Anda di halaman 1dari 2

Acara Ngamumule Budaya Sunda Jadi Ajang Tahunan Kegiatan Prodi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia (PBSI)

Universitas Suryakancana Cianjur

Oleh : Ujang Saepudin


NPM : 8820116053

Pelestarian seni dan budaya daerah menjadi kewajiban bagi masyarakat di setiap daerah.
Khususnya masyarakat sunda yang dikenal sebagai besar masyarakat bahwa orang sunda
terkenal someah, ramah, dan penuh sopan santun, tentu label itu menjadi sebuah kebanggaan
bagi kita sebagai masyarakat sunda. Di samping itu kita juga harus menjaga, memelihara,
mempertahankan serta mencintai dan melestarikan kebudayaan yang dimilikinya. Banyak cara
yang bisa dilakukan untuk melestarikan sebuah kebudayaan. Salah satunya yang biasa dilakukan
oleh Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia universitas suryakancana Cianjur, yaitu
dengan mengadakan kegiatan acara ‘ngamumule budaya sunda.’
Acara Ngamumule budaya sunda ini sudah menjadi salah satu agenda tahunan yang
dilaksanakan oleh program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia ( PBSI) Universitas
Suryakancana Cianjur. Hal ini sebagai wujud kecintaan kami pada kearifan lokal serta
menghargai warisan leluhur khususnya bahasa ibu yaitu bahasa sunda. Kami sebagai mahasiswa
memiliki kesadaran penuh akan besarnya peran kebudayaan dalam kehidupan. Kebudayaan yang
pada era sekarang semakin tergerus kemajuan zaman, teknologi, dan budaya barat yang merasuki
berbagai aspek kehidupan. Acara ngamumule budaya sunda ini dilaksanakan tidak lain dalam
rangka menjaga dan melestarikan budaya sunda .
Ketua pelaksana acara Ngamumule Budaya Sunda tahun 2019-2020 , Nissa Purwanti
mengatakan , ditahun ini acara ngumumule budaya sunda bertemakan ‘ Sadia, Satia , Sajiwa
ngamumule budaya sunda‘. Dimana tema ini memiliki sadia yaitu artinya bersedia, kita sebagai
pemuda harus bersedia untuk melestarikan budaya, satia artinya bersetia terhadap kebudayaan
yang sudah ada, yang nantinya akan memiliki jiwa sajiwa. Pemuda- pemudi Cianjur diharapkan
memiliki jiwa yang sama untuk melestarikan budaya-budaya leluhur yang semakin terkikis oleh
kemajuan zaman. Persiapan untuk acara ini sudah dipersiapkan dari bulan januari, dimana badan
pengurus ngamumule dan pengurus harian himpunan mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia sudah beberapa kali berunding membahas persiapan. Seperti surat persuratan lebih
awal, membuat proposal pengajuan lebih awal, dan lain sebagaianya. Karena di dalam acara ini
bukan mahasiswa saja yang mengikuti kegiatan acara ini tetapi dari kalangan sekolah menengah
pertama (SMP) , dan sekolah menengah atas (SMA,MAN,SMK).
Untuk kegiatan acara ini ada 5 kegiatan perlombaan diantaranya; ada lomba biantara yang
dilakukan untuk siswa-siswi tingkat SMA, lomba dongeng untuk tingkat SMP , membaca sajak
sunda untuk tingkat SMP/SMA , dan pupuh untuk tingkat SMP/SMA. Dan yang terakhir adalah
acara seminar. Seminar menjadi tombak dari kegiatan acara ini, acara seminar ini terbuka untuk
umum, tidak hanya untuk kalangan mahasiswa saja tetapi guru-guru dari berbagai sekolah pun
ikut hadir untuk mengikuti acara ini. Adapun dalam acara seminar tahun ini panitia ngamumule
budaya sunda mengundang Chye Retty Isnendes penulis karya sastra sunda, Aan Oni SOS
budayawan sunda, dan Imas Rohilah ketua MGMP Bahasa Sunda SMP Kab. Cianjur.

Tujuan acara ini yaitu agar kita sebagai masyarakat bisa lebih peduli akan pentingnya
budaya warisan nenek moyang kita, disamping kemajuan teknologi saat ini yang menjadi
penghantar budaya luar masuk ke Indonesia. Semoga dengan adanya kegiatan Ngamumule ini
mampu menambah kesadaran dan kebanggan masyarakat terhadap pentingnya budaya dan
bahasa sunda agar tetap dijaga.
Karakter Sunda yang berorientasi kepada penanaman budi pekerti yang diaplikasikan
dalam pergaulan sehari-hari diharapkan dapat diinternalisasi oleh setiap orang sunda, sehingga
kearifan-kearifan lokal yang dimiliki oleh para leluhur Sunda zaman dahulu dapat diterapkan
pada zaman sekarang.

Anda mungkin juga menyukai