Anda di halaman 1dari 24

MITIGASI

Dalam seri PDF sebelumnya “POTENSI GEMPA BUMI”


diketahui bahwa kita tidak tinggal di tanah “yang baik-baik saja”
Suatu hari nanti bumi tempat kita berpijak akan melepas energi
merusaknya. Maka dari itu mitigasi menjadi kebutuhan
mendesak saat ini.

Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko


bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran
dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman.

Resiko bencana tersebut bisa berupa luka-luka, korban jiwa, dan


harta benda. Untuk itu, masyarakat di wilayah rawan gempa
perlu untuk memahami, mempelajari, menyiapkan, dan melatih
diri sejak dini secara berkelanjutan dan berkesinambungan
sebelum gempa terjadi.

Mitigasi tidak menjamin keselamatan namun mitigasi


adalah bentuk ikhtiar manusia agar selamat dari bencana

PAHAMI potensi apa yang ada di wilayahmu


Apakah hanya berpotensi terhadap gempa ataukah juga
berpotensi terhadap paparan tsunami ?

Sosial Media Jogja_Uncover


PERSIAPAN MANDIRI
2

 Instal di Hpmu aplikasi info Kegempaan


BMKG dan follow akun media sosialnya di
Twitter, Instagram atau Facebook
 Gunakan quake alarm agar terbangun dari
tidur saat terjadi gempa secara realtime.
Cek DISINI

Potensi Ancaman dalam Rumah


Cek tempat tinggalmu mulai dari luar sampai dalam.
 Perbaiki genteng yang rapuh dan sudah rusak
 Perbaiki retakan di dinding atau tiang pondasi
 Periksa setiap furniture, pajangan, jaringan listrik atau
apapun yang dapat mengancam saat gempa

Saat gempa terjadi, umumnya orang memilih lari keluar


ruangan. Tetapi hal tersebut belum tentu merupakan pilihan
yang bijak, karena gempa berlangsung sangat cepat.
Karena itu penting untuk menyiapkan tempat bertahan
darurat yang aman.

Sosial Media Jogja_Uncover


PERSIAPAN MANDIRI

CEK DISINI
PERSIAPAN
4

Lemari Kosongkan bagian atas


• Lihat lemari dan rak, jika
ada banyak barang yang
menumpuk diatasnya Atas
Area benda-benda ringan
segera turunkan dan taruh
dan tidak mudah pecah
di bawah.
Jika tidak bisa, atur agar
tumpukan yang berat dan
Bawah
mudah pecah berada di
Area benda-benda berat
bawah dan yang ringan dan mudah pecah
serta tidak mudah pecah
ada di atas.
• Tempelkan film/stiker/pelapis pada kaca lemari agar saat gempa
besar terjadi kaca tidak pecah berhamburan. CEK DISINI

 Miringkan lemari ke
arah dinding dengan
memberi ganjalan

 Ganjal

 Tempelkan bagian atas


 Pasak lemari ke sudut dinding
dengan kait atau pasak
besi.

Sosial Media Jogja_Uncover


TAS SIAGA 7

Tas siaga adalah paket perlengkapan kebutuhan dasar yang dipersiapkan


sebelum terjadi gempa. Perlengkapan ini berguna untuk memenuhi
kebutuhan dasar bertahan hidup pada kondisi darurat pasca bencana
sebelum bantuan tiba setidaknya untuk 3x24 jam.

Masing-masing orang idealnya memiliki tas siaga.


 Sticker fosfor
Pahamilah, tas siaga bukanlah tas piknik atau
tas kemping. Ukuran, bentuk dan beban
tas siaga tidak boleh memberatkan Gantungan fosfor 

Simpan secara terpisah dan letakkan


bersama tas siaga di tempat perlindungan
 Sepatu/Sendal gunung
 Helm Safety cek DISINI
 Peluit Electrik SOS cek DISINI

Letakkan perlengkapan berikut di dalam


kantong tas siaga atau di bagian atas Sticker fosfor
dalam tas siaga.
 Senter Tenaga Surya cek DISINI
 Solar Charger cek DISINI Jika kamu berada di wilayah rawan
 Baterai Cadangan Ponsel tsunami, tambahkan barang ini :
 Sleeping Bag Ultralight cek DISINI  Life Jacket Automat cek DISINI
 Jaket Parasut  Cermin Kecil Bulat
 Penyuling Air cek DISINI  Celana Parasut
 Kantong Air Lipat cek DISINI  Plastik Ponsel
 Kartu pulsa elektronik  Tali Tambang 2 Meter
 Uang pecahan 10, 20, dan 50 ribu
 Catatan Nomor Telepon keluarga, Makanan dan Minuman
sahabat dekat, dan lembaga resmi.  Air minum dalam kemasan
 Dokumen Digital di USB  Makanan darurat cek DISINI

Sosial Media Jogja_Uncover


TAS SIAGA 8

Perlengkapan Penunjang
Pilihlah hanya perlengkapan yang sangat kamu butuhkan, tempatkan di
bagian bawah tas siaga. Kurangi barang yang memperlambat atau
memberatkan, khususnya jika kamu berada di zona rawan tsunami.

 2 pasang pakaian P3K dan Obat-obatan


(Baju, celana, dan pakaian dalam  FIRST AID KIT
dengan bahan yang cepat kering)  Obat penyakin bawaan
 Peralatan Ibadah Pocket / Travel  Multivitamin
Sajadah Genggam cek DISINI  Betadine
Sarung Outdoor cek DISINI  Alkohol
Mukena Traveling cek DISINI  Plester kulit
 Peralatan Mandi  Gunting
 Handuk quick dry cek DISINI  Kassa Steril
 Tissue basah  Perban
 Sendok Lipat Multitool cek DISINI  Antiseptic
 Gelas lipat cek DISINI  Minyak kayu putih
 Kantong plastik (satu pack)  Paracetamol
 Pemantik Api Outdoor cek DISINI  Oralit
 Lotion anti nyamuk  Pembalut Wanita
 Dll  Dll

* Bungkus dalam plastik kedap air semua peralatan dan dokumen yang rentan terhadap air

* Cek dan ricek selalu kelengkapan isi tas siaga, ganti makanan
yang sudah kadaluarsa dan ganti baterai dengan yang terisi penuh.

Sosial Media Jogja_Uncover


TAS SIAGA 9

Perlengkapan Bayi  Selimut tebal


Jika Kamu memiliki bayi, sebaiknya hanya  Gendongan
diberi ASI agar tidak terjangkit penyakit  Topi
dimasa darurat akibat sanitasi yang  Baju 6 pasang
kurang baik.  Minyak telon
 Popok kain  Lotion nyamuk khusus bayi
 Kaos kaki dan sarung tangan  dll

Peti Pertolongan
Kamu tidak mungkin untuk membawa semua kebutuhan dalam tas siaga, maka
milikilah “peti pertolongan”. Peti ini adalah tempat khusus yang kuat dan kedap
air untuk menyimpan peralatan berat untuk kondisi darurat.
Pasca gempa besar banyak orang akan cedera atau terkurung dalam reruntuhan,
isi dari peti pertolongan inilah yang akan banyak membantumu di masa darurat.
Kunci dan benamkan peti dalam tanah (agar tak tersapu tsunami) namun jangan
dikubur, atau lindungi dari hujan dengan atap. Kamu bisa berbagi dengan
tetanggamu, barang-barang apa saja yang bisa disediakan.
 Tenda darurat / kemah  Cangkul dan Sekop  Palu dan lain-lain
 Gergaji kayu dan gergaji besi  Kapak/Golok  Jika perlu isi juga dengan
 Obeng dan kunci-kunci  Linggis dan dongkrak peralatan makan dan
 Koran (beberapa eksemplar)  Peralatan membuat api memasak serta air bersih

* Peti Pertolongan tidak untuk dibawa saat evakuasi.

Hewan mungkin tidak diizinkan masuk ke tempat evakuasi. Siapkan kandang


darurat tanpa pintu dan beri persediaan makanan kering dan air untuk 3 hari .

Sosial Media Jogja_Uncover


PAHAMI WILAYAH
10

Waspada Likuifaksi
Pastikan lokasi aman dari likuifaksi dengan mencari tahu sejarah
gempa di lokasi tersebut atau dengan mengenali tipe tanahnya.

Peneliti BIG, Yosef Prihanto, yang dilansir cnnindonesia.com. Cara


sederhana untuk melihat dan menentukan ciri-ciri tanah rawan likuifaksi
salah satunya bisa dilihat dari material dasar penyebab likuifaksi yaitu
tanah pasir.
Ambil tanah dan air di daerah kediamanmu. Apakah banyak pasir? Lihat
dan amati lingkungan, jika rumput yang tumbuh tipe daun jarum,
dipastikan materi dasar tanah adalah pasir.
Menurut T Wira Buana, peneliti Badan Geologi kementerian ESDM via
BBC News. Pada umumnya likuifaksi terjadi pada tanah yang berpasir,
jenuh air, dan mudah terendam air. Tanah semacam itu biasanya yang
mudah bersentuhan dengan air.
Peneliti dari LIPI, Nugroho Dwi Hananto menjelaskan pada
www.msn.com, bahwa struktur bawah permukaan berupa sedimen lunak
dan pasir. Ciri secara umum kadangkala sulit dilihat, biasanya terlihat
bagus tapi ternyata rawan likuifaksi.

 Selain berpasir, likuifaksi biasanya juga terjadi di lapisan tanah berupa


kerikil, batuan apung dan tidak lengket, bersifat lepas atau gembur.
 kedalaman muka air tanah tergolong dangkal. Masyarakat umum
cukup mudah membuat sumur galian di wilayah ini, keberadaan air
hanya lebih kurang 10 meter dari permukaan tanah.
 Likuifaksi tidak selalu muncul seperti saat gempa Palu 28 September
2018, kadang gejala likuifaksi juga dalam skala yang kecil seperti
Gempa Jogja 2006.

Lihat peta wilayah rawan likuifaksi Indonesia disini

Sosial Media Jogja_Uncover


PAHAMI WILAYAH
11

Jalur Evakuasi Tsunami


Masyarakat pesisir yang tinggal di wilayah rawan tsunami umumnya
memiliki peta rawan tsunami dan jalur evakuasi serta tempat
pengungsian yang telah disiapkan pemerintah daerah setempat.
Download Peta di sini

PELAJARI apa yang sudah dipersiapkan lembaga kebencanaan di


wilayahmu. Pelajari penerapannya di tempatmu, seperti di rumah,
sekolah, atau tempat kerja. Kemudian ikuti setiap simulasi yang
dibuat dengan sungguh-sungguh, jika perlu lakukan simulasi mandiri.

Jika di tempatmu tidak ada info dan berada di wilayah yang landai,
buatlah mitigasi mandiri, ajak keluarga. Setiap anggota keluarga harus
mengetahui rencana mitigasi bencana dan terlibat dalam rencana
evakuasi. Jangan lupa ajaklah tetangga dan warga kampung.
• Apakah wilayahmu berjarak kurang dari 3-4km dari bibir Pantai ?
• Jika ya, carilah perbukitan paling tinggi dan dekat di wilayahmu
• Pastikan kamu bisa berlari menuju puncak dalam rentang waktu 15
sampai 20 menit dengan membawa tas siaga
• Perhatikan apakah lokasi itu cukup untuk menampung warga
sekitar saat evakuasi, apakah kamu yang paling dekat dengan lokasi
daripada warga lain? Jika ragu cari alternati lokasi lainnya
• Jika tak ada perbukitan cari jalur evakuasi menjauhi pantai
• Atau pilihlah bangunan tinggi yang dapat bertahan pasca gempa

Sosial Media Jogja_Uncover


MITIGASI GEMPA 12

Saat Terjadi Gempa di Rumah


 Jika sedang menyalakan kompor segera matikan untuk mencegah
terjadinya kebakaran
 Lindungi kepala dengan tangan dan segera menuju bawah meja
perlindungan jika kamu terlalu jauh dari pintu keluar.
 Kenakan helm lalu berpegangan pada meja perlindungan
 Bertahanlah di bawah meja hingga gempa berhenti

 Jika berada di lantai atas jangan turun ke bawah saat gempa, rumah
bertingkat rawan roboh akibat kegagalan struktur maupun likuifaksi.
 Jika dalam posisi tidur, segera lindungi kepala dengan bantal dan
bergulinglah ke samping lalu masuk ke kolong tempat tidur atau
meja perlindungan.

 Gempa besar bisa merusak bangunan, jangan buru-buru keluar.


Gunakan sepatu/sandal gunung dan perhatikan kondisi rumahmu
saat keluar rumah sambil membawa tas siaga.
 Jika rumahmu berada di tebing atau lembah suatu bukit,
waspadalah terhadap bahaya longsor yang mungkin terjadi.

Sosial Media Jogja_Uncover


13
14
MITIGASI TSUNAMI
15

Gempa di Rumah yang Rawan Tsunami


 Setelah gempa berhenti, keluarlah dari meja perlindungan lalu
ambil ponsel dan dapatkan informasi gempa dan peringatan
tsunami hanya dari lembaga resmi
 Bunyi sirine peringatan dini tsunami adalah arahan evakuasi
untuk menghindari kemungkinan atau potensi tsunami yang
mengancam. Jadi segera evakuasi dengan tenang tanpa
kepanikan ketika terdengar suara sirine

Siaga Tsunami Mandiri


Prinsip ini untuk antisipasi potensi tsunami secara mandiri jika kamu
gagal mendapatkan informasi resmi yang umumnya terjadi di wilayah
terpencil atau yang jaringan internet dan listriknya mati pasca gempa

Ingat kembali apakah gempa yang telah dirasakan berlangsung lebih


dari 20 detik? Jika ya, segera evakuasi sesuai prinsip mitigasi 20-20-20
20-20-20
Artinya jika merasakan gempa selama atau lebih dari 20 detik,
segeralah evakuasi ke tempat tinggi minimal 20 meter
dalam waktu evakuasi maksimum 20 menit untuk tiba di lokasi
Atau jika tak ada tempat tinggi, berlarilah menjauhi garis pantai
Jamie Mc Lengley dalam sebuah workshop mengatakan :
 Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat hendaknya jangan
menunggu aba-aba atau peringatan. Langsung saja menyelamatkan
diri ke tempat ketinggian.
 Setelah gempa masyarakat jangan berpatokan pada air laut karena
ada kalanya gempa yang memicu tsunami tidak membuat laut surut.
 Setelah terjadi gempa besar ( lebih dari 20 detik ), masyarakat
segeralah mengungsi supaya tdk kehilangan waktu untuk
menyelamatkan diri

Sosial Media Jogja_Uncover


16
MITIGASI TSUNAMI
17

 Terjadi atau tidaknya tsunami tetaplah berada di tempat


pengungsian atau tempat yang tinggi hingga informasi
peringatan dini dicabut oleh BMKG. Tahan diri setidaknya 30
menit pasca peringatan dini dicabut sebelum kembali ke rumah
 Gelombang tsunami dapat datang beberapa kali. Gelombang
pertama tak selalu besar dan yang kedua bisa datang lebih tinggi.

Gempa dapat menyebabkan longsor bawah laut, sehingga memicu tsunami.


Gelombang ekstrim tsunami Pangandaran 2006 diduga akibat longsor bawah laut
(Brune et al, 2010).

 Saat kondisi sudah aman, beritahukan kembali posisimu pada


keluarga atau kerabat, mintalah tolong jika kesulitan
 Hídupkan radío atau ponsel cari informasi lanjutan terkait gempa

Jika Sedang di Laut


Paculah kapal menuju ke tengah samudera sejauh mungkin, hindari
bibir pantai dan pelabuhan. Tinggi gelombang tsunami di tengah laut
tidak lebih dari 60 cm. Kapal-kapal yang sedang berlayar diatasnya
lebih aman dari gelombang ini.

Sosial Media Jogja_Uncover


18
19
PASCA BENCANA
20

 Buka peti pertolongan (lihat halaman tas siaga)


 Tolonglah orang laín yang luka atau terjebak reruntuhan.
Beríkan pertolongan pertama terhadap korban cedera seríus
 Jangan langsung masuk ke dalam rumah, pastikan terlebih
dulu kontruksi rumah aman. Jika tidak, buatlah tenda
darurat sementara di tempat terbuka
 Periksa kondisi jaringan listrik, apakah ada yang putus
 Jangan nyalakan api sebelum memeriksa kebocoran gas
 Jangan tidurkan bayi di dekat barang-barang yang mudah
runtuh atau terjatuh. Pindahkan ke tempat yang aman.
Gempa susulan yang merusak dapat terjadi kembali meski
lebih kecil skalanya

Jika Terjebak dalam Reruntuhan


o Tetap tenang dan berdoa
o Nyalakan senter
o Bunyikan peluit yang sudah disiapkan (baca bab tas siaga)
o Atau pukullah lantai atau piva dengan benda keras
o Jangan banyak berteriak sebab debu dapat terhirup dan
membuat sesak nafas
o Mintalah bantuan dengan menggunakan ponsel
o Sebutkan nama dan alamatmu kirim ke nomer-nomer
pertolongan bencana yang sudah kamu catat sebelumnya

Sosial Media Jogja_Uncover


SIMULASI DAN EDUKASI
21

Latíhlah tahapan-tahapan mitigasi gempa yang sudah dijelaskan


di halaman sebelumnya, setídaknya 2-4 kalí setahun.

Mitigasi gempa tampak sederhana, namun jika tidak dilatih


kamu bisa lupa dan saat gempa besar terjadi menyebabkan
kepanikan. Ajak dan ajari pada anak-anak termasuk orang tua

Simulasi Mandiri Sederhana


o Jadikan gempa kecil sebagai latihan mitigasi gempa besar
o atau pilih salah satu orang untuk mengatur jam weker atau
alarm secara acak waktunya. Tidak boleh ada yang tau kapan
jam ini akan berdering.
o Jadikan bunyi alarm atau weker tersebut sebagai tanda telah
terjadi gempa besar
o Lakukan langkah-langkah mitigasi ketika mendengar suara
alarm, pada jam berapapun disaat kondisi apapun.
o Simulasi harus dijalankan sungguh-sungguh atau serius
o Simulasi dapat membantu reflek tubuh untuk melakukan
langkah-langkah mitigasi yang tepat
o Kepanikan tak bisa dihilangkan, hanya bisa dikurangi dengan
melatih diri secara berkelanjutan
o Buatlah jadwal edukasi dan simulasi untuk keluarga atau
pribadi secara berkala setiap tahunnya

Kepanikan adalah respon alami bertahan hidup, wajar panik.


Dengan melatih diri panikmu lebih terarah, tau apa yang
harus dilakukan bukan panik tanpa arah.

Sosial Media Jogja_Uncover


BACA JUGA ... 1

* Klik gambar untuk membaca.

Kirim dukungan via SAWERIA

https://saweria.co/donate/JogjaUncover

Dukungan donasimu, akan membantu


Jogja Uncover untuk terus berkembang.
Dana yang terkumpul diantaranya akan digunakan
untuk kegiatan sosialisasi mitigasi bencana.

Sosial Media Jogja_Uncover


REFERENSI
1

 Kumpulan Thread Mitigasi @Jogja_uncover

 Blog Mitigasi – Jogja Uncover

 GEMPABUMI DAN TSUNAMI. PVMBG Bandung

 Masterplan Pengurangan Risiko Bencana Tsunami.


BNPB Juni 2012

Selamat Dari Bencana Tsunami : Pembelajaran dari Tsunami


Aceh dan Pangandaran. Eko Yulianto, Dkk

 Disaster Awareness in Primary School, Modul Tsunami.


September 2008

 Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Gempa Bumi.


PARAMARTHA

 PEDOMAN MENGHADAPI BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI


McIIy Mccaksono, Project Manager ROtAMl

Sosial Media Jogja_Uncover

Anda mungkin juga menyukai