusta dalam kitab-kitab jarh wa ta’dil.
8
sehingga hadis- hadis yang diterima adalah benar-benar dapat
dipertanggungjawabkan kehujjahannya.
Dengan menggunakan berbagai kaidah dalam ilmu hadis, para pakar hadis telah
berhasil menghimpun berbagai hadis palsu dalam kitab-kitab tersendiri. Diantara
kitab-kitab yang dimaksud adalah:
2) al-Maudu at al-Kubra, karya Abu al-Farj Abd. al-Rahman ibn ‘Ali ibn al-Jauzi;
3) Tansih al-Syari’ah al-Marfu ahmin al-Akhbaral-Sani’ah al-Maudu’ah, karya
Abu al-Hasan Ali ibn Muhammad al-Kannani
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hadits dha’if adalah hadits yang tidak memenuhi syarat-syarat bias diterima
sebagai hadits shahih dan hadits hasan. Sebab kedha’ifan hadits karena tiga hal
yaitu, dha’if dari sudut sandaran matannya, dari segi sanadnya yang terputus, dan
dari sudut kecacatan rawinya. Hadits dha’if termasuk banyak ragamnya dan
mempunyai perbedaan derajat satu sama lain, disebabkan banyak sedikitnya
syarat-syarat hadits shahih atau hasan.
B. Saran
Dari hasil pembuatan makalah ini, pembaca dapat memahami yang
disampaikan leh penulis, dan tidak salah lagi membedakan antara hadits shahih,
hadits hasan, dan hadits dha’if.
10
DAFTAR PUSTAKA
11