Fani Leony 1
Fani Leony 1
DOSEN PENGAMPU :
1. Drs. H. ALI NOPIAH, M.A
2. BURHANUDIN M.A
NAMA MAHASISWA :
FANI LEONY 2130301014
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................2
2
DALIL AL-QUR’AN MENGENAI ILMU DAKWAH
Artinya: Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu)
dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.
Tafsirannya : Wahai nabi Muhammad, jangan kaupedulikan sikap dan tindakan kaum kafir itu terhadap
Al-Qur'an. Maka sampaikanlah saja kepada mereka secara terang-terangan dan sungguh-sungguh segala apa
yang diperintahkan oleh Allah kepadamu dan berpalinglah dari orang yang musyrik. Jangan kauhiraukan
gangguan mereka dan teruslah berdakwah menyampaikan pesan-pesan Allah karena dia akan selalu
melindungimu. Meskipun kaum kafir berusaha sekuat tenaga mengganggu dan menghalangimu dari
menyampaikan dakwah, sesungguhnya kami, yakni Allah, malaikat, dan orang yang dikehendaki-Nya akan
selalu memelihara engkau, wahai nabi Muhammad, dari gangguan dan kejahatan orang yang memperolok-
olokkan engkau dan risalah yang kausampaikan.
Artinya: Dan sesungguhnya kamu benar-benar menyeru mereka kepada jalan yang lurus.
Dan sesungguhnya engkau pasti telah menyeru mereka kepada jalan yang lurus. Orang-
orang kafir itu menolak seruan nabi karena mereka tidak meyakini adanya hari pembalasan. Dan
sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat benar-benar telah menyimpang
jauh dari jalan yang lurus menuju jalan kesesatan. Tidak ada jalan menuju kebahagiaan selain
jalan Allah. Allah mengazab dan membinasakan mereka akibat bersikap keras kepala. Namun,
seandainya mereka kami kasihani, dan kami lenyapkan malapetaka yang menimpa mereka, pasti
mereka akan terus-menerus terombang-ambing dalam kesesatan mereka. Mereka akan tetap pada
kekufuran dan kedurhakaan mereka seperti sediakala.
3
3. Q.S AS – SAJADAH
َ َو َج َع ْلنَا ِم ْنهُ ْم َأِئ َّمةً يَ ْه ُدونَ بَِأ ْم ِرنَا لَ َّما. َاب فَاَل تَ ُك ْن فِي ِمرْ يَ ٍة ِم ْن لِقَاِئ ِه َو َج َع ْلنَاهُ هُدًى لِبَنِي ِإس َْراِئي َل
صبَرُوا َو َكانُوا َ َولَقَ ْد آتَ ْينَا ُمو َسى ْال ِكت
َبِآيَاتِنَا يُوقِنُون
“Dan sungguh telah kami anugerahkan kitab (taurat) kepada musa , maka janganlah
engkau (Muhammad) ragu ragu untuk menerimanya (al qur-an) dan kami jadikan kitab (taurat)
itu sebagai petunjuk bagi bani israil. (23) dan kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-
pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami selama mereka sabar. Dan mereka
itu meyakini ayat -ayat kami . (24)”
Tafsirannya : Untuk menguatkan jiwa rasulullah dalam mengajarkan Al-Qur'an dan
menghadapi pengingkaran kaumnya, Allah berfirman bahwa sungguh, telah kami sampaikan
kepada bani israil bahwa kami telah meng-anugerahkan kitab taurat kepada musa, maka
janganlah engkau, wahai nabi Muhammad, ragu-ragu menerimanya, yakni Al-Qur'an; dan
kami jadikan kitab taurat itu petunjuk bagi bani israil sebagaimana kami jadikan Al-Qur'an
sebagai petunjuk bagi umatmu. 24. Dan tidak hanya menurunkan taurat kepada bani israil,
kami juga jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin dan ulama-ulama yang memberi
petunjuk dengan perintah dan pertolongan kami selama mereka sabar dalam menegakkan
kebenaran. Mereka senantiasa meyakini ayat-ayat kami. Ayat ini dimaksudkan untuk
menghibur hati rasulullah. Bila umat beliau menentang dakwahnya, sesungguhnya bani israil
dulu tidak saja menentang nabi musa melainkan juga mengajukan permintaan yang
mengherankan
5
Artinya: Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu
bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.
Tafsiran ayat : Wahai nabi Muhammad, dengan anugerah Allah, istikamahlah dalam
dakwahmu dan tetaplah memberi peringatan kepada umatmu. Kalau orang-orang
kafir itu tidak memperoleh faedah dari dakwahmu akibat penolakan mereka, jangan
berputus asa karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang
mukmin dan hal itu akan selalu menambah keyakinan mereka
ٰۤ ُ
ك ُه ُم ْال ُم ْفلِح ُْو َن
-َ ول ِٕى -ِ َو ْل َت ُكنْ ِّم ْن ُك ْم اُم ٌَّة ي َّْدع ُْو َن ِالَى ْال َخي ِْر َو َيْأ ُمر ُْو َن ِب ْال َمعْ ر ُْو
ف َو َي ْن َه ْو َن َع ِن ْال ُم ْن َك ِر ۗ َوا
Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung.
Tafsiran ayat :Pada ayat ini Allah memerintahkan orang mukmin agar mengajak manusia kepada
kebaikan, menyuruh perbuatan makruf, dan mencegah perbuatan mungkar. Dan hendaklah di antara
kamu, orang mukmin, ada segolongan orang yang secara terus- menerus menyeru kepada kebajikan
yaitu petunjuk-petunjuk Allah, menyuruh (berbuat) yang makruf yaitu akhlak, perilaku dan nilai-nilai
luhur dan adat istiadat yang berkembang di masyarakat yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai
agama, dan mencegah dari yang mungkar, yaitu sesuatu yang dipandang buruk dan diingkari oleh akal
sehat. Sungguh mereka yang menjalankan ketiga hal tersebut mempunyai kedudukan tinggi di hadapan
Allah dan mereka itulah orang-orang yang beruntung karena mendapatkan keselamatan di dunia dan
akhirat. Dan janganlah kamu, wahai orang mukmin, menjadi seperti orangorang yang berkelompok-
kelompok, seperti orang yahudi dan nasrani yang bercerai berai dan berselisih dalam urusan agama dan
kemaslahatan umat, karena masing-masing mengutamakan kepentingan kelompoknya. Betapa buruk
apa yang terjadi pada mereka, karena berselisih secara sadar dan sengaja setelah sampai kepada mereka
keterangan yang jelas, yaitu diutusnya para rasul dan diturunkannya kitab-kitab. Mereka yang
berkelompok dan berselisih itulah orang-orang yang celaka dan mereka itulah orang orang yang
mendapat azab yang berat kelak di hari kiamat.
6
7. Q.S AS – SHAF AYAT 7
ٰ
ََى ِإلَى ٱِإْل ْس ٰلَ ِم ۚ َوٱهَّلل ُ اَل يَ ْه ِدى ْٱلقَوْ َم ٱلظَّلِ ِمين ْ َو َم ْن َأ
َ ظلَ ُم ِم َّم ِن ٱ ْفتَ َر ٰى َعلَى ٱهَّلل ِ ْٱل َك ِذ
ٓ ٰ ب َوهُ َو يُ ْدع
Artinya: Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan
dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada Islam? Dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang zalim.
Tafsirannya : Dan siapakah yang lebih zalim, yakni tidak ada yang paling zalim,
daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah dengan meyakini
konsep trinitas, tuhan bapak, tuhan yesus, dan tuhan bunda maria; padahal dia, orang
yang meyakini konsep trinitas itu diajak kepada agama islam' dan Allah tidak akan
memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim, yaitu orang-orang yang
menyekutukan atau mengada-adakan kebohongan tentang Allah.
Artinya: Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan tetaplah sebagai mana diperintahkan
kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah: "Aku beriman kepada semua
Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil diantara kamu. Allah-lah Tuhan
kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada
pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nya-lah kembali
(kita)".
Tafsirannya : Karena itu, apa pun sikap mereka terhadap kamu, termasuk keraguan mereka yang
mendalam terhadap ajaran-ajaran yang kamu sampaikan, serulah mereka dengan penuh kesabaran untuk
beriman kepada tuhanmu dan tetaplah beriman dan berdakwah sebagaimana diperintahkan tuhanmu
kepadamu Muhammad dan janganlah mengikuti keinginan mereka dalam hal apa pun dan katakanlah
7
kepada mereka yang kafir dan ragu itu dengan tegas, 'aku beriman kepada kitab yang diturunkan Allah
dan apa yang diturunkan-Nya di dalam kitab suci-Nya dan aku diperintahkan agar berlaku adil di antara
kamu sekalian. Allah adalah tuhan kami dan juga tuhan kamu, yang menciptakan, memelihara,
mendidik, dan membimbing ke jalan yang benar, dan memberi balasan atas apa yang kita kerjakan. Bagi
kami perbuatan kami dan kami akan mempertanggungjawabkannya dan bagi kamu perbuatan kamu dan
kamu akan mempertanggungjawabkannya di hadapan-Nya. Tidak perlu lagi ada pertengkaran antara
kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita di hari kiamat nanti dan memutuskan perbedaan di
antara kita dan kepada-Nyalah kita semua kembali.
فَقُواَل لَهُ قَوْ اًل لَّيِّنًا لَّ َعلَّهُ يَتَ َذ َّك ُر َأوْ يَ ْخ َشى.ْاذهَبَا ِإلَى فِرْ عَوْ نَ ِإنَّهُ طَغَى
Artinya: Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah
8
lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut".
Tafsirannya : ahai nabi musa dan harun, pergilah kamu berdua kepada fir'aun yang
sombong itu dengan bekal mukjizat dari-ku karena dia benar-benar telah melampaui batas
dalam kedurhakannya. Begitu berhadapan dengannya, maka berbicaralah kamu berdua
kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut. Ajaklah dia beriman kepada Allah dan
serulah pada kebenaran dengan cara yang baik. Mudah-Mudahan dengan cara demikian dia
menjadi sadar atau takut pada azab Allah bila terus durhaka
9
HADIST MENGENAI DAKWAH
1. Hadits Shahih Bukhari tentang Dakwah
َبلِّ ُغوا َع ِّني َولَ ْو آ َي ًة
Artinya:” Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat.”
Penjelasan : Hadits ini menunjukkan bahwa dalam berdakwah, seorang muslim harus tetap
berupaya menyampaikan pesan kebaikan kepada orang lain meskipun hanya dengan satu ayat atau
satu kalimat. Sebab, satu ayat yang disampaikan dengan baik dan benar dapat menjadi pemikiran
yang memicu orang lain untuk memperbaiki diri. Dalam dakwah, seorang muslim harus
mempertimbangkan kemampuan pendengar dan berusaha menyampaikan pesan dengan bahasa
yang mudah dipahami.
Penjelasan: Hadits ini menunjukkan pentingnya dakwah kepada Allah dan bahwa dakwah
merupakan tujuan utama dalam Islam. Berjihad di jalan Allah juga dianggap sebagai bagian
integral dari dakwah.
Penjelasan: Hadits ini menunjukkan bahwa Allah memberikan pemahaman tentang agama
kepada orang yang dikehendaki-Nya untuk mendapatkan kebaikan. Oleh karena itu, seorang
muslim harus berdoa dan berusaha untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang
agama.
10
4. Hadits Shahih Muslim tentang Dakwah
َمنْ دَ َّل َعلَى َخي ٍْر َفلَ ُه م ِْث ُل َأجْ ِر َفاعِ لِ ِه
Artinya: “Barang siapa yang menunjukkan jalan kebaikan, maka ia akan mendapatkan
pahala seperti pahala orang yang melakukannya.”
Oleh karena itu, seorang muslim harus berdoa dan berusaha untuk mendapatkan pemahaman
yang lebih baik tentang agama.
Penjelasan: Hadits ini menunjukkan pentingnya berdoa dengan ikhlas dan sungguh-
sungguh kepada Allah dalam berdakwah. Seorang muslim harus memohon dengan sungguh-
sungguh dan yakin bahwa Allah akan memenuhi doanya.
11
7. Hadits Shahih Muslim tentang Dakwah
ال يؤمن أحدكم حتى يحب ألخيه ما يحب
لنفسه
Artinya: “Tidaklah beriman salah seorang dari kalian sampai ia mencintai untuk
saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.”
Penjelasan: Hadits ini menunjukkan pentingnya cinta dan kasih sayang antara sesama
muslim dalam mewujudkan dakwah yang benar.
Seorang muslim harus memiliki rasa empati dan peduli terhadap orang lain serta ingin
memberikan kebaikan kepada mereka seperti yang ia inginkan untuk dirinya sendiri.
Artinya: “Barang siapa yang dikehendaki Allah kebaikan baginya, maka Allah akan
memberikan pemahaman kepadanya tentang agama.”
Penjelasan: Hadits ini serupa dengan hadits sebelumnya, menunjukkan bahwa Allah akan
memberikan pemahaman tentang agama kepada orang yang dikehendaki-Nya untuk
mendapatkan kebaikan. Oleh karena itu, seorang muslim yang berdakwah harus memohon
kepada Allah untuk diberikan pemahaman yang lebih baik tentang agama.
Penjelasan: Hadits ini menunjukkan bahwa memberikan manfaat kepada orang lain
merupakan perbuatan yang sangat dicintai oleh Allah. Seorang muslim yang berdakwah harus
memiliki niatan yang ikhlas dan tulus dalam membantu orang lain dan tidak hanya untuk
12
kepentingan diri sendiri.
13
10. Hadits Shahih Muslim tentang Dakwah
َ َأ َنا َو َكا ِف ُل ْال َيت ِِيم فِي ْال َج َّن ِة َه َك َذا َوَأ َش
ار ِبال َّسبَّا َب ِة َو ْالوُ سْ َطى َو َفرَّ َج َب ْي َن ُه َما َش ْيًئ ا
Artinya: “Aku dan orang yang mengurus anak yatim seperti ini di surga” sambil
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau
seraya memisahkan keduanya sedikit.
Penjelasan: Hadits ini menunjukkan bahwa memberikan bantuan dan membantu orang
yang membutuhkan merupakan salah satu bentuk dakwah yang sangat dicintai oleh Allah.
Seorang muslim yang berdakwah tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan, tetapi juga harus
memperhatikan aspek sosial dan kemanusiaan. Dalam berdakwah, memberikan bantuan kepada
orang yang membutuhkan, seperti anak yatim, dapat memperkuat hubungan antara muslim
dengan Allah dan mendapatkan pahala yang besar di akhirat.
https://tafsirweb.com/38736-ayat-tentang-dakwah.html
14