Anda di halaman 1dari 22

Nama : Fauziatul Rahma

Nim : 106200002

KLS : VI B

MK : Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara(UAS)

TAHAP-TAHAP PERSIDANGAN PTUN

1. Pemeriksaan Pendahuluan
Pemeriksaan pendahuluan merupakan persidangan yang dilakukan untuk
memeriksa kelengkapan dan kejelasan materi permohonan sebelum memasuki
pemeriksaan pokok perkara. Pemeriksaan pendahuluan biasanya dilakukan oleh majelis
hakim panel terbuka untuk umum. Yang berisi:
a. pemeriksaan administrasi dikepanitraan.
Pemeriksaan administrasi merupakan tahap pertama untuk memeriksa gugatan
yang masuk dan telah didaftar serta mendapat nomor register yaitu setelah
Penggugat/kuasanya menyelesaikan administrasinya dengan membayar uang panjar
perkara. UU No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 tidak menentukan secara tegas
pengaturan tentang penelitian segi administrasi terhadap gugatan yang telah masuk dan
didaftarkan dalam register perkara di Pengadilan, akan tetapi dari ketentuan Pasal 62
ayat (1) huruf b UU No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 yang antara lain
menyatakan, “Syarat-syarat gugatan sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 56 tidak
terpenuhi oleh penggugat sekalipun ia telah diberitahukan dan diperingatkan”Dalam
Surat Edaran MA No.2/1991 tentang Petunjuk Pelaksanaan Beberapa Ketentuan Dalam
UU No. 5 Tahun1986 diatur mengenai Penelitian Administrasi :1. Petugas yang
berwenang untuk melakukan penelitian administrasi adalah Panitera, Wakil Panitera,
Panitera Muda Perkara sesuai pembagian tugas yang diberikan. 2. Pada setiap surat
gugatan yang masuk haruslah segera dibubuhi stempel dan tanggal pada sudut kiri
b. Dismissal Prosedur oleh Ketua PTUN (Pasal 62 UU No.5/1986)
Setelah Penelitian Administrasi, Ketua melakukan proses dismissal, berupa
prosses untuk meneliti apakah gugatan yang diajukan penggugat layak dilanjutkan atau
tidak. Pemeriksaan Disimissal, dilakukan secara singkat dalam rapat permusyawaratan
oleh ketua dan ketua dapat menunjuk seorang hakim sebagai reporteur (raportir). Dalam
Prosedur Dismissal Ketua Pengadilan berwenang memanggil dan mendengar
keterangan para pihak sebelum menentukan penetapan disimisal apabila dipandang
perlu. .Ketua Pengadilan berwenang memutuskan dengan suatu penetapan yang
dilengkapi dengan pertimbangan-pertimbangan bahwa gugatan yang diajukan itu
dinyatakan tidak diterima atau tidak berdasar, dalam hal :a. Pokok gugatan tersebut
nyata-nyata tidak termasuk dalam wewenang Pengadilan.b. Syarat-syarat gugatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 tidak dipenuhi oleh penggugat sekalipun ia telah
diberitahu dan diperingatkan.c. Gugatan tersebut tidak didasarkan pada alasan-alasan
yang layak.d. Apa yang dituntut dalam gugatan sebenarnya sudah terpenuhi oleh
Keputusan TUN yang digugat.e. Gugatan diajukan sebelum waktunya atau telah lewat
waktunya.

c. Pemeriksaan Persiapan (Pasal 63 UU No.5/1986)


Sebelum pemeriksaan pokok sengketa dimulai, Hakim wajib mengadakan
pemeriksaan persiapan untuk melengkapi gugatan yang kurang jelas. Tujuan
pemeriksaan persiapan adalah untuk mematangkan perkara. Segala sesuatu yang akan
dilakukan dari jalan pemeriksaan tersebut diserahkan kearifan dan kebijaksanaan ketua
majelis. Oleh karena itu dalam pemeriksaan persiapan memanggil penggugat untuk
menyempurnakan gugatan dan atau tergugat untuk dimintai keterangan/ penjelasan
tentang keputusan yang digugat, tidak selalu harus didengar secara terpisah.

2. pemeriksaan persidangan
1) Pembacaan GUGATAN (Pasal 74 Ayat 1 Undang – Undang Nomor 5 Tahun
1986)
Pemeriksaan Sengketa Dimulai Dengan Membacakan isi Gugatan dan Surat
yang Memuat Jawabannya Oleh Hakim Ketua Sidang, dan Jika Tidak Ada Surat
Jawaban, Pihak Tergugat Diberi Kesempatan Untuk Mengajukan Jawabannya.
2) Pembacaan JAWABAN (Pasal 74 Ayat 1 Undang – Undang Nomor 5 Tahun
1986)
Pemeriksaan Sengketa Dimulai Dengan Membacakan isi Gugatan dan Surat
yang Memuat Jawabannya Oleh Hakim Ketua Sidang, dan Jika Tidak Ada
Surat Jawaban, Pihak Tergugat Diberi Kesempatan Untuk Mengajukan
Jawabannya.
3) R E P L I K (Pasal 75 Ayat 1 Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1986)
Penggugat Dapat Mengubah Alasan yang Mendasari Gugatan Hanya Sampai
Dengan Replik, Asal Disertai Alasan yang Cukup Serta Tidak Merugikan
Kepentingan Tergugat, dan Hal Tersebut Harus Disaksikan Oeh Hakim.
4) D U P L I K (Pasal 75 Ayat 2 Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1986)
Tergugat Dapat Mengubah Alasan yang Mendasari Jawabannya Hanya Sampai
Dengan Duplik, Asal Disertai Alasan yang Cukup Serta Tidak Merugikan
Kepentingan Penggugat dan Hal Tersebut Harus Dipertimbangkan Dengan
Seksama Oleh Hakim.
5) PEMBUKTIAN (Pasal 100 Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1986)
Yang Dapat Dijadikan Alat Bukti Dalam Persidangan Adalah Sebagai Berikut :

1. Surat atau Tulisan;

2. Keterangan Ahli;

3. Keterangan Saksi;

4. Pengakuan Para Pihak;

5. Pengetahuan Hakim.

6) KESIMPULAN (Pasal 97 Ayat 1 Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1986)


Dalam Hal Pemeriksaan Sengketa Sudah Diselesaikan, Kedua Belah Pihak
Diberi Kesempatan Untuk Mengemukakan Pendapat yang Terakhir Berupa
Kesimpulan Masing – Masing.
3. putusan
Putusan dalam musyawarah majelis yang dipimpin oleh Hakim Ketua Majelis
merupakan hasil permufakatan bulat, kecuali setelah diusahakan dengan sungguh-
sungguh tidak dapat dicapai permufakataan bulat, putusan diambil dengan suara
terbanyak. Apabila musyawarah majelis tersebut tidak dapat menghasilkan putusan,
permusyawaratan ditunda sampai musyawarah majelis berikutnya. Apabila dalam
musyawarah majelis berikutnya tidak dapat diambil suara terbanyak, maka suara
terakhir Hakim Ketua Majelis yang menentukan.Putusan Pengadilan dapat dijatuhkan
pada hari itu juga dalam sidang yang terbuka untuk umum atau ditunda pada hari lain
yang harus diberitahukan kepada kedua belah pihak.
Pembaca putusan (Pasal 108 Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1986)
➢ Putusan Pengadilan harus diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum.
➢ Apabila salah satu pihak atau kedua belah pihak tidak hadir pada waktu
putusan Pengadilan diucapkan, atas perintah Hakim Ketua Sidang salinan
putusan itu disampaikan dengan surat tercatat kepada yang bersangkutan.
➢ Tidak dipenuhinya ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berakibat
putusan Pengadilan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum.

Putusan pengadilan harus memuat dan memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Kepala putusan yang berbunyi : “DEMI KEADILAN BERDASARKAN


KETUHANAN YANG MAHA ESA”;

b. nama, jabatan, kewarganegaraan, tempat kedudukan para pihak;

c. ringkasan gugatan dan jawaban tergugat yang jelas;

d.pertimbangan dan penilaian setiap bukti yang diajukan dan hal yang terjadi
dalam persidangan selama sengketa itu diperiksa;

e. alasan hukum yang menjadi dasar putusan;

f. amar putusan tentang sengketa dan biaya perkara;

g. hari, tanggal putusan, nama hakim yang memutus, nama panitera, serta
keterangan hadir atau tidak hadirnya para pihak. (Pasal 109 UU No.5
Tahun 1986 UU No. 9 Tahun 2004).

Tidak terpenuhinya salah satu ketentuan dalam syarat putusan tersebut, dapat
menyebabkan batalnya putusan Pengadilan.Dalam Pasal 97 ayat (7), (8), (9) UU No. 5
Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 mengenai putusan yaitu : Putusan pengadilan
dapat berupa :

a. Gugatan penggugat ditolak.

b.Gugatan penggugat dikabulkan.

c. Gugatan penggugat tidak diterima.

d. Gugatan penggugat gugur.


SKENARIO PROSES PERSIDANGAN PERADILAN TATA USAHA
NEGARA TENTANG PEMBERIAN IZIN LOKASI UNTUK
KEPERLUAN PEMBANGUNAN PERKEBUN KELAPA SAWIT
KEPADA PT.BINA ALAM SEJAHTERA

I. SIDANG PERTAMA
Padang, 01 April 2015
Siding sangketa tata usaha negara
NO : 01/G/2015/PTUN-PDG
Antara : Hasan basri melawan gubernur dharmasraya
PT : panitra
HK :hakim ketua
HA : Hakim anggota
P : penggugat
T : tergugat
KHP : kuasa hukum penggugat
KHT :kuasa hukum tergugat
SP : saksi penggugt
ST : saksi tergugat

Sidang pertama

PT : “Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri


(setelah majelis Hakim memasuki ruang sidang dan duduk ditempatnya hadirin
dipersilahkan duduk kembali)
HK : Kepada para peserta sidang silahkan persiapkan hal-hal yang berkenaan
dengan persidangan, agar tidak mengganggu jalannya proses persidangan. “hari
ini tanggal 01 April 2015 sidang sengketa Tata Usaha Negara nomor:
01/G/2015 PTUN-PDG dibuka dan terbuka untuk umum, hadirin dimohon
untuk tenang selama proses persidangan. (Hakim mengetuk palu 3X) Setelah
melalui pemeriksaan pendahuluan dan rapat permusyawaratan yang
dilaksanakan tanggal 15 april 2014, maka dinyatakan bahwa gugatan dapat
diterima, selanjutnya sidang dapat dimulai?
PT : Penggugat dan tergugat sudah hadir pak Hakim
HK : Persilahkan mereka dihadapkan kemuka sidang
PT : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki ruang sidang dan
menempati tempat yang telah disediakan.
HK : Apakah benar saudara sebagai pihak penggugat dalam perkara ini?
P : Benar pak Hakim yang mulia, saya penggugat dalam perkara ini
HK :Apakah anda telah dipanggil secara patut?
P :Saya sudah dipanggil secara patut yang mulia
HK :Dapatkah saudara memperlihatkan surat panggilan tersebut?
P :Dapat pak Hakim yang mulia (maju kedepan Hakim sambil memperlihatkan
surat panggilan)
HK :Saudara penggugat, sebutkan identitas saudara. Nama?
P : Hasan basri pak
HK : Apakah pekerjaan saudara?
P : Wiraswasta pak
HK : Dapatkah saudara menunjukkan identitas saudara?
P : Dapat pak Hakim (maju kedepan sambil memperlihatkan identitasnya)
HK : Saudara penggugat, apakah dalam hal ini anda didampingi penasehat hukum?
P : Iya pak Hakim yang mulia
HK : Apakah saudara dapat menghadirkan penasehat hukum saudara?
P : Dapat pak Hakim
PT : Kuasa hukum penggugat dipersilahkan maju kemuka sidang
KHP : (maju kemuka sidang meberi hormat kepada para Hakim)
HK : Benarkah saudara sebagai kuasa hukum penggugat dalam perkara ini?
KHP : Benar pak Hakim
HK : Kalau benar, tolong tunjukan surat kuasa saudara
KHP : (maju sambil memperlihatkan surat kuasa dari penggugat kepada Hakim
HK : (setelah memeriksa dari KH P., lalu menoleh ke arah tergugat). Apakah benar
saudara sebagai pihak tergugat dalam perkara ini?
T : Benar pak Hakim yang mulia
HK : Apakah saudara telah dipanggil secara patut?
T : Saya telah dipanggil secara patut pak Hakim
HK : Saudara tergugat sebutkan identitas saudara, nama?
T : Nama saya Sutan riska tuanku kerajaan pak hakim yang mulia
HK : Tempat dan tanggal lahir saudara dimana?
T :Solok, 27 mei 1989
HK : Apa jabatan saudara?
T : Jabatan saya sebagai bupati dharmasraya pak hakim yang mulia
HK : Dapatkah saudara menunjukkan identitas saudara?
T : Dapat pak Hakim (sambil maju kedepan menunjukan KTP nya)
HK : Apakah dalam hal ini saudara didampingi oleh penasehat hukum?
T : Iya pak Hakim, saya didampingi oleh penasehat hukum saya
HK : Dapatkah saudara menghadirkan penasehat hukum saudara tersebut?
T : Dapat pak Hakim
PT : Kuasa hukum tergugat dipersilahkan menuju kemuka sidang
KHT : (maju sambil memberi hormat kepada para Hakim)
HK : Silahkan menempati tempat yang telah disediakan. Benarkah saudara kuasa
hukum tergugat dalam perkara ini?
KHT : Benar pak Hakim
HK : Tolong saudara tunjukan surat kuasa khusus saudara?
KHT : (Maju kearah pak Hakim dan menunjukan surat kuasanya)
HK : (membaca surat kuasa yang diberikan). Kuasa tergugat, apakah perlu
dibacakan surat gugatan kembali?
KHT : Bapak Hakim yang mulia, kami mohon dengan sangat agar gugatan tersebut
dapat dibacakan kembali.
HK : Baiklah, kami akan membacakan kembali surat gugatan tersebut (silahkan
Hakim anggota I membaca surat gugatan tersebut)
HA 1 : Baik pak Hakim yang mulia (membaca surat gugatan)
HK : Kepada pihak tergugat apakah saudara sudah mendengar isi dan mengerti isi
gugatan dari penggugat tersebut?
KHT : Kami telah mendengar dan mengerti yang mulia
HK : Apakah saudara keberatan dengan surat gugatan tersebut?
KHT : Iya pak Hakim yang terhormat, kami keberatan dengan isi surat gugatan
tersebut
HK : Apakah saudara sudah mepersiapkan esepsi secara lisan ataupun tulisan atas
gugatan tersebut?
KHT : Kami belum mempunyai esepsi baik lisan maupun tulisan pak Hakim yang
mulia, kami mohon pak hakin memberikan waktu agar kami bisa
mepersiapkannya terlebih dahulu.
Majlis hakim berembuk mempertimbangkannya
HK : Baiklah, mengingat asas peradilan kita cepat, sederhana dan murah, agar
saudara mepersiapkan 1 minggu setelah sidang ini
KHT : Baik pak Hakim yang mulia
HK : Setelah mendengar gugatan yang telah dibacakan dan atas keberatan pihak
tergugat, maka untuk menunggu pihak tergugat mepersiapkan jawaban atau
esepsinya atas gugatan tersebut, maka sidang ditunda dan akan dilanjutkan pada
tanggal 07 April 2015, kepada pihak yang berpekara diharapkan kehadirannya
pada sidang tersebut tanpa harus melalui pemnggilan terlebih dahulu dan
dengan ini dinyatakan bahwa para pihak telah dipanggil secara patut. Sidang
hari ini ditutup (ketuk palu 3x)
PT : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon berdiri. (Hakim
keluar terlebih dahulu beru diikuti peserta sidang lain).

II. SIDANG KEDUA


Padang, 07 April 2015
Sidang sangketa tata usaha negara
No : 01/G/2015/PTUN-PDG
Perkara : Hasan basri melawan gubernur dharmasraya

PT : Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri


(setelah majelis Hakim memasuki ruang sidang dan duduk di tempatnya
hadirin dipersilahkan duduk kembali).
HK : Hari ini tanggal 07 Juni 2015 sidang tata usah negara nomor: 01/G/2015
PTUN-PDG dibuka dan terbuka untuk umum (ketuk palu 3x), panitera,
apakah penggugat dan tergugat sudah hadir?
PT : Pihak penggugat dan tergugat telah hadir pak Hakim yang mulia
HK : Panitera persilahkan mereka masuk untuk dihadapkan kemuka sidang
PT : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki ruang sidang dan
menempati tempat yang telah disediakan.
KHP&KHT : (memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada Hakim kemudian
duduk)
HK : Bagaimana pihak tergugat dan penggugat, apakah sidang sudah bisa kita
mulai?
KHP&KHT : Sudah pak Hakim yang mulia.
HK : Pihak tergugat, apakah saudara telah menyiapkan gugatan penggugat
tersebut?
KHT : Sudah pak yang mulia, saya sudah menyiapkan eksepsi atas gugatan
penggugat secara tertulis pak Hakim
HK : Silahkan saudara bacakan jawaban gugatan tersebut
KHT : Baik pak Hakim yang mulia, terima kasih (membacakan jawaban atas
gugatan penggugat). Sudah pak Hakim
HK : Apakah ada yang ingin saudara sampaikan berkenaan dengan jawaban
gugatan tersebut?
KHP : Ada yang mulia hakim
HK : Silahkan saudara sampaikan hal yang berkenaan dengan jawaban gugatan
tersebut
KHP : Bapak hakim yang mulia, pada dalil gugatan yang berisikan tentang
ketidak puasan dari klien saya adalah karena dengan terbitnya objek
gugatan merugikan kepentingan hukum Penggugat selaku pemilik tanah
ulayat, sehingga Penggugat merasa kehilangan hak atas tanah ulayat kaum
Penggugat
HK : Selanjutnya, apakah Hakim anggota ada pertanyaan?
HA 1 : Ada pak Hakim, saya ingin bertanya kepada kuasa hukum penggugat.
HK : Baiklah, dipersilahkan pak Hakim anggota 1
HA 1 : Terima kasih yang mulia Hakim, kepada saudara kuasa hukum penggugat,
saudara tadi mengatakan bahwa tergugat terlebih dahulu melakukan
pemberitahuan secara lisan dan tulisan, tetapi dalam pelaksanaannya oleh
tergugat pada penggugat tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, bisa saudara buktikan bahwa pelaksanaannya kepada penggugat
tersebut tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku.
KHP : Bisa pak Hakim yang terhormat, dibuktikan dengan tidak adanya surat
panggilan terhadap penggugat
HK : Selanjutnya, apakah Hakim ada pertanyaan?
HA 2 : Ada yang mulia hakim, saya ingin bertanya kepada kuasa hukum
tergugat.
HK : Baiklah dipersilahkan Hakim anggota II
KA 2 : Terima kasih yang mulia Hakim, baiklah saudara kuasa hukum tergugat,
tolong saudara tunjukkan surat-surat yang berkenaan dengan penjelasan
saudara tadi?
KHT : (memberikan surat-surat tersebut kepada Hakim suratsurat tersebut).
HA 2 : Saudara penggugat, apakah benar saudara pernah menerima surat
panggilan yang disebutkan oleh pihak penggugat.
P : Tidak pernah pak Hakim yang mulia
HK : KH P., apakah ada yang perlu saudara kemukakan lagi?
KHP : Ada pak Hakim yang mulia, bolehkah kami melihat surat panggilan yang
diperlihatkan tadi?
HK : Boleh, silahkan maju kepada penggugat dan kuasa hukumnya
dipersilahkan untuk maju
P&KHP : (maju kemuka sidang dan memeriksa surat tersebut, kemudian kembali
ketempat semula)
HK : Saudara kuasa hukum tergugat, apakah ada yang ingin disampaikan?
KHT : Ada pak Hakim yang mulia
HK : Silahkan
KHT : Bapak Hakim yang mulia, pihak kami telah memberikan surat peringatan
secara tertulis berupa surat keputusan mengenai pemberian izin lokasi
untuk keperluan pembangunan perkebun kelapa sawit. Jika surat tersebut
tidak sampai ketangan penggugat, maka itu bukan kesalahan dari pihak
kami “cukup pak Hakim”.
HK : Baiklah, kepada pihak penggugat dan tergugat, apakah ada yang ingin
ditambahkan lagi?
KHT : Tidak pak Hakim, akan tetapi bila diizinkan kami meminta agar sidang
ditunda selama 7 hari, karena kami akan menghadirkan saksi-saksi pak
Hakim yang mulia.
MH : (setelah majelis Hakim berembuk). Panitera, satu minggu setelah sidang
ini dilaksanakan tepatnya tanggal berapa?
PT : Tanggal 14 Juni yang mulia
HK : Baiklah permintaan saudara kami terima, atas permintaan tergugat, maka
sidang ditunda dan dilanjutkan 7 hari setelah sidang ini ditetapkan,
tepatnya pada tanggal 14 April 2015. Dengan ini pihak-pihak yang
berkepentingan diharapkan kehadirannya pada sidang berikutnya dan
dengan ini dinyatakan bahwa para pihak telah dipanggil secara patut,
sidang hari ini ditutup (ketuk 3 kali).
PT : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin di mohon berdirI.

III. SIDANG KETIGA


Padang, 14 april 2015
Sidang sangketa tata usaha negara
No : 01/G/2015/PTUN-PDG
Antara : Hasan basri melawan gubernur dharmasraya

Sidang ketiga 14 April 2015


PT :Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri,
hadirin dimohon duduk kembali
HK : Hari ini tanggal 14 April 2015 sidang Tata Usaha Negara nomor:
01/G/2015 PTUN-PDG dibuka dan terbuka untuk umum (ketuk 3 kali).
Panitera apakah pihak penggugat dan tergugat telah hadir?
PT : Sudah yang mulia
HK : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka sidang
PT : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki ruangan sidang
dan menempati tempat yang telah disediakan.
KHP&KHT : (Masing-masing kuasa hukum penggugat dan tergugat memasuki
ruang sidang dan memberi hormat kepada Hakim kemudian duduk di
tempat yang telah disediakan.)
HK : Bagaimana pihak penggugat dan tergugat, apakah sidang sudah bisa
kita lanjutkan?
KHP&KHT : Sudah pak Hakim yang mulia
HK : Saudara kuasa hukum penggugat, apakah saudara telah
mempersiapkan replik?
KHP : Sudah pak Hakim yang mulia
HK : Silahkan kepada pihak penggugat untuk membacakan repliknya
KHP : Terimakasih pak Hakim yang mulia (membacakan replik)
HK : Silahkan pihak tergugat, apakah sudah mempersiapkan dupliknya?
KHT : Sudah bapak Hakim yang mulia
HK : Baiklah, silahkan bacakan
KHT : Terimakasih bapak Hakim yang mulia (baca duplik)
HK : Kepada pihak tergugat dan penggugat ada yang ingin ditambahkan?
KHT : Kepada pihak tergugat dan penggugat ada yang ingin ditambahkan?
HK : Silahkan
KHT :Terima kasih pak Hakim, perlu diingat bahwa klien kami
mengeluarkan surat keputusan nomor: 189.1/357/KPTS-BUP/2013
tentang Pemberian izin lokasi Untuk Keperluan Pembangunan
Perkebunan Kelapa Sawit, SK tersebut ditujukan kepada saudara hasan
basri (penggugat), berdasarkan suatu alasan yang tidak kuat dimana
surat keputusan tersebut berdasarkan keputusan bupati dharmasraya
selaku pimpinan di dharmasraya
HK :Saudara hukum tergugat, adakah bukti yang dapat memperkuat
argumen saudara
KHT :Ada pak Hakim yang mulia untuk lebih jelasnya kami menghadirkan
saksi kemuka sidang untuk didengarkan kesaksiannya.
HK :silahkan dihadapkan kemuka sidang saksi yang anda maksud.
KHT :Baik pak Hakim yang mulia, kami akan memanggil Kepala dan
Pegawai Badan pengawas daerah Dharmasraya
PT : Kepada saksi dipersilahkan masuk ke ruangan sidang (saksi memberi
hormat kepada Hakim dan duduk di tempat yang telah disediakan)
HK : Saudara saksi apakah saudara mengetahui bahwa saudara dihadapkan
kemuka sidang dengan alasan apa?
S.T1&S.T2 : Tahu pak Hakim yang mulia
HK : Saudara saksi, sebutkan identitas saudara?
S.T1 :nama saya DR.Suheldi,SE.,MM pa hakim yang mulia
HK : Tempat tanggal lahir saudara?
S.T1 : Padang,12 February 1980
HK : Agama saudara?
S.T1 : Islam pak Hakim yang mulia
HK : Apakah saudara ada hubungan darah atau keluarga dengan pihak
tergugat?
S.T1 : Tidak pak Hakim yang mulia
HK : Saudara saksi kedua, sebutkan identitas saudara?
S.T2 : Nama saya bakhri pak hakim yang mulia
HK : Tempat tanggal lahir saudara?
S.T2 : Solok, 14 maret 1985
HK : Agama Saudara?
S.T2 : Islam
HK : Apakah saudara ada hubungan darah atau keluarga dengan pihak
tergugat?
S.T2 : Tidak pak Hakim yang mulia
HK :Apakah saudara berdua bersedia disumpah dalam memberikan
kesaksian menurut agama yang saudara anut?
S.T1 : Bersedia pak Hakim
Rohaniawan menuju kearah saksi yang akan diambil sumpahnya, saksi berdiri
HA1 : Ikuti kata-kata saya
S.T1&S.T2 : Baik pak Hakim yang mulia
HA1 : Bismillahirrohmanirrohim, demi Allah, saya bersumpah akan
memberikan keterangan yang sebenar-benarnya, yang tidak lain dan
tidak bukan dari yang sebenarnya.
S.T1&S.T2 : (duduk kembali)
HK : Saudara saksi pertama, apakah saudara pernah melakukan panggilan
lisan atau tulisan kepada penggugat?
S.T1 : Saya pernah memberi informasi secara tulisan maupun lisan kepada
yang bersangkutan melalui telepon
HK : Selanjutnya, apakah Hakim anggota ada pertanyaan?
HA2 : Ada Pak.
HK : Dipersilahkan hakim anggota II
HA2 : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah kepada saudara saksi pertama,
berapa kali saudara meberikan informasi melalui telepon kepada
penggugat dan apa alasan penggugat dan tanggal berapa?
S.T1 : Saya memberi peringatan panggilan lisan 1 kali pada tanggal 02
Desember 2014 pak Hakim yang mulia dan jawabannya bahwa
penggugat akan mempertimbangkannya
HK : Selanjutnya, apakah hakim anggota ada pertanyaan lagi?
HA1 : Ada yang Mulia hakim.
HK : Baiklah dipersilahkan hakim anggota I
HA1 : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah saudara saksi hukum
penggugat apakah ada yang ingin saudara sampaikan terkait kesaksian
tersebut?
KHP : (setelah berembuk dengan penggugat), ada pak Hakim yang mulia
KA1 : Silahkan
KHP : : Pak Hakim, bahwa saksi saya memberikan panggilan pada tanggal 15
september 2013 dan SK dikeluarkan pada tanggal 30 September 2013
jika diperhatikan jangka waktu pengeluaran surat keuptusan dan
panggilan yang dilakukan kepada penggugat tidak relevan, seharusnya
dilakukan pemanggilan secara tertulis kepada penggugat sebelum
mengeluarkan surat keputusan. Sedangkan dalam fakta perkara ini tidak
ada panggilan secara tertulis dan yang ada panggilan lewat telepon dan
itupun hanya satu kali. Dan menurut kami panggilan tersebut tidak
resmi.
HK : Apakah penggugat ada yang ingin ditambahkan?
P : Tidak pak Hakim yang mulia, karena semua urusan kepada berkaitan
dengan persidangan telah saya serahkan kuasa hukum saya
HA2 : Saudara saksi kedua, apakah anda pernah memberikan surat panggilan
kepada penggugat
S.T2 : Iya pak Hakim yang mulia, saya pernah ditugaskan untuk memberikan
surat panggilan kepada penggugat yang mulia.
HA2 : Kapan itu diberikan?
S.T2 :Tepatnya pada tanggal 7 September 2013, kemudian tanggal 30
September dan terakhir 1 Oktober Maret 2013 pak Hakim yang mulia
HK : Apakah ada yang ingin ditanyakan lagi?
HK2 : Cukup Hakim ketua
H : Apakah ada yang ingin ditambahkan dari pihak Kuasa Hukum
Penggugat?
KHP : Tidak Hakim yang mulia, tapi jika di izinkan kami meminta waktu satu
minggu untuk menghadirkan saksi.
Majelis hakim berembuk
HK : Panitera satu minggu setelah sidang tanggal berapa?
PT : 21 April 2015 yang mulia
HK : Baiklah, permintaan saudara kami terima, atas permintaan saudara,
maka sidang saya tunda dan dilanjutkan pada tanggal 21 Juni 2015.
Dengan ini pihak-pihak yang berkepentingan diharapkan kehadirannya
pada sidang berikutnya dan dengan ini dinyatakan bahwa para pihak
telah dipanggil secara patut, sidang hari ini ditutup (ketuk palu 3x
IV. SIDANG KEEMPAT
Padang, 21 April 2015
Sidang sangketa tata usaha negara
No : 01/G/2015/PTUN-PDG
Antara : Hasan basri melawan gubernur dharmasraya
PT : Majelis akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri, hadirin
dimohon duduk kembali.
HK : Hari ini tanggal 21 April 2015 sidang Tata Usaha Negara nomor :
01/G/2015 PTUN-PDG dengan ini dinyatakan terbuka dan dibuka untuk
umum (ketuk 3 kali). Panitera apakah pihak penggugat dan tergugat
telah hadir?
PT : Sudah yang mulia
HK : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka sidang
PT : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki ruangan sidang
dan menempati tempat yang telah disediakan.
HK : Bagaimana pihak penggugat dan tergugat, apakah sidang sudah bisa
kita lanjutkan?
KHP&KHT : Sudah pak Hakim yang mulia
HK : Saudara kuasa hukum penggugat, apakah saudara telah membawa
saksi?
KHP : Iya pak Hakim yang mulia.
HK : Silahkan dihadapkan kemuka sidang
KHP : Baik pak Hakim yang mulia, kami membawa saksi yang mulia
PT : Kepada saksi dipersilahkan masuk
HK : Saudari saksi apakah saudari mengetahui bahwa saudari dihadapkan
kemuka sidang dengan alasan apa?
S.P : Tahu pak Hakim yang mulia.
HK : Saudari saksi sebutkan identitas saudari
SP : Nana saya sulaiman
HK : Tempat tanggal Lahir saudari?
SP : Padang, 15 desember 1994.
HK :Agama Saudari
SP :Islam yang mulia
HK :Apakah saudari ada hubungan darah atau keluarga dengan pihak
penggugat?
SP : Tidak pak Hakim yang mulia
HK : Apakah saudari bersedia disumpah dalam memberikan kesaksian
menurut agama yang saudara anut?
SP : Bersedia pak Hakim
Rohaniawan menuju kearah saksi yang akan diambil sumpahnya, saksi berdiri
HA1 : Ikuti kata-kata saya. Bismillahirrohmanirrohim, demi Allah, saya
bersumpah akan memberikan keterangan yang sebenar-benarnya, yang
tidak lain dan tidak bukan dari yang sebenarnya.
SP : (duduk Kembali)
HK : Saudara saksi apakah benar penggugata adalah ninik mamak?
SP : Benar yang mulia, Bahawa benar Penggugat adalah ninik mamak
Nagari Timpeh dan saksi adalah ninik mamak tabek
HK : Apakah Hakim anggota ada yang ingin ditanyakan?
HA2 : Ada yang mulia
HK : Silahkan
HA2 : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah saudari saksi, apakah benar
ninik mamak jao yang meyerahkan tanah ulayat kepada PT BAS
SP : Benar yang mulia, bahwa ninik mamak jao yang menyerahkan tanah
ulayat kepadaPT BAS adalah Dt.Pdk Basau dkk
HA2 : Berapa luasnya?
SP : Sepengetahuan saya luas tanah ulayat milik penggugat yang termasuk
ke objek sangketa 2600 yang HPL yang 1100 ha milik jao dan yang 1500
ha milik penggugat yang mulia
HA2 : Cukup pertanyaan dari saya ketua hakim
HA : Baiklah terima kasih hakim anggota II, Selanjutnya apakah hakim
anggota ada yang ingin bertanya lagi?
HA1 : Ada yang mulia
HK : Silahkan
HA1 : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah saudara saksi, Apakah saudara
tau masalah penyerahan tanah tersebut?
SP2 : iya yang mulia, saya mengetahui masalah penyerahan tanah ulayat jao
termasuk tanah lobung oleh ninik mamak jao kepada bupati
dharmasraya untuk keperluan perkebunana kelapa sawit sekitar tahun
2013
HA1 : Apakah saudara tau kapan bupati mengeluarkan surat izin tersebut?
SP2 : Saya baru tahu pada tahun 2015 izin tersebut sudah dikeluarkan oleh
bupati dharmasraya tetapi ninik mamak timpeh dapat kabar bahwa
sudah dikeluarkan izin oleh bupati sekitar tahun 2013 yang mulia
HA1 : Saudara penggugat, apakah yang dikatakan saksi benar?
P : Benar yang mulia
HA1 : Baik. Dari saya cukup itu dulu yang mulia Hakim ketua
HK : Baik terima kasih hakim anggota I. Baiklah apakah ada yang ingin
ditambahkan dari kuasa hukum pihak penggugat?
KHP : Tidak yang mulia
HK : Baiklah. Terima kasih atas keterangan yang saudara sampaikan, anda
boleh meninggalkan ruangan sidang. Maka pembuktian telah selesai dan
pembuktian yang diajukan, dengan demikian keterangan oleh pihak
penggugat dan tergugat serta keterangan para saksi, maka kami majelis
hakim akan memberikan putusan 7 hari setelah sidang ini, yaitu tanggal
28 April 2015. Pihak-pihak yang berpekara diaharapkan kehadirannya
pada sidang kelima dan dengan ini dinyatakan para pihak telah dipanggil
secara patut. Sidang hari ditutup (ketuk 3 kali)
PT : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang hadirin dimohon berdiri.
V. SIDANG KELIMA
Padang,28 april 2015
Siding sangketa tata usaha negara
No : 01/G/2015/PTUN-PDG
Antara : Hasan basri melawan gubernur dharmasraya

PT : Majelis Hakim akan memasuiki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri,


hadirin dimohon duduk kembali.
HK : Hari ini tanggal 28 April 2015 sidang Tata Usaha Negara nomor :
01/G/2015 PTUN-PDG dibuka dan terbuka untuk umum (ketuk 3 kali).
Panitera apakah pihak penggugat dan tergugat telah hadir?
PT : Sudah yang mulia
HK : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka sidang
PT : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki ruangan sidang
dan menmpati tempat yang telah disediakan.
KHP&KHT : (Memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada Hakim
kemudian duduk di tempat yang telah disediakan)
HK : Pada hari ini tanggal 28 April 2015 adalah pembacaan putusan
terhadap perkara Nomor: 01/G/2015 PTUN-PDG atas surat keputusan
gubernur dharmasraya Nomor: 189.1/357/KPTS-BUP/2013 tanggal 30
September 2013 tentang Pemberian izin lokasi Untuk Keperluan
Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit kepada PT.BINA ALAM
SEJAHTERA, kepada para pihak agar didengarkan dan diperhatian.
(Hakim ketua membacakan putusan dan kemudian Hakim mengetuk
palu 3 kali)
HK : Saudara tergugat, apakah anda menerima putusan ini?
KHT : Menerima yang mulia
HK : Saudara penggugat, apakah saudara menerima putusan ini?
KHP : Untuk sementara, kami menerima putusan ini
HK : Baiklah kami sebagai majelis hakim memberikan waktu selama 14 hari
pada pihak penggugat untuk melakukan banding. Dengan demikian,
sengketa terhadap perkara Nomor: 01/G/2015/PTUN-PDG Nomor:
189.1/357/KPT-BUP/2013 tanggal 30 September 2013 tentang
Pencabutan Izin Usaha Momo Cafe dinyatakan selesai. Kepada pihak
tergugat dan penggugat agar mematuhi putusan ini. Sidang pada hari ini
ditutup. (ketok 3 kali)
SURAT GUGATAN

Nama : Rinaldi, SH

Alamat Kantor : Komplek Griya Cahaya Blok G.No8 Kelurahan Air pacah. Kec Koto tangan,
kota Padang

Telepon :-

Email :-

Tanggal :02 Februari 2015

Nomor Perkara: 01/G/2015/PTUN-PDG

Kepada Yth.,

Hakim Ketua Pengadilan tata usaha negara kota padang

Dengan hormat,

Perkara: Gugatan terhadap Surat Keputusan Bupati Dharmasraya Nomor 189.1/357/KPTS-


BUP/2013/2013

Yang menggugat:

Nama : Hasan basri

Alamat : Jorong Marga Makmur Nagari Taratak Tinggi, Kecamatan Timpeh Kabupeten
dharmasraya provinsi Sumatra barat

Pekerjaan : wiraswasta

No. Identitas :

Melalui kuasa hukum:

Nama : RINALDI, SH
Alamat : Komplek Griya Cahaya Blok G.No8 Kelurahan Air pacah. Kec Koto tangan,
kota Padang

No. Telepon :

Email :

Yang digugat :

Nama :Bupati Dharmasraya

Alamat : jalan lintas sumatra KM.02 Pulau Punjung

Dengan hormat,

Kami, kuasa hukum dari hasan basri, dengan ini mengajukan Gugatan terhadap Surat
Keputusan Bupati Dharmasraya Nomor 189.1/357/KPTS-BUP/2013/2013, dengan alasan dan
tuntutan sebagai berikut:

I. Latar Belakang

Bahwa Penggugat mempunyai tanah ulayat yang terletak di Lobuang Nagari Timpeh
seluas 1.500 Ha sebagaimana di uraikan dalam surat pernyataan Ninik Mamak Salapan di
Timpeh tanggal 6 April 2001 dan Surat Kesepakatan Perdamaian antara Penggugat dengan
Ninik Mamak Jao tanggal 05 Mei 2014. Bahwa izin lokasi yang diberikan oleh tergugat kepada
PT.BINA ALAM SEJAHTERA ( PT.BAS ) berdasarkan objek gugatan didalamnya termasuk
tanah ulayat kaum Penggugat seluas 1.500 Ha, yang tidak pernah diserahkan kepada PT.BAS,
sehingga dengan terbitnya objek gugatan merugikan kepentingan hukum Penggugat selaku
pemilik tanah ulayat, sehingga Penggugat merasa kehilangan hak atas tanah ulayat kaum
Penggugat

1. Bahwa klien kami, hasran basri, adalah warga negara Indonesia yang bertempat tinggal di
Jorong Marga Makmur Nagari Taratak Tinggi, Kecamatan Timpeh Kabupeten Dharmasraya
Propinsi Sumatera Barat, pekerjaan wiraswasta
2. Bahwa tergugat, Bupati Dharmasraya, telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor:
189.1/357/KPTS-BUP/2013/2013 yang memberikan izin lokasi untuk pembangunan
perkebunan kelapa sawit kepada PT.Bina Alam Sejahtera.

3. Bahwa dalam hal ini, tindakan tergugat tersebut telah melanggar hak-hak hukum klien kami,
menyebabkan kerugian yang signifikan, dan tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

II. Dasar Hukum

1. Undang-Undang No.9 tahun 2004 tentang Peradilan tata Usaha Negara.

2. Peraturan Daerah Kabupaten Dharmasraya No. NO 6 TAHUN 2008 TENTANG TANAH ULAYAT
DAN PEMANFAATANNYA.

III. Tuntutan

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dengan ini kami mengajukan tuntutan sebagai berikut:

1. Membatalkan Surat Keputusan Bupati Dharmasraya Nomor: 189.1/357/KPTS-


BUP/2013/2013 yang memberikan izin lokasi untuk pembangunan perkebunan kelapa sawit
kepada PT.Bina Alam Sejahtera.

2. Menyatakan bahwa tindakan tergugat melanggar hak-hak hukum klien kami.

3. Memerintahkan tergugat untuk mengganti rugi kerugian yang diderita oleh klien kami akibat
dari tindakan melawan hukum tergugat.

4. Tuntutan lainnya yang dianggap perlu oleh pengadilan.

IV. Bukti-Bukti Pendukung

1. Surat pernyataan tanggal 6 April 2001 (foto copy sesuai dengan aslinya) ;
2. Surat kesepakatan perdamaian tanggal 05 Mei 2014 (foto copy sesuai dengan aslinya
3. Surat Kerapatan Adat Nagari (KAN) Timpeh kepada Kakanwil BPN Nomor : 03/
KAN-Timpeh/II/2015 tanggal 01 Februari 2015 (foto copy sesuai dengan aslinya)
4. Surat ninik Mamak Nagari Timpeh kepada Bupati Dharmasraya Nomor : 08/ Ninik
mamak/07/2013 tanggal 10 Juli 2013 (foto copy sesuai dengan aslinya)
5. Surat pernyataan tanggal 17 Oktober 2010 (foto copy sesuai dengan aslinya) ;

Anda mungkin juga menyukai