Bab 1-3 Fix
Bab 1-3 Fix
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa saja pekerjaan pemindahan tanah pada jalan ?
b. Apa saja alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan tanah pada jalan ?
1.3 Tujuan
a. Mengetahu pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan pemindahan tanah
mekanis pada jalan.
b. Mengetahui alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan pemindahan tanah.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Tanah Lepas atau “Loose” adalah tanah yang sudah diusik sari tanah aslinya,
misalnya tanah hasil galain, tanah di atas truck, tanah di depan buldozer. Perubahan dari
tanah asli ke tanah lepas menyebabkan perubahan berat per satuan volume. Hal ini akibat
dari mengembangnya tanah asli yang diusik menjadi tanah lepas. Oleh karena itu berat
persatuan volume tanah asli lebih besar berat per satuan volume tanah lepas.
Pengembangan ini biasanya disebut “Swell” dan dinyatakan dalam persen (%).
Sedangkan tanah padat atau compacted soil adalah tanah yang telah dipadatkan, baik baik
dalam keadaan asli kemudian dipadatkan maupun dalam keadaan loose kemudian
dipadatkan. Pemadatan ini umummnya mengalami penyusutan “Shrinkage”. Baik
3
pengembangan maupun penyusutan, selalu didasarkan atas volume dalam keadaan asli.
Susut atau shrinkage ini dinyatakan dalam persen (%).
Tanah asli dan tanah lepas mempunyai rongga air dan udara lebih besar dari pada
tanah padat. Rongga taanh ini mempunyai pengaruh yang tidak menguntungkan bagi
pembangunan.
Perataan tanah dapat berarti dari urugan dan kemudian diratakan atau dari
tanah aslinya langsung diratakan untuk mencapai level tertentu. Demikian pula
4
pemadatan dapat berasal dari tanah urugan yang kemudian dipadatkan atau tanah asli
langsung dipadatkan.
Oleh karena kita masih banyak menggunakan lateratur dari Negara lain yang
menggunakan foot (ft), yard (yd), inch (in) dan sebagainya, sebagai ukuran panjang
dan pound (brs) sebagai ukuran berat, maka berikut ini diberikan daftar beberapa
perbandingan satuan ukuran dengan harapan untuk mempermudah pemikiran, bila
dijumpai satuan-satuan ukuran, yang tidak bisa digunakan.
a. Inventarisasi pekerjaan
5
9. Rencana waktu pelaksanaan pekerjaan
10. Rencana biaya pelaksanaan
b. Alokasi Pekerjaan
1. Macam atau jenis pekerjaan yang sesuai dan memenuhi syarat. Misalnya : galian
basah, pemindahan tanah jarak jauh, pemadatan tanggul dan lain-lainnya.
2. Volume pekerjaan diatas, apakah relatif besar, sedang atau kecil. Biasanya
diambil patokan bahwa pekerjaan dengan peralatan yang dengan memerlukan
waktu penyelesaian selama masa proyek, barulah inventaris peralatan dapat
dianggap cukup ekonomis atau terjamin adanya pekerjaan-pekerjaan, lebih-lebih
dalam tahap pengembangan pekerjaan itu lebih lanjut ataupun pekerjaan-
pekerjaan lainnya.
3. Lokasi pekerjaan apakah terpusat atau terpencar
Pada umumnya lokais pekerjaan yang terpusat relatif lebih menguntungkan.
Apabila lokasi pekerjaan terpencar-pencar maka haruslah diperhatikan hal-hal
yang menyangkut antara lain angkatan/pemindahan peralatan dari satu job site ke
ob site yang lain.
4. Tenaga manusia dalam daerah kerja proyek apabila tersedia dalam jumlah yang
mencukup ataukah tidak. Apabila di dalam daerah krja proyek tersebut tersedia
banyak tenaga manusia, maka pekerjaan yang dilaksanakan dengan menggunakan
peralatan relative lebih kecil, tetapi apabila sebaliknya maka pelaksanaan
pekerjaan tersebut sedapat mungkin diusahakan dengan menggunakan peralatan.
5. Kedaan perasaan jalan dari pelabuhan masuk sampai daerah kerja proyek. Hal ini
sangat penting diselidiki sebelum alokasi pekerjan dapat ditetapkan.
6. Fasilitas supporting operasi peralatan.
Hal ini mencakup antara lain:
a. Penentuan letak base-camp, termasuk pembengkelan untuk perawatan dan
perbaikan peralatan
6
b. Gudang persediaan dan gudang kerja untuk tempat penyimpanan bahan-bahan
dan suku cadang (spare parts).
c. Crew peralatan yaitu operator, mekanik dan foreman.
7. Kemampuan pemborong dalam bidang penyediaan peralatan (baik kepunyaan
sendiri ataupun bersifat pinjaman dari plat-hire).
Jika kemampuan tersebut besar, maka investasi pekerjaan dalam bidang peralatan
akan relative kecil.
8. Jadwal penyelesaian pekerjaan
Jadwal penyelesaian pekerjaan perlu lebih dahulu ditetapkan supaya dapat
ditentukan jumlah peralatan yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan
tersebut tepat pada waktunya.
9. Hal-hal lain
Hal-hal yang perlu diketahui dan diperhitungkan antara lain meliputi:
a. Apakah daerah kerja peralatan adalah daerah banjir atau tidak
b. Apakah pelaksanaan pekerjaan dengan peralatan akan mengganggu hal milik
rakyat atau tidak
c. Apakah daerah tempat kerja ini bebas dari penyakit menular atau sebaliknya
d. Hubungan kerja dengan pemerintah setempat dan keadaan sosio ekonomi
lingkungan sekitar pekerjaan
2.4 Digitasi
Digitasi merupakan proses penggambaran peta yang alam hal ini dilakukan
secara on-screen pada layar monitor. Proses digitasi akan menghasilkan sebuah
data vektor yang nantinya akan menjadi peta digital. Digitasi dapat dilakukan
pada sebuah shapefile.
7
a. Untuk jenis pekerjaan galian kering maka akan dibutuhkan bermacam-
macam jenis alat besar darat seperti antara lain :
Tabel 2.1 Spesifikasi alat dan Pekerjaan
Hauling DumpTruck
2. Model atau type alat yang diperlukan sesuai dengan keadaan medan, jenis
material dan ketinggian daerah pekerjaan misalnya:
a. Untuk jenis pekerjaan pengerukan di daerah tanah berpasir dengan
pembuangan agak jauh dari sebelah menyebelahkan saluran akan
diperlukan kapal keruk jenis cutter dredger dan tergantung dari besar
kecilnya saluran serta besarnya kapasitas alat akan diperlukan model-
model tertentu
b. Untuk jenis pekerjaan pengerukan di daerah muara sungai maka akan
diperlukan jenis bucket dredger dengan pembuanagan keluar menggunakan
tongkang pembuang lumpur (Hopper Barge) dan lainnya
3. Jumlah dan ukuran alat menurut volume dan rencana waktu pelaksanaan
pekerjaan
Dalam penentuan jumlah dan ukuran alat lain faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan antara lain:
a. Produksi alat yang paling menguntungkan sesuai dengan keadaan
medan, jenis material dan jarak pemindahan tanah yang dikehendaki,
misalnya : pemindahan dengan scraper pada jarak lebih dari 150 m,
produksinya akan lebih menguntungkan daripada menggunakan
bulldozer dengan ukuran besar yang sama.
8
b. Harga satuan pekerjaan yang terkecil atau biaya operasi dan investasi
yang paling kecil serta menggunakan dari kombinasi peralatan
misalnya :
Untuk menggusur dan menabur secara berlapis suatu “Fill” kita
dapat memilih bulldozer saja, atau kombinasi bulldozer, dump
truck & shovel atau scraper tergantung jarak pemindahan tanah
dan syarat-syarat lainnya.
Untuk pekerjaan eart excavation dengan cara ripping biayanya
akan lebih murah dibandingkan dengan cara blasting (lihat
contoh pada lampiran)
1. Ripper
A. Umum
B. Fungsi Ripper
9
2. Backhoe
A. Umum
10
Empat gerakan dasar tadi akan menentukan lama waktu siklus, tetapi waktu
siklus ini juga tergantung dari ukuran backhoe, backhoe yang kecil waktu
siklusnya akan lebih cepat daripada backhoe yang besar, dan tentu saja kondisi
kerja yang berpengaruh. Dengan kondisi kerja yang baik siklus waktu akan lebih
kecil (cepat), sebaliknya dengan kerja yang berat (seperti : penggalian tanah liat
atau keras, penggalian parit pada tanah yang keras) gerakan excavator akan lebih
lambat
3. Dump truck
Dump truck (dump truk) adalah truk yang isinya dapat dikosongkan tanpa
penanganan. Dump truk biasa digunakan untuk mengangkut barang semacam
pasir, kerikil atau tanah untuk keperluan konstruksi. Secara umum, dump truk
dilengkapi dengan bak terbuka yang dioperasikan dengan bantuan hidrolik,
bagian depan dari bak itu bisa diangkat keatas dan bagian belakang bak
berfungsi sebagai engsel atau sumbu putar sehingga memungkinkan material
yang diangkut bisa melorot turun ke tempat yang diinginkan.
11
4. Buldozer
Untuk land clearing ini, buldozer dipilih sebagai salah satu alat yang
digunakan untuk merobohkan pohon pohon yang ada. Hal ini dkarenakan fungsi
dari winchn yang digunakan pada pekerjaan pengeluaran kayu dari hutan. Ini
digunakan karena melihat efiesiensi kerja dibandinglan denngan menggunakan
tenaga penebangan pohon. Sehingga sangat cocok untuk pnebangan pohon di
lahan ini sangat cocok.
Posisi blade pada bulldozer ada 2(dua), yaitu posisi tegak lurus dan posisi
miring. Posisi blade tegak lurus hanya dapat bergerak maju, dan posisi miring
dapat bergerak-gerak sesuai dengan jarak kemiringannya (kedepan dan
kesamping).
12
sheep foot roller atau drum roller.Vibratory roller adalah suatu pulsa pemadat
yang menggabungkan antar tekanan dan getaran. Vibratory roller mempunyai
efisiensi pemadatan baik. pulsa ini memungkinkan digunakan secara luas dalam
tiap jenis pekerjaan pemadatan. Akibat sama efek ditimbulkan oleh vibratory
roller adalah gaya dinamis terhadap tanah cendrung mengisi bagian-bagian
kosong terdapat diantara butir-butirnya sehingga akibatnya tanah menjadi padat,
dengan susunan yang lebih kompak
2.4. Compactor
1. Untuk tanah plastis dan kohesif, maka alat pemadat sheep foot roller adalah
yang paling cocok,sebab alat ini memadatkan dari lapisan bagian bawah akibat dari
“kaki kambing” yang terdapat padanya. Juga pneumatic tired roller yang cukup berat
sangat edektif untuk digunakan.
2. Pasir dan atau kerikil berpasir, vibratory roller dan pneumatic tired roller sering
digunakan untk tanah jenis ini.
3. Pasir bercampur lempung atau tanah liat, alat pemadat yang sesuai dengan
jenis tanah ini antara lain segmented roller.
13
BAB 3
METODE
3.1 Jenis Tanah Proyek
3.1.1 Alat-Alat
A. Excavator atau backhoe
Excavator/backhoe termasuk alat penggali hidraulis memiliki backet yang
dipasang di depannya, yang dimaksud dengan alat penggali hidraulis adalah alat yang
bekerja karena adanya tekanan hidraulis pada mesin di dalam pengoprasiannya. Alat
penggeraknya adalah traktor dengan roda ban atau crawler. Backhoe bekerja dengan
cara mengerakan bucket ke arah bawah dan kemudian menariknya menuju badan alat.
Dengan demikian dikatakan bahwa backhoe menggali material yang berada di bawah
permukaan tempat alat tersebut berada. Pada perhitungan dalam mencari produktivitas
backhoe dipakai ( Sumber : Joetata Hadihardaja, 1998)
Pengoperasian backhoe umumnya untuk penggalian saluran, terowongan, atau
basement. Backhoe beroda ban biasanya tidak digunakan untuk penggalian, tetapi
lebih sering digunakan untuk pekerjaan umum lainnya. Backhoe digunakan pada
pekerjaan penggalian di bawah permukaan serta untuk penggalian material keras.
Dengan menggunakan backhoe maka akan didapatkan hasil galian yang rata.
Pemilihan kapasitas bucket backhoe harus sesuai dengan pekerjaan yang akan
dilakukan.
Teknik Penggalian
Cara kerja backhoe pada saat penggalian adalah sebagai berikut :
14
Perhitungan Jumlah Produktivitas dan Unit
: 0,84 m3
B. Dump Truk
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa truk sangat efisien untuk
pengangkutan jarak jauh. Kelebihan truk dibanding alat lain :
a) Kecepatan lebih tinggi.
b) Kapasitas besar.
15
c) Biaya operasional kecil.
d) Kebutuhannya dapat disesuaikan dengan kapasitas alat gali. Namun, alat ini
juga memiliki kekurangan dibanding alat lain karena truk memerlukan alat
lain untuk pemuatan. Dalam pemilihan ukuran dan konfigurasi truk ada
beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu material yang akan diangkut dan
excavator atau loader pemuat.
Truk tidak hanya digunakan untuk pengangkutan tanah tetapi juga material-
material lain. Untuk pengangkutan material tertentu, ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan, yaitu :
a) Untuk batuan, dasar bak dialasi papan kayu agar tidak mudah rusak.
b)Untuk aspal, bak dilapisi oleh solar agar aspal tidak menempel pada permukaan bak.
Agar aspal tidak cepat dingin tutup bagian atas dengan terpal.
c) Untuk material lengket seperti lempung basah, pilih bak bersudut bulat.
Dalam pengisian baknya, truk memerlukan alat lain seperti excavator dan loader.
Karena truk sangat tergantung pada alat lain, untuk pengisian material tanah perlu
memperhatikan hal-hal berikut :
a) Excavator merupakan penentu utama jumlah truk, sehingga tentukan jumlah truk
agar excavator tidak idle.
b)Jumlah truk yang menunggu jangan sampai lebih dari 2 unit.
c) lsi truk sampai kapasitas maksimumnya.
d)Untuk mengangkutan material beragam, material paling berat diletakkan di bagian
belakang (menghindari terjadinya kerusakan pada kendali hidrolis).
e)Ganjal ban saat pengisian.
Klasifikasi Truk
Truk diklasifikasikan berdasarkan faktor berikut :
a) Ukuran, tipe mesin dan bahan bakar.
b)Jumlah roda, as dan cara penyetiran.
c) Metode pembongkaran muatan.
d) Kapasitas.
e) Sistem pembongkaran.
16
Kapasitas Dump Truck ( C1 ) : 4 m³
Daya/Tenaga Alat : 125 HP
Kapasitas Bahan Bakar : 100 liter
Kapasitas Oli : 9,5 liter
Berat pada kondisi isi : 8.000 kg
Berat pada kondisi kosong : 2.100 kg
Jam kerja per hari : 8 jam
Jarak angkut ( D ) : 1 km (1.000 m)
Efisiensi Kerja ( E ) : 0,8 ( Baik )
Effisiensi kerja pulang : 0,75 ( Kondisi dan pemeliharaan alat baik)
Kecepatan pergi (V1) : 40 km/jam
Kecepatan rata-rata angkut : (40 x 1000)/60 = 666,67
Kecepatan pulang (V2) : 50 km/jam
Kecepatan rata-rata kembali : (50 x 1000)/60 = 833,33 m/menit
Kondisi operasi kerja : (t1) = 1 (sedang)
(t2) = 0,3 (sedang)
Waktu muat tunggu dan putar : 1,0 menit (ST)
Waktu buang/pembongkaran : 0,5 menit (DT)
C. Compactor
17
Alat Compactor dengan data alat :
18
Ini digunakan karena melihat efiesiensi kerja dibandinglan denngan
menggunkan tenaga penebangn poho. Sehingga sangat cocok untuk pnebangan
pohon di lahn ini sangat cocok.
Posisi blade pada bulldozer ada 2(dua), yaitu posisi tegak lurus dan posisi
miring. Posisi blade tegak lurus hanya dapat bergerak maju, dan posisi miring
dapat bergerak-gerak sesuai dengan jarak kemiringannya (kedepan dan
kesamping).
3.3 Rumus-Rumus
A. Faktor Pengembang dan Penyusut
1. Faktor Pengembangan
2. Faktor Penyusutan
19
3. Load Faktor
Cara lain untuk melihat keadaan antara keadaan tanah asli dan tanah lepas atau
tanah gembur adalah dengan menggunakan load factor.
Load faktor adalah prosentase dalam keadaan per satuan volume tanah asli menjadi
dalam keadaan gembur, yaitu sebagai berikut :
B. Pengaruh Ketinggian
Rumus praktisnya dapat kita tulis, berkurangnya tenaga mesin adalah sebesar
3% dari HP seluruhnya untuk tiap penambahan 1000 feet di atas 3000 feet yang pertama,
dari atas permukaan air laut, untuk four cycle angines, dan untuk two cyle engines
berkurang sebesar 1% tiap penambahan ketinggian 1000 feet.
Contoh :
20
Sebuah traktor 100 HP (four cycle engines) bekerja pada ketinggian 10.000 feet dari
permukaan air laut.
Tenaga mesin (diatas muka air laut) = 100 HP
30 % x ( 10.000−3.000 )
Pengurangan = x 100=¿ 21 HP
1.000
¿¿
C. Temperatur
Apabila suhu udara naik udara mengembang, hal ini akan mengurangi kandungan
oksigen persatuan volume udara, sehingga akan mengurangi tenaga mesin seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya. Pengaruh berkurangnya tenaga pada mesin akibat
temperatur ini adalah, tenaga mesin berkurang sebesar 1% untuk tiap suhu udara naik 100
F diatas temperature standart 850 F, atau tenaga mesin bertambah 1% bila suhu udara
turun tiap 100 F dibawah temperature standar 850 F.
D. Koefisien Traksi
Tenaga mesin alat hanya dapat dijadikan tenaga traksi yang maksimal apabila ada
gesekan yang cukup antara permukaan ban/roda dengan permukaan tanah tempat alat
tersebut bekerja. Apabila gesekan antara tanah dengan roda/ban kurang, maka tenaga
berlebih yang dilimpahkan kepada roda hanya akan menyebabkan selip.
Koefisien traksi adalah besarnya tenaga tarik yang menyebabkan selip dibagi
dengan berat kendaraan keseluruhan (untuk crawler/roda lantai) atau besarnya tenaga
terik yang menyebabkan selip dibagi dengan berat kendaraan yang terlimpah pada roda
geraknya.
Contoh :
21
Sebuah alat dengan roda rantai (crawler) berat total alat 3.000 kg. Dari hasil
pengamatan alat tersebut bekerja pada medan tertentu, roda mengalami selip pada saat
diberikan tenaga traksi sebesar 2.400 kg.
jadi koefisien traksi = 2.400/3.000 = 0,8.
Sebuah loader berat total 10.000 kg, 60% berat kendaraan dilimpahkan pada roda
gerak. Dari hasil pengamatan roda gerak selip pada tenaga tarik sebesar 4.000 kb.
Berat alat yang dilimpahkan pada roda gerak = 0,60*10.000 kg = 6.000 kg
4.000
Koefisien traksi = 0,667
6.000
Besarnya koefisien traksi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya untuk
kendaraan dengan roda karet, kembangan ban, bentuk dan ukuran ban, keadaan
permukaan tanah dan sebagainya sangat mempengaruhi besarnya nilai koefisien traksi.
Variasi – variasi ini tidak dapat diberikan secara pasti, tetapi dari percobaan-percobaan
dapat diberikan ancer-ancer seperti table berikut :
Contoh :
Sebuah traktor roda karet dengan roda dua gerak berat total 18.000 lbs bekerja pada
tanah basah dengan koefiien traksi 0,3.
22
Rolling resistance adalah tahanan pada gerakan roda kendaraan diatas
permukaan tanah. Besarnya tahanan ini tergantung pada permukaan tanah tempat
bekerja alat/kendaraan (keras,licin,lembek,dll). Tanah yang lembek akan memeberikan
tahanan gelinding yang kecil atau kira-kira hanya 2% dari berat kendaraannya saja.
Pada kendaraan dengan roda karet, besarnya tahanan gelinding ini tergantung
pula pada ukuran ban, tekanan angin, ban, dan bentuk kembangan permukaan ban.
Untuk kendaraan dengan roda rantai/crawler tahanan gelinging ini terutama hnaya
tergantung pada sifat permukaan tanah saja.
Untuk menentukan besarnya rolling resistance secara pasti akan sangatlah sulit
maka digunakan percobaan sederhana menarik kenaraan dengan menggunkan tali
penarik yang dilengkapi alat pengukur tgangan. Tegangan tali menarik ini
(kilogram/lbs) dibagi dengan berat total kendaraan dan muatan (ton) adalah besarnya
nilai rolling resistance.
23
Tabel 3.2 Rolling Resistance (lbs/ton) untuk berbagai macam kendaraan dan jenis permukaan
tanah
Ban Baja Crawler Type Ban Karet, Antifriction Bearing
Jenis Permukaan
(Plan Bearings) (Track Vebicle) High.Pres Low.Pres
Beton halus 40 55 35 45
Aspal keadaan baik 40-70 60-70 40-65 50-65
Tanah padat, baik 60-100 60-80 40-70 50-75
Tanah tak terpelihara 100-150 80-110 100-140 70-100
Tanah becek, berlubang 250-350 140-180 180-220 150-200
Pasir kerikil, lepas 280-320 160-200 260-290 220-260
Tanah sangat becek 350-400 200-240 300-400 280-340
Contoh :
Sebuah truk dengan muatan berat 20 ton, bergerak pada jalan aspal dengan RRF = 50
lbs/ton
Jika sebuah kendaraan melalui jalan yang menanjak, tenaga traksi yang
diperlukan oleh kendaraan akan naik pula, kira-kira akan sebanding dengan tanjakan
jalan yang dilalui. Demikian juga bila jalan turun, tenaga yang dibutuhkan berkurang
dengan nilai yang sama seperti jalan menanjak.
Secara mudah pengaruh landai (grade) ini adalah sebesar 10 kg atau 20 lbs per
ton berat kendaraan setiap % grade. Dalam hitungan-hitungan kebutuhan tenaga traksi
kita bedakan antara tanjakan dan turunan sebagai berikut.
24
1. Grade resistance adalah tanjakan yang mengakibatkan bertambahnya tenaga traksi yang
diperlukan.
2. Grade assistance adalah turunan yang mengakibatkan berkurangnya tenaga traksi yang
diperlukan.
Keterangan :
TR = Total Resistance
RR = Rolling Resistance
Tenaga roda adalah tenaga gerak yang dapat disediakan mesin kepada roda-
roda gerak suatu kendaraan yang dinyatakan dalam kilogram atau lbs. jika secara rinci
tidak disediakan oleh pabrik pembuat alat/kendaraan, tenaga roda ini dapat dihitung
dengan rumus:
375 x HP x Efisiensi
Rimpul= lbs
Kecepatan(mph)
Efisiensi nilai berkisar 80-85%, sedang HP adalah tenaga mesin dalam Horse Power
(tenaga kuda).
Contoh:
Sebuah traktor roda 160 HP, berjalan pada gigi ke 1 kecepatan 3,6 mph, maka Rimpul
yang tersedia pada roda-roda maksimal :
25
Tenaga ini hanya dapat dimanfaatkan apabila cukup gesekan antara tanah
dengan roda. Misalnya traktor tersebut pada gigi ke 4 dengan kecepatan 22,4 mph harus
menarik muatan (total + berat traktor) sebesar 6 ton dan harus melalui tanjakan 5% dan
RR = 50 lbs/ton maka :
3,6
Rimpull= x 13.500 = 2.160 lbs
22,4
Di sini Rimpul yang tersedia 2.160 lbs < 2.400 lbs (berat traktor + muatan yang harus
ditarik), sehingga harus pindah gigi yang lebih rendah agar traktor dapat menarik.
DBP ini besarnya tergantung juga dari kecepatan gerak kendaraan (gear
selection), untuk masing-masing gigi dinyatakan masing-masing DBP nya untuk
kecepatan maksimal pada gigi tersebut, pada putaran mesin tertentu (rated RPM).
26
2 2,20 6,872
3 3,04 4,752
4 3,88 3,626
5 5,30 2,419
Contoh :
Gerakan maju traktor sebagai alat penarik (primer mover) dibatasi oleh :
27
3. Berat total traktor dengan muatan dan
4. Landai permukaan jalan yang dilalui
Untuk crawler traktor, kemampuan mendaki dihitung berdasar sisa DBP yang
masih, setelah dari DBP seluruhnya dikurangi engan DBP yang dibutuhkan untuk
menanggulangi rolling resistance.
Contoh :
Sebuah traktor menarik scraper dengan ketentuan sebagai berikut : Traktor 180 HP,
berat 20 ton, scraper dengan muatan penuh berat 36 ton. DBP traktor pada gigi ke-3
sebesar 9.200 kg, rolling resistance (RR) traktor 80 kg/ton, RR traktor yang
diperhitungkan oleh pabrik 50 kg/ton, RR scraper 100 kg/ton, efisiensi 85%.
Hitungan :
7 RR traktor : 20 * 30 =600 kg
36∗100=3600 kg
8 RR scraper :
Total RR=4200 kg
Prinsip hitungan volume adalah 1 (satu) luasan dikalikan dengan 1 (satu) wakil tinggi.
Apabila ada beberapa luasan atau beberapa tinggi, maka dibuat wakilnya, misalnya
dengan merata-ratakan luasan ataupun merata-ratakan tingginya. Ada beberapa cara atau
28
metode untuk menghitung volume tanah baik timbunan yang harus ditambahkan maupun
galian yang harus diambil tanahnya yaitu dengan cara :
a. Penampang rata-rata.
Diambil tegak lurus terhadap sumbu proyek dengan interval jarak
tertentu dalam metode ini. Metode ini cocok digunakan untuk pekerjaan yang
bersifat memanjang seperti perencanaan jalan raya, jalan kereta api,
saluran,penanggulan sungai, penggalian pipadan lain-lain.Dalam rumus ini
volume didapat dengan mengalikan luas rata-rata dengan jarak antara awal
dan akhir.
b. Kontur
Garis kontur pada peta adalah garis-garis yang menghubungkantempat-
tempat yang sama tinggi sehingga bidang yang terbentuk olehsebuah garis
kontur akan berupa bidang datar. Apabila kita mempunyaipeta yang bergaris
kontur, maka volumenya dapat dihitung sebagaimanamenghitung volume
pada peta yang memiliki penampang melintang. Luassetiap penampang di
sini adalah luasan yang dibatasi oleh suatu gariskontur, sedangkan tinggi atau
jarak antar penampang adalah besarnyainterval garis kontur, yaitu beda harga
antara dua garis kontur yangberurutan.Penentuan luas dengan metode ini
dilakukan dengan caraplanimeter karena bangun atau bidang yang dibatasi
oleh sebuah garis kontur bentuknya tidak teratur. Volumenya dapat dihitung
dengan rumusend areauntuk setiap dua buah tampang yang berurutan,
rumusprismoida untuk tiga buah tampang, atau rumus simpson untuk
tampangyang banyak.
c. Borrow Pit
Metode ini banyak dipakai pada pekerjaan penggalian yang besar dan
luas. Pelaksanaanya di lapangan meliputi pembuatan jaring-jaringgrid yang
berbentuk bujur sangkar atau empat persegi panjang denganpanjang sisi yang
tertentu, misal 10 meter, 15 meter atau yang lain. Titik-titik grid di lapangan
ditandai dengan patok kayu, kemudian diadakan pengukuran sifat datar untuk
mengetahui ketinggian setiap patok.Selisih tinggi untuk setiap patok dapat
dihitung apabila penggalianakan dikerjakan hingga pada level yang tertentu,
atau apabila penggaliandilakukan terlebih dahulu baru dihitung volume tanah
yang telah digali,maka setelah penggalian dilakukan pengukuran sipat datar
lagi pada patok-patok tersebut untuk mengetahui kedalaman penggalian di
29
setiap patok.Dari selisih-selisih ketinggian tersebut kemudian dihitung
volumenya dengan rumus prismoida dengan alas prisma berupa empat
persegi panjangatau segitiga, sedangkan tinggi prisma di ambil dari rata-rata
dalamnyapenggalian di titik-titik grid.
3.2 Flowchart
START
PEKERJAAN
SUB GRADE
GALIAN TIMBUNAN
LAPIS PONDASI 30
AGREGAT ATAU
BASE COURSE
FINISH
31