Nim : 106200002
KLS : VI B
1. Pemeriksaan Pendahuluan
Pemeriksaan pendahuluan merupakan persidangan yang dilakukan untuk
memeriksa kelengkapan dan kejelasan materi permohonan sebelum memasuki
pemeriksaan pokok perkara. Pemeriksaan pendahuluan biasanya dilakukan oleh majelis
hakim panel terbuka untuk umum. Yang berisi:
a. pemeriksaan administrasi dikepanitraan.
Pemeriksaan administrasi merupakan tahap pertama untuk memeriksa gugatan
yang masuk dan telah didaftar serta mendapat nomor register yaitu setelah
Penggugat/kuasanya menyelesaikan administrasinya dengan membayar uang panjar
perkara. UU No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 tidak menentukan secara tegas
pengaturan tentang penelitian segi administrasi terhadap gugatan yang telah masuk dan
didaftarkan dalam register perkara di Pengadilan, akan tetapi dari ketentuan Pasal 62
ayat (1) huruf b UU No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 yang antara lain
menyatakan, “Syarat-syarat gugatan sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 56 tidak
terpenuhi oleh penggugat sekalipun ia telah diberitahukan dan diperingatkan”Dalam
Surat Edaran MA No.2/1991 tentang Petunjuk Pelaksanaan Beberapa Ketentuan Dalam
UU No. 5 Tahun1986 diatur mengenai Penelitian Administrasi :1. Petugas yang
berwenang untuk melakukan penelitian administrasi adalah Panitera, Wakil Panitera,
Panitera Muda Perkara sesuai pembagian tugas yang diberikan. 2. Pada setiap surat
gugatan yang masuk haruslah segera dibubuhi stempel dan tanggal pada sudut kiri
b. Dismissal Prosedur oleh Ketua PTUN (Pasal 62 UU No.5/1986)
Setelah Penelitian Administrasi, Ketua melakukan proses dismissal, berupa
prosses untuk meneliti apakah gugatan yang diajukan penggugat layak dilanjutkan atau
tidak. Pemeriksaan Disimissal, dilakukan secara singkat dalam rapat permusyawaratan
oleh ketua dan ketua dapat menunjuk seorang hakim sebagai reporteur (raportir). Dalam
Prosedur Dismissal Ketua Pengadilan berwenang memanggil dan mendengar
keterangan para pihak sebelum menentukan penetapan disimisal apabila dipandang
perlu. .Ketua Pengadilan berwenang memutuskan dengan suatu penetapan yang
dilengkapi dengan pertimbangan-pertimbangan bahwa gugatan yang diajukan itu
dinyatakan tidak diterima atau tidak berdasar, dalam hal :a. Pokok gugatan tersebut
nyata-nyata tidak termasuk dalam wewenang Pengadilan.b. Syarat-syarat gugatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 tidak dipenuhi oleh penggugat sekalipun ia telah
diberitahu dan diperingatkan.c. Gugatan tersebut tidak didasarkan pada alasan-alasan
yang layak.d. Apa yang dituntut dalam gugatan sebenarnya sudah terpenuhi oleh
Keputusan TUN yang digugat.e. Gugatan diajukan sebelum waktunya atau telah lewat
waktunya.
2. pemeriksaan persidangan
1) Pembacaan GUGATAN (Pasal 74 Ayat 1 Undang – Undang Nomor 5 Tahun
1986)
Pemeriksaan Sengketa Dimulai Dengan Membacakan isi Gugatan dan Surat
yang Memuat Jawabannya Oleh Hakim Ketua Sidang, dan Jika Tidak Ada Surat
Jawaban, Pihak Tergugat Diberi Kesempatan Untuk Mengajukan Jawabannya.
2) Pembacaan JAWABAN (Pasal 74 Ayat 1 Undang – Undang Nomor 5 Tahun
1986)
Pemeriksaan Sengketa Dimulai Dengan Membacakan isi Gugatan dan Surat
yang Memuat Jawabannya Oleh Hakim Ketua Sidang, dan Jika Tidak Ada
Surat Jawaban, Pihak Tergugat Diberi Kesempatan Untuk Mengajukan
Jawabannya.
3) R E P L I K (Pasal 75 Ayat 1 Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1986)
Penggugat Dapat Mengubah Alasan yang Mendasari Gugatan Hanya Sampai
Dengan Replik, Asal Disertai Alasan yang Cukup Serta Tidak Merugikan
Kepentingan Tergugat, dan Hal Tersebut Harus Disaksikan Oeh Hakim.
4) D U P L I K (Pasal 75 Ayat 2 Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1986)
Tergugat Dapat Mengubah Alasan yang Mendasari Jawabannya Hanya Sampai
Dengan Duplik, Asal Disertai Alasan yang Cukup Serta Tidak Merugikan
Kepentingan Penggugat dan Hal Tersebut Harus Dipertimbangkan Dengan
Seksama Oleh Hakim.
5) PEMBUKTIAN (Pasal 100 Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1986)
Yang Dapat Dijadikan Alat Bukti Dalam Persidangan Adalah Sebagai Berikut :
2. Keterangan Ahli;
3. Keterangan Saksi;
5. Pengetahuan Hakim.
d.pertimbangan dan penilaian setiap bukti yang diajukan dan hal yang terjadi
dalam persidangan selama sengketa itu diperiksa;
g. hari, tanggal putusan, nama hakim yang memutus, nama panitera, serta
keterangan hadir atau tidak hadirnya para pihak. (Pasal 109 UU No.5
Tahun 1986 UU No. 9 Tahun 2004).
Tidak terpenuhinya salah satu ketentuan dalam syarat putusan tersebut, dapat
menyebabkan batalnya putusan Pengadilan.Dalam Pasal 97 ayat (7), (8), (9) UU No. 5
Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 mengenai putusan yaitu : Putusan pengadilan
dapat berupa :
I. SIDANG PERTAMA
Padang, 01 April 2015
Siding sangketa tata usaha negara
NO : 01/G/2015/PTUN-PDG
Antara : Hasan basri melawan gubernur dharmasraya
PT : panitra
HK :hakim ketua
HA : Hakim anggota
P : penggugat
T : tergugat
KHP : kuasa hukum penggugat
KHT :kuasa hukum tergugat
SP : saksi penggugt
ST : saksi tergugat
Sidang pertama
Nama : Rinaldi, SH
Alamat Kantor : Komplek Griya Cahaya Blok G.No8 Kelurahan Air pacah. Kec Koto tangan,
kota Padang
Telepon :-
Email :-
Kepada Yth.,
Dengan hormat,
Yang menggugat:
Alamat : Jorong Marga Makmur Nagari Taratak Tinggi, Kecamatan Timpeh Kabupeten
dharmasraya provinsi Sumatra barat
Pekerjaan : wiraswasta
No. Identitas :
Nama : RINALDI, SH
Alamat : Komplek Griya Cahaya Blok G.No8 Kelurahan Air pacah. Kec Koto tangan,
kota Padang
No. Telepon :
Email :
Yang digugat :
Dengan hormat,
Kami, kuasa hukum dari hasan basri, dengan ini mengajukan Gugatan terhadap Surat
Keputusan Bupati Dharmasraya Nomor 189.1/357/KPTS-BUP/2013/2013, dengan alasan dan
tuntutan sebagai berikut:
I. Latar Belakang
Bahwa Penggugat mempunyai tanah ulayat yang terletak di Lobuang Nagari Timpeh
seluas 1.500 Ha sebagaimana di uraikan dalam surat pernyataan Ninik Mamak Salapan di
Timpeh tanggal 6 April 2001 dan Surat Kesepakatan Perdamaian antara Penggugat dengan
Ninik Mamak Jao tanggal 05 Mei 2014. Bahwa izin lokasi yang diberikan oleh tergugat kepada
PT.BINA ALAM SEJAHTERA ( PT.BAS ) berdasarkan objek gugatan didalamnya termasuk
tanah ulayat kaum Penggugat seluas 1.500 Ha, yang tidak pernah diserahkan kepada PT.BAS,
sehingga dengan terbitnya objek gugatan merugikan kepentingan hukum Penggugat selaku
pemilik tanah ulayat, sehingga Penggugat merasa kehilangan hak atas tanah ulayat kaum
Penggugat
1. Bahwa klien kami, hasran basri, adalah warga negara Indonesia yang bertempat tinggal di
Jorong Marga Makmur Nagari Taratak Tinggi, Kecamatan Timpeh Kabupeten Dharmasraya
Propinsi Sumatera Barat, pekerjaan wiraswasta
2. Bahwa tergugat, Bupati Dharmasraya, telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor:
189.1/357/KPTS-BUP/2013/2013 yang memberikan izin lokasi untuk pembangunan
perkebunan kelapa sawit kepada PT.Bina Alam Sejahtera.
3. Bahwa dalam hal ini, tindakan tergugat tersebut telah melanggar hak-hak hukum klien kami,
menyebabkan kerugian yang signifikan, dan tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
2. Peraturan Daerah Kabupaten Dharmasraya No. NO 6 TAHUN 2008 TENTANG TANAH ULAYAT
DAN PEMANFAATANNYA.
III. Tuntutan
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dengan ini kami mengajukan tuntutan sebagai berikut:
3. Memerintahkan tergugat untuk mengganti rugi kerugian yang diderita oleh klien kami akibat
dari tindakan melawan hukum tergugat.
1. Surat pernyataan tanggal 6 April 2001 (foto copy sesuai dengan aslinya) ;
2. Surat kesepakatan perdamaian tanggal 05 Mei 2014 (foto copy sesuai dengan aslinya
3. Surat Kerapatan Adat Nagari (KAN) Timpeh kepada Kakanwil BPN Nomor : 03/
KAN-Timpeh/II/2015 tanggal 01 Februari 2015 (foto copy sesuai dengan aslinya)
4. Surat ninik Mamak Nagari Timpeh kepada Bupati Dharmasraya Nomor : 08/ Ninik
mamak/07/2013 tanggal 10 Juli 2013 (foto copy sesuai dengan aslinya)
5. Surat pernyataan tanggal 17 Oktober 2010 (foto copy sesuai dengan aslinya) ;