Anda di halaman 1dari 31

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Segala macam pekerjaan yang berhubungan dengan penggalian, penimbunan
dan pemadatan tanah atau batuan dengan alat-alat mekanis atau alat-alat berat dinamakan
pemindahan tanah mekanis.
Pekerjaan-pekerjaan itu banyak terlihat dibidang bangunan sipil, seperti
: pembuatan jalan raya, dam-dam, tanggul, saluran irigasi, kanal, lapangan
terbang, dan lain-lain. Disamping itu juga dilakukan pada Tambang Terbuka,
terutama pada pengupasan lapisan tanah atas (stripping of over-burden) dan
pembuatan jalan-jalan yang menuju ke tambang tersebut.
Untuk pemindahan tanah mekanis biasanya dipakai alat-alat mekanis yang
akan dibahas satu persatu cara bekerjanya dan kemampuan kerjanya masing-masing
alat tersebut. Tetapi akan dititik beratkan kepada kegunaan-nya untuk pekerjaan-
pekerjaan yang berhubungan dengan tambang terbuka (surface mining) terutama ”open
pit mining”. Meskipun diberi nama Pemindahan Tanah Mekanis tetapi sebenarnya
tidak hanya terbatas pada tanah (soil) saja, tetapi kadang-kadang juga berhubungan
dengan batuan (rock). Dan memang alat-alat mekanis yang akan dibicarakan juga tidak
saja sanggup untuk melayani tanah, tetapi juga dapat dipakai untuk melayani batuan.
Kita semua sudah belajar tentang pengertian tanah dalam mata kuliah
mekanika tanah. Tanah yaitu bagian teratas dari kulit bumi yang relatif lunak dan tidak
begitu kompak, terdiri dari material-material lepas. Ada juga yang mendefinisikan
tanah adalah akumulasi partikel mineral yang tidak mempunyai atau lemah ikatan
antar partikelnya, yang terbentuk karena pelapukan dari batuan. Batuan adalah bagian
kulit bumi yang lebih keras dan terdiri dari kumpulan mineral-mineral. Disamping
itu ada juga yang mendefinisikan batuan adalah bagian yang membentuk kulit bumi yang
terdiri dari mineral mineral yang mempunyai komposisi kimia tidak tetap dan mempunyai
kuat tekan lebih dari 1 Mpa. Akibat adanya perbedaan dari material yang akan digali,
maka dilakukan penggolongan material tersebut hal ini bertujuan untuk memudahkan
pemilihan penggunaan alat-alat mekanis, disamping itu untuk mempermudah
menghitung faktor pengaruh (fill factor).

1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa saja pekerjaan pemindahan tanah pada jalan ?
b. Apa saja alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan tanah pada jalan ?
1.3 Tujuan
a. Mengetahu pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan pemindahan tanah
mekanis pada jalan.
b. Mengetahui alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan pemindahan tanah.

2
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian

Pemindahan tanah mekanis adalah semua pekerjaan yang berhubungan dengan


kegiatan penggalian (digging, breaking, loosening),pemuatan (loading), pengangkutan
(hauling, transporting), penimbunan (dumping,filling), perataan (spreading, leveling) dan
pemadatan (compacting) tanah atau batuan dengan menggunakan alat-alat mekanis (alat-
alat berat/besar).Yang dimaksud dengan tanah disini adalah bagian teratas dari kulit bumi
yang relatif lunak, tidak begitu kompak dan terdiri dari butiran-butiran lepas. Sedangkan
yang dimaksud dengan batuan adalah bagian kulit bumi yang lebih keras, lebih kompak
dan terdiri dari kumpulan mineral pembentuk batuan tersebut. Oleh karena perbedaan
kekerasan dari material yang akan digali sangat bervariasi, maka sering dilakukan
penggolongan-penggolongan berdasarkan mudah sukarnya digali dengan peralatan PTM.

2.2 Karakteristik Tanah

Setiap tanah yang dikerjakan mengalami perubahan-perubahan dari tanah asli,


menjadi tanah lepas dan kemudian tanah yang dipadatkan. Oleh karena perubahan tersebut
maka untuk menyatakan satuan berat persatuan volume harus disebutkan kedaan tanah itu
sendiri. Tanah itu sendiri dibedakan berdasarkan keadaannya yaitu : tanah asli, tanah lepas
dan tanah padat. Tanah asli sendiri merupakan tanah yang belum diusik dari tempatnya,
yang biasanya masih dalam keadaan sesuai dengan kehendak alam. Keadaan tanah asli ini
adalah yang menjadi dasar untuk perhitungan satuan isi dari tanah yang dipindahkan,

Tanah Lepas atau “Loose” adalah tanah yang sudah diusik sari tanah aslinya,
misalnya tanah hasil galain, tanah di atas truck, tanah di depan buldozer. Perubahan dari
tanah asli ke tanah lepas menyebabkan perubahan berat per satuan volume. Hal ini akibat
dari mengembangnya tanah asli yang diusik menjadi tanah lepas. Oleh karena itu berat
persatuan volume tanah asli lebih besar berat per satuan volume tanah lepas.
Pengembangan ini biasanya disebut “Swell” dan dinyatakan dalam persen (%).
Sedangkan tanah padat atau compacted soil adalah tanah yang telah dipadatkan, baik baik
dalam keadaan asli kemudian dipadatkan maupun dalam keadaan loose kemudian
dipadatkan. Pemadatan ini umummnya mengalami penyusutan “Shrinkage”. Baik

3
pengembangan maupun penyusutan, selalu didasarkan atas volume dalam keadaan asli.
Susut atau shrinkage ini dinyatakan dalam persen (%).

Pengembangan dan penyusutan dari tiap-tiap jenis tanah berbeda-beda. Disamping


jenis tanahnya masih banyak faktor lain yang mempengaruhi pengembangan dan
penyusutan tanah tersebut. Untuk mendapatkan faktor-faktor lain tersebut diperlukan
pengalaman dan ketentuan-ketentuan di lapangan. Secara garis besar, tanah bisa
digambarkan dan terdiri dari butir tanah dan rongga tanah. Rongga tanah biasanya terdiri
dari udara dan air, jadi pada umumnya tanah terdiri dari butir tanah, udara dan air. Udara
bisa dihilangkan dengan cara tanah tersebut dibasahi dengan air sampai jenuh, sehingga
ruang udaranya habis terisi air seluruhnya. Keadaan demikian tanah tersebut tanah jenuh
air dan sebaliknya tanah bisa bebas air bila tanah tersebut dikeringkan sehingga kadar
airnya bisa dianggap nol.

Tanah asli dan tanah lepas mempunyai rongga air dan udara lebih besar dari pada
tanah padat. Rongga taanh ini mempunyai pengaruh yang tidak menguntungkan bagi
pembangunan.

2.3 Pemindahan Tanah


A. Pekerjaan Pemindahan Tanah

Yang termasuk pekerjaan pemindahan tanah adalah :

- Galian atau pemotongan tanah


- Urugan atau penimbunan tanah
- Perataan atau pemadatan tanah
- Pengangkutan tanah

Galian/pemotongan tanah bias berupa galian untuk pondasi. Galian untuk


kolam, galian untuk saluran dan sebagainya, sedang pemotongan biasanya berupa
pemotongan tebing, pemotongan gunung dan sebagainya.

Urugan bisa berarti mempertinggi tanah aslinya, menutup lubang dan


sebagainya, sedangkan penimbunan dapat diartikan pembuangan tanah atau
penyisihan tanah yang belum sempat dimanfaatkan.

Perataan tanah dapat berarti dari urugan dan kemudian diratakan atau dari
tanah aslinya langsung diratakan untuk mencapai level tertentu. Demikian pula

4
pemadatan dapat berasal dari tanah urugan yang kemudian dipadatkan atau tanah asli
langsung dipadatkan.

Sedangkan pengangkutan adalah pemindahan tanah dari tempat aslinya


ketempat lain baik dengan cara didorong maupun diangkat dan diangkut. Satuan yang
dipakai untuk galian/pemotongan, urugan/penimbunan, dan pengangkutan adalah
berdasarkan volume atau berat yang dinyatakan masing-masing dalam (m3) ataupun
yard kubik (yard 3, cu.y.) dan dalam kg, ton, pound (lbs) dan sebagainya. Atau kaki
persegi (squaire yd) dan sebagainya.

Oleh karena kita masih banyak menggunakan lateratur dari Negara lain yang
menggunakan foot (ft), yard (yd), inch (in) dan sebagainya, sebagai ukuran panjang
dan pound (brs) sebagai ukuran berat, maka berikut ini diberikan daftar beberapa
perbandingan satuan ukuran dengan harapan untuk mempermudah pemikiran, bila
dijumpai satuan-satuan ukuran, yang tidak bisa digunakan.

B. Persiapan Pekerjaan Pemindahan Tanah

Persiapan pekerjaan dalam hal ini meliputi :

a. Inventarisasi pekerjaan

Pemilihan dan pengadaan alat-alat dapat dilaksanakan setelah daerah


pekerjaan dipelajari dan dikenal dengan keadaannya. Untuk ini dibentuk suatu team
yang terdiri dari tenaga sipil dan tengaa teknik mekanik/mesin

Mereka ini membuat inventarisasi segala pekerjaan yang memuat :

1. Lokasi daerah pekerjaan


2. Lokasi pekerjaan pemetaan
3. Pengukuran luas daerah
4. Keadaan medan (tanah yang datar, rawa-rawa, pegunungan atau lembah)
5. Jenis pekerjaan meliputi : Pengukuran atau galian basah ; - Timbunan; - Galian
biasa ; - Perataan ; - Pemadatan dan lain-lain
6. Jenis materi yang akan dikerjakan (tanah) biasa, tanah liat, cadas, batu-batuan,
pasir dan lain sebagainya
7. Volume pekerjaan
8. Keadaan prasarana yang ada

5
9. Rencana waktu pelaksanaan pekerjaan
10. Rencana biaya pelaksanaan

b. Alokasi Pekerjaan

Alokasi yang dimaksud disini adalah sebagian disisihkan untuk dilaksanakan


dengan bantuan peralatan. Guna menetapkan bagian-bagian pekerjaan sipil yang
emmenuhi syarat untuk dikerjakan dengan peralatan.

Faktor-faktor sebagai berikut perlu dipertimbangkan :

1. Macam atau jenis pekerjaan yang sesuai dan memenuhi syarat. Misalnya : galian
basah, pemindahan tanah jarak jauh, pemadatan tanggul dan lain-lainnya.
2. Volume pekerjaan diatas, apakah relatif besar, sedang atau kecil. Biasanya
diambil patokan bahwa pekerjaan dengan peralatan yang dengan memerlukan
waktu penyelesaian selama masa proyek, barulah inventaris peralatan dapat
dianggap cukup ekonomis atau terjamin adanya pekerjaan-pekerjaan, lebih-lebih
dalam tahap pengembangan pekerjaan itu lebih lanjut ataupun pekerjaan-
pekerjaan lainnya.
3. Lokasi pekerjaan apakah terpusat atau terpencar
Pada umumnya lokais pekerjaan yang terpusat relatif lebih menguntungkan.
Apabila lokasi pekerjaan terpencar-pencar maka haruslah diperhatikan hal-hal
yang menyangkut antara lain angkatan/pemindahan peralatan dari satu job site ke
ob site yang lain.
4. Tenaga manusia dalam daerah kerja proyek apabila tersedia dalam jumlah yang
mencukup ataukah tidak. Apabila di dalam daerah krja proyek tersebut tersedia
banyak tenaga manusia, maka pekerjaan yang dilaksanakan dengan menggunakan
peralatan relative lebih kecil, tetapi apabila sebaliknya maka pelaksanaan
pekerjaan tersebut sedapat mungkin diusahakan dengan menggunakan peralatan.
5. Kedaan perasaan jalan dari pelabuhan masuk sampai daerah kerja proyek. Hal ini
sangat penting diselidiki sebelum alokasi pekerjan dapat ditetapkan.
6. Fasilitas supporting operasi peralatan.
Hal ini mencakup antara lain:
a. Penentuan letak base-camp, termasuk pembengkelan untuk perawatan dan
perbaikan peralatan

6
b. Gudang persediaan dan gudang kerja untuk tempat penyimpanan bahan-bahan
dan suku cadang (spare parts).
c. Crew peralatan yaitu operator, mekanik dan foreman.
7. Kemampuan pemborong dalam bidang penyediaan peralatan (baik kepunyaan
sendiri ataupun bersifat pinjaman dari plat-hire).
Jika kemampuan tersebut besar, maka investasi pekerjaan dalam bidang peralatan
akan relative kecil.
8. Jadwal penyelesaian pekerjaan
Jadwal penyelesaian pekerjaan perlu lebih dahulu ditetapkan supaya dapat
ditentukan jumlah peralatan yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan
tersebut tepat pada waktunya.
9. Hal-hal lain
Hal-hal yang perlu diketahui dan diperhitungkan antara lain meliputi:
a. Apakah daerah kerja peralatan adalah daerah banjir atau tidak
b. Apakah pelaksanaan pekerjaan dengan peralatan akan mengganggu hal milik
rakyat atau tidak
c. Apakah daerah tempat kerja ini bebas dari penyakit menular atau sebaliknya
d. Hubungan kerja dengan pemerintah setempat dan keadaan sosio ekonomi
lingkungan sekitar pekerjaan

2.4 Digitasi
Digitasi merupakan proses penggambaran peta yang alam hal ini dilakukan
secara on-screen pada layar monitor. Proses digitasi akan menghasilkan sebuah
data vektor yang nantinya akan menjadi peta digital. Digitasi dapat dilakukan
pada sebuah shapefile.

2.5 Pemilihan peralatan untuk pekerjaan pemindahan tanah

Setelah dibuat inventarisasi pekerjaan dan alokasi sebagian pekerjaan


untuk di kerjakan dengan peralatan, maka sebelum dilaksanakan pengadaan
peralatan perlu lebih dahulu dilakukan ”Pemilihan peralatan” , di dalam pemilihan
peralatan ini harus dapat ditentukan:

1. Jenis alat dan perlengkapannya yang diperlukan sesuai tiap-tiap jenis


pekerjaan yang akan dilakukan seperti :

7
a. Untuk jenis pekerjaan galian kering maka akan dibutuhkan bermacam-
macam jenis alat besar darat seperti antara lain :
Tabel 2.1 Spesifikasi alat dan Pekerjaan

Spesifikasi Pekerjaan Jenis Alat

Stripping top soil, ripping, dozing Bulldozer

Menggusur atau penabur Bulldozer atau scraper

Pemadatan Shepsfoot roller, vibration roller,


grid on mesh roller.

Hauling DumpTruck

Urugan Floating escavator

2. Model atau type alat yang diperlukan sesuai dengan keadaan medan, jenis
material dan ketinggian daerah pekerjaan misalnya:
a. Untuk jenis pekerjaan pengerukan di daerah tanah berpasir dengan
pembuangan agak jauh dari sebelah menyebelahkan saluran akan
diperlukan kapal keruk jenis cutter dredger dan tergantung dari besar
kecilnya saluran serta besarnya kapasitas alat akan diperlukan model-
model tertentu
b. Untuk jenis pekerjaan pengerukan di daerah muara sungai maka akan
diperlukan jenis bucket dredger dengan pembuanagan keluar menggunakan
tongkang pembuang lumpur (Hopper Barge) dan lainnya
3. Jumlah dan ukuran alat menurut volume dan rencana waktu pelaksanaan
pekerjaan
Dalam penentuan jumlah dan ukuran alat lain faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan antara lain:
a. Produksi alat yang paling menguntungkan sesuai dengan keadaan
medan, jenis material dan jarak pemindahan tanah yang dikehendaki,
misalnya : pemindahan dengan scraper pada jarak lebih dari 150 m,
produksinya akan lebih menguntungkan daripada menggunakan
bulldozer dengan ukuran besar yang sama.

8
b. Harga satuan pekerjaan yang terkecil atau biaya operasi dan investasi
yang paling kecil serta menggunakan dari kombinasi peralatan
misalnya :
 Untuk menggusur dan menabur secara berlapis suatu “Fill” kita
dapat memilih bulldozer saja, atau kombinasi bulldozer, dump
truck & shovel atau scraper tergantung jarak pemindahan tanah
dan syarat-syarat lainnya.
 Untuk pekerjaan eart excavation dengan cara ripping biayanya
akan lebih murah dibandingkan dengan cara blasting (lihat
contoh pada lampiran)

2.6 Alat Berat


Alat-alat berat pada pekerjaan galian dan timbunan :

1. Ripper

A. Umum

Jika dalam pekerjaan pembersihan lapangan dijumpai tanah yang keras


(missal : lempung keras), sering kali pekrjaan dengan memakai blade bulldozer
kurang berhasil, dengan demikian efektivitas produksi akan berkurang, disamping
hal itu juga blade akan cepat rusak. Jika volume pekerjaan tanah keras ini cukup
banyak, maka pekerjaan yang paling efektif adalah dengan cara menggemburkan
dulu tanah tersebut, alat yang digunakan pada pekerjaan ini disebut Ripper (bajak).
Alat ini pada dasarnya sebuah bajak yang gigi-giginya terbuat dari baja yang keras,
sehingga kepadanya dapat diberikan tekanan yang cukup besar untuk lebih
memaksanya masuk ke dalam tanah.

B. Fungsi Ripper

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, fungsi ripper adalah untuk


menngemburkan tanah-tanah yang keras. Tetapi tidak semua tanah keras bisa
dikerjakan oleh ripper, kadang-kadang harus di lakukan peledakan.

9
2. Backhoe

A. Umum

Backhoe atau Pull Shovel menggunakan prime mover excavator, bagian-


bagian utama dari excavator :

1. Bagian atas, revolving unit (bisa berputar).

2. Bagian bawah, travel unit (untuk berjalan).

3. Bagian attachment, yang dapat diganti.

Backhoe dikhususkan untuk penggalian yang letaknya di bawah kedudukan


backhoe itu sendiri. Keuntungan backhoe jika dibandingkan terhadap dragline
dan clamshell yang fungsinya hamper sama, adalah dapat menggali dengan
kedalaman yang jauh lebih teliti, juga backhoe bisa digunakan sebagai alat
pemuat bagi truck-truck.

Gambar 2.1 Backhoe

B. Waktu Siklus dan Kerja Backhoe

Gerakan-gerakan backhoe dalam beroperasi, terdiri dari :

1. Mengisi bucket (land bucket).

2. Mengayun (swing loaded).

3. Membongkar beban (dump loaded).

4. Mengayun balik (swing empty).

10
Empat gerakan dasar tadi akan menentukan lama waktu siklus, tetapi waktu
siklus ini juga tergantung dari ukuran backhoe, backhoe yang kecil waktu
siklusnya akan lebih cepat daripada backhoe yang besar, dan tentu saja kondisi
kerja yang berpengaruh. Dengan kondisi kerja yang baik siklus waktu akan lebih
kecil (cepat), sebaliknya dengan kerja yang berat (seperti : penggalian tanah liat
atau keras, penggalian parit pada tanah yang keras) gerakan excavator akan lebih
lambat

Dalam pelaksanaan konstruksi jalan atau konstruksi lain yang


memerlukan stabilitas dan kepadatan tertentu diperlukan peralatan untuk
pemadatan. Berbagai cara yang dilakukan dalam usaha pemadatan mekanis
ini, umumnya dilakukan dengan penggilasan dengan suatu alat penggilas
(rollers).

3. Dump truck

Dump truck (dump truk) adalah truk yang isinya dapat dikosongkan tanpa
penanganan. Dump truk biasa digunakan untuk mengangkut barang semacam
pasir, kerikil atau tanah untuk keperluan konstruksi. Secara umum, dump truk
dilengkapi dengan bak terbuka yang dioperasikan dengan bantuan hidrolik,
bagian depan dari bak itu bisa diangkat keatas dan bagian belakang bak
berfungsi sebagai engsel atau sumbu putar sehingga memungkinkan material
yang diangkut bisa melorot turun ke tempat yang diinginkan.

Gambar 2.2 Dump Truck

11
4. Buldozer
Untuk land clearing ini, buldozer dipilih sebagai salah satu alat yang
digunakan untuk merobohkan pohon pohon yang ada. Hal ini dkarenakan fungsi
dari winchn yang digunakan pada pekerjaan pengeluaran kayu dari hutan. Ini
digunakan karena melihat efiesiensi kerja dibandinglan denngan menggunakan
tenaga penebangan pohon. Sehingga sangat cocok untuk pnebangan pohon di
lahan ini sangat cocok.

Posisi blade pada bulldozer ada 2(dua), yaitu posisi tegak lurus dan posisi
miring. Posisi blade tegak lurus hanya dapat bergerak maju, dan posisi miring
dapat bergerak-gerak sesuai dengan jarak kemiringannya (kedepan dan
kesamping).

Gambar 2.3 Buldozer


5. Compactor

Compactor digunakan untuk memadatkan tanah atau material sedemikian


hingga tercapai tingkat kepadatan yag diinginkan. Jenis rodanya biasanya terbuat
dari besi seluruhnya atau ditambahkan pemberat berupa air atau pasir, bisa terbuat
dari karet (berupa roda ban) dengan bentuk kaki kambing (sheep foot). Ada juga
yang ditarik dengan alat penarik seperti bulldozer, atau bisa menggunakan mesin
penarik sendiri, yang berukuran kecil bisa menggunakan tangan dengan
mengendalikannya ke arah yang akan dipadatkan.
Untuk pemadatan pengaspalan biasanya menggunakan road roller, tire
roller atau drum roller, tetapi untuk pemadatan tanah biasanya menggunakan

12
sheep foot roller atau drum roller.Vibratory roller adalah suatu pulsa pemadat
yang menggabungkan antar tekanan dan getaran. Vibratory roller mempunyai
efisiensi pemadatan baik. pulsa ini memungkinkan digunakan secara luas dalam
tiap jenis pekerjaan pemadatan. Akibat sama efek ditimbulkan oleh vibratory
roller adalah gaya dinamis terhadap tanah cendrung mengisi bagian-bagian
kosong terdapat diantara butir-butirnya sehingga akibatnya tanah menjadi padat,
dengan susunan yang lebih kompak

2.4. Compactor

Jenis-jenis di atas mempunyai spesifikasi tersendiri untuk dipakai dalam usaha


pemadatan bagi berbagai jenis tanah, contoh :

1. Untuk tanah plastis dan kohesif, maka alat pemadat sheep foot roller adalah
yang paling cocok,sebab alat ini memadatkan dari lapisan bagian bawah akibat dari
“kaki kambing” yang terdapat padanya. Juga pneumatic tired roller yang cukup berat
sangat edektif untuk digunakan.

2. Pasir dan atau kerikil berpasir, vibratory roller dan pneumatic tired roller sering
digunakan untk tanah jenis ini.

3. Pasir bercampur lempung atau tanah liat, alat pemadat yang sesuai dengan
jenis tanah ini antara lain segmented roller.

13
BAB 3
METODE
3.1 Jenis Tanah Proyek
3.1.1 Alat-Alat
A. Excavator atau backhoe
Excavator/backhoe termasuk alat penggali hidraulis memiliki backet yang
dipasang di depannya, yang dimaksud dengan alat penggali hidraulis adalah alat yang
bekerja karena adanya tekanan hidraulis pada mesin di dalam pengoprasiannya. Alat
penggeraknya adalah traktor dengan roda ban atau crawler. Backhoe bekerja dengan
cara mengerakan bucket ke arah bawah dan kemudian menariknya menuju badan alat.
Dengan demikian dikatakan bahwa backhoe menggali material yang berada di bawah
permukaan tempat alat tersebut berada. Pada perhitungan dalam mencari produktivitas
backhoe dipakai ( Sumber : Joetata Hadihardaja, 1998)
Pengoperasian backhoe umumnya untuk penggalian saluran, terowongan, atau
basement. Backhoe beroda ban biasanya tidak digunakan untuk penggalian, tetapi
lebih sering digunakan untuk pekerjaan umum lainnya. Backhoe digunakan pada
pekerjaan penggalian di bawah permukaan serta untuk penggalian material keras.
Dengan menggunakan backhoe maka akan didapatkan hasil galian yang rata.
Pemilihan kapasitas bucket backhoe harus sesuai dengan pekerjaan yang akan
dilakukan.
Teknik Penggalian
Cara kerja backhoe pada saat penggalian adalah sebagai berikut :

a) Boom dan bucket bergerak maju.

b) Bucket digerakkan menuju alat.

c) Bucket melakukan penetrasi ke dalam tanah.

d) Bucket yang telah penuh diangkat.

e) Struktur atas berputar.

f) Bucket diayun sampai material di dalamnya keluar.

14
Perhitungan Jumlah Produktivitas dan Unit

• Merk dan Type alat : Komatsu PC 200- 6


• Kapasitas bucket (V) : 1.2 m3
• Faktor bucket ( BFF ) : 0,7 (Sedang)
• Effisiensi kerja ( E ) : 0,69 (Sedang)
• Jam Kerja/Hari : 8 jam
• Tipe tanah : Tanah Biasa
• Waktu gali : 12 detik
• Waktu putar : 8 detik
• Waktu buang : 5 detik
• Rata-rata kedalaman galian : 0,6 meter
• Maksimum galian : 2 meter
• Persentase kedalaman galian : 0.6 m/2 m = 0,3 = 30 %
• Sudut putar alat : 75o
• Faktor Koreksi BFF
• (Bucket Fill Factor/BFF) : 80 % (Tanah Biasa)
• Produksi per siklus ( P ) : V x BFF
: 1,2 x 0,7

: 0,84 m3

• Waktu siklus ( CT ) : waktu gali + waktu putar x 2 + waktu buang


: 12 + (8 x 2) + 5

: 33 detik ≈ 0,55 menit

B. Dump Truk
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa truk sangat efisien untuk
pengangkutan jarak jauh. Kelebihan truk dibanding alat lain :
a) Kecepatan lebih tinggi.
b) Kapasitas besar.

15
c) Biaya operasional kecil.
d) Kebutuhannya dapat disesuaikan dengan kapasitas alat gali. Namun, alat ini
juga memiliki kekurangan dibanding alat lain karena truk memerlukan alat
lain untuk pemuatan. Dalam pemilihan ukuran dan konfigurasi truk ada
beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu material yang akan diangkut dan
excavator atau loader pemuat.
Truk tidak hanya digunakan untuk pengangkutan tanah tetapi juga material-
material lain. Untuk pengangkutan material tertentu, ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan, yaitu :
a) Untuk batuan, dasar bak dialasi papan kayu agar tidak mudah rusak.
b)Untuk aspal, bak dilapisi oleh solar agar aspal tidak menempel pada permukaan bak.
Agar aspal tidak cepat dingin tutup bagian atas dengan terpal.
c) Untuk material lengket seperti lempung basah, pilih bak bersudut bulat.
Dalam pengisian baknya, truk memerlukan alat lain seperti excavator dan loader.
Karena truk sangat tergantung pada alat lain, untuk pengisian material tanah perlu
memperhatikan hal-hal berikut :
a) Excavator merupakan penentu utama jumlah truk, sehingga tentukan jumlah truk
agar excavator tidak idle.
b)Jumlah truk yang menunggu jangan sampai lebih dari 2 unit.
c) lsi truk sampai kapasitas maksimumnya.
d)Untuk mengangkutan material beragam, material paling berat diletakkan di bagian
belakang (menghindari terjadinya kerusakan pada kendali hidrolis).
e)Ganjal ban saat pengisian.

Klasifikasi Truk
Truk diklasifikasikan berdasarkan faktor berikut :
a) Ukuran, tipe mesin dan bahan bakar.
b)Jumlah roda, as dan cara penyetiran.
c) Metode pembongkaran muatan.
d) Kapasitas.
e) Sistem pembongkaran.

Alat Dump Truck dengan data alat :


Merk dan model alat : Mitshubishi 120 PS

16
Kapasitas Dump Truck ( C1 ) : 4 m³
Daya/Tenaga Alat : 125 HP
Kapasitas Bahan Bakar : 100 liter
Kapasitas Oli : 9,5 liter
Berat pada kondisi isi : 8.000 kg
Berat pada kondisi kosong : 2.100 kg
Jam kerja per hari : 8 jam
Jarak angkut ( D ) : 1 km (1.000 m)
Efisiensi Kerja ( E ) : 0,8 ( Baik )
Effisiensi kerja pulang : 0,75 ( Kondisi dan pemeliharaan alat baik)
Kecepatan pergi (V1) : 40 km/jam
Kecepatan rata-rata angkut : (40 x 1000)/60 = 666,67
Kecepatan pulang (V2) : 50 km/jam
Kecepatan rata-rata kembali : (50 x 1000)/60 = 833,33 m/menit
Kondisi operasi kerja : (t1) = 1 (sedang)
(t2) = 0,3 (sedang)
Waktu muat tunggu dan putar : 1,0 menit (ST)
Waktu buang/pembongkaran : 0,5 menit (DT)

C. Compactor

Compactor digunakan untuk memadatkan tanah atau material sedemikian


hingga tercapai tingkat kepadatan yang diinginkan. Jenis rodanya biasanya terbuat
dari besi seluruhnya atau ditambahkan pemberat berupa air atau pasir, bisa terbuat
dari karet (berupa roda ban) dengan bentuk kaki kambing (sheep foot). Ada juga yang
ditarik dengan alat penarik seperti bulldozer, atau bisa menggunakan mesin penarik
sendiri, yang berukuran kecil bisa menggunakan tangan dengan mengendalikannya ke
arah yang akan dipadatkan.
  Untuk pemadatan pengaspalan biasanya menggunakan road roller, tire roller
atau drum roller, tetapi untuk pemadatan tanah biasanya menggunakan sheep foot
roller atau drum roller.Vibratory roller adalah suatu pulsa pemadat yang
menggabungkan antar tekanan dan getaran. Vibratory roller mempunyai efisiensi
pemadatan baik. pulsa ini memungkinkan digunakan secara luas dalam tiap jenis
pekerjaan pemadatan. Akibat sama efek ditimbulkan oleh vibratory roller adalah gaya
dinamis terhadap tanah cendrung mengisi bagian-bagian kosong terdapat diantara
butir-butirnya sehingga akibatnya tanah menjadi padat, dengan susunan yang lebih
kompak

17
Alat Compactor dengan data alat :

• Merk Alat Berat Bomag Komatsu BW 217 D

• Daya/Tenaga Alat : 198 HP

• Lebar Efektif Pemadatan (W) : 1,5 meter

• Diameter Drum Penggilas (B): 1,219 meter

• Berat Operasional : 6.670 kg

• Berat Drum Penggilas : 3.251 kg

• Effesiensi Kerja (E) : 0,8 (Baik)

• Jam Kerja/Hari : 8 jam

• Jenis Tanah : Tanah biasa

• Kecepatan Operasional Alat : 2 km/jam

• Jumlah Lintasan (N) :8

• Tebal Pemadatan (T) : 0,25 cm

Perhitungan Produksi Compactor :

a. Produksi Per Jam (Q)


( V x 1000 ) x B x T x E
P=
N
( 2 x 1000 ) x 1,219 x 0,25 x 0,8
¿
8
= 60,95 m2/jam
b. Produksi Per Hari
P = 60,95 x 8 jam = 487,6 m2/hari
D. Buldozer
Untuk land clearing ini, buldozer dipilih sebagai salah satu alat yang
digunakan untuk merobohkan pohon pohon yang ada. Hal ini dkarenakan fungsi
dari winchn yang digunakan pada pekerjaan pengeluaran kayu dari hutan.

18
Ini digunakan karena melihat efiesiensi kerja dibandinglan denngan
menggunkan tenaga penebangn poho. Sehingga sangat cocok untuk pnebangan
pohon di lahn ini sangat cocok.

Posisi blade pada bulldozer ada 2(dua), yaitu posisi tegak lurus dan posisi
miring. Posisi blade tegak lurus hanya dapat bergerak maju, dan posisi miring
dapat bergerak-gerak sesuai dengan jarak kemiringannya (kedepan dan
kesamping).

Alat Buldozer dengan data alat :

Merk Alat Berat : Komatsu S6D125E-2


Daya/Tenaga Alat : Net 149 KW 200 HP
Berat Operasional : 20670 kg
Jam Kerja/Hari : 7 jam
Piston Displacement : 11.04 ltr

3.3 Rumus-Rumus
A. Faktor Pengembang dan Penyusut

1. Faktor Pengembangan

Faktor pengembangan atau swelling dapat dihitung berdasarkan volume asli


dengan volume tanah setelah mengembang yaitu sebagai berikut :

volume tanah lepas−volume tanah asli


Sw= x 100%
volume tanah asli

2. Faktor Penyusutan

Seperti halnya faktor pengembangan, maka faktor penyusutan atau shrinkage


dapat dihitung berdasarkan volume dan dapat pula dihitung berdarkan berat persaman
volume.

volume tanah asli−volume tanah padat


Sh= x 100%
volume tanah asli

19
3. Load Faktor
Cara lain untuk melihat keadaan antara keadaan tanah asli dan tanah lepas atau
tanah gembur adalah dengan menggunakan load factor.
Load faktor adalah prosentase dalam keadaan per satuan volume tanah asli menjadi
dalam keadaan gembur, yaitu sebagai berikut :

volume per satuanberat tanah asli


Sh=
volume per satuan berat tanah lepas

B. Pengaruh Ketinggian

Yang dimaksud dengan ketinggian disini adalah lokasi/tempat bekerjanya alat


terhadap permukaan air laut. Seperti kita ketahui bahwa mesin dari alat yang digunakan
kebanyakan dari jenis internal combustion angines, yang bekerjanya atas dasar
pembakaran campuran zat asam (oksigen) dari udara dengan bahan bakar. Untuk
mendapatkan tenaga maksimal dalam pembakaran harus dipenuhi syarat-syarat
perbandingan yang tepat antara bahan bakar dan oksigen. Apabila kerapatan udara
berkurang, misalnya karena berada pada tempat yang lebih tinggi, maka jumlah oksigen
persatuan volume dalam udara juga berkurang, sehingga mesin tidak dapat mencapai
pembakaran yang sempurna.

Untuk mendapatkan pembakaran sempurna, tentu saja bahan bakar dikurangi,


agar perbandingan oksigen dan bahan bakar memenuhi persyaratan, tetapi hal ini akan
menyebabkan tenaga mesin berkurang. Dari pengertian ini maka berkurangnya tenaga
mesin sebanding dengan kerapatan udara, sehingga untuk pertimbangan praktis dianggap
bahwa berkurangnya tenaga mesin berbanding lurus dengan bertambahnya ketinggian
tempat kerja.

Rumus praktisnya dapat kita tulis, berkurangnya tenaga mesin adalah sebesar
3% dari HP seluruhnya untuk tiap penambahan 1000 feet di atas 3000 feet yang pertama,
dari atas permukaan air laut, untuk four cycle angines, dan untuk two cyle engines
berkurang sebesar 1% tiap penambahan ketinggian 1000 feet.

Contoh :

20
 Sebuah traktor 100 HP (four cycle engines) bekerja pada ketinggian 10.000 feet dari
permukaan air laut.
Tenaga mesin (diatas muka air laut) = 100 HP
30 % x ( 10.000−3.000 )
Pengurangan = x 100=¿ 21 HP
1.000

¿¿

Sehingga untuk keperluan kerja traktor tersebut, hanya dihitung kemampuan


sebesar 79 HP atau bekerja efektif 79% saja. Pada akhir-akhir ini penggunaan alat super
charger dapat mengurangi tenaga akibat ketiggian tempat ini. Super charger bertujuan
untuk menginjeksikan udara ke dalam cylinder, sehingga sistem super charger ini dapat
mempertinggi tenaga mesin hingga 125%.

C. Temperatur

Apabila suhu udara naik udara mengembang, hal ini akan mengurangi kandungan
oksigen persatuan volume udara, sehingga akan mengurangi tenaga mesin seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya. Pengaruh berkurangnya tenaga pada mesin akibat
temperatur ini adalah, tenaga mesin berkurang sebesar 1% untuk tiap suhu udara naik 100
F diatas temperature standart 850 F, atau tenaga mesin bertambah 1% bila suhu udara
turun tiap 100 F dibawah temperature standar 850 F.

D. Koefisien Traksi

Tenaga mesin alat hanya dapat dijadikan tenaga traksi yang maksimal apabila ada
gesekan yang cukup antara permukaan ban/roda dengan permukaan tanah tempat alat
tersebut bekerja. Apabila gesekan antara tanah dengan roda/ban kurang, maka tenaga
berlebih yang dilimpahkan kepada roda hanya akan menyebabkan selip.

Koefisien traksi adalah besarnya tenaga tarik yang menyebabkan selip dibagi
dengan berat kendaraan keseluruhan (untuk crawler/roda lantai) atau besarnya tenaga
terik yang menyebabkan selip dibagi dengan berat kendaraan yang terlimpah pada roda
geraknya.

Contoh :

21
 Sebuah alat dengan roda rantai (crawler) berat total alat 3.000 kg. Dari hasil
pengamatan alat tersebut bekerja pada medan tertentu, roda mengalami selip pada saat
diberikan tenaga traksi sebesar 2.400 kg.
jadi koefisien traksi = 2.400/3.000 = 0,8.
 Sebuah loader berat total 10.000 kg, 60% berat kendaraan dilimpahkan pada roda
gerak. Dari hasil pengamatan roda gerak selip pada tenaga tarik sebesar 4.000 kb.
Berat alat yang dilimpahkan pada roda gerak = 0,60*10.000 kg = 6.000 kg

4.000
Koefisien traksi = 0,667
6.000

Besarnya koefisien traksi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya untuk
kendaraan dengan roda karet, kembangan ban, bentuk dan ukuran ban, keadaan
permukaan tanah dan sebagainya sangat mempengaruhi besarnya nilai koefisien traksi.
Variasi – variasi ini tidak dapat diberikan secara pasti, tetapi dari percobaan-percobaan
dapat diberikan ancer-ancer seperti table berikut :

Tabel 3.1. Tabel Koefisien Traksi

Jenis permukaan Ban karet crawler


Beton kering dan kasar 0,80-1,00 0,45
Tanah liat kering 0,50-0,70 0,90
Tanah liat basah 0,40-0,50 0,70
Pasir kering 0,15-0,20 0,30
Pasir bawah 0,20-0,40 0,50
Kerikil lepas 0,10-0,30 0,40
Es/salju 0,05-0,10 0,15

Contoh :

Sebuah traktor roda karet dengan roda dua gerak berat total 18.000 lbs bekerja pada
tanah basah dengan koefiien traksi 0,3.

Maka tenaga traksi yang dapat dimanfaatkan = 0,3*18.000 = 5.400 lbs

E. Tahanan Gelinding (Rolling Resistance)

22
Rolling resistance adalah tahanan pada gerakan roda kendaraan diatas
permukaan tanah. Besarnya tahanan ini tergantung pada permukaan tanah tempat
bekerja alat/kendaraan (keras,licin,lembek,dll). Tanah yang lembek akan memeberikan
tahanan gelinding yang kecil atau kira-kira hanya 2% dari berat kendaraannya saja.

Pada kendaraan dengan roda karet, besarnya tahanan gelinding ini tergantung
pula pada ukuran ban, tekanan angin, ban, dan bentuk kembangan permukaan ban.
Untuk kendaraan dengan roda rantai/crawler tahanan gelinging ini terutama hnaya
tergantung pada sifat permukaan tanah saja.

Rolling resitance ini didefinisikan sebagai tenaga tarik, dalam kilogram/lbs,


yang diperukan untuk menggerakkan tiap ton berat kendaraan dengan muatannya diatas
permukaan yang datar macam permukaan tertentu.

Untuk menentukan besarnya rolling resistance secara pasti akan sangatlah sulit
maka digunakan percobaan sederhana menarik kenaraan dengan menggunkan tali
penarik yang dilengkapi alat pengukur tgangan. Tegangan tali menarik ini
(kilogram/lbs) dibagi dengan berat total kendaraan dan muatan (ton) adalah besarnya
nilai rolling resistance.

Gambar 3.1 Menentukan Rolling Resistance


Beberapa nilai RR dapat diberikan pada table berikut, tetapi seyogyanya dapat
dilakukan percobaan-percobaan sendiri di lapangan.

23
Tabel 3.2 Rolling Resistance (lbs/ton) untuk berbagai macam kendaraan dan jenis permukaan
tanah
Ban Baja Crawler Type Ban Karet, Antifriction Bearing
Jenis Permukaan
(Plan Bearings) (Track Vebicle) High.Pres Low.Pres
Beton halus 40 55 35 45
Aspal keadaan baik 40-70 60-70 40-65 50-65
Tanah padat, baik 60-100 60-80 40-70 50-75
Tanah tak terpelihara 100-150 80-110 100-140 70-100
Tanah becek, berlubang 250-350 140-180 180-220 150-200
Pasir kerikil, lepas 280-320 160-200 260-290 220-260
Tanah sangat becek 350-400 200-240 300-400 280-340

Contoh :

Sebuah truk dengan muatan berat 20 ton, bergerak pada jalan aspal dengan RRF = 50
lbs/ton

Maka rolling resistancenya : 50 * 20 = 1.000 lbs

F. Pengaruh Landai Permukaan (Grade)

Jika sebuah kendaraan melalui jalan yang menanjak, tenaga traksi yang
diperlukan oleh kendaraan akan naik pula, kira-kira akan sebanding dengan tanjakan
jalan yang dilalui. Demikian juga bila jalan turun, tenaga yang dibutuhkan berkurang
dengan nilai yang sama seperti jalan menanjak.

Landai yang dinyatakan dalam persen (%), ialah perbandingan antara


perubahan ketinggian persatuan panjang jalan. Penambahan dan pengurangan tenaga
traksi akibat adanya tanjakan atau turunan dapat dikatakan berbanding lurus dengan %
naik turunnya landai jalan tersebut. Meskipun keadaan sebenarnya tidak tepat
demikian, namun secara pernyataan tersebut dapat digunakan secara praktis, karena
hasilnyatidak begitu jauh dengan kenyataan. Misalnya sebuah kendaraan dengan berat
1000 kg melewati jalan naik dengan landai 5%, maka tambahan tenaga traksi yang
diperlukan : 5%*1000 kg = 50 kg.

Secara mudah pengaruh landai (grade) ini adalah sebesar 10 kg atau 20 lbs per
ton berat kendaraan setiap % grade. Dalam hitungan-hitungan kebutuhan tenaga traksi
kita bedakan antara tanjakan dan turunan sebagai berikut.

24
1. Grade resistance adalah tanjakan yang mengakibatkan bertambahnya tenaga traksi yang
diperlukan.
2. Grade assistance adalah turunan yang mengakibatkan berkurangnya tenaga traksi yang
diperlukan.

Jadi total resistance = TR adalah :

TR = RR+GR atau TR = RR-GA

Keterangan :

TR = Total Resistance

RR = Rolling Resistance

GR = Grade Resistance (akibat tanjakan)

GA = Grade Asistance (akibat turunan)

G. Tenaga Roda (Rimpul)

Tenaga roda adalah tenaga gerak yang dapat disediakan mesin kepada roda-
roda gerak suatu kendaraan yang dinyatakan dalam kilogram atau lbs. jika secara rinci
tidak disediakan oleh pabrik pembuat alat/kendaraan, tenaga roda ini dapat dihitung
dengan rumus:

375 x HP x Efisiensi
Rimpul= lbs
Kecepatan(mph)

Efisiensi nilai berkisar 80-85%, sedang HP adalah tenaga mesin dalam Horse Power
(tenaga kuda).

Contoh:

Sebuah traktor roda 160 HP, berjalan pada gigi ke 1 kecepatan 3,6 mph, maka Rimpul
yang tersedia pada roda-roda maksimal :

375 x 160 x 0,80


Rimpul= = 13.500 lbs
3,6

25
Tenaga ini hanya dapat dimanfaatkan apabila cukup gesekan antara tanah
dengan roda. Misalnya traktor tersebut pada gigi ke 4 dengan kecepatan 22,4 mph harus
menarik muatan (total + berat traktor) sebesar 6 ton dan harus melalui tanjakan 5% dan
RR = 50 lbs/ton maka :

3,6
Rimpull= x 13.500 = 2.160 lbs
22,4

3. Akibat RR = 50x16 = 800 lbs


4. Akibat GR = 5x20x16 =1.600 lbs
TR =2.400 lbs

Di sini Rimpul yang tersedia 2.160 lbs < 2.400 lbs (berat traktor + muatan yang harus
ditarik), sehingga harus pindah gigi yang lebih rendah agar traktor dapat menarik.

H. Tenaga Tarik (Drawbar Pull = DBP)

Tenaga tersedia pada traktor/kendaraan yang dapat dihitung untuk menarik


muatan tersebut tenaga tarik traktor (drawbar pull = DBP), ialah tenaga yang terdapat
pada gantol (hook) dibelakang traktor tersebut, yang dinyatakan dalam kilogram atau
lbs.

Dari tenaga mesin secara keseluruhan setelah dikurangi untuk mengatasi


gesekan-gesekan mekanisme traktor, untuk tenaga menggerakkan kendaraannya sendiri
dan lain-lain pengaruh yang mengurai daya guna mesin, maka sisanya dihitung sebagai
DBP.

DBP ini besarnya tergantung juga dari kecepatan gerak kendaraan (gear
selection), untuk masing-masing gigi dinyatakan masing-masing DBP nya untuk
kecepatan maksimal pada gigi tersebut, pada putaran mesin tertentu (rated RPM).

Sebagai contoh dapat dilihat pada table berikut ini :

Table 3.3 : Tenaga Tarik atau DBP

Gigi Kecepatan (mph) DBP (lbs)


1 1,56 9,909

26
2 2,20 6,872
3 3,04 4,752
4 3,88 3,626
5 5,30 2,419

Biasanya dalam daftar spesifikasi yang diberikan oleh masing-masing pabrik


telah diperhitungkan besarnya rolling resistance sebesar 110 lbs/ton berat traktor. Jika
dalam kenyataan nilai RR tersebut lebih kecil atau lebih besar, maka dapat dilakukan
penyesuaian nilai DBP nya,.

Contoh :

Sebuah traktor berat 15 ton mempunyai

DBP = 5.684 lbs, diperhitungkan pada nilai

RRF = 110 lbs/ton

Jika traktor bekerja pada jalan dengan

RRF = 180 lbs/ton, maka :

5 DBP pada RRF 110 lbs/t = 5.648 lbs

6 reduksi DBP : ( 180−110 ) x 15=1.050 lbs


Jadi DBP efektif tinggal=4.634 lbs

I. Kemampuan Mendaki Tanjakan

Kemampuan mendaki tanjakan ini adalah landai maksimal yang dapat


ditempuh oleh sebuah traktor atau kendaraan yang dinyatakan dalam % landai.
Kemampuan ini berbeda pada masing-masing keadaan traktor/kendaraan yang kosong
atau yang isi muatan atau dalam keadaaan menarik muatan atau kecepatan pada gigi
yang dipilih dan sebagainya.

Gerakan maju traktor sebagai alat penarik (primer mover) dibatasi oleh :

1. Daya tarik (DBP atau rimpull) yang disediakan oleh mesin


2. Rolling resistance pada permukaan jalan

27
3. Berat total traktor dengan muatan dan
4. Landai permukaan jalan yang dilalui

Untuk crawler traktor, kemampuan mendaki dihitung berdasar sisa DBP yang
masih, setelah dari DBP seluruhnya dikurangi engan DBP yang dibutuhkan untuk
menanggulangi rolling resistance.

Contoh :

Sebuah traktor menarik scraper dengan ketentuan sebagai berikut : Traktor 180 HP,
berat 20 ton, scraper dengan muatan penuh berat 36 ton. DBP traktor pada gigi ke-3
sebesar 9.200 kg, rolling resistance (RR) traktor 80 kg/ton, RR traktor yang
diperhitungkan oleh pabrik 50 kg/ton, RR scraper 100 kg/ton, efisiensi 85%.

Hitungan :

RR tambahan untuk traktor (80-50) = 30 kg/ton

7 RR traktor : 20 * 30 =600 kg

36∗100=3600 kg
8 RR scraper :
Total RR=4200 kg

Maksimal DBP yang dihitung : 85%*9.200 = 7.820 kg

Untuk mengatasi RR = 4.200 kg

DBP lebih tersedia = 3.620 kg

Berat traktor + scraper : 20 + 36 = 56 ton. Diperlukan DBP tambahan.

3.1.2 Metode Perhitungan Kubikasi Tanah

Prinsip hitungan volume adalah 1 (satu) luasan dikalikan dengan 1 (satu) wakil tinggi.
Apabila ada beberapa luasan atau beberapa tinggi, maka dibuat wakilnya, misalnya
dengan merata-ratakan luasan ataupun merata-ratakan tingginya. Ada beberapa cara atau

28
metode untuk menghitung volume tanah baik timbunan yang harus ditambahkan maupun
galian yang harus diambil tanahnya yaitu dengan cara :
a. Penampang rata-rata.
Diambil tegak lurus terhadap sumbu proyek dengan interval jarak
tertentu dalam metode ini. Metode ini cocok digunakan untuk pekerjaan yang
bersifat memanjang seperti perencanaan jalan raya, jalan kereta api,
saluran,penanggulan sungai, penggalian pipadan lain-lain.Dalam rumus ini
volume didapat dengan mengalikan luas rata-rata dengan jarak antara awal
dan akhir.
b. Kontur
Garis kontur pada peta adalah garis-garis yang menghubungkantempat-
tempat yang sama tinggi sehingga bidang yang terbentuk olehsebuah garis
kontur akan berupa bidang datar. Apabila kita mempunyaipeta yang bergaris
kontur, maka volumenya dapat dihitung sebagaimanamenghitung volume
pada peta yang memiliki penampang melintang. Luassetiap penampang di
sini adalah luasan yang dibatasi oleh suatu gariskontur, sedangkan tinggi atau
jarak antar penampang adalah besarnyainterval garis kontur, yaitu beda harga
antara dua garis kontur yangberurutan.Penentuan luas dengan metode ini
dilakukan dengan caraplanimeter karena bangun atau bidang yang dibatasi
oleh sebuah garis kontur bentuknya tidak teratur. Volumenya dapat dihitung
dengan rumusend areauntuk setiap dua buah tampang yang berurutan,
rumusprismoida untuk tiga buah tampang, atau rumus simpson untuk
tampangyang banyak.
c. Borrow Pit
Metode ini banyak dipakai pada pekerjaan penggalian yang besar dan
luas. Pelaksanaanya di lapangan meliputi pembuatan jaring-jaringgrid yang
berbentuk bujur sangkar atau empat persegi panjang denganpanjang sisi yang
tertentu, misal 10 meter, 15 meter atau yang lain. Titik-titik grid di lapangan
ditandai dengan patok kayu, kemudian diadakan pengukuran sifat datar untuk
mengetahui ketinggian setiap patok.Selisih tinggi untuk setiap patok dapat
dihitung apabila penggalianakan dikerjakan hingga pada level yang tertentu,
atau apabila penggaliandilakukan terlebih dahulu baru dihitung volume tanah
yang telah digali,maka setelah penggalian dilakukan pengukuran sipat datar
lagi pada patok-patok tersebut untuk mengetahui kedalaman penggalian di

29
setiap patok.Dari selisih-selisih ketinggian tersebut kemudian dihitung
volumenya dengan rumus prismoida dengan alas prisma berupa empat
persegi panjangatau segitiga, sedangkan tinggi prisma di ambil dari rata-rata
dalamnyapenggalian di titik-titik grid.

3.2 Flowchart

START

PEKERJAAN

PEMATOK PENGUKURAN KELAYAKAN PENYIAPAN


ULANG STRUKTUR BADAN
JALAN

SUB GRADE

GALIAN TIMBUNAN

LAPIS PONDASI 30

AGREGAT ATAU
BASE COURSE
FINISH

31

Anda mungkin juga menyukai