Anda di halaman 1dari 5

Asian Journal of Applied Research for Community Development and Empowerment. Vol 7 (2023), No.

Journal home page: http://ajarcde-safe-network.org ISSN 2581-0405

Studi Keamanan Pangan ditinjau dari Kandungan Formalin dan Tingkat


Kontaminasi Bakteri pada Ikan Pindang Tongkol di Pasar Tradisional Simo Gunung
dan Balong Sari Surabaya Barat
Nur Hanifah1, Ratna Yulistiani1* and Andre Yusuf Trisna Putra1.
1
Food Science and Technology Departement, Faculty of Engineering. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Surabaya. Indonesia.

ARTICLE INFO A B S T R A C T

Article History:: Formalin adalah bahan tambahan pangan yang telah dilarang oleh BPOM namun masih
Received: 00 February 00 dapat dijumpai pada produk makanan. Situasi ini mendorong penelitian dengan tujuan
Final Revision: 00 March 00 untuk mengidentifikasi formalin pada ikan pindang tongkol dari pasar tradisional di
Accepted: 00 April 00 Surabaya Barat; untuk mengetahui tingkat kontaminasi bakteri; untuk mengetahui
Online Publication: 00 April 00 hubungan antara kondisi higiene sanitasi pedagang dengan tingkat kontaminasi bakteri;
untuk mengetahui hubungan formalin dengan tingkat kontaminasi bakteri; dan untuk
mengetahui perbedaan pola pertumbuhan bakteri pada ikan pindang tongkol yang positif
KEYWORDS dan negatif formalin. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan metode
sampling jenuh dan dilanjutkan dengan uji laboratorium. Pengujian formalin dengan
Ikan Pindang Tongkol, Formalin, Total Bakteri, metode uji kualitatif menggunakan formalin test-kit, dan uji Total Plate Count (TPC)
Formalin Test-kit disimpan sampai 3 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 88,23% (15 dari 17 sampel)
ikan pindang tongkol mengandung formalin. Hasil uji Total Plate Count (TPC) pada ikan
CORRESPONDING AUTHOR pindang tongkol sebesar 64,7% (11 dari 17 sampel) melebihi batas maksimal yang
*E-mail: ratna.tp@upnjatim.ac.id diperbolehkan. Terdapat hubungan yang nyata antara kondisi higiene sanitasi pedagang
dengan tingkat kontaminasi bakteri. Tidak terdapat hubungan yang nyata antara formalin
dengan tingkat kontaminasi bakteri. Terdapat perbedaan pola pertumbuhan bakteri pada
ikan pindang tongkol yang positif dan negatif formalin.

Pada tahun 2010, Badan Pengawas Obat dan Makanan


1. INTRODUCTION Indonesia (BPOM) menemukan adanya formalin pada ikan dan
hasil laut menempati peringkat teratas, yakni 66% dari total 786
1.1. Research Background sampel. Penggunaan formalin pada bahan pangan telah dilarang
oleh Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 11
Formalin merupakan isu penting dan menarik dalam bidang Tahun 2019 penggunaan bahan tambahan pangan formalin pada
pangan saat ini dimana penggunaannya untuk mengawetkan bahan pangan dengan tujuan untuk menyembunyikan kerusakan
berbagai makanan, salah satu didalamnya termasuk ikan. pangan telah dilarang. Namun, penggunaan formalin masih
Tindakan ini tidak tepat, karena formalin bukan bahan pengawet banyak ditemukan dalam bahan pangan seperti ikan, bakso, tahu
makanan. Tujuan penambahan bahan pengawet pada produk di dan mie basah.
tingkat produsen yaitu untuk memperpanjang masa simpan. Ikan tongkol (Euthynnus affinis) merupakan salah satu ikan
Penambahan bahan pengawet ini mungkin juga dilakukan di yang digemari masyarakat. Daging ikan tongkol memiliki cita
tingkat pedagang dengan maksud mengawetkan produk yang rasa yang enak dan memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan dan
tersisa atau tidak dijual. bermanfaat bagi tubuh. Kandungan gizi ikan tongkol antara lain
Formalin adalah senyawa formaldehida dalam air dengan kadar protein 25%, kadar lemak 1,50%, kadar air 69,40%, dan
konsentrasi rata-rata 37% dan methanol 15% dan sisanya adalah karbohidrat 0,03% [3]. Sampai saat ini pengolahan ikan tongkol
air [1]. Rumus molekul dari formalin yaitu CH2O dan secara masih banyak dilakukan secara konvensional seperti dipindang,
sistematis dinamakan metanol. Formaldehida dalam udara bebas direbus, atau digoreng.
berwujud gas tetapi dapat larut dalam air. Formaldehida biasanya Tingginya kandungan protein, asam lemak dan kadar air
dijual dalam kadar larutan 37% dan menggunakan merek dagang menyebabkan terjadinya penurunan mutu ikan [4]. Faktor utama
formalin atau formol [2]. yang mengakibatkan penurunan mutu ikan adalah terjadinya

https://doi.org/10.25077/xxxxx
GIANG VAN TRAN/ASIAN JOURNAL OF APPLIED RESEARCH FOR COMMUNITY DEVELOPMENT AND EMPOWERMENT. VOL 3 (2019), NO.1

proses oksidasi lemak [5]. Proses oksidasi lemak terjadi pada produksi [13]. Batas maksimal cemaran bakteri pada ikan
ikatan rangkap yang menyebabkan terbentuknya senyawa pindang adalah 1x105 koloni/gram [14].
aldehid, asam lemak rantai pendek, dan keton sehingga akan Uji Angka Lempeng Total dan lebih tepatnya ALT aerob
menimbulkan aroma asam [6]. Salah satu upaya pencegahan mesofil atau anaerob mesofil menggunakan media padat dengan
penurunan mutu pada ikan yang banyak dilakukan di kalangan hasil akhir berupa koloni yang dapat diamati secara visual
masyarakat adalah dengan penggunaan formalin karena dapat berupa angka dalam koloni (cfu) per ml/g atau koloni/100ml.
memperpanjang umur simpan dengan biaya yang relatif murah Cara yang digunakan antara lain dengan cara tuang, cara tetes dan
[7]. cara sebar [15]. Prinsip pengujian ini yaitu pertumbuhan koloni
Kasus penggunaan formalin pada ikan pindang yang beredar bakteri aerob mesofil setelah cuplikan diinokulasikan pada media
di 6 dari 10 pasar tradisional Kota Yogyakarta positif lempeng agar dengan cara tuang dan diinkubasi pada suhu yang
mengandung formalin [8]. Pengujian kandungan formalin pada sesuai [16].
24 sampel (12 ikan segar, 12 pindang) dengan menggunakan uji
Kit Formalin menunjukkan bahwa semua sampel berubah 1.2.3 Formalin
menjadi warna ungu dimana perubahan warna ini menunjukkan
bahwa sampel tersebut positif mengandung formalin [9]. Formaldehid merupakan zat yang dapat mengakibatkan
Penggunaan formalin pada produk pangan memberikan efek ikatan silang yang paling sederhana dan memiliki spesifikasi
terhadap kematian mikroba sehingga berpengaruh pada masa reaksi yang luas. Formaldehid dapat bereaksi dengan asam amino
simpan yang lama. Hasil pengujian laboratorium BPOM RI tahun lisin, juga dapat bereaksi dengan rantai samping dari sistein,
2016 dari 15.758 sampel pangan menunjukkan bahwa masih tirosin, histidin, triptofan dan arginin [17]. Ikatan silang formalin
ditemukan produk pangan yang mengandung bahan berbahaya pada jaringan protein, asam nukleat dan polisakarida akan
yang disalahgunakan, sebanyak 221 sampel mengandung membentuk ikatan methylen yang stabil dan irreversibel [18].
formalin [10]. Protein pada ikan dapat bereaksi dengan unsur aldehida yang
terdapat pada formalin, unsur protein akan diikat oleh formalin
1.2. Literature Review dari bagian permukaan daging hingga terus meresap kedalamnya.
1.2.1 Keamanan Pangan Setelah protein terikat unsur kimia dari formalin, bila ditekan
maka akan terasa kenyal, selain itu protein tidak akan diserang
Keamanan Pangan (Food Safety) menurut Peraturan bakteri pembusuk yang akan menghasilkan senyawa asam [19].
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 tentang
keamanan, mutu dan gizi pangan adalah kondisi dan upaya yang
1.3. Research Objective
diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran
biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan
merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia. formalin dan tingkat kontaminasi bakteri serta untuk mengetahui
Selama ini ada empat masalah utama keamanan pangan di perbedaan pola pertumbuhan bakteri pada ikan pindang tongkol
Indonesia, yaitu (1) pencemaran pangan oleh mikroba karena yang positif dan negatif formalin dari pedagang di pasar
rendahnya praktek-praktek sanitasi dan higiene, (2) pencemaran tradisional Simo Gunung dan Balong Sari Surabaya Barat dengan
pangan oleh bahan kimia berbahaya seperti residu pestisida, penyimpanan hari ke-0 sampai ke-2 pada suhu kamar.
residu obat hewan, logam berat, mikotoksin dan sebagainya, (3)
penggunaan yang salah bahan berbahaya yang dilarang 2. MATERIALS AND METHODS
digunakan untuk pangan seperti formalin, boraks, rhodamin B,
dan metanil yellow, dan (4) penggunaan melebihi batas 2.1. Materials and Tools
maksimum yang diijinkan dari bahan tambahan pangan yang
sudah diatur penggunaannya [11]. Sebanyak 17 sampel ikan pindang tongkol yang diperoleh
dari 17 pedagang ikan pindang di pasar tradisioal Simo Gunung
1.2.2 Mikroba Pada Ikan dan Balong Sari Surabaya Barat. Bahan yang digunakan adalah
formalin test-kit, plate count agar (PCA), NaCl (Natrium
Mikroba membutuhkan nutrisi serta lingkungan yang tepat Klorida) 0,85%, aquades.
agar dapat mendukung proses kehidupannya. Bakteri tumbuh Alat yang digunakan antara lain autoklaf, inkubator, laminar
baik dalam batas-batas tertentu. Jenis bakteri psychrophilic yakni flow, vortex, erlenmeyer, gelas ukur, cawan petri, tabung reaksi,
bakteri yang menyukai suhu dingin antara 15–20°C dengan suhu mikropipet, blue tip, yellow tip, bunsen, dan rak tabung reaksi.
optimum 10–15°C. Bakteri mesophilic yaitu bakteri yang
2.2. Design Experiment and Analysis
menyukai suhu pertengahan antara 25–37°C dan bakteri
thermophilic adalah bakteri yang menyukai suhu panas dengan Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan
batas pertumbuhan antara suhu 40–55°C. Spesies bakteri yang metode sampling jenuh. Pengambilan sampel di pasar tradisional
menyebabkan penyakit pada manusia tumbuh baik pada suhu Simo Gunung dan Balong Sari Surabaya Barat dan dilanjutkan
tubuh manusia (37°C) karena tergolong mesophilic [12]. pengujian formalin di Laboratorium Analisa Pangan kemudian
Total Plate Count (TPC) merupakan banyaknya jumlah dilanjutkan pengujian total bakteri di Laboratorium Mikrobiologi
mikroba aerob mesofilik per gram atau per mililiter dalam suatu Program Studi Teknologi Pangan Universitas Pembangunan
produk. TPC secara umum tidak terkait dengan bahaya keamanan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
pangan namun bermanfaat untuk menunjukkan kualitas, masa
simpan, kontaminasi, dan status higienitas pada saat proses

2 S Vongtanaboon et al. https://doi.org/10.25077/xxxxx


GIANG VAN TRAN1/ASIAN JOURNAL OF APPLIED RESEARCH FOR COMMUNITY DEVELOPMENT AND EMPOWERMENT. VOL 3 (2019), NO.1

2.3. Implementation of Research Ikan pindang tongkol yang positif formalin ditunjukkan
dengan terjadinya perubahan warna dari warna putih keruh
2.3.1 Pengujian Formalin dengan Formalin Test-Kit
menjadi ungu muda hingga ungu. Hal ini sesuai dengan [9],
Dua puluh lima gram sampel ditimbang dan dihomogenkan
melaporkan tentang pengujian kandungan formalin pada 24
dalam 50 ml aquadest. Sebanyak 1-3 ml sampel diambil dan
sampel (12 ikan segar, 12 pindang) dengan menggunakan uji Kit
dimasukkan dalam tabung reaksi serta ditambahkan 1 tetes
Formalin menunjukkan bahwa semua sampel berubah menjadi
reagent formalin-1 dan dihomogenkan. Tambahkan 3 tetes
warna ungu.
reagent formalin-2. Tunggu dan didiamkan selama ± 5-15 menit,
perlahan sampel akan berubah menjadi warna ungu muda seulas 3.2. Total Bacterial
sampai ungu tua yang menunjukkan formalin positif.
Total bakteri (Tabel 2) menunjukkan bahwa (64,7%) 11 dari
17 sampel ikan pindang tongkol memiliki tingkat cemaran bakteri
2.3.2 Pengujian Total Bakteri dengan Drop Plate Method [20]
melebihi standar SNI 2717:2017 (>5,00 log CFU/g), sedangkan
One gram of sample was weighed and homogenized in 9 ml
(35,3%) 6 dari 17 sampel memenuhi standar SNI 2717:2017
of 0.85% NaCl solution to make 10-1 to 10-5 . A total of 50 µl of
(<5,00 log CFU/g).
samples from each dilution was dripped onto the surface of a
sufficiently dry sterile PCA agar medium and incubated at 37°C
Tabel 2. Pengamatan Total Bakteri pada Ikan Pindang Tongkol
for 18-24 hours. Growing colonies were calculated in Colony
TPC TPC
Forming Units per gram (CFU/g) of a sample using the formula:
Code (Log Description Code (Log Description
CFU/g) CFU/g)
CFU = number of colonies x 1000/50 x dilution factor P1 4.57 E P10 5.20 NE
P2 4.92 E P11 5.25 NE
2.4. Analytical methods P3 4.85 E P12 4.90 E
P4 5.18 NE P13 5.27 NE
Total bakteri diubah menjadi bentuk log sebelum dianalisis. P5 5.19 NE P14 5.36 NE
Data tingkat cemaran bakteri dinyatakan dalam nilai absolut dan P6 4.60 E P15 5.01 NE
presentase menggunakan Microsoft Office Excel 2019. P7 5.20 NE P16 5.28 NE
Hubungan higiene sanitasi dengan tingkat cemaran bakteri dan P8 5.23 NE P17 5.21 NE
P9 4.81 E
hubungan formalin dengan tingkat cemaran bakteri dianalisis Note :
dengan uji Chi-square pada P<0.05 menggunakan perangkat E : (Eligible): Total bacteria does not exceed the standard of SNI Number
lunak SPSS (versi 26). Signifikansi statistik didefinisikan sebagai 2717:2017 (<5,00 Log CFU/g)
P<0.05 pada tingkat kesalahan 5%. NE : (Not Eligible): Total bacteria exceeds the standard of SNI Number
2717:2017 (>5.00 Log CFU/g)
3. RESULT AND DISCUSSION
Beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya tingkat
kontaminasi bakteri diantaranya adalah kondisi higiene personal,
3.1. Formalin
kondisi sanitasi tempat penjualan dan lingkungan sekitar.
Formalin (Tabel 1) menunjukkan bahwa 15 (88,24%) dari 17 Cemaran bakteri paling tinggi 5,36 Log CFU/g terdapat pada
sampel ikan pindang tongkol positif formalin. kode sampel P14 dengan kriteria buruk pada higiene personal dan
sanitasi tempat penjualan dan lingkungan sekitar. Hal ini sesuai
Tabel 1. Pengamatan Formalin pada Ikan Pindang Tongkol dengan [21], tingginya cemaran bakteri dipengaruhi oleh
Identifikasi buruknya kondisi higiene personal dan sanitasi lingkungan
Code Perubahan Warna
Formalin penjualan yang dapat menimbulkan kesehatan seperti foodborne
P1 Positif (warna ungu) + disease dan kasus keracunan makanan.
P2 Positif (warna ungu muda) +
P3 Positif (warna ungu) +
Negatif (warna tidak Tabel 3. Hubungan Sanitasi Higiene Pedagang terhadap Total
P4 - Bakteri Ikan Pindang Tongkol
berubah)
P5 Positif (warna ungu muda) + Hygiene Total Bacterial
Negatif (warna tidak and Not Total p-
P6 - Qualify* α
berubah) Sanitation Eligible** Value
P7 Positif (warna ungu) + Conditions N % N % N %
P8 Positif (warna ungu muda) + Good 4 23,54 1 5,88 5 29,42 0,05 0,013
P9 Positif (warna ungu) + Poor 2 11,76 10 58,82 12 70,58
P10 Positif (warna ungu muda) + Total 6 35,3 11 64,7 17 100
P11 Positif (warna ungu muda) + Note :
P12 Positif (warna ungu muda) + E : (Eligible): Total bacteria does not exceed the standard of SNI Number
P13 Positif (warna ungu muda) + 2717:2017 (<5,00 Log CFU/g)
P14 Positif (warna ungu) + NE : (Not Eligible): Total bacteria exceeds the standard of SNI Number
P15 Positif (warna ungu muda) + 2717:2017 (>5.00 Log CFU/g)
P16 Positif (warna ungu muda) +
P17 Positif (warna ungu muda) +
Berdasarkan uji Chi-square (Tabel 3) diperoleh (p-value
Keterangan: Positif (terjadi perubahan warna)
0,013 < 0,05) yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang
Negatif (tidak terjadi perubahan warna)
signifikan antara higiene sanitasi pedagang dengan tingkat
cemaran bakteri pada ikan pindang tongkol. Buruknya kondisi

https://doi.org/10.25077/xxxxx S Vongtanaboon1et al 3
GIANG VAN TRAN/ASIAN JOURNAL OF APPLIED RESEARCH FOR COMMUNITY DEVELOPMENT AND EMPOWERMENT. VOL 3 (2019), NO.1

hiegene personal ditunjukkan dengan seluruh pedagang tidak 6.37 6.58


8

Total bakteri (Log


menggunakan alat bantu untuk menyentuh produk dan jarang 5.08
6
mencuci tangan karena tidak menyediakan air yang bersih untuk 6.69
6.46

CFU/gr)
mencuci tangan. Kondisi sanitasi tempat penjualan dan 4
4.89
lingkungan sekitar yang buruk dikarenakan seluruh ikan pindang 2
yang dijual dalam keadaan terbuka (tanpa ada penutup). Hal ini 0
sesuai dengan [22], yang menyatakan bahwa tidak menggunakan 0 1 2
alat bantu untuk menyentuh produk, tidak menggunakan alat Lama penyimpanan (hari)
pelindung seperti celemek dan ikan pindang yang dijajakan dalam
keadaan terbuka tanpa penutup dapat memperbesar tingkat
Positif formalin Negatif formalin
kontaminasi bakteri.
Fig. 1. Hubungan antara formalin dengan total bakteri
Tabel 4. Hubungan Keberadaan Formalin Terhadap Total Bakteri
Ikan Pindang Tongkol Grafik pada (Gambar 1), menunjukkan total bakteri pada
Total Bacterial penyimpanan hari ke-1 mengalami kenaikan, baik pada ikan yang
Not Total p-
Formalin Qualify* α negatif formalin maupun positif formalin. Pada penyimpanan hari
Eligible** Value
ke-2 total bakteri juga mengalami kenaikan. Terdapat perbedaan
N % N % N %
Positif 6 35,3 9 52,94 15 88,24 0,05 0,2 antara ikan pindang positif formalin dengan negatif formalin,
Negatif 0 0 2 11,76 2 11,76 dimana pada ikan pindang negatif formalin mengalami kenaikan
Total 6 35,3 11 64,7 17 100 total bakteri yang lebih tajam pada penyimpanan hari ke-1
Note : dibandingkan dengan ikan pindang positif formalin.
E : (Eligible): Total bacteria does not exceed the standard of SNI Number Berdasarkan grafik pada Gambar 1, terlihat bahwa tidak
2717:2017 (<5,00 Log CFU/g) terdapat perbedaan yang signifikan antara total bakteri yang
NE : (Not Eligible): Total bacteria exceeds the standard of SNI Number
positif formalin dengan negatif formalin. Kadar formalin
2717:2017 (>5.00 Log CFU/g)
mempengaruhi total bakeri pada ikan pindang tongkol, namun
pada penelitian ini tidak dilakukan uji secara kuantitatif sehingga
Berdasarkan uji Chi-square (Tabel 3) diperoleh (p-value 0,2
tidak diketahui kadar formalin yang ada pada ikan pindang.
> 0,05) yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang
Menurut [23], formalin tidak mempengaruhi total bakteri pada
signifikan antara formalin dengan tingkat cemaran bakteri pada
ikan cumi positif formalin memiliki total bakteri 26,7x10 5
ikan pindang tongkol. Ikan pindang tongkol positif formalin
koloni/gr dan ikan rebon positif formalin memiliki total bakteri
diketahui terdapat 6 sampel dengan total bakteri dibawah batas
280x105 koloni/gr. Tingkat kontaminasi bakteri awal berbeda-
maksimal yang diijinkan dan 9 sampel dengan total bakteri
beda setiap sampel juga mempengaruhi tingkat kontaminasi
melebihi batas maksimal yang diijinkan (>105 koloni/gr) [14].
bakteri pada saat penyimpanan. Buruknya kondisi higiene
Kadar formalin mempengaruhi total bakeri pada ikan pindang
personal dan sanitasi tempat penjualan dan lingkungan juga
tongkol, namun pada penelitian ini tidak dilakukan uji secara
berpengaruh terhadap tingkat kontaminasi bakteri. Kadar
kuantitatif sehingga tidak diketahui kadar formalin yang ada pada
formalin sebesar 5,04 ppm pada ikan cakalang masih dapat
ikan pindang tongkol. Tingkat kontaminasi bakteri juga
ditumbuhi oleh bakteri dengan total bakteri 2,3x10 5 koloni/gr
dipengaruhi faktor higiene personal dan sanitasi tempat penjualan
[24].
dan lingkungan sekitar.

3.3. Hubungan antara Kandungan Formalin dengan 4. CONCLUSION


Pola Pertumbuhan Bakteri pada Penyimpanan
Suhu Kamar Hasil uji formalin secara kualitatif terhadap 17 sampel ikan
pindang tongkol menunjukkan sebesar 88,24% positif formalin
Formalin dipercaya dapat memperpanjang umur simpan
dan 11,7% negatif formalin. Tingkat kontaminasi bakteri pada
bahan pangan. Menurut [19], kemampuan formalin yaitu
ikan pindang tongkol 64,7% (11 dari 17 sampel) memiliki total
berkaitan dengan protein membentuk senyawa methylene
bakteri melebihi batas maksimum standar SNI 2717:2017 (lebih
sehingga ketika makanan yang berprotein tinggi direndam
besar dari 5,00 Log CFU/g) dan 35,3% (6 dari 17 sampel)
formalin maka gugus aldehida dari formaldehida akan mengikat
memenuhi standar SNI 2717:2017 (kurang dari 5,00 Log CFU/g).
unsur protein. Protein yang terikat tidak dapat digunakan oleh
Terdapat hubungan yang signifikan antara kondisi higiene
bakteri pembusuk sehingga makanan akan menjadi awet.
sanitasi pedagang dengan tingkat kontaminasi bakteri. Tidak
terdapat hubungan yang nyata antara formalin dengan tingkat
kontaminasi bakteri. Tidak terdapat perbedaan pola pertumbuhan
bakteri pada ikan pindang tongkol yang positif dan negatif
formalin selama penyimpanan pada suhu kamar.

ACKNOWLEDGMENT

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen Teknologi


Pangan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa

4 S Vongtanaboon et al. https://doi.org/10.25077/xxxxx


GIANG VAN TRAN1/ASIAN JOURNAL OF APPLIED RESEARCH FOR COMMUNITY DEVELOPMENT AND EMPOWERMENT. VOL 3 (2019), NO.1

Timur yang telah memberikan arahan dan dukungan dalam Bandeng (Chanos chanos). Pharmaceutical Journal of
penulisan naskah ini. Islamic Pharmacy. Vol 3. No.1.
[20] Yulistiani. R.. Saputro. E.A.. dan Anggraeni. R.A. 2020.
REFERENCE Gambaran Karakteristik dan Analisis Higiene Sanitasi
Pedagang Terhadap Kontaminasi Mikroba Sate Kerang.
[1] Widowati W., Sumyati. 2006. Pengaturan tata niaga Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan. 143-151
formalin untuk melindungi produsen makanan dari [21] Trigunarso, S. I. 2020. Hygiene Sanitasi dan Perilaku
ancaman gulung tikar dan melindungi konsumen dari Penjamah Makanan dengan Angka Kuman pada
bahaya formalin. Pemberitaan Ilmiah Percikan, 63, 33- Makanan Jajanan di Lingkungan Sekolah. Jurnal
40. Kesehatan. Vol 11. No.1.
[2] Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia [22] Wahida, Q., Budiyanto, M. A. K., Permana, F. H.,
Pustaka Utama. Jakarta: Gramedia. Purwanti, E., Miharja, F. J., Riyanto. 2022. Hubungan
[3] Sanger G. (2010). Oksidasi Lemak Ikan Tongkol (Auxis Hygiene Sanitasi Pedagang Ikan Pindang dengan Jumlah
thazard) Asap yang Direndam dalam Larutan Ekstrak Bakteri Ikan Pindang di Pasar Anom Desa Kolor
Daun Sirih. Pacific Journal, 2, (5), 870-873. Kabupaten Sumenep. Jurnal Pangan dan Gizi. Vol 12.
[4] Rosari, M.I., Ma’aruf, W.F., & Agustini, T.W. (2014). No.2.
Pengaruh ekstrak kasar mahkota dewa (Phaleria [23] Rini, Y, P., Setiyawan, H., Burhan, A, H. 2017. Uji
macrocarpa) sebagai antioksidan pada fillet ikan bandeng Formalin, Kandungan Garam dan Angka Lempeng Total
(Chanos chanos Forsk) segar. Jurnal Pengolahan dan Bakteri pada Berbagai Jenis Ikan Asin Yang Beredar Di
Bioteknologi Hasil Perikanan, 3(2), 34-43. Pasar Tradisional Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Sains.
[5] Azhar, K.F., & Nisa, K. 2006. Lipid and their oxidation Vol 05 No. 01.
in seafood. Journal Chemical Society of Pakistan, 28(3), [24] Oessoe, Y. Y. E. dan Ngantung, I. 2019. Analisis Kadar
289 –305 Formlain Dikaitkan dengan Jumlah Koloni Bakteri pada
[6] Yuanita, L. (2006). Oksidasi asam lemak daging sapi dan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) dan Tahu yang
ikan pada penggunaan natrium tripolifosfat: Pemasakan Beredar di Pasar-Pasar Tradisional di Kota Manado.
dan penyimpanan. Jurnal Ilmu Dasar, 7(2), 194-200. Manado: Universitas Sam Ratulangi Press.
[7] Hastuti, S. 2010. Analisis Kualitatif dan Kuantatif
Formaldehide pada Ikan Asin di Madura. Agrointek, 4
(2): 132-137.
[8] Wulandari, S. W., et al., 2019. Uji Kuantitatif Kandungan
Formalin Pada Bahan Pangan Mentah Di Pasar
Tradisional Kota Yogyakarta. Bioma, 8 (1).
[9] Setyowati, L., dkk., 2020. Uji Kuantitatif Kadar Formalin
Ikan Segar dan Pindang Di TPI (Tempat Pelanggan Ikan)
Tulungagung. Jurnal Keperawatan, 11 (1).
[10] Badan POM RI. 2016. Laporan Tahunan 2016. Jakarta:
Badan Pengawas Obat dan Makanan.
[11] Hariyadi, P. 2010. Mewujudkan Keamanan Pangan
Produk-Produk Unggulan Daerah. PROSIDING Seminar
Nasional 2010. ISBN. 978-602-98156-0-3
[12] Amaliyah, N. (2017). Penyehatan Makanan dan
Minuman. Yogyakarta : Deepublish.
[13] Badan POM RI. 2012. Pedoman Kriteria Cemaran Pada
Pangan Siap Saji Dan Pangan Industri Rumah Tangga.
Jakarta : Direktorat SPP, Deputi III, Badan POM RI,
2012.
[14] Standarisasi Nasional Indonesia (SNI). 2017.
Persyaratan Mutu dan Ikan Pindang. SNI 2717:2017.
[15] Badan POM RI. 2008. Pengujian Mikrobiologi Pangan.
InfoPOM 9(2):3-5.
[16] Dewi, M. M. 2016. Uji Angka Kapang/Khamir (AKK)
dan Angka Lempeng Total (ALT) pada Jamu Gendong
Temulawak Di Pasar Tarumanegara Magelang. Skripsi,
pp. 17–19.
[17] Hernandez, P., Munoza, Villalobosb, R., and Chiraltb, A.
2003. Effect Of Cross-Linking Using Aldehydes On
Properties Of Glutenin-Rich Films. Aschool of
Packaging. Departamento de Tecnologı´a de Alimentos,
Universidad Polite´cnica de Valencia, Camino de Vera
s/n., 46022 Valencia, Spain.
[18] Abe, M., Takahashi, M., Horiuchi, K., and Naganoa, A.
2003. The Changes in Crosslink Contents In Tissues After
Formalin Fixation. Department of Orthopaedic Surgery,
Hamamatsu University School of Medicine, Shizuoka,
Hamamatsu, Japan.
[19] Kusumaningtyas, N. M., Mar’ah, B. E. C., Haniyah, C. U.
2019. Uji Efektivitas Perasan Kulit Buah Naga Merah
(Hylocereus polyrhizus) dan Jeruk Nipis (Citrus
aurantifolia) untuk Mendeteksi Formalin pada Ikan

https://doi.org/10.25077/xxxxx S Vongtanaboon1et al 5

Anda mungkin juga menyukai