Anda di halaman 1dari 34

IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING PENJUALAN BERBASIS

CODEIGNITER PADA I.US PURWODADI - GROBOGAN

PROPOSAL TUGAS AKHIR

DISUSUN OLEH:
YOGI AGUS SETIAWAN
G.211.18.0143

PROGRAM STUDI S1 – TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS SEMARANG
2022
PERSETUJUAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR

DENGAN JUDUL
IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING PENJUALAN BERBASIS
CODEIGNITER PADA I.US PURWODADI - GROBOGAN

TELAH DISETUJUI
TANGGAL ………………………………..
GASAL/GENAP Thn. AKADEMI 2022/2023

KOORDINATOR TUGAS AKHIR PEMBIMBING TUGAS AKHIR

Siti Asmiatun, S.Kom, M.Kom Atmoko Nugroho, ST, M.Eng.


NIS. 06557003102172 NIS. 06557003102126

KETUA PROGRAM STUDI


S1-TEKNIK INFORMATIKA

Khoirudin, S.Kom., M.Eng


NIS. 06557003102173
ABSTRAK

Sistem monitoring adalah merupakan sebuah sistem yang penting bagi


setiap instansi yang memperjual belikan sebuah barang atau menyewakan barang,
seringkali aktivitas monitoring ini menentukan berjalan atau tidaknya instansi
tersebut, karena dengan melakukan monitoring, pengelola instansi dapat
mengetahui cepat atau lambatnya penjualan dari sebuah barang. Dengan adanya
sistem tersebut, toko atau perusahaan dapat mengolah data lebih akurat. Sistem
monitoring ini menjadi primadona karena selain manfaatnya yang banyak, sistem
tersebut dapat mengubah perusahaan tersebut menjadi lebih baik karena hasil yang
didapat dari sistem ini. Sistem pada I.US dinilai belum efektif karena monitoring
data barang dan transaksi sehari – hari beserta laporan masih dilakukan secara
tertulis dengan pencatatan menggunakan buku dan kertas, sehingga sistem ini tidak
efisen dalam menghemat waktu, tenaga dan materi.

Dengan masalah dalam sistem tersebut, maka dibuatlah sebuah sistem


Monitoring berbasis web dengan menggunakan CodeIgniter 3. Pada pembangunan
sistem, metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan terstruktur
dengan menggunakan metode pengembangan RAD atau Rapid Application
Development, dimana teknik pengumpulan data yang digunakan berdasarkan
observasi lapangan dan hasil wawancara. Sedangkan hasil dari pembuatan sistem
ini adalah terbentuknya sebuah sistem monitoring yang dapat mempermudah
mengelola data penjualan, membantu karyawan untuk mengurangi kesalahan dalam
proses pencatatan laporan serta menyeleksi/monitoring barang yang paling laku
pada toko.

Kata Kunci: Sistem Monitoring, CodeIgniter, Website, RAD


ABSTRACT

The monitoring system is an important system for every agency that trades
and rents an item, often this monitoring activity determines whether the agency is
running or not, because by monitoring, agency managers can find out how fast or
slow the sale of an item is. With this system, stores or companies can process data
more accurately. This monitoring system is excellent because in addition to the
many benefits, the system can change the company for the better because of the
results obtained from this system. The system at I.US is considered ineffective
because the monitoring of data on goods and daily transactions along with reports
is still done in writing by recording using books and paper, so this system is not
efficient in saving time, energy and materials.

With the problem in the system, a web-based monitoring system was created
using CodeIgniter 3. In system development, the approach method used was a
structured approach method using the RAD development method or Rapid
Application Development, where the data collection techniques used were based on
field observations and Interview result. While the result of making this system is the
formation of a monitoring system that can make it easier to manage sales data, help
employees to reduce errors in the reporting process and select/monitor the best-
selling items in the store.

Keywords: Monitoring System, CodeIgniter, Website, RAD

Pembimbing Tugas Akhir

Atmoko Nugroho, ST, M.Eng.


NIS. 06557003102126
A. Latar Belakang
Penjualan air minum atau depot air mineral dewasa ini sudah sering
terlihat di berbagai tempat, dengan tujuan untuk memberikan sebuah produk
dalam berbagai ukuran. Sama halnya dengan air mineral kemasan yang
dijual di berbagai minimarket, depot air mineral ini juga menjual berbagai
jenis air mineral kemasan. Namun, perbedaan dari kedua toko ini akan
terlihat apabila mengunjungi salah satu toko, yaitu kelengkapan jenis
produk yang ditawarkan. Pada minimarket, air mineral kemasan yang dijual
sebagian besar hanya akan menjual 2 atau 3 ukuran kemasan air mineral,
namun pada depot air menjual berbagai ukuran kemasan produk, dari yang
terkecil hingga ke yang paling besar.
CV. I.US Aguaria yang ada di Purwodadi merupakan salah satu dari
sekian banyak instansi yang menjual air minum kemasan yang langsung
dipasok dari perusahaan, atau sering disebut sebagai reseller. CV. I..US
Aguaria ini bergerak pada bidang penjualan yang difokuskan untuk menjual
berbagai macam produk dari pemasok air mineral kemasan, terutama
produk ternama Aguaria. Produk yang ditawarkan pun merupakan produk
utama yang terlaris dan sering dibeli oleh pelanggan. Selain dari produk
Aguaria, CV. I.US Aguaria juga memperjual belikan produk air mineral
kemasan lain dengan perusahaan lain dimana produk tersebut juga
merupakan salah satu raksasa produsen air mineral.
Saat ini, CV. I.US Aguaria menjalankan bisnisnya dengan
menggunakan sistem manual untuk memantau penjualan pada toko, dimana
sistem manual ini terkesan ribet dan mempunyai resiko yang besar apabila
terdapat 1 kesalahan kecil saja. Kesalahan dalam penghitungan stok,
penghitungan pengeluaran hingga ke pemesanan pernah terjadi pada CV.
I.US Aguaria. Kesalahan ini pun terjadi karena human error, dimana
kesalahan ini menjadi fatal karena melibatkan produsen besar. Sampai pada
akhirnya, CV. I.US Aguaria yang bermarkas di Purwodadi ini menyusun
sebuah wacana untuk memantau penjualan toko secara sistematis dimana
sistem web menjadi tolak ukur mereka dalam merencanakannya.
Dari latar belakang yang telah dijelaskan diatas, penulis membuat
sistem berbasis Framework Codeigniter dimana sistem akan lebih
terstruktur. Sistem yang dihasilkan oleh penulis pun dapat dikatakan mudah
untuk digunakan karena perancangan yang melibatkan user karena adanya
keterlibatan metode RAD (Rapid Development System). Maka dari itu,
dibuatlah Sistem Monitoring yang menjadi studi kasus untuk pembuatan
Tugas Akhir dengan judul “IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING
PENJUALAN BERBASIS CODEIGNITER PADA I.US
PURWODADI - GROBOGAN”.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa permasalahan yang terjadi pada CV. I.US Aguaria
adalah bagaimana membangun sebuah sistem Monitoring yang mempunyai
fungsi sesuai?

C. Batasan Masalah
Agar pembahasan menjadi lebih jelas dan terarah, maka diperlukan
adanya batasan masalah. Adapun ruang lingkup dalam susunan laporan ini
dibatasi pada :
1. Penelitian dan pembahasan pada pembangunan web ini hanya
berfokus pada ruang lingkup CV. I.US Aguaria
2. Metode pengembangan yang akan digunakan yaitu Rapid
Application Development (RAD)
3. Sistem Monitoring ini akan diakses oleh 3 aktor, yaitu Owner atau
Pemilik, Admin, dan Karyawan
4. Sistem Monitoring ini akan diimplementasikan dan dikembangkan
menggunakan Framework CodeIgniter 3 dan MySQL sebagai
database penyimpanannya
5. Perancangan dan anlisa sistem ini menggunakan UML (Unified
Modelling Language)
6. Implementasi sistem ini difokuskan untuk memudahkan karyawan
CV. I.US Aguaria dalam mengawasi dan mendata penjualan
7. Fitur pada sistem ini berupa CRUD (Create, Read, Update, dan
Delete), monitoring stok, monitoring penjualan, pencatatan keluar
masuknya barang, laporan dan fungsi mencetak laporan per tahun.

D. Tujuan Tugas Akhir


Tujuan dari penelitian ini yaitu terciptanya sebuah Sistem
Monitoring yang dapat membantu CV. I.US Aguaria dalam melakukan
aktivitas monitoring stok, monitoring penjualan, pencatatan keluar
masuknya barang, laporan dan fungsi mencetak laporan per tahun.

E. Manfaat Tugas Akhir


1. Bagi Penulis
a. Menambah wawasan tentang dunia Informatika secara nyata
b. Memberikan pelatihan dan persiapan untuk terjun ke dunia kerja
c. Menambah dan melengkapi pengetahuan yang didapat dari
bangku kuliah secara langsung selama melakasanakan Tugas
Akhir khususnya tentang analisis dan perancangan data.
2. Bagi Universitas
a. Sebagai tolak ukur mahasiswa dalam menyerap ilmu perkuliahan
dan mampu mengimplementasikannya
b. Memberikan referensi studi pustaka sebagai bahan kajian, studi
banding dan literatur pada perpustakaan Universitas Semarang.
3. Bagi Pembaca
Dapat digunakan sebagai referensi dan bahan acuan apabila akan
melakukan penelitian atau lebih lanjut.
4. Bagi Instansi
Membantu menangani permasalahan dan terbentuknya Sistem
Monitoring pada CV. I.US Aguaria.
F. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
Tabel 1. Penelitian Terdahulu
Nama Penulis Judul Penelitian Hasil Penelitian
Aprisa dan Rancang Bangun Dengan adanya sistem
Monalisa (2015) Sistem Informasi informasi monitoring
Monitoring perkembangan proyek
Perkembangan akan dapat membantu
Proyek Berbasis admin dalam proses
Web (Studi Kasus: pengolahan data
PT. Inti Pramata perkembangan proyek,
Semesta) dengan adanya sistem
informasi monitoring
perkembangan proyek
ini nantinya proses
pemantauan yang
dilakukan oleh
manager dapat lebih
mudah dilakukan
setiap saat yang dimana
tidak diharuskan
mendatangi tempat
dikerjakannya
pekerjaan tersebut
secara langsung.
Ramadhan, Perancangan Sistem Informasi
Nugroho, dan Sistem Informasi Monitoring Skripsi
Sulistyo (2017) Monitoring Skripsi memberi solusi dalam
hal pengajuan proposal
skripsi secara online,
memberi perencanaan
terarah, dan informasi
kepada mahasiswa
terkait durasi waktu
masing – masing
aktivitas. Sistem ini
memberi kemudahan
bagi dosen untuk
menerima proposal
skripsi mahasiswa
secara online,
melakukan monitoring
perkembangan skripsi
mahasiswa dan
melakukan review
terhadap laporan
aktivitas skripsi oleh
mahasiswa.
Mudjahidin dan Rancang Bangun Sistem Monitoring
Putra (2012) Sistem Informasi Perkembangan Proyek
Monitoring telah berhasil
Perkembangan diimplementasikan
Proyek Berbasis dengan menggunakan
Web Studi Kasus di teknologi open source
Dinas Bina Marga berbasis web yang
Dan Pemantusan menggunakan PHP
dan MySQL. Sistem
yang telah dibangun
dapat menyediakan
informasi mengenai
kemajuan proyek
dalam periode harian
dalam bentuk data dan
grafik.

Perbedaan penelitian penulis dan peneliti terdahulu yaitu


menggunakan Framework CodeIgniter dan dibangun menggunakan
metode Rapid Application Development (RAD) yang lebih fleksibel.
Sedang persamaan penelitian penulis dan peneliti tedahulu adalah fitur
– fitur yang digunakan serta memudahkan karyawan atau petugas dalam
memantau penjualan.

2. Pengertian Monitoring
Menurut Rohayati (2014), monitoring adalah pemantauan yang
dapat dijelaskan sebagai kesadaran tentang apa yang ingin diketahui,
pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat
pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah
tujuan atau menjauh dari itu.
Sedangkan menurut Mudjahidin (2010), monitoring adalah
penilaian yang terus menerus terhadap fungsi kegiatan proyek di dalam
konteks jadwal pelaksanaan dan terhadap penggunaan input proyek oleh
kelompok sasaran di dalam konteks harapan rancangan.
Berdasarkan dari kedua definisi monitoring tersebut, dapat
disimpulkan bahwa monitoring adalah pengawasan atau pemantauan
terhadap suatu kegiatan sehingga menghasilkan sebuah informasi yang
berguna. Informasi yang dihasilkan dapat mempermudah dalam
mengambil keputusan terhadap kegiatan kedepannya.

3. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa latin yaitu systẽma atau bahasa yunani
sustẽma yang berarti suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau
elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materi atau energi. Sistem juga merupakan sebuah kesatuan
bagian – bagian yang saling memiliki hubungan yang berbeda dalam
suatu wilayah, serta memiliki item – item sebagai penggerak.
Kurnia Cahya Lestari dan Arni Muarifah Amri (2020)
mengemukakakan bahwa sistem adalah dua atau lebih komponen yang
saling berhubungan dan berinteraksi membentuk kesatuan kelompok
sehingga menghasilkan satu tujuan.
Menurut Romney dan Steinbart dalam jurnal Penda Sudarto
Hasugian (2017), sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua
atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinterakasi
satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi
dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih
besar.
Menurut Kristanto (2018), sistem merupakan kumpulan elemen –
elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan
(input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan
tersebut hingga menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem
merupakan sebuah komponen dimana terdapat banyak komponen lain
didalamnya yang saling berkaitan dalam menguraikan sebuah input dan
diproses hingga menghasilkan output yang diinginkan.

4. Pengertian Data
Data adalah sekumpulan keterangan ataupun fakta yang dibuat
dengan kata – kata, kalimat, simbol, angka, dan lainnya. Data disini
dapat melalui sebuah proses pencarian dan juga pengamatan yang tepat
berdasarkan sumber – sumber tertentu. Adapun pengertian lain dari data
yaitu sebagai suatu kumpulan keterangan atau deskripsi dasar yang
berasal dari obyek ataupun kejadian.
Apabila ditinjau secara bahasa, kata data yaitu berasal dari bahasa
latin, yakni “Datum” yang berarti sesuatu yang diberikan. Dari istilah
tersebut, maka bisa kita jumpai arti dari data adalah hasil dari
pengukuran atau pengamatan suatu variabel tertentu dalam bentuk kata
– kata, warna, angka, simbol, dan keterangan lain.
Menurut sumber pengambilannya, data dapat dibedakan atas dua
jenis, yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data Primer, Data primer adalah data yang diperoleh atau
dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang
bersangkutan yang memerlukannya. Data primer disebut juga
data asli atau data baru
2. Data Sekunder, Data sekunder adalah data yang diperoleh atau
dikumpulkan dari sumber – sumber yang telah ada. Data itu
biasanya diperoleh dari perpustakaann atau laporan –
laporan/dokumen peneliti yang terdahulu. Data sekunder disebut
juga data tersedia.
Menurut sifatnya, data dibagi atas data data kualitatif dan data
kuantitatif.
1. Data Kualitatif. Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk
bilangan. Data kualitatif berbentuk pernyataan verbal, simbol
atau gambar
2. Data Kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk
bilangan, atau data kualitatif yang diangkakan..

5. Pengertian Website
Website adalah kumpulan dari halaman – halaman situs yang
terdapat dalam sebuah domain atau subdomain yang berada di dalam
World Wide Web (WWW) di internet. Berdasarkan buku CMM Website
Interaktif MCMS Joomla (CMS), jenis website dibagi berdasarkan sifat,
tujuan dan bahasa pemrograman. Jenis – jenis website berdasarkan
sifatnya adalah sebagai berikut:
1. Website dinamis, yaitu sebuah website yang menyediakan konten
atau isi yang selalu berubah setiap saat, seperti portal berita atau
bahkan sosial media
2. Website statis, merupakan website yang memiliki konten yang
sangat jarang diubah, seperti profil seseorang, organisasi atau
bahkan sebuah portfolio seseorang.
Berdasarkan tujuannya, jenis website dibedakan menjadi 5
bagian, yaitu:
1. Personal website, yaitu situs web yang berisi informasi pribadi
seseorang
2. Corporate web, merupakan website yang dimiliki perusahaan
3. Portal website, yaitu website yang memiliki banyak layanan,
seperti layanan berita, email, dan jasa – jasa lainnya
4. Forum website, yaitu sebuat situs web yang bertujuan sebagai
sarana diskusi pengunjungnya
5. Selain itu, terdapat website pemerintah, e-banking, e-payment, e-
procurement dan sebagainya.
Menurut Yeni Susilowati (2019), website adalah sejumlah
halaman web yang memiliki topik saling terkait antara halaman satu
dengan halaman lain, yang biasanya ditempatkan pada sebuah server
web yang dapat diakses melalui jaringan internet ataupun jaringan
wilayah lokal.
Menurut Endra dan Aprilita (2018), website terhubung dengan
suatu jaringan internet yang akan membawa pengguna kesuatu tujuan
yang diinginkan oleh pengguna dengan cara menekan link yang berupa
teks atau gambar.

6. Pengertian HTML
HTML atau Hypertext Markup Language adalah bahasa markup
yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web. Isi dari HTML-
pun terdiri dari berbagai kode yang dapat menyusun struktur dari suatu
website. HTML terdiri dari kombinasi teksi dan simbol yang disimpan
dalam sebuah file. Dalam membuat file HTML, terdapat standar atau
format khusus yang harus diikuti. Format tersebut telah tertuang dalam
standar kode internasional atau ASCII (American Standard Code for
Information Interchange).
Menurut Endra dan Aprilita (2018), HTML merupakan salah satu
bahasa yang biasa digunakan oleh pengguna dalam membuat tampilan
yang digunakan oleh web application.

7. Pengertian MySQL
MySQL adalah sebuah DBMS (Database Management System)
yang menggunakan perintah dasar SQL (Structured Query Language)
yang cukup terkenal. MySQL merupakan DBMS open source dengan
dua bentuk lisensi, yaitu Free Software dan Shareware. Jadi dapat
dikatakan MySQL adalah database server yang gratis dengan lisensi
GNU General Public License GPL sehingga dapat dipakai untuk
keperluan pribadi atau komersil tanpa harus membayar lisensi yang ada.
Menurut Fitri Ayu (2018), MySQL adalah sistem manajemen
database SQL yang bersifat open source dan paling populer saat ini.
Sistem database MySQL mendukung beberapa fitur seperti
multithreaded, multi user dan DBMS (SQL Database Management
System).
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018), SQL (Structured
Query Language) adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola data
pada RDBMS (Relational Database Management System) dimana pada
awalnya SQL dikembangkan berdasarkan teori aljabar relasional dan
kalkulus.

8. Pengertian PHP
PHP atau PHP: Hypertext Preprocessor adalah sebuah bahasa
pemrograman server side scripting yang bersifat open source. Sebagai
sebuah scripting language, PHP menjalakan instruksi pemrograman
saat proses runtime. Hasil dari instruksi itu tentu akan berbeda
tergantung pada data yang akan diproses.
PHP merupakan basa pemrograman server-side, maka script PHP
nantinya akan diproses oleh server. Jenis server yang sering digunakan
bersamaan dengan PHP antara lain adalah Apache, Nginx, dan
LiteSpeed. Selain itu, PHP juga merupakan bahasa pemrograman yang
bersifat open source dimana pengguna dapat secara bebas memodifikasi
dan mengembangkan PHP sesuai dengan kebutuhan.
Menurut Supono & Putratama (2018), PHP (PHP: Hypertext
Preprocessor) adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk
menterjemahkan basis kode program menjadi kode mesin yang dapat
dimengerti oleh komputer yang bersifat server-side yang ditambahkan
ke HTML.
9. Pengertian CodeIgniter
CodeIgniter adalah sebuah web application network yang bersifat
open source yang digunakan untuk membangun aplikasi php dinamis.
CodeIgniter menjadi sebuah framework PHP dengan model MVC
(Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis dengan
menggunakan PHP yang dapat mempercepat pengembang untuk
membuat sebuah aplikasi web. Selain ringan dan cepat, CodeIgniter juga
memiliki dokumentasi yang super lengkap disertai dengan contoh
implementasi kodenya.
Dokumentasi yang lengkap inilah yang menjadi salah satu alasan
kuat mengapa banyak orang memilih CodeIgniter sebagai framework
pilihannya. Karena kelebihan – kelebihan yang dimiliki oleh
CodeIgniter, pembuat PHP Rasmus Lerdorf memuji CodeIgniter di
frOSCon (Agustus 2008) dengan mengatakan bahwa dia menyukai
CodeIgniter karena “it is faster, lighter and the least like a framework.”
CodeIgniter pertamakali dikembangkan pada tahun 2006 oleh
Rick Ellis. Dengan logo api yang menyala, CodeIgniter dengan cepat
“membakar” semangat para web developer untuk mengembangkan web
dinamis dengan cepat dan mudah menggunakan framework PHP yang
satu ini.
Menurut Betha Sidik (2018), CodeIgniter adalah framework
pengembangan aplikasi (Application Development Framework) dengan
berbasis bahasa pemrograman PHP, suatu kerangka pembuatan program
dengan PHP.

10. Pengertian JavaScript


JavaScript adalah sebuah bahasa pemrograman yang digunakan
untuk pengembangan website agar lebih dinamis. Ibarat kata, JavaScript
memberikan “nyawa” dalam sebuah website sehingga terciptanya
interaksi antara pengunjung dengan situs tersebut. Website dinamis
yang dimaksud adalah website dimana konten didalamnya dapat
bergerak atau mengubah apapun yang tampak di layar tanpa harus
dimuat ulang secara manual.
Elemen – elemen tersebut tentunya membuat website menjadi
lebih menarik, sehingga pengunjung menjadi betah dalam
mengeksplorasi isi konten dari website. Pada awalnya, JavaScript hanya
bekerja pada sisi client/frontend saja. Dengan begitu, proses pengolahan
kode – kodenya hanya berjalan di sisi browser. Namun dengan seiring
perkembangannya, JavaScript dapat digunakan di sisi server dengan
menggunakan bantuan berbagai framework seperti Node.js, Vue.js, dan
React.js.

11. Pengertian jQuery


jQuery adalah sebuah library JavaScript yang cukup andal,
ringkas dan mempunyai firut yang cukup lengkap. Library ini membuat
pemrosesan di HTML seperti perubahan dan manipulasi dokumen, event
handling, animasi dan Ajax dapat menjadi lebih sederhana. Hal ini
didukung dengan API yang mudah digunakan dan dapat bekerja di
berbagai macam browser.
Menggunakan kombinasi versatility (keserbagunaan) dan
extensibility (dapat dikembangkan), jQuery telah mengubah cara ribuan
bahkan jutaan developer menggunakan bahasa pemrograman
JavaScript. Ini membuktikan bahwa jQuery merupakan salah satu
library yang cukup populer di JavaScript.

12. Alat Bantu Perancangan Sistem


Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018), Unified Modeling
Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak
digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan reqiuirement,
membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam
pemrograman berorientasi objek.
Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang
telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan
mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah
standar untuk merancang model suatu sistem. Sedangkan tujuan dari
pembuatan UML itu sendiri adalah :
1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa permodelan visual
yang ekspresif untuk mengembangkan model dan dimengerti
secara umum
2. Memberikan bahasan permodelan yang bebas dari berbagai
bahasa pemrograman dan proses rekayasa
3. Menyatukan praktek – praktek yang terdapat dalam permodelan.
Unified Modeling Language (UML) mempunyai beberapa
diagram diantara lain :
1. Use Case Diagram
2. Scenario Diagram
3. Activity Diagram
4. Collaboration Diagram
5. Statechart Diagram
6. Sequence Diagram
7. Class Diagram
8. Component Diagram
9. Deployment Diagram

a. Pemodelan Pemrograman Berorientasi Objek


1) Use Case Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018), use case atau
diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan
(behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case
mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor
dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use
case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di
dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak
menggunakan fungsi itu. Berikut adalah simbol – simbol yang
ada pada diagram use case :
Tabel 2. Simbol Use Case Diagram
(Sumber: Sukamto dan Shalahuddin, 2018)
No Simbol Nama Keterangan
Orang, proses, atau
sistem lain yang
berinteraksi dengan
sistem informasi yang
akan dibuat di luar sistem
informasi yang akan
1. Actor dibuat itu sendiri, jadi
walaupun simbol dari
aktor adalah gambar
orang, tapi aktor belum
tentu merupakan orang,
biasanya dinyatakan
menggunakan kata benda
di awal frase nama aktor.
Fungsionalitas yang
disediakan sistem
sebagai unit – unit yang
saling bertukar pesan
2. Use Case antar unit atau aktor,
biasanya dinyatakan
dengan menggunakan
kata kerja diawal frase
nama use case.
Hubungan di mana
perubahan yang terjadi
3. Dependency pada suatu elemen akan
mempengaruhi elemen
yang lain.
Hubungan di mana objek
anak berbagi perilaku dan
4. Generalization
struktur data dari objek
yang ada di atas objek
induk.
Relasi use case tambahan
ke sebuah use case
dimana use case yang
ditambahkan
5. Include
memerlukan use case ini
untuk menjalankan
fungsinya atau sebagai
syarat dijalankan use
case ini
Relasi use case tambahan
kesebuah use case
dimana use case yang
ditambahkan dapat
berdiri sendiri walau
tanpa use case tambahan
itu, mirip dengan prinsip
6. Extend
inheritance pada
pemrograman
berorientasi objek,
biasanya use case
tambahan memiliki nama
depan yang sama dengan
use case yang
ditambahkan.
Komunikasi antara aktor
dan use case yang
7. Association berpartisilpasi pada use
case atau use case
memiliki interaksi
dengan aktor.

2) Class Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018), diagram
kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari
segi pendefinisian kelas – kelas yang akan dibuat untuk
membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut
dan method atau operasi. Berikut adalah penjelasan dari atribut
dan method:
1. Atribut merupakan variabel – variabel yang dimiliki oleh
suatu kelas
2. Operasi atau method adalah fungsi yang dimiliki oleh
suatu kelas.
Tabel 3. Simbol Class Diagram
(Sumber: Sukamto dan Shalahuddin, 2018)
No Gambar Nama Keterangan
Relasi antar kelas
dengan makna
1. Generalization generalisasi –
spesialisasi (umum
– khusus)
Sama dengan
konsep interface
Mary
2. dalam
Association
pemrograman
berorientasi objek

3. Class Kelas pada


struktur sistem

Relasi antar kelas


4. Aggregation dengan makna
semua bagian
(whole-part)
Relasi antar kelas
dengan makna
kelas yang satu
Direct digunakan oleh
5. kelas yang lain,
Association
asosiasi biasanya
juga disertai
dengan
multiplicity
Relasi antar kelas
6. Dependency dengan makna
kebergantungan
antar kelas
Relasi antar kelas
dengan makna
7. Association umum, asosiasi
biasanya juga
disertai dengan
multiplicity

3) Activity Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018), diagram
aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran
kerja) atau aktivitas dari sebuah sebuah sistem atau proses bisnis
atau menu yang ada pada perangkat lunak. Diagram aktivitas
menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan
aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. Berikut
adalah simbol – simbol yang ada pada diagram aktivitas:
Tabel 4. Simbol Activity Diagram
(Sumber: Sukamto dan Shalahuddin, 2018)
No Simbol Nama Keterangan
Aktivitas yang
dilakukan sistem,
1. Activity aktivitas biasanya
diawali dengan kata
kerja.
Memisahkan organisasi
bisnis yang
2. Swimlane bertanggung jawab
terhadap aktivitas yang
terjadi.
Status awal aktivitas
3. Initial Node sistem, sebuah diagram
aktivitas memiliki
sebuah status awal.
Status akhir yang
Activity Final dilakukan oleh sistem,
4. sebuah diagram
Node
aktivitas memiliki
sebuah status akhir.
Asosiasi percabangan
5. Decision dimana jika ada pilihan
aktivitas lebih dari satu.
Asosiasi penggabungan
6. Join dimana lebih dari satu
aktivitas digabungkan
menjadi satu.

4) Sequence Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018), diagram
sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dengan massage yang
dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk
menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek –
objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode –
metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.
Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat
skenario yang ada pada use case. Banyaknya diagram sekuen
yang harus digambar adalah minimal sebanyak pendefinisian
use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua
use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah
dicakup dalam diagram sekuen sehingga semakin banyak use
case yang didefinisikan maka diagram sekuen yang harus dibuat
juga semakin banyak. Berikut adalah simbol – simbol yang ada
pada diagram sekuen:
Tabel 5. Simbol Sequence Diagram
(Sumber: Sukamto dan Shalahuddin, 2018)
No Gambar Nama Keterangan
Orang, proses, atau
sistem lain yang
berinteraksi dengan
1. Actor sistem informasi yang
akan dibuat diluar sistem
informasi yang akan
dibuat itu sendiri.

2. Object Menyatakan objek yang


berinteraksi pesan
Menyatakan objek dalam
keadaan aktif dan
berinteraksi, semuanya
3. Active Time yang terhubung dengan
waktu aktif ini adalah
sebuah tahapan yang
dilakukan di dalamnya
Create Menggambarkan
4. penghubung antara
Message
boundary dengan tabel.
Menyatakan suatu objek
Call memanggil
5. operasi/metode yang ada
Message
pada objek lain atau
dirinya sendiri
A focus of
6. Control & a Menyatakan kehidupan
suatu objek
Life Line
Menyatakan bahwa suatu
objek mengirimkan
7. A message data/masukkan/informasi
ke objek lainnya, arah
panah mengarah pada
objek yang dikirim.
Menyatakan bahwa suatu
objek yang telah
Return menjalankan suatu
8. operasi atau metode
Message
menghasilkan suatu
kembalian ke objek
tertentu.
Menyatakan suatu objek
mengakhiri hidup objek
Destroy yang lain, arah panah
9. mengarah pada objek
Message
yang diakhiri, sebaliknya
jika ada create maka ada
Destroy

13. Konsep Metode RAD


Rapid Application Development (RAD) adalah metode yang
berfokus pada pengembangan aplikasi secara cepat, melalui
pengulangan dan feedback berulang – ulang. RAD diajukan oleh IBM
pada tahun 1980 sampai 1990-an, ketika permintaan terhadap aplikasi
semakin meningkat.
Dengan banyaknya demand, orang – orang di dunia IT harus
mencari solusi untuk memenuhi permintaan tersebut. Metode ini
merupakan semacam cikal bakal agile project management, karena bisa
mengikuti pace bisnis yang terus berkembang dan juga kebutuhan pasar
yang terus meningkat. Pengembangan software pada umumnya seperti
waterfall model membutuhkan perencanaan yang terbilang cukup kaku.
Klien atau pelanggan seakan “dipaksa” untuk menyetujui banyak hal di
awal, tetapi mereka tidak bisa melihat proses pembuatannya.
Menurut Whitten & Bentley (2007) Rapid Application
Development (RAD) adalah sebuah strategi pengembangan sistem yang
menekankan kecepatan dalam pengembangan melalui keterlibatan
pengguna dalam pembangunan secara cepat, iteratif, dan incremental
dari suatu serangkaian prototype dari suatu sistem yang dapat
berkembang menjadi suatu sistem akhir atau versi tertentu.
Ide dasar Rapid Application Development ( RAD ) adalah sebagai
berikut:
1. Untuk lebih mengefektifkan pengguna dalam keterlibatan
kegiatan menganalisa, mendesain dan membangun
2. Untuk mengorganisasikan pengembangan sistem agar lebih
fokus, dan lebih menerlibatkan system owner, users, analysts,
designer, dan builder
3. Untuk mempercepat kegiatan analisa dan perancangan kebutuhan
sistem melalui pendekatan pembangunan iteratif
4. Untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan pengguna untuk
melihat proses kerja sistem yang dikembangkan.
Berikut adalah proses siklus dari Rapid Application Development
(RAD) berdasarkan paparan dari Whitten & Bentley (2007):

Gambar 1. Rapid Application Development (RAD)


(Sumber: Whitten & Bentley, 2007, p99)
Berdasarkan gambar diatas, Whitten & Bentley menjelaskan
gambaran proses Rapid Application Development sebagai berikut:
1. Untuk menekan waktu yang dibutuhkan dalam pengembangan
sistem dan aplikasi maka tahap analisa masalah, analisa
kebutuhan sistem, dan analisa keputusan perlu dipercepat dan
dikonsolidasi. Penggunaan RAD yang menggunakan pendekatan
iterative dalam proses initial analysis dapat diselesaikan dalam
waktu beberapa minggu
2. Proses desain physical dan logical biasanya disingkat dan
dipercepat secara siginifikan. Dalam setiap iteration cycle hanya
beberapa spesifikasi desain yang diperhatikan. Ketika beberapa
model sistem dapat diambil, mereka dapat dipilih dan ditekankan
untuk keberlangsungan dari rapid development. Mengasumsikan
kesalahan dapat ditermukan dan diatasi pada proses iteratif
berikutnya
3. Jarang sekali namun terdapat beberapa kemungkinan proses
bisnis perlu didesain ulang untuk merepresentasikan keterlibatan
aplikasi dalam sistem
4. Dalam setiap iteration cycle, beberapa desain prototype dan
beberapa fungsi dari bagian sistem dibangun dan di uji coba.
Nantinya, aplikasi yang sudah selesai akan menjadi hasil dari
final iteration process
5. Setelah setiap prototype dan fungsional sistem dikembangkan dan
di uji coba, pengguna diberikan kesempatan untuk mencoba
menggunakan. Harapan dari pengguna terhadap prototype akan
menjadi kebutuhan sistem baru dan memberikan tanggapan
terhadap gambaran proses bisnis
6. Setelah setiap prototype dan fungsional sistem dikembangkan dan
di uji coba, system analysts dan designers akan me-review untuk
mendapatkan tanggapan teknikal dan arah pengembangan untuk
proses berikutnya
7. Berdasarkan tanggapan yang telah didapatkan, system analysts
akan mengidentifikasikan tujuan atau arah pembenaran sistem
yang akan dilakukan atau kebutuhan sistem
8. Berdasarkan tanggapan yang didapatkan, designers akan
mengidentifikasikan tujuan atau arah perubahan desain dan
pembenaran arsitektur aplikasi
9. Nantinya sistem akan dapat dinilai siap untuk diimplementasikan.

14. Konsep Lengkap Database


Pengertian database adalah sekumpulan data yang dikelola
berdasarkan ketentuan tertentu yang saling berkaitan sehingga
memudahkan dalam pengelolaannya. Dihimpun dari berbagai sumber,
secara sederhana, database atau basis data merupakan sekumpulan data
atau informasi yang tersimpan secara sistematis. Database memiliki
peran penting dalam perangkat untuk mengumpulkan informasi, data,
atau file secara terintegrasi.
Database membuat penyimpanan dan pengelolaan data menjadi
lebih efisien. Adapun contoh database dapat dilihat dari pengembangan
situs web. Database berwujud tabel yang terdiri dari kolom dan baris
yang memuat atribut dan nilai tertentu. Adapun jumlah kolom dan baris
dalam suatu database tergantung pada jumlah kategori atau jenis
informasi yang perlu disimpan.
Fungsi database adalah untuk menghindari data ganda yang
tersimpan. Suatu database management system (DBMS) dapat diatur
supaya bisa mengenali duplikasi data ketika di-input. Namun selain
untuk menghindari data ganda, database memiliki fungsi lainnya, antara
lain:
1. Mengelompokan data dan informasi
2. Memudahkan dalam identifikasi data
3. Memudahkan proses akses, menyimpan, pembaharuan, dan
penghapusan data
4. Menjadi alternatif terkait masalah penyimpanan ruang dalam
suatu aplikasi
5. Menjaga kualitas data yang diakses sesuai input
6. Menunjang kinerja aplikasi yang memerlukan penyimpanan data.
Selain fungsi di atas, database bermanfaat untuk meminimalisasi
redundansi data atau munculnya banyak data dalam file yang berbeda.
Database dapat menunjang keamanan data. Hal tersebut lantaran sistem
yang telah disusun secara aman melalui instrumen password sehingga
data hanya bisa diakses oleh pihak yang diizinkan. Melalui sistem yang
mampu menyeleksi data menjadi suatu kelompok berurutan, database
dapat menghasilkan pencarian suatu informasi dengan lebih cepat.
Namun, kecepatan tersebut juga dipengaruhi oleh jenis database yang
digunakan.

15. Pengujian Sistem


Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji
perangkat lunak. Metode pengujian berhubungan dengan perancangan
data uji yang akan dieksekusi pada perangkat lunak yang
dikembangkan. Metode pengujian diharapkan mempunyai mekanisme
untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara
lengkap (completeness of test) dan mempunyai kemungkinan tinggi
untuk menemukan kesalahan (high likelihood for uncovering error).
Pengujian adalah satu set aktivitas yang direncanakan dan
sistematis untuk menguji atau mengevaluasi kebenaran yang diinginkan.
Dalam pengujian sistem, ada dua pengujian yang sangat umum
digunakan saat ini, pengujuan sistem tersebut adalah:
a. White Box
Menurut Rosa dan Shalahudin (2018) White Box menguji
perangkat lunak dari desain dan kode program apakah mampu
menghasilkan fungsi – fungsi, masukan, dan keluaran yang sesuai
dengan spesifikasi kebutuhan. Pengujian kotak putih dilakukan
dengan memeriksa logika dari kode program. Pembuatan kasus
uji bisa mengikuti standar pengujian dari standar pemrograman
yang seharusnya.
Pengujian kotak putih, terkadang disebut juga pengujian
kotak kaca (glass-box testing), merupakan sebuah filosofi
perancangan test case yang menggunakan struktur kontrol yang
dijelaskan sebagai bagian dari perancangan peringkat komponen
untuk menghasilkan test case. Dengan menggunakan metode
pengujian kotak putih. Dapat memperoleh test case :
1. Menjamin bahwa semua jalaur independent di dalam
modul telah dieksekusi sedikitnya satu kali
2. Melaksanakan semua keputusan logis pada sisi benar dan
yang salah
3. Melaksanakan semua loop pada batas mereka dan dalam
batas – batas operasional mereka
4. Melakukan struktur data internal untuk memastikan
kesalahan. Rumus pengujian White Box :
V(G) = E – N + 2
V(G) = P +1
Keterangan :
V(G) = Cyclomatic Complexity
E = jumlah edge pada grafik air
N = jumlah node pada grafik alir
P = jumlah predicate node pada grafik alir
Gambar 2. Metode Pengujian White Box
(Sumber: Rosa Shalahuddin, 2018)
b. Black Box
Menurut Rosa Shalahuddin (2018) Black Box testing yaitu
menguji perangkat lunak daris segi spesifikasi fungsional tanpa
menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan
untuk mengetahui apakah fungsi – fungsi, masukan, dan keluaran
dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang
bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak
apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
Pengujian kotak hitam, juga disebut pengujian perilaku,
berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Artinya,
teknik pengujian kotak hitam memungkinkan programmer untuk
membuat beberapa kumpulan kondisi masukan yang sepenuhnya
akan melakukan semua kebutuhan fungsional untuk program.
Pengujian kotak hitam merupakan pendekatan pelengkap yang
mungkin dilakukan untuk mengungkap kelas kesalahan yang
berbeda dari yang diungkap oleh metode kotak putih.
Pengujian kotak hitam berupaya untuk menemukan
kesalahan dalam kategori berikut :
1. Fungsi yang salah atau hilang
2. Kesalahan antarmuka
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses basis data
eksternal
4. Kesalahan perilaku atau kinerja
5. Kesalahan insialisasi dan penghentian.

G. Metodologi Penelitian
Untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dalam
melakasanakan Tugas Akhir dan penyusunan Tugas Akhir, maka dilakukan
suatu metode penelitian untuk mencari pemecahan dari masalah yang
timbul. Penulis melakukan metode pengumpulan data dan metode
pengembangan sistem dalam pemecahan suatu masalah. Objek penelitian
yang penulis ambil adalah data barang, dan data pelaporan pada CV. I.US
Aguaria.
1) Metodologi Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan suatu data yang akurat pada CV. I.US
Aguaria, maka penulis menggunakan beberapa metode
pengumpulan data, diantaranya adalah:
a. Metode Observasi
Pengamatan secara langsung terhadap objek dilakukan
untuk mendapatkan keadaan sebenarnya di lapangan.
b. Metode Wawancara
Melakukan pengajuan pertanyaan dan meminta penjelasan
secara rinci pada sumber yang terkait uang lebih mengenal
dan memahami objek penelitian yang sedang dilakukan.
c. Metode Kepustakaan
Melakukan pengambilan data dengan cara membaca
literatur dan buku – buku yang berhubungan dengan
masalah yang dibahas.
2) Jenis Data
Dalam penelitian yang dilakukan, penulis mengumpulkan
data – data dalam dua jenis, yakni:
a. Data Primer
Data ini diambil dari objek penelitian yang dilakukan oleh
penulis dengan menggunakan alat pengambilan data
langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang
dicari. Dalam hal ini, data yang diperoleh berupa data
barang, data transaksi, dan data CV. I.US Aguaria.
b. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan studi
literatur, artikel dan media elektronik seperti internet
dengan situs yang berhubungan dengan Sistem Monitoring,
langkah pemantauan, serta hal – hal lainnya yang berkaitan.

3) Metode Pengembangan Sistem


Dalam perancangan sistem, diperlukan cara – cara untuk
mengembangkan sistem tersebut guna mendapatkan sistem yang
handal dan sesuai dengan yang diharapkan. Metode yang
digunakan oleh penulis dalam pembuatan Tugas Akhir ini adalah
metode RAD (Rapid Application Development).

H. Jadwal Pelaksanaan

Gambar 3. Jadwal Pelaksanaan


I. Daftar Pustaka
Andi, Kristanto. 2018. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya.
Yogyakarta: Gava Media.

A. S., Rosa dan Shalahuddin, M. 2018. Rekayasa Perangkat Lunak


Terstruktur. Dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.

Ayu, F., & Permatasari, N. 2018. Perancangan Sistem Informasi Pengolahan


Data Praktek Kerja Lapangan (PKL) Pada Devisi Humas PT.
Pegadaian. Jurnal IntraTech, 20.

Betha Sidik. 2018. Pemrograman Web dengan PHP. Informatika Bandung,


Bandung.

Endra, R. Y., & Aprilita, D. S. 2018. E-Report Berbasis Web Menggunakan.


Metode Model View Controller Untuk Mengetahui Peningkatan.

Lestari, Kurnia Cahya dan Arni Muarifah Amri. 2020. Sistem Informasi
Akuntansi (Beserta Contoh Penerapan Aplikasi SIA Sederhana Dalam
UMKM). Yogyakarta: Deepublish.

L. Whitten, Jeffrey, & D. Bentley, Lonnie. 2007. System Analysis. &


Design Methods Seventh Edition. New York, USA : McGraw-Hill. [9].
Jogiyanto, Hartono.

Mita Rohayati, 2014. Jurnal Membangun Sistem Informasi Monitoring


Data Inventory Di Vio Hotel Indonesia : Bandung.

Mudjahidin, 2010. Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring


Perkembangan Proyek Berbasis Web Studi Kasus Dinas Bina Marga
dan Pemantusan, Surabaya: Jurnal Teknik Industri ITS .

Sudarto Hasugian Penda, 2017, “Sistem Pendukung Keputusan Penentuan


Guru Wali Kelas Pada Smp Negeri 19 Medan Dengan Menggunakan
Metode Simple Additive Weighting”, Journal Of Informatic Pelita
Nusantara

Sukamto, R. A., & Shalahuddin, M. 2018. Rekayasa Perangkat Lunak


Terstruktur Dan. Berorientasi Objek. Bandung: Informatika Bandung.
Supono & Vidiandry Putratama , 2018. Pemrograman Web dengan
Menggunakan. PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta:
DEEPUBLISH.

Yeni Susilowati. Modul E-Commerce-Teaching Factory For Students.


Mutiara Publisher, 2019.

Anda mungkin juga menyukai