Anda di halaman 1dari 3

JUKNIS LOMBA MEMBACA PUISI BULAN BAHASA SMAN 5 BANDUNG 2022

A. Syarat dan Ketentuan Lomba


1. Peserta terbuka untuk seluruh siswa SMAN 5 Bandung,
2. Setiap kelas dapat mengirimkan minimal seorang peserta,
3. Setiap peserta wajib mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan secara online
sesuai dengan batas waktu yang ditentukan (1 – 20 Oktober 2022)
Tautan pendaftaran:
https://bit.ly/BulanBahasaSMAN52022BacaPuisi
4. Setiap peserta diharuskan memilih satu buah puisi yang sudah disediakan oleh panitia,
5. Setiap Peserta wajib mengirimkan video pembacaan puisinya paling lambat tanggal 25
Oktober 2022
6. 15 peserta terbaik akan tampil pada pelaksanaan kegiatan Bulan Bahasa pada 28 Oktober
2022,
7. Penilaian Pembacaan Puisi, meliputi: - Penghayatan - Penampilan - Intonasi - Pelafalan -
Vokal – Mimik,
8. Juara dalam cabang lomba ini terdiri dari juara 1,2, dan 3,
9. Pemenang akan diumumkan pada saat kegiatan upacara Senin, 31 Oktober 2022.

PUISI PILIHAN DALAM CABANG LOMBA MEMBACA PUISI


a. Aku Malu Jadi Orang Indonesia, Karya Taufik Ismail
b. Cintaku Jauh Di Pulau, Karya Chairil Anwar
c. Sajak Ibu, Karya Wiji Thukul

Aku Malu Jadi Orang Indonesia


Karya Taufik Ismail
Di negeriku yang didirikan pejuang religius
Kini dikuasai pejabat rakus
Kejahatan bukan kelas maling sawit melainkan permainan lahan duit
Di Negeriku yang dulu agamis
Sekarang bercampur liberalis sedikit komunis
Ulama ulama diancam karena tak punya pistol
Yang mengancam tinggal dor
Hukum hukum keadilan tergadai kepentingan politis
Akidah akidah tergadai materialistis
Aku hidup di negara mayoritas beragama Islam
Tapi kami tersudut dan terancam
Telah habis sabarku
Telah habis sabar kami
Pada presiden yang tak solutif Pada dewan dan majelis yang tak bermufakat
Pada semua bullshit yang menggema saat pemilu
Pada nafsu yang didukung asing dan aseng
Rakyat kelas teri tak berdosa pun digoreng
Kusaksikan keindahan negara yang menegakkan “khilafah”
Diceritakan hidup mereka sejahtera
Lalu ditanyai dari mana asalku.
Kusembunyikan muka
Tak kujawab aku dari Indonesia
Negara yang kini tumbuh benih Islamophobia.

Cintaku Jauh Di Pulau


Karya Chairil Anwar
Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya.
Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja,”
Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.
Chairil Anwar
1946

Sajak Ibu
Karya Wiji Thukul
Ibu pernah mengusirku minggat dari rumah
Tetapi menangis ketika aku susah
Ibu tak bisa memejamkan mata
Bila adikku tak bisa tidur karena lapar
Ibu akan marah besar
Bila kami merebut jatah makan
Yang bukan hak kami
Ibuku memberi pelajaran keadilan
Dengan kasih sayang
Ketabahan ibuku
Mengubah rasa sayur murah
Jadi sedap

Ibu menangis ketika aku mendapat susah


Ibu menangis ketika aku bahagia
Ibu menangis ketika adikku mencuri sepeda
Ibu menangis ketika adikku keluar penjara

Ibu adalah hati yang rela menerima


Selalu disakiti oleh anak-anaknya
Penuh maaf dan ampun
Kasih sayang ibu
Adalah kilau sinar kegaiban tuhan
Membangkitkan haru insan

Dengan kebajikan
Ibu mengenalkan aku kepada tuhan
Solo, 1986

Anda mungkin juga menyukai